Dosen Pengampu:
Oleh:
NIM. 181010250509
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS PAMULANG
TANGERANG SELATAN
2022
i
1. Perjanjian yang digunakan adalah Perjanjian Kerja Sama Operasional (KSO), berikut Surat
Perjanjiannya:
SURAT PERJANJIAN
No: 001-KSO/PTBPU/01-2023
Pada Hari ini Senin, Tanggal Sepuluh, Bulan Juni, Tahun Dua Ribu Dua Puluh Tiga (10-06-
2023), bertempad di Jakarta, PARA PIHAK yang bertanda tangan di bawah ini masing-masing
telah bersepakat dengan membuat perjanjian kerjasama dalam hal Pembiayaan Proyek
Nama : Hanamasa
Jakarta Pusat
Jakarta Pusat
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Perusahaan selaku pemilik dana Sponsor, dan
Nama : Dokkaebi
Jakarta Pusat
1
2
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Perusaan sebagai Pemilik Proyek Peternakan yang
sanggup dan siap untuk Melaksanakan kegiatan Peternakan tersebut yang untuk selanjutnya
KEDUA.-------------------------------------
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara bersama disebut PARA PIHAK dalam
kedudukan dan jabatan tersebut di atas terlebih dahulu menerangkan hal-hal sebagai berikut:
(1) PIHAK KEDUA memiliki Pekerjaan PROYEK yang dalam pelaksanaan PEKERJAAN
tersebut, memerlukan modal kerja Sebesar Rp. 20.000.000.000,- (Dua puluh milyar
Rupiah).-
(2) Sesuai kapasitas dan prospek pekerjaan PIHAK KEDUA, dan disesuaikan dengan kondisi
(3) PIHAK PERTAMA bersedia dan setuju melebur menjadi satu dalam satu manajemen
KEDUA.------------------------------------------------
Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka PARA PIHAK sepakat membuat Perjanjian
Pasal 1
Dengan mempertimbangkan hal-hal yang mendasari dibuatnya perjanjian kerjasama ini adalah
sebagai
berikut:--------------------------------------------------------------------------------------------------
(1) Bahwa, Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani dengan itikad baik dan dimaksudkan untuk
menentukan hak serta kewajiban masing-masing pihak dalam rangka Perjanjian Kerjasama
saling menguntungkan.-----------------------------------------------------------------------------------
(2) Bahwa mengingat potensi kedua belah pihak dalam proyek kerjasama di bidang Pembiayaan
dan Proyek, maka PARA PIHAK sepakat untuk saling bekerjasama bahu membahu dan
selalu berkoordinasi sesuai dengan Hak dan Kewajiban masing-masing sebagaimana diatur
dalam Perjanjian ini, sehingga tujuan dari perjanjian ini dapat fokus pada tujuan yang
pihak.-----------------------------------------------------------------------------------
(3) Bahwa, PIHAK PERTAMA siap mendukung financial secara Bertahap Sesuai Dengan
KEDUA.-----------------------------
(4) PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA telah menyetujui dan menyepakati melakukan
Pasal 2
OBYEK KERJASAMA
(1) Bahwa PIHAK KEDUA dalam PERJANJIAN KERJASAMA ini sebagai pemilik PROYEK
baik.---------------------------------
(2) Sesuai Fasilitas Keuangan yang dimiliki oleh PIHAK PERTAMA, maka setuju untuk
bekerjasama dengan PIHAK KEDUA dan bersedia untuk mendukung Financial secara
bertahap sesuai dengan kebutuhan DANA MODAL KERJA PROYEK yang diajukan oleh
PIHAK KEDUA.-----------------------------------------------------------------------------------------
PASAL 3
Nilai pendanaan untuk Proyek Peternakan dan Penggemukan Sapi yang disepakati kedua belah
Pihak dengan nilai Kebutuhan Modal sebesar Rp. 20.000.000.000 (dua puluh milyar
Rupiah)-----
PASAL 4
a. Menjamin mempunyai dana yang cukup untuk modal kerja pada Proyek PROYEK
KEDUA.----------------------------------------------------------------------------------------------
5
b. Menjamin bahwa dana yang akan dipergunakan pada Proyek PIHAK KEDUA dalam
dipersyaratkan pemberi
pekerjaan.-----------------------------------------------------------------
PASAL 5
BAGI HASIL
(1) Dalam Peternakan dan Penggemukan Sapi akan dilakukan antara KEDUA BELAH PIHAK
dengan ketentuan Hak dan Kewajiban disesuaikan dengan aturan Manajemen yang berlaku.-
(2) Selanjutnya dalam hal pembagian keuntungan dari pekerjaan ini maka, PIHAK PERTAMA
berhak menerima sebesar 8% (delapan persen) dari total Rp. 20.000.000.000,- (dua puluh
milyar Rupiah), yaitu sebesar Rp. 1.600.000.000,- (satu milyar enam ratus juta Rupiah).------
(3) Dalam pembagian hasil, PIHAK PERTAMA wajib memberikan atau menyetorkan
bulannya.---------------------------------------------------------------------------------------
(4)
PASAL 6
FORCE MAJEURE
6
(1) Yang dimaksdu force majeure (keadaan memaksa) dalam Perjanjian Kerja Sama Operasional
Operasional ini adalah peristiwa-peristiwa yang berada diluar kemampuan PARA PIHAK
banjir);---------------------------------------
b. Perang, revolusi, makar, huru hara, pemberontakan, kerusuhan, dan kekacauan; dan------
memaksa;---------------------------------------------------------------------
c. Apabila dalam waktu 7 (tujuh) hari sejak terjadinya keadaan memaksa PIHAK
d. Jika dalam waktu 3 x 24 (tiga kali dua puluh empat) jam sejak diterimanya
tersebut;----------------------------------------------
7
e. PIHAK KEDUA segera melaporkan kemajuan pekerjaan pada saat keadaan memaksa,
PASAL 7
(1) Perjanjian Kerja Sama Operasional ini dapat diakhiri oleh salah satu pihak sebelum Jangka
a. Kesepakatan PARA PIHAK secara tertulis untuk mengakhiri Perjanjian Kerja Sama
Operasional ini;---------------------------------------------------------------------------------------
b. Dalam jangka waktu 1 (satu) bulan berturut-turut terhitung dari tanggal ditandatangani
Perjanjian Kerja Sama Operasional ini, tidak atau belum memulai tugas
pekerjaannya;---
c. Salah satu pihak tidak memenuhi atau melanggar salah satu atau lebih ketentuan yang
diatur dalam Perjanjian Kerja Sama Operasional ini (wanprestasi) dan tetap tidak
dan------------------------------
pengakhiran Perjanjian Kerja Sama Operasional ini dari pihak yang dirugikan.------------
(2) Berakhirnya Perjanjian Kerja Sama Operasional ini tidak menghapuskan kewajiban yang
telah timbul yang belum diselesaikan oleh salah satu pihak, sehingga syarat-syarat dan
ketentuan-ketentuan di dalam Perjanjian Kerja Sama Operasional ini akan tetap berlaku
8
melaksanakannya-----------------------------
PASAL 8
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
(1) Apabila terjadi perselisihan antara PARA PIHAK, maka akan diselesaikan secara
musyawarah.-----------------------------------------------------------------------------------------------
(2) Apabila perselisihan tidak dapat diselesaikan secara musyawarah, maka akan diselesaikan
oleh suatu Panitia Pendamai yang berfungsi sebagai mediator yang dibentuk dan diangkat
yaitu:--------------------------------------------------
dan-----------------------------
c. 1 (satu) orang diluar PARA PIHAK yang ahli, sebaai ketua yang disetujui oleh PARA
PIHAK.-----------------------------------------------------------------------------------------------
(3) Keputusan Panitia Pendamai ini mengikat PARA PIHAK dan biaya penyelesaian
PIHAK.--------------------------------------------
(4) Jika Keputusan sebagaimana yang dimaksud pada ayat (3) tidak dapat diterima oleh salah
satu pihak atau PARA PIHAK, maka perselisihan akan diteruskan melalui Pengadilan
Negeri Jakarta
Pusat.-----------------------------------------------------------------------------------------------
9
PASAL 9
PERUBAHAN (AMANDEMEN/ADDENDUM)
(1) Perjanjian ini pada prinsipnya tidak dapat diubah kecuali dengan persetujuan tertulis oleh
ini;-----------------------------------------------------------------
(2) Hal-hal yang belum diatur dan/atau adanya perubahan pada perjanjian ini dapat
(3) Perjanjian ini mulai berlaku efektifsejak ditandatangani oleh PIHAK PERTAMA dan
PIHAK KEDUA;-----------------------------------------------------------------------------------------
(4) Semua pemberitahuan antara kedua belah pihak yang berkaitan dengan perjanjian ini, akan
PASAL 9
PENUTUP
Demikian Surat Perjanjian ini dibuat diatas kertas bermaterai cukup menurut hukum dan undang-
undang yang berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia dan masing-masing pihak
memegang satu lembar/berkas dan mempunyai kekuatan HUKUM yang sama dan berlaku
dilaksanakan.------------------------------------------------------------------
10
(Hannamasa) (Dokkaebi)
SAKSI SAKSI
Pejelasan:
Perjanjian antara PT A sebagai pemilik Dana dan PT B sebagai pemilik proyek membutuhkan 2
perjanjian, yaitu Perjanjian Pembiayaan dan Perjanjian Kerja Sama Operasional. Namun karena
dalam soal mahasiswa diminta untuk membuat perjanjian sebagai pihak kedua yaitu PT B, maka
perjanjian yang dibuat adalah Perjanjian Kerja Sama Operasional (KSO) karena PT b (Pihak
2. Untuk menjaga perputaran modal usaha perusahaan di bidang kehutanan tetap berjalan
lancar sambil memenuhi kebutuhan pengadaan tanah dan keperluan di bidang peternakan,
a. Diversifikasi Usaha;
Perluasan usaha kegiatan perusahaan dapat menjadi solusi. Selain berfokus pada
yang masih terkait dengan sektor pertanian atau kehutanan, seperti peternakan lebah atau
peternakan ikan. Dengan demikian, perusahaan dapat memanfaatkan sumber daya yang
peternakan yang sudah mapan. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk memenuhi
kebutuhan peternakan tanpa harus memiliki atau mengelola sendiri semua aset yang
Perusahaan dapat mencari opsi pembiayaan yang tepat untuk mendukung kegiatan usaha
di kedua sektor. Misalnya, mengajukan pinjaman atau mencari investor yang tertarik
dengan model bisnis dan potensi pertumbuhan perusahaan. Penting untuk merencanakan
dan mengelola keuangan dengan cermat, termasuk mengatur aliran kas untuk
Perusahaan dapat menjalin kerjasama dengan pihak terkait, seperti lembaga keuangan,
lembaga penelitian, atau pemerintah, untuk memperoleh dukungan dalam hal pengadaan
tanah atau pembiayaan. Membangun kemitraan strategis dengan pihak-pihak ini dapat
membantu memperkuat posisi perusahaan dan mendapatkan akses lebih baik ke sumber
Penting untuk merancang rencana bisnis yang komprehensif dan matang untuk kedua
sektor usaha. Rencana ini harus memperhitungkan aspek keuangan, sumber daya
selain solusi-solusi di atas, penting juga untuk terus memantau perubahan di sektor
kehutanan dan peternakan serta beradaptasi dengan kondisi pasar yang berubah. Dengan
pendekatan yang tepat, perputaran modal usaha perusahaan dapat tetap berjalan lancar
Jika ditinjau dari perspektif hukum, dalam konteks perputaran modal usaha perusahaan di
bidang kehutanan dan peternakan, juga dapat dilihat dari perspektif hukum. Berikut adalah
a. Perizinan;
Pastikan perusahaan telah memperoleh semua perizinan dan izin yang diperlukan untuk
beroperasi di sektor kehutanan dan peternakan. Hal ini termasuk izin lingkungan, izin
pemanfaatan hutan, izin pengelolaan lahan, serta izin-izin terkait usaha peternakan.
13
Mematuhi peraturan dan persyaratan hukum yang berlaku adalah penting untuk menjaga
b. Hak Tanah;
hukum dan regulasi yang berlaku terkait pemilikan, penggunaan, dan pemanfaatan tanah.
Perusahaan harus melakukan proses yang benar, termasuk memperoleh izin dan sertifikat
hak atas tanah, serta mematuhi tata cara pembelian atau sewa tanah sesuai dengan
Dalam kerjasama dengan pihak terkait, seperti kemitraan dengan perusahaan peternakan
atau kesepakatan dengan pihak lain, penting untuk memiliki kontrak dan perjanjian yang
jelas dan mengikat. Kontrak harus mencakup aspek-aspek penting, seperti pembagian
d. Perlindungan Hukum;
risiko dan sengketa potensial. Misalnya, memastikan perusahaan memiliki asuransi yang
tepat untuk melindungi aset, mengatasi masalah hukum, dan menghadapi gugatan hukum
mematuhi semua persyaratan hukum dan memiliki strategi yang tepat untuk menghadapi
permasalahan hukum.
e. Kepatuhan Hukum.
14
peraturan hukum yang berlaku dalam kegiatan usahanya di bidang kehutanan dan
kesehatan hewan, dan hukum ketenagakerjaan. Kepatuhan terhadap hukum adalah kunci
untuk menjaga kelancaran operasional perusahaan dan mencegah masalah hukum yang
Penting untuk mencari nasihat hukum yang kompeten dan memahami peraturan hukum yang
berlaku di negara atau wilayah tempat perusahaan beroperasi. Hukum dan regulasi dapat
berbeda antara negara atau wilayah, jadi pastikan untuk memperhatikan peraturan hukum
3. Saya memberikan nasihat dan saran tersebut berdasarkan prinsip-prinsip umum yang relevan
dalam konteks perusahaan di bidang kehutanan dan peternakan. Berikut adalah alasan
a. Perizinan;
Perizinan dan izin yang diperlukan adalah persyaratan hukum yang harus dipenuhi oleh
perusahaan. Dengan memastikan perizinan yang lengkap dan sah, perusahaan dapat
b. Hak Tanah;
Pengadaan tanah yang dilakukan dengan mematuhi hukum dan regulasi yang berlaku
adalah penting untuk melindungi hak-hak pemilik tanah dan untuk menghindari sengketa
lahan di masa depan. Dengan memastikan keabsahan hak atas tanah yang digunakan
Kontrak dan perjanjian yang jelas dan mengikat adalah instrumen hukum yang
pihak terkait, kontrak yang baik akan mengatur hak dan kewajiban masing-masing pihak
d. Perlindungan Hukum;
Perlindungan hukum yang memadai adalah penting untuk mengatasi risiko dan sengketa
yang mungkin timbul dalam bisnis. Memiliki asuransi yang sesuai dan mendapatkan
nasihat hukum dari ahli adalah langkah-langkah yang dapat melindungi perusahaan dari
kerugian finansial dan masalah hukum yang dapat mengganggu perputaran modal.
e. Kepatuhan Hukum;
Kepatuhan terhadap hukum adalah prinsip dasar yang harus diikuti oleh setiap