2 – Oktober 2019
ISSN: 2503-5274(p), 2657-1900(e)
Abstrak
Pembelajaran fisika berbasis budaya lokal mengintegrasikan budaya lokal sebagai bagian dari proses
pembelajaran yang melibatkan peserta didik untuk membangun pengetahuan, mengembangkan
keterampilan proses sains, dan menumbuhkan sikap ilmiah. Pembelajaran fisika akan lebih bermakna
apabila terdapat kesinambungan antara materi mata pelajaran dengan aktivitas kehidupan sehari-hari di
lingkungan tempat tinggal peserta didik yang digunakan sebagai sarana dan sumber belajar. Hal ini
dapat diperoleh melalui keterkaitan penerapan materi fisika dengan potensi lokal daerah tersebut.
Anyaman adalah salah satu kearifan lokal yang terdapat pada masyarakat Desa Linamnutu, Kabupaten
Timor Tengah Selatan yang dapat dijadikan sebagai sumber belajar khususnya dalam materi fisika.
Pembelajaran fisika akan lebih bermakna jika dikaitkan dengan lingkungan tempat tinggal peserta didik
khususnya dalam kearifan local anyaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi konsep fisika
yang ada dalam proses anyaman. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif, teknik
pengumpulan data adalah triangulasi dengan teknik analisis data berupa deskriptif kualitatif. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa dari proses anyaman terdapat konsep fisika untuk materi gaya dan
Hukum Newton. Oleh karena itu, dalam proses anyaman terdapat konsep fisika.
Abstract
The Physics teaching and learning that based on Local culture as part of the teaching and learning
process that involves students to build knowledge, develop science process skills, and foster scientific
attitudes. Physics learning will be more meaningful if there is continuity between the subject material
with the daily life activities in the environment where students live as a means and source of learning.
This can be obtained through the connection of the application of physical material with the local
potential of the area. A woven leaf is one of the local wisdom found in the society of Linamnutu Village in
South Central Timor Regency, which can be used as a learning source, especially in physics materials.
Physics learning will be more meaningful if it is associated with the environment, in which students live,
especially in the local wisdom of woven leaf. This study aims to identify the concepts of physics that exist
in the process of making the woven leaf. The research method used is qualitative research, the data
collection techniques were triangulation with data analysis techniques in the form of descriptive
qualitative. The results showed that from the process of making woven leaf there are physical concepts
for force material and Newton's Law. Therefore, in the process of making the woven leaf, there is a
physics concept.
153
Vol. 4, No. 2 – Oktober 2019
ISSN: 2503-5274(p), 2657-1900(e)
154
Vol. 4, No. 2 – Oktober 2019
ISSN: 2503-5274(p), 2657-1900(e)
generasi penerus untuk dapat mengenal dalam pembelajaran fisika atau pembelajaran
kebudayaan leluhurnya adalah melalui bersifat kontekstual. Keberhasilan proses
Pendidikan. Bagaimana tradisi adat itu pembelajaran sangat bergantung pada
berlangsung dan dilaksanakan juga dapat kemampuan apresiasi dan kreatifitas guru. Guru
dipelajari oleh peserta didik di kelas dan perlu memahami jiwa, visi, misi kurikulum yang
Pendidikan berfungsi memberdayakan potensi berlaku, perspektif, dan pendekatan masing-
manusia untuk mewariskan, mengembangkan masing satuan pendidikan, menggunakan metode
serta membangun kebudayaan dan peradaban mengajar yang sesuai dengan tingkat
masa depan[8]. kemampuan siswa, memanfaatkan media belajar
Permasalah-permasalahan di sekolah serta objek yang tersedia secara optimal[11].
khususnya sekolah di Kabupaten TTS saat ini Rohmad (2013: 2) menyatakan guru
dalam proses pembelajaran fisika yakni: 1) sebagai fasilitator merupakan pembimbing
minimnya sumber belajar yang disiapkan oleh proses, narasumber, orang yang menunjukkan
guru dalam proses pembelajaran, 2) guru hanya dan mengenalkan kepada peserta didik tentang
menyampaikan materi dan kurang memberikan suatu materi dalam kegiatan belajar mengajar[6].
contoh-contoh yang kongkrit tentang materi Pemahaman materi pelajaran menjadi lebih
yang dibahas, 3) pembelajaran yang kurang mudah apabila guru menggunakan sumber
variative yang belum memanfaatkan lingkungan belajar yang baik dan tepat. Beragam kekayaan
sekitar sebagai sumber belajar.Perlu diketahui alam yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber
bahwa salah satu yang menentukan keberhasilan belajar tidak terlepas dari peran seorang guru
kurikulum adalah pengembangan sumber belajar yang memiliki tugas sebagai fasilitator dalam
yang memadai dalam pembelajaran, agar proses pembelajaran yang dituntut untuk
kurikulum yang telah dirancang dapat memiliki kreatifitas dalam mengembangkan
dilaksanakan secara optimal. materi pembelajaran dengan memanfaatkan
Beberapa penelitian yang telah dilakukan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar dalam
dengan memanfaatkan lingkungan sebagai proses pembelajaran sehingga kekayaan alam itu
sumber belajar atau pembelajaran kontekstual di dapat melekat dalam pengetahuan siswa.
sekolah. Seperti penelitian yang dilakukan oleh Pembelajaran yang disesuaikan dengan
Tejokusumo (2015) tentang pengembangan buku kondisi lingkungan dan budaya memudahkan
pengayaan, dengan kesimpulan bahwa siswa mengimplementasikan nilai kearifan lokal
lingkungan yang digunakan sebagai sumber terhadap lingkungan hidup. Beberapa penelitian
belajar mampu meningkatkan inspirasi dan terdahulu yang diuraikan pada paragraf diatas
menjadi motivator dalam meningkatkan berupa penelitian dan pengembangan suplemen
pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran bahan ajar berbasis kearifan lokal yang hasilnya
di kelas[10]. Dalam hal ini, fenomena perubahan dapat disimpulkan bahwa pembelajaran yang
sosial yang terjadi di lingkungan siswa bersifat kontekstual dengan mengangkat kearifan
merupakan faktor pendorong yang menjadi lokal suatu daerah dalam pembelajaran fisika
penentu dalam meningkatkan pemahaman siswa menghasilkan pembelajaran yang lebih
dalam setiap pembelajaran. bermakna (meaningfull), memberikan kontribusi
Mulyasa (2015 : 49) mengatakan yang positif dalam meningkatkan konsep dan
pendayagunaan lingkungan sebagai sumber kinerja ilmiah bagi siswa serta menjaga
belajar, misalnya memanfaatkan batu-batuan, kelestarian budaya.
tanah, tumbuh-tumbuhan, keadaan alam, pasar, Keanekaragaman budaya yang ada di
kondisi sosial, ekonomi dan budaya kehidupan Kabupaten TTS sangat cocok diangkat sebagai
yang berkembang di masyarakat salah satu kunci bahan ajar di sekolah. Disamping untuk
sukses yang menentukan keberhasilan memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran
implementasi kurikulum 2013[5]. Hal ini sebagai tugas utama seorang guru, yaitu
menjadi salah satu dasar bahwa kekayaan fasilitator dalam proses pembelajaran agar siswa
kearifan lokal budaya di TTS sangat penting lebih mudah memahami materi-materi dan
untuk dimanfaatkan sebagai sumber belajar di menambah wawasan siswa yang berkaitan
155
Vol. 4, No. 2 – Oktober 2019
ISSN: 2503-5274(p), 2657-1900(e)
dengan kebudayaan, hal yang lebih penting Anyaman merupakan salah satu budaya
lainnya, yaitu menjaga kelestarian budaya lokal yang masih dijaga dan digunakan oleh
melalui pengenalan budaya lokal lewat jalur masyarakat TTS dalam menjalani kehidupan
pendidikan di sekolah. mereka. Sebagaian besar masyarakat Desa
Berdasarkan hasil observasi, wawancara Linamnutu menggunakan anyaman ini dalam
dan dokumentasi dengan masyarakat Desa kehidupan sehari-hari sebagai perabot rumah
Linamnutu, Kecamatan Amanuban Selatan, tangga seperti tempat siri pinang, nyiru, tikar,
Kabupaten TTS tercatat 6 kearifan (potensi) tas, kipas tangan, tepat menyimpan hasil kebun
lokal yang masih terjaga kelestarian dan (bakul) dan lain sebagainya. Berdasarkan hasil
keasliannya sampai sekarang. Namun, hanya wawancara dengan warga Desa Linamnutu,
satu kearifan lokal saja yang diidentifikasi yaitu anyaman ini merupakan salah satu warisan dan
kearifan lokal anyaman untuk dihubungkan pengetahuan yang sudah turun temurun mereka
dengan konsep-konsep fisika. Berdasarkan hasil gunakan sebagai perabot rumah tangga.
identifikasi beberapa kearifan lokal dengan Sebagian besar masyarakat Desa Linamnutu
konsep fisika, maka dapat dilihat hasilnya pada masih menggunakan produk anyaman sebagai
tabel 1. Hasil identifikasi kearifan lokal bisa perabot rumah tangga. Beberapa produk
dilihat dalam Tabel 1. anyaman yang masih digunakan masyarakt
tersebut yaitu tempat sirih, nyiru, tikar, bakul,
Tabel 1. Identifikasi Kearifan lokal di Kabupaten keranjang sayur dan lain sebagainya. Bahan
Timor Tengah Selatan dasar yang diperlukan dalam membuat anyaman
adalah daun lontar. Lontar merupakan salah satu
No Nama Potensi Materi Fisika jenis palem yang berdaun seperti kipas dengan
Lokal tinggi pohon mencapai 15-30 m dan palem
1 Anyaman Gaya dan tersebut banyak tumbuh di daerah-daerah kering
Hukum Newton. seperti pulau Jaqa bagian Timur, Madura, Bali
2 Tenunan Gaya, Hukum dan Nusa Tenggara. Tangkai daun lontar
Newton, Kalor berukuran 60-120 cm dengan suri kasar, daunnya
dan Tekanan. berbentuk kipas, menjari, tebal dan Panjang 2,5
3 Ukiran Gaya dan meter sampai 3 meter. Lebar tiap tajuk daunnya
Tekanan. berpelepah dan panjangnya mencapai 1 meter.
4 Tarian bonet Gerak Warna daunnya hijau dan teksturnya agak kaku.
melingkar. Proses pembuatan kerajinan anyaman
5 Rumah Tradisonal Suhu dan Kalor. berbahan dasar lontar dimulai dari penebangan
(umekbubu) daun lontar kemudian daun lontar dijemur tapi
6 Pengolahan Suhu dan kalor. tidak sampai kering setelah itu pemisahan daun
makanan dari lidinya (tuinketa), setelah itu proses
tradisional (sagu) pembuatan ukuran lebar supaya sama (Heta),
dilanjutkan dengan proses untuk mendapatkan
Tabel 1 memperlihatkan bahwa ada daun lontar halus, ringan dan putih (Ki’u) setelah
beberapa kearifan lokal yang masih dijaga dan melewati beberapa proses maka daun lontar
dilestarikan hingga saat ini bahkan kearifan- tersebut siap untuk dianyam menjadi sebuah
kearifan lokal tersebut masih digunakan oleh produk anyaman.
masyarakat TTS sebagai panduan hidup dan Pengajaran yang berbasis kearifan lokal
sebagai mata pencaharian mereka sehari-hari. adalah bahan pengajaran yang sesuai untuk
Salah satunya adalah kearifan lokal anyaman pendidikan generasi muda Indonesia, dapat
yang masih digunakan oleh masyarakat di Desa menumbuhkan nilai-nilai nasionalisme, harmoni,
Linamnutu. Berdasarkan Hasil identifikasi dan moral untuk membangun identitas[9]. Oleh
menunjukkan bahwa kearifan lokal anyaman karena itu, diperlukan penyajian bahan ajar
dapat dihubungkan dengan konsep fisika pada dengan menambahkan materi pemikiran kearifan
materi Gaya dan Hukum Newton. lokal untuk mempercepat globalisasi di bidang
156
Vol. 4, No. 2 – Oktober 2019
ISSN: 2503-5274(p), 2657-1900(e)
157
Vol. 4, No. 2 – Oktober 2019
ISSN: 2503-5274(p), 2657-1900(e)
158