• Kelima ciri tersebut menyatakan bahwa kearifan local memiliki kemampuan untuk
bertahan meskipun, berada di dalam budaya yang selalu berkembang.
Pengertian Pembelajaran Berbasis Budaya Lokal
Pendidikan berbasis budaya lokal menurut Dwitagama, adalah pendidikan yang
memanfaatkan budaya lokal dalam aspek ekonomi, budaya, bahasa, teknologi
informasi dan komunikasi, ekologi dan lain-lain, yang semuanya bermanfaat bagi
pengembangan kompetensi peserta didik (Asmani, 2012: 29)
Pilar Pendidikan budaya lokal
Suwito (2008) mengemukakan pilar pendidikan budaya lokal yaitu, meliputi:
• Kedekatan: tema hendaknya dipilih dimulai dari tema yang terdekat dengan kehidupan anak
kepada tema yang semakin jauh dari kehidupan anak.
• Kesederhanaan: tema hendaknya dipilih mulai dari tema-tema yang sederhana kepada tema-
tema yang lebih rumit bagi anak.
• Kemenarikan: tema hendaknya dipilih mulai dari tema-tema yang menarik minat anak kepada
tema-tema yang kurang menarik minat anak.
• Keinsidentalan: peristiwa atau kejadian di sekitar anak (sekolah) yang terjadi pada saat
pembelajaran berlangsung hendaknya dimasukkan dalam pembelajaran walaupun tidak sesuai
dengan tema yang dipilih pada hari itu.
Langkah-langkah merancang Program Pembelajaran
Berbasis
Budaya Lokal