Anda di halaman 1dari 7

PERJANJIAN KERJASAMA SEWA MENYEWA KENDARAAN

ANTARA
PT. TUNGGAL MARAJA TRITAMA
N0. 21/TMT-PKS/IV/22
DENGAN
PT. BIMANTARA CITRA AGUNG
N0. …/BCA-PKS/IV/2022

Pada hari ini Senin, tanggal Delapan Belas bulan April tahun Dua
Ribu Dua Puluh Dua (18-04-2022) bertempat di Jakarta–Indonesia,
dibuat PERJANJIAN SEWA kendaraan, untuk selanjutnya disebut sebagai
”PERJANJIAN”, yang dibuat oleh dan antara :

Nama : H. ACHMAD SUHAIMI, S.E, M.M


Jabatan : Direktur Utama
Perusahaan : PT. TUNGGAL MARAJA TRITAMA
Alamat :

Selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA (Pemilik)

Nama : MUKHAMMAD KHAMIM


Jabatan : Direktur Utama
Perusahaan : PT. BIMANTARA CITRA AGUNG
Alamat : Jl. Setia Budi no. 32, RT.26/RW.04,
Jatikerto, Kromengan, Malang-Jawa Timur.

Selanjutnya disebut PIHAK KEDUA (Penyewa)

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA untuk selanjutnya masing-masing disebut


“Pihak” dan secara bersama-sama disebut “PARA PIHAK”.

PARA PIHAK dengan ini menerangkan terlebih dahulu hal-hal sebagai


berikut:
1. PIHAK PERTAMA dengan ini menyatakan setuju untuk menyewakan kepada
PIHAK KEDUA dan,

2. PIHAK KEDUA menyatakan setuju untuk menyewa dari PIHAK PERTAMA

3. Objek sewa menyewa adalah berupa :


Merk Kendaraan Armada : Mitsubishi / Hino
Jenis Kendaraan : Dump truck Tronton
Tahun Pembuatan / Perakitan : Tahun 2018 Kapsitas Load Bak
indeks : 28 M3
Jumlah : 50 Unit
Kondisi : Layak dan baik
Lokasi Pekerjaan : Musirawas Utara – Sumatera
Selatan

SERVO ±62 KM Kendaraan / Armada di pergunakan untuk mengangkut


Batubara dengan kondisi jalan yang relatief baik dan karena
luasnya lokasi kerja dan pihak kedua selaku penyewa menjamin rute
perjalanan yang aman bagi armada baik aman dari kondisi fisik
jalan maupun aman dari kondisi daerah yang di lalui armada
Pasal 1
Harga Sewa / Rental Kendaraan / Armada
Kendaraan/Armada Harga Perbulan/Unit Waktu Sewa
Mitsubishi / HINO Rp. 45.000.000,- 3 Tahun

Pasal 2
Jangka waktu sewa kendaraan / armada
Sewa menyewa ini di langsungkan dan di terima untuk jangka waktu 3
(tiga) Tahun. terhitung sejak Pada Tanggal ... April 2022, dan
berakhir Pada tanggal ... April 2025, setelah jangka waktu tersebut
lampau maka sewa menyewa ini dapat di perpanjang untuk jangka waktu
dan dengan syarat-syarat serta ketentuan-ketentuan yang akan di
tentukan dalam surat perjanjian tersendiri.

Pasal 3
Mobilisasi dan Demobilisasi

Pelaksanaan biaya mobilisasi Armada adalah menjadi hak tanggung jawab


PIHAK KEDUA.

Pasal 4
Cara dan tekhnis pembayaran

4.1 Cara dan Tekhnis sewa menyewa kendaraan/armada dengan cara bertahap
4.2 Cara pembayaran tahap pertama (satu bulan pertama) adalah
Pembayaran 30% (tiga puluh persen) sebesar Rp.675.000.000,- (enam
ratus tujuh puluh lima juta rupiah) pada saat serah terima
kendaraan. dan
4.3 Sisa 70% (tujuh puluh persen) sebesar Rp. 1.575.000.000,- (satu
miliyar lima ratus tujuh puluh lima juta rupiah) setelah armada
ber-operasi, selambat-lambatnya 12 (dua belas) hari kerja di
cover cheque tunai.
4.4 Pembayaran bulan kedua dibayarkan dibulan yang sama sebesar 100%,
18 hari setelah pelunasan pembayaran bulan pertama dan dicover
cheque tunai.
4.5 Cara pembayaran melalui transfer oleh pihak kedua ke Rek Pihak
Pertama Atas nama PT. TUNGGAL MARAJA TRITAMA, NO.
REKENING .................... BANK MANDIRI, cara pembayaran tahap
berikutnya (dua bulan kedua, dua bulan ketiga, dan seterusnya)
atau sampai dengan masa berakhirnya kontrak kerjasama. Pembayaran
di bayarkan 100% setiap akhir bulannya. Setiap per-dua bulannya
sebesar Rp.4.500.000.000,-(empat miliyar lima ratus juta rupiah),
waktu pembayaran yang di maksud tersebut apabila jatuh pada hari
libur, sabtu atau minggu maka pembayaran akan di lakukan pada
hari kerja sehari setelah hari libur tersebut.

PASAL 5
PEMELIHARAAN DAN TANGGUNG JAWAB
5.1 PIHAK KEDUA menerima segala fasilitas kendaraan yang telah disewa
tersebut dari PIHAK PERTAMA dalam keadaan kondisi terawat dan
baik.
5.2 PIHAK KEDUA harus memelihara dan merawat kendaraan yang telah
disewa menurut Perjanjian ini dan semua perbaikan kerusakan yang
bersifat rutin dan ringan akan dipikul dan dibayar oleh PIHAK
KEDUA, kecuali kerusakan yang disebabkan oleh Force Majure,
diantaranya kerusakan karena bencana alam pada umumnya ditanggung
oleh PARA PIHAK.
5.3 Perbaikan terhadap kerusakan dan penggantian sparepart ditanggung
pihak kedua/penyewa
5.4 Biaya Operasi, Pemeliharaan dan Perbaikan Armada Perbaikan terhadap
kerusakan dan penggantian sparepart mengacu ke pasal 5 point 3.
5.5 apabila terjadi kecelakaan pada masa kontrak kerjasama yang
melibatkan Armada dan Supir Pihak ke Tiga, maka Armada menjadi
tanggung jawab PIHAK KEDUA, dan untuk urusan supir atau pihak ke
3 dan hukum yang di timbulkan akibat kejadian tersebut menjadi
tanggung jawab PIHAK KEDUA, dan apabila terjadi sesuatu yang di
timbulkan akibat pelanggaran lalu lintas yang mengakibatkan
sesuatu yang fatal pada masa kontrak kerjasama maka segala biaya
dan pengurusan menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA sebanding
dengan kendaraan yang di sewa.

Pasal 6
Operator dan helper operator
6.1 PIHAK KEDUA akan menyediakan supir/operator sesuai standard
keahlian.
6.2 PIHAK KEDUA memberikan fasilitas kepada supir/operator dan helper
yaitu upah, uang makan, tempat tinggal dan lainnya.

Pasal 7
Larangan
Status kepemilikan kendaraan tersebut di atas sepenuhnya merupakan
milik ataupun penguasaan PIHAK PERTAMA sehingga, pihak kedua di larang
melakukan perbuatan- perbuatan yang bertujuan untuk memindah tangankan
kepemilikannya seperti menjual, mengadaikan, memindah tangankan atau
melakukan perbuatan-perbuatan lain yang bertujuan untuk memindah
tangankan dengan perjanjian ini.

PASAL 8
PENGEMBALIAN KENDARAAN/ARMADA YANG DISEWAKAN
8.1 PIHAK KEDUA harus mengembalikan segala fasilitas yang telah
disewakan oleh PIHAK PERTAMA pada akhir masa sewa menyewa atau
perpanjangan (jika ada) dalam keadaan baik dan terawat.
8.2 Apabila PIHAK KEDUA lalai/terlambat menyerahkan apa yang telah
disewanya dalam waktu yang telah ditetapkan, maka PIHAK KEDUA
akan dikenakan denda pinalti sebesar Rp 225.000,- (dua ratus dua
puluh lima ribu rupiah) per-unit/perhari hanya untuk jangka waktu
1 (satu) minggu.
8.3 Apabila keterlambatan tersebut telah melampaui 7 (tujuh) hari
kerja, maka PIHAK PERTAMA diberi hak dan kuasa oleh PIHAK KEDUA
untuk mengambil kendaraan/armada dengan atau tanpa bantuan dari
yang berwajib dan semua biaya yang timbul menjadi tanggungan
PIHAK KEDUA.
PASAL 9
PEMBERITAHUAN

Pemberitahuan dapat disampaikan secara tertulis maupun lisan kepada


alamat sebagaimana tersebut di bawah ini :
PIHAK PERTAMA
PT.TUNGGAL MARAJA TRITAMA
Alamat :
Telepon :
Fax : -
E-mail : tunggalmaraja3@gmail.com

PIHAK KEDUA
PT.BIMANTARA CITRA AGUNG
Alamat : Jl. Setia Budi no. 32, RT.26/RW.04,
Jatikerto, Kromengan, Malang-Jawa Timur
Telepon : 0821-3143-9757
Fax : -
E-mail : .......................

PASAL 10
KEADAAN KAHAR (FORCE MAJEURE)
10.1 Untuk kepentingan Perjanjian ini, “Keadaan Kahar” berarti setiap
keadaan di luar kendali yang wajar dari salah satu Pihak,
termasuk namun tidak terbatas pada bencana alam, kebakaran,
perang, deklarasi keadaan darurat oleh pemerintah, keadaan yang
mengganggu keamanan publik, perdamaian atau ketertiban di
Republik Indonesia secara serius, terorisme, badai, banjir atau
mogok kerja yang terjadi tanpa kesalahan atau kelalaian dari
Pihak yang mencari bantuan tersebut;
10.2 Jika Pihak (“Pihak Terdampak”) tidak dapat melaksanakan sebagian
atau seluruh kewajibannya karena Keadaan Kahar, maka dalam jangka
waktu 2 (dua) hari kalender terhitung sejak terjadinya Keadaan
Kahar, maka Pihak Terdampak wajib memberitahukan secara tertulis
kepada Pihak lainnya akan ketidakmampuannya dan alasan serta
sejauh mana keadaan yang menyebabkan Keadaan Kahar.
10.3 Tunduk pada pemenuhan terhadap ketentuan Pasal 9 point 2
Perjanjian ini, kewajiban Pihak Terdampak untuk melaksanakan
kewajiban-kewajiban sebagai dampak dari Keadaan Kahar akan
ditangguhkan untuk jangka waktu selama keterlambatan tersebut
yang timbul sebagai akibat langsung dari Keadaan Kahar tetapi
sebaliknya, Pihak Terdampak tetap wajib mematuhi seluruh
kewajibankewajiban lainnya berdasarkan Perjanjian ini.
10.4 Pihak yang terkena dampak dari/mengalami kejadian Keadaan Kahar
dapat menangguhkan kewajiban dan/atau haknya, sepanjang kewajiban
dan hak tersebut terhalang pelaksanaannya akibat kejadian Keadaan
Kahar dan Pihak termaksud telah memberitahukan Pihak lainnya
secara tertulis terlebih dahulu tentang terjadinya Keadaan Kahar
tersebut disertai bukti pendukung terkait, selambat-lambatnya
dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari kerja terhitung sejak
hari terjadinya keadaan Keadaan Kahar tersebut. Pihak yang
terkena dampak dari kejadian Keadaan Kahar tersebut harus membuat
rencana ulang pelaksanaan kewajiban-kewajibannya yang tertunda
disertai dengan batas waktu kesanggupan penyelesaian
pelaksanaannya, dalam jangka waktu tidak lebih dari 14 (empat
belas) hari kerja setelah berakhirnya kejadian/peristiwa Keadaan
Kahar. Dalam hal ini segala kerugian, kerusakan, maupun
konsekuensi lain yang timbul sehubungan dengan tertunda atau
tidak dilaksanakannya kewajiban sesuai Perjanjian ini oleh salah
satu Pihak yang disebabkan kejadian
Keadaan Kahar, tidak menjadi tanggung jawab Pihak tersebut;
10.5 Apabila suatu keadaan Keadaan Kahar tersebut berlangsung terus
menerus selama lebih dari 6 (enam) bulan, maka Pihak yang tidak
mengalami Keadaan Kahar berhak untuk mengakhiri Perjanjian ini
dengan pemberitahuan 1 (satu) bulan sebelumnya dengan catatan
pengakhiran Perjanjian ini tidak menghapus segala kewajiban dari
masing-masing Pihak kepada Pihak lainnya yang masih ada dan telah
muncul sebelum berakhirnya Perjanjian ini.

PASAL 11
PENGAKHIRAN PERJANJIAN
11.1 Perjanjian berakhir antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sesuai
dengan jangka waktu yang ditentukan dalam pasal 1 perjanjian ini;
11.2 PIHAK PERTAMA dapat menghentikan perjanjian ini secara sepihak
terhadap PIHAK KEDUA apabila PIHAK KEDUA nyata-nyata tidak dapat
memenuhi syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 5 perjanjian ini pada khususnya dan tidak
dapat memenuhi syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dalam
seluruh klausa perjanjian ini pada umumnya;
11.3 Perjanjian akan tetap berlangsung meskipun terjadi pergantian atau
perubahan dalam struktur organisasi terjadi pada PIHAK PERTAMA
dan PIHAK KEDUA ;
11.4 Bersanian Sewa Menyewa ini dapat juga diakhiri oleh salah satu
pihak sebelum waktunya apabila pihak lainnya tidak mematuhi salah
satu kewajibannya yang telah diatur dalam Perjanjian ini walaupun
telah diberikan peringatan tertulis sebanyak 3 (tiga) kali
sebelumnya.
11.5 Apabila Perjanjian Sewa Menyewa diakhiri karena sebab yang
dimaksud dalam ... diatas oleh karena ketidak patuhan PIHAK
PERTAMA, maka uang sewa untuk bagian, masa/waktu sewa yang belum
digunakan/dimanfaatkan oleh PIHAK KEDUA, wajib dikembalikan oleh
PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA dalam waktu 7 (tujuh) hari
kerja. Keterlambatan melakukan pengembalian akan dikenakan denda
sebesar bunga bank komersial yang berlaku pada saat itu.
11.6 Apabila Perjanjian diakhiri karena sebab yang dimaksud dalam ...di
atas oleh karena ketidakpatuhan dari PIHAK KEDUA, maka uang sewa
untuk bagian, masa / waktu sewa yang belum digunakan/dimanfaatkan
oleh PIHAK KEDUA, tidak wajib dikembalikan oleh PIHAK PERTAMA
kepada PIHAK KEDUA.
11.7 Apabila karena keadaan force majeur, bangunan Gudang musnah,
hancur dan tidak mungkin untuk diperbaiki atau dibangun kembali
dalam waktu yang dapat disepakati oleh kedua belah pihak dan
tempat pengganti juga tidak dapat disetujui oleh PIHAK KEDUA,
maka Perjanjian sewa menyewa ini juga dapat diakhiri oleh kedua
belah pihak dan ketentuan dalam point 3 di atas berlaku juga
dalam kamus ini.
11.8 PARA PIHAK setuju dan sepakat bahwa Perjanjian ini akan berakhir
apabila jangka waktu perjanjian sebagaimana dimaksud dalam point
1 Perjanjian ini telah berakhir.
11.9 PARA PIHAK telah melaksanakan seluruh kewajiban-kewajibannya di
dalam Perjanjian ini.
11.10 PARA PIHAK setuju dan sepakat untuk mengesampingkan berlakunya
pasal 1266 dari Kitab Undang-Undang Hukum Perdata sehubungan
dengan pengakhiran Perjanjian ini.
PASAL 12
KETAATAN PADA PERATURAN
PIHAK KEDUA dengan biayanya sendiri wajib memenuhi semua peraturan
yang berlaku dan/ atau yang masih akan dikeluarkan oleh yang berwajib
di kemudian hari, khususnya di ketertiban, keamanan dan kesehatan
tentang penggunaan/ pemakaian Unit kendaraan dan membebaskan PIHAK
PERTAMA dari segala tuntutan dan/ atau tagihan disebabkan pelanggaran
dan/atau kelalaian dari PIHAK KEDUA.

PASAL 13
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
13.1 Setiap perselisihan, pertentangan, dan perbedaan pendapat yang
berhubungan dengan PERJANJIAN ini akan sepanjang memungkinkan
diselesaikan secara musyawarah dan mufakat antara PARA PIHAK
paling lama 30 (tiga puluh) Hari;
13.2 Apabila dalam waktu 30 (tiga puluh) hari penyelesaian secara
musyawarah dan mufakat tersebut tidak berhasil tercapai, maka
setiap perselisihan, pertentangan dan perbedaan pendapat yang
berhubungan dengan PERJANJIAN ini akan diselesaikan di Pengadilan
Negeri Jakarta Pusat.

PASAL 14
ATURAN TAMBAHAN
14.1 Hal-hal yang belum cukup diatur dalam perjanjian ini dan atau jika
ada perubahan Perjanjian yang disepakati oleh PARA PIHAK, maka
akan dituangkan dalam suatu Perjanjian Tambahan yang selanjutnya
disebut dengan ADDENDUM daan merupakan bagian yang tidak dapat
dipisahkan dalam Perjanjian ini;
14.2 Perjanjian ini berisi keseluruhan perjanjian antara PARA PIHAK dan
akan menggantikan semua kesepakatan, pengaturan atau kesepahaman
sebelumnya antara PARA PIHAK terkait hal-hal yang diatur
didalamnya. Tidak ada kesepahaman, pernyataan, janji atau
dorongan yang berlawanan dengan ketentuan Perjanjian ini;
14.3 Jika terdapat ketentuan atau ketentuan-ketentuan pada Perjanjian
ini yang dianggap tidak sah, tidak legal, atau tidak dapat
berlaku, maka keabsahan, legalitas serta keberlakuan ketentuan-
ketentuan lainnya tidak akan terpengaruh atau berkurang karenanya
dan PARA PIHAK dengan ini sepakat untuk mengakibatkan modifikasi
tersebut terhadap Perjanjian ini yang perlukan secara wajar untuk
memberikan keberlakuan bagi maksud sebetulnya dari PARA PIHAK;
14.4 Tidak ada modifikasi pada Perjanjian ini yang mengikat Pihak
manapun kecuali dalam bentuk tertulis dan ditandatangani oleh
PARA PIHAK.

Pasal 15
PENUTUP
15.1 PARA PIHAK bersama-sama menjamin bahwa selama Perjanjian ini
berlaku, PARA PIHAK tidak akan mendapat gangguan atau tuntutan
dari siapapun atau pihak manapun juga yang menyatakan mempunyai
hak terlebih dahulu atau turut mempunyai hak atas apa yang
diperjanjikan.
15.2 PARA PIHAK menyatakan dengan ini menjamin akan kebenaran data yang
telah diberikan, PARA PIHAK juga menyatakan telah mengerti dan
memahami isi Perjanjian Kerjasama ini.
15.3 Apabila terdapat salah satu pasal dan atau ayat atau ketentuan
dalam PERJANJIAN ini bertentangan dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku dan atau dinyatakan batal demi
hukum dan atau cacat hukum oleh pengadilan, maka pernyataan
tersebut tidak berpengaruh terhadap ayat-ayat dan atau pasal-
pasal lain dalam PERJANJIAN ini, sehingga ketentuan-ketentuan
lain dalam PERJANJIAN ini tetap berlaku dan mengikat masing-
masing PIHAK;
15.4 PARA PIHAK setuju dan sepakat yang akan menandatangani PERJANJIAN
ini berikut perubahannya (bila ada) adalah Direktur yang mewakili
PIHAK PERTAMA dan Direktur yang mewakili PIHAK KEDUA.

Demikian, PERJANJIAN ini aslinya dibuat rangkap 2 (dua) yang


masingmasing Pihak memegang satu rangkap, yang masing-masing mempunyai
kekuatan hukum yang sama, ditandatangani di atas materai yang cukup
oleh PARA PIHAK pada hari, tanggal, bulan dan tahun tersebut di atas
dan berlaku sejak ditandangani PARA PIHAK.

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA


PT. TUNGGAL MARAJA TRITAMA PT. BIMANTARA CITRA AGUNG

ACHMAD SUHAIMI, SE.,MM MUKHAMMAD KHAMIM


Direktur Utama Direktur Utama

Mengetahui,
Kantor Hukum M.Rasukan,SH.,MH. & Fatner

M. RASUKAN, S.H., M.H.


Advokat dan Konsultan Hukum

Anda mungkin juga menyukai