Anda di halaman 1dari 7

KONTRAK JASA ANGKUTAN

ANTARA
PERUSAHAAN UMUM (PERUM) BULOG
DENGAN
PT. JASA PRIMA LOGISTIK
Nomor : K- 172/Move Reg/XI/2017

Pada hari ini Senin Tanggal Dua puluh bulan November tahun Dua ribu tujuh belas
(20-11-2017), antara : ----------------------------------------------------------------------------------------------------

I. PERUSAHAAN UMUM (PERUM) BULOG DIVISI REGIONAL JAWA BARAT, dalam hal ini
diwakili oleh Mentoba Sugit Tedjo Mulyono, Jabatan Kepala Divisi Regional Jawa Barat
berdasarkan Surat Keputusan Direksi Perusahaan Umum BULOG Nomor : KD-
255/DS101/09/2017 tanggal 27 September 2017, yang berkedudukan di Jalan Soekarno Hatta
No, 711.A, Bandung, selanjutnya disebut PIHAK KESATU.-----------------------------------------------

II. PT. JASA PRIMA LOGISTIK, dalam hal ini diwakili oleh R. Dharma Wijaya, Jabatan Kepala
Cabang Jabar PT. JASA PRIMA LOGISTIK berdasarkan Akta Pendirian Perusahaan No. 25
tanggal 24 April 2013 yang dibuat oleh Notaris Muchlis Patahna, SH., Mkn. di Jakarta dan
berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT. Jasa Prima Logistik BULOG No. KD-
13/DKU002/09/2017 tanggal 06 September 2017 tentang Pengangkatan Pegawai Dalam
Jabatan Stuktural PT. Jasa Prima Logistik BULOG yang berkedudukan di Jalan Soekarno
Hatta No.711 A Bandung, sebagai perusahaan jasa pengangkut , selanjutnya disebut PIHAK
KEDUA. -----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Untuk selanjutnya PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA dalam Kontrak ini secara bersama-sama
disebut PARA PIHAK. ---------------------------------------------------------------------------------------------------

D a s a r : -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
1. Prinlog Perusahaan Umum BULOG No : FP-1070/DO102/06092017 Kode Prinlog :
NAS-2017/09033/1016 tanggal 6 September 2017. --------------------------------------------------------

2. Surat Keputusan Kepala Divisi Regional Jawa Barat Perusahaan Umum BULOG Nomor :
SK-81 /10010/ XI / 2017 tanggal 20 November 2017 Tentang Surat Keputusan Penunjukan
Penyedia Jasa Angkutan Perusahaan Umum BULOG; -----------------------------------------------------

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, PARA PIHAK sepakat dan setuju untuk mengadakan
Kontrak Jasa Angkutan Movereg Beras ADA DN 2017 Non CSHP , yang selanjutnya disebut “
Kontrak ” dengan ketentuan dan syarat-syarat sebagai berikut : ----------------------------------------------

1
Pasal 1
Objek Kontrak

(1) PIHAK KESATU dengan ini menyatakan telah memberikan pekerjaan jasa angkutan kepada
PIHAK KEDUA, dan PIHAK KEDUA telah menerima dan menyanggupi pekerjaan jasa
angkutan yang diberikan oleh PIHAK KESATU untuk mengangkut beras yang dikelola oleh
PIHAK KESATU sebesar 6.000 (Enam ribu) Ton Netto dari Subdivre Karawang (pengirim)
dengan tujuan Subdivre Medan (penerima). ---------------------------------------------

(2) PIHAK KESATU menentukan jenis, kuantitas dan kualitas beras, yang akan diangkut, dari
tempat pengiriman ke tempat tujuan dan syarat-syarat lainnya yang ditetapkan didalam
Instruksi Angkutan (Inang).---------------------------------------------------------------------------------------

(3) Toleransi kuantitas pada ayat 1 dapat berkurang dan/atau bertambah 10% (sepuluh persen)
sesuai dengan kapasitas alat angkut yang akan digunakan atau kapasitas gudang penerima
atau ketersediaan stok di Divre/Subdivre pengirim.---------------------------------------------------------

Pasal 2
Tempat dan Jangka Waktu Pelaksanaan

(1) PIHAK KEDUA mengangkut beras sebagaimana tersebut pada pasal 1 sesuai dengan
destinasi Divre/Subdivre yang ditetapkan oleh PIHAK KESATU.
----------------------------------------
(2) PARA PIHAK telah sepakat dan menyetujui bahwa jangka waktu pelaksanaan pekerjaan
angkutan dari gudang Divre/SubDivre pengirim sampai gudang Divre/Subdivre penerima
ditetapkan selama 25 (dua puluh lima) hari kalender terhitung sejak penandatanganan
kontrak ini dan setiap pengangkutan diterbitkan Instruksi Angkutan (Inang). ------------------------
(3) Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan angkutan setiap shipment dari Gudang Divre/Subdivre
Pengirim sampai Gudang Divre/Subdivre Penerima ditetapkan didalam
Inang.----------------------
(4) INANG kedua dan seterusnya untuk pelaksanaan angkutan lebih dari satu pengapalan hanya
dapat diterbitkan apabila jangka waktu Kontrak Jasa Angkutan belum berakhir.
--------------------
(5) Apabila pekerjaan belum selesai dilaksanakan sedangkan jangka waktu kontrak telah
berakhir, maka atas permohonan PIHAK KEDUA dapat dilakukan addendum jangka waktu
kontrak, kecuali apabila terjadi keterlambatan tidak disertai alasan yang sah atau karena
kesalahan dan/atau kelalaian PIHAK KEDUA.--------------------------------------------------------------
(6) Penyerahan barang dari PIHAK KEDUA kepada PIHAK KESATU di masing-masing gudang
Divre/Subdivre penerima harus sesuai dengan jumlah sebagaimana tersebut pada Pasal 1
ayat (1), yang dibuktikan dengan Berita Acara Serah Terima Barang (BASTB) yang ditanda
tangani oleh PARA PIHAK.-----------------------------------------------------------------------------------------

Pasal 3
Biaya/Jasa Angkutan Serta Cara Pembayaran
(1) PIHAK KESATU melaksanakan pembayaran kepada PIHAK KEDUA sesuai dengan jumlah
kuantitas barang yang di kirim dari masing-masing gudang Divre/Subdivre pengirim dengan
tarif Rp. 450.000/ton dan ditambah PPN 10 %, sebagaimana tersebut dalam pasal 1 ayat (1)
kontrak ini, yang dibuktikan dengan BASTB yang telah ditandatangani oleh PARA PIHAK atau

2
wakilnya yang telah diberikan Kuasa.--------------------------------------------------------------------------

(2) Untuk setiap tahapan penagihan pembayaran yang diajukan oleh PIHAK KEDUA kepada
PIHAK KESATU, harus dilengkapi dengan dokumen-dokumen sebagai berikut :------------------
a. Asli Kwitansi dan Debet Nota Penagihan;
b. Faktur Pajak dan Surat Setoran Pajak (PPN 10% & PPh);
c. Copy NPWP dan NPPK.
d. Copy Kontrak Jasa Angkutan untuk tagihan INANG tahap I, tahap II, dan asli Kontrak
Jasa Angkutan untuk intruksi angkutan (INANG) tahap terakhir;
e. Asli INANG;
f. *Copy polis asuransi pengangkutan.
g. Asli Berita Acara Penyerahan Barang dari Gudang Pengirim;
h. Asli Berita Acara Serah Terima Barang (BASTB) yang telah ditandatangani oleh PARA
PIHAK / yang mewakili;
i. Copy rekap GD1M;
j. Asli atau Copy Konosemen/BL dan Asli berita acara pemuatan barang ke kapal (khusus
movenas);
k. Asli sertifikat kebersihan Palka dari Serveyor (khusus movenas);
l. Asli berita acara Pembongkaran (khusus movenas);
m. Asli Berita Acara Penerimaan Barang di Gudang Penerima
Semua dokumen yang diperlukan untuk penagihan biaya angkutan sebagaimana huruf a
sampai dengan huruf m, harus diserahkan kepada PIHAK KESATU dalam rangkap 2 (dua).
(3) Apabila PIHAK KESATU mengubah rencana pengiriman, tempat tujuan, atau jumlah barang
yang akan diangkut karena satu dan lain hal tidak sesuai yang tercantum di dalam Inang,
maka biaya angkutan yang telah ditetapkan akan disesuaikan dengan perubahan yang terjadi.

Pasal 4
Jaminan Pelaksanaan
(1) PIHAK KEDUA harus menyerahkan jaminan pelaksanaan kepada PIHAK KESATU berupa
Cek Tunai, Bank Garansi, Sertifikat Deposito dari Bank Pemerintah atau Bank yang ditunjuk
oleh PIHAK KESATU sebesar 5% ( lima persen ) dari total nilai jasa barang yang diangkut
atau sebesar 5% x ………….. ton x Rp ………..,- = Rp. ………..,- (………..)
(2) Penyerahan jaminan pelaksanaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), harus diserahkan
kepada PIHAK KESATU pada saat kontrak ditandatangani. --------------------------------------------
(3) PIHAK KESATU akan mengembalikan jaminan pelaksanaan kepada PIHAK KEDUA apabila
seluruh pekerjaan telah selesai dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dalam kontrak ini.-----
(4) PIHAK KEDUA menjamin keutuhan dan keselamatan barang yang diangkut sampai ke gudang
Subdivre penerima dengan mengasuransikan barang yang diangkut dengan kondisi Institute
Cargo Clauses ‘A’ 1/1/82 untuk angkutan menggunakan kapal besi, Total Lost Only (TLO)
untuk angkutan menggunakan kapal kayu dan Land and Air Transit Clauses Cover ‘B’
ditambah Hijacking Risk untuk angkutan darat dan menyerahkan Copy asuransi kepada
PIHAK KESATU--------------------------------------------------------------------------------------------------
(5) Apabila penyedia jasa angkutan yang tidak mengasuransikan atau kurang mengasuransikan
barang yang diangkut, maka apabila terjadi kesusustan atau kerusakan / kehilangan atas
barang yg diangkut baik dikarenakan kesalahan maupun karena kelalaian penyedia jasa
angkutan, serta resiko yang seharusnya di tanggung asuransi, maka menjadi tanggung

3
jawab Penyedia Jasa Angkutan.

Pasal 5
Kewajiban Dan Hak PARA PIHAK
Kewajiban dan Hak PIHAK KESATU :
(1) Berkewajiban membayar atas pekerjaan angkutan beras kepada PIHAK KEDUA sesuai
dengan ketentuan dalam Pasal 3 kontrak ini. ------------------------------------------------------
(2) Berkewajiban mengembalikan jaminan pelaksanaan kepada PIHAK KEDUA setelah
pelaksanaan pekerjaan selesai seluruhnya yang dibuktikan dengan copy BASTB dan copy
nota perhitungan klaim serta telah diperhitungkan dengan kewajiban yang harus diselesaikan
oleh PIHAK KEDUA. --------------------------------------------------------------------------------------------
(3) Berhak menerima jaminan pelaksanaan dari PIHAK KEDUA berupa cek Tunai atau Bank
Garansi atau Sertifikat Deposito dari Bank Pemerintah atau Bank yang ditunjuk oleh PIHAK
KESATU sebesar 5% (lima persen) dari nilai jasa barang yang diangkut.---------------------------
(4) Berhak menolak barang yang diserahkan PIHAK KEDUA yang tidak memenuhi jenis, kualitas
dan kuantum sebagaimana pasal 1 ayat 2 kontrak ini. -------------------------------------------------
(5) Berhak mencairkan jaminan pelaksanaan apabila PIHAK KEDUA melakukan wanprestasi. ---
(6) Berhak menerima pembayaran klaim atas kekurangan dan/atau keterlambatan penyerahan
barang sebagaimana tersebut dalam pasal 2 kontrak ini------------------------------------------------
(7) Berhak menerima pembayaran klaim atas barang yang telah diserahkan PIHAK KEDUA ke
gudang Sub Divre penerima yang terbukti tidak sesuai dengan jenis, kualitas dan kuantum
yang telah ditetapkan dalam kontrak ini. -------------------------------------------------------------------
Kewajiban dan Hak PIHAK KEDUA :
(1) Berkewajiban mengangkut beras dari atas stapel gudang Subdivre pengirim sampai di atas
staple gudang Subdivre penerima sesuai dengan jenis, kualitas dan kuantitas yang
ditetapkan PIHAK KESATU. -----------------------------------------------------------------------------------
(2) Berkewajiban menjaga terhadap keutuhan, keselamatan, kelancaran dan keamanan barang
selama dalam penguasaannya.--------------------------------------------------------------------------------
(3) Berkewajiban menyerahkan Copy Polis asuransi yang telah ditetapkan maksimal setelah 7
hari INANG terbit.------------------------------------------------------------------------------------------------
(4) Berkewajiban menyerahkan Jaminan Pelaksanaan kepada PIHAK KESATU berupa Uang
tunai/Bank Garansi atau Sertifikat Deposito atau Cek Tunai dari Bank Pemerintah atau Bank
yang disetujui oleh Pengguna Jasa sebesar 5% (lima persen) dari total nilai jasa barang yang
diangkut oleh PIHAK KESATU berikut Surat Persetujuan dan Kuasa Pencairan yang
mempunyai masa berlaku sesuai jangka waktu Kontrak Jasa Angkutan (KJA) ditambah
paling sedikit 30 (tiga puluh) hari kalender.-----------------------------------------------------------------
(5) Berkewajiban membuat laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan angkutan kepada PIHAK
KESATU setelah seluruh barang selesai diangkut. --------------------------------------------
(6) Berhak menerima pembayaran atas pekerjaan angkutan beras dari PIHAK KESATU sesuai
dengan ketentuan dalam kontrak ini. -----------------------------------------------------------------
(7) Berhak menerima kembali jaminan pelaksanaan dari PIHAK KESATU setelah seluruh
pekerjaan diselesaikan dan setelah diperhitungkan dengan kewajiban yang harus
diselesaikan oleh PIHAK KEDUA. ------------------------------------------------------------------------------
(8) Berhak menolak untuk mengangkut barang yang menurut bukti-bukti yang sah tidak sesuai
dengan jumlah kuantum maupun berat netto, jenis dan kualitas barang yang ditugaskan

4
kepadanya untuk diangkut.----------------------------------------------------------------------------------------

Pasal 6
Kekurangan, Kesusutan Dan Kerusakan

(1) PIHAK KEDUA bertangggung jawab penuh atas kekurangan, kesusutan dan kerusakan
barang yang terjadi selama pelaksanaan angkutan berlangsung.---------------------------------------
(2) Kesusutan dan kerusakan barang pada kegiatan Movereg sebesar 0%. -----------------------------

Pasal 7
Klaim dan Sanksi
(1) Dalam hal PIHAK KEDUA tidak dapat melaksanakan kontrak ini baik sebagian maupun
seluruhnya, maka PIHAK KESATU dapat membatalkan kontrak ini secara sepihak dan PIHAK
KESATU berhak mencairkan dan memiliki jaminan pelaksanaan. --------------------------------------
(2) PIHAK KEDUA dikenakan Klaim sebesar kekurangan yang terjadi dikalikan HPB atau HET
pada saat klaim kekurangan ditetapkan .--------------------------------------------------------------------
(3) PIHAK KEDUA dikenakan Klaim sebesar kesusutan barang yang terjadi atas toleransi
dikalikan HPB atau HET pada saat klaim kesusutan ditetapkan.---------------------------------------
(4) PIHAK KEDUA dikenakan klaim sebesar kerusakan barang yang terjadi diatas toleransi
dikalikan HPB atau HET pada saat klaim kerusakan ditetapkan dan seluruh barang rusak di
atas toleransi diserahkan kepada PIHAK KEDUA.---------------------------------------------------------
(5) Pelaksanaan pengangkutan yang tidak sesuai dengan jangka waktu yang telah ditentukan
dalam kontrak, maka untuk setiap hari keterlambatan, PIHAK KEDUA dikenakan klaim
keterlambatan sebesar 1‰ (satu permil) perhari atau sampai dengan paling lama 50 (lima
puluh) hari, dikalikan kuantum barang yang belum diserahkan berdasarkan rekap GDIM
dikalikan biaya angkut per ton.--------------------------- -----------------------------------------------------
(6) Penyelesaian/Pembayaran Klaim :
a. Pembayaran klaim dilakukan setelah PIHAK KESATU menerbitkan nota klaim kepada
PIHAK KEDUA sebagai dasar pemotong tagihan biaya angkut yang akan dibayarkan;
b. Apabila biaya angkut yang ditagih oleh PIHAK KEDUA tidak mencukupi untuk melunasi
klaim, maka kekurangan pembayaran klaim diperhitungkan dengan jaminan yang ada dan
apabila masih belum mencukupi maka kekurangannya harus dibayar tunai;
c. Apabila klaim tidak dapat dilunasi dengan cara sebagaimana tersebut pada huruf b, maka
PIHAK KESATU dapat melakukan segala upaya hukum guna mencegah terjadinya
kerugian.
(7) Apabila waktu keterlambatan pelaksanaan angkutan melebihi 50 (lima puluh) hari, maka
PIHAK KESATU berhak menghentikan kontrak jasa angkutan secara sepihak, dan berhak
melakukan pemotongan biaya angkutan atau pencairan jaminan pelaksanaan sesuai
ketentuan pada ayat (5) .
(8) Dalam hal terjadi pembatalan kontrak sebagaimana dimaksud pada ayat (7) maka biaya
angkutan yang dibayarkan kepada Penyedia Jasa Angkutan sebesar realisasi barang yang
diterima di Gudang Divre/Subdivre Penerima sesuai GD1M dan diperhitungkan dengan klaim

5
keterlambatan.

Pasal 8
Keadaan Memaksa (Force Majeure)

(1) Yang dimaksud dengan keadaan memaksa (selanjutnya disebut “Force Majeure”) adalah
suatu keadaan yang terjadinya di luar kemampuan, kesalahan atau kekuasaan PARA PIHAK
dan yang menyebabkan PIHAK yang mengalaminya tidak dapat melaksanakan atau terpaksa
menunda pelaksanaan kewajibannya dalam kontrak ini. Force Majeure tersebut meliputi
bencana alam, banjir, wabah, perang (yang dinyatakan maupun tidak dinyatakan),
pemberontakan, huru hara, pemogokan umum, kebakaran dan kebijaksanaan Pemerintah
yang berpengaruh secara langsung terhadap Pelaksanaan Kontrak ini. ------------------------------
(2) Dalam hal terjadinya peristiwa Force Majeure, maka PIHAK yang terhalang untuk
melaksanakan kewajibannya tidak dapat dituntut oleh PIHAK lainnya. PIHAK yang terkena
Force Majeure wajib memberitahukan adanya peristiwa Force Majeure tersebut kepada
PIHAK yana lain secara tertulis selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kalender sejak saat
terjadinya peristiwa Force Majeure, yang dikuatkan oleh surat keterangan dari pejabat yang
berwenang yang menerangkan adanya peristiwa Force Majeure tersebut. PIHAK yang
terkena Force Majeure wajib mengupayakan dengan sebaik-baiknya untuk tetap
melaksanakan kewajibannya sebagaimana diatur dalam kontrak ini segera setelah peristiwa
Force Majeure berakhir.--------------------------------------------------------------------------------
(3) Apabila peristiwa Force Majeure tersebut berlangsung terus hingga melebihi atau diduga
PIHAK yang mengalami Force Majeure akan melebihi jangka waktu 30 (tiga puluh) hari
kalender, maka PARA PIHAK sepakat untuk meninjau kembali jangka waktu kontrak ini. -------
(4) Semua kerugian dan biaya yang diderita oleh salah satu PIHAK sebagai akibat terjadinya
peristiwa Force Majeure bukan merupakan tanggung jawab PIHAK yang lian.
----------------------

Pasal 9
Addendum

(1) Segala perubahan dan hal-hal lain yang belum diatur dan/atau belum cukup diatur dalam
kontrak ini akan dimusyawarahkan lebih lanjut oleh PARA PIHAK dan hasilnya akan
dituangkan ke dalam suatu addendum yang ditandatangani oleh PARA PIHAK yang
merupakan satu kesatuan dan bagian yang tak terpisahkan dari kontrak ini. -----------------------
(2) Dalam hal addendum tentang jangka waktu kontrak, PIHAK KEDUA harus mengajukan
perpanjangan waktu kepada PIHAK KESATU paling sedikit 7 (tujuh) hari kalender sebelum
jangka waktu kontrak berakhir. ----------------------------------------------------------------------------------

Pasal 10
Pemutusan Kontrak

(1) Kontrak ini tidak akan berakhir dengan bubarnya salah satu pihak atau adanya penggantian
susunan pengurus, pimpinan atau Direksi atau meninggalnya PIHAK KEDUA, sebelum
berakhirnya kontrak sebagaimana tersebut dalam pasal 2 ayat (1) kontrak ini.---------------------
(2) Apabila terjadi pemutusan kontrak, maka para pihak telah sepakat dan menyetujui untuk
melepaskan hak-haknya dan/atau mengesampingkan ketentuan pasal 1266 & 1267 Kitab
Undang-Undang Hukum Perdata, dan tidak akan menuntut dalam bentuk apa pun. -------------

6
Pasal 11
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan kontrak ini timbul perselisihan pendapat antara PARA PIHAK, maka
kedua belah pihak sepakat dan menyetujui untuk tidak menafsirkan pasal-pasal dari kontrak ini
secara terpisah, dan kedua belah pihak akan menyelesaikan dengan cara musyawarah. Apabila
dengan cara musyawarah tidak tercapai penyelesaian, maka kedua belah pihak sepakat untuk
menyelesaikan melalui Pengadilan Negeri untuk itu kedua belah pihak sepakat untuk memilih
tempat kediaman umum yang tetap dan tidak berubah pada Kantor Kepaniteraan Pengadilan
Negeri. -----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Demikian Kontrak Jasa Angkutan ini dibuat dan ditandatangani di Bandung pada hari dan
tanggal tersebut diatas dalam 2 (dua) rangkap bermaterai cukup, PARA PIHAK mendapat satu
rangkap yang kesemuanya mempunyai kekuatan hukum yang sama.--------------------------------------

PIHAK KEDUA, PIHAK KESATU


PT. JASA PRIMA LOGISTIK PERUM BULOG DIVRE JABAR

R. DHARMA WIJAYA M. SUGIT TEDJO MULYONO


KEPALA CABANG KEPALA

Anda mungkin juga menyukai