PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara bersama-sama disebut sebagai “Para
Pihak” Menerangkan Terlebih Dahulu
Bahwa PIHAK PERTAMA adalah suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang
………………………………………………………………………………………………………………………., yang
dalam kegiatan usahanya membutuhkan perbaikan dan/atau pemeliharaan untuk
kendaraan bermotor yang akan menunjang kegiatan usahanya.
Bahwa PIHAK KEDUA akan memberikan Jasa kepada PIHAK PERTAMA yang
ketentuannya diatur lebih lanjut dalam Perjanjian ini.
Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, maka Para Pihak setuju dan sepakat untuk masing-
masing mengikat diri dan menandatangani Perjanjian kerjasama Jasa Pemeliharaan dan/
atau Perbaikan Kendaraan Bermotor Merk Toyota, (untuk selanjutnya disebut sebagai
“Perjanjian”) dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut:
1. Kendaraan Bermotor, adalah semua Mobil Operasional dengan Merk Toyota yang
digunakan dalam rangka kedinasan milik PIHAK PERTAMA sesuai dengan data dan
informasi yang ada di database PIHAK PERTAMA.
2. Surat Perintah Kerja (SPK), adalah surat-surat yang berisi perintah untuk
pengerjaan Jasa kepada PIHAK KEDUA.
3. Perintah Kerja Bengkel (PKB) adalah surat-surat yang dibuat oleh PIHAK KEDUA
untuk pelaksanaan Jasa berdasarkan kepada SPK yang dibuat oleh PIHAK
PERTAMA
4. Term Of Payment (TOP), adalah jangka waktu pembayaran yang dikenakan oleh
PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA berdasarkan atas SPK Jasa yang
dikerjakan oleh PIHAK KEDUA.
5. Jasa adalah pelayanan PIHAK KEDUA berupa pemeliharaan dan/ atau perbaikan
kendaraan bermotor Merk Toyota milik PIHAK PERTAMA yang pembayarannya
tidak dibayarkan secara langsung / tunai, melainkan dapat ditagihkan kemudian
pada PIHAK KEDUA dengan syarat dan ketentuan yang disepakati Para Pihak dan
diatur lebih lanjut dalam Perjanjian ini.
PASAL 2
Maksud Dan Tujuan Kerjasama
PASAL 3
JANGKA WAKTU
2. Jika salah satu Pihak bermaksud mengakhiri Perjanjian kerjasama ini, maka pihak
tersebut wajib melakukan pemberitahuan secara tertulis 30 (tiga puluh) hari
sebelumnya kepada pihak lainnya
PASAL 4
Jasa-Jasa
PIHAK KEDUA akan melaksanakan Jasa berdasarkan buku kontrak service yang ada
pada masing-masing kendaraan atau berdasarkan SPK yang dibuat dan telah
ditandatangani oleh PIHAK PERTAMA atau wakilnya yang telah diberikan wewenang
untuk itu.
PASAL 5
Daftar Kendaraan Bermotor
a. Type;
b. Tahun pembuatan;
c. Nomor polisi,
d. Nomor rangka; dan
e. nomor mesin;
yang diserahkan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA sebagai panduan
untuk Pelaksanaan Jasa termasuk informasi tentang pengurangan, tambahan dan/
atau perubahan Kendaraan Bermotor yang akan ditambahkan kemudian melalui
surat tertulis atau surat elektronik dan akan dicantumkan sebagai lampiran pada
perjanjian ini serta merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan didalam
Perjanjian ini.
2. PIHAK KEDUA berhak menolak untuk tidak memberikan Pelayanan Jasa, apabila
PIHAK PERTAMA tidak memberitahukan informasi tentang pengurangan, tambahan
dan/ atau perubahan Kendaraan Bermotor untuk pelaksanaan Jasa.
PASAL 6
Penyerahan Kendaraan Bermotor
1. PIHAK KEDUA berhak menolak untuk tidak memberikan Jasa terhadap Kendaraan
Bermotor yang tidak dilengkapi SPK dan/atau yang tidak disetujui dan/atau tidak
ditandatangani oleh pejabat yang berwenang dari PIHAK PERTAMA
2. Setelah SPK dan Kendaraan Bermotor diterima dan disetujui oleh PIHAK KEDUA,
maka PIHAK KEDUA akan membuatkan estimasi/perkiraan biaya terhadap Jasa
tersebut
4. PIHAK KEDUA akan membuat dan menyerahkan tembusan PKB kepada PIHAK
PERTAMA sebagai bukti bahwa Kendaraan Bermotor PIHAK PERTAMA tersebut
telah diterima dan disetujui untuk pelaksanaan Pelayanan Jasa kepada PIHAK
KEDUA.
PASAL 7
Biaya Jasa dan Cara Pembayaran
1. Biaya atas Pelaksanaan Jasa akan disesuaikan dengan daftar tabel harga bahan dan
harga suku cadang yang diperlukan untuk mengganti suku cadang ataupun
perbaikan dan/atau pemeliharaan Kendaraan Bermotor.
2. Atas Jasa yang telah selesai dilaksanakan, PIHAK KEDUA memberikan Term Of
Payment (TOP) kepada PIHAK PERTAMA selama 14 (empat belas) hari yang
dihitung sejak tanggal diterimanya kuitansi dan PIHAK PERTAMA berkewajiban
untuk membayar seluruh tagihan yang ada, berdasarkan kuitansi yang dibuat oleh
PIHAK KEDUA. Pembayaran dilakukan melalui transfer ke Rekening PIHAK KEDUA
yang tercetak pada lembar invoice:
3. Harga bahan dan suku cadang tersebut dapat sewaktu-waktu berubah, disesuaikan
dengan fluktuasi rupiah terhadap dolar, kebijaksanaan pemerintah didalam bidang
moneter ataupun keadaan Force Majeure (keadaan memaksa).
4. PIHAK KEDUA akan memberikan Diskon atau Potongan kepada PIHAK PERTAMA
yaitu:
a. Diskon JASA PEKERJAAN 10% untuk pekerjaan umum atas pemeliharaan dan
atau perbaikan dan atau penggantian suku cadang kendaraan;
b. Diskon 2,5% untuk Spare Part.
5. PIHAK KEDUA akan membuat dan/ atau menerbitkan bukti pembayaran berupa
kuitansi bengkel asli dengan dilengkapi stempel beserta lampirannya (sudah
termasuk Ppn 10 % dan PPH 2%) yang meliputi nota barang dan nota Jasa bengkel
untuk kemudian diserahkan kepada PIHAK PERTAMA, termasuk membayarkan PPH
2% (dari DPP jasa), secara mandiri untuk kemudian memberikan bukti pembayaran
atas PPH 2% kepada PIHAK PERTAMA.
6. PIHAK PERTAMA mengirimkan lewat fax atau surat elektronik, tanda terima
kuitansi sebagaimana yang telah disebutkan pada ayat (5) diatas yang telah
distempel dan ditanda tangani oleh PIHAK KEDUA
7. PIHAK PERTAMA membayarkan PPN 10 % (dari DPP jasa), secara mandiri atas
tagihan yang diberikan oleh PIHAK KEDUA kemudian untuk selanjutnya PIHAK
PERTAMA memberikan bukti pembayaran atas PPN 10% kepada PIHAK KEDUA.
1. PIHAK PERTAMA akan memberikan batas harga Jasa sebesar Rp 5.000.000 (Lima
Juta Rupiah) kepada PIHAK KEDUA, namun apabila melebihi batas tersebut PIHAK
KEDUA tetap akan memberikan jasanya dengan terlebih dahulu memberitahukan
kepada PIHAK PERTAMA.
PASAL 9
Garansi Perawatan Kendaraan
2. PIHAK KEDUA menggaransi bahwa didalam setiap penggantian suku cadang akan
menggunakan suku cadang standard Toyota PIHAK KEDUA akan melaksanakan
Jasa sesuai dengan lingkup pekerjaan perbaikan dan/atau pemeliharaan yang
tercantum didalam Surat Perintah Kerja (SPK) PIHAK PERTAMA.
3. Khusus untuk perbaikan dan/atau pemeliharaan rutin, PIHAK KEDUA wajib untuk
menggunakan bahan-bahan standar pabrik dan tidak memenuhi permintaan bahan-
bahan tambahan yang bersifat sekunder terhadap perbaikan dan/atau pemeliharaan
yang menggunakan suku cadang dari luar atau PIHAK KEDUA membawa sendiri
maka PIHAK KEDUA harus bertanggung jawab apabila terjadi kerusakan
PASAL 10
Penyerahan / Pengembalian Kendaraan Bermotor
1. PIHAK KEDUA akan memberitahukan kepada PIHAK PERTAMA secara lisan dan/
atau secara tertulis, segera setelah pengerjaan perbaikan dan/atau pemeliharaan
Kendaraan Bermotor milik PIHAK PERTAMA telah selesai dilaksanakan.
2. Setelah lewat 3 (tiga) hari pemberitahuan secara lisan sesuai Ayat 1 diatas, PIHAK
PERTAMA belum dapat mengambil Kendaraan Bermotor ditempat PIHAK KEDUA
maka PIHAK KEDUA akan memberitahukan secara tertulis kepada PIHAK
PERTAMA.
4. PIHAK KEDUA akan menyerahkan list dan/ atau Item pekerjaaan yang telah
dilaksanakan pada saat penyerahan kendaraan kepada PIHAK PERTAMA dan
ditandatanggani oleh Service Advisor.
PASAL 11
Kerahasiaan Informasi
1. PIHAK KEDUA harus menjaga kerahasiaan dan tidak boleh membuka rahasia
Perusahaan kepada Pihak lain tanpa ijin tertulis dari PIHAK PERTAMA.
2. Kewajiban menjaga rahasia berupa informasi maupun lainnya seperti pada ayat (1)
Pasal ini, tidak berlaku pada informasi yang memang secara alamiah bukan
merupakan suatu informasi yang bersifat rahasia, dan informasi yang sudah
merupakan milik PIHAK PERTAMA / PIHAK KEDUA atau masyarakat, pada saat
atau setelah Perjanjian ini disepakati dan ditanda-tangani.
3. Pelanggaran terhadap Kerahasiaan Informasi sesuai ayat (1) Pasal ini akan ditindak
lanjuti sesuai dengan Hukum yang berlaku
PASAL 12
Force Majeure
1. Force Majeure (keadaan memaksa) adalah keadaan yang terjadi di luar kekuasaan
manusia yaitu kebakaran, banjir, huru-hara, gempa bumi, topan, epidemic, perang,
demonstrasi dengan kekerasan, blokade, Kegoncangan sosial dalam masyarakat
(kerusuhan, pemogokan masal dan lainnya) sehingga para Pihak tidak bisa
memenuhi kewajiban yang ditetapkan dalam perjanjian ini.
3. Penyelesaian atas segala akibat yang timbul atas Force Majeure (keadaan memaksa)
akan segera diselesaikan bersama antara para pihak berdasarkan musyawarah dan
mufakat
4. Jika karena sesuatu sebab Pihak yang terkena Force Majeure (keadaan memaksa)
tidak melaporkan sesuai dengan ketentuan ayat (2) pasal ini maka Force Majeure
(keadaan memaksa) dianggap tidak pernah terjadi
5. Apabila terjadi Keadaan Kahar, maka Pihak tersebut dibebaskan dari kewajiban yang
tertunda yang ditimbulkan sebagai akibat dari peristiwa tersebut, akan tetapi tidak
dibebaskan dari masing-masing kewajibannya sebelum saat terjadinya Keadaan
Kahar tersebut.
PASAL 13
Korespondensi
Segala pemberitahuan harus dilakukan melalui telepon, email, kurir, transmisi facsimile
atau dengan surat pos tercatat dari Pihak Pertama pada Pihak Kedua maupun sebaliknya
termasuk pemberitahuan mengenai perubahan alamat dan lain sebagainya dapat
ditujukan masing-masing:
PIHAK I
Nama :
Cabang :
Telpon :
No Facsimile :
Contak Personal :
E-mail :
PIHAK II
Nama : PT.INDRAPURA MEGAH MAKMUR- Mojokerto
Cabang : Jl, Raya By Pass Mojokerto KM 47
Telpon : 0321-392888
No Facsimile : 0321 -399089
Customer Relation : MujiBurrahman / Wulan (accounting)
E-mail : mujiburrahman@imm-toyota.co.id
wulan.febriartini@imm-toyota.co.id
Perjanjian ini tidak dapat dialihkan oleh salah satu pihak kepada pihak ketiga lain,
kecuali apabila salah satu pihak memberitahukan secara tertulis dengan disertai
penjelasan alasan Pengalihan Perjanjian tersebut terlebih dahulu kepada pihak lainnya
dan pihak lainnya memberikan persetujuan secara tertulis kepada pihak yang ingin
mengalihkan Perjanjian ini.
PASAL 15
Ketentuan Sanksi
3. Dalam hal PIHAK KEDUA setelah selesainya pelaksanaan kewajibannya untuk Jasa
Kendaraan Bermotor, ternyata Kendaraan Bermotor tersebut tidak sesuai
dengan apa yang dikehendaki atau tidak sesuai dengan standar perbaikan yang
berlaku untuk Kendaraan Bermotor merk Toyota milik PIHAK PERTAMA maka
PIHAK KEDUA wajib memberikan ganti rugi kepada PIHAK PERTAMA dengan
melakukan penggantian sebagian dan/ atau seluruhnya pada Kendaraan Bermotor
sesuai dengan SPK dan PIHAK KEDUA memastikan tidak berakibat buruk terhadap
mesin maupun bagian lain dari Kendaraan Bermotor tersebut.
PASAL 16
Berakhirnya Perjanjian Kerjasama
1. Para Pihak dapat mengakhiri Perjanjian ini sebelum jangka waktu Perjanjian ini
berakhir apabila salah satu pihak terbukti tidak melaksanakan kewajiban-
kewajiabannya seperti yang termaktub didalam Perjanjian ini.
2. Apabila Perjanjian ini putus karena kesepakatan Para Pihak sebelum jangka waktu
Perjanjian berakhir, tidak memutus kewajiban Para Pihak untuk tetap
melaksanakan kewajiban masing-masing yang masih menjadi kewajiban
sebagaimana ditentukan dalam Perjanjian ini.
PASAL 17
Penyelesaian Perselisihan
PASAL 18
Lampiran
Lampiran-lampiran tersebut dibawah ini merupakan satu kesatuan yang tidak dapat
dipisahkan dengan perjanjian ini :
Lampiran I : SPK dan PKB
Lampiran II : Daftar kendaraan beserta pengurangan, penambahan dan/ atau
perubahannya
Lampiran III : Estimasi Cost Approval
Lampiran IV : NPWP, SPPKP, TDP, SIUP, Domisili (Terbaru)
PASAL 19
Lain- Lain
1. Perjanjian ini dapat dinyatakan berakhir sebelum jangka waktunya, apabila terjadi
peristiwa -peristiwa tersebut dibawah ini:
a. Jika salah satu Pihak diputuskan Pailit atau dalam keadaan tidak mampu
membayar
b. Keputusan salah satu Pihak dinyatakan Pailit, setelah mendapat keputusan dari
Pengadilan Negeri atau secara nyata Pihak tersebut tidak mampu memenuhi
Perjanjian ini
c. Jika salah satu Pihak berjanji untuk menyerahkan hak dan kewajibannya kepada
Pihak lain, tanpa adanya persetujuan tertulis dari Pihak lainnya
2. Jika PIHAK KEDUA terbukti melanggar ketentuan perjanjian ini dan kecurangan
lain yang merugikan, maka PIHAK PERTAMA akan melaporkan PIHAK KEDUA
kepada Pihak yang berwajib dan dikenakan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku
3. Apabila terjadi peristiwa - peristiwa tersebut pada Pasal 19 ayat (1) diatas, maka
tidak menghilangkan kewajiban masing – masing Pihak untuk menyelesaikan
kewajibannya yang belum terlaksana
4. Semua lampiran yang ditetapkan atau dikeluarkan oleh Pihak Pertama maupun oleh
Pihak Kedua sebagai pelaksanaan ketentuan dalam Perjanjian ini merupakan satu
kesatuan yang sama dan memiliki kekuatan hukum yang sama
Segala ketentuan yang berhubungan dengan Perjanjian ini dan/ atau perubahannya
yang belum diatur, akan diatur kemudian atas dasar kesepakatan para pihak dan
merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan (addendum) dalam Perjanjian ini
Demikian Perjanjian ini dibuat pada hari dan tanggal seperti yang telah tercantum pada
awal Perjanjian ini dibuat dua rangkap bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan
hukum yang sama bagi masing – masing Pihak.
........................................... MUJIBURRAHMAN
…………………………………….. Service Manager