Anda di halaman 1dari 66

MANAJEMEN EKSTRAKURIKULER BAND

DI SMU MASEHI I PSAK SEMARANG

SKRIPSI
untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan

oleh
Nama : Budiarto
NIM : 2454990010
Prodi : Pend. Seni Musik
Jurusan : Pend. Seni Drama Tari dan Musik

FAKULTAS BAHASA DAN SENI


UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2005
SARI

Budiarto. 2005. Manajemen Ekstrakurikuler Band di SMU Masehi I PSAK Semarang.


Skripsi. Jurusan Sendratasik, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri
Semarang. Pembimbing I: Drs. Slamet Haryono, M. Sn, Pembimbing II: Drs Udi
Utomo, M. Si.
Kata kunci: ekstrakurikuler, manajemen

Kemajuan pembinaan ekstrakurikuler band di SMU Masehi I PSAK


Semarang tidak lepas dari pengelolaan yang baik. Keberhasilan ekstrakurikuler band
di SMU Masehi I PSAK Semarang selain berprestasi dalam mengikuti berbagai
festival band juga terletak pada peralatan band yang terus ditambah dan penambahan
ruang latihan. Secara tidak langsung manajemen ekstrakurikuler band mempengaruhi
prestasi dan kelangsungan pembinaan ekstrakurikuler band di SMU Masehi I PSAK
semarang.
Permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimana
manajemen ekstrakurikuler band di SMU Masehi I PSAK Semarang dan faktor-
faktor penghambat dan pemdukung dalam manajemen ekstrakurikuler band di SMU
Masehi I PSAK Semarang. Berdasarkan permasalahan tersebut, tujuan dari penelitian
ini adalah mengetahui sistem manajemen ekstrakurikuler band di SMU Masehi I
PSAK Semarang dan mengetahui faktor-faktor pendukung dan penghambat
ekstrakurikuler band di SMU Masehi I PSAK Semarang
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskripsi kualitatif
dengan teknik pengumpulan data yang meliputi wawancara, observasi, dan
dokumentasi data. Analisis data dilakukan dengan tahapan reduksi, klasifikasi data,
interpretasi data, dan deskripsi data dalam bentuk kata-kata.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa manajemen ekstrakurikuler band
telah dikelola dengan langkah-langkah yaitu (1) perencanaan yang meliputi program
kerja mingguan, bulanan, tahunan, dan program kerja insidental; (2)
Pengorganisasian; (3) Penggerakan yang meliputi penerimaan anggota baru,
pemilihan band inti, latihan, pemeliharaan alat, sarana, dan keuangan; (4)
Pengawasan. Faktor yang menghambat pengelolaan manajemen band adalah
terbatasnya sarana dan prasarana dalam kegiatan ekstrakurikuler band di SMU
Masehi I PSAK Semarang. Sedangkan faktor yang mendukung adalah keterampilan
siswa sudah baik karena didukung oleh orang tua masing-masing untuk mengikuti les
musik di luar sekolah.
Berdasarkan hasil penelitian di atas, disarankan bagi manajemen
ekstrakurikuler band untuk menambah ruang latihan, memperbanyak kegiatan pentas
seni di sekolah, dan meminjamkan peralatan pada siswa.

ii
PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan dihadapan Sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas

Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang.

Hari : Kamis

Tanggal : 24 Februari 2005

Panitia Ujian,

Ketua Sekretaris

Prof. Dr. Rustono Drs. Agus Cahyono, M. Hum


NIP 131231222 NIP 132058805

Penguji I Penguji II Penguji III

Drs. Bagus Susetyo, M.Hum Drs. Slamet Haryono, M.Sn Drs. Udi Utomo, M.Si
NIP 131926273 NIP 132014877 NIP 132041240

iii
PERNYATAAN

Saya menyatakan, bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya

saya sendiri bukan jiplakan dari karya orang lain, baik sebagian atau seluruhnya.

Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk

berdasarkan kode etik ilmiah.

Semarang, Februari 2005

Budiarto

iv
PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke Sidang Panitia Ujian

Skripsi.

Semarang, Februari 2005

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Slamet Haryono, M. Sn Drs. Udi Utomo, M. Si


NIP 132014877 NIP 132041240

v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

• Manfaatkan kesempatan. Hidup adalah kesempatan, orang yang pergi paling jauh

umumnya adalah orang yang berani dan mau berbuat (Dale Carnegie).

• Tidak ada orang yang bisa sukses jika dia tidak siap mengatasi kesulitan dan tidak

mempersiapkan diri memikul tanggung jawab (William J. H. Boetcker).

PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan untuk:

1. Ayah dan Ibuku tercinta

2. Kakakku Ida dan adikku Indra

3. Apriliana sebagai pendampingku

4. Keponakanku Ahmad Fadhil dan si kecil

Alma Joana

vi
PRAKATA

Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan

hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

‘Manajemen Ekstrakurikuler Band di SMU Masehi I PSAK Semarang’

Penulis dapat menyelesaikan skripsi ini berkat bantuan dan bimbingan dari

berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih

kepada:

1. DR. H. A. T Soegito, SH, MM sebagai Rektor Universitas Negeri Semarang.

2. Prof. Dr. Rustono, M. Hum sebagai Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas

Negeri Semarang

3. Drs. Syahrul Syah Sinaga, M. Hum sebagai Ketua Jurusan Sendratasik Fakultas

Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang.

4. Drs. Slamet Haryono, M. Sn sebagai dosen pembimbing pertama yang telah

memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi.

5. Drs. Udi Utomo, M. Si sebagai dosen pembimbing kedua yang telah memberikan

bimbingan dan arahan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi.

6. Drs. Palwo Adjie sebagai Kepala sekolah SMU Masehi I PSAK Semarang yang

telah memberikan ijin penelitian kepada penulis.

7. Ayum dan siswa-siswi ekstrakurikuler band yang telah memberikan informasi

untuk penulisan skripsi ini.

vii
8. Bapak dan ibu dosen Jurusan Sendratasik yang telah memberikan bekal ilmu dan

motivasi kepada penulis.

9. Kepala UPT Perpustakaan Universitas Negeri Semarang dan stafnya yang telah

memberikan kemudahan berupa buku pustaka.

10. Kepala laboratorium Jurusan Sendratasik dan stafnya yang telah memberikan

fasilitas buku pustaka.

11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah banyak

membantu dalam penyusunan skripsi.

12. Teman-teman Angkatan 99 Jurusan Sendratasik yang telah memberikan

dukungan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan dapat dijadikan

sebagai acuan bagi pembaca, khususnya mahasiswa Jurusan Sendratasik dan juga

dapat diterima oleh semua lapisan masyarakat.

Semarang, Februari 2005

Penulis

viii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................. i
SARI...................................................................................................................... ii
PENGESAHAN .................................................................................................... iii
PERNYATAAN.................................................................................................... iv
PERSETUJUAN PEMBIMBING......................................................................... v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................................ vi
PRAKATA............................................................................................................ vii
DAFTAR ISI......................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xi
DAFTAR BAGAN .............................................................................................. xii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xiv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah............................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................... 4
1.3 Tujuan Penelitian ....................................................................... 5
1.4 Manfaat Penelitian ..................................................................... 5
1.5 Sistematika Skripsi..................................................................... 5
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Manajemen............................................................... 7
2.2 Fungsi Manajemen ..................................................................... 9
2.3 Ekstrakurikuler........................................................................... 13
2.4 Musik Band ............................................................................... 16
2.5 Manajemen Ekstrakurikuler ...................................................... 17
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Pendekatan Penelitian ................................................................ 18

ix
3.2 Sasaran Penelitian ...................................................................... 18
3.3 Teknik Pengumpulan Data......................................................... 19
3.4 Teknik Analisis Data.................................................................. 20
3.5 Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data........................................ 22
BAB IV MANAJEMEN EKSTRAKURIKULER BAND DI SMU
MASEHI I PSAK SEMARANG
4.1 Gambaran Umum SMU Masehi I PSAK Semarang ................. 24
4.1.1 Lokasi SMU Masehi I PSAK Semarang........................... 24
4.1.2 Sejarah SMU Masehi I PSAK Semarang.......................... 26
4.1.3 Kegiatan Belajar Mengajar SMU Masehi I PSAK
Semarang ......................................................................... 27
4.1.4 Kondisi Fisik SMU Masehi I PSAK Semarang ............... 27
4.1.5 Tenaga Pengajar ............................................................... 30
4.1.6 Kegiatan Ekstrakurikuler SMU Masehi I PSAK
Semarang ......................................................................... 30
4.2 Manajemen Ekstrakurikuler Band SMU Masehi I
PSAK Semarang ....................................................................... 30
4.2.1 Perencanaan....................................................................... 31
4.2.2 Pengorganisasian............................................................... 35
4.2.3 Penggerakan ...................................................................... 39
4.2.4 Pengawasan ....................................................................... 46
4.3 Faktor Penghambat dan Faktor Pendukung .............................. 47
4.3.1 Faktor Penghambat .......................................................... 47
4.3.2 Faktor Pendukung ............................................................ 47
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan .................................................................................... 49
5.2 Saran........................................................................................... 51
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 52

x
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Prestasi Band SMU Masehi I PSAK Semarang

Tabel 2 Kondisi Fisik SMU Masehi I PSAK Semarang

Tabel 3 Peralatan Ekstrakurikuler Band SMU Masehi I PSAK Semarang

xi
DAFTAR BAGAN

Bagan 1 Wilayah administrasi SMU Masehi I PSAK Semarang

Bagan 2 Pertanggungjawaban pengurus OSIS SMU Masehi I PSAK Semarang

Bagan 3 Struktur OSIS SMU Masehi I PSAK Semarang

xii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Gedung SMU Masehi I PSAK Semarang

Gambar 2 Studio Musik SMU Masehi I PSAK Semarang

Gambar 3 Anggota Band Inti SMU Masehi I PSAK Semarang

Gambar 4 Latihan Rutin Salah Satu Kelompok Ekstrakurikuler Band

Gambar 5 EXOTIC Band saat Mengikuti Festival Band di UNISBANK

Gambar 6 Latihan Khusus EXOTIC Band

xiii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Penelitian

Lampiran 2 Denah Letak Wilayah SMU Masehi I PSAK Semarang

xiv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Seni merupakan salah satu bagian dari kebudayaan. Kesenian adalah produk

manusia yang berupa cerminan estetis dari olah cipta, rasa, dan karya manusia yang

mempunyai logika tersendiri. Logika seni berdasarkan pada keindahan, sesuatu yang

sebenarnya tidak mudah untuk dijelaskan meskipun tidak sulit untuk dinikmati. Hal

itu dijelaskan oleh Bastomi (1992:42), yang menyatakan bahwa seni adalah simbol

pribadi atau simbol sesuatu antara lain alam, suasana kejadian, harapan, dan lainnya

yang berhubungan dengan kejiwaan yang dapat mempengaruhi jiwa seseorang.

Bidang seni tidak lepas dari perbuatan manusia, baik secara individu

maupun kolektif (sosial/ bersama). Seni di dalam suatu komunitas manusia

mempunyai fungsi pasif dan fungsi aktif. Fungsi pasif adalah bahwa seni hanya

merupakan hasil karya manusia yang dilihat sebagai benda. Fungsi aktif adalah seni

mempunyai kekuatan yang dapat aktif.

Seni memberikan respon terhadap manusia baik secara individu maupun

sosial. Dalam dunia pendidikan seni sebagai kegiatan intra dan ekstrakurikuler

berfungsi sebagai pembinaan disiplin, olah raga, pembinaan dalam rangka

pengembangan seni dan promosi (Taslan 2002:19).

Berdasarkan kurikulum 1999 dalam GBPP (Garis-garis Program

Pengajaran), pelajaran kesenian khususnya seni musik sangat terbatas. Hal ini terlihat

1
2

dari jam pelajaran yang hanya satu jam dalam seminggu. Untuk melengkapi kegiatan

pembelajaran maka sekolah mengadakan kegiatan ekstrakurikuler

Salah satu sekolah yang mengadakan kegiatan ekstrakurikuler band adalah

SMU Masehi I PSAK Semarang. Sebagai sekolah swasta, SMU ini lebih dikenal

kegiatan ekstra bandnya. Kegiatan ekstrakurikuler bidang kesenian SMU Masehi I

PSAK Semarang merupakan sarana yang tepat untuk mendapatkan suatu kebanggaan

karena ekstra band di SMU Masehi termasuk ekstra yang dianggap populer oleh

siswa-siswa SMU Masehi I PSAK.

Kemajuan pembinaan ekstra band tergantung pada pengelola dalam

menjalankan komponen manajemen. Untuk itu pengelola mendatangkan pelatih yang

berpengalaman dalam bidangnya untuk membimbing siswa anggota band tersebut.

Selanjutnya pada tahap teknis permainan alat musik merupakan tanggung jawab

anggota band untuk berlatih dan meningkatkan ketrampilan dalam memainkan alat

musik. Kemampuan dalam penguasaan alat musik yang baik serta kekompakan

kelompok diharapkan bisa memperoleh prestasi dalam berbagai festival band. Grup

band SMU Masehi I Semarang hampir tidak pernah absen dalam festival band dan

sering mendapatkan juara.

Prestasi band SMU Masehi I Semarang dalam dua tahun terakhir sebagai

berikut.

No. Tahun Tempat Tingkat Prestasi


1. 2003 Balai Kota SMU se- Jawa Juara I
Semarang Tengah
2. 2003 UDINUS SMU se- Jateng Juara I
3

Semarang
3. 2003 TBRS Pelajar se- Jateng Juara I
Semarang
4. 2003 IAIN Umum se- Jateng Juara I
WALISONGO
Semarang
5. 2003 UNIMUS SMU se- Jateng Juara I
Semarang
6. 2003 STIBA AKI Pelajar Se- Jateng Juara I
Semarang dan DIY
7. 2003 STIMIK AKI SMU se- Jateng dan Juara II
Semarang DIY
8. 2003 Surabaya Umum se- Jawa – Juara III
Bali
9. 2003 Jepara Umum se- Jateng dan Juara II
DIY
10. 2004 UNISBANK Pelajar se- Jateng dan Juara I
Semarang DIY
11. 2004 UNISSULA Umum se- Jateng dan Juara I
Semarang DIY
12. 2004 UNNES Umum se- Jateng Juara I
13. 2004 UNNES Pelajar se- Jateng dan Juara I
DIY
14. 2004 PRPP Semarang Umum se- Jateng Juara I
15. 2004 Kafe Ventura Umum se- Jateng Juara I
Semarang
16. 2004 Kafe Alamanda Pelajar se-Jateng Lolos audisi ke Jakarta
Semarang mewakili Semarang
17. 2004 Gedung KONI Umum se- Jateng Juara I
Demak
18. 2004 STIMIK Pelajar se-Jateng dan Juara I
HIMSA DIY
Semarang
Tabel 1: sumber Buku Panduan SMU Masehi I PSAK Semarang

Berdasarkan latar belakang maka penulis tertarik untuk meneliti

ekstrakurikuler band di SMU Masehi I PSAK Semarang sebagai ekstra band yang

masih ada walaupun setiap tahunnya harus melakukan proses regenerasi anggota,

pemeliharaan alat yang mahal, serta proses latihan yang berkesinambungan.


4

Keberhasilan ekstrakurikuler band di SMU Masehi I Semarang tidak hanya

terletak pada prestasi dalam mengikuti berbagai festival band, pembaharuan peralatan

dan penambahan fasilitas selain itu ada pendapatan bagi anggota kelompok band yang

ada. Semua itu tidak terlepas dari peran pengelola dalam mengatur keuangan. Peneliti

tertarik meneliti ekstrakurikuler band di SMU Masehi I PSAK Semarang karena

manajemen ekstra band di SMU Masehi I PSAK Semarang secara tidak langsung

mempengaruhi prestasi band di SMU Masehi I PSAK Semarang.

1.2 Rumusan Masalah

Permasalahan yang dapat dikaji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Bagaimanakah manajemen ekstrakurikuler band di SMU Masehi I PSAK

Semarang?

2. Faktor-faktor apa sajakah yang mendukung dan menghambat manajemen

ekstrakurikuler band SMU Masehi I PSAK Semarang?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang dikemukakan di atas, tujuan dari penelitian

ini adalah sebagai berikut.

1. Mengetahui sistem manajemen ekstrakurikuler band di SMU Masehi I PSAK

Semarang.

2. Mengetahui faktor-faktor pendukung dan penghambat manajemen ekstra

kurikuler di SMU Masehi I PSAK Semarang.


5

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Sebagai bahan informasi untuk kegiatan ekstrakurikuler band bagi SMU lain.

2. Sebagai sumber informasi bagi siswa maupun orang tua murid SMU Masehi I

PSAK Semarang.

1.5 Sistematika Skripsi

Penelitian ini terbagi atas lima bab yang tersusun secara runtut dan saling

berhubungan , yaitu sebagai berikut.

Bagian awal skripsi meliputi cover, sari, pernyataan penulis, persetujuan

pembimbing, moto dan persembahan, pengesahan, prakata, daftar isi, daftar tabel,

daftar bagan, daftar foto, dan daftar lampiran.

Bab pertama memuat pendahuluan yang meliputi latar belakang masalah,

pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan

sistematika penulisan skripsi. Bab pendahuluan ditulis pada bagian awal dengan

maksud memberikan deskripsi tentang permasalahan yang akan dibahas.

Sebagai dasar berpijak sebelum ke pembahasan masalah, perlu adanya

landasan teoritis yang dikemukakan pada bab dua yang meliputi kerangka berpikir

dan teori-teori yang ada. Teori yang ada disajikan berkaitan dengan permasalahan

yang dibahas.
6

Bab III penulisan ini berisi metode penelitian yang memuat pendekatan

dalam penelitian, data dan sumber data, teknik analisis data, dan langkah-langkah

analisis data dalam penelitian.

Hasil penelitian dan pembahasan kajian skripsi ini dikemukakan pada bab

IV. Pada bab ini juga disebut sebagai isi dan hasil dari penelitian yang dilakukan oleh

penulis.

Bab terakhir adalah penutup. Penutup dalam penulisan skripsi ini berisi

tentang simpulan dan saran berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian.

Bagian akhir skripsi meliputi daftar pustaka, denah lokasi SMU Masehi I

PSAK Semarang, surat ijin penelitian, dan surat persetujuan ujian.


7

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Manajemen

Menurut (Westra 1990:112) dalam bahasa Indonesia kata ‘management’

(bahasa Inggris) ini diterjemahkan dalam berbagai istilah, seperti: kepemimpinan, tata

pimpinan, ketatalaksanaan, pengaturan, pengelolaan, pengendalian, pengurusan,

penguasaan, dan lain sebagainya.

Menurut Jazuli (1995:34) tata manajemen berasal dari bahasa Inggris

‘management’ berasal dari kata kerja ‘to manage’ artinya mengatur, mengelola,

mengendalikan sesuatu.

Menurut Lee (dalam Swastha dkk 1988:82) mengemukakan definisi tentang

manajemen yaitu ilmu dan seni merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan,

mengkoordinasi, serta mengawasi tenaga manusia dengan alat-alat untuk mencapai

tujuan yang telah ditetapkan.

Manajemen merupakan suatu kegiatan atau serangkaian tindakan atau

proses untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui kerjasama yang telah

ditetapkan. Diperlukan adanya kerjasama yang efektif, dengan berbagai tindakan

yang saling berkaitan (Dasuki dalam Sukamdio 1996:1).

Seorang pakar manajemen, Stoner menguraikan bahwa manajemen

merupakan suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan

7
8

atas usaha-usaha para anggota organisasi untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan (Dasuki dalam Sukamdio 1998:1).

Dijelaskan lebih lanjut oleh Gie (Westra 1990:115) bahwa manajemen

merupakan proses yang menggerakkan tindakan-tindakan dalam usaha kerjasama

manusia, sehingga tujuan yang telah ditentukan benar-benar tercapai. Pendapat Gie

ini disempurnakan lagi menjadi ‘segenap perbuatan menggerakkan kelompok orang

dan mengarahkan segala fasilitas dalam suatu kerjasama untuk mencapai tujuan

tertentu’.

Dari beberapa definisi di atas ada dua segi yang penting dalam sebuah

manajemen yaitu ‘menggerakkan sekelompok orang’ yang berarti mendorong

memimpin, menjuruskan dan menertibkan orang agar melakukan perbuatan-

perbuatan yang menuju kearah tercapainya tujuan yang telah ditentukan dalam

kerjasama itu. Selanjutnya segi yang lain adalah ‘mengarahkan segala fasilitas’ yang

berarti menghimpun; mengatur; memelihara dan mengendalikan alat, benda, uang,

ruang, waktu, dan metode kerja, serta peralatan lainnya yang diperlukan untuk

menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan dalam usaha kerjasama itu.

Teori mengenai pengertian manajemen dapat digunakan untuk membahas

manajemen dalam ekstrakurikuler band SMU Masehi I PSAK Semarang.


9

2.2 Fungsi Manajemen

Menurut George Terry (dalam Jazuli 2000:35) merumuskan fungsi dasar

manajemen sebagai proses dasar. Fungsi-fungsi tersebut antara lain:

a. Perencanaan (Planning)

Perencanaan adalah suatu proses untuk menetapkan apa yang ingin dicapai

dan bagaimana cara mencapainya (Setyobudi dkk 2000:6). Dalam semua kegiatan

yang bersifat manajerial untuk mendukung usaha-usaha pencapaian tujuan, fungsi

perencanaan haruslah dilakukan terlebih dahulu daripada fugsi pengorganisasian,

pengarahan, pengkoordinasian, dan pengawasan (Swastha dkk 1998:91).

Menurut Jazuli (2000:55) perencanaan adalah serangkaian tindakan yag

dilakukan sebelum usaha dimulai hingga proses usaha masih berlangsung. Pada

hakikatnya, perencanaan merupakan suatu proses pengambilan keputusan yang

menjadi dasar bagi aktifitas di saat yang akan datang. Dala prosesnya diperlukan

pemikiran tentang apa yang perlu dikerjakan, bagaimana mengerjakan, dimana suatu

kegiatan perlu dilakukan, serta siapa yang perlu bertanggung jawab atas

pelaksanaannya.

Perencanaan berarti penggambaran di muka hal-hal yang harus dikerjakan

dan bagaimana mengerjakan dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan

agar tujuan tersebut tercapai (Swastha dkk,1998:91)


10

Menurut Swastha (1988:92-93) perencanaan memiliki bentuk-bentuk:)

1) Tujuan (objektif)

Merupakan suatu sasaran dimana kegiatan itu diarahkan dan diusahakan untuk

sedapat mungkin di capai dalam jangka waktu tertentu.

2) Kebijakan (policy)

Kebijakan adalah suatu pertanyaan atau pengertian untuk menyalurkan pikiran

dalam mengambil keputusan terhadap tindakan-tindakan untuk mencapai

tujuan.

3) Strategi

Strategi merupakan tindakan penyesuaian diri dari rencana yang telah dibuat.

4) Prosedur

Prosedur merupakan rangkaian tindakan yang akan dilaksanakan untuk waktu

mendatang. Prosedur lebih menitik beratkan pada suatu tindakan.

5) Aturan (rule)

Aturan adalah suatu tindakan yang spesifik dan merupakan bagian dari prosedur

Aturan-aturan yang saling berkaitan dapat di kelompokkan mmenjadi suatu

golongan disebut prosedur.

6) Program

Program merupakan campuran antara kebijakan prosedur, aturan dan pemberian

tugas yang disertai dengan suatu anggaran (budget) semuanya ini akan

menciptakan adanya tindakan.


11

b. Pengorganisasian

Organisasi berasal dari kata organ (sebuah kata dalam bahasa Yunani), yang

berarti alat. Adanya suatu alat produksi saja belum menimbulkan organisasi, setelah

diatur dan dikombinasikan dengan sumber-sumber ekonomi lainnya seperti manusia,

bahan-bahan dan sebagainya timbullah keharusan untuk mengadakan kerja sama

secara efisien dan efektif serta dapat hidup sebagaimana mestinya. Keadaan seperti

ini dapat membentuk suatu organisasi (Swastha 1998:13).

Definisi lain dikemukakan oleh Setyobudi, dkk (2000:10), organisasi adalah

suatu badan atau wadah tempat kerja sama beberapa orang untuk mencapai tujuan

tertentu. Organisasi merupakan suatu sistem yang di dalamnya terdapat komponen-

komponen yang saling terkait. Apabila salah satu komponen tidak dapat berjalan

dengan baik maka akan mempengaruhi yang lain.

Untuk memperjelas tentang pemahaman pengertian organisasi, Jazuli

(2001:12) mengemukakan bahwa organisasi adalah wadah dan proses kerja sama

sejumlah manusia yang terikat oleh hubungan formal dalam rangkaian hierarki untuk

mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Hierarki menunjukkan bahwa dalam

organisasi selalu ada struktur yang melukiskan interaksi, kegiatan, peranan, dan sifat

organisasi. Dalam organisasi, tujuan sangat penting dirumuskan secara spesifik

karena segala aktivitas organisasi bermuara pada tujuan.


12

c. Penggerakan (actuating)

Penggerakan menyangkut tindakan-tindakan yang menyebabkan suatu

organisasi bisa berjalan sehingga semua yang terlibat dalam suatu organisasi harus

berupaya ke arah sasaran agar sesuai dengan perencanaan manajerial (Jazuli

2001:40).

Menurut Sudianto (1989:169) secara umum actuating atau penggerakan

mempunyai arti suatu kegiatan yang menggerakkan para bawahan ke arah tujuan

yang telah ditetapkan. Karena menggerakkan para bawahan maka dengan demikian

seorang pemimpin berada di tengah-tengah para bawahan yang dengan sendirinya

akan diterima oleh para bawahan sebagai pendorong (sebagai motivator).

d. Pengawasan (controlling)

Pengawasan merupakan fungsi seorang manajer dalam melaksanakan

penilaian dan mengendalikan jalannya operasi atau suatu kegiatan badan usaha yang

mengarah demi tercapainya tujuan yang telah ditetapkan (Sudianto 1989:169).

Menurut Jazuli (2001:41) pengawasan adalah kegiatan manajer atau

pemimpin dalam mengupayakan agar pekerjaan-pekerjaan sesuai dengan perencanaan

yang telah ditetapkan dan tujuan yang telah ditentukan

Teori mengenai fungsi manajemen dapat digunakan untuk membahas fungsi

manajemen ekstrakurikuler band SMU Masehi I PSAK yang meliputi fungsi

perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), penggerakan (actuating), dan

pengawasan atau evaluasi (controlling).


13

2.3 Ekstrakurikuler

Kegiatan ekstrakuler merupakan kegiatan yang dilakukan di luar jam

pelajaran tatap muka dilaksanakan di sekolah untuk lebih memperkaya dan

memperluas wawasan pengetahuan dan kemampuan meningkatkan nilai atau sikap

dalam rangka penerapan pengetahuan dan kemampuan yang telah dipelajari dari

berbagai mata pelajaran dalam kurikulum (Depdikbud 1990:10).

Lebih lanjut dikatakan kegiatan ekstrakurikuler bertujuan untuk (a)

meningkatkan pengetahuan siswa dalam aspek kognitif dan efektif, (b)

mengembangkan bakat dan minat siswa dalam upaya pembinaan pribadi menuju

manusia seutuhnya yang positif.

Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengembangkan salah satu bidang

pelajaran yang diminati oleh sekelompok siswa misalnya olah raga, kesenian,

berbagai macam ketrampilan dan kepramukaan. Jenis kegiatan ekstrakurikuler

menurut Daien (dalam Suryobroto 1997:272) dibagi menjadi dua yaitu bersifat rutin

dan berkala. Kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan secara terus menerus seperti

latihan volley, sepak bola, latihan musik, dan sebagainya, sedangkan kegiatan yang

dilaksanakan pada waktu-waktu tertentu saja seperti lintas alam, kemping,

pertandingan olah raga dan sebagainya.

Dengan berpedoman pada tujuan dan maksud kegiatan ekstrakurikuler di

sekolah dapat ditetapkan prinsip-prinsip program ekstrakurikuler seperti yang

diungkapkan oleh Sutisna (dalam Suryabrata 1997:275) yaitu: (1) semua murid, guru,

dan personal administrasi hendaknya ikut serta dalam usaha meningkatkan program,
14

(2) kerjasama dalam tim adalah fundamental, (3) pembatasan-pembatasan untuk

partisipasi hendaknya dihindarkan, (4) proses lebih penting daripada hasil, (5)

program hendaknya lebih komprehensif dan seimbang dapat memenuhi kebutuhan

dan minat semua siswa, (6) program hendaknya memperhitungkan kebutuhan khusus

sekolah, (7) program harus dinilai berdasarkan sumbangannya kepada nilai-nilai

pendidikan di sekolah dan efisiensi pelaksanaannya, (8) kegiatan ekstrakurikuler ini

hendaknya menyediakan sumber-sumber motivasi yang kaya bagi pengajaran kelas,

sebaliknya pengajaran kelas hendaknya menyediakan sumber motivasi yang kaya

bagi kegiatan murid, (9) kegiatan ekstrakurikuler ini hendaknya dipandang sebagai

integral dari keseluruhan program pendidikan sekolah, tidak sekadar tambahan atau

sebagai kegiatan yang berdiri sendiri.

Selanjutnya Suryabrata (1997:277) mengutip pendapat Percy E Burrup yang

menunjukkan berbagai macam fungsi kegiatan ekstrakurikuler, yaitu bagi siswa, bagi

pengembangan kurikulum dan bagi masyarakat secara terinci dapat diterjemahkan

sebagai berikut:

1. Sumbangan untuk siswa

a. Memberikan kesempatan bagi pencari kesenangan yang sudah ditentukan dan

mengembangkan kesenangan baru.

b. Mengajarkan kewarganegaraan melalui pengalaman dan wawasan yang

ditekankan pada kepemimpinan, persahabatan, kerjasama, dan kegiatan

mandiri.

c. Mengembangkan semangat bersekolah dan moral.


15

d. Memberikan kesempatan untuk menciptakan hubungan baik antara anak-anak

dan dewasa.

e. Keberanian moral dan mengembangkan mental.

f. Memperkuat mental dan kesehatan fisik siswa.

g. Menyediakan lingkungan yang lebih baik bagi siswa.

h. Memperluas hubungan siswa.

i. Memberikan kesempatan bagi siswa untuk melatih kemampuan kreatifitas

dengan penuh.

2. Sumbangan untuk kemajuan kurikulum

a. Menambah atau memperkaya pengalaman kelas.

b. Memeperoleh pengalaman pembelajaran baru yang pada akhirnya dapat

dimasukkan dalam kurikulum.

c. Memberikan kesempatan tambahan bagi pengajaran individu dan kelompok.

d. Mendukung (memberi motivasi) pembelajaran di kelas.

Kegiatan ekstrakurikuler merupakan salah satu jalan keluar dari terbatasnya

jam tatap muka pelajaran seni musik di sekolah. Di dalam kegiatan tersebut berbagai

pengalaman musik akan diperoleh para siswa.

Ada beberapa pendapat yang menyimpulkan bahwa seni musik dapat

memberikan kesenangan karena ada rasa senang para remaja khususnya pelajar

Sekolah Menengah Umum menaruh perhatian dan mencurahkan sikapnya terhadap

musik.
16

Pantas disadari apabila Sekolah Menengah Umum sangat memperhatikan

kegiatan ekstrakurikuler band yang diharapkan mampu memberikan wadah bagi

pengembangan kreativitas, sebab ekspresi (kreasi) merupakan bentuk

pengejawantahan kemampuan untuk berkomunikasi dengan orang lain sekaligus

sebagai aktivitas diri dalam kehidupan masyarakat.

2.4 Musik Band

Musik band adalah kumpulan pemain musik yang lebih banyak melakukan

peragaan karya orang daripada karya sendiri. Dalam hal melakukan peragaan-

peragaan tersebut, mereka dapat menggunakan atau tidak menggunakan partitur

untuk mengiringi seorang penyanyi (Tambajong 1992:29).

Musik band merupakan gabungan beberapa alat musik elektrik yang

dimainkan dengan peralatan yang berupa gitar elektrik, bass elektrik, keyboard, dan

drum serta beberapa penyanyi. Apabila alat-alat ini dipadukan atau dimainkan oleh

orang-orang yang mahir memainkan masing-masing alat musik ini, maka kita dapat

menikmati keharmonisan dari irama yang dimainkan, dalam dunia seni musik alat-

alat musik berkembang dengan pesat dan selalu bermunculan dengan menawarkan

berbagai macam kelebihannya, misalnya gitar elektrik, bass elektrik, keyboard, dan

drum elektrik.
17

2.5 Manajemen Ekstrakurikuler

Manajemen ekstrakurikuler adalah suatu proses mengatur atau mengelola

kegiatan yang dilakukan di luar jam pelajaran tatap muka di dalam kelas. Pengelolaan

kegiatan ekstrakurikuler mempunyai struktur organisasi yang berada di dalam OSIS.

Manajemen ekstrakurikuler menggunakan langkah-langkah perencanaan,

pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan.


18

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian

Secara etimologi, metode berasal dari kata Yunani meta artinya sesudah dan

hodos artinya jalan. Metode berarti langkah-langkah yang diambil menurut urutan

tertentu untuk mencapai suatu tujuan (Jazuli 2001:30).

Penelitian adalah suatu proses, yaitu rangkaian langkah-langkah yang

dilakukan secara terencana dan sistematis guna memdapatkan masalah atau

mendapatkan jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan tertentu (Suryabrata 1987:65-

66).

Menurut (Muhadjir 1989:11), metodologi penelitian adalah ilmu yan

mempelajari tentang metode-metode penelitian, ilmu tentang alat-alat untuk

penelitian. Pendapat Jazuli (2001:30), metodologi penelitian adalah ilmu tentang cara,

jalan, dan atau tahap-tahap yang harus dilalui dalam suatu proses penelitian untuk

tujuan dan kegiatan tertentu.

Pendekatan yang dipakai dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif

kualitatif. Deskriptif kualitatif pada umumnya non hipotesis sehingga dalam

penelitiannya tidak perlu merumuskan hipotesis (Arikunto 1998:245).

Penelitian kualitatif bersifat empirico inductive, empirisme, kajiannya bukan

hanya gejala yang bersifat organik (fisi) tetapi juga makna kultural yang simbolik dan

18
19

bersifat ‘lebih tak teraba’ (supra organik) berkenaan dengan indicator atau tidak

mengadakan perhitungan (Wignjosoebroto dalam Jazuli 2001:17).

Penelitian menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif bertujuan

membuat deskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan

sifat-sifat populasi suatu daerah tertentu (Suryabrata 1987:41). Data yang didapat

lebih lengkap, mendalam, dan lebih dapat dipercaya serta data yan bersifat perasaan,

norma, nilai, keyakinan, kebiasaan, sikap, mental, dan budaya yang dianut seseorang

maupun sekelompok orang yang dapat diketemukan (Hartono 2000:13).

Pendekatan kualitatif memiliki keunggulan untuk mengkaji berbagai realitas

produk pikiran manusia yan bersifat jamak (organik maupun super organik) lebih

peka dan mudah disesuaikan dengan konteks sosial budaya pada lapangan penelitian

(Jazuli 2001L17-18).

Berdasar pendapat Jazuli (2001:17-18) mengenai keunggulan pendekatan

kualitatif, maka peneliti tertarik untuk menggunakan pendekatan kualitatif dengan

menitikberatkan pada pengelolaan atau manajemen SMU Masehi I PSAK Semarang.

3.2 Lokasi dan Sasaran Penelitian

Lokasi penelitian yang dipilih adalah SMU Masehi I PSAK Semarang

karena sebagai berikut.

a. SMU Masehi I PSAK Semarang strategis dan mudah dijangkau karena terletak di

pinggir jalan raya.


20

b. Sekolah tersebut merupakan salah satu SMU yang mempunyai ekstrakurikuler

band dengan prestasi yang bagus.

Sasaran penelitian ini adalah:

a. Proses pengelolaan manajemen kegiatan ekstrakurikuler band SMU Masehi I

PSAK Semarang.

b. Faktor-faktor pendukung dan penghambat ekstrakurikuler band SMU Masehi I

PSAK Semarang.

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data dengan cara

wawancara, observasi, dan dokumentasi.

a. Observasi

Observasi merupakan suatu kegiatan pengamatan secara langsung meliputi

kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat

indra (Arikunto 1998:146).

Peneliti mengamati kegiatan yang dilaksanakan oleh band SMU Masehi I

PSAK Semarang seperti latihan rutin, gladi bersih festival, dan saat festival

berlangsung. Selain itu peneliti mengamati proses manajemennya.

b. Wawancara

Yaitu suatu teknik pengumpulan dan pencatatan data, informasi, atau

pendapat yang dilakukan melalui percakapan dan tanya jawab, baik secara langsung

maupun tidak langsung dengan sumber data (Arifin 1988:54).


21

Peneliti menggunakan teknik wawancara karena peneliti dapat berhubungan

langsung dengan informan, sehingga akan terjalin hubungan timbal balik serta

suasana lebih santai karena informan bebas mengutarakan pendapatnya. Dalam hal ini

peneliti berhubungan langsung dengan pelatih band Mas Ayum dan personil band

Eksotic (band inti).

Wawancara dilakukan peneliti dengan terstruktur. Wawancara terstruktur

adalah wawancara yang pewawancaraanya menetapkan sendiri masalah dan

pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan (Moleong 2000:138).

c. Dokumentasi

Dokumentasi adalah alat yang digunakan untuk memperoleh data atau

keterangan yang berupa buku, catatan penting, surat kabar, agenda, majalah, notulen

atau dokumen-dokumen yang berhubungan dengan masalah-masalah yang diteliti

(Arikunto 1986:46).

Peneliti menggunakan media kamera untuk mengabadikan seluruh kegiatan

sebagai sumber data.

3.4 Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan ruang peneliti dalam upaya untuk menentukan

pola, kategori, satuan uraian tertentu yang berasal dari deskripsi dan refleksi data

(Jazuli 2001:40).

Analisis data merupakan upaya mencari dan menata secara sistematis

catatan hasil observasi, wawancara dan lainnya untuk meningkatkan pemahaman


22

peneliti tentang kasus yang diteliti dan menyajikannya sebagai temuan bagi orang lain

(Muhadjir 1989:171).

Pada penelitian ini data yang terkumpul kemudian dipelajari, diamati,

ditelaah kemudian mereduksi data dengan membuat abstraksi. Menurut Moleong

(2000:190) abstraksi merupakan rangkuman yang inti dari proses dan pernyataan-

pernyataan yang perlu dijaga sehingga tetap berada di dalamnya. Langkah berikutnya

adalah membuat atau menyusun data yang sudah direduksi (disederhanakan) dalam

satuan-satuan. Dari satuan-satuan tersebut dikategorikan (dikelompokkan). Setelah

dikelompokkan diinterpretasikan dan dideskripsikan ke dalam bentuk bahasa verbal

untuk mencapai verifikasi (penarikan kesimpulan).

Proses analisis data dimulai dengan:

• Pengumpulan data, yaitu dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari

berbagai sumber, yaitu meliputi wawancara, observasi yang sudah dituliskan

dalam catatan lapangan, dokumen resmi,gambar, dan foto.

• Proses reduksi (disederhanakan), dilakukan dengan cara penulis membuat

rangkuman dari data yang sudah dikumpulkan.

• Proses klasifikasi (dikelompokkan), yaitu yang dipisah-pisahkan , kemudian

peneliti mengelompokkan sesuai dengan permasalahan untuk dideskripsikan dan

disajikan dalam bentuk sekumpulan informasi.

• Proses verifikasi (penarikan kesimpulan), yaitu peneliti melakukan tinjauan ulang

terhadap catatan data lapangan yang sudah ada.


23

Dimulai dari pengumpulan data, proses reduksi, proses verifikasi, kemudian

diadakan penarikan kesimpulan.

3.5 Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data

Ada beberapa teknik pemeriksaan keabsahan data yang dapat digunakan

dalam penelitian, antara lain: triangulasi, review informan, memberikan chek,

penyusunan data dasar, dan penyusunan data dasar serta penyusunan semua mata

materi bukti penelitian.

Untuk menguji validitas data dalam penelitian ini digunakan teknik penguji

data yaitu: menggunakan sumber, metode, penyidik, dan teori (Moloeng 1989:159).

Dari keempat triangulasi dari yang sering digunakan pengujian melalui sumber

lainnya. Oleh karena itu di dalam penelitian ini dugunakan triangulasi sumber.

Penulis melakukan perbandingan dan pengecekan dari derajat kepercayaan suatu

informasi yang diperoleh pada waktu dan alat yang berbeda. Pengujian ini dilakukan

penulis dengan cara (1) membandingkan data observasi dengan data hasil wawancara,

(2) membandingkan apa yang dikatakan secara pribadi, (3) membandingkan apa yang

dikatakan informan dalam situasi penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang

waktu itu, (4) membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai

pendapat dan pandangan orang yang memiliki latar belakang yang berlainan, dan (5)

membandingkan hasil wawancara dengan suatu dokumen yang berlaku.


BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum SMU Masehi I PSAK Semarang

4.1.1 Lokasi SMU Masehi I PSAK Semarang

SMU Masehi I PSAK Semarang terletak di wilayah kelurahan Panggung

Kidul Kecamatan Semarang Utara, dengan beralamat di jalan Brotojoyo V, dan di

daerah kawasan real estate Tanah Mas Semarang.

Adapun wilayah administrasi SMU Masehi I PSAK Semarang di bawah

naungan yayasan Pengampu Sekolah dan Asrama Kristen yang beralamat di jalan

Imam Bonjol 138 Semarang, sedangkan status SMU Masehi I PSAK Semarang

ini adalah swasta disamakan. Selain di bawah naungan yayasan, SMU Masehi I

PSAK juga di bawah naungan Kandepdiknas yang beralamat di jalan Dr. Wahidin

118 Semarang. Secara lebih jelasnya struktur administratif SMU Masehi I PSAK

Semarang adalah sebagai berikut.

24
25

Bagan 1. Wilayah administrasi

KANWIL DEPDIKNAS

KANDEPDIKNAS YAYASAN PSAK

SMU MASEHI I PSAK

Sumber: Buku Panduan SMU Masehi I PSAK Semarang

Letak geografis SMU Masehi I PSAK Semarang dapat dilihat pada

lampiran 1.

Keterangan:

SMU Masehi I PSAK Semarang terletak di daerah kawasan perumahan

real estate Tanah Mas Semarang yang berkedudukan di daerah kelurahan

Panggung Kidul Kecamatan Semarang Utara jalan Brotojoyo V Semarang. SMU

Masehi I PSAK Semarang berbatasan sebelah barat adalah Banjir Kali Kanal

Barat yang merupakan aliran sungai dari Kaligarang dengan tujuan Karangayu

atau PRPP dan Kalibanteng. Sedangkan batas sebelah utara adalah kawasan

perumahan penduduk Tanah Mas Semarang sampai Jalan Arteri yang menuju ke

pelabuhan Tanjung Mas Semarang. Batas sebelah timur akan menuju ke Kota

Semarang antara lain Simpang Lima, pasar Johar, dan Stasiun Tawang. Dan batas
26

sebelah selatan dengan tujuan Indraprasta, Tugu Muda, pasar Bulu, dan RSUP

Kariadi Semarang.

Gambar 1: Gedung SMU Masehi I PSAK Semarang (Foto: Budiarto, 10


Desember 2004)

4.1.2 Sejarah SMU Masehi I PSAK Semarang

SMU Masehi I PSAK Semarang berdiri pada tahun 1948 yang dulu

beralamat di Jalan Dr. Cipto No. 23 Semarang dengan status sekolah bersubsidi.

Pada tahun 1979 pindah tempat di kawasan real estate Tanah Mas Semarang,

tepatnya di kelurahan Panggung Kidul dengan alamat Jalan Brotojoyo V

Semarang. Selain itu pada tahun 1985 ada jenjang akreditasi sekolah yang

keberadaan SMU Masehi I PSAK ini berubah menjadi sekolah swasta dengan

status disamakan sampai sekarang.


27

4.1.3 Kegiatan Belajar Mengajar SMU Masehi I PSAK Semarang

Materi pembelajaran mata pelajaran seni musik yang diajarkan di SMU

Masehi I PSAK Semarang ini pada tahun 1972 dan tergabung dalam mata

pelajaran Kerajinan Tangan dan Kesenian (Kertangkes) yang berkembang sampai

sekarang ini.

Perkembangan proses pembelajaran SMU Masehi I PSAK Semarang

mengacu pada kurikulum pemerintah, dalam hal ini Departemen Pendidikan

Nasional (Depdiknas) dan berlaku pada Sekolah Menengah Umum (SMU) pada

umumnya. Dalam setiap kebijaksanaannya atau pergantian kurikulum, maka saat

itu juga kebijaksanaan proses pembelajaran berubah.

Khusus pada proses pembelajaran mata pelajaran seni musik di SMU

Masehi I PSAK Semarang, selain mengacu pada kurikulum yang berlaku secara

khusus juga memberikan pelajaran seni musik di luar proses pembelajaran

intrakurikuler yaitu salah satunya diadakan kegiatan ekstrakurikuler band yang

dilaksanakan pada setiap hari Rabu setelah pulang sekolah.

4.1.4 Kondisi Fisik SMU Masehi I PSAK Semarang

Ditinjau secara fisik SMU Masehi I PSAK Semarang termasuk sekolah

yang kondisinya sudah tua. Adapun sarana dan prasarana fisik yang dimiliki oleh

SMU Masehi I PSAK Semarang dapat disajikan dalam tabel berikut.


28

Tabel 2: Kondisi fisik SMU Masehi I PSAK Semarang

No. Uraian Jumlah Keterangan


1. Ruang kelas 21 ruang Baik
2. Laboratorium fisika 1 Ruang Baik
3. Laboratorium kimia 1 ruang Baik
4. Laboratorium biologi 1 ruang Baik
5. Laboratorium komputer 1 ruang Baik
6. Studio musik 1 ruang Baik
7. Perpustakaan 1 ruang Baik
8. Gedung serba guna 1 ruang Baik
9. Ruang Kepala Sekolah 1 ruang Baik
10. Ruang Guru 1 ruang Baik
11. Ruang BK 1 ruang Baik
12. Kantor TU 1 ruang Baik
13. Ruang UKS 1 ruang Baik
14. Gudang 1 ruang Baik
15. Ruang Agama 1 ruang Baik
16. Ruang PMR 1 ruang Baik
17. Kamar Kecil 4 ruang Baik
18. Kantin 2 ruang Baik
19. Ruang OSIS 1 ruang Baik
20. Ruang Komputer 1 ruang Baik

Sumber: Budiarto 11 Desember 2004

Dalam usaha memperlancar kegiatan proses pembelajara maka SMU

Masehi I PSAK Semarang berusaha melengkapi segala sarana dan prasarananya,

antara lain tersedianya buku-buku paket di perpustakaan. Adapun pada proses

ekstrakurikuler band maka perlu disediakan peralatan untuk kegiatan


29

ekstrakurikuler band tersebut. Peralatan yang tersedia untuk menunjang kegiatan

ekstrakurikuler band SMU Masehi I PSAK Semarang terlihat pada tabel berikut.

Gambar 2: Studio musik SMU Masehi I PSAK Semarang (Foto:


Budiarto, 10 Desember 2004)

Tabel 3: Peralatan ekstrakurikuler band SMU Masehi I PSAK Semarang

No. Peralatan Merek Jumlah Keterangan


1. Keyboard Yamaha PSR 2100 2 buah Baik
Yamaha C 310
2. Gitar akustik 3 buah Baik
3. Gitar elektrik Fender Square 3 buah Baik
Samick Artist Series
4. Bass elektrik 1 buah Baik
5. Drum set Yamaha Stage Custom 1 buah Baik
6. Ampli 5 buah Baik
Pevey
7. Mic Behringer 5 buah Baik
30

4.1.5 Tenaga Pengajar


Jumlah tenaga pengajar yang ada di SMU Masehi I PSAK Semarang

sebanyak 34 orang, mayoritas dengan latar belakang pendidikan strata satu

(sarjana) sesuai dengan masing-masing mata pelajaran yang diampu. Adapun

jumlah tenaga karyawan administrasi sebanyak 12 orang dengan sistem pelayanan

atau penyelenggaraan administrasi dilaksanakan dengan sistem komputerisasi.

Sedangkan dari 34 orang pengajar di atas meliputi tenaga pengajar yang berlatar

belakang D3 sebanyak 5 orang dan 29 orang berpendidikan sarjana.

4.1.6 Kegiatan Ekstrakurikuler Band di SMU Masehi I PSAK Semarang

Kegiatan ekstrakurikuler di SMU Masehi ada berbagai macam yaitu

paskibra, basket, komputer, pramuka, PMR, paduan suara, memasak, koreografi,

bela diri, dan band. Menurut bapak Palwo Adjie selaku kepala sekolah SMU

Masehi I PSAK Semarang diantara ekstrakurikuler tersebut di atas yang paling

menonjol prestasinya adalah ekstrakurikuler band.

Kebijaksanaan pimpinan SMU Masehi I PSAK Semarang terhadap

kegiatan ekstrakurikuler band sangat mendukung dan selalu menjadi motivator

terhadap perkembangan siswa yang ikut dalam kegiatan ekstrakurikuler baik

sebagai anggota umum maupun anggota inti (band inti).

4.2 Manajemen ektrakurikuler band SMU Masehi 1 PSAK Semarang

Sebuah organisasi dapat berjalan dengan baik apabila pemimpin dapat

mengatur anak buah dengan menerapkan langkah-langkah manajemen yang


31

meliputi perencanan, penggerakan dan pengevaluasian Winarno (dalam Taslan,

2002:49).

Demikian juga ekstrakurikuler band SMU Masehi 1 PSAK Semarang

dalam mengelola juga mengacu pada langkah-langkah diatas yang meliputi

beberapa hal sebagai berikut.

4.2.1 Perencanaan

Pengelolaan sebuah organisasi tidak lepas dengan adanya sebuah

perencaan terlebih dahulu. Perencanaan dibuat sebelum melakukan

pengorganisasian, penggerakan dan pegawasan, Winarno (dalam Andiani, 1999;

52) mengungkapkan bahwa perencanaan dikatakan baik apabila perencanaan

tersebut dikatakan menantang dan realistis.

Menurut bapak Palwo Adji selaku kepala sekolah sekaligus pembina

ekstrakurikuler band SMU Masehi 1 Semarang saat ini hanya difungsikan sebagai

wahana pengembangan minat siswa dibidang musik, karena untuk ajang promosi

dianggap sudah cukup dengan melihat animo masyarakat untuk masuk ke SMU

Masehi 1 Semarang, hal tersebut ditandai dengan menolak calon siswa baru.

Sebenarnya SMU Masehi 1 Semarang mempunyai rencana untuk memasukkan

band sebagai mata pelajaran untuk kelas 1, namun saat ini pihak sekolah masih

kesulitan untuk merealisasikan rencana tersebut.

Ayum pelatih ekstrakurikuler band SMU Masehi 1 Semarang

mengungkapkan bahwa keberadaan ekstrakurikuler band pada awalnya tidak

hanya bertujuan sebagai wahana pengembangan siswa dibidang musik namun


32

lebih besar sebagai ajang promosi dalam menarik minat masyarakat agar masuk

ke SMU Masehi 1 PSAK Semarang.

Untuk mendukung tujuan diatas maka Pembina bersama dengan pelatih

selanjutnya menyusun program kerja ekstrakurikuler band SMU Masehi 1

Semarang. Program kerja ekstrakurikuler band SMU Masehi 1 Semarang meliputi

program mingguan, bulanan, tahunan dan insidental, seperti yang dikutip penulis

dari Ayum pelatih ekstrakurikuler band berikut.

1. Program kerja mingguan.

Program kerja mingguan ini merupakan program kerja yang rutin

dilakukan pada setiap minggu dalam kepengurusan ekstrakurikuler band. Program

kerja mingguan secara rinci adalah sebagai berikut.

(1) Latihan rutin

Latihan rutin diadakan satu kali dalam satu minggu yaitu pada hari jumat

sehabis pulang sekolah sampai dengan pukul 17.00 WIB. Pertimbangan

menggunakan latihan hari jumat karena pada hari itu jam sekolah pendek sehingga

waktu latihan lebih banyak.

(2) Perawatan alat

Perawatan alat dimaksudkan agar alat untuk latihan terjaga dengan baik.

Seluruh siswa yang mengikuti ekstrakurikuler band bertanggung jawab apabila

terjadi kerusakan alat latihan. Setiap seminggu sekali diadakan pengecekan alat

apabila terdapat kerusakan pada alat. Perbaikan dengan menggunakan uang kas

apabila alat ringan seperti senar gitar putus, kabel putus. Apabila terjadi kerusakan

pada sound control, membrane drum, cymbal menggunakan dana dari yayasan
33

yang merupakan alokasi dari Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Yayasan

( RAPBY ).

(3) Evaluasi

Setelah selesai latihan maka seluruh anggota berkumpul terlebih dahulu

didalam ruang latihan. Evaluasi meliputi persensi, peningkatan ketrampilan dan

pembacaan agenda latihan untuk latihan hari berikutnya. Dari evaluasi tersebut

diketahui perkembangan selama latihan. Evaluasi ini dipimpin oleh pelatih.

2. Program kerja bulanan

Dalam program kerja bulanan ini ekstrakurikuler band SMU Masehi 1

PSAK Semarang mengagendakan kegiatan sebagai berikut.

(1) Mengikuti festival

Disini anggota band inti mencari informasi tentang festival band yang

kemudian dilaporkan kepada pelatih, selanjutnya pelatih menentukan festival

mana yang akan diikuti.

(2) Latihan khusus

Latihan khusus ini diperuntukkan bagi band inti SMU Masehi 1 PSAK

Semarang. Latihan kusus ini dilakukan seminggu berturut-turut selama sebulan

sekali, materi latihan khusus ini ditentukan oleh pelatih. Latihan khusus dapat

berupa:

1) Materi lagu

Materi lagu pada latihan khusus ini meliputi lagu wajib dan lagu bebas.

Untuk lagu wajib disesuaikan dengan ketentuan panitia penyelenggara festival,

sedangkan lagu bebas ditentukan oleh peserta festival.


34

2) Gladi bersih

Gladi bersih ini dilakukan sehari sebelum mengikuti festival yang

bertujuan untuk mempersiapkan band tersebut lebih matang. Gladi bersih ini

diawasi langsung oleh pelatih dan dilaksanakan setelah pulang sekolah sampai

pukul 15.00 WIB

3. Program kerja tahunan

(1) Penerimaan anggota baru

Penerimaan anggota baru dilakukan pada Masa Orientasi Siswa (MOS)

pada bulan Juli minggu keempat. Indra selaku ketua ekstrakurikuler band periode

2004-2005 mengungkapkan bahwa penerimaan anggota baru sebagai salah satu

program kerja yang berfungsi sebagai proses regenerasi

(2) Pemilihan band inti

Pemilihan band inti dilakukan setelah penerimaan angota baru dengan

cara membuat beberapa kelompok band dari anggota baru selanjutnya dipilih

salah satu band yang paling baik.

4. Program kerja insidental

Program kerja insidental adalah program kerja yang tidak terencana

dalam penyusunan program kerja. Program kerja insidental berhubungan dengan

undangan penampilan ataupun undangan festival yang waktunya tidak ditentukan.


35

4.2.2 Pengorganisasian

Pengorganisasian dapat diartikan sebagai proses pengelompokan orang-

orang, alat dan pembagian tugas serta wewenang sehingga sebuah organisasi

dapat mencapai tujuan yang dapat diharapkan

T. Hani Handoko (1986 : 76) merumuskan organisasi merupakan wadah

kejasama sekelompok orang dalam rangka mencapai tujuan yang telah

dirumuskan bersama.

Ekstrakurikuler band SMU Masehi 1 PSAK Semarang mempunyai

organisasi dibawah OSIS yang merupakan satu-satunya organisasi siswa

disekolah sebagai wadah siswa berorganisasi dan menampung seluruh kegiatan

siswa serta tidak ada hubungan organisatoris dengan OSIS disekolah lain, tidak

menjadi bagian organisasi lain diluar sekolah.

Mekanisme kerja OSIS di SMU Masehi 1 PSAK Semarang adalah

Pembina OSIS melakukan pembinaan terhadap perwakilan kelas dan pengurus

OSIS.Pertanggung jawaban OSIS adalah pengurus OSIS bertanggung jawab

secara langsung kepada perwakilan kelas dan bertanggung jawab secara tidak

langsung kepada Pembina OSIS. Setelah mendapat pertanggung jawaban

pengurus OSIS selanjutnya perwakilan kelas melaporkan atau melakukan

pertanggung jawaban kepada Pembina.


36

PEMBINA

OSIS

PERWAKILAN PENGURUS
KELAS OSIS

PEMBINAAN

KOORDINASI

TANGGUNG JAWAB

Bagan 2 Pertanggung jawaban pengurus OSIS SMU Masehi 1 PSAK


Semarang.

Setiap struktur organisasi mempunyai perangkat untuk memudahkan

anggotanya dalam melaksanakan tugasnya. Strutur OSIS sebagai wadah

organisasi ekstrakurikuler band SMU Masehi 1 PSAK Semarang mempunyai

perangkat organisasi sebagai berikut.

1. Pembina OSIS terdiri dari:

ƒ Drs Palwo Adji Ketua / Kepala Sekolah

ƒ Dra Siswati Retnaningtyas Wakil ketua / Wakil Kepala Sekolah

ƒ Martha Aniek S, S.Th Anggota / Guru

ƒ Tahan Ichtiar, BA Anggota / Guru


37

ƒ Dra. Nurhayatiningsih Anggota / Guru

ƒ Dra Sri Kristiani Anggota / Guru

ƒ Dra. Rumanti Budiastuti Anggota / Wakil Kepala Sekolah

ƒ Emmy Prihyantiningsih, BA Anggota / Wakli Kepala Sekolah

ƒ Agung Kurniadi, S. Si Anggota / Guru

ƒ Drs. Tri widyat K. Anggota / Guru

2. Susunan pengurus OSIS

ƒ Ketua : Robert Adema

ƒ Wakil Ketua : Antonius

ƒ Sekertaris : Adista B.P

ƒ Wakil Sekertaris : Ika R

ƒ Bendahara : Hana

ƒ Wakil Bendahara : Ayuk

ƒ Seksi-seksi

1 Seksi Ketakwaan terhadap Tuhan YME

2 Seksi Kehidupan Berbangsa dan Bernegara

3 Seksi Pendidikan Pendahuluan Bela Negara

4 Seksi Kepribadian dan Budi Pekerti Luhur

5 Seksi Berorganisasi Pendidikan Politik Kepemimpinan

6 Seksi Ketrampilan dan Kewiraswastaan

7 Seksi Persepsi Apresiasi dan Kreasi Seni

8 Seksi Kesegaran Jasmani dan Daya Kreasi


38
39

Ekstrakurikuler band termasuk kedalam Seksi Persepsi Apresiasi dan

Kreasi Seni. Pengurus ekstrakurikuler band adalah Indra dan Eka. Di sini Indra

dan Eka selaku pengurus ekstrakurikuler band bertannggung jawab kepada pelatih

selanjutnya pelatih bertanggung jawab kepada Pembina yaitu Kepala Sekolah.

4.2.3 Penggerakan

Setelah program kerja tersusun, maka langkah selanjutnya adalah

penggeraka. Penggerakan merupakan tindakan pemimpin yang menggerakan

suatu organisasi dapat berjalan sesuai dengan agenda yang telah tersusun.

Sudjana (2000 : 156) mengatakan bahwa penggerakan merupakan merupakan

upaya pimpinan untuk menggerakkan (memotivasi ) kelompok orang yang

dipimpin. Pada tahap ini pimpinan merupakan aspek penggerak atau motivator

bagi anak buahnya sehingga program kerja yang di rencanakan dapat berjalan

dengan baik.

Penggerakan dilakukan oleh pembina yang menginstruksikan kepada

pelatih untuk melaksanakan program-program kerja yang telah tersusun. Pelatih

dibantu oleh pengurus ekstrakurikuler band dalam hal ini Indra dan Eka.

1. Penerimaan Anggota Baru

Penerimaan anggota baru merupakan tanggung jawab dari pengurus

untuk kelanjutan regenerasi anggota ekstrakurikuler band SMU Masehi 1 PSAK

Semarang dan dilakukan pada saat Masa Orientasi Siswa (MOS).

Calon anggota baru wajib mengisi lembar yang diberikan oleh wali kelas

pada saat MOS kemudian lembar tersebut diserahkan kepada Pembina OSIS.
40

Pembina kemudian menyerahkan daftar nama siswa yang mengikuti

ekstrakurikuler band kepada pelatih. Penerimaan anggota baru ini dilaksanakan

pada bulan Juli pada minggu ke empat.

2. Pemilihan Band Inti

Seluruh anggota Ekstrakurikuler band dikelompokkan menjadi beberapa

grup band selanjutnya pelatih memilih salah satu band terbaik dari kelompok-

kelompok itu dengan cara melihat tingkat ketrampilan memainkan alat musik

masing-masing. Pemilihan band inti ini diseleksi secara langsung oleh pelatih.

Peserta seleksi band inti adalah seluruh anggota baru dalam kegiatan

ekstrakurikuler band.

Pemilihan band inti dilaksanakan pada latihan rutin pertama. Saat ini di

SMU Masehi I PSAK Semarang telah terbentuk satu band inti yang diberi nama

EXOTIC. Personil band EXOTIC terdiri dari lima orang yaitu:

Ayu : Vokal

Edo : Gitar

Antonius : Kibord

Indra : Bass

Eka : Drum

Band inti ini yang akan mewakili SMU Masehi I PSAK Semarang dalam

mengikuti berbagai ajang festival band.


41

Gambar 3: Anggota band inti SMU Masehi I PSAK Semarang (Foto:


Budiarto, 1 Januari 2005)

3. Latihan

(1) Latihan Rutin

Latihan rutin yang dilaksanakan sekali dalam satu minggu diikuti oleh

seluruh kelompok band. Setiap kelompok band diberi waktu setengah jam untuk

latihan. Akan tetapi band inti memperoleh kesempatan yang terakhir pada waktu

latihan rutin. Band inti ini yang nantinya akan mewakili sekolah untuk mengikuti

berbagai festival band. Sedangkan untuk kelompok band lainnya akan diberi
42

kesempatan untuk pentas musik disekolah. Materi dalam latihan rutin band inti

diberi materi lagu oleh pelatih yaitu Nyayian Badai dari Mel Sandi dan Metropolis

dari grup band asing Dream Theater. Sedangkan untuk kelompok band lainnya

materi lagu bebas sesuai dengan kenginan kelompok band masing-masing. Di

SMU Masehi I PSAK Semarang terdapat delapan kelompok band salah satunya

adalah band inti.

Gambar 4: Latihan rutin salah satu kelompok ekstrakurikuler band (Foto:


Budiarto, 20 Desember 2004)

(2) Evaluasi

Evaluasi dipimpin oleh pelatih setelah selesai latihan rutin. Evaluasi

diikuti oleh seluruh anggota ekstrakurikuler band dan dipimpin oleh pelatih.

Evaluasi ini meliputi persensi, peningkatan ketrampilan, dan pembacaan agenda

latihan untuk latihan berikutnya.


43

(3) Mengikuti festival

Pengurus dalam hal ini Indra dan Eka mencari informasi tentang

diadakannya festival band, kemudian melaporkan pada pelatih yang kemudian

diteruskan pada Pembina untuk disetujui oleh Pembina. Dalam mencari informasi

festival band pengurus melaksanakannya satu bulan satu kali. Pada tanggal 1

Januari SMU Masehi akan mengikuti Festifal di UNISBANK pelatih mengajukan

band inti untuk mengikuti dan Pembina menyetujuinya. Band inti ini di beri nama

EXOTIC.

Gambar 5: EXOTIC band saat mengikuti festival di UNISBANK (Foto:


Budiarto, 1 Januari 2005)

1) Latihan Khusus

Latihan khusus ini dilakukan seminggu berturut-turut sehabis pulang

sekolah sampai pukul 17.00 WIB. Untuk kelompok band lainnya ditiadakan

sebelum mengikuti festival. Latihan khusus untuk mempersiapkan festival yang


44

diselenggarakan oleh UNISBANK dimulai dari tanggal 25 Desember 2004

sampai dengan 31 Desember 2004. Pelatih memberikan instruksi kepada band inti

untuk berlatih materi lagu yang dilatih pada waktu latihan rutin yaitu Metropolis

dari Dream Theater sedangkan untuk lagu wajib yang ditentukan oleh panitia

penyelenggara festival yaitu Bring Me To Life dari Evanascence. Pelatih

memberikan materi dalam bentuk kaset kepada masing-masing anggota band

EXOTIC. Penguasaan materi lagu merupakan tanggung jawab masing-masing

personil band.

Gambar 6: Latihan khusus EXOTIC band (Foto: Budiarto, 29 Desember


2004)

2) Gladi Bersih

Gladi bersih dilakukan sehari sebelum mengikuti festival yaitu tanggal 31

Desember 2004. Dalam gladi bersih kedua materi lagu yaitu Bring Me To Life
45

dari Evanascence dan Metropolis dari Dream Theater harus sudah matang. Aksi

panggung juga dialtih pada saat gladi bersih. Di sini pelatih mengawasi secara

langsung waktu gladi bersih.

4. Pemeliharaan alat

Pemeliharaan alat merupakan tangungjawab seluruh anggota

ekstrakurikuler band. Pemeliharaan alat dilakukan pengecekan satu minggu sekali

pada hari sabtu setelah latihan. Pengecekan dilakukan melalui pelatih dan seluruh

anggota ekstrakurikuler band. Apabila terdapat kerusakan pada alat maka pelatih

melaporkan pada pembina untuk dilakukan perbaikan.

5. Sarana

Sarana mempunyai peranan yang penting dalam memperlancar kegiatan

ekstrakurikuler band di SMU Masehi I PSAK Semarang. SMU Masehi I PSAK

Semarang mempunyai sarana dalam menunjang kegiatan ekstrakurikuler band.

Sarana yang dimiliki pada saat ini adalah satu ruang untuk latihan kegiatan

ekstrakurikuler band sedangkan alat untuk latihan sudah terlampir pada bab

gambaran umum tentang SMU Masehi I PSAK Semarang. Sarana untuk

akomodasi pihak sekolah memiliki satu buah mobil kijang beserta sopirnya.

Sedangkan untuk peralatan pada saat mengikuti festival anggota band inti

membawa peralatannya sendiri seperti yang dikutip dari Edo gitaris band

EXOTIC membawa gitar elektrik sendiri dengan merek fender square. Indra basis

band EXOTIC membawa bass elektrik sendiri dengan merek cort action bass.

Antonius kibordis band EXOTIC juga membawa keyboard sendiri dengan merek

Yamaha PSR 1100.


46

6. Keuangan

Ekstrakurikuler band SMU Masehi I PSAK Semarang mempunyai dua

sumber keuangan. Sumber pertama didapat dari yayasan, dana tersebut sudah

didapat dari Rencana Pendapat Dan Belanja Yayasan ( RAPBY ). Sumber kedua

didapat dari kas hasil dari festival. Hasil yang didapat dari festival dibagi dua

setengah masuk kas setengahnya diberikan kepada anggota band inti. Untuk

pelatih tidak mendapatkan bayaran karena pelatih juga termasuk guru tetap yang

mendapat gaji bulanan.

4.2.4 Pengawasan

T. Hani Handoko ( 1986 : 359 ) mendefinisikan pengawasan sebagai

proses untuk menjamin tujuan organisasi tercapai. Pengawasan yang dilakukan

pada ekstrakurikuler band di SMU Masehi I PSAK Semarang dilaksanakan

dengan pengawasan secara langsung oleh pelatih yang meliputi segala kegiatan

selama kegiatan ekstrakurikuler band berlangsung juga masalah keuangan

ekstrakurikuler band. Kemudian pelatih bertangggung jawab kepada Pembina

dalam hal ini adalah kepala sekolah. Dengan melakukan pengawasan secara

langsung maka dapat diketahui kekurangan-kekurangan yang terdapat pada proses

kegiatan ekstrakurikuler band sehingga dapat dicari cara penyelesaiannya.

SMU Masehi I PSAK Semarang dalam mengelola ekstrakurikuler band

tidak mengacu pada suatu teori manajemen, sehingga didapatkan hasil untuk

pembahasan sebagai berikut.


47

4.3 Faktor Penghambat dan Pendukung

4.3.1 Faktor penghambat

(1) Faktor internal

Hambatan internal yang dihadapi SMU Masehi I PSAK Semarang adalah

terbatasnya ruang latihan sehingga proses latihan rutin harus bergilir dengan

waktu yang relative singkat. Angkutan untuk akomodasi juga terbatas sehingga

pada waktu mengikuti festival hanya dapat menampung anggota band inti, pelatih

dan beberapa suporter, karena menurut Ayum pelatih ekstra band suporter

mempengaruhi dalam penilaian juara favorit.

(2) Faktor eksternal

Hambatan eksternal yang dihadapi SMU Masehi I PSAK Semarang

adalah kurangnya penonton pada saat festival band berlangsung. Menurut Ayum

hal ini disebabkan karena minat masyarakat untuk menonton festival kurang

sehingga semangat pemain tidak optimal.

4.3.2 Faktor pendukung

(1) Faktor internal

Ayum pelatih ekstra band SMU Masehi I PSAK Semarang

mengungkapkan bahwa kelancaran yang dihadapi ekstrakurikuler band SMU

Masehi I PSAK Semarang adalah ketrampilan anggota ekstrakurikuler band sudah

bagus sehingga mudah membentuk satu band inti yang sering mendapatkan juara.

Wawancara yang dilakukan penulis terhadap beberapa anggota band inti

mengatakan bahwa kebanyakan anggota band EXOTIC telah mengikuti les privat

music di rumah masing-masing.


48

(2) Faktor eksternal

Wawancara yang dilakukan penulis terhadap personil band inti

mengatakan bahwa orang tua mendukung sepenuhnya terhadap kegiatan yang

dilakukan putra-putrinya. Hal itu diwujudkan dengan membiayai putra-putrinya

untuk mengikuti les musik secara privat sehingga dengan mengikuti les privat

ketrampilan dalam memainkan alat musik menjadi lebih baik. Pelatih tidak

kesulitan dalam membimbing aggota band inti dalam latihan.

Banyaknya event festival band menambah semangat siswa untuk giat

berlatih karena dengan sering mengikuti festival band kesempatan memperoleh

juara akan lebih banyak.


BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan dalam bab IV dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut.

Ekstrakurikuler band di SMU Masehi I PSAK Semarang berjalan dengan

baik dan memperoleh banyak prestasi, hal ini disebabkan karena adanya sistem

manajemen yang dilaksanakan dengan baik dan terencana.

Berdasarkan dari hasil penelitian penulis menyimpulkan bahwa manajemen

ekstrakurikuler band SMU Masehi I PSAK Semarang sesuai dengan langkah-langkah

manajemen menurut George Terry (dalam Jazuli 2000:35). Langkah-langkah

pengelolaan ekstrakurikuler band SMU Masehi I PSAK Semarang adalah sebagai

berikut.

Pertama adalah perencanaan yaitu dengan menyusun: (1) program kerja

mingguan, (2) program kerja bulanan, (3) program kerja tahunan, dan (4) program

kerja insidental. Program kerja mingguan berisi tentang latihan rutin, perawatan alat,

dan evaluasi. Program kerja bulanan yaitu mengikuti festival dan latihan khusus.

Program kerja tahunan yaitu penerimaan anggota baru dan pemilihan band inti. Yang

kedua adalah pengorganisasian, ekstrakurikuler band termasuk di dalam OSIS SMU

Masehi I PSAK Semarang yang terdapat pada seksi persepsi apresiasi dan kreasi seni.

Pelatih bertanggungjawab secara langsung kepada pembina.

49
50

Langkah berikutnya yaitu penggerakan yang dilakukan oleh pelatih kepada

seluruh siswa yang mengikuti ekstrakurikuler band. Pembina hanya memberi

pengarahan pada para siswa untuk meningkatkan prestasi. Langkah terakhir adalah

pengawasan, pembina melakukan pengawasan secara langsung terhadap kegiatan

ekstrakurikuler band termasuk mengenai keuangan dan peralatan. Pengawasan

terhadap latihan para siswa merupakan tanggungjawab pelatih.

Faktor-faktor yang mempengaruhi ekstrakurikuler band SMU Masehi I

PSAK Semarang. Faktor yang mendukung kegiatan ekstrakurikuler band SMU

Masehi I PSAK Semarang adalah ketrampilan anggota ekstrakurikuler band sudah

baik sehingga mudah untuk membentuk satu band inti yang sering mendapatkan

juara. Selain itu siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler band sebagian besar

mempunyai peralatan sendiri di rumah sehingga mereka dapat berlatih sendiri.

Hambatan yang dihadapi oleh SMU Masehi I PSAK Semarang adalah

terbatasnya ruang latihan sehingga proses latihan harus bergilir dengan waktu yang

relatif singkat. Angkutan untuk akomodasi juga terbatas sehingga pada waktu festival

hanya dapat menampung anggota band inti, pelatih, dan beberapa suporter.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian saran yang dapat diberikan oleh penulis agar

ekstrakurikuler band SMU Masehi I PSAK Semarang lebih maju adalah ruang latihan

perlu ditambah agar semua kelompok band yang ada dapat berlatih dengan baik dan
51

perlu diadakan kegiatan pentas di sekolah minimal satu bulan satu kali agar siswa

yang tidak pernah pentas dapat merasakan bermain di atas panggung.


52

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zaenal. 1988. Evaluasi Interaksional. Bandung: Remaja Karya.

Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:


Bineka Cipta.

Jazuli, M. 2001. Metode Penelitian Kualitatif. Semarang: Jurusan Sendratasik


Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang.

_______. 2001. Manajemen Produksi Seni Pertunjukan. Yogyakarta: Yayasan


Lentera Budaya.

_______. 2001. ‘Kritik Seni Pertunjukan’ dalam Harmonia Jurnal Pengetahuan dan
Pemikiran Seni Volume 02 No. 2 Mei/ Agustus 2001. Semarang: Jurusan
Sendratasik Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang.

Moleong, J Lexi. 2000. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Remaja Rosda


Karya.

Muhadjir, Naeng. 1989. Metode Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Rake Sarasin.

Sukamdiyo. 1996. Manajemen Koperasi. Jakarta: Erlangga.

Suryabrata, Sumadi. 1987. Metodologi Penelitian. Jakarta: CV Rajawali.

Swastha, Basil dkk. 1988. Pengantar Bisnis Modern. Yogyakarta: Liberty.

Westra, Pariata. 1980. Aneka Sari Ilmu Administrasi. Yogyakarta: Balai Pembinaan
Administrasi Akademi Administrasi Negara.

Anda mungkin juga menyukai