Anda di halaman 1dari 16

KARSINOMA

NASOFARING

SITI AZLIYANA AZURA BINTI ADZHAR


112016191
ANATOMI NASOFARING
EPIDEMIOLOGI

Eropa
Amerika 1/100rb
Utara
1/100rb
Cina Selatan
30-50/100rb
Thailand
3/100rb

Indonesia
4,7/100rb

3
ETIOLOGI

Virus
Epstein-
Sosial Barr Letak
ekonomi geografis

Kebiasaan
Rasial
hidup Karsinoma
Nasofaring

Jenis
Lingkungan
kelamin

Pekerjaan Genetik
GEJALA DAN TANDA

Gejala Epistaksis
Nasofaring Sumbatan hidung

Tinitus
Gejala Telinga Gangguan pendengaran
Rasa tidak nyaman di telinga sampai otalgia

Diplopia
Gejala Mata Neuralgia trigeminal
dan Saraf Sindrom Jackson

Metastasis atau Benjolan di leher


gejala di leher
5
DIAGNOSIS

CT Scan kepala dan leher


Pemeriksaan serologi IgA anti EA dan
IgA anti VCA untuk infeksi virus E-B
Biopsi nasofaring,bisa melalui hidung
dan mulut.
Kuret daerah lateral nasofaring dalam
narkosis.
Menurut WHO ada 3 bentuk karsinoma (epidermoid):
1.Karsinoma sel skuamosa (berkeratinisasi)
2.Karsinoma tidak berkeratinisasi.
3.Karsinoma tidak berdiferensiasi

8
Staging The AJCC/UICC classification system is as follows:
Primary tumor (T) Regional lymph nodes (N)
TX tumor primer tidak dapat dinilai NX pembesaran KGB tidak dapat dinilai
T0 tidak tampak tumor N0 tidak ada pembesaran
Tis - Carcinoma in situ N1 metastasis KGB unilateral, dengan
T1 tumor terbatas di nasofaring ukuran terbesar 6 cm, diatas fossa
supraklavikula
T2 tumor meluas ke jaringan lunak
N2 - metastasis KGB bilateral, dengan ukuran
T2a perluasan tumor ke terbesar 6 cm, diatas fossa supraklavikula
orofaring/rongga hidung tanpa N3 - metastasis KGB bilateral, dengan ukuran
perluasan ke parafaring >6 cm, atau terletak didalam fossa
T2b disertai perluasan ke parafaring supraklavikula
N3a ukuran > 6 cm
T3 tumor menginvasi struktur tulang
N3b di dalam fossa supraklavikula
dan/sinus paranasal
T4 tumor dengan perluasan intrakranial Distant metastasis (M)
MX metastasis jauh tidak dapat dinilai
dan/atau terdapat keterlibatan saraf
M0 tidak ada metastasis jauh
kranial,fosaa infratemporal, hipofaring,
M1 terdapat metastasis jauh
orbita atau ruang mastikator.
Staging The AJCC/UICC classification system is as follows:
Primary tumor (T) Regional lymph nodes (N)
TX tumor primer tidak dapat dinilai NX pembesaran KGB tidak dapat dinilai
T0 tidak tampak tumor N0 tidak ada pembesaran
Tis - Carcinoma in situ N1 metastasis KGB unilateral, dengan
T1 tumor terbatas di nasofaring ukuran terbesar 6 cm, diatas fossa
supraklavikula
T2 tumor meluas ke jaringan lunak
N2 - metastasis KGB bilateral, dengan ukuran
T2a perluasan tumor ke terbesar 6 cm, diatas fossa supraklavikula
orofaring/rongga hidung tanpa N3 - metastasis KGB bilateral, dengan ukuran
perluasan ke parafaring >6 cm, atau terletak didalam fossa
T2b disertai perluasan ke parafaring supraklavikula
N3a ukuran > 6 cm
T3 tumor menginvasi struktur tulang
N3b di dalam fossa supraklavikula
dan/sinus paranasal
T4 tumor dengan perluasan intrakranial Distant metastasis (M)
MX metastasis jauh tidak dapat dinilai
dan/atau terdapat keterlibatan saraf
M0 tidak ada metastasis jauh
kranial,fosaa infratemporal, hipofaring,
M1 terdapat metastasis jauh
orbita atau ruang mastikator.
Staging The AJCC/UICC classification system is as follows:
STADIUM
Stadium 0 T1s N0 M0
Stadium I T1 N0 M0
Stadium IIA T2a N0 M0
Stadium IIB T1 N1 M0
T2a N1 M0
T2b N0,N1 M0
Stadium III T1 N2 M0
T2a,T2b N2 M0
T3 N2 M0
Stadium IVa T4 N0,N1,N2 M0
Stadium IVb semua T N3 M0
Stadium IVc semua T semua N M1
PENATALAKSANAAN

Stadium I radioterapi
Stadium II & III kemoradiasi
Stadium IV dengan N<6cmkemoradiasi
Stadium IV dengan N>6cmKemoterapi
dosis penuh dilanjutkan kemoradiasi.

12
PENATALAKSANAAN
Perawatan Paliatif:

Pasien dengan pengobatan radiasi:


Mulut rasa kering (kerusakan kelenjar liur mayor/minor): kuah,minuman,
makanan asam
Mukositis rongga mulut (jamur), kaku daerah leher (fibrosis jaringan), sakit
kepala, nafsu makan hilang, mual, muntah

Pasien pasca pengobatan lengkap:


pengurangan rasa nyeri (dengan radiasi)
mengontrol gejala
memperpanjang usia 13
PENCEGAHAN

Pemberian vaksinasi pada penduduk yang bertempat tinggal di daerah


dengan risiko tinggi.

Migrasi dari daerah risiko tinggi ke daerah risiko rendah.

Penerangan akan kebiasaan hidup yang salah.

Mengubah cara memasak makanan untuk mencegah akibat yang timbul dari
bahan yang berbahaya.

Melakukan tes serologik IgA-anti VCA dan IgA abti EA secara massal
PROGNOSIS

Prognosis ( angka bertahan hidup 5 tahun) :


76,9% untuk stadium I
56,0% untuk stadium II
38,4% untuk stadium III
16,4% untuk stadium IV

15
Sekian
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai