Revisi Ke :
Berlaku Tgl:
Ditetapkan Kepala
Puskesmas Jamanis
dr.H. Muslim
NIP: 197008 142007 1 007
PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA
DINAS KESEHATAN KABUPATEN TASIKMALAYA
UPTD PUSKESMAS JAMANIS
Jl. Raya km. 10 Desa Jamanis Barat Kec. Tualang Telp. (0761) 92710
Email : puskesmasJamanis@yahoo.co.id Website: www.puskesmasp.blogspot.com
TENTANG
KEWAJIBAN TENAGA KLINIS DALAM MENINGKATKAN MUTU KLINIS
DAN KESELAMATAN PASIEN
Menimbang : 1. Bahwa untuk memberikan pelayanan pada pasien di Puskesmas, pimpinan puskesmas dan
petugas di puskesmas harus berkewajiban dalam meningkatkan mutu klinis dan
keselamatan pasien.
2. Bahwa sehubungan dengan butir tersebut diatas ditetapkan kewajiban tenaga klinis di
Puskesmas Jamanis dalam meningkatkan mutu klinis dan keselamatan pasien dengan
keputusan kepala puskesmas.
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Kesatu : Keputusan Kepala Puskesmas Jamanis tentang kewajiban tenaga klinis di Puskesmas
Jamanis dalam meningkatkan mutu klinis dan keselamatan pasien .
Kedua : Keputusan tentang kewajiban tenaga klinis sebagaimana DIKTUM adalah
1. Dokter / IDI
2. Dokter gigi /PDGI
3. Perawat / PPNI
4. Bidan/IBI
5. Apoteker/IAI
6. Tenaga kesehatan lain
Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan , dengan ketentuan bila ada kekeliruan akan
dilakukan perubahan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di Jamanis
Pada tanggal,
Kepala Puskesmas Jamanis
dr.H.Muslim
NIP: 197008 142007 1 007
Keterangan: Untuk tata naskah tanpa Titel dan NIP, tetapi apabila dipemerintah daerah memakai titel dan NIP. Ikuti
sesuai dengan pemerintah daerah setempat.
9.1.1 EP2
Nomor :
Revisi Ke :
Berlaku Tgl:
Ditetapkan Kepala
Puskesmas Jamanis
dr.H. Muslim
NIP: 197008 142007 1 007
BAB 9.1.1 EP2
B. Pengertian
Indikator mutu pelayanan klinis adalah suatu standar pelayanan klinis untuk mengukur suatu pelaksanaan pelayanan klinis di
puskesmas.
C . Tujuan
a. Sebagai acuan untuk memberikan pelayanan klinis.
b. Sebagai dasar untuk melakukan monitoring dan evaluasi pelayanan klinik yang dilakukan petugas kesehatan di
Puskesmas Jamanis
III. Penyelidikan
17. Cakupan Desa / Kelurahan mengalami KLB yang Dilakukan Penyelidikan Epidemiologi < 24 Jam :
100%
IV. Promosi
9.1.1 EP3
Nomor :
Revisi Ke :
Berlaku Tgl:
dr.H. Muslim
NIP: 197008 142007 1 007
9.11EP.3 a
Pengumpulan data
Jenis data : Pencapaian hasil kegiatan dan manajemen Jenis data yang
dikumpulkan
( SV
UPAYA KESEHATAN WAJIB
PROMOSI KESEHATAN
Penyuluhan Prilaku Hidup Bersih Dan Sehat Pada : X x X
1.Institusi Pendidikan Sekolah 4x/thn 2
2.Institusi sarana Kesehatan Pustu,Polindes,BP,RS 100% 4
Nomor :
Revisi Ke :
Berlaku Tgl:
Ditetapkan Kepala
Puskesmas Jamanis
dr.H. Muslim
NIP: 197008 142007 1 007
9.1 1. EP4 a bukti monev
PENGERTIAN MONOTORING.
Monitoring adalah suatu proses pengumpulan dan menganalisis informasi dari penerapan
suatu program termasuk mengecek secara reguler untuk melihat apakah kegiatan/program itu
berjalan sesuai rencana sehingga masalah yang dilihat /ditemui dapat diatasi(WHO)
PENGERTIAN EVALUASI
World Health Organization (WHO) merumuskan evaluasi sebagai suatu proses dari pengumpulan
dan analisis informasi mengenai efektivitas dan dampak suatu program dalam tahap tertentu
sebagai bagian atau keseluruhan dan juga mengkaji pencapaian program. Definisi lain
dikemukakan oleh Swansburg (1996) yang menyatakan bahwa evaluasi kinerja adalah suatu
proses pengendalian dimana kinerja pegawai dievaluasi berdasarkan standar.
2. Pencapaian :
1.UGD menjadi pelayanan mandiri dan terpusat sebagai pelayanan UGD terpisah dari
poli dan menjadikan pelayanan UIGD lebih berfokus kepada pelayanan kegawat
daruratan bagi pasien dengan standardisasi pengelolaan secara optimal selama 24 jam
2.. Pelayan pasien di rawat inap dan poli
3. Pelatihan komunikasi efektif bagi petugas medis untuk memberikan keramahan dan
kemudahan transfer komunikasi dokter dan pasien dalam pelaksanaan pelayanan
bersangkutan.
4. Pendidikan dan pelatihan bagi staff medis..
5. Program pelayanan mutu keselamatan pasien dan pelayanan medis lainnya
dilakukan dan diobservasi secara berkala yaitu:
1. Pelayanan Non Bedah, terdiri dari:
a.Angka Pasien dengan Dekubitus;
b.Angka Kejadian Infeksi dengan jarum infus.
2. Ibu Bersalin dan Bayi, terdiri dari
a. Angka Kematian Ibu karena keterlambatan pelayanan kelahiran
b. Angka Kematian Ibu karena Perdarahan .
3. Mutu Pelayanan Medis
a. Angka infeksi nosokomial
b. Kematian ibu melahirkan ( Maternal Death Rate-MDR)
c. Kematian bayi baru lahir (Infant Death Rate-IDR)
4. Unit cost untuk rawat jalan
a.Indikator mutu yang berkaitan dengan tingkat kepuasan pasien
b.Jumlah keluhan dari pasien/keluarganya
5. Mutu pelanan klinik masyarakat
a. Pencegahan dan pengobatan penyakit menular
b. penemuan dan penanganan kasus jiwa
9.1.1 EP5
Nomor :
Revisi Ke :
Berlaku Tgl:
dr.H. Muslim
NIP: 197008 142007 1 007
TENTANG
Menimbang : 1. Bahwa untuk memberikan pelayanan pada pasien di Puskesmas, maka jajaran petugas
klinis dipuskesmas harus melakukan identifikasi, dokumentasi dan pelaporan pada kasus
KTD,KPC,dan KNC.
2. Bahwa sehubungan dengan butir tersebut diatas ditetapkan harus melakukan identifikasi,
dokumentasi dan pelaporan pada kasus KTD,KPC,dan KNC dengan keputusan kepala
puskesmas.
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Kesatu : Keputusan Kepala Puskesmas Jamanis tentang keharusan bagi petugas pelayanan klinis
( dokter, dokter gigi, perawat, bidan dan apoteker) untuk melakukan identifikasi, dokumentasi
dan pelaporan pada kasus KTD,KPC,dan KNC yang terjadi di Puskesmas Jamanis.
Kedua : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan , dengan ketentuan bila ada kekeliruan akan
dilakukan perubahan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di Jamanis
Pada tanggal,
Kepala Puskesmas Jamanis
dr.H.Muslim
NIP: 197008 142007 1 007
9.1.1 EP 6
Nomor :
Revisi Ke :
Berlaku Tgl:
dr.H. Muslim
NIP: 197008 142007 1 007
TENTANG
Menimbang : 1. Bahwa untuk memberikan pelayanan yang optimal dan bermutu pada pasien di
Puskesmas, maka kepala dipuskesmas harus menetapkan SPO penanganan
KTD,KPC,dan KNC.
2. Bahwa sehubungan dengan butir tersebut diatas ditetapkan SPO penanganan kasus
KTD,KPC,dan KNC dengan keputusan kepala puskesmas.
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Kesatu : Keputusan Kepala Puskesmas Paguyaman tentang penatapan SPO penanganan
KTD,KPC,dan KNC yang terjadi di Puskesmas Jamanis.
Kedua : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan , dengan ketentuan bila ada kekeliruan akan
dilakukan perubahan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di Jamanis
Pada tanggal,
Kepala Puskesmas Jamanis
dr.H.Muslim
NIP: 197008 142007 1 007
No. Kode :9.1.1/SPO/6/2016 Ditetapkan Oleh Kepala Puskesmas Jamanis
Terbitan :
Puskesmas
Jamanis Halaman : 1-2
1. Pengertian Patient Safety atau keselamatan pasien adalah suatu system yang membuat asuhan
pasien di rumah sakit menjadi lebih aman.
Sistem ini mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat
melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil.
2. Tujuan 1. Terciptanya budaya keselamatan pasien di puskesmas
2. Menurunnya KTD di puskesmas
3. Terlaksananya program-program pencegahan
3. Kebijakan Langkah- langkah didalam melaksanakan penanganan KTD, KPC dan KNC dengan melaksanakan 7
langkah- langkah keselamatan pasien.
4. Referensi Peraturan MenKesRI No. 1691/MENKES/PER/VIII/2011
5. Prosedur A. Hak pasien
1) Harus ada dokter penanggung jawab pelayanan
2) Dokter penanggung jawab pelayanan wajib membuat rencana pelayanan
3) Dokter penanggung jawab pelayanan wajib memberikan penjelasan yang jelas dan benar kepada
pasien dan keluarga tentang rencana dan hasil pelayanan, pengobatan atau prosedur untuk pasien
termasuk kemungkinan terjadinya KTD
B. Mendidik pasien dan keluarga
1) Memberikan info yg benar, jelas, lengkap dan jujur
2) Mengetahui kewajiban dan tanggung jawab
3) Mengajukan pertanyaan untuk hal yg tdk dimengerti
4) Memahami dan menerima konsekuensi pelayanan
5) Mematuhi instruksi dan menghormati peraturan PKM
6) Memperlihatkan sikap menghormati dan tenggang rasa
7) Memenuhi kewajiban finansial yang disepakati
C. Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan
1) koordinasi pelayanan secara menyeluruh
2) koordinasi pelayanan disesuaikan kebutuhan pasien dan kelayakan sumber daya
3) komunikasi dan transfer informasi antar profesi kesehatan
D. Penggunaan metode-metode peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi dan program
peningkatan keselamatan pasien
1) Setiap rumah sakit harus melakukan proses perancangan (design) yang baik, sesuai dengan ”Tujuh
Langkah Menuju Keselamatan Pasien ”.
2) Setiap rumah sakit harus melakukan pengumpulan data kinerja
3) Setiap rumah sakit harus melakukan evaluasi intensif
4) Setiap rumah sakit harus menggunakan semua data dan informasi hasil analisis
E. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien1) Pimpinan dorong & jamin
implementasi progr KP melalui penerapan “7 Langkah Menuju KP
2) Pimpinan menjamin berlangsungnya program proaktif identifikasi risiko KP & program
mengurangi KTD.
3) Pimpinan dorong & tumbuhkan komunikasi & koordinasi antar unit & individu berkaitan dengan
pengambilan keputusan tentang KP
4) Pimpinan mengalokasikan sumber daya yg adekuat utk mengukur, mengkaji, & meningkatkan
kinerja RS serta tingkatkan KP.
5) Pimpinan mengukur & mengkaji efektifitas kontribusinyadalam meningkatkan kinerja RS & KP.
F. Mendidik staf tentang keselamatan pasien
1) Proses pendidikan, pelatihan & orientasi untuk setiap jabatan mencakup keterkaitan jabatan
dengan KP secara jelas.
2) Pendidikan & pelatihan yang berkelanjutan untuk meningkatkan & memelihara kompetensi staf
serta mendukung pendekatan interdisiplin dalam pelayanan pasien.
G. Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai keselamatan pasien.
1) RS merencanakan & mendesain proses manajemen informasi KP untuk memenuhi kebutuhan
informasi internal & eksternal.
2) Transmisi data & informasi harus tepat waktu & akurat.
6. Unit Terkait 1. Koor dinator pelayanan klinis
2. Tim Keselamatan Pasien Puskesmas,
3. sistem informasi pencatatan dan pelaporan internal tentang insiden
4. standar keselamatan pasien dan menerapkan tujuh langkah menuju keselamatan
pasien
8. Rekaman Historis
9.1.1 EP7
Nomor :
Revisi Ke :
Berlaku Tgl:
dr.H. Muslim
NIP: 197008 142007 1 007
9.1.1 EP7 bukti
Peningkatan mutu dan keselamatan pasien dilakukan berdasarkan tersedianya data. Penggunaan data secara efektif
dapat dilakukan berdasarkan evidence-based praktek klinik dan evidence-based praktek manajemen.
Berhubung sebagian besar puskesmas mempunyai sumber daya terbatas, maka puskesmas tidak dapat
mengumpulkan data untuk menilai semua hal yang diinginkan. Jadi, puskesmas harus memilih proses dan hasil
(outcome) praktek klinik dan manajemen yang harus dinilai (diukur) dengan mengacu pada misi Puskesmas
Paguyaman , kebutuhan pasien dan jenis pelayanan. Penilaian sering terfokus pada proses yang berimplikasi risiko
tinggi, diberikan dalam volume besar atau cenderung menimbulkan masalah. Pimpinan puskesmas bertanggung
jawab menentukan pilihan terakhir dari indikator kunci yang digunakan dalam kegiatan penanganan KTD,KPCdan
KNC.
Pertimbangan dalam memilih indikator yang prioritas untuk menilai kinerja pelayanan
● Ada kejelasan tujuan dan latar belakang dari tiap-tiap indikator, mengapa indikator tersebut penting dan dapat
menunjukkan tingkat kinerja organisasi/bagian/unit kerja
● Kejelasan terminologi yang digunakan
● Kapan pengumpulan data (kapan indikator harus di update), kapan harus dianalisis, cara analisis, dan interpertasinya
● Target
● Dari mana data diperoleh (sistem informasi untuk mendukung perolehan data)
Contoh :
Pemasangan infus
Pemeriksaan BTA
Pemberian obat
Keperawatan ALOS hari
Nomor :
Revisi Ke :
Berlaku Tgl:
Ditetapkan Kepala
Puskesmas Jamanis
dr.H. Muslim
NIP: 197008 142007 1 007
PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA
DINAS KESEHATAN KABUPATEN TASIKMALAYA
UPTD PUSKESMAS JAMANIS
Jl. Raya km. 10 Desa Jamanis Barat Kec. Tualang Telp. (0761) 92710
Email : puskesmasJamanis@yahoo.co.id Website: www.puskesmasp.blogspot.com
TENTANG
Menimbang : 1. Bahwa untuk memberikan pelayanan yang optimal dan bermutu pada pasien dalam
penanganan kasus di Puskesmas, maka seluruh tenaga medis yang berada
dipuskesmas harus menerapkan menejemen resiko klinis.
2. Bahwa sehubungan dengan butir tersebut diatas ditetapkan SPO penanganan kasus
KTD,KPC,dan KNC dengan keputusan kepala puskesmas.
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Kesatu : Keputusan Kepala Puskesmas Jamanis tentang penerapan menejemen resiko klinis kepada
pasien di Puskesmas Jamanis.
Kedua : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan , dengan ketentuan bila ada kekeliruan akan
dilakukan perubahan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di Jamanis
Pada tanggal,
Kepala Puskesmas Jamanis
dr.H.Muslim
NIP: 197008 142007 1 007
9.1.1 EP 9
Nomor :
Revisi Ke :
Berlaku Tgl:
Ditetapkan Kepala
Puskesmas Jamanis
dr.H. Muslim
NIP: 197008 142007 1 007
9.1.1.ep9 bukti
PUSKESMAS JAMANIS
Puskesmas Jalan Raya km. 10 Desa Jamanis Barat Kec. Tualang
Jamanis
Susunan Acara Rapat tentang penerapan menejemen resiko klinis dan penanganan pada kasus
KTD,KPC dan knc
Notulen Sebelumnya
Pembahasan 1. Penerapan menejemen resiko klinis harus dilaksanakan oleh seluruh
jajaran
2. Jika terjadi kasus KTD, KPC dan KNC harus dilakukan identifikasi, analisis ,dan
tindak lanjut.
Kesimpulan Harus ada pelaksanaan atau penerapan menejemen resiko klinis bagi seluruh
pelayanan medis di masing masing ruangan di Puskesmas Jamanis
Daftar Hadir
2 KTU
4. Koordinator perawat
5. Koordinator bidan
Mengetahui Tanggal……
dr.H. Muslim
NIP:
9.1.1 EP10
Nomor :
Revisi Ke :
Berlaku Tgl:
Ditetapkan Kepala
Puskesmas Jamanis
dr.H. Muslim
NIP: 197008 142007 1 007
9.1.1 EP10
7) Terdapat kolaborasi dan komunikasi terbuka secara sukarela antar unit dan antar pengelola
pelayanan
8) Tersedia sumber daya dan sistem informasi yang dibutuhkan
9) Tersedia sasaran terukur, dan pengumpulan informasi menggunakan kriteria objektif untuk
mengevaluasi efektivitas perbaikan kinerja rumah sakit dan keselamatan pasien
6. Mendidik staf tentang keselamatan pasien
Standarnya adalah
1) RS / puskesmas memiliki proses pendidikan, pelatihan & orientasi untuk setiap jabatan
mencakup keterkaitan jabatan dengan KP secara jelas.
2) RS menyelenggarakan pendidikan & pelatihan yang berkelanjutan untuk meningkatkan &
memelihara kompetensi staf serta mendukung pendekatan interdisiplin dalam pelayanan pasien.
Kriterianya adalah
1) memiliki program diklat dan orientasi bagi staf baru yang memuat topik keselamatan pasien
2) mengintegrasikan topik keselamatan pasien dalam setiap kegiatan inservice training dan
memberi pedoman yang jelas tentang pelaporan insiden.
3) menyelenggarakan pelatihan tentang kerjasama kelompok (teamwork) guna mendukung
pendekatan
interdisiplin dan kolaboratif dalam rangka melayani pasien.
7. Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai keselamatan pasien.
Standarnya adalah
● Kebijakan: tindakan staf segera setelah insiden, langkah kumpul fakta, dukungan kepada staf,
pasien, keluarga
● Kebijakan: peran & akuntabilitas individual pada insiden
● Tumbuhkan budaya pelaporan & belajar dari insiden
● Lakukan asesmen dg menggunakan survei penilaian KP
●
Bagi Tim:
● Anggota mampu berbicara, peduli & berani lapor bila ada insiden
● Laporan terbuka & terjadi proses pembelajaran serta pelaksanaan tindakan/solusi yg tepat
2. Pimpin dan dukung staf anda, “bangunlah komitmen &focus yang kuat & jelas tentang KP di RS
anda”
Bagi Rumah Sakit:
Bagi Tim:
● Struktur & proses mjmn risiko klinis & non klinis, mencakup KP
● Kembangkan indikator kinerja bagi sistem pengelolaan risiko
● Gunakan informasi dr sistem pelaporan insiden & asesmen risiko & tingkatkan kepedulian thdp
pasien
Bagi Tim:
● Diskusi isu KP dlm forum2, utk umpan balik kpd mjmn terkait
● Penilaian risiko pd individu pasien
● Proses asesmen risiko teratur, tentukan akseptabilitas tiap risiko, & langkah memperkecil risiko
tsb
4. Kembangkan sistem pelaporan, “pastikan staf Anda agar dg mudah dpt melaporkan
kejadian/insiden serta RS mengatur pelaporan kpd KKP-RS”
Bagi Rumah sakit:
● Lengkapi rencana implementasi sistem pelaporan insiden, ke dlm maupun ke luar yg hrs
dilaporkan ke KKPRS – PERSI
Bagi Tim:
● Dorong anggota utk melaporkan setiap insiden & insiden yg telah dicegah tetapi tetap terjadi
juga, sbg bahan pelajaran yg penting
Bagi Tim:
● Hargai & dukung keterlibatan pasien & kel. bila tlh terjadi insiden
● Prioritaskan pemberitahuan kpd pasien & kel. bila terjadi insiden
● Segera stlh kejadian, tunjukkan empati kpd pasien & kel.
6.Belajar dan berbagi pengalaman tentang Keselamatan pasien, “dorong staf anda utk melakukan
analisis akar masalah utk belajar bagaimana & mengapa kejadian itu timbul”
Bagi Rumah Sakit:
7.Cegah cedera melalui implementasi system Keselamatan pasien, “Gunakan informasi yg ada ttg
kejadian/masalah utk melakukan perubahan pd sistem pelayanan”
Bagi Rumah Sakit:
● Tentukan solusi dg informasi dr sistem pelaporan, asesmen risiko, kajian insiden, audit serta
analisis
● Solusi mencakup penjabaran ulang sistem, penyesuaian pelatihan staf & kegiatan klinis,
penggunaan instrumen yg menjamin KP
● Asesmen risiko utk setiap perubahan
● Sosialisasikan solusi yg dikembangkan oleh KKPRS-PERSI
● Umpan balik kpd staf ttg setiap tindakan yg diambil atas insiden
Bagi Tim:
9.1.2 EP1
Nomor :
Revisi Ke :
Berlaku Tgl:
dr.H. Muslim
NIP: 197008 142007 1 007
TENTANG
Menimbang : 1. Bahwa untuk memberikan pelayanan pada pasien di Puskesmas, maka jajaran petugas
klinis dipuskesmas di haruskan untuk selalu evaluasi dan perbaikan prilaku pelayanan
klinis..
2. Bahwa sehubungan dengan butir tersebut diatas ditetapkan evaluasi dan perbaikan prilaku
pelayanan klinis dengan keputusan kepala puskesmas.
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Kesatu : Keputusan Kepala Puskesmas Jamanis tentang keharusan bagi petugas pelayanan klinis (
dokter, dokter gigi, perawat, bidan, apoteker dan analis) untuk melakukan evaluasi dan
perbaikan prilaku pelayanan klinis
.
Kedua Keputusan tentang kewajiban tenaga klinis sebagaimana DIKTUM PERTAMA terlampir dalam
lampiran surat keputusan ini.
Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan , dengan ketentuan bila ada kekeliruan akan
dilakukan perubahan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di Jamanis
Pada tanggal,
Kepala Puskesmas Jamanis
dr.H.Muslim
NIP: 197008 142007 1 007
TENTANG
Menimbang : 1. Bahwa untuk memberikan pelayanan pada pasien di Puskesmas, jajaran petugas klinis
dipuskesmas yang di haruskan untuk melakukan evaluasi dan perbaikan prilaku pelayanan
klinis dievaluasi oleh penenggung jawab pelaksanaan evaluasi prilaku petugas dalam
pelayanan klinis.
2. Bahwa sehubungan dengan butir tersebut diatas ditetapkan penanggungjawab
pelaksanaan evaluasi prilaku petugas pelayanan klinis dengan keputusan kepala
puskesmas.
Menetapkan :
Kesatu : Keputusan Kepala Puskesmas Jamanis tentang penanggung jawab evaluasi prilaku petugas
dalam pelayanan klinis.
.
Kedua Keputusan tentang penangun jawab pelaksanaan evaluasi prilaku tenaga dalam pelayanan
klinis sebagaimana DIKTUM PERTAMA adalah dokter puskesmas yang dipertangung
jawabkan kepada kepala pusksmas .
Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan , dengan ketentuan bila ada kekeliruan akan
dilakukan perubahan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di Jamanis
Pada tanggal,
Kepala Puskesmas Jamanis
dr.H.Muslim
NIP: 197008 142007 1 007
9.1.2 EP2
Nomor :
Revisi Ke :
Berlaku Tgl:
Ditetapkan Kepala
Puskesmas Jamanis
dr.H. Muslim
NIP: 197008 142007 1 007
PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA
DINAS KESEHATAN KABUPATEN TASIKMALAYA
UPTD PUSKESMAS JAMANIS
Jl. Raya km. 10 Desa Jamanis Barat Kec. Tualang Telp. (0761) 92710
Email : puskesmasJamanis@yahoo.co.id Website: www.puskesmasp.blogspot.com
TENTANG
Menimbang : 1. Bahwa bahwa dalam upaya meningkatkan pelayanan klinis di pusksmas terhadap tuntutan
masyarakat akan pelayanan kesehatan yang lebih bermutu, perlu perlu di budayakan
tentang mutu peningkatan pelayanan klinis dan keselamatan pasien.
2. Bahwa sehubungan dengan butir tersebut diatas ditetapkan tentang budaya mutu dan
keselamatan pasiendalam pelayanan klinis dengan keputusan kepala puskesmas.
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Kesatu : Keputusan Kepala Puskesmas Jamanis tentang penerapan budaya mutu dan keselamatan
pasien dalam pelayanan klinis di Puskesmas Paguyaman
.
Kedua : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan , dengan ketentuan bila ada kekeliruan akan
dilakukan perubahan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di Jamanis
Pada tanggal,
Kepala Puskesmas Jamanis
dr.H.Muslim
NIP: 197008 142007 1 007
9.1.2 EP 3
Nomor :
Revisi Ke :
Berlaku Tgl:
Ditetapkan Kepala
Puskesmas Jamanis
dr.H. Muslim
NIP: 197008 142007 1 007
PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA
DINAS KESEHATAN KABUPATEN TASIKMALAYA
UPTD PUSKESMAS JAMANIS
Jl. Raya km. 10 Desa Jamanis Barat Kec. Tualang Telp. (0761) 92710
Email : puskesmasJamanis@yahoo.co.id Website: www.puskesmasp.blogspot.com
TENTANG
Menimbang : 1. Bahwa bahwa dalam upaya meningkatkan pelayanan klinis di pusksmas harus ada tim
penyusun SPO indikator klinis dan SPO indikator pemberi layanan klinis .
2. Bahwa sehubungan dengan butir tersebut diatas ditetapkan tentang SPO penyusunan
indikator klinis dan indikator pemberi layanan klinis di Puskesmas Jamanis dengan
keputusan kepala puskesmas.
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Kesatu : Keputusan Kepala Puskesmas Jamanis tentang SPO penyusunan indikator klinis dan
indikator prilaku pemberi layanan klinism di Puskesmas Jamanis
Kedua : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan , dengan ketentuan bila ada kekeliruan akan
dilakukan perubahan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di Jamanis
Pada tanggal,
Kepala Puskesmas Jamanis
dr.H.Muslim
NIP: 197008 142007 1 007
9.1.2.EP3
Terbitan :
No. Revisi :
SPO Tgl. Mulai Berlaku :
dr.H.Muslim
NIP : 197008 142007 1 007
Puskesmas
Jamanis Halaman :1–2
1. Pengertia Mutu adalah faktor yang mendasar dari pelanggan. Mutu adalah penentuan pelanggan, bukan ketetapan
n insinyur, pasar atau ketetapan manajemen. Ia berdasarkan atas pengalaman nyata pelanggan terhadap produk
dan jasa pelayanan, mengukurnya, mengharapkannya, dijanjikan atau tidak, sadar atau hanya dirasakan,
operasional teknik atau subyektif sama sekali dan selalu menggambarkan target yang bergerak dalam pasar
yang kompetitif (Wiyono, 1999).
Indikator klinis lain seperti: Angka Kesembuhan Penyakit, Angka Kematian 48 jam, Angka Infeksi
Nosokomial, Komplikasi Perawatan , dan sebagainya.
Indikator mutu puskesmas akan mencerminkan mutu pelayanan dari puskesmas tersebut.
2. Tujuan Agar tersusun indikator klinis tersebut sebagai acuan ntuk melaksanakan manajemen kontrol dan alat untuk
mendukung pengambilan keputusan dalam rangka perencanaan kegiatan untuk masa yang akan datang.
3. Kebijaka Langkah-langkah dalam menyusun indikator mutu pelayanan
n
4. Referensi
5. Prosedur ● Menciptakan lingkungan yang menyadari perlunya mengukur kinerja (klinis):
– Memahami konteks/latar belakang penyusunan indikator (apa yang ingin dikerjakan,
mengapa, bagaimana, sebaik apa, dan problem apa yang mungkin dijumpai)
– Kejelasan tujuan penyusunan indikator
– Identifikasi pendukung dan penghambat dan bagaimana mengatasinya
– Membentuk tim penyusun
– Pelajari sistem mutu yang ada
– Tentukan sumber informasi yang dibutuhkan untuk menyusun indikator
● Penyusunan indikator:
– Review indikator-indikator yang ada dari literatur maupun dari DepKes
– Review indikator-indikator yang selama ini digunakan
– Susun indikator
– Tetapkan metoda pengumpulan data dan sumber informasi
– Tentukan metoda analisis
– Sosialisasi
– Tetapkan cara pelaporan indikator
● Penerapan indikator:
– Monitor proses pengumpulan data
– Monitor analisis terhadap indikator dan pelaporannya
– Monitor penggunaan hasil analisis indikator
– Hitung biaya implementasi
● Review:
– Kaji ulang terhadap indikator, cara pengumpulan data, analisis dan hasil analisis,
pemanfaatan indikator untuk perbaikan, tindak lanjut perbaikan
– Perbaikan/penambahan/pengurangan indikator
● Evaluasi dan monitoring
6. Unit Terkait 1. Poli umum
2. UGD
3. KIA
4. Poli gigi
5. Apotek
8. Rekaman Historis
Nomor :
Revisi Ke :
Berlaku Tgl:
dr.H. Muslim
NIP: 197008 142007 1 007
9.1.3 EP2
Nomor :
Revisi Ke :
Berlaku Tgl:
Ditetapkan Kepala
Puskesmas Jamanis
dr.H. Muslim
NIP: 197008 142007 1 007
9.1.3 EP2
PUSKESMAS JAMANIS
a. PENDAHULUAN
Semakin meningkatanya tingkat pendidikan dan sosial ekonomi masyarakat maka sistem nilai dan orientasi
masyarakat pun mulai berubah. Masyarakat mulai menuntut pelayanan yang lebih baik, lebih ramah dan lebih bermutu
dengan semakin meningkatya tuntutan masyarakat akan mutu pelayanan kesehatan, maka fungsi puskesmas sebagai
pemberi pelayanan kesehatan secara bertahap terus ditingkatkan agar menjadi efektif dan efisien serta memberi
kepuasan terhadap pasien, keluarga dan masyarakat. Berdasarkan hal itu, maka peningkatan mutu pelayanan
kesehatan puskesmas perlu dilakukan.
LATAR BELAKANG
Puskesmas adalah salah satu institusi dibawah Pemerintah Daerah yang memberikan pelayanan
langsung khususnya pelayanan kesehatan. Dalam upaya memberikan pelayanannya, puskesmas dituntut
memberikan pelayanansebaik-baiknya sebagai public servis.. Hal tersebut didasarkan bahwa
tuntutanmasyarakat terhadap pelayanan yang lebih baik, lebih ramah dan lebih bermutuseiring dengan
meningkatnya tingkat pendidikan dan sosial ekonomi. .Meningkatnya tuntutan dapat dilihat dengan
munculnya kritik-kritik baik secaralangsung maupun tidak langsung terhadap pelayanan yang diberikan.
Berkenaan dengan hal tersebut maka puskesmas Jamanis perlu menjawab tantangan dan tuntutan
masyarakat terhadap peningkaan pelayana secara bertahap melalui upaya program peningkatan
pelayanan puskesmas.
I. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan rumah sakit melalui program peningkatan mutu pelayanan
2. Tujuan Khusus
Tercapainya peningkatan mutu pelayanan rumah sakit melalui :
a. Evaluasi indikator klinis pelayanan di Puskesmas Jamanis
b. Evaluasi kepuasan pasien terhadap pelayanan di Puskesmas Jamanis
c. Pelaksanaan Audit Medik
d. Peningkatan mutu SDM
IV. SASARAN
1. Tercapainya pencatatan dan pelaporan indikator klinis
2. Tercapainya pengolahan data indikator klinis setiap bulan
3. Tercapainya analisis data indikator klinis setiap bulan
4. Terlaksananya penngukuran kepuasan pasien rawat jalan, rawat inap dan pelayanan kesehatan lainnya setiap 6
(enam) bulan sekali
N Kegiatan Tahun
o Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Membentuk Tim Mutu X
2. Rapat Tim Mutux X x X X x
3. Evaluasi Indikator Klinis
a. Pengumpulan/ pencatatan dan pelaporan indikator X x X x X x X X X X x X
pelayanan/ klinis
b. Pengolahan data indikator pelayanan/ klinis X x X x X x X X X X X x
c. Analisis data indikator pelayanan/ klinis X x X x X x X X X X x x
4. Pengukuran kepuasan Pelayanan/ Rumah Sakit
a. Pengukuran kepuasan pasien rawat jalan x
b. Pengukuran kepuasan pasien rawat inap X
c. Pengukuran kepuasan pasien pelayanan kesehatan lain X
5. Peningkatan Mutu SDM
a. Orientasi pegawai baru x x
b. Pelatihan eksternal x x
LANGKAH LANGKAH KEGIATAN PELAKSANAAN PATIENT SAFETY ADALAH
1. Membentuk Tim Keselamatan Pasien Puskesmas, dengan susunan organisasi sebagai berikut: Ketua: dokter, Anggota:
dokter, dokter gigi, perawat, tenaga kefarmasian dan tenaga kesehatan lainnya.
2. Puskesmas agar mengembangkan sistem informasi pencatatan dan pelaporan internal tentang insiden
3. Puskesmas agar memenuhi standar keselamatan pasiendi puskesmast dan menerapkan tujuh langkah menuju keselamatan
pasien .
9.1.3 EP3
Nomor :
Revisi Ke :
Berlaku Tgl:
Ditetapkan Kepala
Puskesmas Jamanis
dr.H. Muslim
NIP: 197008 142007 1 007
Monitoring dan Evaluasi merupakan bagian penting dari administrasi yang efektif dalam suatu organisasi. Hal ini suatu proses
bantuan kepada staf untuk mencapai tujuan organisasi. Hasil yang diharapkan dikaitkan dengan standar yang digunakan dalam
pelayanan kesehatan akan bermakna apabila tujuan dapat dicapai dengan hasil yang baik. Hasil tersebut sangat tergantung pada
kualitas kinerja yang ditampilkan oleh staf yang berada di lingkungan Puskesmas Jamanis dan jajarannya. Oleh sebab itu salah
satu bagian yang penting dalam proses manajemen adalah melakukan monitoring untuk mengetahui bagaimana Suatu
puskesmas memberikan pelayanan klinis
PENGERTIAN MONOTORING.
Monitoring adalah suatu proses pengumpulan dan menganalisis informasi dari penerapan suatu program termasuk
mengecek secara reguler untuk melihat apakah kegiatan/program itu berjalan sesuai rencana sehingga masalah yang dilihat
/ditemui dapat diatasi(WHO)
PENGERTIAN EVALUASI
World Health Organization (WHO) merumuskan evaluasi sebagai suatu proses dari pengumpulan dan analisis informasi
mengenai efektivitas dan dampak suatu program dalam tahap tertentu sebagai bagian atau keseluruhan dan juga
mengkaji pencapaian program. Definisi lain dikemukakan oleh Swansburg (1996) yang menyatakan bahwa evaluasi
kinerja adalah suatu proses pengendalian dimana kinerja pegawai dievaluasi berdasarkan standar.
9.4.1 EP1
Nomor :
Revisi Ke :
Berlaku Tgl:
dr.H. Muslim
NIP: 197008 142007 1 007
TENTANG
PETUGAS YANG TERLIBAT DALAM UPAYA PENINGKATAN
MUTU PELAYANAN KLINIS DAN KESELAMATAN PASIEN
Menimbang : 1. Bahwa dalam upaya meningkatkan pelayanan terhadap tuntutan masyarakat akan pelayanan
kesehatan yang lebih bermutu, perlu disusun petugas yang terlibat dalam peningkatan mutu
pelayanan klinis dan keselamatan pasien.
2. Bahwa sehubungan dengan butir tersebut diatas ditetapkan petugas yang terlibat dalam
peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien dengan keputusan kepala
puskesmas.
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Kesatu : Keputusan Kepala Puskesmas Jamanis tentang petugas yang terlibat dalam peningkatan mutu
layanan klinis dan keselamatan pasien .
Kedua : Keputusan tentang kewajiban tenaga klinis sebagaimana DIKTUM PERTAMA terlampir dalam
lampiran surat keputusan ini.
Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan , dengan ketentuan bila ada kekeliruan akan
dilakukan perubahan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di Jamanis
Pada tanggal,
Kepala Puskesmas Jamanis
dr.H.Muslim
NIP: 197008 142007 1 007
LAMPIRAN SK
Pelayanan Prima sebagai visi yang ingin dicapai oleh puskesmas ini pada tahun 2010 mendatang mengharuskan
seluruh stakeholder-nya untuk segera memperbaiki pelayanan mereka. Salah satu aspek penting dalam pelayanan
puskesmas adalah pelayanan klinis. Itulah sebabnya,upaya peningkatan mutu pelayanan klinis dan keselamatan
pasien perlu mendapat perhatian yang memadai dari pihak puskesmas
TEMA
Pemenuhan akreditasi pelayanan klinis akan meningkatkan mutu pelayanan klinis dan keselamatan pasien.
TUJUAN
SASARAN
1. Dokter / IDI
2. Dokter gigi /PDGI
3. Perawat / PPNI
4. Bidan/IBI
5. Apoteker/IAI
6. Tenaga kesehatan lain
BENTUK KEGIATAN
Keselamatan Pasien
1. Kepala puskesmas membentuk tim keselamatan pasien di puskesmas
2. Tim menerapkan tujuh langkah menuju keselamatan pasien rumah sakit yaitu:
a. Bangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien
b. Pimpin dan dukung staf anda
c. Integrasikan aktivitas resiko
d. Kembangkan sistem pelaporan
e. Libatkan dan berkomunikasi dengan pasien
f. Belajar dan berbagi pengalaman tentang keamanan pasien
g. Cegah cedera melalui implementasi sistem keamanan pasien
Ditetapkan di Jamanis
Pada tanggal,
Kepala Puskesmas Jamanis
dr.H.Muslim
NIP: 197008 142007 1 007
Nomor :
Revisi Ke :
Berlaku Tgl:
Ditetapkan Kepala
Puskesmas Jamanis
dr.H. Muslim
NIP: 197008 142007 1 007
9.4.1 EP2
TENTANG
PETUGAS YANG TERLIBAT DALAM UPAYA PENINGKATAN
MUTU PELAYANAN KLINIS DAN KESELAMATAN PASIEN
Menimbang : 1. Bahwa dalam upaya meningkatkan pelayanan terhadap tuntutan masyarakat akan
pelayanan kesehatan yang lebih bermutu, perlu disusun petugas yang terlibat dalam
peningkatan mutu pelayanan klinis dan keselamatan pasien.
2. Bahwa sehubungan dengan butir tersebut diatas ditetapkan petugas yang terlibat dalam
peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien dengan keputusan kepala
puskesmas.
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Kesatu : Keputusan Kepala Puskesmas Jamanis tentang petugas yang terlibat dalam peningkatan
mutu layanan klinis dan keselamatan pasien .
Kedua : Keputusan tentang kewajiban tenaga klinis sebagaimana DIKTUM PERTAMA terlampir dalam
lampiran surat keputusan ini.
Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan , dengan ketentuan bila ada kekeliruan akan
dilakukan perubahan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di Jamanis
Pada tanggal,
Kepala Puskesmas Jamanis
dr.H.Muslim
NIP: 197008 142007 1 007
LAMPIRAN SK
TANGGAL :
1. PENANGGUNG JAWAB
2. KETUA TIM
3. ANGGOTA TIM
Ditetapkan di Jamanis
Pada tanggal,
Kepala Puskesmas Jamanis
dr.H.Muslim
NIP: 197008 142007 1 007
9.4.1 EP3
Nomor :
Revisi Ke :
Berlaku Tgl:
dr.H. Muslim
NIP: 197008 142007 1 007
PERAN TIM
FUNGSI TIM
● Menyediakan standar-standar yang mencakup pengembangan praktek dan sumber daya Manusia.
o Menyediakan jenjang karir dalam bentuk peringkat fungsi dan prosedur pelaksanaannya.
o Menyediakan alat ukur evaluasi baik untuk asuhan maupun untuk standar penilaian kerja pelayanan
klinis.
BIDANG KERJA
● KLINIS :
TUGAS TIM
1. Menyusun rencana kegiatan tim dalam rangka penetapan kebijakan (strategis) puskesmas
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2. Memutuskan standar pelayanan asuhan keperawatan, standar pelayanan asuhan
kebidanan,standar peralatan,standar tenaga medis dan standar-standar lainnya yang sesuai
dengan kode etik profesi,standar profesi berdasarkan referensi ke ilmuan yang mutahir serta
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3. Mendistribusikan tugas dan sumber daya kepada para anggota,,agar tugas-tugas terbagi habis
dan dapat berjalan dengan lancar.
4. Memimpin para anggota agar dapat melaksanakan dan mengimplementasikan tugasnya
masing-masing,sesuai dengan standar/ rencana kerja yang telah di tetapkan serta peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
1. Mengkoordinasikan para anggota tim dan staf agar dapat melaksanakan tugasnya
dalam menjalin kerjasama yang sinergis dan harmonis.
2. Memberikan petunjuk dan bimbingan teknis kepada para anggota dan staf paramedic
fungsional agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai dengan yang telah direncanakan,
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang belaku.
3. Mengwasi, mengendalikan dan membina pelaksanaan tugas-tugas anggota tim, agar
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
4. Melaksanakan evaluasi kompetensi tenaga klinis sebagai bahan pertimbangan dalam
pengembangan karier.
5. Melaksanakan penelitian dan pengembangan mutu pelayanan klinis.
6. Membuat standar kebutuhan sumber daya berupa sarana , prasarana, tenaga,
peralatan, bahan dan kebutuhan lainnya.
● Tim bertugas dalam manajemen asuhan dan dalam operasional (man, money material, & machine)
● Pengurus harus diisi oleh medis dan para medis yang masih fungsional.
URAIAN TUGAS:
● KETUA TIM
1. Mengkoordinasikan seluruh fungsi, peran tim dan anggota
2. Mengusulkan dan mengajukan pengesahan kepada kepala puskesmas
3. Menjalin kerjasama yang baik dengan aggota tim.
● WAKIL KETUA
1. Membantu tugas-tugas komite keperawatan
2. Mewakili ketua tim pada waktu berhalangan
3. Menggantikan peran ketua tim pada saat ketua berhalangan tetap atau pada saat ketua tim
tidak/kurang aktif
● SEKRETARIS
Memfasilitasi seluruh administrasi tim mutu pelayanan klinis dan keselamatan pasien
● BENDAHARA
Mengelola keuangan dan mempertanggung jawabkan keluar masuk kas setiap rapat akhir tahun
- Menyusun standar asuhan keperawatan , standar asuhan kebidanan, standar kebutuhan tenaga, standar
pelayanan apotik,standar kebutuhan sarana / fasilitas pelayanan, prosedur tetap, dan standar lainnya dalam
lingkup pelayanan klinis.
- Membuat konsep pengembangan profesionalisme baik melalui jenjang pendidikan, pelatihan, dan
promosi jabatan.
- Melakukan pembinaan kepada anggota dan staf klinis yang melanggar etika profesi.
9.4.1 EP4
Nomor :
Revisi Ke :
Berlaku Tgl:
dr.H. Muslim
NIP: 197008 142007 1 007
9.4.1 EP4
1. PENDAHULUAN
1.
2. LATAR BELAKANG
Puskesmas adalah suatu institusi pelayanan kesehatan yang berada di tingkat dasar, yang
kompleks, Kompleksitas ini muncul karena pelayanan di puskesmas menyangkut berbagai fungsi
pelayanan, pendidikan dan penelitian, serta mencakup berbagai tingkatan maupun jenis disiplin.
Maka puskesmas harus memiliki sumber daya manusia yang profesional baik di bidang teknis
medis maupun administrasi kesehatan. Untuk menjaga dan meningkatkan mutu,puskesmas
harus mempunyai suatu ukuran yang menjamin peningkatan mutu dan keselamatan pasien di
semua tingkatan.
3. TUJUAN
a. Tujuan Umum :
Mendorong pelaksanaan kegiatan pelayanan kepada pasien yang memenuhi standar
pelayanan, keselamatan pasien dan memeberikan kepuasan kepada pasien.
b. Tujuan Khusus:
1) Memastikan bahwa pelayanan diberikan sesuai dengan standar pelayanan
medis dan keperawatan
2) Menjamin pemberian pelayanan sesuai dengan standar pelayanan medik,
keselamatan pasien dan dilaksanakan secara terpadu sesuai dengan kebutuhan
pasien.
3) Mengupayakan peningkatan mutu pelayanan dan keselamatan pasien
melalui peningkatan kemampuan pemberian pelayanan kesehatan.
4) Tersusunnya sistem monitoring pelayanan Puskesmas Jamanis
1.
Nomor :
Revisi Ke :
Berlaku Tgl:
Ditetapkan Kepala
Puskesmas Jamanis
dr.H. Muslim
NIP: 197008 142007 1 007
PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA
DINAS KESEHATAN
KABUPATEN TASIKMALAYA
Susunan Acara Rapat tentang laporan hasil monitoring mutu layanan klinis dan keselamatan pasien
yang disusun secara periodik.
Notulen Sebelumnya
Pembahasan Pelaporan hasil monitoring mutu layanan klinis dan keselamatan pasien yang disusun
secara periodik oleh tim kepada kepala puskesmas sebagai penanggung jawab
Puskesmas Jamanis.
Kesimpulan Sistim pelaporan hasil monitoring mutu layanan klinis dan keselamatan pasien yang
disusun oleh tim harus selalu dilaporkan kepada kepala puskesmas sebagai penanggung
jawab Puskesmas Jamanis secara periodik dalam rapat tim mutu layanan klinis dan
keselamatan pasien.
Daftar Hadir
dr.H.Muslim ……………………………
Nomor :
Revisi Ke :
Berlaku Tgl:
Ditetapkan Kepala
Puskesmas Jamanis
dr.H. Muslim
NIP: 197008 142007 1 007
PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA
DINAS KESEHATAN KABUPATEN TASIKMALAYA
PUSKESMAS JAMANIS
Puskesmas Jamanis Jalan Raya km. 10 Desa Jamanis Barat Kec. Tualang
Susunan Acara Rapat tentang laporan hasil analisis, kesimpulan dan rekomendasi hasil monitoring
mutu layanan klinis dan keselamatan pasien.
Notulen Sebelumnya
Pembahasan Pelaporan hasil analisis, kesimpulan dan rekomendasi hasil monitoring mutu layanan
klinis dan keselamatan pasien .
Kesimpulan Pelaporan hasil analisis, kesimpulan dan rekomendasi hasil monitoring mutu layanan
klinis dan keselamatan pasien yang disusun oleh tim harus dilaksanakan dan
dilaporkan kepada kepala puskesmas sebagai penanggung jawab Puskesmas Jamanis
dalam rapat tim mutu layanan klinis dan keselamatan pasien.
Daftar Hadir
No Nama Tanda- tangan.
dr.H.Muslim ……………………………
9.4.2 EP3
Nomor :
Revisi Ke :
Berlaku Tgl:
dr.H. Muslim
NIP: 197008 142007 1 007
LATAR BELAKANG
Pelayanan kesehatan adalah Setiap upaya yang di selenggarakan secara sendiri atau bersama-sama dalam
suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit
serta memulihkan kesehatan perseorangan, keluarga, kelompok maupun masyarakat. Sedangkan
Mutu pelayanan adalah tingkat kesempurnaan dan standar yang telah di tetapkan dalam memberikan
pelayanan di puskesmas untuk mengurangi resikoklinis.
Kualitas jasa adalah bagian terpenting dalam memberi kepuasan kepada pelanggan.pasien/klien sebagai
pelanggan merupakan alat promosi yang paling efektif dan akurat untuk menarik perhatian pelanggan
lainnya dengan cara memberi informasi kepada orang lain.
B . TUJUAN
Tujuan umum program menjaga mutu pelayanan adalah untuk lebih meningkatkan mutu pelayanan di unit
pelayanan puskesmas .
Dalam dewasa ini misalnya, Angka Kematian baik Ibu atau Bayi di Indonesia cukup tinggi . untuk
menurunkan AKB dan AKI tersebut perlu meningkatkan standart dalam meningkatkan mutu pelayanan
kebidanan . yang sangat berperan dalam hal tersebut adalah petugas kesehatan khusus nya adalah bidan.
Untuk itu pelayanan kebidanan harus mengupayakan peningkatan mutu dan memberi pelayanan sesuai
standar yang mengacu pada semua persyaratan kualitas pelayanan dan peralatan kesehatan agar dapat
memenuhi kebutuhan masyarakat. Fokus pembangunan kesehatan terhadap tingginya AKI masih terus
menjadi perhatian yang sangat besar dari pemerintah karena salah satu indikator pembangunan sebuah
bangsa AKI dan AKB.
Tingginya AKI dan AKB di Indonesia dapat disebabkan oleh beberapa faktor :
1. M
asyarakat
Masyarakat sebagai pengguna jasa pelayanan masih kurang memahami
Masalah masalah kesehatan seperti
∙ Minim nya kesadaran untuk berperilaku hidup bersih dan hidup sehat
∙ Kesehatan reproduksi
∙ Gaya hidup yang cenderung berubah dan sulit untuk menerima perubahan
2. T
enaga Kesehatan
Bidan merupakan tenaga kesehatan yang sangat berperan dalam pelayanan kebidanan dan kurangnya
keterampilan dan pengetahuan bidan dan menyebabkan hal yang sangat fatal dalam penyelamatan nyawa
seorang ibu karena bidan adalah tenaga kesehatan yang paling dekat pada masyarakat yang secara khusus
memberi pelayanan kebidanan kepada ibu dan sebagai pengambil keputusan terhadap seorang yang telah
memercayakan dirinya berada dalam asuhan dan penanganan bidan.
Kurangnya keterampilan bidan tentu dapat menyebabkan berbagai macam masalah dalam memberi asuhan ,
sementra tujuan bidan didik dan ditempatkan ditengah masyarakat adalah menurunkan AKI . kurangnya
keterampilan dapat menyebabkan hal-hal yang sering kali menjadi penyebab kematian ibu, seperti terlambat
mendapat pertolongan , terlambat merujuk,terlambat mengambil keputusan , terlambat mengenali risiko
tinggi pada klien sehingga penanganan kehamilan dan persalinan dengan risiko tinggi terlambat dilakukan.
Kurangnya keterampilan bidan berkomunikasi juga dapat mengakibatkan penggerakan peran serta aktif
masyarakat untuk pembangunan kesehatan dan kepedulian masyarakat terhadap kesehatan diri dan
keluarganya kurang maksimal.
3. P
emerintah
Perhatian pemerintah pada pelayanan kebidanan masih berfokus pada kuantitas tenaga kesehatan itu sendiri
dan berorientasi pada distribusi atau penyebaran tenaga kesehatan tersebut guna memenuhi kebutuhan
tenaga kesehatan di tiap wilayah dan meningkatkan cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan.
Dibutuhkan kebijakan pemerintah yang tegas terhadap penyebaran tenaga kesehatan agar bidan mau
ditempatkan di pedesaan dan daerah terpencil.
Kepuasan pelanggan pengguna jasa pelayanan kesehatan dipengaruhi oleh beberapa faktor :
Pemahaman pengguna jasa tentang jenis pelayanan yang akan diterima ,dalam hal ini asfek komunikasi
memegang peranan penting
1. E
mpati (sikap peduli) yang ditunjukan oleh petugas kesehatan .
2. B
iaya (cost) , tingginya biaya pelayanan kesehatan dapat dianggap sebagai sumber moral pasien dan
keluarganya
3. P
enampilan fisik ( kerapian) petugas, kondisi kebersihan dan kenyamanan ruangan.
6. K
ecepatan petugas dalam memberi tanggapan terhadap keluhan pasien.
No URAIAN KEGIATAN TUJUAN SASARAN
I PERSIAPAN
a. Membentuk Tim/ panitia pengendalian Mutu Puskesmas Terbentuk penanggungjawab Staf Puskesma
Jamanis pengendalian mutu di Puskesmas Jamanis Jamanis
b. Pelatihan tetang peningkatan mutu bagi team dan staf Mendapatkan pengetahuan dan Pelayanan
pkm ketrampilan dalam upaya peningkatan puskesmas
mutu
c. Identifikasi masalah/ kegiatan yang akan dilaksanakan Mendapatkan kegiatan prioritas Tim, staf dan seluru
untuk peningkatan mutu peningkatan mutu di Puskesmas Jamanis unit pelayanan
d. Menyusun rencana kegiatan upaya peningkatan mutu Tersusunnya kegiatan pengendalian Tim pengendalia
mutu di Puskesmas Jamanis mutu di Puskesma
Jamanis
1. Mengukur kepuasan pasien rawat jalan,rawat
inap,dan pelayanan klinik lain
2. Mengevaluasi indikator klinis
3. Mutu SDM
II PELAKSANAAN
a. Mengukur kepuasan pasien rawat jalan, rawat inap, Diketahui tingkat kepuasan pasien/ Pasien/ keluarg
pelayanan kesehatan lainnya keluarga/ masyarakat terhadap pengunjung ruma
pelayanan rawat jalan/ rawat inap/ sakit
pelayanan kesehatan lainnya
b. Mengevaluasi indikator klinis Diketahui indikator hasil pelayanan Hasil pelayanan
melalui indikator klinis laporan ruti
pelayanan
c. Mutu SDM Diketahui masalah dan upaya perbaikan Hasil pelayanan
dalam rangka peningkatan mutu SDM
II. EVALUASI
Presentasi hasil kegiatan peningkatan mutu yang telah Diketahui pelaksanaan kegiatan upaya Jajaran manajeria
dilaksanakan (kepuasan pasien, evaluasi indikator klinis peningkatan mutu dan hasil/ dampaknya staf dan seluruh un
dan audit medis) pelayanan
I PERSIAPAN
e. Membentuk Tim/ panitia pengendalian Mutu Puskesmas Terbentuk penanggungjawab Staf Puskesma
Jamanis pengendalian mutu di Puskesmas Jamanis Jamanis
f. Pelatihan tetang peningkatan mutu bagi team dan staf Mendapatkan pengetahuan dan Pelayanan
pkm ketrampilan dalam upaya peningkatan puskesmas
mutu
g. Identifikasi masalah/ kegiatan yang akan dilaksanakan Mendapatkan kegiatan prioritas Tim, staf dan seluru
untuk peningkatan mutu peningkatan mutu di Puskesmas Jamanis unit pelayanan
h. Menyusun rencana kegiatan upaya peningkatan mutu Tersusunnya kegiatan pengendalian Tim pengendalia
mutu di Puskesmas Jamanis mutu di Puskesma
Jamanis
4. Mengukur kepuasan pasien rawat jalan,rawat
inap,dan pelayanan klinik lain
5. Mengevaluasi indikator klinis
6. Mutu SDM
II PELAKSANAAN
d. Mengukur kepuasan pasien rawat jalan, rawat inap, Diketahui tingkat kepuasan pasien/ Pasien/ keluarg
pelayanan kesehatan lainnya keluarga/ masyarakat terhadap pengunjung ruma
sakit
pelayanan rawat jalan/ rawat inap/
pelayanan kesehatan lainnya
e. Mengevaluasi indikator klinis Diketahui indikator hasil pelayanan Hasil pelayanan
melalui indikator klinis laporan ruti
pelayanan
f. Mutu SDM Diketahui masalah dan upaya perbaikan Hasil pelayanan
dalam rangka peningkatan mutu SDM
II. EVALUASI
Presentasi hasil kegiatan peningkatan mutu yang telah Diketahui pelaksanaan kegiatan upaya Jajaran manajeria
dilaksanakan (kepuasan pasien, evaluasi indikator klinis peningkatan mutu dan hasil/ dampaknya staf dan seluruh un
dan audit medis) pelayanan
Nomor :
Revisi Ke :
Berlaku Tgl:
DIPUSKESMAS JAMANIS
Ditetapkan Kepala
Puskesmas Jamanis
dr.H. Muslim
NIP: 197008 142007 1 007
PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA
DINAS KESEHATAN KABUPATEN TASIKMALAYA
UPTD PUSKESMAS JAMANIS
Jl. Raya km. 10 Desa Jamanis Barat Kec. Tualang Telp. (0761) 92710
Email : puskesmasJamanis@yahoo.co.id Website: www.puskesmasp.blogspot.com
TENTANG
PENYAMPAIAN INFORMASI
Menimbang : 1.Bahwa untuk memberikan pelayanan pada pasien di Puskesmas, pimpinan puskesmas dan
petugas di puskesmas harus selalu siap dalam memberikan informasi tentang peningkatkan
mutu klinis dan keselamatan pasien .
2.Bahwa sehubungan dengan butir tersebut diatas ditetapkan kesiapan petugas dalam
memberikan informasi tentang peningkatkan mutu klinis dan keselamatan pasien dengan
keputusan kepala puskesmas.
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Kesatu : Keputusan Kepala Puskesmas Jamanis tentang kesiapan petugas dalam memberikan
informasi tentang peningkatkan mutu klinis dan keselamatan pasien.
Kedua : Keputusan tentang kesiapan petugas dalam memberikan informasi tentang peningkatkan mutu
klinis dan keselamatan pasien dalam diktum DIKTUM diatas adalah
Dokter / IDI
Dokter gigi /PDGI
Perawat / PPNI
Bidan/IBI
Apoteker/IAI
Tenaga kesehatan lain
Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan , dengan ketentuan bila ada kekeliruan akan
dilakukan perubahan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di Jamanis
Pada tanggal,
Kepala Puskesmas Jamanis
dr.H.Muslim
NIP: 197008 142007 1 007
TENTANG
Menimbang : 1. Bahwa untuk memberikan pelayanan pada pasien secara optimal dan bermutu maka
kepala puskesmas menetapkan petugas yang bertangggung jawab untuk pelaksanaan
kegiatan yang direncanakan.
2. Bahwa sehubungan dengan butir tersebut diatas ditetapkan petugas yang
bertangggung jawab untuk pelaksanaan kegiatan yang direncanakan dengan keputusan
kepala puskesmas.
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Kesatu : Keputusan Kepala Puskesmas Jamanis tentang petugas yang bertanggung jawab untuk
pelaksanaan kegiatan yang direncanakan .
Kedua : Keputusan tentang petugas yang bertanggung jawab untuk pelaksanaan kegiatan yang
direncanakan DIKTUM adalah
Dokter / IDI
Dokter gigi /PDGI
Perawat / PPNI
Bidan/IBI
Apoteker/IAI
Tenaga kesehatan lain
Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan , dengan ketentuan bila ada kekeliruan akan
dilakukan perubahan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di Jamanis
Pada tanggal,
Kepala Puskesmas Jamanis
dr.H.Muslim
NIP: 197008 142007 1 007
9.4.1 EP2
TENTANG
PETUGAS YANG TERLIBAT DALAM UPAYA PENINGKATAN
MUTU PELAYANAN KLINIS DAN KESELAMATAN PASIEN
Menimbang : 4. Bahwa dalam upaya meningkatkan pelayanan terhadap tuntutan masyarakat akan
pelayanan kesehatan yang lebih bermutu, perlu disusun petugas yang terlibat dalam
peningkatan mutu pelayanan klinis dan keselamatan pasien.
5. Bahwa sehubungan dengan butir tersebut diatas ditetapkan petugas yang terlibat dalam
peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien dengan keputusan kepala
puskesmas.
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Kesatu : Keputusan Kepala Puskesmas Jamanis tentang petugas yang terlibat dalam peningkatan
mutu layanan klinis dan keselamatan pasien .
Kedua : Keputusan tentang kewajiban tenaga klinis sebagaimana DIKTUM PERTAMA terlampir dalam
lampiran surat keputusan ini.
Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan , dengan ketentuan bila ada kekeliruan akan
dilakukan perubahan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di Jamanis
Pada tanggal,
Kepala Puskesmas Jamanis
dr.H.Muslim
NIP: 197008 142007 1 007
Nomor :
Revisi Ke :
Berlaku Tgl:
Ditetapkan Kepala
Puskesmas Jamanis
dr.H. Muslim
NIP: 197008 142007 1 007
PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA
DINAS KESEHATAN KABUPATEN TASIKMALAYA
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Kesatu : Keputusan Kepala Puskesmas Jamanis tentang Hak kewajiban Pasien di
Puskesmas Jamanis.
Kedua : Keputusan tentang kewajiban tenaga klinis sebagaimana DIKTUM adalah
7. Dokter / IDI
8. Dokter gigi /PDGI
9. Perawat / PPNI
10. Bidan/IBI
11. Apoteker/IAI
12. Tenaga kesehatan lain
Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan , dengan ketentuan bila ada
kekeliruan akan dilakukan perubahan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di Jamanis
Pada tanggal,
Kepala Puskesmas Jamanis
dr.H.Muslim
NIP: 197008 142007 1 007
Keterangan: Untuk tata naskah tanpa Titel dan NIP, tetapi apabila dipemerintah daerah memakai
titel dan NIP. Ikuti sesuai dengan pemerintah daerah setempat.
LAMPIRAN
TANGGAL :
dr. H. Muslim
Menimbang : 1. Bahwa Pusat Kesehatan Masyarakat sebagai salah satu jenis fasilitas pelayanan kesehatan tingkat
pertama memiliki peranan penting dalam sistem kesehatan nasional, khususnya subsitem upaya
kesehatan.
2 .Bahwa penyelenggaraan Pusat Kesehatan Masyarakat harus mengetahui jenis-jenis pelayanan
yang dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya oleh masyarakat.
3. Bahwa berdasarkanpertimbangan diatas,maka perlu di tetapkan jenis-jenis pelayanan kesehatan
pada Puskesmas Jamanis.
Menetapkan :
Kesatu : Keputusan Kepala Puskesmas Jamanis tentang jenis-jenis pelayanan kesehatan pada Puskesmas
Jamanis, SPO sebagai acuandalam pelayanan kesehatan terhadap masyarakat di Puskesmas Jamanis
Antara lain:
A.Pelayanan Kesehatan Dasar :
- Poli Umum
- Poli KIA/KB
- Poli Gigi
- Poli Fisioterapi
- Laboratorium
- Klinik Gizi
- Klinik Sanitasi
- imunisasi
- Klinik TB
- Unit Gawat Darurat
B.Pelayanan Kesehatan Pengembangan
- Kelas Ibu Hamil
- Kelas Lansia
Kedua : Keputusan tentang petugas yang bertanggung jawab untuk pelaksanaan kegiatan yang direncanakan
DIKTUM adalah
Dokter / IDI
Dokter gigi /PDGI
Perawat / PPNI
Bidan/IBI
Apoteker/IAI
Tenaga kesehatan lain
Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan , dengan ketentuan bila ada kekeliruan akan dilakukan
perubahan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di Jamanis
Pada tanggal,
Kepala Puskesmas Jamanis
dr.H.Muslim
NIP: 197008 142007 1 007