Anda di halaman 1dari 2

Gadget dan Dampaknya bagi Mata Kita

Oleh : Dr. Achmad Sulaiman, MHA

Di jaman modern seperti sekarang ini, kita tidak lepas dengan yang namanya
gadget (smartphone, laptop) mulai dari anak-anak, remaja hingga orang
dewasa pasti sudah tidak asing lagi dengan benda-benda ini. Mulai dari
bangun tidur, hingga tidur lagi, sebagian di antara kita seakan-akan tak mau
lepas dari gadget, terutama smartphone. Bagi yang tidak terakses dengan
dengan piranti ini sepertinya hidup ini terasa tidak lengkap.

Tidak sedikit anak-anak yang memakai gadget, mulai dari anak SD, SMP
bahkan yang di bawah usia 5 tahun. Mereka sudah sangat akrab dengan
gadget. Memang tidak semua anak memakai gadget. Disini peran orangtua
sangat penting untuk memgurangi dampak buruk gadget terhadap kesehatan
mata putra-putrinya.

Sayangnya, kebiasaan menatap layar gadget seperti ponsel, tablet dan


sebagainya ternyata mempunyai andil dalam timbulnya masalah mata
terutama pada anak-anak dan remaja.

Menurut penelitian, akibat perkembangan teknologi, diperkirakan anak-anak


dan remaja yang memakai kacamata akan mengalami peningkatan 20%
setiap tahun. Mata anak-anak yang masih berkembang sampai sekitar usia 15-
16 tahun, bila terus menerus dipakai (berkontraksi) tanpa mengenal lelah atau
beristirahat (seperti menonton televisi atau ’memelototi’ gadget), dapat
memberi pengaruh sebagai berikut:
1. Otot-otot mata menjadi cepat lelah dan membuat pengelihatan
menjadi buram.
2. Bola mata menjadi lebih lentur/memanjang yang menyebabkan anak
rentan menderita rabun jauh (miopia).
3. Frekuensi berkedip akan berkurang, sehingga mereka akan sering
mengeluh matanya perih/nyeri, dan juga mengalami mata kering.
Tidak hanya itu saja, kondisi di atas ternyata akan memberi dampak jangka
panjang. Misalnya karena mata lelah dan penglihatan menjadi buram, anak
akan sering mengeluh pusing saat harus melihat jauh. Pada akhirnya, ia akan
kesulitan berkonsentrasi, sehingga prestasi belajarnya menurun atau bahkan
malas untuk kesekolah.

Satu hal yang tidak kalah penting yaitu, sinar biru (blue-light) yang dipancarkan
oleh gadget akan mempengaruhi retina pada jangka panjang. Padahal, retina
pada anak-anak dan remaja masih sangat sensitif terhadap sinar biru. Bila
dibiarkan, kerusakan retina ini akan mempengaruhi pengelihatan sentral dan
ketajaman mata pun menjadi berkurang lebih cepat.

Tidak tertutup kemungkinan adanya hubungan antara katarak dengan sinar


biru. Orang-orang yang berusia 35 tahun jaman sekarang telah memiliki mata
berawan dengan katarak seperti layaknya orang-orang berusia 75 tahun. Meski
sejumlah penelitian ternyata belum menyimpulkan apa pun, tidak ada
salahnya untuk berhati-hati.

Sinar biru mengganggu produksi melatonin. Melatonin adalah hormon yang


membantu mengatur siklus tidur. Otak seseorang mulai memproduksi melatonin
ketika ia siap tidur dan sinar biru dari smartphone mengganggu proses produksi
tersebut. Itulah sebabnya mengapa smartphone merusak siklus tidur alami. Apa
dampaknya? Banyak! Siklus tidur yang terganggu menyebabkan gangguan
kesehatan mulai dari obesitas hingga gangguan genetik dan masalah memori
lainnya. Penelitian juga menunjukkan bahwa orang-orang yang tingkat
melatoninnya ditekan dan jam tubuhnya dikacaukan oleh paparan sinar biru
lebih rentan terhadap depresi.

Jadi mulai dari sekarang bijaklah dalam menggunakan gadget. Walaupun


punya banyak manfaat, tapi gadget juga yang bisa membuat mata kita
tersiksa.

Anda mungkin juga menyukai