Anda di halaman 1dari 9

PERJANJIAN SEWA MENYEWA UNIT MOBIL SUPERVISI

No. Kontrak : 001/SPKL/PNP2-LANDAK/IP/IV/IX/2018

Pada hari ini, Minggu tanggal 26 (Dua Puluh Enam) Agustus 2018 (dua ribu delapan belas) telah
dibuat dan ditandatangani Perjanjian Sewa Menyewa Mobil Supervisi oleh dan antara:
-----------------------------

1. ITA PAULA , beralamat Ds. Selange. Kec. Meranti,Kab. Landak, Kalimantan Barat
pemegang Kartu Tanda Penduduk nomor : 6108086104750001, dalam hal ini sebagai pemilik
unit Mobil Ford Ranger Extra Cabin yang tunduk ada hukum Negara Republik Indonesia,
berkedudukan di Landak, selanjutnya disebut “PIHAK PERTAMA”;--

1. TUAN; BENAR GINTING, swasta, beralamat di PT.PERKEBUNAN ANAK NEGERI


PASAMAN, Kabupaten Landak, dalam hal ini bertindak dalam jabatannya selaku Pimpinan, dari
dan karenanya bertindak untuk dan atas nama PT. PT PERKEBUNAN ANAK NEGERI
PASAMAN, suatu perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan dan tunduk pada hukum
Negara Republik Indonesia, berkedudukan di Landak, selanjutnya disebut “PIHAK
KEDUA”;--------------------------------------------------

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA bersama-sama selanjutnya disebut “PARA PIHAK”. ------

PARA PIHAK terlebih dahulu menerangkan dan menyatakan sebagai berikut : -----------------------

- Bahwa PIHAK KEDUA memerlukan 1 (satu) unit Mobil Ford Ranger Extra Cabin atau setara
untuk pelaksanaan pekerjaan di areal kerja PIHAK KEDUA. ----------------------
- Bahwa PIHAK PERTAMA adalah pemilik dan penyedia jasa penyewaan Unit-Unit berat
termasuk1 (satu) unit Mobil Ford Ranger Extra Cabin atau setara ---------------------

- Bahwa PIHAK KEDUA bermaksud untuk menyewa Unit Mobil Supervisi tersebut di atas dari
PIHAK PERTAMA yang dengan ini hendak menyewakan Unit Mobil Supervisi tersebut. ----------
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, PARA PIHAK dengan ini sepakat dan semufakat untuk
mengikatkan diri dalam Perjanjian Unit Mobil Supervisi (selanjutnya disebut dengan ”Perjanjian”)
dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan sebagai berikut : ----------------------------------------------

Pasal 1
Uraian Dan Volume Pekerjaan

1. PIHAK PERTAMA dengan ini mengikatkan diri untuk menyewakan dan menyerahkan kepada
PIHAK KEDUA yang dengan ini mengikatkan diri untuk menyewa dan menerima dari PIHAK
PERTAMA termasuk diataranya;-------------------------------------------------------------------------

Uraian Pekerjaan Rental Volume Pekerjaan


Rental 1 (satu) unit Mobil Ford Ranger ± 1 unit (satu) unit per bulan
Extra Cabin atau setara

2. Unit akan dipergunakan oleh PIHAK KEDUA di areal kerja PIHAK KEDUA pada Kebun
Kayan, PT. Perkebunan Anak Negeri Pasaman, Kabupaten Landak, Propinsi Kalimantan
Barat PIHAK KEDUA dan perusahaan afiliasinya (selanjutnya disebut “Areal Kerja PIHAK
KEDUA”). ------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pasal 2
Jangka Waktu dan Pengoperasian

1. Sewa menyewa Unit dilangsungkan dan diterima oleh PARA PIHAK untuk jangka waktu
terhitung sejak beroperasinya Unit di kebun PIHAK PERTAMA yaitu tanggal 14 (EMPAT
BELAS) Agustus 2018 (dua ribu delapan belas) dan akan berakhir pada tanggal 25 (Dua
Puluh Lima) Agustus 2018 (dua ribu delapan belas);
----------------------------------------------------------------------------------------
2. Jangka waktu sebagaimana dimaksud ayat 1 Pasal ini dapat diperpanjang kembali sesuai
permintaan dan kebutuhan PIHAK KEDUA yang diberitahukan kepada PIHAK PERTAMA
sebelum Perjanjian berakhir;
-----------------------------------------------------------------------------------
3. Pemakaian Unit per hari dan pengoperasian Unit sesuai kebutuhan PIHAK KEDUA (selanjutnya
disebut “Hari Pemakaian”). ---------------------------------------------------------------------------------
Pasal 3
Harga Sewa

1. Harga sewa Unit yang disetujui dan diterima oleh PARA PIHAK sebagai berikut;------------------

Rental Unit Mobil Supervisi Strada Rp. 416.000,-/ Unit/Hari (Empat Ratus Enam Belas
Triton 4 X 4 single Cabin atau setara Ribu) per Unit per Hari

2. Harga sewa sebagaimana dimaksud ayat 1 point a Pasal ini belum termasuk Bahan Bakar Solar
(BBM), gaji dan Premi driver:-------------------------------------------------------------------------------

3. Harga sewa dimaksud ayat 1 point a dan b sudah termasuk Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 23 serta
segala biaya yang menjadi tanggung jawab PIHAK PERTAMA sebagaimana diatur pada Pasal 12
ayat 1 Perjanjian, namun belum termasuk PPN 10 %;------------------------------------------------------

4. Total harga sewa ayat 1 point a adalah Rp. 416.000 /Hari dikalikan dengan harga sewa per hari
dalam satu bulan kalender; ----------------------------------------------------------------------------------
5. Harga sewa per unit yang ditetapkan dalam ayat 1 point a Pasal ini sudah final selama jangka
waktu Perjanjian. ----------------------------------------------------------------------------------------------

Pasal 4
Cara Pembayaran

1. Pembayaran harga sewa dilakukan PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA 31 (tiga puluh)
hari sekali setelah pemakaian Unit selama satu bulan berdasarkan Berita Acara Pemakaian Unit
(Time Sheet) sebagai bukti yang menunjukan jumlah berapa hari pemakaian Unit di Areal Kerja
PIHAK KEDUA, pembayaran mana setelah dilakukan perhitungan dan pemotongan PPh Pasal 23
oleh PIHAK KEDUA; --------------------------------------------------------------------------------------
2. Berita Acara sebagaimana dimaksud ayat 1 Pasal ini baru diakui sah apabila telah ditandatangani
oleh Group Manager PIHAK KEDUA bersama-sama dengan pengawas lapangan/operator/kernet
atau petugas lain yang ditunjuk oleh PIHAK PERTAMA; ------------------------------------------------
3. Pembayaran harga sewa dilakukan PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA selambat-
lambatnya 31 (tiga puluh satu) hari kerja setelah tagihan asli yang dilampirkan dengan Time Sheet
diterima pada kantor PIHAK KEDUA, yang dilakukan dengan cara transfer ke rekening Bank
PIHAK PERTAMA di bawah ini: ----------------------------------------------------------------------------

Bank : BRI
2. Nomor rekening : 7215-01-009142-53-6
Atas nama : ITA PAULA

Pasal 5
Pajak-Pajak

1. Pajak-pajak yang timbul sehubungan dengan Perjanjian, wajib dipikul serta disetor dan dibayar
oleh pihak terhadap siapa menurut peraturan perpajakan yang berlaku diletakkan beban dan
kewajiban pajak tersebut; ------------------------------------------------------------------------------------
2. PIHAK PERTAMA dengan ini bersedia untuk memberikan fotocopy Surat Pemberitahuan Masa
(SPM) PPN yang telah dilaporkan ke Kantor Pelayanan Pajak setempat kepada PIHAK KEDUA;-

Pasal 6
Alasan Pembebasan Biaya Sewa

1. PIHAK KEDUA dibebaskan dari kewajiban membayar sewa dengan ketentuan sebagai berikut: --
a. Dalam hal Unit mengalami kerusakan, maka pembebasan biaya sewa terhitung pada hari
diterimanya pemberitahuan tertulis dari PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA yang
turut ditandatangani oleh pengawas lapangan/driver atau oleh salah satu petugas yang
ditunjuk oleh PIHAK PERTAMA hingga Unit selesai diperbaiki oleh PIHAK PERTAMA; ---
b. Dalam hal kelalaian PIHAK PERTAMA mengadakan penggantian driver Unit sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 12 ayat 1 huruf b Perjanjian setelah diperingati oleh PIHAK KEDUA
secara tertulis 2 (dua) kali berturut-turut, dengan tenggang waktu peringatan antara satu dan
lainnya berselang sekurangnya 2 (dua) hari, maka pembebasan biaya sewa terhitung pada hari
diterimanya pemberitahuan tertulis dari PIHAK KEDUA mengenai penggantian driver unit
kepada PIHAK PERTAMA hingga pada saat hari operator pengganti diterima oleh PIHA
KEDUA; --------------------------------------------------------------------------------------------------
c. Dalam hal unit tidak dioperasikan karena Unit pengganti sehubungan dengan Pasal 12 ayat 1d
dan 1h belum datang, maka pembebasan biaya sewa terhitung pada hari diterimanya
pemberitahuan tertulis dari PIHAK KEDUA yang turut ditandatangani oleh pengawas
lapangan kepada PIHAK PERTAMA mengenai hal tersebut hingga pada saat hari Unit
pengganti diterima oleh PIHAK KEDUA sebagaimana dibuktikan oleh Berita Acara Serah
Terima Unit (”BASTU”); ---------------------------------------------------------------------------------
d. Dalam hal Unit sudah dipulangkan oleh PIHAK PERTAMA sebelum jangka waktu Perjanjian
berakhir, maka pembebasan biaya sewa terhitung pada hari diterimanya pemberitahuan
tertulis dari PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA mengenai pemulangan Unit
tersebut. --------------------------------------------------------------------------------------------------
e. Dalam hal mangkir atau sakitnya driver, hari libur nasional dan hari yang ditentukan libur
oleh Pihak Kebun PIHAK KEDUA bagi seluruh karyawan, maka pembebasan biaya sewa
terhitung pada hari diterimanya pemberitahuan tertulis dari PIHAK KEDUA kepada PIHAK
PERTAMA mengenai hal tersebut; ----------------------------------------------------------------------
f. Dalam hal terjadi Force Majeure; ---------------------------------------------------------------------
2. Dalam hal mangkirnya semua petugas PIHAK PERTAMA dari Areal Kerja PIHAK KEDUA,
maka PIHAK KEDUA harus memberitahukan kepada PIHAK PERTAMA dalam waktu 3 x 24
jam, yang tanpa adanya pemberitahuan tersebut pembebasan sewa dianggap tidak beralasan
kecuali dapat dibuktikan sebaliknya. -----------------------------------------------------------------------
Pasal 7
Transportasi Unit dan biaya

1. Segala perizinan yang diperlukan berkenaan dengan mobilisasi dan demobilisasi Unit
sebagaimana dimaksud ayat 1 Pasal ini akan diurus dan menjadi beban biaya sepenuhnya PIHAK
PERTAMA; ------------------------------------------------------------------------------------------------------
2. Apabila unit mengalami kerusakan dan perlu ditukar, maka biaya mobilisasi dan demobilisasi
menjadi tanggung jawab penuh PIHAK PERTAMA. --------------------------------------------------

Pasal 8
Pengembalian Unit

1. Penarikan/demobilisasi Unit oleh PIHAK PERTAMA wajib dilakukan paling lambat 15 (lima
belas) hari setelah: ---------------------------------------------------------------------------------------------
a. Berakhirnya Jangka waktu Perjanjian; -----------------------------------------------------------------
b. Terjadinya pemutusan Perjanjian atas dasar ketentuan Pasal 14 Perjanjian. -----------------------
2. Penarikan/demobilisasi Unit menjadi tanggung jawab penuh PIHAK PERTAMA.

Pasal 9
Pengoperasian

1. Unit hanya boleh dioperasikan oleh driver atau petugas-petugas yang ditunjuk oleh PIHAK
PERTAMA; -----------------------------------------------------------------------------------------------------
2. Penjadwalan kerja serta perintah-perintah/petunjuk-petunjuk, pengaturan dan pengawasan kerja
ditetapkan oleh PIHAK KEDUA atau petugas-petugas PIHAK KEDUA harus dipatuhi oleh para
petugas/operator PIHAK PERTAMA; --------------------------------------------------------------------
3. Driver tidak diperkenankan mengoperasikan Unit di luar fungsi dan kegunaannya dan PIHAK
KEDUA atau petugas yang ditunjuk tidak dibenarkan memberi perintah-perintah pengoperasian
yang menyimpang dari fungsi dan kegunaan Unit. ---------------------------------------------------------
Pasal 10
Perawatan dan Kerusakan

1. Perawatan/pemeliharaan dan kerusakan Unit menjadi tanggung jawab PIHAK PERTAMA.


Perawatan dilaksanakan secara regular sesuai manual pemeliharaan, demikian juga perbaikan atas
kerusakan semuanya itu dilakukan oleh mekanik yang ditunjuk PIHAK PERTAMA atas biaya
PIHAK PERTAMA sepenuhnya; ---------------------------------------------------------------------------
2. Peralatan kerja dan/atau suku cadang (spare-parts dan maintenance) baik untuk manual
perawatan/pemeliharaan maupun untuk perbaikan beserta biaya-biaya yang timbul karenanya di
atur sebagai berikut;-------------------------------------------------------------------------------------------
a. Apabila kerusakan yang mengakibatkan pergantian spare part dengan nilai harga < (kurang)
dari Rp. 1.000.000,- menjadi tanggung jawab PIHAK PERTAMA;---------------------------------
b. Apabila kerusakan yang mengakibatkan pergantian spare part dengan nilai harga > (lebih)
dari Rp. 1.000.000,- Menjadi tanggung jawab bersama dimana pembagiannya adalah 50:5
c. Apabila kerusakan lebih dari 4 (empat) dalam sebulan maka PIHAK PERTAMA dapat
mempertimbangkan untuk pergantian Unit Mobil Supervisi ;-------------------------------------

Pasal 11
Tanggung Jawab

1. PIHAK PERTAMA bertanggung jawab untuk: ------------------------------------------------------------


a. Memberi jaminan kepada PIHAK KEDUA agar PIHAK KEDUA dapat menikmati
penggunaan/pemanfaatan Unit dengan baik dan tidak mengalami tuntutan atau gangguan baik
gangguan kerusakan atau dari pihak ketiga lainnya yang menyatakan pemilik atau turut
mempunyai hak atas Unit. Dalam hal gangguan yang dimaksud berlangsung selama 4 (hari)
hari berturut-turut sehingga Unit tidak dapat dipergunakan oleh PIHAK KEDUA atau dalam
tenggang waktu 1 (satu) bulan frekuensi gangguan tersebut mencapai 4 (empat) kali, maka
PIHAK PERTAMA atas permintaan PIHAK KEDUA wajib menggantikan dengan unit lain
yang sama jenis, tipe dan kegunaan, memenuhi persyaratan sehat dan siap pakai. Segala biaya
yang timbul termasuk seperti namun tidak terbatas pada biaya gaji supir, premi supir, jaga
malam, uang makan, mobilisasi dan demobilisasi untuk penggantian Unit tersebut ditanggung
oleh PIHAK PERTAMA; ---------------------------------------------------------------------------------
b. Segala perbuatan, tindakan, persoalan dan tuntutan dari petugas yang ditunjuk oleh atau yang
menjadi tanggungan PIHAK PERTAMA adalah merupakan urusan dan tanggungjawab
PIHAK PERTAMA sepenuhnya dengan membebaskan (vrijwaaren) PIHAK KEDUA dari
segala tuntutan baik dari driver atau dari para petugas yang ditunjuk oleh PIHAK PERTAMA
maupun dari pihak ketiga lainnya baik di dalam dan di luar pengadilan; --------------------------
c. Mengasuransikan Unit, segala peralatan dan perlengkapan (aksesoris) Unit dari segala
akibat/risiko yang mungkin dapat timbul seperti namun tidak terbatas pada kecelakaan,
kehilangan (kecurian), kebakaran, tabrakan, terbenam/musibah lain dan PIHAK PERTAMA
membebaskan PIHAK KEDUA dari gugatan dalam bentuk apapun dari pihak ketiga ataupun
dari pihak lainnya atas segala bentuk kerugian yang diderita oleh PIHAK KEDUA akibat
kelalaian PIHAK PERTAMA mengasuransikan Unit dan segala peralatan serta perlengkapan
tersebut di atas; ------------------------------------------------------------------------------------------
d. Menanggung apabila terjadi kecelakaan, kehilangan (kecurian), kebakaran/musibah, tabrakan,
terbenam, pada Unit yang disewakan, maka segala risiko dan tanggung jawab menjadi
tanggungan PIHAK PERTAMA sepenuhnya tanpa melibatkan PIHAK KEDUA; ---------------
e. Melakukan dan menanggung biaya pengiriman (mobilisasi) dan pemulangan (demobilisasi)
Unit, biaya transportasi mobilisasi dan demobilisasi apabila Unit sering rusak ataupun
diganti;-------------------------------------------------------------------------------------------------------
f. Memelihara kelestarian fungsi lingkungan hidup serta mencegah dan menanggulangi
pencemaran dan perusakan lingkungan hidup sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku tentang lingkungan hidup dan membebaskan PIHAK KEDUA dari
tuntutan/gugatan dan ganti rugi dalam bentuk dan nama apapun dari pihak lain sehubungan
pencemaran dan pengrusakan lingkungan akibat pengoperasian Unit oleh PIHAK
PERTAMA;-----------------------------------------------------------------------------------------------

2. PIHAK KEDUA bertanggung jawab: -----------------------------------------------------------------------


a. Menyediakan satu orang driver untuk mengoperasikan unit mobil tersebut, segala upah dan
premi menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA. -----------------------------------------------------
b. Menyediakan bahan bakar solar untuk mengoperasikan Unit, kehabisan atau tidak tersedianya
bahan bakar sehingga terhentinya pengoperasian Unit menjadi tanggung jawab PIHAK
KEDUA. --------------------------------------------------------------------------------------------------
c. Mengatur segala kegiatan di lapangan dalam rangka penggunaan mobil Supervisi tersebut;----

Pasal 12
Pengalihan Hak Sewa

PIHAK KEDUA tidak diperbolehkan mengalihkan hak sewanya kepada pihak lain tanpa persetujuan
tertulis terlebih dahulu dari PIHAK PERTAMA; --------------------------------------------------------------

Pasal 13
Pembatalan/Pengakhiran Perjanjian

1. Salah satu pihak berhak untuk membatalkan/mengakhiri Perjanjian secara sepihak tanpa
diperlukan pernyataan pembatalan/pengakhiran terlebih dahulu dari siapapun juga akan tetapi
dengan memberitahukan kepada pihak lainnya dalam tenggang waktu sekurang-kurangnya 3
(tiga) hari sebelum pembatalan/pengakhiran dalam hal:
a. PIHAK PERTAMA belum menyerahkan atau unit belum tiba di Areal Kerja PIHAK KEDUA
setelah lewat 7 (tujuh) hari dari tanggal penyerahan Unit sebagaimana dimaksud Pasal 3 ayat
1 Perjanjian; -----------------------------------------------------------------------------------------------
b. PIHAK PERTAMA lalai memenuhi tanggung jawabnya sebagaimana yang dimaksud dalam
ketentuan Pasal 12 ayat 1 huruf b dan 12 ayat 1 huruf d walaupun telah diperingati oleh
PIHAK KEDUA 3 (tiga) kali berturut-turut dalam tenggang waktu antara peringatan yang
satu dan yang lainnya berselang sekurangnya 3 (tiga) hari kerja; -----------------------------------
c. PIHAK KEDUA terbukti menggunakan Unit diluar dari fungsi dan kegunaanya;----------------
d. PIHAK KEDUA lalai melakukan pembayaran sewa sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal
5, kelalaian mana cukup dibuktikan dengan lewatnya waktu dan setelah diperingati secara
tertulis oleh PIHAK PERTAMA 3 (tiga) kali berturut-turut dengan tenggang waktu antara
peringatan satu dan yang lainnya berselang sekurangnya 3 (tiga) hari kerja; ----------------------
Dalam hal terjadi pembatalan/pengakhiran Perjanjian, PIHAK PERTAMA berhak menarik Unit dari
Areal Kerja PIHAK KEDUA menurut ketentuan-ketentuan Pasal 9 Perjanjian; -----------------

2. Kedua belah pihak wajib memperhitungkan kembali jumlah waktu pemakaian Unit yang definitif
dengan pembayaran sewa yang telah atau masih harus dibayarkan oleh PIHAK KEDUA sampai
saat pembatalan/pengakhiran Perjanjian dan setelah itu antara satu dan lainnya akan mengadakan
perhitungan selesai/lunas dan pembebasan seperlunya;
----------------------------------------------------
3. Pembatalan/pengakhiran Perjanjian yang bukan disebabkan oleh alasan sebagaimana dimaksud
dalam ayat 1 pasal ini tidak diperkenankan kecuali disetujui oleh PARA PIHAK bersama-sama
setelah pihak satu terhadap pihak lainnya saling mengadakan perhitungan selesai/lunas dan
pembebasan;---------------------------------------------------------------------------------------------------
Pasal 14
Force Majeure

1. Kegagalan/Keterlambatan salah satu pihak untuk memenuhi kewajibannya dalam Perjanjian tidak
dapat dipersalahkan kepadanya karena keadaan force majeure. Istilah Force Majeure dalam
Perjanjian diartikan sebagai hal-hal antara lain tetapi tidak terbatas pada gempa bumi, banjir,
epidemi, ledakan, kebakaran, huru-hara, peperangan, pemberontakan, termasuk tindakan
administratif atau perintah dari yang berwajib/pemerintah yang bukan disebabkan oleh kesalahan
atau pelanggaran ketentuan peraturan perundang-undangan, karenanya tidak dapat dituntut atau
didenda oleh pihak lain yang menderita kerugian sebagai akibat dari timbulnya atau kejadian
force majeure tersebut; -------------------------------------------------
2. Dalam tenggang waktu 3 x 24 jam sejak terjadinya force majeure, kejadian mana menurut pihak
yang mengalaminya dapat menyebabkan kegagalan/keterlambatan dipenuhinya kewajiban
Perjanjian, hal tersebut wajib diberitahukan secara tertulis kepada pihak lain yang tanpa adanya
pemberitahuan dalam tenggang waktu demikian itu, force mejeure dianggap tidak mempengaruhi
pelaksanaan Perjanjian kecuali dapat dibuktikan lebih lanjut, bahwa pemberitahuan tersebut
dalam tenggang waktu yang demikian itu adalah juga berada di luar kekuasaanya; ----------
3. Force Mejerue dapat diterima kedua belah pihak apabila dilengkapi dengan bukti tertulis dari
instansi pemerintah yang berwenang menerangkan/membenarkan tentang kejadian itu; -------------
4. Dengan diterimanya keadaan force majeure, penundaan pelaksanaan Perjanjian diperkenankan
hingga berakhirnya keadaan tersebut atau atas persetujuan bersama Perjanjian dapat diadakan
perubahan sedemikian rupa untuk memperkecil risiko kerugian yang sekiranya akan diderita
akibat hal tersebut. Jika kejadian force majeure berlangsung selama jangka waktu 45 (empat
puluh lima) hari berturut-turut secara terus menerus, maka Perjanjian dapat diakhiri oleh PARA
PIHAK dengan terlebih dahulu diadakan pemberesan dan perhitungan selesai (acquit et decharge)
antara PARA PIHAK; -----------------------------------------------------------------------------------------
5. Apabila satu atau lebih syarat-syarat untuk dapat diterimanya keadaan force majeure menurut
ketentuan Pasal ini tidak dipenuhi, maka dalil mengenai keadaan force majeure yang diajukan
salah satu pihak dapat ditolak oleh pihak lainnya sehingga ketentuan Perjanjian tetap mengikat
dan berlaku bagi PARA PIHAK.
Pasal 15
PEMBERITAHUAN

Setiap pemberitahuan sehubungan dengan Perjanjian ini secara lisan dan/atau tertulis ditujukan ke:
---------------------------------------------------------------------------------------
- PIHAK PERTAMA
Alamat : Ds. Selange. Kec. Meranti,Kab. Landa, Kal Bar.
Telepon : ………………………
Contact Person : Ita Paula
- PIHAK KEDUA
Alamat : PT. Perkebunan Anak Negeri Pasaman Kec. Air Besar Kab. Landak Kal-Bar
Telp : ....................................
Contact Person : BENAR GINTING
Pasal 16
Interpretasi

1. Apabila terdapat perbedaan pendapat atau pertentangan antara materi (isi) yang tercantum dalam
lampiran atau bagian yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan Perjanjian,
maka PARA PIHAK setuju untuk menunjuk ketentuan yang tercantum dalam Perjanjian sebagai
yang mengikat dan berlaku bagi PARA PIHAK; -----------------------------------------------------------
2. Judul tiap Pasal Perjanjian tidak boleh diterjemahkan sebagai maksud dari ketentuan pasal
bersangkutan tetapi harus dianggap sebagai petunjuk untuk memudahkan pencarian akan
ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian. --------------------------------------------------------------------

Pasal 17
Addendum dan Amandemen

1. Hal-hal yang belum diatur atau kurang cukup diatur dalam Perjanjian akan diatur kemudian dalam
Perjanjian tambahan yang merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari
Perjanjian; ------------------------------------------------------------------------------------------------------
2. Dengan ditandatangani Perjanjian, maka segala surat menyurat yang pernah dilakukan oleh
PARA PIHAK sebelum ditandatangani Perjanjian ini, terkecuali yang dilekatkan sebagai bagian
yang tidak terpisahkan dari surat ini, dinyatakan oleh PARA PIHAK tidak berlaku lagi; ------------
3. Penambahan dan/atau perubahan terhadap Perjanjian dapat dilakukan atas persetujuanrtulis dari
PARA PIHAK. ------------------------------------------------------------------------------------------------
Pasal 18
Domisili Hukum

1. Jika timbul perselisihan sebagai akibat dari Perjanjian, PARA PIHAK sepakat untuk
menyelesaikan secara musyawarah untuk mufakat; ------------------------------
2. Apabila secara musyawarah mufakat belum dapat menyelesaikan perselisihan, maka PARA
PIHAK sepakat untuk memilih domisili hukum yang umum dan tetap di Kantor Kepaniteraan
Pengadilan Negeri Pontianak, di Kalimantan Barat;--
Demikianlah Perjanjian dibuat dan ditandatangani pada hari dan tanggal sebagaimana disebutkan pada
awal Perjanjian, dibuat dalam rangkap dua, masing-masing diberi materai cukup dan mempunyai
kekuatan hukum yang sama dan mengikat

PIHAK PERTAMA, PIHAK KEDUA,


PT. PERKEBUNAN ANAK
NEGERI PASAMAN

ITA PAULA BENAR GINTING


KONTRAKTOR G EM

Saksi -saksi:

1. M. JONO ( EM ) (.........................)
2. HUGO D ( Asst.Afdl IV) (.........................)
3. MULIADI ( Asst.Traksi ) (.........................)

Anda mungkin juga menyukai