Anda di halaman 1dari 8

Pengaruh budaya local dalam PAUD di Indonesia

Anugrana Nurhizza Lologau (1671042060)


Aufar Nasyrah Rahmatullah (1671042058)
Muh Nurfaizi Ismail (1671042050)
Pengertian Budaya Lokal
Budaya lokal adalah segala sesuatu yang menjadi ciri khas kedaerahan yang mencangkup
aspek ekonomi, budaya, tekhologi informasi, komunikasi, ekologi dan lain sebagainya.
Sedangkan Dwitagama menyatakan bahwa, keunggulan lokal adalah hasil bumi, kreasi seni,
tradisi, budaya, pelayanan, jasa, sumber daya alam, seumber daya manusia atau lainnya
yang menjadi keunggulan suatu daerah (Asmani, 2012: 29)

Ayatrohaedi (1986: 40) ciri-cirinya adalah:

• Mampu bertahan terhadap budaya luar,

• Memiliki kemampuan mengakomodasi unsur-unsur budaya luar,

• Mempunyai kemampuan mengintegrasikan unsur budaya luar ke dalam budaya asli,

• Mempunyai kemampuan mengendalikan,

• Mampu memberi arah pada perkembangan budaya.

• Kelima ciri tersebut menyatakan bahwa kearifan local memiliki kemampuan untuk
bertahan meskipun, berada di dalam budaya yang selalu berkembang.
Pengertian Pembelajaran Berbasis Budaya Lokal
Pendidikan berbasis budaya lokal menurut Dwitagama, adalah pendidikan yang
memanfaatkan budaya lokal dalam aspek ekonomi, budaya, bahasa, teknologi
informasi dan komunikasi, ekologi dan lain-lain, yang semuanya bermanfaat bagi
pengembangan kompetensi peserta didik (Asmani, 2012: 29)
Pilar Pendidikan budaya lokal
Suwito (2008) mengemukakan pilar pendidikan budaya lokal yaitu, meliputi:

• membangun manusia berpendidikan harus berlandaskan pada pengakuan


eksistensi manusia sejak dalam kandungan;

• pendidikan harus berbasis kebenaran dan keluhuran budi, menjauhkan dari


cara berpikir tidak benar dan grusa-grusu atau waton sulaya;

• pendidikan harus membentuk ranah moral, spiritual (ranah afektif) bukan


sekedar kognitif dan ranah psikomotorik; dan

• sinegritas budaya, pendidikan dan pariwisata perlu dikembangkan secara


sinergis dalam pendidikan yang berkarakter.
Pembelajaran Berbasis Budaya Lokal pada
Anak Usia Dini
Dalam pelaksanaan pembelajarannya kearifan budaya lokal pada anak usia dini disajikan dalam
bentuk tema-tema. Tema ini berfungsi untuk menyatukan isi kurikulum dalam dalam satu
perencanaan yang utuh (holistik).

prinsip-prinsip Tema PAUD:

• Kedekatan: tema hendaknya dipilih dimulai dari tema yang terdekat dengan kehidupan anak
kepada tema yang semakin jauh dari kehidupan anak.

• Kesederhanaan: tema hendaknya dipilih mulai dari tema-tema yang sederhana kepada tema-
tema yang lebih rumit bagi anak.

• Kemenarikan: tema hendaknya dipilih mulai dari tema-tema yang menarik minat anak kepada
tema-tema yang kurang menarik minat anak.

• Keinsidentalan: peristiwa atau kejadian di sekitar anak (sekolah) yang terjadi pada saat
pembelajaran berlangsung hendaknya dimasukkan dalam pembelajaran walaupun tidak sesuai
dengan tema yang dipilih pada hari itu.
Langkah-langkah merancang Program Pembelajaran
Berbasis
Budaya Lokal

Step 1 Step 2 Step 3 Step 4

• Identifikasi • Merancang • Pembelajaran • Evaluasi


Budaya Program Kolaborasi Program
Lokal Pembelajaran Pembelajaran
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam merancang
pembelajaran proyek berbasis budaya lokal
• Menentukan tema yang sesuai dengan budaya lokal anak. Tema yang dipilih disesuaikan lingkungan anak
dengan memperhatikan kedekatan, kesederhanaan, kemenarikan, dan keinsidentalan. Tema juga dapat
ditentukan dengan melihat hari-hari tertentu yang berhubungan dengan perayaan-perayaan budaya. Tema
yang akan digunakan tentunya juga berkaitan dengan materi, kegiatan, dan peralatan yang digunakan.
• Menentukan tujuan pembelajaran dan indikator-indikator dalam kecerdasan majemuk yang akan
digunakan dalam pembelajaran.
• Memilih materi dan kegiatan pembelajaran yang disesuaikan dengan tema, tujuan, dan indikator.
• Merencanakan pembelajaran proyek yang akan dilakukan anak-anak.
• Menentukan dan mempersiapkan alat-alat yang akan digunakan sesuai dengan budaya lokal (lingkungan
sekitar).
• Mempersiapkan media pembelajaran, alat permainan edukatif (APE), dan perlengkapan yang akan
digunakan dalam pembelajaran.
• Membuat setting tempat atau denah tempat untuk pembelajaran baik di dalam maupun di luar ruangan.
• Membuat administrasi mengajar seperti; rencana kegiatan mingguan (RKM), rencana kegiatan harian
(RKH), dan Instrumen penilaian untuk melihat perkembangan anak, dan ketertarikan anak pada
pembelajaran budaya lokal.
• Evaluasi atau refleksi pembelajaran antar guru tentang pembelajaran yang telah dilaksanakan dengan
melihat pada perkembangan anak, ketertarikan anak, permasalahan yang muncul, dan cara pendidik
mengajar.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai