NO. .............................
Pada hari ini ............. Tanggal ........... Bulan ................ Tahun............, telah terjadi
kontak sewa menyewa kendaraan, oleh dan antara :
Nama : ................................
No. KTP : ................................
Perusahaan : ................................
Jabatan : ................................
Alamat : ................................................................
................................................................
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama PT......................... selaku Pemilik dan
atau Kuasa kendaraan, selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA;
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama PT. CAKRAWALA BISNIS NUSANTARA
selaku Penyewa Kendaraan, selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.
Selanjutnya kedua belah pihak setuju dan sepakat untuk mengadakan perikatan
Kontrak yang diatur dalam bentuk peranjian dengan syarat-syarat dan ketentuan
sebagai berikut:
Pasal 1
LINGKUP, OBYEK DAN TEMPAT PEKERJAAN
1. PIHAK PERTAMA menyatakan akan menyediakan 50 (tiga puluh) Unit kendaraan yang
disewakan kepada PIHAK KEDUA untuk dipergunakan pengangkutan ............ lokasi
................. di ............... ke ..................... dengan jarak kurang lebih 160KM.
2. Tekhnis pengiriman armada tahap pertama disepakati ...... unit sesuai dengan DO
(Delivery Order) yang akan dikeluarkan PIHAK KEDUA.
3. PIHAK KEDUA menyatakan telah mengajukan permintaan sewa Unit kendaraan
kepada PIHAK PERTAMA sebanyak 50 (tiga puluh) unit.
4. PIHAK PERTAMA menyadiakan 5 (lima) Unit kendaraan cadangan sebagai persiapan
apabila ada masalah pada unit kendaraan utama yang disewakan dengan menyetorkan
dokumen kendaraan tersebut.
Pasal 2
SPESIFIKASI
Pasal 3
HARGA SEWA
Pasal 4
SISTEM PEMBAYARAN
.Pembayaran sewa bulan pertama dilakukan (lunas) setelah unit armada dicek fisik dan
terlebih dahulu menyerahkan photo scan STNK,SIM Supir dan KIR dua hari sebelum
armada di pool diberangkatkan, dan pembayaran lunas dilakukan setelah 14hari kerja
dan tidak ada biaya termasuk mobilisasi ke lokasi.
Pembayaran melalui Transfer Bank ke Bank oleh PIHAK KEDUA ke Rekening Bank
PIHAK PERTAMA sebagai berikut :
PIHAK PERTAMA :
1. Berhak atas pembayaran kendaraan yang disewa PIHAK KEDUA
2. Berkewajiban menyiapkan / menyediakan kendaraan paling lambat 1 (satu) hari setelah
penandatanganan kontrak dengan cara diantar ke lokasi pekerjaan PIHAK KEDUA.
3. Berkewajiban menyediakan sopir yang berkelakuan baik, memenuhi standar
operasional perusahaan, memiliki SIM yang masih berlaku dan sudah berpengalaman
operator dumptruck.
4. Berkewajiban menyiapkan/menyediakan storing berikut tenaga mekanik untuk
mengatasi kendaraan yang mengalami kerusakan dengan biaya gaji ditanggung PIHAK
KEDUA.
5. Berkewajiban menyerahkan Surat-surat untuk tiap-tiap unit kendaraan kepada PIHAK
KEDUA,yang meliputi :
a. KIR kendaraan yang masih berlaku
b. STNK kendaraan dengan pajak yang tidak bermasalah
PIHAK KEDUA :
1. Berhak menggunakan kendaraan sesuai peruntukan dan lokasi yang telah disepakati
2. Berkewajiban membayar biaya sewa kendaraan kepada PIHAK PERTAMA
3. Berkewajiban menyediakan pool / lokasi parkir kendaraan yang disewa dan
menyediakan penginapan (mess)
5. Bilamana hujan yang mengakibatkan terhentinya kerja berkepanjangan maka PIHAK
KEDUA berhak mengambil langkah / tindakan pemindahan lokasi kerja sehingga
kendaraan dapat bekerja
6. Bilamana kendaraan tidak bekerja 1 (Satu) hari penuh dikarenakan hujan dan
gangguan lingkungan maka Pihak Kedua berkewajiban memberikan uang makan sopir
sebesar Rp.50.000 (lima puluh ribu rupiah) per hari
7. Koordinasi lingkungan dan Jalur Lintas sepenuhnya tanggung jawab PIHAK KEDUA
8. Keamanan kendaraan dan sopir dilokasi parkir sepenuhnya tanggung jawab PIHAK
KEDUA.
9. Operator/Sopir/Mekanik sepenuhnya patuh kepada seluruh peraturan PIHAK KEDUA.
Pasal 6
HARI & JAM KERJA
1. Hari kerja adalah Senin s/d Minggu, dan Jam kerja 17 jam
2. PIHAK KEDUA harus memberikan waktu istiratrat yang cukup kepada Sopir & Mekanik
Pasal 7
GANTI HARI
1. Kendaraan tidak bekerja 1 (Satu) hari penuh dikarenakan kerusakan, ditahan pihak
berwajib akibat kelalaian PIHAK PERTAMA sopir tidak masuk kerja maka PIHAK
PERTAMA wajib memberikan unit pengganti dan atau pemotongan harga sewa secara
proporsional sebesar 75%.
2. Hambatan dari PIHAK PERTAMA sehingga ritasi tidak capai hasil Normal maka PIHAK
PERTAMA wajib memberikan Ganti Hari 1 (Satu) hari
Pasal 8
MAINTENANCE DAN KECELAKAAN
1. Maintenance kendaraan sampai sebesar Rp.1.000.000,- dan Penggantian Ban serta
ganti Oli Armada sepenuhnya tanggung jawab PIHAK KEDUA.
2. Kerusakan diatas Rp1.000.000,- ditanggung PIHAK PERTAMA 50% dan PIHAK
KEDUA 50%
3. Kecelakaan yang tidak mendapat pertanggungan dari asuransi maka ditanggung PIHAK
PERTAMA 50% dan PIHAK KEDUA 50%
Posal 9
JANGKA WAKTU, PERPANJANGAN DAN PENGAKHIRAN
1. PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sepakat bahwa jangka waktu perjanjian ini akan
berlaku selama 36 (tiga puluh enam) bulan dan evaluasi perpanjangan sewa berjalan
setiap 1 (Satu) tahun
2. Sewa berjalan mulai terhitung setelah1x ritase
3. Perpanjangan dan Pengakhiran jangka waktu peranjian atau sewa berjalan dilakukan
sekurang-kurangnya 1 (satu) bulan sebelum berakhir.
4. Apabila sebelum jangka waktu perjanjian atau sewa berjalan berakhir dan terjadi
perubahan struktur susunan organisasi dan atau kebijakan dari pemerintahan, maka
perjanjian ini tetap berlaku dan tidak akan menjadi batal.
5. Perjanjian ini tidak dapat diputuskan atau dipindahtangankan secara sepihak, harus ada
kesepakatan dan persetujuan dari keduabelah pihak.
Pasal 10
LARANGAN – LARANGAN
1. Selama kontrak ini berlangsung, PIHAK KEDUA tidak diperkenankan mengadakan
perubahan atas kendaraan yang disewa.
2. Selama sewa bedalan, PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA dilarang untuk
menyewakan lagi kendaraan kepada pihak lain atau memperkenankan pihak lain turut
memakai kendaraan yang disewa tersebut.
Pasal 11
SANKSI DAN DENDA
1. Keterlambatan membayar kewajiban sewa kendaraan maka akan dilakukan penarikan
atas kendaraan yang disewa PIHAK KEDUA dengan biaya demobilisasi ditanggung
PIHAK KEDUA, dan juga PIHAK KEDUA dikenakan sangsi berupa pembayaran
sebesar nilai kontrak 1 bulan berjalan kepada PIHAK PERTAMA sebagai ganti kerugian
operasional yang dideritanya.
2. Para pihak memiliki hak untuk pemutusan kontrak apabila melakukan penyimpangan
diluar dari perjanjian.
3. Bilamana dalam masa sewa beralan terjadi pihak pertama melakukan pemutusan
kontrak akibat pihak kedua melakukan penyimpangan diluar dari perjanjian atau pihak
kedua melakukan pemutusan kontrak maka PIHAK PERTAMA lepas dari segala
kewajiban kepada PIHAK KEDUA.
4. Bilamana dalam masa sewa berjalan terjadi PIHAK PERTAMA melakukan pemutusan
kontrak tanpa adanya penyimpangan dilakukan PIHAK KEDUA, penarikan leasing atau
PIHAK PERTAMA menyewakan kendaraan kepada pihak lain, maka PIHAK PERTAMA
dikenakan sangsi berupa pembayaran sebesar nilai kontrak 1 bulan kepada PIHAK
KEDUA dan kerugian operasional yang diderita PIHAK KEDUA.
Pasal 12
KEADAAN MEMAKSA (FORCE MAJEUR)
1. Dalam hal force majeur maka Para Pihak dibebaskan dari segala tuntutan / klaim
2. Yang dimaksud dengan force majeur adalah: topan, angin ribut, perang, wabah
penyakit, longsor dan lain-lain diluar kekuatan manusiawi / Act of God termasuk
Peraturan Pemerintah mengenai Keadaan Darurat Negara.
Pasal 13
PERBEDAAN PENDAPAT DAN PERSELISIHAN
1. Apabila tedadi perbedaan pendapat dalam rangka pelaksanaan kontrak ini dansegala
akibat yang timbulnya akan diselesaikan secaxa musyawarah.
2. Apabila perselisihan yang timbul sebagai mana ayat 1 pasal ini tidak dapat diselesaikan
maka kedua belah pihak akan menyelesaikan secara hukum dengan domisili tetap
kantor penitera pengadilan negeri setempat.
3. Apabila penyelesaian hukum dilakukan keduabelah pihak sepakat melepaskan pihak
terkait lainnya dari segala kewajiban dan tuntutan.
Pasal 14
LAIN – LAIN
Hal-hal yang belum tertuang dalam perjanjian ini, akan diatur melalui addendum dan
merupakan rangkaian yang tidak dapatdipisahkan dengan perjanjian kontrak ini.
Pasal 15
PENUTUP
Demikian Perjanjian Kontrak ini dibuat dan ditandatangani dengan kondisi sadar dan
sehat jasmani rohani serta tidak ada unsur paksaan dari keduabelah pihak, dibuat
rangkap 2 (dua) bermaterai cukup dan keduanya memiliki kekuatan hukum yang sama.
Jakarta, ...........................2016
................................... ...................................
Direktur Direktur