Anda di halaman 1dari 3

PEMANTAUAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN &

PROSEDUR PENANGANAN BAHAN BERBAHAYA


No. Dokumen :
No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 1 Agustus 2016
SOP
Halaman : 1

PUSKESMAS dr. Sari Chandrawati, M.Kes


TANAH SAREAL NIP. 196805132002122001

1 PENGERTIAN Setiap kegiatan yang berkaitan dengan penanganan bahan


berbahaya dalam lingkup Puskesmas Tanah Sareal
2 TUJUAN Untuk memastikan pelaksanaan penanganan bahan dan
limbah berbahaya tidak menimbulkan pencemaran
membahayakan lingkungan sekitar sehingga jika terjadi
sesuatu yang tidak diinginkan dapat ditelusuri
penyebabnya
3 KEBIJAKAN Keputusan Kepala Puskesmas No.
Tentang Pemantauan Pelaksanaan Kebijakan dan
Prosedur Penanganan Bahan Berbahaya
4 REFERENSI PP RI No. 101 tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah
Berbahaya dan Beracun
5 PROSEDUR/ A. Identifikasi limbah berbahaya
LANGKAH 2 Sanitarian dan petugas terkait
a. Masing-masing unit penghasil limbah berbahaya
mengidentifikasi jenis, jumlah, limbah berbahaya
yang secara periodik dihasilkan
b. Identifikasi ditulis dalam buku inventaris limbah
berbahaya
B. Pengumpulan limbah berbahaya
Petugas laboratorium
a. Mengidentifikasi jenis, jumlah limbah berbahaya,
yang secara periodik dihasilkan oleh unit
tersebut
b. Melaporkan kepada sanitarian mengenai hasil
identifikasi tersebut
c. Mengangkut limbah berbahaya dari unitnya ke
tempat sampah khusus pembuangan sementara
limbah berbahaya
d. Petugas laboratorium dan sanitarian
menverifikasi limbah berbahaya yang sudah
ditampung dan memberikan simbol/label
(dengan check list inventaris limbah berbahaya)
e. Masa simpan sementara adalah maksimal 90 hari
sesuai persyaratan atau bila limbah berbahaya
sudah mencapai 50 kg/hari
C. Pengelolaan limbah berbahaya oleh Pihak Ketiga

Puskesmas Tanah Sareal Hal 1


No. Dokumen :
No. Revisi : 00
Tanggal Terbit :
SOP
Halaman : 3

PUSKESMAS dr. Sari Chandrawati, M.Kes


TANAH SAREAL NIP. 196805132002122001

a. Pihak ketiga sebagai pengumpul/pengelola


limbah berbahaya harus memiliki izin dari
Kementrian Lingkungan Hidup Republik
Indonesia.
b. Pihak transportir harus mempunyai izin dari
Dirjen Perhubungan Darat Kementrian
Perhubungan RI dan mendapat rekomendasi dari
Kementrian Lingkungan Lingkungan Hidup
Republik Indonesia.Izin sesuai dengan dengan
jalur transportasi
c. Adanya surat bentuk kerja sama antara
puskesmas dengan pihak ketiga perihal
pembuangan limbah berbahaya.
d. Berita acara serah terima limbah berbahaya
harus dilampirkan setiap pihak ketiga mengambil
limbah berbahaya dari tempat penyimpanan
sementara di Puskesmas
6 DIAGRAM
ALIR

7 UNIT 1. Petugas sanitarian


TERKAIT 2. Unit laboratorium
3. Unit-unit pelayanan kesehatan di puskesmas
4. Pihak ketiga pengelola limbah berbahaya

8. REKAMAN HISTORIS :

2
No. Dokumen :
No. Revisi : 00
Tanggal Terbit :
SOP
Halaman : 3

PUSKESMAS dr. Sari Chandrawati, M.Kes


TANAH SAREAL NIP. 196805132002122001

No Halaman Yang dirubah Perubahan Diberlakukan


Tgl.

Anda mungkin juga menyukai