Anda di halaman 1dari 42

LAPORAN KASUS

SMF/BAGIAN ILMU PENYAKIT BEDAH


RSUD LANGSA
UNIVERSITAS ABULYATAMA
ACEH
Laporan Kasus
Close Fracture

Disusun oleh :
Resky M Putri
Nila Wahyuni

Dokter Pembimbing :
Dr. Furqan Hasan, Sp.B
Dr. Darwan Moudar, Sp.B
Dr. Syafrijal, Sp.B
STATUS PASIEN
A . Anamnesa pribadi
 Nama : Sheina junita
 Jenis kelamin : perempuan
 Umur : 4 tahun
 Agama : Islam
 Alamat : sungai paoh
 Suku : Aceh
Anamnesa Penyakit
 Keluhan utama : pasien datang dengan keluhan
paha kanan membengkak.
Primery survey:
 A : clear

 B : spontan, 22x/menit

 C : TD 100/80mmHg, HR 82x/menit, akral hangat

 D : GCS 15, pupil isokor ka=ki

 E : Jejas (+) pada ekstremitas bawah kanan


 TELAAH :

Seorang pasien bernama shehnajunita umur 4 tahun datang ke


IGD RSUD langsa pada hari selasa tanggal 21 januari 2014
pukul 19.00 dengan keluhan paha sebelah kanan membengkak
dan terasa nyeri. Keluhan ini terjadi setelah pasien mengalami
kecelakaan lalu lintas, ± 24 jam sebelum masuk rumah sakit.
Pasien mengatakan paha membengkak dan terasa panas.
Sebelum ke rumah sakit,pasien sudah dibawa ke Puskesmas
terlebih dahulu. Pusing (-), mual muntah (-), BAK lancar, BAB
lancar, pingsan (-), kejang (-).

 RPT : -
 RPK : -
 RPO : -
Pemeriksaan Fisik
Status Generalisata
• Keadaan umum : Sakit sedang

• Kesadaran : Compos mentis


• Tanda Vital :

 Tekanan darah : 100/80 mmHg


 Nadi : 82 x/menit
 Pernafasan : 22 x/menit
 Suhu : 36,50c
Regio femur dekstra

 Inspeksi : edema (+),hiperemis (-)


 Palpasi : nyeri tekan (+), akral hangat (+),
capillary refill time (+) normal 1’’ (tekan kuku),
nadi A.tibialis posterior (+) teraba.
 Percusi : tidak dilakukan
 Auskultasi : tidak dilakukan
 Gerakan : 555 555
200 555
Pemeriksaan Penunjang
 Laboratorium :
 Hb : 13,9 mg/dl
 Ht : 41,2 %
 Leu : 16.300 /mm3
 Trombosit : 232.000/mm3
 BT : 2’+35’’
 CT : 8’+35’’
 Foto rontgen femur dekstra AP/L
Hasil foto rontgen setelah
kecelakaan (pre operatif)
Hasil foto rontgen setelah reposisi dan
pasang gips (post operatif)
Diagnosa
 Close fracture transversal 1/3 medial femur
dekstra dengan pemasangan skin traksi.
Terapi
Medika mentosa :
 IVFD RL 30tetes/i

 Inj.cefotaxime 1gr/12jam

 Inj. Ranitidine 1 amp/12jam

 Inj.ketorolac 30 mg /12 jam

 Inj.transamin 1 amp/12 jam

Operatif :
 Debridemen luka

 Reposisi

 Pemasangan gips dan spiral plaster


Advice
 Gunakan tongkat saat berjalan
 Melatih gerakan
 Hindari over exercise
ANATOMI FEMUR
Definisi Fraktur
 Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang
dan/atau tulang rawan yang umumnya disebabkan
oleh ruda paksa.
Etiologi
Patofisiologi
Klasifikasi fraktur
Klasifikasi (menurut bentuk fraktur)
 Fraktur komplit
 Fraktur inkomplit
 Fraktur kominutif
 Fraktur kompresi / crush fracture
Tipe fraktur
 Fraktur tranversal
 Fraktur spiral
 Fraktur kominutif
 Fraktur avulsi
 Fraktur greenstick (anak)
 Fraktur epifise
 Fraktur kompresi: vertebre
 Fraktur impresi: tengkorak
Tipe fraktur
Fraktur Tertutup (close fraktur)

Fraktur tertutup adalah fraktur dimana tidak


terdapat hubungan antara fragmen tulang dengan
dunia luar atau struktur jaringan kulit di atas atau
disekitar fraktur masih utuh/intak.
Klasifikasi fraktur tertutup
 Tingkat 0: fraktur biasa dengan sedikit tanpa
cedera jaringan lunak sekitar
 Tingkat I: fraktur dengan abrasi dangkal/memar
kulit dan jaringan sub kutan
 Tingkat II: Fraktur yang lenih berat dengan kontusio
jaringan lunak bagian dalam dan pembengkakan.
 Tingkat III: Cedera berat dengan kerusakan
jaringan lunak yang nyata dengan ancaman
sindrom kompartement.
Fraktur yang biasa terjadi pada
tulang femur
diagnosis
 Anamnesis
 Biasanya pasien datang dengan suatu trauma, baik
hebat maupun ringan dan di ikuti dengan
ketidakmampuan untuk menggunakan anggota gerak.
 Nyeri ada/tidak

 Bengkak ada/tidak

 Krepitasi

 Gangguaan fungsi anggota gerak


Pemeriksaan fisik
 Periksa trauma di tempat lain
 Periksa komplikasi fraktur yang mungkin terjadi seperti
bagian distal fraktur
 Pulsasi arteri
 Warna kulit

 Temperatur kulit

 Capillary refill test

 sensasi
Pemeriksaan penunjang
 Pemeriksaan laboratorium
 Pemeriksaan radiologis
 Pemerisaan ini diperlukan untuk menentukan keadaan,
lokasi serta ekstensi fraktur
Tatalaksana FRAKTUR
 Penatalaksanaan awal
 Pertolongan pertama, penilaian klinis dan resusitasi
 Tangani Kegawatannya (Pertolongan Pertama)
 Definitif Treatment
 Rehabilitation
 Persiapan laboratorium untuk terapi definitive
 Evaluasi komplikasi-komplikasi dini yang mungkin
timbul.
 Terapi definitif
 Dibiarkan saja
 Imobilisasi dgn splint externa( tanpa reduksi)

 Reduksi tertutup diikuti dgn imobilisasi

 Reduksi tertutup dengan traksi terus menerus dan


imobilisasi
 Reduksi tertutup di ikuti dan functional frakture bracing.

 Reduksi tertutup dgn manipulasi yg di ikuti fiksasi


kerangka eksternal.
 Reduksi tertutup dengan manipulasi yang di ikuti fiksasi
kerangka internal
 Reduksi terbuka diikuti fiksasi kerangka internal.
rehabilitasi
 Pemeliharaan gerakan persendian
 Latihan otot
 Terapi hangat
Proses Penyembuhan tulang

 Stadium destruksi/hematom : kerusakan jaringan


lunak dan perdarahan di daerah fraktur.
 Stadium inflamasi : puncak 2x24 jam
 Stadium pembentukan kalus : anak: 3-4 bulan,
dewasa : 6bulan
 Stadium konsolidasi : woven bone > lamerral bone
dan fraktur menjadi solid.
 Stadium remodelling :kalus yang berlebihan mulai
hilang dan canalis medullaris mulai terbentuk.
KOMPLIKASI
 KOMPLIKASI UMUM
 Syok karena perdarahan ataupun oleh karena nyeri.
 KOMPLIKASI LANJUT
 delayed union: fraktur sembuh dalam jangka waktu
yang lebih dari normal
 Mal union: fraktur sembuh dengan deformitas (angulasi,
perpendekan atau rotasi.
 Non union: bila tidak menyambung dalam 20 minggu.

Anda mungkin juga menyukai