Anda di halaman 1dari 7

PERJANJIAN PENGANGKATAN DEALER

NO. 122/SPD/08/2014

Pada hari ini Rabu tanggal Tigabelas bulan Agustus tahun dua ribu
Empatbelas (13-08-2014), dilangsungkan Perjanjian Kerja sama oleh
dan antara pihak-pihak tersebut di bawah ini :

1. ANTON RAHARJO Direktur dari PT. KAISAR


: MOTORINDO INDUSTRI yang
berkedudukan di Jalan Agung
Timur IX Blok O1 No. 24, Sunter
Podomoro, Jakarta Utara. 14350
Selanjutnya disebut PIHAK
PERTAMA

2. SUKARNO, SE Penanggung jawab dari CV.


: TIGA JAYA, yang berkedudukan
di Jalan Raya Terusan RT.01
RW.01 Kecamatan Sindang,
Kabupaten Indramayu, Provinsi
Jawa Barat.
Selanjutnya disebut PIHAK
KEDUA

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sepakat untuk mengadakan


perjanjian yang diatur dalam pasal-pasal sebagai berikut :

PASAL 1
PENGERTIAN

1. Dealer adalah badan usaha yang diangkat oleh PIHAK PERTAMA


dengan memenuhi syarat serta ketentuan yang ditetapkan oleh PIHAK
PERTAMA
2. Sub Dealer adalah badan usaha yang diangkat oleh PIHAK KEDUA
dengan memenuhi syarat serta ketentuan yang ditetapkan oleh PIHAK
KEDUA
3. Corporate Identity standar KAISAR dengan 3S adalah standarisasi warna,
bentuk, dan ukuran dari PIHAK PERTAMA
4. Dealership adalah hubungan kemitraan Dealer.
5. Beli putus adalah trasaksi dari PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA
dalam hal jual beli serta konsekwensinya.
6. Harga tebus adalah harga beli (Off The Road) dari PIHAK KEDUA
kepada PIHAK PERTAMA.
PASAL 2
PENGANGKATAN

1. PIHAK PERTAMA dengan ini menunjuk dan mengangkat PIHAK


KEDUA sebagai DEALER sepeda motor merek KAISAR untuk wilayah
pemasaran Kabupaten Indramayu dan PIHAK KEDUA setuju
menerima dengan baik penunjukan dan pengangkatan sebagai Dealer
oleh PIHAK PERTAMA.
2. PIHAK KEDUA setuju untuk selalu mentaati segala keputusan
/peraturan, petunjuk serta pengarahan yang ditetapkan oleh PIHAK
PERTAMA.

PASAL 3
WILAYAH PEMASARAN

1. PIHAK KEDUA hanya diperkenankan untuk membeli sepeda motor


merek KAISAR dari PIHAK PERTAMA dan menjual secara langsung di
wilayah yang telah disepakati kedua belah pihak.
2. PIHAK KEDUA tidak diperkenankan menjual sepeda motor merek
KAISAR diluar wilayah pemasaran yang ditentukan dalam ayat 1 diatas,
kecuali mendapat ijin khusus secara tertulis dari PIHAK PERTAMA. Jika
terjadi hal yang tersebut diatas, maka akan dikenakan sanksi yang
diatur dalam Peraturan Pelanggaran Wilayah tersendiri.
3. Dengan tidak mengurangi ketentuan-ketentuan dalam pasal 3 ayat 1
diatas, dalam hal khusus PIHAK PERTAMA berhak untuk secara
langsung menjual sepeda motor dalam wilayah PIHAK KEDUA. Dalam
hal demikian, PIHAK KEDUA berkewajiban untuk setiap saat membantu
PIHAK PERTAMA agar terlaksananya penjualan tersebut.
4. PIHAK KEDUA diperkenankan menunjuk dan mengangkat SUB
DEALER di wilayah pemasaran yang telah ditentukan dalam Pasal 2
(dua) perjanjian ini untuk menunjang penjualan sepeda motor merek
KAISAR.

PASAL 4
TARGET PENJUALAN

1. PIHAK PERTAMA akan menentukan target penjualan sepeda motor


kepada PIHAK KEDUA yang jumlahnya ditentukan berdasarkan
potensi pasar di wilayah pemasaran PIHAK KEDUA. Target tersebut
secara periodik akan dievaluasi oleh PIHAK PERTAMA sesuai dengan
tingkat perkembangan dan kemajuan dalam wilayah pemasaran PIHAK
KEDUA.
2. PIHAK KEDUA secara berkala berkewajiban untuk memberikan
proyeksi penjualan per tipe setiap 3 (tiga) bulan sekali kepada PIHAK
PERTAMA.
3. PIHAK KEDUA wajib menyediakan modal kerja sesuai dengan target
penjualan yang ditetapkan oleh PIHAK PERTAMA.

PASAL 5
RUANG PAMER / SHOW ROOM

1. Untuk meningkatkan citra dan penjualan sepeda motor, PIHAK KEDUA


berkewajiban menyediakan ruang pamer (show room) yang khusus dan
eksklusif sesuai dengan Corporate Identity Standar KAISAR dengan
fasilitas 3S (Sales, service dan spareparts). Upaya penyediaan ruang
pamer tidak termasuk dalam modal kerja yang ditetapkan dalam pasal 4
(empat) ayat 3 (tiga) perjanjian ini.
2. PIHAK PERTAMA akan memberikan bantuan guna pembuatan
Shopsign (papan nama showroom) dan perlengkapan bengkel
berdasarkan keputusan yang akan ditetapkan oleh PIHAK PERTAMA.
Pajak reklame untuk shopsign akan menjadi tanggung jawab PIHAK
KEDUA.
3. Bila PIHAK KEDUA. Menyalahgunakan fungsi ruang pamer beserta
fasilitasnya yang telah mendapat bantuan dari PIHAK PERTAMA , maka
PIHAK KEDUA berkewajiban mengembalikan seluruh bantuan yang
telah diterima dari PIHAK PERTAMA.

PASAL 6
KEWAJIBAN PIHAK KEDUA

1. PIHAK KEDUA berkewajiban menjaga dan menjunjung tinggi nama baik


sepeda motor merek KAISAR di wilayah pemasaran PIHAK KEDUA.
2. PIHAK KEDUA. Berkewajiban untuk membuat/menyusun laporan-
laporan secara tertulis dan berkala, yang mana laporan tersebut harus
telah diterima oleh PIHAK PERTAMA selambat-lambatnya setiap
tanggal 5 (lima) bulan berikutnya. Laporan yang dimaksud adalah
sebagai berikut :
3. Laporan penjualan dan stock berdasarkan tipe untuk seluruh jaringan
penjualan
4. Laporan registrasi polisi (Market Share) utuk seluruh Samsat daerah
pemasaran PIHAK KEDUA.
5. Laporan aktivitas sepeda motor merek lain ( program penjualan, iklan,
event dll ).

PASAL 7
LARANGAN

PIHAK KEDUA dilarang memamerkan dan menjual atau memasarkan


sepeda motor merek lain, kecuali sepeda motor merek KAISAR berikut
suku cadang asli KAISAR, aksesoris perlengkapan sepeda motor KAISAR,
serta barang-barang promosi yang dibeli dari PIHAK PERTAMA.

PASAL 8
PEMERIKSAAN

1. PIHAK PERTAMA berhak setiap saat meninjau tempat usaha PIHAK


KEDUA guna mengadakan pemeriksaan dan penelitian terhadap
pelaksanaan ketentuan-ketentuan perjanjian ini.
2. PIHAK KEDUA berkewajiban membantu PIHAK PERTAMA dalam
rangka pemeriksaan tersebut dengan memberikan keterangan ,
penjelasan serta memperlihatkan data-data yang diminta oleh PIHAK
PERTAMA serta melaksanakan segala petunjuk dan pengarahan
yang diberikan oleh PIHAK PERTAMA.
PASAL 9
SISTEM PENJUALAN DAN PEMBAYARAN

1. Sistem pembayaran yang ditetapkan oleh PIHAK PERTAMA kepada


PIHAK KEDUA adalah BELI PUTUS.
2. PIHAK KEDUA berkewajiban membayar Cash kepada PIHAK
PERTAMA atas unit sepeda motor yang dibeli sebelum barang dikirim
kepada PIHAK KEDUA.
3. Harga tebus dealer ditentukan oleh PIHAK PERTAMA , perubahan
harga tebus Dealer ditentukan kepada PIHAK KEDUA paling lambat 1
(satu) minggu sebelumnya.

PASAL 10
HARGA JUAL

1. Harga jual sepeda motor ke konsumen tidak diperkenankan di bawah


harga yang ditentukan oleh PIHAK PERTAMA.
2. Untuk menghindari persaingan yang tidak sehat dalam penjualan
sepeda motor merek KAISAR, maka PIHAK KEDUA tidak diperbolehkan
menjual dibawah harga yang telah ditetapkan oleh PIHAK PERTAMA.,

PASAL 11
PEMBIAYAAN KREDIT KONSUMEN

1. Kredit konsumen akan dibiayai dengan dana dari PIHAK KEDUA atau
bekerjasama dengan lembaga pembiayaan yang ada.
2. Pembiayaan kredit konsumen yang dilakukan PIHAK KEDUA bukan
merupakan tanggung jawab PIHAK PERTAMA.,

PASAL 12
PERPAJAKAN

1. PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA setuju dan sepakat bahwa


dengan adanya perjanjian ini masing-masing pihak akan melaksanakan
administrasi perpajakan sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang
berlaku.
2. Segala beban pajak yang timbul atau mungkin ada sehubungan dengan
perjanjian ini khususnya tetapi tidak terbatas pada beban dan
administrasi serta resiko di bidang Pajak Penghasilan (PPh) dan Pajak
Pertambahan Nilai (PPN) maupun pajak-pajak lain yang mungkin timbul,
adalah menjadi beban, resiko serta tanggung jawab dan harus dipenuhi
oleh para pihak yang oleh peraturan perundangan yang berlaku
menanggung beban dan melaksanakannya.
PASAL 13
PELAYANAN PURNA JUAL

1. Untuk meningkatkan kepercayaan PARA PEMAKAI SEPEDA MOTOR


MEREK kaisar, PIHAK KEDUA wajib memberikan Pelayanan Purna Jual
(After Sales Service) sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
2. Untuk menunjang pelayanan Purna Jual dan perbaikan/perawatan
sepeda motor merek KAISAR, maka PIHAK KEDUA diharuskan :
3. Menyediakan bengkel resmi (Service center/ Workshop) lengkap dengan
mekanik yang berpengalaman.
4. Menyediakan suku cadang asli merek KAISAR dengan lengkap dalam
jumlah yang memadai.
5. Bilamana diperlukan atas permintaan tertulis dari PIHAK KEDUA maka
PIHAK PERTAMA akan memberikan pelatihan kepada mekanik untuk
PIHAK KEDUA.

PASAL 14
JANGKA WAKTU

1. Surat pengangkatan Dealer ini berlaku selama 2 (dua) tahun sejak


ditanda tanganinya perjanjian pengangkatan Dealer ini dan akan
dievaluasi /diperbarui setiap 1 (satu) tahun.
2. PIHAK PERTAMA dapat saja mengakhiri perjanjian pengangkatan
Dealer ini sebelum jangka waktunya berakhir, apabila PIHAK KEDUA
melakukan pelanggaran-pelanggaran sebagaimana dimaksud dalam
perjanjian ini.
3. Pengakhiran perjanjian sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 pasal ini,
tanpa memerlukan persetujuan dari PIHAK KEDUA.

PASAL 15
ASURANSI

1. Bahwa PIHAK KEDUA berkewajiban untuk mengasuransikan sepeda


motor yang dibeli dari PIHAK PERTAMA, baik yang berada di gudang,
ruang pamer, atau sedang dalam perjalanan , maupun yang dititipkan
pada lokasi-lokasi dimanapun juga, selagi unit sepeda motor yang
dimaksud dalam kondisi belum lunas.
2. Bahwa barang-barang tersebut dalam ayat 1 diatas harus diasuransikan
oleh PIHAK KEDUA dengan jumlah pertanggungan sesuai dengan
actual value serta akumulatif pada suatu periode yang akan ditentukan
tersendiri dan ditutup terhadap resiko-resiko kebakaran dan extended
coverage, termasuk resiko-resiko pengangkutan pada umumnya.
3. Bahwa penutupan asuransi oleh PIHAK KEDUA sebagaimana tersebut
dalam ayat 1 dan ayat 2 pasal ini harus dilaksanakan pada perusahaan
asuransi yang ditunjuk atau disetujui oleh PIHAK PERTAMA, dan
penutupannya harus dibuat untuk kepentingan PIHAK PERTAMA
sebagai penerima ganti rugi, sedangkan segala biaya dan premi atas
penutupan asuransi tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab
PIHAK KEDUA.
4. Bahwa apabila PIHAK KEDUA lalai untuk mengasuransikan sepeda
motor pada waktu yang ditentukan, PIHAK PERTAMA berhak untuk
mengasuransikan sepeda motor itu dengan biaya asuransi yang
ditanggung sepenuhnya oleh PIHAK KEDUA.
5. Bahwa PIHAK KEDUA menegaskan, dan dalam hal ini telah disetujui
oleh perusahaan asuransi , apabila terjadi kerugian, maka uang ganti
rugi akan diserahkan sepenuhnya kepada PIHAK PERTAMA, dan akan
diperhitungkan dengan jumlah hutang yang wajib dibayar PIHAK
KEDUA kepada PIHAK PERTAMA , untuk itu PIHAK KEDUA dengan
memberi kuasa penuh kepada PIHAK PERTAMA, yang tidak dapat
dicabut atau ditarik kembali guna menerima uang ganti rugi tersebut.
Untuk kemudian diperhitungkan nya (kompensasi) dengan hutang
PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA.

PASAL 16
PERUBAHAN ISI PERJANJIAN

Perubahan, penambahan, dan atau pengurangan isi perjanjian ini hanya


berlaku bila disetujui oleh kedua belah pihak.

PASAL 17
SANKSI PELANGGARAN

Bilamana PIHAK KEDUA lalai atau dengan sengaja tidak memenuhi


salah satu atau lebih ketentuan dan syarat yang ditetapkan dalam
perjanjian ini maka, PIHAK PERTAMA berhak dan berwenang untuk
meninjau kembali Surat Perjanjian Pengangkatan Dealer ini, dan
bilamana perlu mengurangi/menghentikan suplai unit sepeda motor
atau mengurangi wilayah pemasaran PIHAK KEDUA, bahkan
membatalkan Perjanjian Dealer sebelum jangka waktunya berakhir.

PASAL 18
LAIN - LAIN

Adapun dokumen surat menyurat dan/atau arsip yang berkaitan dengan


Dealership ini akan menjadi bagian yang tidak dipisahkan dari surat
perjanjian ini.
Hal-hal yang belum cukup diatur dalam perjanjian ini hanya dapat
dilakukan atas dasarpersetujuan tertulis dari PIHAK PERTAMA dan
PIHAK KEDUA dan ditetapkan dalam ADDENDUM yang merupakan satu
kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dalam perjanjian ini.

PASAL 19
DOMISILI HUKUM

Apabila terjadi perselisihan atau pengingkaran salah satu pasal dari


perjanjian ini, maka akan diselesaikan secara musyawarah untuk
mufakat oleh kedua belah pihak. Apabila perselisihan maupun sengketa
ini tidak dapat diselesaikan secara musyawarah, maka akan
diselesaikan melalui jalur hukum di Pengadilan Negeri Jakarta Utara.

Demikian Surat Perjanjian ini dibuat di jakarta pada hari ini dan tanggal
seperti tersebut diatas dan dibuat dalam rangkap dua, masing-masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum yang sama.

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA


PT. KAISAR MOTORINDO INDUSTRI CV. TIGA JAYA

( ANTON RAHARJO ) ( SOKARNO, SE )

Anda mungkin juga menyukai