Anda di halaman 1dari 5

Penerjemahan Kode

Hal-hal yang menentukan penerjemahan kode genetik diantaranya adalah:

1. Jenis kodon yang spesifik terhadap protein,


2. Berapa banyak dar 64 kemungkinan kodon yang digunakan
3. Bagaimana suatu kode diselingi,
4. Apakah spesies yang berbeda menggunakan kodon yang sama atau
berbeda.

Pecobaan kodon pertama menunjukkan bahwa asam poliuretan mengarahkan


terjadinyaa sintesis polifenilalanin. Percobaan kedua menunjukkan bahwa satu asam
amino dapat memvariasikan frekuensi relatif dari delapan kodon dan
menghubungkannya dengan frekuensi relatif asam amino dalam polipeptida yang
disintesis. Percobaan ketiga membandingkan urutan nukleotida dan asam amino
dalam sekuen.

Sintesis molekul RNA dapat digunakan sebagai mRNA buatan untuk


mengarahkan terjadinya sintesis protein secara in vitro. Peristiwa tersebut dapat
terjadi ketika ribosome, tRNA minoacyl dan protein terlarut yang merupakan faktor
yang memicu terjadinya translasi dipurifikasikan bebas dari mRNA alami, komponen
ini dapat dikombinasikan secara in vitro dan distimulasi untuk mensintesis
polipeptida dengan penambahan molekul mRNA yang telah disintesis secara kimia.
Jika molekul mRNA yang disintesis berasal dari komponen yang dikenal, komposisi
dari polipeptida yang disintesis dapat digunakan untuk mendeduksi kodon yang
spesifik dengan asam amino.

Degenerasi dan Wobble

Semua protein kecuali methionine dan triptofan spesifik terhadap lebih dari satu
kodon. Tiga asam amino yaitu leusine, serine, dan arginine masing-masing spesifik
terhadap 6 kodon yang berbeda. Isoleucine memounyai 3 kodon. Sedangkan asam
amino yang lain masing-masing mempunyai 2 atau 4 kodon. Peristiwa dimana setiap
asam amino memiliki lebih dari satu kodon disebut degenerasi. Peristiwa degenerasi
pada kode genetik tidak terjadi secara acak, akan tetapi terjadi sesuai dengan yang
diperintahkan. Biasanya pada beberapa kodon yang spesifik dengan sebuah asam
amino hanya memiliki perbedaan pasa 1 basa yaitu basa ketiga dari kodon.. peristiwa
degenerasi ada 2 tipe:

1. Degenerasi sebagian, terjadi ketika basa ketiga bisa menjadi satu atau
2 pirimidin, atau 1 atau 2 purin. Dengan terjadinya degenerasai sebagian,
perubahan basa ketiga dari purin menajadi pirimidin akan mengubah asam
amino yang ditentukan oleh kodon.
2. Degenerasi kompleks, banyak dari basa keempat terdapat pada posisi
ketiga kodon, dan kodon akan tetap menentukan asam amino yang sama.
Contohnyavaline spesifik terhadap GUU, GUA, dan GAU.

Kode genetik berkembang untuk mengurangi terjadinya mutasi lethal. Banyak


substitusi basa pada posisi ketiga dari kodon yang tidak mengubah asam amino
spesiik yang diterjemahkan oleh kodon. Sedangkan asam amino dengan unsur
kimia yang sama seperti leucine, isoleucine dan valin mempunyai kodon berbeda
yang terbentuk dari 1 basa satu sama lainnya.

Goyangan dapat terjadi pada beberapa jenis, tidak semua jenis yaitu 1 pasang
basa pada kodon percobaan ini mememiliki hipotesis tentang prediksi
terbentuknya 3 tRNA untuk 6 kodon serine. tRNA pad 3 serine diraktaristikan
menjadi: anticodon AGU, terikat dengan kodob UCA dan UCG dan anticodon
UCG berikatan dengan kodon AGU dan AGC. Spesifikasi ini diverifikasi oleh
trinukleotida. Hipotesis lainnya adalah inosine dapat berpasangan dengan
adenine, urasil, atau sitosin pada kodonnya.

Inisiasi dan Terminasi Kodon

Kode genetik juga menyediakan tanda baca informasi genetik pada tingkat
translasi. Tiga kodon UAA, UAG, dan UGA spesifik terhadap terminasi rantai
polipeptida kodon ini ditemukan oleh factor protein pelepasan daripada oleh tRNA.
Satu dari protein ini spesifik untuk UAA dan UAG yaitu RF-1. RF-2 menyebabkan
terjadinya terminasi pada kodon UAA dan UGA. Kodon AUG dan GUG ditemukan
pada tRNA inisiasi. Karnea goyangan pada pasangan basa pertama bersifat unik, hal
ini dapat berhubungan dengan pasangan basa pada site P daripada site A pada
ribosome.

Universalitas Kode

Kode genetik pada semua organisme adalah sama. Pengecualian terhadap


mitokondria, ragi dan beberapa spesies lainnya dimana UGA merupakan kodon
triptofan. UGA juga adalah kodon terminasi pada sistem nonmitokondria. Selain itu,
pada mitokondria, yeast, CUA spesifik terhada threonine, sedangkan pada
mitokondroia mamalia AUA spesifik terhadap methionine.

Mutasi Supresor Yang Menghasilkan tRNA Dengan Pengenalan Kodon Yang


Berubah

Kode genetik nonmitokondria tidak bersifat universal. Pada bakteri E. coli dan
Ragi, misalnya, beberapa mutasi pada gen tRNA mengubah anticodons yang
menyebabkan kodon dikenali oleh mutant tRNA. Mutasi ini awalnya terdeteksi
sebagai mutasi supresor. Mutasi supresor ini mengubah antikodon dari tRNA yang
diubah.

Mutasi yang menghasilkan rantai triplet terminasi dalam gen dikenal sebagai
mutasi nonsense, berbeda dengan mutasi missense, yang mengubah triplet sehingga
spesifikasinya berbeda. Gen yang mengandung mutasi missense mengkodekan yang
polipeptida kompleks namun dengan penambahan asam amino pada gen produk
polipeptida. Mutasi nonsense akan menghasilkan polipeptida yang terpotong, dengan
panjang rantai bergantung pada posisi mutasi pada gen. mutasi ini sering terjadi
akibat substitusi pasangan basa tunggal.

Suppresor mutasi nonsense terbukti dari hasil mutasi pada gen tRNA yang
menyebabkan tRNA mutan mengenali terminasi (UAG, UAA, atau UGA), walaupun
dengan efisiensi yang bervariasi. tRNA mutan ini disebut dengan suppresos tRNA..
Ketika UAG yang merupakan suppresos tRNA yang dihasilkan oleh mutasi amber
su3 pada bakteri E. coli diurutkan, terdapat antikodon yang berubah. Ini khusus.
Sebagian mutasi suppresoramber gen tRNA Tyr2 (satu dari dua gen tRNA di E. coli).
Antikodon tipe normal (nonsuppressor) tRNATyr2 menjadi 5’-G’UA-3’ (dimana G?
adalah turunan guanine). Suppresor tRNA memungkinkan polipeptida kompleks yang
disintesis mRNA mengandung kodon terminasi dalam gen. Polipeptida seperti itu
fungsional jika asam amino yang dimasukkan oleh suppressor tRNA tidak mengubah
sifat kimia protein secara signifikan.

KOLINEARITAS GEN DAN POLIPEPTIDA

Informasi genetik tersimpan didalam sekuen linear pasangan basa nukleotida


di DNA. Transkripsi dan transalasi mengubah informasi genetik ini menjadi
polipeptida, yang memiliki fungsi sebagai kunci perantara dalam pengendalian
fenotip genetik. Sekuen asam amino pada polipeptida dan sekuen pasangan
nukleotida den yang mengkodekan polipeptida bersifat kolinear, dimana 3 pasangan
basa pada gen mengspesifikasikan asam amio pertama polipeptida, 3 pasangan basa
yang lain mengspesifikasikan asam amino kedua dalam jalur yang kolinear.

Pada eukariota data yang tersedia juga mendukung colinearitas, akan tetapi
sekuen linear pasangan nukleotida pada gen yang mengspesifikasikan polipeptida
mungkin tidak selalu tersusun atas pasangan nukleotida. Sebagai gantinya akan ada
sekuen intron non koding diantara sekuen koding. Peristiwa ini menunjukkan sekuen
triplet basa dari gen yang mengspesifikasian kodon mRNA dan asam amino pada
polipeptida kolinear tidak selalu tidak terganggu.

QUESTION AND ANSWER

1. Bagaimanakah sintesis molekul RNA dapat digunakan sebagai mRNA buatan


untuk mengarahkan terjadinya sintesis protein secara in vitro ?
JAWAB:
Peristiwa tersebut dapat terjadi ketika ribosome, tRNA aminoacyl dan protein
terlarut yang merupakan faktor yang memicu terjadinya translasi dipurifikasikan
bebas dari mRNA alami, komponen ini dapat dikombinasikan secara in vitro dan
distimulasi untuk mensintesis polipeptida dengan penambahan molekul mRNA
yang telah disintesis secara kimia. Jika molekul mRNA yang disintesis berasal dari
komponen yang dikenal, komposisi dari polipeptida yang disintesis dapat
digunakan untuk mendeduksi kodon yang spesifik dengan asam amino.
2. Bagaimanakah fungsi dari kodon AUG dan GUG yang ada pada prokariot dan
eukariot ?
JAWAB:
Pada prokariota dan eukariota, kodon AUG digunakan untuk memulai rantai
polipeptida. Sedangkan pada beberapa kasus, GUG digunakan sebagai kodon
inisiasi. Pada prokariota, kodon AUG harus diikuti oleh urutan nukleotida yang
sesuai. Sedangkan pada eukariota, AUG harus menjadi kodon pertama yang
ditemui oleh ribosom. Pada posisi internal, kodon AUG akan dikenali oleh
tRNAMet, dan kodon GUG akan dikenali oleh valine tRNA.

Anda mungkin juga menyukai