IDENTITAS PASIEN
A. ANAMNESIS
Diambil dari : Autoanamnesis Tanggal : 19 Februari 2018 Jam : 15:00
Keluhan Utama
Kaki dan tangan terasa nyeri seperti ditusuk-tusuk sejak ± 1 minggu SMRS
Keluhan Tambahan
Badan terasa lemas, kaki dan tangan kram dan kesemutan, sering kencing pada malam hari
1
Mata buram, kencing berwarna keruh dan berbusa, luka yang tidak sembuh disangkal oleh
pasien. Pasien juga mengatakan tidak ada keluhan batuk, nyeri dada, mual, muntah dan nyeri
perut.
Pasien mengatakan bahwa pasien sudah didiagnosis dokter menderita DM tipe 2 sejak
kurang lebih 20 tahun yang lalu, dan minum obat metformin 500 mg sebanyak tiga kali sehari
namun tidak secara teratur. Pasien juga mengatakan sudah satu bulan lebih tidak minum obat
Metformin karena mengikuti pelayaran yang jauh selama satu bulan. Pasien juga tidak
mengontrol diet gula yang disarankan oleh dokter. Riwayat penyakit yang lain seperti hipertensi,
penyakit jantung dan kebiasaan merokok disangkal oleh pasien.
Riwayat Keluarga
ANAMNESIS SISTEM
Catat keluhan tambahan positif disamping judul – judul yang bersangkutan
Kulit
( - ) Bisul ( - ) Rambut ( - ) Keringat malam
( - ) Kuku ( - ) Kuning / Ikterus ( - ) Sianosis
( - ) Lain - lain
Kepala
( - ) Trauma ( - ) Sakit kepala
( - ) Sinkop ( - ) Nyeri pada sinus
Mata
( - ) Nyeri ( - ) Radang
( - ) Sekret ( - ) Gangguan penglihatan
( - ) Kuning / Ikterus ( - ) Ketajaman penglihatan
Telinga
( - ) Nyeri ( - ) Gangguan pendengaran
( - ) Sekret ( - ) Kehilangan pendengaran
( - ) Tinitus
Hidung
( - ) Trauma ( - ) Gejala penyumbatan
( - ) Nyeri ( - ) Gangguan penciuman
( - ) Sekret ( - ) Pilek
( - ) Epistaksis
Mulut
( - ) Bibir ( - ) Lidah
( - ) Gusi ( - ) Gangguan pengecap
( - ) Selaput ( - ) Stomatisis
Tenggorokan
( - ) Nyeri tenggorokan ( - ) Perubahan suara
Leher
( - ) Benjolan ( - ) Nyeri leher
3
( - ) Nyeri dada ( - ) Sesak napas
( - ) Berdebar ( - ) Batuk darah
( - ) Ortopnoe ( - ) Batuk
Katamenia
( - ) Leukore ( - ) Perdarahan
( - ) Lain – lain
Haid
( - ) Gangguan haid ( - ) Gejala klimakterum
( - ) Nyeri ( - ) Pasca menopause
Ekstremitas
( - ) Bengkak ( - ) Deformitas
( + ) Nyeri ( - ) Sianosis
Berat Badan
Berat badan rata – rata (Kg) : Tidak diketahui
Berat tertinggi kapan (Kg) : Tidak diketahui
Berat badan sekarang(Kg) : 55 kg
RIWAYAT HIDUP
4
Riwayat Kelahiran
Tempat lahir : ( ) Di rumah ( ✓ ) Rumah Bersalin ( ) R.S. Bersalin
Ditolong oleh : ( ) Dokter ( ✓ ) Bidan ( ) Dukun ( ) lain - lain
Riwayat Imunisasi
( ✓ ) Hepatitis ( ✓ ) BCG ( ✓ ) Campak ( ✓ ) DPT ( ✓ ) Polio ( ✓ ) Tetanus
Riwayat Makanan
Frekuensi / Hari : 3 kali/hari
Jumlah / Hari : 3 piring besar/hari
Variasi / Hari : mengandung karbohidrat, protein nabati dan hewani
Nafsu makan : Baik
Pendidikan
( ) SD ( ) SLTP ( ✓) SLTA ( ) Sekolah Kejuruan ( ) Akademi
( ) Universitas ( ) Kursus ( ) Tidak sekolah
Kesulitan
Keuangan : Tidak ada
Pekerjaan : Tidak ada
Keluarga : Tidak ada
Lain-lain : Tidak ada
B. PEMERIKSAAN JASMANI
Pemeriksaan umum
Tinggi badan : 155 cm
Berat badan : 55 kg
Keadaan umum : Sakit sedang
Kesadaran : Compos Mentis
Tekanan darah : 151/88 mmHg
Nadi : 73 x/menit
Suhu : 36,0°C
Pernapasan (Frekuensi dan tipe) : 20 x/menit, thorakoabdominal
Keadaan gizi : Normal (IMT: 22,8)
Sianosis : Tidak ada
Udema umum : Tidak ada
Habitus : Atletikus
Cara berjalan : Normal, tegak
Mobilisasi (Aktif / Pasif) : Aktif
Umur menurut perkiraan pemeriksa : Sesuai usia
Aspek Kejiwaan
Tingkah laku : Wajar
Alam perasaan : Biasa
Proses pikir : Wajar
5
Kulit
Warna : Sawo matang Effloresensi : Tidak ada
Jaringan parut : Tidak ada Pigmentasi : Tidak ada
Pertumbuhan rambut : Merata Pembuluh darah : Tidak ada pelebaran
Suhu raba : Normothermi Lembab / kering : Lembab
Keringat : Umum (+) Turgor : Kembali cepat
Setempat (-) Ikterus : Tidak ada
Lapisan lemak : Merata Edema : Tidak ada
Lain-lain
Kepala
Ekspresi wajah : Tenang Simetri muka : Simetris
Rambut : Hitam, merata Pembuluh darah temporal : Tidak melebar
Mata
Exophthalmus : Tidak ada Enopthalmus : Tidak ada
Kelopak : Edema (-) Lensa : Jernih
Konjungtiva : Anemik (-)
hiperemis (-)
Visus : Tidak dilakukan
Sklera : Ikterik (-) Gerakan mata : Aktif, jerky (-)
Nistagmus (-)
Lapangan penglihatan: Normal Tekanan bola mata : Normal
Deviatio konjugae : Tidak ada Nystagmus : Tidak ada
Telinga
Tuli : Tidak tuli Selaput pendengaran : Utuh
Lubang : Lapang Penyumbatan : Tidak ada
Serumen : Tidak ada Perdarahan : Tidak ada
Cairan : Tidak ada
Mulut
Bibir : Lembab Tonsil : T1-T1 tenang
Langit-langit : Normal Bau pernapasan : Tidak ada
Gigi geligi : Utuh Trismus : Tidak ada
Faring : Tidak hiperemis Selaput lendir : Normal
Lidah : Tidak kotor
Leher
Tekanan vena Jugularis (JVP): 5-2 cmH2O
Kelenjar tiroid : Tidak ada pembesaran
Kelenjar limfe : Tidak ada pembesaran
Dada
Bentuk : Simetris, sela iga normal
Pembuluh darah : Tidak ada kelainan
6
Paru-paru Depan Belakang
Inpeksi Kiri Simetris Simetris
Kanan Simetris Simetris
Palpasi Kiri Benjolan (-), nyeri tekan (-) Benjolan (-), nyeri tekan (-)
Fremitus taktil simetris Fremitus taktil simetris
Kanan Benjolan (-), nyeri tekan (-) Benjolan (-), nyeri tekan (-)
Fremitus taktil simetris Fremitus taktil simetris
Perkusi Kiri Sonor di semua lapang paru Sonor di semua lapang paru
Kanan Sonor di semua lapang paru Sonor di semua lapang paru
Auskultasi Kiri Vesikuler, Rh (-), Wh (-) Vesikuler, Rh (-), Wh (-)
Kanan Vesikuler, Rh (-), Wh (-) Vesikuler, Rh (-), Wh (-)
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba di ICS V, garis midclavicularis kiri
Perkusi : Batas kanan : ICS II linea parasternal kiri
Batas kiri : ICS V, sedikit lebih lateral linea midclavicula kiri
Batas atas : ICS IV, linea sternal kanan
Auskultasi : Katup Mitral : BJ I > BJ II, murni reguler, tidak ada murmur,
tidak ada gallop
Katup Trikuspid : BJ I > BJ II, murni reguler, tidak ada murmur,
tidak ada gallop
Katup Aorta : BJ II > BJ I, murni reguler, tidak ada murmur,
tidak ada gallop
Katup Pulmonal : BJ II > BJ I, murni reguler, tidak ada murmur,
tidak ada gallop
Pembuluh darah
Arteri Temporalis : Teraba pulsasi
Arteri Karotis : Teraba pulsasi
Arteri Brakhialis : Teraba pulsasi
Arteri Radialis : Teraba pulsasi
Arteri Femoralis : Teraba pulsasi
Arteri Poplitea : Teraba pulsasi
Arteri Tibialis Posterior: Teraba pulsasi
Arteri Dorsalis Pedis : Teraba pulsasi
Perut
Inspeksi : Bentuk perut datar, tidak terlihat lesi kulit dan bekas luka operasi
Palpasi
Dinding perut : Supel, tidak ada distensi, nyeri tekan epigastrium (-),
nyeri lepas (-), defens muscular (-), massa (-)
Hati : Tidak teraba pembesaran hati
Limpa : Tidak teraba pembesaran limpa
Ginjal : Bimanual dan Ballotement tidak teraba ginjal, nyeri ketok CVA(-)
Lain-lain :-
Perkusi : Timpani pada seluruh abdomen, shifting dullness (-), undulasi (-)
Auskultasi : Bising usus normoperistaltik, tidak ada bruit
Refleks dinding perut : Normal
7
Alat kelamin (atas indikasi) : tidak dilakukan
Anggota gerak
Lengan Kanan Kiri
Otot
Tonus : Normotonus Normotonus
Massa : Normotrofi Normotrofi
Sendi : Normal Normal
Gerakan : Aktif Aktif
Kekuatan : 5 5
Lain-lain : Ptekie (-) Ptekie (-)
Rumple leed (-)
Refleks
Kanan Kiri
Refleks tendon
Bisep Positif Positif
Trisep Positif Positif
Patela Positif Positif
Achiles Positif Positif
Kremaster Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Refleks kulit Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Refleks patologis Negatif Negatif
Darah Rutin
Hasil Unit Nilai rujukan
Hemoglobin (Hb) 12.6 g/dL 13.5 – 18.0
8
Hematokrit (Ht) 35.1 % 42.0 – 52.0
Jumlah Trombosit 225 10^3/µL 163 – 337
Jumlah Leukosit 6.58 10^3/µL 4.00 – 10.50
Elektrolit
Hasil Unit Nilai rujukan
Natrium (Na) 137 mEq/L 135 – 147
Kalium (K) 6.82 mEq/L 3,5 – 5,0
Klorida (Cl) 94 mEq/L 96 – 108
Glukosa Darah
Hasil Unit Nilai rujukan
Glukosa Sewaktu 469 mg/dL 70 – 200
Fungsi ginjal
Hasil Unit Nilai rujukan
Ureum 41.7 mg/dL 16.6- 48.5
Kreatinin 1.03 mg/dL 0.51-0.95
Asam urat
Hasil Unit Nilai rujukan
Asam urat 3.8 mg/dL 3.4-7.0
D. RINGKASAN (RESUME)
Pasien laki-laki Tn.H datang dengan keluhan kaki dan tangan terasa nyeri seperti ditusuk-
tusuk sejak ± 1 minggu SMRS. Menurut pasien kaki dan tangannya juga sering kram dan
kesemutan yang sudah dirasakan sejak 1 bulan yang lalu. Selain itu, pasien juga mengatakan
badan terasa lemas dan cepat lelah. Pasien juga sering bangun malam untuk buang air kecil
kurang lebih lima kali di malam hari sehingga mengganggu tidur. Pasien sudah didiagnosis
dokter menderita DM tipe 2 sejak kurang lebih 20 tahun yang lalu, dan minum obat Metformin
500 mg sebanyak tiga kali sehari namun tidak secara teratur dan sudah satu bulan lebih tidak
minum obat Metformin karena mengikuti pelayaran yang jauh selama satu bulan.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 151/88 mmHg. Pada pemeriksaan
laboratorium didapatkan hiperglikemi dengan GDS 469 mg/dL.
1. Neuropati Diabetik
Berdasarkan anamnesis didapatkan kaki dan tangan terasa nyeri seperti ditusuk-tusuk sejak ± 1
minggu SMRS.
9
Rencana pemeriksaan selanjutnya:
Rencana terapi
Edukasi
1. Tidak boleh berjalan tanpa alas kaki, termasuk di pasir dan di air.
2. Periksa kaki setiap hari, dan dilaporkan pada dokter apabila kulit terkelupas, kemerahan, atau
luka.
3. Periksa alas kaki dari benda asing sebelum memakainya.
4. Selalu menjaga kaki dalam keadaan bersih, tidak basah, dan mengoleskan krim pelembab pada
kulit kaki yang kering.
5. Potong kuku secara teratur.
6. Keringkan kaki dan sela-sela jari kaki secara teratur setelah dari kamar mandi.
7. Gunakan kaos kaki dari bahan katun yang tidak menyebabkan lipatan pada ujung-ujung jari
kaki.
8. Kalau ada kalus atau mata ikan, tipiskan secara teratur.
9. Jika sudah ada kelainan bentuk kaki, gunakan alas kaki yang dibuat khusus.
10. Sepatu tidak boleh terlalu sempit atau longgar, jangan gunakan hak tinggi.
11. Hindari penggunaan bantal atau botol berisi air panas/batu untuk menghangatkan kaki.
2. Diabetes Melitus Tipe 2
Berdasarkan anamnesis didapatkan pasien menderita DM tipe 2 sejak kurang lebih 20
tahun yang lalu, dan minum obat Metformin 500 mg sebanyak tiga kali sehari namun tidak
secara teratur dan sudah satu bulan lebih tidak minum obat Metformin karena mengikuti
pelayaran yang jauh selama satu bulan.Pasien juga mengeluh kaki dan tangannya juga sering
kram dan kesemutan yang sudah dirasakan sejak 1 bulan yang lalu. Selain itu, pasien juga
10
mengatakan badan terasa lemas dan cepat lelah. Pasien juga sering bangun malam untuk buang
air kecil kurang lebih lima kali di malam hari sehingga mengganggu tidur. Pada pemeriksaan
laboratorium didapatkan hiperglikemi dengan GDS 469 mg/dL.
Memantau komplikasi
-Tes urin rutin, tes fungsi hati, tes fungsi ginjal (kreatinin serum dan estimasi GFR),
elektrokardiogram, foto thoraks, pemeriksaan kaki secara komprehensif
Rencana terapi
--Metformin 3 x 500mg PO
-GDKH
-Diet DM 1900 kalori
-Konsul ahli gizi untuk tatalaksana nutrisi pola diet DM
Rencana Monitoring
-Monitoring vital sign (tekanan darah, nadi, RR, suhu) dan keluhan
-Pemeriksaan kadar glukosa darah
Edukasi
11
3. Hipertensi
Dipikirkan hipertensi ini suatu hipertensi esensial grade 1 dari pemeriksaan fisik didapatkan
tekanan darah 151/88 mmHg.
Rencana terapi:
Rencana monitoring:
Edukasi:
PROGNOSIS
Ad Vitam: Bonam
Ad Fungsionam: Dubia ad Bonam
12
Ad Sanationam: Dubia ad Bonam
TINDAK LANJUT
2. Masalah DM tipe 2
S Keluhan kaki dan tangan kesemutan berkurang, badan sudah tidak lemas
O GDKH pukul 6.00: 271 mg/dL
A DM tipe 2 belum terkendali
P Tambahkan obat Glibenclamid 1 x 5mg
3. Masalah hipertensi
13
2. Masalah DM tipe 2
S Tidak ada keluhan kaki dan tangan kesemutan, badan tidak lemas
O GDKH pukul 6.00 : 333 mg/dL
A DM tipe 2 belum terkendali
P Sementara terapi dilanjutkan
Edukasi diet DM
3. Masalah hipertensi
14