Anda di halaman 1dari 9

PERJANJIAN KERJASAMA

ANTARA
PT KRAKATAU TIRTA INDUSTRI
DENGAN
PT RAHMAT RANGGA ALFAH
TENTANG
SEWA – MENYEWA KENDARAAN OPERASIONAL

1
PERJANJIAN KERJASAMA
ANTARA
PT KRAKATAU TIRTA INDUSTRI
DENGAN
………………………………
TENTANG
SEWA – MENYEWA KENDARAAN OPERASIONAL
PERJANJIAN PEKERJAAN JASA SEWA KENDARAAN OPERASIONAL
ANTARA
PT KRAKATAU TIRTA INDUSTRI
DENGAN
……………………………….
Nomor: ………………………………………….

Perjanjian ini ditandatangani di Sumbawa, pada hari Senin tanggal 22 bulan Agustus
tahun 2022 oleh dan antara :

1. PT Krakatau Tirta Industri, perseroan terbatas yang berkedudukan dan beralamat


di Jl. Ir. Sutami, Kota Cilegon, Banten, dalam hal ini diwakili oleh Alugoro
Mulyowahyudi selaku Direktur Utama, selanjutnya dalam Perjanjian ini disebut
Pihak Pertama atau Penyewa.

PT Rahmat Rangga Alfah, Pada hari ini ………… tanggal ……… bulan Juni tahun
Dua Ribu Dua Puluh Dua (…/…/….), oleh dan antara:

1. Nama : ----------------------------------------------------
Pekerjaan : ----------------------------------------------------
Jabatan : ----------------------------------------------------
Alamat : ----------------------------------------------------
Nomer KTP / SIM : ----------------------------------------------------
Telepon : ----------------------------------------------------

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama PT Krakatau Tirta Industri yang
berkedudukan di CIlegon, Jl. Ir. Sutami, Kelurahan Kebonsari, Kecamatan Citangkil,
Kota Cilegon – Banten, selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA
2. perseroan terbatas yang berkedudukan dan beralamat di Jl. Utan Kayu Raya No.
102 Rt.012 Rw.010 Kelurahan Utan Kayu Utara, Kecamatan Matraman Kota Adm.
Jakarta Timur DKI Jakarta, dalam hal ini diwakili oleh .......................... Selaku
Direktur, selanjutnya dalam perjanjian ini disebut Pihak Kedua atau Pemberi
Sewa.

2
Nama : ----------------------------------------------------
Pekerjaan : ----------------------------------------------------
Jabatan : ----------------------------------------------------
Alamat : ----------------------------------------------------
Nomer KTP / SIM : ----------------------------------------------------
Telepon : ----------------------------------------------------

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama ……………… yang berkedudukan di
……………………………………………………………………………………………………
…………, selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.

yang secara bersama-sama Pemberi Sewa dan Penyewa disebut Para Pihak sedangkan
masing-masing disebut Pihak.
Yang mana secara Bersama-sama Pihak Pertama dan Pihak Kedua disebut “Para
Pihak” sedangkan secara sendiri-sendiri disebut “Pihak”.

Bahwa Para Pihak berpendapat perlu menerangkan hal-hal sebagai berikut:


- Bahwa Pihak Pertama adalah badan usaha yang bergerak dibidang pengolahan
air yang saat ini memerlukan jasa sewa kendaraan operasional;
- Bahwa pihak kedua adalah badan usaha yang bergerak dibidang penyewaan
kendaraan sehingga dapat melaksanakan jasa sewa kendaraan untuk operasional
Pihak Pertama;
- Bahwa para pihak sepekat untuk melaksanakan sinergi dengan tetap
mempertahankan ketentuan yang berlaku di bidang pengadaan jasa sebagaimana
dinyatakan dalam prosedur di lingkungan Pihak Pertama

PASAL I
RUANG LINGKUP

1) Pihak Kedua harus menyediakan kendaraan operasional untuk Pihak


Pertama (“Kendaraan Dinas”) yang disewa oleh Pihak Pertama dalam kondisi
baik dengan spesifikasi sebagai berikut:
 Merk dan Type : Toyota Kijang Inova G 2,4 Diesel MT
 Jumlah : 1 Unit
 Tahun : 2021/2022
 Isi Silinder : 2.393 cc
 Kondisi : Baru
 Accessories : Sesuai standar pabrikan
 Warna :-
 Mesin : Diesel
 Bahan Bakar : Solar

3
untuk menghindari keragu-raguan yang dimaksud accessories sesuai standar
pabrikan sebagaimana dimaksud Ayat ini adalah accessories bawaan
pabrikan dengan air conditioner, audio, kaca film standar untuk kaca
samping kanan dan kiri serta depan dan belakang.

2) Pihak Kedua menyediakan Kendaraan Dinas tanpa tenaga kerja pengemudi


untuk mengoperasikan Kendaraan Dinas.
3) Kendaraan Dinas wajib dilengkapi dengan surat tanda nomor kendaraan
(STNK) (termasuk perpanjangan masa berlaku surat tanda nomor kendaraan
(STNK) atas nama Pihak Kedua dan bukan atas nama pengurus atau
individu lainnya, baik terafiliasi maupun tidak terafiliasi dengan Pihak
Kedua.
4) Kendaraan Dinas dilengkapi perlengkapan kendaraan seperti segitiga
pengaman, dongkrak, kunci roda dan kunci pas lengkap, sesuai Undang-
Undang Lalu Lintas Angkutan Jalan Raya (UULLAJR) dan peraturan
perundang-undangan lainnya yang berlaku.
5) Pihak kedua harus memiliki kantor di kabupaten Sumbawa Barat, NTB
untuk menangani operasional Kendaraan Dinas dan memiliki kerjasama
dengan bengkel di daerah ………….…
6) Kendaraan Dinas harus diasuransikan dengan kondisi All Risk
(pertanggungan penuh termasuk huru hara) dan fotokopi Polis Asuransi
harus diserahkan kepada Pihak Pertama
7) Pihak Kedua bertanggung jawab penuh atas penyelesaian klaim asuransi
apabila terjadi kecelakaan terhadap Kendaraan Dinas.
8) Apabila Kendaraan Dinas yang digunakan oleh Pihak Pertama mengalami
kerusakan, baik akibat maupun bukan diakibatkan kecelakaan, maka Pihak
Kedua harus:
a. memperbaiki Kendaraan Dinas tersebut termasuk pengecatan dengan
kualitas cat oven; dan
b. menyediakan dan menyerahkan Kendaraan Dinas Cadangan tanpa beban
dan atau biaya tambahan apapun kepada Pihak Pertama.
9) Kendaraan Dinas akan dihitung sewa setelah lulus uji masuk site PT Amman
Mineral Industries (PT AMIN)N.

PASAL 2
PROSEDUR PENGOPRASIAN

1) pengaturan Pengaturan atas pengunaan Kendaraan Dinas dilakukan oleh Pihak


Pertama.
2) Penyediaan dan pengeluaran atas Bahan Bakar Minyak (BBM) ditanggung oleh
Pihak Pertama.

4
3) Periode penggantian ban dilakukan oleh Pihak Kedua setiap 6 (enam) bulan
sekali, atau telah mencapai 30.000 km mana yang lebih dulu terlampaui dengan
dilakukan an rotasi ban dari roda belakang yang baru di pindah/dipasang di roda
depan, dilakukan secara kontinyu setiap 6 (enam) bulan sekali serta jenis
penggantian ban baru dengan jenis yang sama.
4) Perawatan dan pemeliharaan Kendaraan Dinas sesuai standar pabrik
berdasarkan manual book.
5) Setiap perawatan dan/ atau pemeliharaan Kendaraan Dinas wajib dicantumkan
tanggal dan cap/sticker pelaksana perawatan dan/atau pemeliharaan pengelola
sebagai time control untuk penggantian berikutnya.
6) Kendaraan Dinas cadangan atau pengganti sekurang-kurangnya memenuhi
kriteria dan persyaratan sebagaimana dimaksud Ppasal 1 Perjanjian ini.

PASAL 3
HARGA SEWA KENDARAAN

1) Harga sewa Kendaraan Dinas sebesar Rp 9.500.000 (Sembilan Juta Lima Ratus
Ribu Rupiah) selama …… (…………) bulan kalender dengan rincian terhitung
sejak tanggal ……… bulan …… tahun 2022 sampai dengan tanggal ….. bulan
……. 2023
2) Harga sewa sebagaimana dimaksud Ayat (1) Pasal ini mencakup antara lain
namun tidak terbatas pada pengadaan Kendaraan Dinas dan atau penggantinya,
pemenuhan surat surat dan dokumentasi lainnya, asuransi All Risk, biaya
overhead, PPN (pajak Pertambahan Nilai) 11% (Sebelas Persen), pajak
penghasilan, dan semua beban atau ongkos langsung, tidak langsung maupun
tambahan yang dikeluarkan serta biaya-biaya jenis apapun, baik langsung, tidak
langsung, maupun tambahan, yang dikeluarkan atau dikenakan pada Pihak
Kedua, kecuali dinyatakan dalam perjanjian ini.

PASAL 4
KEWAJIBAN PIHAK KEDUA

1) Pihak Kedua berkewajiban melaksanakan pemeliharaan dan perawatan atas


Kendaraan Dinas dengan cara dan waktu yang wajar sebagaimana lazimya.
2) Apabila Kendaraan Dinas rusak dan tidak dapat dioperasikan, maka Pihak
Kedua harus segera memperbaiki kendaraan tersebut dengan ketentuan;
a. Apabila setelah 3 (tiga) jam kendaraan tidak dapat dioperasikan, maka Pihak
Kedua harus menyediakan Kendaraan Dinas pengganti sementara atau
cadangan yang dalam kondisi prima; dan
b. Pemakaian Kendaraan Dinas pengganti sementara hanya diizinkan selama 3
(bulan) dan apabila melebihi batas 3 (bulan) atau lebih, maka Pihak Kedua
harus mengganti Kendaraan Dinas yang tidak dapat dioperasikan tersebut
dengan kendaraan lain yang sesuai dengan persyaratan Kendaraan Dinas
sebagaimana diatur Pasal 1 Perjanjian ini.

5
3) Pihak Kedua bertanggung jawab sepenuhnya atas semua biaya yang timbul
dalam pengoperasian kendaraan tersebut antara lain meliputi biaya perawatan
dan biaya penggantian Kendaraan Dinas yang rusak.
4) Pihak Kedua wajib mengasuransikan kendaraan dengan kondisi All Risk
(pertanggungan penuh termasuk banjir dan huru-hara) serta berkas fotokopi
berkas asuransi diserahkan kepada Pihak Pertama.
5) Untuk menangani masalah administrasi dan pengawasan operasional kendaraan
serta masalah-masalah lain yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan,
Pihak Kedua harus menunjuk seorang perwakilan yang bertindak untuk dan
atas nama Pihak Kedua.
6) Pihak kedua dilarang mengalihkan sebagian atau seluruh pekerjaan pada
lingkup pekerjaan ini kepada pihak lain, kecuali atas izin tertulis dari Pihak
Pertama dengan ketentuan pemberi izin dari Pihak Pertama tidak membebaskan
Pihak Kedua untuk memastikan pelaksanaan Perjanjian sesuai ketentuan yang
berlaku.
7) Pihak Kedua tidak berkewajiban menyediakan tenaga kerja pengemudi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 Perjanjian ini.
8) Pihak Kedua menyatakan segala kesalahan dalam pemenuhan sebagian atau
seluruh ketentuan dalam Perjanjian ini dapat dinyatakan sebagai wanprestasi
oleh Pihak Pertama.

PASAL 5
BIAYA DAN CARA PEMBAYARAN

1) Pembayaran atas harga sewa sebagaimana dimaksud Pasal 3 Perjanjian ini


berdasarkan tagihan tertulis Pihak Kedua
2) Pembayaran atas setiap tagihan sebagaimana dimaksud Pasal ini dilakukan
melalui transfer cara standing instruction ke:
Nama Bank : ………………………….Bank Rakyat Indonesia
Nomor Rekening : ……………………………4804 0102 3732 509
Atas Nama : ……………………………Ir. Syahrir M. AR

PASAL 6
PAJAK

1) Pajak Penghasilan (PPh) dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang timbul atas
imbalan jasa dimaksud Pasal 3 ayat (1) Perjanjian ini menjadi beban dan
tanggung jawab Pihak KeduaPertama.
2) Apabila ada perubahan ketentuan dalam perpajakan yang berhubungan dengan
Perjanjian ini akan diadakan perbaikan sesuai peraturan yang berlaku

PASAL 7

6
SANKSI – SANKSI

1) Setelah Perjanjian ini ditandatangani dan Pihak Kedua tidak dapat


menyediakan Kendaraan DiInas sesuai ketentuan dalam Perjanjian ini, maka
Pihak Kedua dapat dinyatakan melakukan keterlambatan dan dapat dikenakan
denda sebesar 0,1% (nol koma satu persen) per hari dikalikan harga sewa
Kendaraan Dinas, dengan maksimal 5% (lima persen) dari harga sewa
sebagaimana diatur dalam Perjanjian ini, dikalikan jumlah hari keterlambatan.
2) Pihak Pertama berhak memberikan peringatan tertulis kepada Pihak Kedua
dalam melakukan kesalahan terhadap pemenuhan Perjanjian ini dengan
ketentuan apabila sampai dengan peringatan tertulis ketiga dari Pihak Pertama
belum melakukan perbaikan yang dipersyaratkan, maka Pihak Pertama berhak;
a. Mengenakan denda sebagaimana dimaksud Ayat (1) Pasal ini;
b. Menunda pembayaran penagihan; dan/ atau
c. Mengakhiri Perjanjian secara sepihak. dengan atau tanpa disertai sanksi
pengakhiran berupa denda sebesar 3 (tiga) kali total harga sewa Kendaraan
Dinas.
3) Apabila Pihak Kedua membatalkan atau mengakhiri Perjanjian secara sepihak
dan bukan dikarenakan wanprestasi sebagaimana yang dimaksud dalam ayat (2)
Pasal ini, maka Pihak Kedua dapat dikenakan denda oleh Pihak Pertama sebesar
3 (tiga) kali nilai biaya sewa sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 3
Perjanjian ini dengan ketentuan unit kendaraan tidak dapat ditarik tanpa izin
atau persetujuan Pihak Pertama dengan mekanisme yang disepakati Para Pihak
4) Semua denda, jika ada, akan diperhitungkan dan ditagihkan pada bulan
berjalan

PASAL 8
MASA BERLAKU PERJANJIAN

1) Perjanjian berlaku terhitung sejak …. …….. 2022 sampai dengan … ………. 2023
atau selama ……. (………….) bulan kalender dan dapat diperpanjang atas
kesepakatan Para Pihak
2) Masa berlaku Perjanjian ini berakhir apabila:
a. Telah lampau jangka waktu sebagaimana dimaksud Ayat (1) Pasal ini dan
tidak dilakukan perpanjangan;
b. Kesepakatan Para Pihak untuk mengakhiri Perjanjian;
c. Pihak Pertama dan atau Pihak Kedua bubar atau dibubarkan berdasarkan
putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap;
d. Pihak Pertama dan atau Pihak Kedua dinyatakan pailit berdasarkan putusan
pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap;
e. Pihak Kedua melakukan pelanggaran ketentuan dalam Perjanjian ini.
3) Para Pihak sepakat penghentian Perjanjian dilakukan apabila terjadi keadaan
kahar yang menyebabkan pekerjaan tidak dapat dilaksanakan; dan

7
PASAL 9
KEADAAN KAHAR (FORCE MAJEURE)

1) Kegagalan setiap Pihak dalam melaksanakan kewajiban yang dimiliki


berdasarkan Perjanjian yang diakibatkan keadaan kahar tidak akan
menerbitkan hak oleh masing-masing Pihak untuk mangajukan tuntutan
kepada Pihak yang terkena keadaan kahar.
2) Yang dimaksud keadaan kahar meliputi : bencana alam (seperti antara lain
gempa bumi, angin taufan, banjir, letusan gunung berapi), epidermi, kebakaran,
pemogokan massal, perang, huru hara, revolusi, kekacauan yang disebabkan
oleh keadaan ekonomi, politik, sosial, pemberontakan, perubahan peme
3) rintahan secara inkonstitusional, perubahan peraturan perundang-undangan dan
perubahan kebijakan Pemerintah di bidang ekonomi dan moneter yang secara
langsung berkaitan dengan pelaksanaan Perjanjian ini.
4) Pihak yang mengalami keadaan kahar harus memberitahukan kepada pihak
lainnya paling lambat 7 (tujuh) hari kalender secara tertulis sejak terjadinya
keadaan kahar, dengan ketentuan apabila dalam kurun waktu tersebut tidak
melakukan pemberitahuan, maka keadaan kahar dianggap tidak terjadi.
5) Pihak yang menerima pemberitahuan tertulis keadaan kahar harus
menyampaikan tanggapan secara tertulis kepada Pihak yang mengalami
keadaan kahar paling lambat 7 (tujuh) hari kalender terhitung sejak diterimanya
pemberitahuan keadaan kahar, dengan ketentuan apabila dalam kurun waktu
tersebut diabaikan, maka keadaan kahar dianggap terjadi

PASAL 10
ADDENDUM / AMENDEMEN

1) Hal-hal yang belum diatur dalam Perjanjian ini dapat dirundingkan secara
musyawarah oleh Para Pihak
2) Hasil musyawarah Para Pihak secara tertulis merupakan ketentuan-ketentuan
tambahan/perubahan yang akan dituangkan dalam Addendum/Amendemen
Perjanjian yang merupakan bagian yang mengikat dan tidak terpisahkan dari
Perjanjian ini

PASAL 11
PENYELESAIAN PERSELISIHAN

1) Apabila terjadi perselisihan sebagai akibat dari Perjanjian ini, maka Para Pihak
sepakat untuk menyelesaikan perselisihan tersebut secara musyawarah dan
mufakat.
2) Dalam hal musyawarah sebagaimana dimaksud Ayat (1) Pasal ini tidak dapat
diselesaikan secara mufakat, maka penyelesaian perselisihan akan diajukan ke
Pengadilan Negeri Serang - Banten.

8
PASAL 12 PENUTUP

1) Apabila terdapat kekeliruan dan atau kekuranngan dalam Perjanjian ini,


maka dapat diadakan perbaikan seperlunya atau ditinjau kembali oleh Para
Pihak;
2) Perjanjian ini dibuat rangkap 2 (dua) bermeterai cukup dan memiliki
kekuatan hukum yang sama untuk Para Pihak.

PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA


PT PT KRAKATAU TIRTA INDUSTRI
………………………………….RAHMA
T RANGGA ALFAH

…………………………………..ALUGOR
O MULYOWAHYUDI
………………………………… Divisi …………..Direktur Utama
Direktur ……………..

Anda mungkin juga menyukai