Anda di halaman 1dari 78

UJIAN KASUS

BENIGNA PAROXYSMAL
POSITIONAL VERTIGO
KHARIMA SARI DELIA
J510155086

KEPANITERAAN KLINIK RSUD KARANGANYAR


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015
IDENTITAS
• Nama : Ny. P
• Umur : 46 th
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Pekerjaan : Buruh pabrik
• Alamat : Lalung
• Agama : Islam
• No RM : 003452xx
• MRS : 22 November
2015
ANAMNESIS

Keluhan utama :Pusing berputar


Riwayat Penyakit Sekarang
 1 hari SMRS  pusing berputar, seperti benda
sekitar berputar, mendadak saat bangun dari
berbaring, menengok & jalan makin berat 
muntah 4 kali & keringat dingin, tidak hilang
dengan istirahat

 Demam (-), gangguan pendengaran (-) telinga


berdengung (-), pandangan kabur/dobel -/-, riw
pakai kacamata plus (+), kesemutan (-), lemah
anggota gerak (-) pelo (-) tersedak (-)
• Trauma (+) 17 th yll, luka jahit kepala
• DM(-)

RPD •


Penyakit serupa (-)
HT (-)
Infeksi telinga, sinus (-), (-)
• Gangguan pendengaran (+)

• Keluhan serupa (-)


RPK • DM (-)
• HPT (-)
ANAMNESIS SISTEM
 Sistem serebrospinal: pusing (+), kejang (-)
demam (-)
 Sistem kardiovaskuler: berdebar debar (-), sesak
nafas (-) nyeri dada (-)
 Sistem respirasi: Batuk (-) pilek (-)
 Sistem gastrointestinal: Bab lancar, mual +,
muntah +
 Sistem muskuloskeletal: lemah ekstremitas (-)
nyeri otot (-)
 Sistem integumen: pucat (-), gatal (-), keringat
dingin +
 Sistem urogenital: Bak lancar, nyeri berkemih (-)
RESUME ANAMNESIS
Seorang wanita 46 tahun, keluhan pusing
berputar sudah dirasakan 1 hari tidak
membaik dgn istirahat, tambah berat jika
menengok ke kanan ke kiri atau berjalan, mual
+ muntah + keringat dingin +, Riwayat trauma
kepala +, riwayat gangguan pendengaran +
Pemeriksaan Fisik

 Status Generalis
TD 120/60, N: 72 Keadaan Umum:
kpm RR: 20 kpm, tampak sakit
S: 36,8 C, TB ringan
155, BB 50

Kepala: bentuk
Status gizi:
dan ukuran
normoweight
normal
Mata: KA (-/-), SI (-
/-), pupil
(2mm/2mm), pupil
(isokor, isokor)

Leher: PKGB (-/-),


simetris, tekanan
vena jugularis tidak
terlihat
 Paru-paru:
 Inspeksi: pengembangan paru simetri antara
kanan dan kiri, tidak ada gerakan yang
tertinggal, retraksi dada +/+, SIC melebar
 Palpasi: fremitus kanan dan kiri sama, tidak
ada gerakan yang tertinggal.
 Perkusi: sonor (+/+)

 Auskultasi: SDV (+/+), wheezing (-/-),


ronkhi (-/-).
 Jantung:
 Inspeksi: ictus cordis tidak tampak.
 Palpasi: ictus cordis tidak teraba tidak kuat
angkat
 Perkusi: batas jantung tidak melebar

 Auskultasi: bunyi jantung I dan II murni,


reguler, bising (-), gallop (-), murmur (-).
 Abdomen:
 Inspeksi: darm contour (-), darm steiffung (-),
simetri, tidak ada bekas luka.
 Auskultasi: peristaltik usus normal.

 Palpasi: nyeri tekan (-), tidak ada pembesaran


hepar dan lien.
 Perkusi: timpani di seluruh kuadran abdomen.
Status Neurologik

Kuantitatif:
Kualitatif: Perasaan
Kesadaran GCS (E4,
CM hati: baik
V5, M6)

Daya ingat
Orientasi: Jalan Kecerdasan:
kejadian:
baik pikiran: baik baik
baik

Cara
Kemampuan Sikap tubuh: Gerakan
berjalan:
bicara: baik baik abnormal: -
baik
 KEPALA

Bentuk: Ukuran:
mesochepal normal

Nyeri tekan:
Simetri: +
-
Bentuk
Gerakan: Kaku kuduk:
Sikap: baik vertebra:
normal -
normal

Bising
Nyeri tekan Pulsasi: Bising
subklavia: (-
vertebra: - normal karotis: (-/-)
/-)

Tes Tes Tes Valsava:


Brudzinki: - Nafziger: - -
N. Cranialis
N. I
Kanan Kiri
Daya Pembau baik baik
N. II optikus
Kanan Kiri
Daya penglihatan baik baik
Pengenalan warna baik baik
Medan penglihatan baik baik
Fundus okuli Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Papil Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Retina Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Arteri/vena - -
Perdarahan - -
N. III
Kanan Kiri
Ptosis - -

Gerakan mata ke medial baik baik

Gerakan mata ke atas baik baik

Gerakan mata ke bawah baik baik

Ukuran pupil 2 mm 2 mm
Bentuk pupil Isokor Isokor
Reflek cahaya langsung + +

Reflek cahaya konsekuil + +

Reflek akomodatif + +

Strabismus divergen -

Diplopia -
N. IV

Kanan Kiri
Gerakan mata ke + +
lateral bawah
Strabismus +
konvergen
Diplopia +
N. V (trigeminus)
Kanan Kiri
Menggigit + +

Membuka mulut + +

Sensibilitas muka + +
atas
Sensibilitas muka + +
tengah
Sensibilitas muka + +
bawah
Reflek kornea + +

Reflek bersin + +

Reflek maseter - -
N. VI (abducens)

Kanan Kiri
Gerakan mata ke + +
lateral

Strabismus -
konvergen

Diplopia -
-N. VII
Kanan Kiri
Kerutan kulit dahi + +
Kedipan mata + +
Lipatan naso-labial + +
Sudut mulut + +
Mengerutkan dahi + +
Mengerutkan alis + +
Menutup mata + +
Meringis + +
Mengembungkan pipi + +
Bersiul + +
Tik fasial - -
Lakrimasi - -
Daya kecap lidah 2/3 + +
depan
Reflek visuo-palpebra + +
Reflek glabella - -
Reflek aurikulo- + +
palpebra
Tanda myerson - -
N. VIII (akustikus)

Kanan Kiri

Mendengar + +
suara berisik

Mendengar + +
suara detik
arloji
Tes weber + +

Tes rinne + +

Tes schwabah normal normal


N. IX (glosofaringeus)

Kanan Kiri

Arkus faring + +

Daya kecap + +
lidah 1/3
belakang
Reflek muntah + +

Sengau + +

Tersedak + +
-N. X (vagus)

Kanan Kiri
Arkus faring Uvula di tengah Uvula di tengah
Nadi + kuat + kuat
Bersuara + +
Menelan + +
-N. XI (aksesorius)

Kanan Kiri
Memalingkan kepala + +
Sikap bahu Normal Normal
Mengangkat bahu + +
Trofi otot bahu eutrofi eutrofi
N. XII (hipoglosus)

Kanan Kiri
Sikap lidah + +
Artikulasi + +
Tremor lidah - -

Menjulurkan lidah + +
Kekuatan lidah + +
Trofi otot lidah eutrofi eutrofi

Fasikulasi lidah - -
BADAN

Trofi otot Nyeri


Trofi otot dada:
punggung: membungkukkan
eutrofi
eutrofi badan: -

Kolumna
Palpasi dinding
vertebralis:
perut: normal
normal
Anggota gerak Atas
Inspeksi
Kanan Kiri

Drop hand - -

Pitcher’s hand - -

Warna kulit Coklat Coklat

Claw hand - -

Kontraktur - -
Lengan atas lengan bawah
Kanan Kiri Kanan Kiri

Gerakan Bebas Bebas Bebas Bebas

Kekuatan 5 5 5 5

Tonus normal normal normal normal

Trofi eutrofi eutrofi eutrofi eutrofi


Tangan

Kanan Kiri

Gerakan Bebas Bebas

Kekuatan 5 5

Tonus N N

Trofi e e
Sensibilitas
Lengan Lengan Lengan Lengan Tang Tang
atas kiri atas bawah bawah an kiri an
kanan kiri kanan kana
n
Nyeri + + + + + +
Termi + + + + + +
s
Taktil + + + + + +

Diskri + + + + + +
minas
i
Posisi + + + + + +

Vibra + + + + + +
Biceps Triceps

Reflek fisiologis +/+ +/+

Perluasan reflek -/- -/-

Reflek silang -/- -/-

Inspeksi anggota gerak bawah

Kanan Kiri
Drop foot - -

Udem - -
Warna kulit Coklat Coklat
Kontraktur - -
Tungkai atas tungkai bawah

Kanan Kiri Kanan Kiri

Gerakan Bebas Bebas Bebas Bebas

Kekuata 5 5 5 5
n
Tonus N N N N

Trofi E E E E
Kaki

Kanan Kiri

Gerakan Bebas Bebas

Kekuatan 5 5

Tonus N N

Trofi E E
Sensibilitas
Tung Tungkai Tungkai Tungkai Kaki Kaki
kai atas bawah bawah kiri kanan
atas kanan kiri kanan
kiri
Nyeri + + + + + +
Termis + + + + + +

Taktil + + + + + +

Diskrimi + + + + + +
nasi

Posisi + + + + + +

Vibrasi + + + + + +
Patela Achilles

Reflek +/+ +/+


fisiologis
Perluasan -/- -/-
reflek
Reflek silang -/- -/-
Kanan Kiri
Babinski - -
Chaddock - -
Oppenheim - -
Gordon - -
Schaeffer - -
Rossolimo - -
Mendel - -
Bechterew
Kanan Kiri
Tes Lasegue - -
Tes O’Connel - -
Tes Patrick - -
Tes Kontra - -
Patrick
Tes Gaenslen - -
Tes Kernig - -
Klonus paha - -
Klonus kaki - -
Koordinasi, langkah, dan
keseimbangan:
 Cara berjalan: baik
 Tes Romberg: -
 Ataksia: -
 Disdiadokhokinesis: -
 Rebound fenomen: -
 Nistagmus: (-)
 Dismetri:
 Tes telunjuk hidung: baik
 Tes hidung-telunjuk-hidung: baik
 Tes telunjuk-telunjuk: baik
 Gerakan abnormal: -
Fungsi Vegetatif:

 Miksi: inkontinensia (-), retensi urin (-), anuria


(-), poliuria (-)
 Defekasi: inkontinensia alvi (-), retensio alvi (-)
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Angka Satuan Nilai Normal
Hemoglobin 13,8 gr/dl Lk : 13,0 – 16,0
Pr : 12,0 – 14,0
Eritrosit 4,99 106ul Lk : 4.5 – 5,5
Pr : 4,0 – 5,0
Hematokrit 41,0 % Lk : 40 – 48
Pr : 37 – 43
MCV 82,2 Pf 82 – 92
MCH 27,7 Pg 27 -31
MCHC 33,6 % 32 – 36
Leukosit 8,34 103ul 5,0 – 10,0
Trombosit 157 103ul 150 – 400
Eosinofil 3,3 % 1–3
Basofil 0,6 % 0–1
Limfosit 20 % 20 – 40
Monosit 1,6 % 2–8
GDS 121 Mg/dL 70-150
Resume Pemeriksaan
 KU: tampak sakit ringan
 Kesadaran: koma, GCS: E4V5M6
 Nn. cranialis: parese (-)
 Tes koordinasi keseimbangan: Romberg (-),
disdiodokokinesis (+), tes telunjuk hidung,
telunjuk telunjuk baik
Kanan Kiri
Gerakan Bebas Bebas
Bebas Bebas
Kekuatan Otot 5 5
5 5
Reflek Fisiologis + +
+ +
Reflek Patologis - -
- -
Tonus otot N N

N N
Klonus - -
Trofi otot Eutrofi Eutrofi
Eutrofi Eutrofi
Sensibilitas + +
Diagnosis

 Diagnosis klinis: pusing berputar, nausea,


vomitus
 Diagnosis topis: organon vestibuler
 Diagnosis etiologi: 1. BPPV
2. Meniere sindrom
3. Neuritis
TERAPI
 Terapi medikamentosa
- inf Rl 20 tpm
- Inj Omeprazol 1 gr/12 j
- inj Metamizole Na 1 gr ampul/12j
- Betahistin Mesylate 3x6 mg
 Non Medikamentosa
 Latihan membuka mata, melirik ke atas, ke
bawah, ke samping kiri-kanan
 Latihan menggerakkan kepala ke kiri dan kanan,
kemudian miring kanan-kiri
 Latihan duduk, berdiri kemudian berjalan
Prognosa

 Death: ad bonam
 Disease: dubia ad bonam
 Disability: ad bonam
 Discomfort: dubia ad bonam
 Disatisfication: dubia ad bonam
Definisi
Vertigo  perasaan berputar penglihatan
bergerak, subyektif kalau merasa dirinya
bergerak dan obyektif kalau sekelilingnya
yang bergerak.

Epidemiologi
Merupakan keluhan ketiga paling sering setelah
nyeri dada dan fatigue
Menyerang > 50% pada orang tua
47 – 61% pada usia  70 th
Etiologi

Tusa, RJ : Vertigo and Dizziness. In Aminoff, MJ, Daroff,


RB (eds) : Encyclopedia of the Neurological Sciences. Vol.
IV, 2004, p. 651-655.
VERTIGO
PERIPHERAL vs CENTRAL

Likely aetiology
Symptom Peripheral Central
Episode ringan kronis
Onset mendadak Berangsur-angsur
Intensitas ringan berat
Nausea, vomit berat bervariasi
Gejala auditorik sering jarang
Gejala neurologis jarang sering
Perubahan status mental Jarang Kadang +

Kesembuhan cepat lambat


Vertigo Perifer: Penyebab
Condition Details
Benign paroxysmal Singkat, vertigo dipicu posisi yang
positional vertigo disebabkan partikel abnormal dari kanalis
(BPPV) semisirkularis
Meniere’sdisease Kelebihan cairan endolimfe  disensi sistem
endolimfatik
Vestibular neuronitis Inflamasi nervus vestibularis, biasanya
karena virus
Acute labyrinthitis Inflamasi labirin akibat infeksi viral/bakteri
Labyrinthine infarct Aliran darah ke labirin terganggu
Labyrinthine Rusaknya labirin post trauma kepala
concussion
Autoimmune inner ear Irespons imun yang abnormal menyerang
disease sel telinga dalam
PATOFISIOLOGI
 Rasa pusing  gangguan alat keseimbangan
tubuh  ketidakcocokan antara posisi tubuh
yang sebenarnya dengan apa yang dipersepsi
oleh susunan saraf pusat
 Ada beberapa teori yang berusaha
menerangkan kejadian tersebut :
 Teorirangsang berlebihan (overstimulation):
rangsang yang berlebihan  hiperemi kanalis
semisirkularis  fungsinya terganggu  vertigo,
nistagmus, mual dan muntah.
 Teori Neural Mismatch: rangsang gerakan
tidak sesuai dengan harapan yang sudah
tersimpan di memori pengalaman gerak
sebelumnya di cerebelum dan korteks
cerebri.
 Lama kelamaan  penyusunan kembali
pola gerakan yang sedang dihadapi sama
dengan pola yang ada di memori  Orang
menjadi beradaptasi. Makin besar
ketidaksesuaian pola gerakan yang dialami
Teori neurohumoral
keseimbangan gejala pucat,
saraf otonon rasa dingin di
rangsang
mengarah ke kulit, keringat
gerakan
dominasi saraf dingin dan
simpatis vertigo
di locus
pelepasan
coeruleus ,
Corticotropin
hipokampus
releasing
dan korteks
hormon(CRH)
serebri

meningkatkan
Influks kalsium aktifitas saraf
simpatis
Diagnosis
55

Perasaan
Mual, muntah
dirinya / Perasaan
dan keringat
sekeliling melayang
dingin
berputar

Ketidakstabilan
Penglihatan
Melihat double sikap
Kabur
Tubuh

Perasaan
ringan
di
kepala
• Mendadak  pada
vertigo perifer

Onset • bertahap pada vertigo


sentral

• Ringan / sedang,  pada


vertigo sentral
• Berat, ada gangguan
Intensitas fungsi otonom  dijumpai
pada vertigo perifer

56
Durasi • Singkat ( detik, menit, jam ) ->
vertigo perifer
serangan • Lama ( hari sampai minggu /
vertigo bulan )  vertigo sentral

• Singkat ( detik, menit, jam )


vertigo perifer
• Lama ( hari sampai minggu /
Karakteristik bulan )  vertigo sentral
• Arahnya sensasi, jika menetap /
sensasi posisi tertentu banyak  vertigo
gerakan perifer
• Arah sensasi sama – sama dan
tak menentu  pada vertigo
sentral
Keluhan lain yang terjadi
seperti, kesulitan menelan, Vertigo perifer disertai
perasaan baal di muka, keluhan telinga sedang pada
melihat double, perasaan di vertigo sentral banyak
telinga tidak enak ( dikeluhkan gangguan
mendengung ), kelemahan menelan
anggota gerak badan.

58
B. Pemeriksaan Fisik
59

1. Nystagmus : gerakan bola mata yang


sifatnya involunter, bolak balik, ritmis, dengan
frekuensi tertentu .
2. Reflex vestibulo spinal  fungsi serebellum
meliputi:
a) Fungsi extremitas superior ( Standing /
Quicks test, Post Pointing test )
b) Fungsi kombinasi gerakan termasuk di sini
:
• Finger to finger test
• Finger to nose test
• Diadokinesia
3. Pemeriksaan neurologi rutin:
• Nn Kranialis  lesi di batang otak atau
serebellopontin area
• Reflex kornea terganggu pada tanda awal tumor
serebellopontin
• Vertigo & penurunan pendengaran lesi pada Nn
VIII seperti Acoustic Neurona
• Parese N.VII sesisi dan vertigo dan migren
sering herpes zoster otikum
• Parese n VII, IX, X, XII  vertigo sentral
• Motorik
• Sensorik

60
5. Pemeriksaan radiologi
• CT-Scan kepala : perdarahan atau infark
serebellum .
• MRI Kepala : perdarahan / infark
serebellum, acoustik neurinoma, multiple
sclerosis.
• Angiografi : insuffisiensi sistem vertebro
basiler

61
6. Pemeriksaan lainnya :
• Pemeriksaan glukosa darah untuk
Hiperglikemia
• EKG
Ekstra sistole
Gangguan Irama
Bradikardi

62
Differential Diagnosis Penderita Vertigo
Etiologi Gejala Gejala yang Tanda Klinis
berhubungan
PERIFER
1 Benigna Serangan Vertigo yang Saat Posisi kepala
Paroxysmal singkat, pada posisi serangan, tertentu
Posisional tertentu dan mudah mual, muntah merangsang
Vertigo diulangi vertigo
2 Labyrinthitis
A. Serous Sedang / berat pada posisi Tuli ringan / Vertigo
tertentu . Didahului infeksi sedang, suhu Horizontal, tanda
telinga, hidung, badan normal tidak berat
tenggorokan
B. Acut Tuli berat
Superaktif Vertigo dengan adanya cepat terjadi gejala berat dan
infeksi superaktif di telinga mual muntah serius pada
media acut
disertai panas
3 Penyakit Vertigo Rotatoar mendadak Mual, muntah Nystagmus
63 Meniere’s berat, berakhir dalam tinitus, spontan
beberapa jam dan terjadi gangguan
Differential Diagnosis Penderita Vertigo

Etiologi Gejala Gejala yang Tanda Klinis


berhubungan
PERIFER
4 Vestibuler Vertigo berat mendadak, Mual, muntah Nystagmus
Neuritis intensitas meningkat dalam keluhan spontan arah
beberapa jam dan berakhir telinga lainnya sisi lesi
dalam beberapa hari . tidak ada
Dipicu pada posisi tertentu,
riwayat infeksi sebelumnya

5 Acoustic Vertigo kronis dengan Tuli, tinitus - tuli sesisi


Neurona intensitas meningkat, ataksia ( tahap - reflex kornea
gangguan keseimbangan lanjut ) terganggu
tahap lanjut - Hipesthesi
wajah, tiba –
tiba memburuk
hidrocephalus
64
Differential Diagnosis Penderita Vertigo
Etiologi Gejala Gejala yang Tanda Klinis
berhubungan
Central
1 Gangguan - Vertigo mendadak - Ataksia pemeriksaan
vaskularis - Riwayat Artherosklerosis ( - tebal dimuka neurolgis
A. Insuffisilusi Tua, DM ) ( Baal diwajah
- nyeri kepala )
Vertebrobasile - melihat
r double
B. Perdarahan vertigo rotatoar mendadak, nyeri kepala, KK ( + ) ,
serebellum berat mual, muntah, ataksia,
- intensitas bertambah kaku kuduk nystagmus ,
- ggn keseimbangan yg bidireksional
berat
C. Perdarahan Nyeri kepala dan vertigo Mual muntah, Koma dlm,
pons / batang diikuti kesadaran menurun koma rflx batang
otak otak (-)
tetraparesis
65 D. Oklusi Nystagmus
a).A.serebelli Vertigo rotatoar berat, Mual, muntah, bidireksional
Etiologi Gejala Gejala yang Tanda Klinis
berhubunga
n
Central
1 b). Vertigo rotatoar Mual muntah, -nystagmus
A.serebelli berat, mendadak ggn bidireksional
anterior mendengar, -ggn nervus V, VII, IX
posterior baal di wajah

2 Trauma : - Vertigo Nausea, mual Ada fraktur basis


A. Kepala posisional muntah craini
- durasi akut, sedang
kronis
3 Vertebro - Vertigo + Aura berupa Tidak ditemukan
basiler migren disarteri, gejala neurologis
disertai - nyeri kepala ataksia focal setelah
66
migren timbul setelah paresteksi serangan
Terapi pada vertigo

1. Terapi etiologi vertigo


• farmakoterapi
• Prosedur reposisi partikel pada BPPV
• Bedah
2. Symptomatic
• Farmakoterapi
3. Rehabilitative
• Latihan rehabilitasi vestibular
4. Prevention of aggravating factor
• Diet
• Perubahan gaya hidup
Pilihan terapi berdasarkan jenis dan penyebab vertigo

67
Pada BPPV Manuver Epley adalah yang paling
sering digunakan pada kanal vertikal
Pasien diminta untuk menolehkan kepala ke sisi
yang sakit  pasien berbaring dengan kepala
tergantung  dipertahankan 1-2 menit. Lalu
kepala ditolehkan ke sisi sebaliknya, dan posisi
supinasi berubah menjadi lateral dekubitus dan
dipertahan 30-60 detik. Setelah itu pasien
mengistirahatkan dagu pada pundaknya dan
kembali ke posisi duduk secara perlahan
 Brandt-Daroff exercise
 Manuver ini dikembangkan sebagai latihan
untuk di rumah dan dapat dilakukan sendiri
oleh pasien sebagai terapi tambahan pada
pasien yang tetap simptomatik setelah
manuver Epley atau Semont. Latihan ini juga
dapat membantu pasien menerapkan
beberapa posisi sehingga dapat menjadi
kebiasaan
Terapi simtomatis
72

ANTIHISTAMIN BETAHISTIN

• Memiliki aktivitas • Analog histamin


antikholinergik meningkatkan
sentral sirkulasi telinga
dalam
• Dipenhidramin 25 • BETAHISTIN
mg (1 kapsul) – 50 MESYLATE 6 mg (1
mg, 4 x 1 p.o tablet) – 12 mg, 3 x 1
p.o.
Sedative minor ANTI KHOLINERGIK

• untuk mengurangi • menekan aktivitas


kecemasan yang sistem vestibular 
diderita yang sering dapat mengurangi
menyertai gejala gejala vertigo.
vertigo • SKOPOLAMIN,
• LORAZEPAM 0,5-1 dapat dikombinasi
mg x 1 p.o dengan fenotiazine
• DIAZEPAM 2-5 mg x atau efedrin dan
1 p.o mempunyai khasiat
sinergistik 0,3 mg-
0,6 mg, 3-4 kali
sehari
PROGNOSIS
 Umumnya baik, dapat terjadi remisi sempurna.
Sebaliknya pada tipe sentral, prognosis
tergantung dari penyakit yang mendasarinya.
Infark arteri basilar atau vertebral, misalnya,
menandakan prognosis yang buruk.
PEMBAHASAN
 Pada pasien ini didapatkan resume masalah sebagai
berikut :
1. Pasien mengalami pusing berputar
2. Keluhan tersebut dirasakan secara tiba-tiba saat bangun
dari berbaring
3. Terdapat mual, muntah, pusing bertambah jika menengok
ke kanan atau kiri dan berjalan
4. Pasien tidak pernah mengalami sakit yang serupa dan
memiliki riwayat trauma kepala, dan gangguan
pendengaran
5. Dari hasil pemeriksaanRebound -, Romberg -,
Adiodokokinesis +, nistagmus -, tes telunjuk teelunjuk
kesulitan
Gejala vertigo Kasus pasien
Symptom perifer
Onset mendadak Pusing timbul tiba tiba saat
bangun dari berbaring

Intensitas ringan Pusing dirasakan tidak begitu


berat jika tidak menengok
atau berjalan

Nausea, vomit berat Mual + muntah ++

Gejala auditorik sering -

Gejala neurologis jarang -

Perubahan status Jarang -


mental

Kesembuhan cepat 1 hari dirawat, pusing sudah


berkurang sudah bisa duduk
dan berdiri
Etiologi Gejala Gejala yang Tanda Klinis
berhubungan
1 Benigna Serangan Vertigo yang Saat Posisi kepala
Paroxysmal singkat, pada posisi serangan, tertentu
Posisional tertentu dan mudah mual, muntah merangsang
Vertigo diulangi vertigo
2 Penyakit Vertigo Rotatoar mendadak Mual, muntah Nystagmus
Meniere’s berat, berakhir dalam tinitus, spontan
beberapa jam dan terjadi gangguan
berulang - ulang pendengaran

3 Vestibuler Vertigo berat mendadak, Mual, muntah Nystagmus


Neuritis intensitas meningkat dalam keluhan spontan arah sisi
beberapa jam dan berakhir telinga lainnya lesi
dalam beberapa hari . tidak ada
Dipicu pada posisi tertentu,
riwayat infeksi sebelumnya
 Berdasarkan resume masalah diatas,
didapatkan :

 Dx Klinis : pusing berputar, nausea, vomit

 Dx Topis : organon vestibuler

 Dx Etiologi : BPPV

Anda mungkin juga menyukai