Semua protein kecuali methionine dan triptofan spesifik terhadap lebih dari satu
kodon. Tiga asam amino yaitu leusine, serine, dan arginine masing-masing spesifik
terhadap 6 kodon yang berbeda. Isoleucine memounyai 3 kodon. Sedangkan asam
amino yang lain masing-masing mempunyai 2 atau 4 kodon. Peristiwa dimana setiap
asam amino memiliki lebih dari satu kodon disebut degenerasi. Peristiwa degenerasi
pada kode genetik tidak terjadi secara acak, akan tetapi terjadi sesuai dengan yang
diperintahkan. Biasanya pada beberapa kodon yang spesifik dengan sebuah asam
amino hanya memiliki perbedaan pasa 1 basa yaitu basa ketiga dari kodon.. peristiwa
degenerasi ada 2 tipe:
1. Degenerasi sebagian, terjadi ketika basa ketiga bisa menjadi satu atau
2 pirimidin, atau 1 atau 2 purin. Dengan terjadinya degenerasai sebagian,
perubahan basa ketiga dari purin menajadi pirimidin akan mengubah asam
amino yang ditentukan oleh kodon.
2. Degenerasi kompleks, banyak dari basa keempat terdapat pada posisi
ketiga kodon, dan kodon akan tetap menentukan asam amino yang sama.
Contohnyavaline spesifik terhadap GUU, GUA, dan GAU.
Goyangan dapat terjadi pada beberapa jenis, tidak semua jenis yaitu 1 pasang
basa pada kodon percobaan ini mememiliki hipotesis tentang prediksi
terbentuknya 3 tRNA untuk 6 kodon serine. tRNA pad 3 serine diraktaristikan
menjadi: anticodon AGU, terikat dengan kodob UCA dan UCG dan anticodon
UCG berikatan dengan kodon AGU dan AGC. Spesifikasi ini diverifikasi oleh
trinukleotida. Hipotesis lainnya adalah inosine dapat berpasangan dengan
adenine, urasil, atau sitosin pada kodonnya.
Kode genetik juga menyediakan tanda baca informasi genetik pada tingkat
translasi. Tiga kodon UAA, UAG, dan UGA spesifik terhadap terminasi rantai
polipeptida kodon ini ditemukan oleh factor protein pelepasan daripada oleh tRNA.
Satu dari protein ini spesifik untuk UAA dan UAG yaitu RF-1. RF-2 menyebabkan
terjadinya terminasi pada kodon UAA dan UGA. Kodon AUG dan GUG ditemukan
pada tRNA inisiasi. Karnea goyangan pada pasangan basa pertama bersifat unik, hal
ini dapat berhubungan dengan pasangan basa pada site P daripada site A pada
ribosome.
Universalitas Kode
Kode genetik nonmitokondria tidak bersifat universal. Pada bakteri E. coli dan
Ragi, misalnya, beberapa mutasi pada gen tRNA mengubah anticodons yang
menyebabkan kodon dikenali oleh mutant tRNA. Mutasi ini awalnya terdeteksi
sebagai mutasi supresor. Mutasi supresor ini mengubah antikodon dari tRNA yang
diubah.
Mutasi yang menghasilkan rantai triplet terminasi dalam gen dikenal sebagai
mutasi nonsense, berbeda dengan mutasi missense, yang mengubah triplet sehingga
spesifikasinya berbeda. Gen yang mengandung mutasi missense mengkodekan yang
polipeptida kompleks namun dengan penambahan asam amino pada gen produk
polipeptida. Mutasi nonsense akan menghasilkan polipeptida yang terpotong, dengan
panjang rantai bergantung pada posisi mutasi pada gen. mutasi ini sering terjadi
akibat substitusi pasangan basa tunggal.
Suppresor mutasi nonsense terbukti dari hasil mutasi pada gen tRNA yang
menyebabkan tRNA mutan mengenali terminasi (UAG, UAA, atau UGA), walaupun
dengan efisiensi yang bervariasi. tRNA mutan ini disebut dengan suppresos tRNA..
Ketika UAG yang merupakan suppresos tRNA yang dihasilkan oleh mutasi amber
su3 pada bakteri E. coli diurutkan, terdapat antikodon yang berubah. Ini khusus.
Sebagian mutasi suppresoramber gen tRNA Tyr2 (satu dari dua gen tRNA di E. coli).
Antikodon tipe normal (nonsuppressor) tRNATyr2 menjadi 5’-G’UA-3’ (dimana G?
adalah turunan guanine). Suppresor tRNA memungkinkan polipeptida kompleks yang
disintesis mRNA mengandung kodon terminasi dalam gen. Polipeptida seperti itu
fungsional jika asam amino yang dimasukkan oleh suppressor tRNA tidak mengubah
sifat kimia protein secara signifikan.
Pada eukariota data yang tersedia juga mendukung colinearitas, akan tetapi
sekuen linear pasangan nukleotida pada gen yang mengspesifikasikan polipeptida
mungkin tidak selalu tersusun atas pasangan nukleotida. Sebagai gantinya akan ada
sekuen intron non koding diantara sekuen koding. Peristiwa ini menunjukkan sekuen
triplet basa dari gen yang mengspesifikasian kodon mRNA dan asam amino pada
polipeptida kolinear tidak selalu tidak terganggu.