KEHAMILAN GANDA
PERDARAHAN ANTEPARTUM
PERDARAHAN POST PARTUM
MATPRESENTASI & MATPOSISI JANIN
M,qLP o s $ I DAII IIALP RESEAITAsI
Dr. Renrry Aditya SpOG Mkes
FK Unlam RSUD Ulin Banjarmasin
Letak janin (situs) di dalam rahim dapat dalam letak memajang, melintang ataupun
miring terhadap sumbu ratrim. Pada letak mernanjang di bagian bawah dapat berupa
kepala ataupun bokong. Pada kehamilan dengan kepala berada di bagian bawah
disebut presentasi kepala dan bila bokong berada dibagian bawah disebut presentasi
bokong. Janin yang melintang biasa bahu di bagian bawah sehingga disebut presentasi
bahu.
Pada kehamilan normal didapatkan terbawah kepala yang fleksi dengan ubun-ubun
kecil terendah sebagai penunjuk yang berada di segmen depan, disebut presentasi
belakang kepala ubwr-ubun kecil depan, kanan depan atau kiri depan dan keadaan ini
dinamakan normoposisi.
JENIS
Malposisi
l. Posisi oksipitslis transveralis persisten
2. Posisi oksipitalis posterior persisten
Malpresentasi
l. Presentasi os parietalis
2. Presentasi puncak kepala
3. Presentasi dahi
4. Pressentasi muka
5. Presentasi bokong (letak sungsang)
6. Presentasi bahu (letak lintang)
I. MALPOSISI
Presentasi belakang kepala dengan ubun-ubun kecil terbawah dan tetap berada
di samping atau di belakang.
Etiolagi
Disebabkan oleh l) kelainan panggul : panggul picak, panggul corong, otot
dasar panggul lematr pada multiparitas, bekas robekan otot-otot dasar panggul,2)
disfirngsi uterus hipotonik, terutarna disfungsi uterus hipotonik kala II, 3) kelainan
janin: janin kecil atau mati, kepala kecil dan bentuknya bundar, dan punggung
belakang.
1
Diagnosis
Denominator ubun-ubun kecil. Pada periksa dalam didapatkan sutura sagitalis
melintang dengan ubun-ubun kecil terendah berada di samping kanan atau kiri.
Mehonisme persalinan
Pada posisi oksipitalis transversalis kalau tidak ada kelainan panggul, his dan
janin, maka kemungkinan akan terjadi putar paksi dalam dan 45o/o ubun-ubun kecil ke
depan, 45Yoke belakang dan hanya 5-10% tidak tefadi putar paksi dalam dan ubun-
ubun kecil tetap melintang.
Persalinan terhenti dengan ubun-ubun kecil tetap melintang baru di diagnosis
posisi oksipitalis tansversalis persisten atau disebut juga transverse arrset.
Bila transverse amest dengan peilrnman kepala masilr di atas spina iskiadika disebut
dengan high transverse anesl, kalau penunrnan sudah di bawah spina iskiadika
disebut deep transverse aruest
Pengelolaan
Pada high transverse atest dapat dicoba dengan koreksi manual urtuk
memutar ubun-ubun kecil ke depan dan bila gagal dilakukan seksio sesar.
Pada deep transverse aruest dapat dilakukan koreksi manual unftik memutar
ubun-ubun kecil ke depan/ ke belakang dan persalinan diselesaikan dengan forsep
dengan ubun-ubun depan atau belakang. Bila rotasi manual gagal maka dapat dicoba
tanpa paksaan dengan forsep memutar ubun-ubun kecil ke depan (cara Lange) atau
kebelakang (cara Mohrer) dan kelahiran tetap diselesaikan dengan forsep, bila gagal
lakukan seksio sesar.
Etialogi
Disebabkan oleh l) kelainan panggul ; panggul android (segmen anterior
sanpit), panggul anfropoid (diameter anterior lebih panjang dari diameter transversa),
kesempitan panggul tengah, 2) otot dasar panggul lemah; multiparitas, bekas robekan
otot-otot dasar panggul, 3) disfungsi uterus hipotonik, 4) janin kecil, kepala janin
panjang (dolikosefalus), sikap janin fleksinya kurang seperti janin dengan punggung
di kanan, 5) alat pengiring; ketuban pecah dini, plasenta yang terletak di uterus bagran
depan.
Pada panggul android dan panggul antropoid sering terjadi ubun-ubun kecil
sudah berada di belakang mulai saat masuk pintu atas panggul sampai mencapai dasar
dan hal ini dinamakan posisi oksipitalis posterior direkta.
Diagnosis
Denominator ubun-ubun kecil. Pada periksa luar perut agak mendatar, bagian
kecil teraba di depan, kepala menonjol di atas pintu atas panggul (memberi kesan
Mekanisme Persalinan
Pada ubun-ubun kecil di segmen belakang tidak ada kelainan panggul, his dan
kelainan janin, maka kemungkinan akan terjadi putar paksi dalam dan 80%o ubun-
ubun kecil putar paksi 135' ke depan, l07o putar paksi 45' kesarnping rnenjadi
transverse arrest, sebagian kecil (5-10%) ubun-ubun kecil ke belakang menjadi posisi
oksipito posterior persisten.
Pada posisi oksipito posterior yang bukan persisten maka mekanisme
persalinan setelah kepala sampai di dasar panggul ubun-ubtur besar ke depan dan
sebagai hipomoklion kepala mengadakan fleksi maka lahirlah belakang kepala
melalui perineum. Kemudian kepala mengadakan defleksi dan latrirlalr berturut-turut
dahi, mata, mulut, dan dagu melalui bawah simfisis.
Pengeloloan
Usahakan turtuk melakukan koreksi manual supaya ubun-ubun kecil berputar
ke depan dan persalinan secara spontan atau dengan forsep.
Pada posisi oksipitalis posterior persalinan lebih konsevatif dibanding dengan
posisi oksipitalis posterior persisten yang sulit untuk lahir spontan kalau tidak dapat
dikoreksi maka dilahirkan dengan tindakan ekstaksi vakum ekstraksi forsep secara
Mohrer/Scanzoni, tapi dengan segala pertimbangan
B. MALPRESENTASI
Presentasi yang bukan presentasi belakang kepala.
l. Presentasi Parietalis
Presentasi kepala dengan defleksi/ekstensi dan tulang parietal
merupakan bagian yang terendah.
Etiologi
Panggul picak (platipeloid), panggul corong dimana dinding panggul
konvergen dari atas ke bawah; panggul corong ada 2 macam : l) panggul
corong dengan kesempitan diameter anteroposterior, ujung sakrum ke depan
atau lurgkung panggul mendatar, 2) panggul corong dengan kesempitan
diameter trasversal dan spina iskiadika menonjol atau pubis runcing.
Jenisnya
a. Presentasi Parietalis Anterior
Tulang parietal anterior merupakan baglan terendah, dinamakan juga
sinklitisme anterior atau obliquitas Naegele.
Mehanisne persalinan
Kepala masuk pintu atas panggul dengan sutura sagitalis dekat ke
promontorium dan tulang parietal anterior terendah. Tulang parietal posterior
sangkut di promontorium dan ftrlang parietal anterior akan turun. Kemudian
tulang parietal posterior akan lepas, dan hal ini baru dapat terjadi apabila
kepala rnengecil dengan molase berat, dan kemungkinan kepala turun dan
terj adi persalinan pervaginam.
Dr-&!ry
3
b. Presentasi parietalis posterior
Tulang parietal posterior rnerupakan bagian terendah, dinamakan juga
asinklitisme posterior atau obliquitas Litzmann.
Meknnisme persalinan
Kepala masuk pintu atas panggul dengan tul;ang parietal posterior terendah,
sutura sagitalis dekat ke simfisis. Dalam hal ini turunnya kepala dari pintu atas
panggul agak sulit karena kepala sangkut di simfisis, tulang parietal posterior
akan turun. Akan tetapi tulang-tulang parietale poaterior sudah mengenai dan
sangkut di simfisis maka kepala sangat sulit untuk turun.
Prognosis
Presentasi parietalis anterior masih mungkin partus pervagimam sedangkan
parietalis posterior tak dapat partus pervagimam.
Eteolagi
Panggul picak, kerusakan dasar panggul, janin keciVmati, kepala janin bulat
Dingnosis
Denominator ubun-ubun besar
Periksa luar sulit unnrk mendiagnosisnya, periksa dalam ubun-ubun besar
terendah dan di depan, setelah lahir didapatkan kaput suksedaneum di ubun-
ubun besar.
Mekanisnu persalinan
Ukuran yang melalui jalan lahir distansia oksipito-frontalis (ll,5cm),
sirkumferensia oksipito-frontalis (3a cm).
Kepala turun ke rongga panggul dengan ubtrn-ubun besar ubtur-ubun besar
terendah dan semakin turun semakin susah/sulit meraba ubun-ubun kecil,
kalau kepala sudatr di bidang tengah panggul (bentuk bulat) tahamn jalanlahr
di depan dan di belakang sama.
Kalau punggung janin di belakang maka ubun-ubun besar akan ke depan kalau
punggung janin di depan maka ubun-ubun besar akan ke belakang dan menjadi
presentasi belakang kepala.
Kalau ubun-ubtun besar ke depan maka selanjutnya glabela (batas rambut-dahi)
sebagai hipomoklion kepala mengadakan fleksi maka lehirlah belakang kepala
melalui perineum, kepala mengadakan defleksi maka lahirlah dahi, hidung,
mulut dan dagu di bawah simfisis.
Pengelolnan
Konservatif dengan ibu tidur kearah ptmggung janin pada umumnya dapat
lahir spontan.
Prugnosis
Persalinan akan berlangsung lama sehingga kemungkinan terjadi parhrs lama
robekan jalan lahir luas, meningkafrrya morbiditas dan mortalitas janin.
Dr. Rennv Aditya SptJG Mkes - FK Unlam R.SUD Ulin Baniarmasin
4
3. Presenhsi Dahi
Presentasi kepala dengan defleksi/ekstensi dan dahi merupakan bagian
terendah. Angka kejadian sangat rendah (I:4000)
Etiologi
Pada dasarnya sama dengan etiologi presentasi muka.
Diagnosis
Denominator dahi (frontum).
Dalam kehamilan jarang dapat diketahui dan pemeriksaan luar dasarnya
memberikan hasil seperti pada presentasi rnuka yaitu tonjolan kepala teraba
sefihak dengan punggung, antara kepala dan punggung membuat sudut,
tonjolan kepala bertentangan dengan bagian kecil sehingga denyut jantung
janin terdengar pada bagian kecil.
Dalam persalinan pada pembukaan cukup besar teraba sutura frontalis dengan
ujung yang satu di ubun-ubun besar dan ujturg yang lain di pinggir orbita dan
pangkal hidurg.
(Catatan : kalau teraba mulut dan dagu diagnosis presentasi muka.
Mehanisme persalinan
Ukuran yang melalui jalan lahir distansia mentooksipitalis (135 cm) dan
sirkumferensia mentooksipitalis (3 5 crn).
Kepala akan melewati pintu atas panggul dengan sirkumferensia miring/
melintang, dan kepala banr dapat turun bila terjadi molase berat. Te{adi putar
paksi dalam dan dahi akan ke depan ke simfisis, dahi paling dulu tampak di
vulva dan os maksila sebagai hipomoklion.
Kepala mengadakan fleksi maka lehirlah ubun-ubun kecil dan belakang kepala
melalui perineum. Kemudian fleksi sehingga mulut dan dagu lahir di bawah
simfisis.
Pengelolaan
Dalam kehamilan dapat dicoba dengan Perasat Schatz.
Dalam persalinan dapat dicoba dengan Perasat Thorn
Presentasi dahi 10% dapat menjadi presentasi muka atau presentasi belakang
kepala dan90%o
Presentasi dahi tak dapat lahir spontan, kecuali janin kecil dapat diharapkan
partus spontan.
Prognosis
Persalinan berlangsung lama akan meningkatkan morbiditas ibu dan mortalitas
janin(20%)
4. Presentrsi muka
Presentasi kepala dengan defleksi/ekstensi maksimal dan muka bagian yang
terendah, kejadian sangatjarang ( : 1000).
Etiologi
Umumnya adanya faktor yang menyebabkan defleksi dan rnenghalangi fleksi
kepala.
Dingnosis
Denominator dagu (mentum)
Periksa luar tonjolan kepala teraba sefihak dengan purggrng dan antara kepala
dan punggurg teraba sudut lancip (sudut Fabre), tonjolan kepala bertentangan
dengan bagian kecil sehingga denyut jantung janin terdengat pada bagian
kecil.
Periksa dalam-dalam kehamilan, sulit unnrk mendiagnosisnya dan dalam
persalinan (hati-hati jangan merusak mata, mulut dan hidung): teraba dagu
yang runcing mulut dengan gusi yang keras, puncak hidung dan pangkal
hidung dan cekungan rongga mata (oebita). RontgenologisAJSG bila
pemeriksaan luar/dalam sulit.
Mekanisme persalinan
Likuran yang melalui jalan lahir distansia submento-bregmatika (9,5 cm) dan
sirkumferensia submento-bregmatika (32 cn), mula-mula defleksi ringan dan
dengan turunnya kepala maka defleksi bertambah, sehingga dagu menjadi
bagian terendah, karena dagu merupakan bagian terendah, maka dagu yang
plaling dulu mengalami rintangan dari otot dasar panggul tedadi putar paksi
dalarn dagu ke depan (ke simfisi).
Yang rnula-mula lahir tampak di vulva adalah mulut, rahang bawah, dan
tarnpat daerah leher sebelah atas (submental) berada dibawah simfisis. Dengan
daerah ini sebagai hipomoklion kepala mengadakan fleksi rnaka lahirlah
berturut-turut hidung, mata, dahi, ubun-ubun besar dan akhimya belakang
melalui perineum.
Apabila dagu berada di belakangnaka putar paksi dalarn harus melalui jarak
yangjauh supaya dagrr berada didepan.
Kadang-kadang (: l0o/") dapat tidak rnemutar ke depan dan tetap berada di
belakang dan hal ini dinamakan "posisi mentoposterior persisten" Dalam hal
ini karena kepala sudah mengadakan defleksi maksimal dan kepala tidak
mungkin lagi menambah defleksi sehingga tidak mungkin lahir spontan.
Pengelalaan
Periksa apakah ada kelainan panggul.
Dalam kehamilan pada mentoposterior dapat dicoba konversi dengan perasat
Schatz.
Dalam persalinan konservatif dengan tidur miring ke sebelah dagu karena
mentoanterior dapat lahir spontan, dan pada mentoposterior.
Pada mentoposterior 80-90% menjadi mentoanterior dan se@ra aktif dengan
konversi dengan perasat Ziegenspeek/ Thorn (Boudaloque) atau koreksi secara
manual atau forsipal .
6
Bila ada indikasi untuk mengakhiri persalinan maka pada mentoposterior
lakukan seksio sesar dan pada mentoanterior lakukan ekstrakti foisep bila
syarat dipenuhi (kepala sudah di dasar panggul dan dagu kedepan), bilaiyarat
belum dipenuhi ikakukan seksio sesar.
Prognosis
Persalinan akan berlangsung lama, morbiditas ibu meningkat dan mortalitas
2,5-50
Letak memanjang dengan dengan baglan terbawah bokong dengan atau tanpa
-
kaki dan, kejadian 3%
Etiologi
Pada janin yang mendekati aterm bentuk janin ovoid bemsaha menyesuaikan
diri dengan bentuk kavum uteri menjadi letak emanjang dan titik berat janin
dekat kepala maka kepala mengarah kebawah maka terjadilah presentasi
kepala. Presentasi bokong akan terjadi bila terdapat faktor-faktor yang
mengganggu penyesuai diri tersebut dan perubalran titik berat janin.
Faktor ibu : panggul sempit, tumor jalan latrir, uterus yang lembek
(grandemulttpara), kelainan uterus (uterus arkuatus/ bikornus), letak plasenta
di atas atau di bawah (plasenta previa); faktor janin:janin kecil/prematur, janin
besar, hamil ganda, cacat bawaan (hidrosefalus/anensefalus), hidramnion.
Oli gohidramnion, kaki mej ungkit.
Diagnosis
Denominator salaum
Periksa luar : kepala di fundus iuteri, denyut jantung janin diatas pusat kanan
atau kiri.
Periksa dalam terutama kalau sudah ada pembukaan dan ketuban pecah teraba
3 tonjolan ujung-ujung os kosigeus dan tuber osis iskti kanan dan kiri. Kalau
ditelusuri ujung os koksigeys maka kita akan sampai ke sakrum dan dapat
teraba krista.
ketiga tonjolan ini dapat teraba anus, hati-hati memasukkan jari tangan sampai
robeknya m. spingter ani.
Pemeriksaan Rontgenologi dan ultasonopgrafi dapat menetukan keadaan
kepala defleksi atau ekstensi dan juga kelainan janin.
Mekanismc persolinan
Lahimya bokong : garis pangkal paha (diameter bitokanteriksa) masuk
miring/ melintang ke dalam pintu atas panggul. Trokanter depan biasanya
lebih cepat turun dan lebih rendah dibanding fokanter belakang. Setelah
bokong mendapat tahanan dari otot-otot dasar panggul tedadi laterofleksi dan
badan janin untrk menyesuaikan diri dengan lengkung panggul. Bokong depan
tampak di vulva dan dengan trokanter major depan sebagai hipomoklion
terjadi laterofleksi badan janin maka lahirlah bokong belakang melalui
perineun disusul dengan lahimya bokong depan.
Lahimya bahu : setelah bokong lahir terjadilah putar paksi luar sehingga
punggung sedikit ke depan dan supaya bahu dapat masuk dengan ukuran
miring/rnelintang di pintu bawah panggul. Setelah bahu tumn terjadilah putar
paksi bahu sampai ukuran muka-belakang di pintu bawah panggul, punggung
akan berputar lagi ke samping maka lahirlah bahu.
Lahimya kepala : pada saat bahu akan lahir kepala keadaan fleksi dengan
ukuran miring/melintang pintu atas panggul. Kepala mengadakan putar paksi
sedemikian rupa kuduk di bawah simfisis dan dagu disebelah. Dengan
suboksiput sebagai hipomoklion maka lahirlah berhrut-turut melalui perineum
dagu, mulut, hidung, dahi dan belakang kepala.
8
Beberapa perbedaan
- Lutut - Siku
Terabasatutulangbundardandapatdigerakan Teraba ulna runcing tidak dapat
(patela) digerakan
- Kaki - Tangan
Tumit nrncing Jari tangan lebih panjang dari jari
kaki bila dibandingkan dengantelapak
Kalii bersudut + 9ff dengan tungkai Jari jempol tidal jajar dengan jari
- Anus - Mulut
Lobang kecil yang sulit dimasuki ujungjari ke Lobangrva dapat dimasuki jari,
kedalamnya dalamnya
teraba rahang atas dan bawah
Tidak ada rasa diisap Mengisap ujung jari
Ifudang-kadang ujung jari mekoneum Jari keliharan bersih
Prognosis
Prognosis ibu
Mortalitas ibu tidak banyak berbeda, akan tetapi oleh karena tindakan
pervaginam maupun verbdominam lebih sering dilalarkan maka morbiditas
akan lebih tinggi bila dibandingkan dengan persalinan presentasi belakang
kepala.
Prognosis janin
Mortalitas ibu tak banyak berbeda dengan presentasi belakang kepala
morbiditas akan bertambah yaitu ruptura perinei.
Pada janin mortalitas 3 kali lebih besar dibandingkan dengan presentasi
belakang kepala dan juga morbiditasnya lebih tinggr.
Mortalitas/morbiditas meningkat disebabkan oleh karena setelah sebagian
janin lahir maka terus akan berkontraksi dan akan mengakibatkan gangguan
sirkulasi uterplasenter, janin akan bernafas, terjadi aspirasi air ketuban/
mekonium/ lender/ darah.
Waktu kepala janin masuk pintu atas panggul, tali pusat terjepit antara kepalan
dan panggrl, sehingga bahaya anoksia akan bertambah rnaka kepala sudah
harus lahir sebelum 8 menit setelah tali pusat lahir.
Perdarahan intraknial disebabkan :
Kepala janin harus lahir dalam yang relatif pendek sehingga kesanpatan untuk
mengadakan molase tidak ada.
Tarikan yang berkelebihan pada kesukaran melahirkan kepala oleh diproporsi
kepala panggul, pembukaan belum lengkap atau kesalahan teknis.
Pertolongan terlalu cepat menyebabkan kepala yang mengadakan kompresi
sekonyong-konyong mengadakan dekompresi.
Kerusakan tulang belakang karena tarikan terlalu kuat terutama pada daerah
servikal
sering terjadi tali pusat menumbung oleh karena bagian bawah tidak rnenutupi
pintu atas panggul karena pertolongan dapat te{adi fraktura humerus,
klavikula, paralisis lengan karena tarikan pada pleksus brakialis.
9
Pengelolnan
Waktu kehamilan
Dari kausa kalau kausa dapat disingkirkan, tak ada kontra-indikasi maka
lakukan versi luar.
Mengenai versi luar ini ada yang berpendapat tidak usah
Lakukan karena kita jangan menyalahi hukum alam "Jangan berbuat lebih
pandai dari hukum alam"
Versi luar
Ialah tindakan dari luar yang dikerjakan dengan dua tangan untuk merubah/
memperbaiki presentasi j anin.
Indihasi: presentasi bokong (letak sungsang), presentasi bahu (letak lintang)
Syarat : umur kehamilan sehra mungkin nulipara kehamilan lebih dari 36
minggu, mulyipara umur kehamilan lebih dari 38 minggu (pendapat lain dapat
dimulai pada keharnilan pada kehamilan lebih dari 28 minggrr pendapat lain,
lakukan kapan saja)
Ketuban utuh, tidak ada disproporsi kepala panggul, janin tunggal, hidup,
bagian bawah masih dapat didorong, dalam persalinan fase latebn (pembukaan
kurang dari 3 cm, pembukaan lengkap (versi luar dalam keadaan steril, oleh
karena kalau ketuban pecah lakukan tindakan)
Kontraindikasi . ketuban sudah pecah, hipertensi dalam keharnilan,
pembukaan sama atau lebih dari 3 crn, ruptura uteri iminen, cacat rahim
(sikatriks uterus), disproporsi kepala panggul tumor jalan lahir, perdarahan
antepartum, hamil ganda, gawat janin, hidramnion hidrosefalus/ anensefalus.
Penyulit: sulit, perasaan nyeri, kulit perut tebal (banyak lemak), dinding perut
tegang terutama nulipara, air ketuban sedikit, kaki janin rnenjungkit ke atas,
lilitan tali pusaVtali pusat pendek, his sering, kelainan utenrs (bentuk
pendek/uterus septus/mioma uteri.
Bahoya untuh lDa : ketuban pecah dapat terjadi infeksi, tali pusat pendek
(dapat mengakibatkan solusio plasenta) ruputra uteri, perdarahan.
Bahaya untuh janin : ketuban pecah dapat terjadi penumbungan tali
pusat/ekstremitas, partus prematurus, janin mati dalam rahim. Lilitan tali
pusat, plasenta (solusio plasenta), letak defleksi
Persiapon : rektum/kandung kemih harus kosong, tidur
terlentang/Trendelenburg, perut tangan diberi talk, denyut jantung janin
dikontrol dulu, bantaVhanduk kecil dan gurita, tungkai fleksi di pangkal
paha/lutut.
Teknik
Mobilitosi: penolong menghadap ke kaki ibu berdiri di samping kedua tangan
memegang bagran terbawah (bokong), pegang sempurna dan dikeluarkan dari
pintu atas panggul.
Ehsenterasi: bagian bawah yang sudah diangkat di dorong kefosa iliaka.
Senfialisasi: penolong menghadap ke muka ibu, satu tangan pada bokong dan
tangan yang lain pada kepala, janin akan tetap fleksi maksimal, janin
membulat dan rnudah diputar
Versi (ronsi) : kepala janin didorong kearah perut/muka (diluar his dan lean)
atau diputar kearah yang tahanannya sedikit (pada presentasi bahu didorong
kearah yang terdekat)
Fihsasi: bagian terendah setelah diputar dimasukkan ke pintu atas panggul.
l0
Kontrol : periksa denyut jantung janin 3 kali, interval 5 menit, denyut jantung
janin jelek putar kembali ke tempat semula dan bila denyut jantung janin
denyut jantung janin baik fiksasi dengan 2 bantal/handuk kecil di samping
perut kemudian diberi gurita.
Wakfu persalinan
waktu persalinan lalarkan versi luar bila syarat dipenuhi dan ak ada
konaindikasu.
Persalinan peruaginam (lihat bedah obstetri)
Pada garis besamya melahirkan bokong, bahu dan kepala.
Nilai
Keterangan 0 I 2
in
ll
6. Presentasi bahu (letak lintang)
Batasan
Adalah letak janin yang surnbu paqian$ya tegak lurus atau miring terhadap
strmbu panjang ibu.
Kejadian: I : 500
Etialogi: Sama dengan etiologi presentadi bokong
Dingnosis
Denominator sklapula akromion
Periksa luar perut membuncit kesamping, findus uteri agak lebih rendah,
kepala tak teraba di fundus dan di atas simfisis, teraba kepala di samping janan
atau kiri, denyut jantung janin disekitar pusat
Periksa dalam kalau ketuban masih utuh, agak sulit, awas jangan sampai
kehrban pecah, rongga panggul kosong pada waktu his tidak teraba bagran
janin, kalau periksa dalam dengan selunrh tangan.
Ketuban sudah pecah, agak mudah dilakukan, terutama pembukaan besar
kalau perlu periksa dalam dengan 4 jan/seluruh tangan, teraba tulang-tulang
iga, bahu/ ketiak yang menutup ke kanan atau ke kiri, punggung/ skapula/
akromion (menentukan punggung), klavilula dan dada atau lengan atau tangan
Jenis
Menurut posisi janin letak lintang dapat dibagi :
kanan
Letak lintang Jarang
kiri (p
Mekanismepersalinan
Fase I (kala I ketuban uflrh)
Ibu kurang berbahay karena janin belum turun ke dalam panggul sehingga
segmen bawah rahim belum menggencet janin
Janin kurang berbahaya oleh karena belum tergencet segemen bawah rahim
Fase II ftala I, ketuban pecah)
Iba berbahaya
Janin berbahaya, karena bahu mulai masuk panggul, tapi bawatr rahim belum
teregang, janin belum tergencet.
Bahu akan bertambah turun, segmen bawah rahim teregang dan segman atas
rahim tebal maka akan gangguan sirkulasi uteroplasenter.
Fase III (kala II)
Ibu sangat berbahaya
Janin sangat berbahaya
Segrnen bawah rahim bertambah teregang, janin makin tergencet dan lama
kelarnaan badan janin tidak dapat lagi didorong ke atas walaupun dalam
keadaan narkosa yang dalam dan keadaan ini dinamakan letak lintang kasep,
kalau dilakukan pemutaran atau pendorongan ke atas akan terjadi ruptura uteri.
Letak lintang tidak mungkin lahir spontan apabila janin normal dan panggul
normal jadi,letak lintang merupakan indikasi untuk bertindak.
Dalam beberapa keadaan masih mungkin terjadi perubahan dalam mekanisme
persalinan pada letak lintang sehingga dapat lahir spontan.
t12
Evolusio Spontanea
Cora Doaglas
Karena his dan tenagamengejan, maka janin mastrk panggul, kepala di fosa
iliaka dan tertinggal di atas.
Pada waktu bahu lahir di bawah simfisis dan sebagai hipomoklin maka
lahirlah berturut-turut perut, dada, bokong, kaki dan terakhir kepala
Cara Denman
Bahu dan kepala tertekan dan tertinggal di atas pintu atas panggrrl.
Yang tertekuk hebar adalah bagian punggung dan pinggang, iahirlah bokong,
kaki penrt, dada, bahu dan terakhir kepala
Versio spontanea
Pada letak lintang dimana bokong terletak lebih rendah dari kepala pada wakhr
persalinan, karena adanya his rnaka bokong terletak di fosa iliaka akan
menggelincir masuk ke dalam panggul dan terjadilah perubahan presentasi,
dari presentasi bahu menjadi presentasi bokong.
Rektifikasio spontanea
Pada letak dimana kepala terletak lebih rendah dari bokong pada waktu
persalinan dimana ada his maka kepala yang terletak di fosa iliaka adan
menggelincir dan akan masuk ke tangga panggul dan terjadilah perubahan
presentasi dari presentas bahu emnjadi presentasi kepala.
Pengelolaan
Waktu kehamilan
Cari kausanya, bila kausa dapat disingkirkan dan tak ada kontra indikasi serta
syamt dipenuhi lakukan versi luar.
Waktu persalinan
Pervaginam
Kalal fase laten (pernbukaan kurang dari 3 crn)
Pengelolaan sama dengan waktu kehamilan.
Kala I akhir dilakukan versi luar dalam keadaan sudah siap untuk melakukan
tindakan versi dan ekstraksi (versi luar dalam keadaan steril)
Persalinan pervaginam dipertimbangkan janin ke-2 pada persalinan gerneli
janin yang tidak dapat hidup di luar rahim, janin mati dalam rahim
Persalinan pervaginam dengan versi dan eksraksi bila syarat dipenuhi, dan tak
ada kontraindikasi.
Macam persalinan pervaginam versi dan ekstraksi untuk janin hidup dan
embrioto,I pada janin rnati.
PERDARAHAI\ PAS
PERSALINAN
PERDARAHAN PASCA SALIN o Definisi: Perdarahan post partum S
adalah perdarahan melebihi 500 ml'
yang terjadi setelah bayi lahir. I
o Perdarahan yang lebih dari normal
dr. RENNYADITYA, M HtS,Tigl ilf.tH:f8:fll, !:;i$#u*
limbung, berkeringat dingfufi
menggigil, hiperpfl@, teka!flfi1
sistolik < 90 mmHg,
100/menit, Hb < 8
seMks
- Melakukan penjahitan robekan serviks --$r
- Melakukan penglepasan plasenta
Faktor risiko
- Hal-hal yang menyebabkan uterus meregang
lebih dari kondisi normal :
- Suntikan Oksitosin
Periksa fundus uteri unfuk memastikan kehamilan
tunggal.
Suntikan Oksitosin 10 lU lM.
,-,' Peregangan Tali Pusat Terkendali
Klem tali pusat 5-10 cm dari vuMa / gulung&[
- Tangan kiri di atas simfisis menahan
uterus, tangan kanan meregang tali puffi 5r
vulva b;;t
Saat uterus kontraksi, tegangkan tali pusat
tangan kiri menekan uterus dengan hati-hatj5
2
311112016
PERLUKAAN JALA
3
311112016
4
311112016
Plasenta manual
- Dengan narkcis
- Pasang infus NaCl 0,9%
- Tangan kanan
dimasukkan secara SISA PLASENTA
obstetrik kedalam
vagtna.
* Tangan kiri menahan
fundus untuk mencegah Sisa plasenta dan ketuban yang
kolporeksis. tertinggal dalam rongga rahim
- Tangan kanan menuju ke menimbulkan perdarahan
ostium uteri dan terus ke dini atau perdarahan
lokasi plasenta.
- Tangan ke pinggir plasenta dan mencari
lambat (6 - 10 hari
sudah lepas
5
BATASAN 3
PERDARATIAN
Perdarahan dari jalan lahir pada
ANTEPARTUM kehamilan > 20 mg
1. Plasenta previa
Plasenta yang letaknya tidak norrral
2. Solusio plasenta sehin gga menutupi sebagian atau
3. Sebab lain 3 Luka ialan lahir, selumh ostium uteri internum
Varises yang pecah, Keganasan,
Erosi, Polip
Pembagian:
1.. Plasenta previa totalis :
Seluruh ostium internum terhrtup oleh
plasenta (lebih sering teriadi)
2. Plasenta previa lateralis :
Hanya sebagian ostium terhrhrp oleh
plasenta
3. Plasenta previa marginalis :
Hanya pada pinggir ostium terdapat
iaringan plasenta
Sebab-sebab:
DIAGNOSIS
Gejala: Anamnesa: - Perdarahan
- Nyeri/tanpa
} Perdarahan tanpa nyeri - Ilred.isposi
i Perdarahan berulang Pemeriksan:
) Kepala anak tinggi
i Kelainan letak * Umum (tanda vital, koniuctiva)
i Obstetrik
* Penunjang (Hb)
Pemeriksaan: PENGELOLAAN
Ekspektatif : - Anak hidup < 37 mg
- KU baik
Obstetrik
- His
1. Pemeriksaan luar - Perd
2. Inspekulo
Aktif :
3. Perabaan fornises (hanya pd let kepala) + Pervaginarn : pemecahan ketubilil, Versi
4. Pemeriksaan dalam (hanya di K. Operasi) y Braxton Hicks, Cunam Willett
+ Perabdominal : Seksio ses.uea cito
Pemecahan ketuban : Seksio sesarea:
Nama lain :
Perdarahan tersembungl Perdarahan keluar
+ Abruptio placentae
v. Pelepasan biasanya .r Biasanya komplit
+ Ablatio placentae komPlit e Jarang disertai
s Sering disertai toxaemia
+ Accidentalhaemonhage toxaemia ,' 8o%o dari solusio
+ Premature separation of the rr" Hanya20o/o plasenta
normally implanted placenta
Sebab-sebab:
+ Hipertensi esensial
* Preeklamsi
* Tali pusat pendek
* Trauma
* Tekanan rahim pada vena cava inferior
* Uterus yang mengecil (hidramnion, gemelli)
* Predisposisi: usia laniut, multiparitas,
defisiensi, asam folat
Prognosit
Penyulit solusio plasenta
s Untuk anak buruk; kematian 90olo
a. Timbul segera: s Untuk ibu fonanggulangan perdarahan
rF Perdarahan Tergantung :
e Syok 1. besarnya bagian plasenta yang terlepas,
b. Timbul lambat: 2- banyaknya perdarahan,
s Kelainan pembekuan darah karena 3. beratnya hypofibrinogenaemi,
hypofibrinogenaemi L ada tidaknya toksemi,
e- Gangguan faalginjal
s. perdarahan nampaly' tersembunyi,
6. lamanya keadaan solusio berlangsung
Pengelolaan Pengelolaan
Umum: Khusus:
s" Pemberian darah cukup 1. Terhadap hypofibrinogenaemi
s Pemberian Oz rs" Human fibrinogen 10 gr / darah segar
r* Pemberian antibiotika r* Menghentikan fibrinolyse dengan
r* Pada syok yang berat diberi kortikosteroid trasylol
dalam dosis tinggi 2. Merangsang diuresis
t\
ir,;i;'tG*t+l$lef i n i s i
alah satu kehamilan dengan dua
in atau lebih
sifikasi
ehamilan kembar monozigot
ehamilan kembar dizigot
diamnionik dikorionik
diamnionik monokorionik
monoamnionik monokorionik
kembar siam
31n12016
lit
kehamilan Pengelolaan kehamilan
ia, partus prematurus, plasenta o Kebutuhan kalori meningkat
ia, kelainan letak, pertumbuhan janin
bat, hidramnion , toksemia r Berhenti bekeria pada 28 mgg
idarum, kelainan bawaan o lstirahat cukup, koitus (-)
persalinan e Mufai mgg 24 periksa tiap 2 mgg
ban pecah sebelum waktunya, dan pada mgg 36 tiap 1 mgg
ps tali pusat, solusio plasenta, r Periksa Hb rutin
rahan pascasalin
Pengelolaan persalinan
o Bersalin harus di rumah sakit
r Persalinan lebih lama
lah anak I lahir, tentukan letak anak ll,
bila lintang ) versi luar
% iam anak ll belum lahir ) persalinan t., c
buatan j - ,
a
I ;.sr
Anak I persalinan buatan, anak ll harus
dengan persalinan buatan