WIDIA
Universitas Negeri Parahiyangan
Email: widiasmk1973@gmail.com
Abstract
This study aims to decribe impilentation model on science based on multimedia at
junior secondary school at Padang City. The study was conducted on August until
November 2017. The method was used in this research is qualitative approach.
Data were collected through observation, interview, and literature study. Data
were analyzed descriptively. The Results of the study are implmentation model on
science based on multimedia. The study concluded that the instructional model on
science based on multimedia can up grade cognitive abilities, social emotional
and physical of students at junior secondary schools in Padang. Implications of the
research is the creation of a instructional model renewal of science for students.
Recommendations research is the model on science based on multimedia should be
studied seriously by teachers before applying this model.
(Model Pembelajaran…)
Yasnur Hamid 22
lulus SMA, ditambah adanya perasaan cemas tujuan hidup. Karir sangat berkaitan dengan
dalam menghadapi masa depan dan dunia perkembangan personal seseorang dan menjadi
kerja. bagian penting dalam kesuksesan hidup.
Mengingat nilai strategisnya, karir perlu
Konseling karir di SMA bertujuan untuk
direncanakan secara baik.
membantu siswa merencanakan dan
mengembangkan karirnya di masa depan. Berkaitan dengan hal ini, Super (dalam
Tujuan ini kelihatannya mengacu pada Dharsana 2008:323) berpendapat bahwa
pencapaian tugas-tugas perkembangan di masa kematangan arah pilihan karir sebagai bentuk
remaja, dengan salah satu tugasnya ialah perkembangan, disebutkan bahwa pada
mempersiapkan diri untuk menjabat suatu dasarnya kerja itu merupakan konsep diri.
pekerjaan tertentu untuk kehidupan setelah Artinya orang mempunyai konsep diri dan
dewasa. Kegiatan-kegiatan dalam bentuk berusaha menerapkan konsep diri itu dengan
pemahaman diri bagi siswa merupakan aspek memilih pekerjaan, hal yang menurut orang
penting dari konseling karir. tersebut paling memungkinkan berekspresi
diri, dalam hal ini membuat pilihan karir
Siswa SMA yang sedang berada pada tahap
adalah soal mencocokkan. Kematangan arah
perkembangan masa remaja dihadapkan
pilihan karir adalah suatu proses yang
kepada sejumlah tugas-tugas perkembangan.
berkaitan dengan upaya mempertimbangkan,
Salah satu tugas perkembangan tersebut ialah
menentukan, mengupayakan dan membuat
mempersiapkan diri untuk memasuki dunia
lapangan kerja yang cocok pada diri setiap
kerja. Persiapan yang dapat mereka lakukan
individu, hal tersebut yang memungkinkan
pada saat berada di sekolah adalah membuat
untuk dapat mengekspresikan dirinya serta
perencanaan karir, berkenaan dengan pekerjaan
kematangan arah pilihan karir dengan potensi
yang akan dijabat pada masa setelah mereka
yang dimiliki dengan upaya mengembangkan,
dewasa. Berbagai faktor akan menentukan
memantapkan, dan membina suatu karir
perencanaan kematangan arah pilihan karir
sebelum diputuskan untuk dijalani dalam dunia
seseorang baik dari dalam maupun dari luar
kerja. Keputusan tentang pilihan pekerjaan,
dirinya.
jabatan dan karir yang dicita-citakan seseorang
mempunyai kaitan yang erat dengan
Selanjutnya agar para siswa dapat pendidikan yang ditempuh dan harus
mempersiapkan diri dengan baik untuk diselesaikannya.
mendapatkan pekerjaan yang sesuai, mereka Pada dasarnya, pendidikan tersebut
perlu memperoleh bimbingan berkenaan merupakan bagian dari perjalanan awal karir
dengan kecenderungan karir yang hendak seseorang. Pendidikan juga merupakan unsur
dikembangkan, mencakup juga pemantapan utama dari usaha seseorang dalam
orientasi dan informasi karir, orientasi dan mempersiapkan diri untuk memasuki jenis
informasi terhadap dunia kerja serta orientasi pekerjaan tertentu. Kesesuaian pekerjaan
dan informasi pendidikan tinggi (Depdiknas, dengan keadaan dirinya, diyakini akan
2001). membawa mereka untuk dapat menjalani
Kematangan arah pilihan karir dewasa kehidupan secara lebih baik di masa depan.
ini merupakan bagian penting dalam Secara lebih khusus bagi siswa SMA,
kehidupan seseorang, bahkan sebagian besar keputusan tentang jenis pendidikan yang
waktu, tenaga dan pemikiran banyak tercurah dipilih mempunyai implikasi langsung dengan
ke hal-hal yang berkaitan dengan karir. lapangan pekerjaan, jabatan atau karir yang
Kematangan arah pilihan karir secara sangat dicita-citakan setelah menyelesaikan studinya
terbatas sering dikaitkan dengan pekerjaan dan pada jenjang pendidikan yang ditempuhnya.
jabatan yang ujung-ujungnya memberikan Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
penghasilan. Padahal karir tidak sesederhana ketepatan dalam mengambil keputusan tentang
itu, karir lebih dari sekedar memperoleh pilihan pendidikan lanjutan yang akan
pekerjaan dan jabatan. Karir memiliki dijalaninya memiliki implikasi langsung
perspektif jangka panjang dan terkait dengan
Pedagogi Open Access Journal; http://pedagogi.ppj.unp.ac.id/
Vol 17 No 1 (2017) 23
terhadap arah pilihan jabatan atau pekerjaan tidak memahami bakat dan minat yang
setelah menamatkan studinya. dimiliki, tidak mampu mengambil keputusan
dengan tepat, tidak mempunyai cita-cita
Selain itu, fenomena yang sering
dimasa depan, dan tekanan orang tua yang
muncul saat ini bahwa dalam menentukan
mengharuskan mereka memilih jurusan atau
pilihan karirnya siswa SMK masih
bidang studi di sekolah dan perguruan tinggi.
kebingunggan. Kondisi ini diperkuat oleh
pendapat Darajat (Rauf, 2006:7), yang Fenomena di atas, menggambarkan bahwa
mengemukakan bahwa: “Tidak jarang kita siswa SMK belum mencapai tugas-tugas
mendengar remaja mengeluh bahwa masa perkembangan karirnya, artinya belum
depannya suram, tidak jelas, dimana akan mencapai kematangan arah pilihan karir yang
bekerja, profesi apa yang cocok baginya dan memadai. Super (dalam Winkel, 2006:259),
sebagainya. Akan tetapi, dilain pihak ia tidak mengemukakan bahwa kematangan arah
melihat jalan untuk menghadapinya, karena pilihan karir menunjuk pada keberhasilan
kenyataan hidup dalam masyarakat yang tidak seseorang dalam menyelesaikan tugas-tugas
memberikan kepastian kepadanya. Hal ini erat perkembangannya pada tahap tertentu. Dengan
hubungannya dengan macam dan jenis sekolah kata lain, individu yang berhasil
serta jenis sistem pendidikan yang dilaluinya”. menyelesaikan tugas-tugas perkembangan
pada setiap tahapan cenderung mencapai
Kematangan arah pilihan karir pada siswa
tingkat kematangan yang lebih besar pada
SMA ditunjukkan dengan kesiapannya dalam
tahapan selanjutnya. Oleh karena itu, salah satu
hal mengambil keputusan dan mampu
upaya untuk membantu siswa dalam
mempertimbangkan resiko-resiko atas
menghadapi masalah kematangan arah pilihan
keputusan yang diambil itu. Sikap yang
karir yaitu melalui konseling karir. Konseling
ditunjukkan adalah kesiapan dalam
karir sebagai bagian integral dari program
merencanakan karir dan mengeksplorasi karir
pendidikan dapat membantu siswa dalam
serta pengetahuan tentang membuat keputusan
merencanakan masa depan dan
dan pengetahuan tentang informasi dunia kerja.
mengembangkan serta mengambil keputusan
Prayitno (dalam Falentini, Taufik, dan secara tepat.
Mudjiran, 2013) menyatakan bahwa salah satu
Pentingnya konseling karir sesuai dengan
tugas perkembangan yang harus dicapai siswa
tujuannya yaitu siswa memiliki kemampuan
Sekolah Menengah Atas adalah mencapai
atau kematangan untuk mengambil keputusan
kematangan dalam pilihan karir yang akan
karir (Kartadinata dkk, 2007:16). Menurut UU
dikembangkan lebih lanjut.
No 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan
Ditinjau dari tugas-tugas perkembangan karir Nasional menyebutkan bahwa tujuan
menurut Supriatna (2006: 22) siswa Sekolah pendidikan Nasional adalah: “mengembangkan
Menengah Atas (SMA) berada pada tahap potensi peserta didik agar menjadi manusia
eksplorasi. Pada tahap ini, siswa sudah yang lebih berkualitas”.
mengenal keterampilan membuat keputusan
Konseling karir merupakan suatu program BK
dan memperoleh informasi yang relevan untuk
di sekolah. sudah mulai diarahkan sejak awal
membuat keputusan karir, menyadari minat
kehidupan individu/siswa sampai akhir
dan kemampuan serta dapat
hayatnya. Pengenalan dunia kerja merupakan
menghubungkannya dengan kesempatan kerja,
potensi yang sangat menentukan kematangan
mampu mengidentifikasi bidang dan tingkat
arah pilihan karir, siswa perlu dikenalkan
pekerjaan yang cocok dengan minat dan
dengan bermacam-macam dunia kerja,
kemampuannya, dan memperoleh latihan
sehingga dengan memahami dunia kerja
untuk memperoleh dan keterampilan
tersebut siswa dapat menentukan arah karirnya
memasuki pekerjaan.
ke depan. Persoalan yang terjadi pada siswa
Namun, di sisi lain siswa SMA tidak mudah tentang dunia kerja banyak tidak di ketahuinya,
menyelesaikan tugas-tugas perkembangan contoh seorang anak ditanyakan tentang cita-
karirnya. Yang terjadi banyak siswa yang citanya di jawab ingin jadi pilot, tapi
kebingungan dalam memilih program studi, anak/siswa tidak memahami apa saja yang
(Model Pembelajaran…)
Yasnur Hamid 24
dikerjakan oleh seorang pilot tersebut. Siswa kebersihan lingkungan. Kegiatan ini juga
membutuhkan suatu pelayanan konseling yang sejalan dengan apa yang diungkapkan Lachan,
mampu mengungkap potensi diri dan melihat Fleer, dan Edwars bahwa konsep-konsep
peluang yang ada. ilmiah membantu anak-anak untuk memahami
lebih baik dari apa yang mereka alami sehari-
Cramer et al. (Herr, 1996:292)
hari.
menjelaskan hasil penelitiannya bahwa siswa
48 % laki-laki dan 61 % perempuan Salah satu prinsip pembelajaran sains
mengalami masalah dalam pilihan dan berbasis multisensori ekologi menurut
perencanaan karir. Agus Rianto (2006) Yaswinda (2017) adalah pembelajaran yang
mengemukakan banyak tantangan yang akan lebih mengutamakan berpusat pada anak,
dihadapi siswa dalam menentukan karir. namun dalam pelaksanaan model pembelajaran
Reardon, et al (Herr. 1996:295) menjelaskan sains berbasis multisensori-ekologi ini kurang
hasil surveinya bahwa program konseling karir terimplementasi dengan baik karena ada
yang dibutuhkan di antaranya berkenaan beberapa petunjuk dalam buku Bahan
dengan informasi pekerjaan, informasi Pembelajaran PSB Mugi yang tidak
pendidikan. dilaksanakan guru. Oleh karena itu, Guru harus
mempelajari sungguh-sungguh buku Bahan
Penelitian Prihantoro (2007:39) yang
Pembelajaran Model PSB Mugi sebelum
menyebutkan siswa kelas X SMAN 2
melaksanakan pembelajaran berbasis
Majalengka sebagian besar memiliki
multisensori-ekologi, karena jika tidak,
kemampuan merencanakan karir yang rendah
pelaksanaan model pembelajaran sains yang
yaitu 27,8 %. Dari penelitian tersebut juga
dilakukan tidak sesuai dengan buku Bahan
diperoleh data bahwa dari sembilan
Pembelajaran Model PSB Mugi rancangan
kemampuan yang harus dimiliki oleh remaja
peneliti.
dalam merencanakan karir, kemampuan dalam
hal kemandirian pengambilan keputusan karir Kendala yang dialami guru dalam
adalah terendah. melaksanakan pembelajaran sains berbasis
PEMBAHASAN multisensori-ekologi ini adalah masalah cuaca,
karena sebagian besar kegiatan pembelajaran
Menurut Brewer, perkembangan sosial
dilakukan di luar kelas, kadang-kadang Guru
emosional akan terstimulasi melalui bermain.
sudah menyiapkan bahan dan peralatan, namun
Dalam model PSB Mugi, anak diberikan
pembelajaran tidak bisa dilaksanakan karena
banyak kesempatan untuk bermain sendiri
hari hujan sehimgga pembelajaran ditunda
maupun berkerjasama. Bermain sendiri seperti
esok atau lusa. Guru mengatakan bahwa orang
bermain air dimana anak melakukan kegiatan
tua sangat mendukung pelaksanaan
konversi menuangkan air dalam gelas ke dalam
pembelajaran sains berbasis multisensori-
botol. Sedangkan bermain kerjasama dalam
ekologi ini dan sejauh ini TK kami belum
mengecat tong sampah, sehingga anak akan
menerima keberatan orang tua. Bentuk
belajar bekerjasama dan mengurangi egois
dukungan orang tua salah satunya adalah
anak karena menggunakan peralatan secara
dengan membawakan bahan atau alat yang
bergiliran. Kegiatan percobaan tenggelam dan
harus dibawa oleh siswa dalam kegiatan
mengapung yang dilakukan secara bergiliran
pembelajaran seperti celemek dalam
juga memberikan kesempatan anak untuk
pembelajaran Tong Sampah Istimewa dan
belajar antri.
botol bekas dalam pembelajaran kendaraan
Kegiatan bercerita yang dilakukan Buatanku.
setelah kegiatan inti juga terlihat anak banyak
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh
yang mampu mengungkapkan fenomena yang
temuan sebagai berikut: (1) antusias dan
dialami atau yang telah dilihatnya seperti
kemauan belajar anak terlihat meningkat, anak
dalam kegiatan pelangi, anak mampu
menjadi lebih terlibat kegiatan, banyak
menceritakan tentang pelangi dan dalam
bertanya serta berinteraksi dengan lingkungan,
kegiatan lingkungan bersih, anak-anak terlihat
makhluk hidup (biotik) dan benda mati
juga memahami tentang pentingnya menjaga
Pedagogi Open Access Journal; http://pedagogi.ppj.unp.ac.id/
Vol 17 No 1 (2017) 25
(Model Pembelajaran…)
Yasnur Hamid 26