Anda di halaman 1dari 13

PERJANJIAN KERJASAMA

DEALER / SHOWROOM
UNTUK PEMBIAYAAN MOBIL BARU
PERJANJIAN KERJASAMA
ANTARA
PT BNI MULTIFINANCE DENGAN PT GOWA MODERN MOTOR

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Damoza
Jabatan : Chief Executive Officer
Nomor KTP : 3174081605820007
Alamat tempat tinggal : Pancoran Indah Blok F/5, Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan

: Menara Imperium Lt 15 Metropolitan Superblok, Jl. Rssuna Said No.1


Alamat Usaha
Telepon : +62 811-9922-950 / +62 811-9922-951

Dalam hal ini bertindak untuk diri sendiri dan atas nama dealer/showroom PT. Gowa Modern Motor
yang didirikan berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan beserta perubahan-perubahannya yang
terakhir sebagaimana ternyata dalam Akta Pernyataan Tentang Keputusan di Luar Rapat Pemegang
Saham PT. Gowa Modern Motor, tanggal 22 Juli 2020 Nomor 82 yang dibuat oleh Sugih Haryati,
Sarjana Hukum, Notaris di Kota Tangerang, yang telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum
Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, berdasarkan Surat Keputusan tanggal 24 Agustus
2011 Nomor AHU-608. AH.02.01.Tahun 2011 dan karenanya berwenang bertindak untuk dan atas
nama Perseroan, selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA.

Nama : RUDIANTO SURYO BINANTORO


Jabatan : Senior Excecutive Vice President PT BNI Multifinance
Alamat : Jl AIPDA KS Tubun No 67 Jakarta Pusat
Telepon : 021-2902 2555

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama PT. BNI Multifinance Dalam hal ini bertindak untuk dan
atas nama PT. BNI Multifinance yang didirikan berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan beserta
perubahan-perubahannya yang terakhir sebagaimana ternyata dalam Akta Pernyataan Tentang
Keputusan di Luar Rapat Pemegang Saham PT. BNI Multifinance, , tanggal 10 Mei 2019 Nomor 74
yang dibuat oleh I Gede Buda Gunamanta, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta, yang telah mendapat
pengesahan dari Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, berdasarkan Surat
Keputusan tanggal 28 Mei 2019 Nomor AHU-0029232.AH.01.02.Tahun 2019, dan untuk melakukan
tindakan hukum dalam perjanjian ini berdasarkan Surat Keputusan No .
BNIMF/02/S.Kep/2022/07/043 tanggal 1 Juli 2022 karenanya berwenang bertindak untuk dan atas
nama PT BNI Multifinance, selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA untuk selanjutnya disebut sebagai PARA PIHAK

Para pihak terlebih dahulu menerangkan hal-hal sebagai berikut:


1. Bahwa PIHAK PERTAMA adalah Dealer/Show Room unit kendaraan /mobil baru dan mobil bekas
(used car).
2. Bahwa PIHAK KEDUA adalah Perusahaan Pembiayaan yang melakukan kegiatan pembiayaan
barang dan/atau jasa sebagaimana diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
3. Bahwa Konsumen / end user adalah calon pembeli/pengguna unit kendaraan yang dibiayai oleh
PIHAK KEDUA (selanjutnya disebut Konsumen/end user).

Berdasarkan keterangan tersebut di atas, PARA PIHAK sepakat untuk mengadakan


Perjanjian Kerjasama, dengan ketentuan-ketentuan seperti tersebut dibawah ini :

PASAL 1
MAKSUD DAN TUJUAN

PIHAK PERTAMA selaku penjual/dealer/showroom Mobil Baru yang menjual kendaraan-kendaraan


dimaksud dalam keadaan baik dan baru 100% (mesin dan body) dan harga on the road kepada
Konsumen/end user dengan ini bekerja sama dengan PIHAK KEDUA yang akan memberikan fasilitas
pembiayaan konsumen bagi Konsumen/end user yang membeli Mobil Baru dari PIHAK PERTAMA
dengan cara pembayaran mencicil / pembayaran angsuran bulanan dengan jangka waktu sesuai
dengan persyaratan yang berlaku pada PIHAK KEDUA.
PIHAK PERTAMA sepakat untuk menjadikan PIHAK KEDUA salah satu perusahaan pembiayaan yang
diprioritaskan untuk membiayai penjualan kendaraan di setiap outlet atau show room PIHAK
PERTAMA dengan tetap memperhatikan QCD (quality, cost dan delivery) PIHAK KEDUA kepada PIHAK
PERTAMA.

PASAL 2
PROSEDUR PENYERAHAN DAN PENGIRIMAN BARANG

1. PIHAK PERTAMA melaksanakan penyerahan Mobil Baru kepada Konsumen/end user setelah
menerima Purchase Order (PO) dari PIHAK KEDUA. Jika PIHAK PERTAMA belum mendapatkan
Purchase Order/permintaan pembelian dari PIHAK KEDUA dan tetap mengirimkan Mobil Baru
ke Konsumen/end user, maka PIHAK KEDUA tidak bertanggung jawab bila ternyata PIHAK
KEDUA tidak bersedia membiayai Mobil Baru dan segala sesuatu yang terjadi terhadap Mobil
baru tersebut menjadi tanggung jawab PIHAK PERTAMA.
2. Serah terima Mobil Baru oleh PIHAK PERTAMA kepada konsumen/end user harus dibuktikan
dengan Bukti Acara Serah Terima yang telah ditandatangani oleh Konsumen dan PIHAK
PERTAMA.

PASAL 3
SURAT-SURAT KENDARAAN

1. PIHAK PERTAMA menjamin keaslian surat-surat Mobil Baru yang dijual kepada
Konsumen/end user, apabila terjadi kesalahan dalam penulisan atau perbedaan keabsahan
surat-surat kendaraan maupun fisik (Nomor Rangka dan atau Nomor Mesin), nama pada STNK
dan/atau pada BPKB yang tidak sesuai dengan Purchase Order/Persetujuan Pembelian (PP)
yang telah dikeluarkan oleh PIHAK KEDUA, maka pembetulan dan biaya yang timbul dari
kesalahan tersebut menjadi beban sepenuhnya dari PIHAK PERTAMA.
2. PIHAK PERTAMA menjamin akan membeli kembali Mobil Baru tersebut dan segala akibat
yang timbul apabila dikemudian hari diketahui atau ditemukan fakta mengenai
ketidakabsahan surat-surat kendaraan tersebut.
PASAL 4
JANGKA WAKTU PENYERAHAN BPKB DAN SANKSI

1. PIHAK PERTAMA menyatakan sanggup akan menyerahkan surat kendaraan bermotor (BPKB)
kepada PIHAK KEDUA selambatnya selama 3 (tiga) bulan atau 90 (sembilan puluh) hari kalender
sejak tanggal Surat Pernyataan Penyerahan BPKB (covernote) yang diterbitkan oleh PIHAK
PERTAMA.
2. PIHAK PERTAMA wajib dan bertanggung jawab untuk mengurus dan menyerahkan kepada PIHAK
KEDUA BPKB berikut dokumen pendukung terkait lainnya termasuk namun tidak terbatas pada
faktur, Nomor Induk Kendaraan (NIK), Form A (jika ada dan/atau dibutuhkan) yang asli dan sah
yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang, untuk disimpan oleh PIHAK KEDUA sebagai
jaminan atas utang Debitur.

3. Apabila BPKB tidak diserahkan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA, karena disebabkan
hal-hal sebagai berikut:
i. BPKB tidak/belum diurus ke instansi terkait;
ii. BPKB sudah diserahkan langsung ke konsumen atau pihak ketiga.
Semata-mata karena kealpaan PIHAK PERTAMA, maka PIHAK PERTAMA setuju menerima
sanksi/penalty sebagai berikut:
a. PIHAK PERTAMA membayar penggantian biaya urus BPKB sebesar bea balik nama (BBN)
ditambah biaya pengurusan surat-surat untuk seketika dan sekaligus lunas dan/atau;
b. PIHAK PERTAMA membayar pelunasan atas sisa angsuran konsumen yang belum terbayar
dan/atau;
c. Dihentikannya order PIHAK PERTAMA untuk sementara waktu sampai seluruh kewajiban
menyerahkan asli BPKB dan dokumen pendukungnya selesai seluruhnya.

4. Apabila PIHAK PERTAMA terlambat menyerahkan BPKB berikut dokumen pendukungnya


kepada PIHAK KEDUA maka PIHAK PERTAMA akan diberikan Surat Pemberitahuan (SP) dengan
jangka waktu sebagai berikut :
a. Keterlambatan 90 – 120 hari kalender akan dikirimkan Surat Pemberitahuan Pertama
Penyerahan BPKB jatuh tempo;
b. Keterlambatan 121 – 150 hari kalender akan dikirimkan Surat Pemberitahuan Kedua
Penyerahan BPKB jatuh tempo;
c. Keterlambatan diatas 150 hari kalender akan dikirimkan Surat Pemberitahuan Ketiga
Penyerahan BPKB jatuh tempo.

5. PIHAK PERTAMA dengan ini menyatakan dan menjamin :


a. Melepaskan dan membebaskan PIHAK KEDUA dari tanggung jawab atas keaslian
dokumen-dokumen/surat-surat kepemilikan Kendaraan Bermotor, status/kondisi
Kendaraan Bermotor dan menjamin bahwa Kendaraan Bermotor yang dijual oleh PIHAK
PERTAMA dan dibiayai oleh PIHAK KEDUA adalah benar sah milik PIHAK PERTAMA, tidak
sedang dijaminkan atau sedang dibebani suatu hak oleh pihak ketiga, tidak akan dibebani
suatu hak apapun, tidak dalam sengketa dan bebas dari sitaan.
b. Melepaskan dan membebaskan PIHAK KEDUA dari segala tuntutan dan/atau gugatan
dari pihak manapun termasuk dari dirinya sendiri dan/atau para pengganti hak dan
kewajibannya serta para ahli warisnya atas keterlambatan penyerahan BPKB berikut
kelengkapan dokumen terkait sebagaimana diatur dalam ayat 2 Pasal ini.
c. Melepaskan dan membebaskan PIHAK KEDUA dari tanggung jawab atas kondisi
Kendaraan Bermotor dan menjamin bahwa Kendaraan Bermotor yang dijual oleh PIHAK
PERTAMA dan dibiayai oleh PIHAK KEDUA dalam kondisi baru dan tidak mengalami
kekurangan serta kerusakan apapun.

6. Dalam hal terdapat kesalahan, kerusakan dan/atau kekurangan atas Kendaraan Bermotor
dan/atau pada dokumen/surat-surat kepemilikan Kendaraan Bermotor, maka hal tersebut
sepenuhnya menjadi beban dan tanggung jawab PIHAK PERTAMA kepada Debitur, dan PIHAK
PERTAMA wajib segera melakukan perbaikan dan/atau penggantian atas kesalahan,
kerusakan dan/atau kekurangan pada Kendaraan Bermotor dan/atau pada dokumen/surat-
surat kepemilikan Kendaraan Bermotor.
7. Apabila terjadi kesalahan penulisan nama Pemilik BPKB pada surat-surat Kendaraan Bermotor
seperti Surat Tanda Nomor Kendaraan (“STNK”), Faktur, BPKB maka PIHAK PERTAMA harus
segera memperbaiki kesalahan tersebut paling lambat 15 (lima belas) hari kerja setelah
adanya pemberitahuan dari PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA.
8. Setiap penyerahan Kendaraan Bermotor kepada Debitur akan dibuatkan BAST Kendaraan
Bermotor yang akan ditandatangani oleh Debitur dan PIHAK PERTAMA, dimana BAST tersebut
juga merupakan salah satu syarat dalam penagihan PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA.
9. Apabila PIHAK PERTAMA meminta pembayaran pelunasan atas pembelian Kendaraan
Bermotor dari Calon Debitur tetapi PIHAK PERTAMA belum mengirimkan Kendaraan
Bermotor berikut perlengkapannya kepada Debitur, maka atas kejadian tersebut PIHAK
KEDUA berhak untuk menunda pembayaran kepada PIHAK PERTAMA sampai dengan Debitur
berhasil dikonfirmasi oleh PIHAK KEDUA bahwa Debitur telah menandatangani BAST dan
menerima Kendaraan Bermotor berikut dokumen perlengkapannya.
10. PIHAK PERTAMA menyatakan bahwa dalam hal fasilitas pembiayaan telah dibayar lunas oleh
Debitur kepada PIHAK KEDUA tetapi proses pengurusan dokumen kelengkapan Kendaraan
Bermotor belum selesai atau belum diserahkan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA,
maka PIHAK PERTAMA akan menyerahkan seluruh dokumen bukti kepemilikan Kendaraan
Bermotor kepada Debitur berdasarkan surat keterangan lunas yang dikeluarkan oleh PIHAK
KEDUA dan dengan ini PIHAK PERTAMA melepaskan PIHAK KEDUA dari gugatan/tuntutan
Debitur maupun pihak lainnya yang timbul dikemudian hari.
11. PIHAK PERTAMA menjamin bahwa apabila ada gugatan/tuntutan dari pihak lain yang
menyatakan Kendaraan Bermotor tersebut adalah miliknya dan/atau telah dijaminkan
sebelumnya, dan lain sebagainya, maka PIHAK PERTAMA bertanggung jawab dan wajib
menyelesaikan persoalan tersebut dengan segera dan wajib pula membebaskan PIHAK KEDUA
dari segala bentuk gugatan/tuntutan tersebut.
12. PIHAK PERTAMA berkewajiban dan menjamin akan mengganti seluruh biaya yang telah
dikeluarkan oleh PIHAK KEDUA akibat pelanggaran/kelalaian PIHAK PERTAMA atas Perjanjian
ini dalam rangka mengadakan pembelaan atas gugatan/tuntutan yang diajukan oleh pihak
ketiga, baik atas biaya yang dikeluarkan didalam proses pengadilan maupun biaya diluar
proses pengadilan.
13. PIHAK PERTAMA menjamin akan membantu mengadakan tindakan-tindakan lain yang
dipandang perlu oleh PIHAK KEDUA guna memulihkan nama baik PIHAK KEDUA sehubungan
dengan adanya gugatan/tuntutan dari pihak manapun atas Kendaraan Bermotor yang sudah
dibiayai oleh PIHAK KEDUA .
14. PIHAK PERTAMA wajib dan bertanggung jawab membeli kembali Kendaraan Bermotor yang
telah dibiayai oleh PIHAK KEDUA serta menggantikan seluruh kerugian yang diderita oleh
PIHAK KEDUA termasuk tunggakan, denda, dan bunga fasilitas pembayaran, yang timbul
akibat kelalaian PIHAK PERTAMA dalam Perjanjian ini. Apabila kelalaian dari PIHAK KEDUA
atau Calon Debitur (Debitur) dalam hal pemenuhan kewajibannya, maka dengan ini Pihak
Pertama dibebaskan dari segala tuntutan dan tanggung jawab.
15. Penggantian kerugian dan/atau pembelian kembali sebagaimana diatur pada ayat 14 pasal ini
dilakukan oleh PIHAK PERTAMA secara tunai dan sekaligus selambat-lambatnya dalam waktu
14 (empat belas) hari kalender setelah adanya pemberitahuan dari PIHAK KEDUA kepada
PIHAK PERTAMA tanpa menunggu terlebih dahulu adanya keputusan dari Pengadilan yang
mempunyai kekuatan hukum tetap.

PASAL 5
PEMBAYARAN

Dalam hal pembayaran telah disepakati ketentuan sebagai berikut:


1. PIHAK PERTAMA menyerahkan dokumen-dokumen penagihan kepada PIHAK KEDUA antara lain
a. Copy kwitansi pembayaran DP dari Konsumen/End User;
b. Copy Purchase Order/PO yang telah disetujui;
c. Kwitansi pelunasan asli atas harga Kendaraan;
d. Gesekan Nomor Rangka dan Nomor Mesin;
e. Surat Pernyataan Penyerahan BPKB dan Faktur (Cover Note) yang ditandatangani oleh Pihak
Pertama;
f. Berita Acara Serah Terima Kendaraan (BASTK)/DO asli.
g. Surat Pernyataan Transfer (apabila ada).

2 PIHAK KEDUA akan melakukan pembayaran kepada PIHAK PERTAMA maksimal 5 (lima) hari kerja
sejak dokumen-dokumen penagihan diserahkan kepada PIHAK KEDUA.

PASAL 6
MANAGEMENT FEE

[1.] Untuk setiap APLIKASI Pembelian Kendaraan calon Debitur yang disetujui PIHAK KEDUA yang
didapat yang didapat dari PIHAK PERTAMA, maka PIHAK KEDUA akan memberikan imbalan
jasa/management fee yang besarnya dari waktu ke waktu akan disepakati tersendiri secara
tertulis oleh kedua belah pihak.
1.[2.] PIHAK KEDUA tidak memberikan management fee kepada PIHAK KEDUA apabila Customer
berasal dari PIHAK KEDUA yang diarahkan oleh PIHAK KEDUA untuk melakukan pembelian
dengan pembayaran cash/tunai di PIHAK PERTAMA.
PASAL 7
HAK-HAK PARA PIHAK

1. PIHAK PERTAMA berhak menerima pembayaran atas penjualan kendaraan setelah syarat-syarat
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 butir 1 Perjanjian ini terpenuhi.

2. PIHAK KEDUA berhak melakukan survey atau penelitian terhadap kemampuan membayar
konsumen, dan berhak pula untuk menolak suatu aplikasi permohonan pembiayaan konsumen
yang diajukan calon konsumen tanpa harus memberitahu alasannya.

3. PIHAK KEDUA berhak dan berwenang untuk melakukan pengawasan serta pengamanan
langsung terhadap pemberian fasilitas pembiayaan yang diberikan PIHAK KEDUA kepada
konsumen sesuai dengan ketentuan yang berlaku di PIHAK KEDUA serta berhak untuk
mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memperlancar pengembalian terhadap
pembiayaan tersebut.

4. PIHAK KEDUA berhak untuk menahan pencairan fasilitas pembiayaan PIHAK PERTAMA dan
menghentikan sementara waktu semua proses permohonan pembiayaan yang sedang dan akan
diproses oleh PIHAK KEDUA apabila PIHAK PERTAMA tidak memenuhi syarat dan ketentuan
yang berlaku dalam Perjanjian ini dan syarat permohonan pembiayaan.

PASAL 8
KEWAJIBAN PARA PIHAK

1. PIHAK PERTAMA berkewajiban mengurus pembuatan dokumen Mobil Baru yang dijual kepada
konsumen baik STNK dan BPKB dengan jangka waktu pengurusan maksimal 30 (tiga puluh) hari
kalender untuk STNK dan 90 (sembilan puluh) hari kalender untuk BPKB.

2. PIHAK KEDUA berkewajiban melakukan pembayaran kepada PIHAK PERTAMA setelah syarat-
syarat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 Perjanjian ini terpenuhi.

3. PIHAK PERTAMA akan membantu semua kegiatan promosi yang dilakukan oleh PIHAK KEDUA
yang dilakukan dalam outlet atau show room PIHAK PERTAMA.

4. PIHAK PERTAMA akan menyerahkan data mengenai data calon konsumen atau konsumen
PIHAK PERTAMA, termasuk tetapi tidak terbatas pada nama, nomor telephone dan data lainnya
yang mendukung kegiatan pemasaran PIHAK KEDUA dalam rangka meningkatkan penjualan
kendaraan PIHAK PERTAMA melalui pembiayaan yang berasal dari PIHAK KEDUA. Data yang
diberikan ini bersifat rahasia dan hanya akan dipergunakan oleh PIHAK KEDUA untuk kegiatan
pemasarannya.

5. PIHAK PERTAMA telah sepakat untuk menerima karyawan PIHAK KEDUA termasuk peralatan
yang dibutuhkan untuk menunjang operasional karyawan pemasaran /sales officer PIHAK
KEDUA di setiap lokasi outlet/show room PIHAK PERTAMA.

6. PIHAK KEDUA wajib memproses semua formulir permohonan pembiayaan yang telah lengkap
dalam jangka waktu yang sesingkat-singkatnya atau paling tidak sesuai dengan SOP (Standard
Operational Prosedur) dari PIHAK KEDUA, sejak formulir tersebut diterima secara lengkap oleh
PIHAK KEDUA.
7. PIHAK KEDUA wajib mempersiapkan Perjanjian Pembiayaan dan dokumen penunjang lainnya
paling lambat dalam jangka waktu 5 (lima) hari kerja setelah tanggal permohonan pembiayaan
disetujui oleh PIHAK KEDUA.

PASAL 9
PEMBERITAHUAN DAN KORESPONDENSI

1. Setiap pemberitahuan dan/atau korespondensi akan dilakukan oleh petugas masing-masing


pihak yang ditunjuk.
Alamat yang digunakan untuk korespondensi adalah:
a. PIHAK PERTAMA
PT. Gowa Modern Motor
Menara Imperium Lt 15 Metropolitan Superblok, Jl. Rssuna Said No.1
Telepon : 021 – 8309256
Up : Damoza

b. PIHAK KEDUA
PT BNI Multifinance
Gedung BNI Life lantai 5, JL Aipda KS Tubun No. 67, Petamburan, Tanah Abang, Jakarta
Pusat
Telepon : (021) 2902 2555
Fax : (021) 2901 2146
Up : Rudianto S Binantoro

Pemberitahuan dan/atau korespondensi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) Pasal ini hanya
berlaku jika pemberitahuan tertulis atas perubahan tersebut telah diterima oleh Para Pihak
dengan ketentuan :

a. Jika disampaikan secara langsung, pada tanggal yang tercantum dalam tanda
penerimaannya;
b. Jika dikirim melalui faksimili, pada hari faksimili tersebut dikonfirmasi penerimaannya oleh
Para Pihak.
c. Jika dikirimkan melalui ekspedisi/kurir tercatat, maka pada tanggal penerimaan yang
tercantum pada tanda terima.

3. Setiap perubahan alamat wajib diberitahukan oleh Pihak yang satu kepada Pihak lainnya secara
tertulis dan selama belum terdapat pemberitahuan, maka alamat sebagaimana tercantum
dalam Perjanjian ini dianggap sebagai alamat yang sah dan berlaku bagi Para Pihak.

PASAL 10
JANGKA WAKTU

1. Perjanjian kerjasama ini berlaku 12 (duabelas) bulan terhitung sejak tanggal penandatanganan
perjanjian kerjasama.
2. Perjanjian Kerjasama ini dapat diperpanjang dengan pemberitahuan secara tertulis kepada pihak
lainnya selambatnya 1 (satu) minggu atau 5 (lima) hari kerja sebelum jangka waktu Perjanjian
Kerjasama ini berakhir.
Salah satu pihak dapat mengakhiri Perjanjian Kerjasama ini dengan pemberitahuan secara tertulis kepada
pihak lainnya selambat-lambatnya 30 (tigapuluh) hari kalender sebelum jangka waktu Perjanjian Kerjasama
ini berakhir. Pengakhiran Perjanjian Kerjasama ini tidak akan menghilangkan kewajiban yang masih tertunda
dari salah satu pihak kepada pihak yang lain.
PASAL 11
KERAHASIAAN

1. Masing-masing Pihak dan/atau karyawannya, pejabatnya serta afiliasinya dilarang


menggunakan dan/atau memberikan informasi/dokumen rahasia yang diperoleh dari
pelaksanaan Perjanjian ini, termasuk namun tidak terbatas pada rahasia mengenai pengelolaan
perusahaan masing-masing Pihak, database Debitur, serta informasi/dokumen apapun terkait
dengan pelaksanaan Perjanjian ini, baik untuk kepentingan salah satu Pihak itu sendiri maupun
untuk kepentingan pihak lain, tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Pihak lainnya
dalam Perjanjian ini. Larangan sebagaimana diatur dalam ayat ini, akan terus berlaku sekalipun
Perjanjian ini telah berakhir.

2. Debitur merupakan pihak yang terikat hubungan hukum berdasarkan perjanjian pembiayaan
dengan PIHAK KEDUA untuk itu PIHAK PERTAMA dengan ini setuju dan sepakat bahwa PIHAK
PERTAMA dan/atau karyawan PIHAK PERTAMA dilarang untuk menghubungi langsung Debitur
untuk tujuan-tujuan diluar pelaksanaan Perjanjian ini, termasuk namun tidak terbatas untuk
menawarkan produk/layanan lain milik PIHAK PERTAMA dan/atau pihak manapun. Atas
pelanggaran ketentuan ayat ini, PIHAK KEDUAa berhak melakukan tuntutan dan/atau gugatan
secara hukum kepada PIHAK PERTAMA dan/atau karyawan PIHAK PERTAMA dan PIHAK
PERTAMA wajib melepaskan PIHAK KEDUA dari segala tuntutan dan/atau gugatan yang timbul
dari Debitur dan/atau pihak ketiga manapun termasuk mengganti setiap kerugian yang
ditanggung oleh PIHAK KEDUA.

PASAL 12
FORCE MAJEURE

1. Yang termasuk force majeure dalam Perjanjian ini adalah suatu peristiwa atau kejadian yang
terjadi di luar kekuasaan Para Pihak untuk mengatasinya, termasuk tetapi tidak terbatas pada
bencana alam, huru hara, kebakaran, blokade, pemberontakan, pemogokan umum dan banjir;
2. Untuk menghindarkan keraguan, Para Pihak sepakat bahwa kenaikan harga dari: (i) bahan
bakar, (ii) gas, (iii) biaya hidup (iv) barang pokok kebutuhan sehari-hari, (v) perubahan nilai tukar
mata uang, (vi) upah tenaga kerja,(vii) perubahan ekonomi nasional Indonesia, bukanlah bagian
dari force majeure);
3. Dalam hal terjadi force majeure maka Pihak yang mengalami force majeure wajib
memberitahukan secara tertulis kepada Pihak lainnya mengenai terjadinya peristiwa force
majeure tersebut, selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kalender terhitung sejak tanggal
terjadinya force majeure. Selanjutnya Para Pihak akan melakukan musyawarah untuk
menentukan akibat force majeure tersebut serta cara penyelesaiannya;
4. Kelalaian atau keterlambatan dalam memenuhi kewajiban sebagaimana dimaksud ayat 3 Pasal
ini oleh Pihak yang mengalami force majeure, dapat mengakibatkan tidak diakuinya keadaan
yang menimpa Pihak tersebut sebagai force majeure;
5. Segala akibat yang timbul dari force majeure tersebut dalam Pasal ini akan diselesaikan secara
musyawarah untuk mufakat oleh Para Pihak atas usulan dari Pihak yang menderita kerugian
akibat adanya force majeure;
6. Apabila Keadaan Memaksa (Force Majeure) berlangsung selama 3 (tiga) bulan berturut-turut
tanpa suatu penyelesaian, maka Para Pihak sepakat untuk bermusyawarah untuk merundingkan
kembali Perjanjian ini.
PASAL 13
PERNYATAAN DAN JAMINAN

Masing-masing Pihak dengan ini menyatakan dan menjamin Pihak lainnya dalam Perjanjian ini
sebagai berikut :
1. Para Pihak adalah perusahaan berbadan hukum yang didirikan berdasarkan hukum negara
Republik Indonesia.
2. Perjanjian ini tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar masing-masing Pihak serta tidak
melanggar peraturan pemerintah yang wajib ditaati oleh masing-masing Pihak didalam
menjalankan perusahaannya.
3. Masing-masing Pihak telah mengambil semua tindakan yang diperlukan sesuai dengan
ketentuan Anggaran Dasar masing-masing Pihak diantaranya mengenai kewenangan untuk
melaksanakan Perjanjian ini dan subyek hukum yang menandatangani Perjanjian ini telah diberi
wewenang untuk berbuat demikian untuk dan atas nama masing-masing Pihak.
4. Para Pihak menyatakan dan menjamin akan melaksanakan segala ketentuan dan kewajiban
dalam Perjanjian ini dengan penuh tanggung jawab, itikad baik dan profesionalisme;
5. Perjanjian ini baik sebagian maupun seluruhnya tidak dapat dialihkan oleh Para Pihak kepada
pihak ketiga tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Pihak lainnya.
6. Dalam rangka pelaksanaan Perjanjian ini, PIHAK PERTAMA berkedudukan secara independensi
dalam menyelesaikan transaksi jual beli Kendaraan Bermotor dengan Calon Debitur, termasuk
namun tidak terbatas pada saat Calon Debitur melakukan penawaran harga, pemilihan jenis,
merek, tipe Kendaraan Bermotor, Pengesahan dan pembayaran uang muka. Setiap pemilihan
jenis, merek dan tipe Kendaraan Bermotor serta pengesahan dan pembayaran uang muka
sepenuhnya menjadi tanggung jawab Calon Debitur.
7. PIHAK PERTAMA menyatakan dan menjamin bahwa seluruh karyawan, agen maupun siapapun
yang dipekerjakan oleh PIHAK PERTAMA dan yang bekerjasama dengan PIHAK PERTAMA
dalam proses membantu PIHAK PERTAMA dalam melayani penjualan dan pemasaran sesuai
dengan Perjanjian ini menjadi tanggung jawab sepenuhnya PIHAK PERTAMA dan dengan ini
PIHAK PERTAMA mengikatkan diri dan menjamin bertanggung jawab sepenuhnya atas setiap
tindakan pelanggaran baik secara perdata maupun pidana yang dilakukan oleh seluruh
karyawan, agen maupun siapapun yang dipekerjakan oleh PIHAK PERTAMA tersebut.

PASAL 14
PENYELESAIAN PERSELISIHAN

1. Apabila timbul perselisihan dalam hal interprestasi atau pelaksanaan Perjanjian ini, maka Para
Pihak setuju dan sepakat untuk menyelesaikan terlebih dahulu secara musyawarah dan mufakat
di antara Para Pihak.
2. Dalam hal penyelesaian perselisihan tidak tercapai melalui musyawarah, maka Para Pihak
sepakat untuk menyelesaikannya di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat di Jakarta.
PASAL 15
KEPATUHAN TERHADAP HUKUM

1. Dalam rangka hubungan kerjasama masing-masing Pihak berkewajiban untuk tidak melakukan
semua praktek-praktek yang dapat mengakibatkan hukuman pidana karena penipuan atau
penggelapan, kejahatan kepailitan, kejahatan yang melanggar persaingan, menjamin
keuntungan, penyuapan, menerima suap atau tindak pidana korupsi lainnya dimana dilakukan
orang yang dipekerjakan oleh pemasok atau pihak ketiga lainnya. Dalam hal pelanggaran
sebagaimana yang terjadi di atas, Pihak yang tidak melakukan pelanggaran berhak untuk segera
menarik diri dari dan/atau menghentikan seluruh transaksi hukum yang ada dengan Pihak yang
melakukan pelanggaran tersebut dan berhak untuk membatalkan semua perundingan.
2. Masing-masing Pihak wajib mematuhi semua hukum dan peraturan yang berlaku dan dalam
hubungan kerjasamanya berdasarkan Perjanjian ini.

PASAL 16
ADDENDUM

Hal-hal yang belum diatur atau belum cukup diatur dan karenanya perlu dilakukan perubahan
ataupun penambahan persyaratan dalam Perjanjian ini, maka Para Pihak sepakat untuk
menuangkannya dalam bentuk tertulis, baik berupa addendum/perubahan Perjanjian.

PASAL 9
PERSELISIHAN

Perselisihan yang timbul dari penafsiran maupun pelaksanaan dari Perjanjian Kerjasama ini akan
diselesaikan secara musyawarah dan mufakat dan apabila tidak ada penyelesaian, maka Para Pihak
sepakat untuk menyelesaikan masalah tersebut melalui proses hukum yang berlaku pada Pengadilan
Negeri Jakarta Pusat
PASAL 10
JANGKA WAKTU

[3.] Perjanjian kerjasama ini berlaku 12……… (duabelas……………..) bulan.


[4.] Perjanjian Kerjasama ini dapat diperpanjang dengan pemberitahuan secara tertulis kepada pihak
lainnya selambatnya 1 (satu) minggu atau 5 (lima) hari kerja sebelum jangka waktu Perjanjian
Kerjasama ini berakhir.
[5.] Salah satu pihak dapat mengakhiri Perjanjian Kerjasama ini dengan pemberitahuan secara
tertulis kepada pihak lainnya selambat-lambatnya 30 (tigapuluh) hari kalender sebelum jangka
waktu Perjanjian Kerjasama ini berakhir. Pengakhiran Perjanjian Kerjasama ini tidak akan
menghilangkan kewajiban yang masih tertunda dari salah satu pihak kepada pihak yang lain.

PASAL 17
KETENTUAN LAIN

1. Perjanjian Kerjasama ini disepakati dan berlaku mengikat bagi Para Pihak sejak
ditandatangani.
2. Lampiran-lampiran yang ada dalam Perjanjian ini merupakan satu kesatuan dan bagian yang
tidak terpisahkan dari Perjanjian ini. Lampiran dari Perjanjian hanya dapat diubah dengan
kesepakatan bersama dari Para Pihak.
3. Apabila dikemudian hari terdapat perubahan perundang-undangan baik pusat maupun daerah
sehingga mengharuskan Perjanjian ini diubah, maka Para Pihak sepakat untuk melaksanakan
penyesuaian pada Perjanjian.
4. Para Pihak sepakat untuk melaksanakan etika bisnis terhadap satu sama lain dengan itikad
baik, termasuk terhadap setiap personil Para Pihak, dan tidak diperkenankan untuk melakukan
tindakan-tindakan tidak benar yang dapat mempengaruhi kebebasan setiap Pihak.
5. Apabila terdapat salah satu pasal atau butir dalam Perjanjian Kerjasama ini menjadi batal
karena bertentangan dengan undang-undang atau peraturan yang berlaku, maka pernyataan
tersebut tidak berpengaruh atas keabsahan berlakunya pasal-pasal atau butir-butir lainnya
dalam perjanjian ini, sehingga ketentuan-ketentuan lain dalam Perjanjian Kerjasama ini tetap
berlaku.
6. Apabila terjadi perubahan kepemilikan dan/atau pengendalian kontrol dalam PIHAK
PERTAMA yang dapat mengakibatkan perubahan anggaran dasar PIHAK PERTAMA, termasuk
namun tidak terbatas pada perubahan nama PIHAK PERTAMA dan/atau perubahan anggota
Direksi dan Dewan Komisaris dan/atau komposisi pemegang saham, maka Para Pihak sepakat
tidak diwajibkan melakukan perubahan terhadap Perjanjian ini sehingga Perjanjian ini dapat
terus berlaku sampai adanya pengakhiran Perjanjian. PIHAK PERTAMA menyatakan dan
menjamin bahwa PIHAK PERTAMA ini wajib tetap melaksanakan kewajibannya kepada PIHAK
KEDUA hingga Perjanjian berakhir dan perubahan tersebut tidaklah mempengaruhi
pelaksanaan kewajiban PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA.
7. Apabila Perjanjian Kerjasama ini berakhir atau diakhiri oleh salah satu pihak, tidak
membebaskan kewajiban yang belum diselesaikan salah satu pihak kepada pihak lainnya.
8. Para Pihak mengakui dan menyetujui bahwa tidak satupun hal dalam Pasal ini yang akan
menghalangi PIHAK KEDUA untuk melaksanakan hak-haknya terhadap Debitur menurut
Perjanjian Pembiayaan.

Demikian Perjanjian Kerjasama ini disepakati dan ditandatangani kedua belah pihak pada hari Selasa,
tanggal 28 Juni 2022, dibuat dalam rangkap 2 (dua) masing-masing bermaterai cukup dan
mempunyai kekuatan hukum yang sama serta dapat dijadikan sebagai alat bukti yang sah.
PASAL 11
KETENTUAN LAIN

[1.] Perjanjian Kerjasama ini disepakati dan berlaku mengikat bagi Para Pihak sejak
ditandatangani.

[2.] Hal-hal lain yang belum atau belum cukup diatur dalam Perjanjian Kerjasama ini dapat
diatur lebih lanjut dan dituangkan dalam suatu Perjanjian Tambahan (addendum) dan
menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian Kerjasama ini.

[3.] Apabila terdapat salah satu pasal atau butir dalam Perjanjian Kerjasama ini menjadi
batal karena bertentangan dengan undang-undang atau peraturan yang berlaku, maka
pernyataan tersebut tidak berpengaruh atas keabsahan berlakunya pasal-pasal atau
butir-butir lainnya dalam perjanjian ini, sehingga ketentuan-ketentuan lain dalam
Perjanjian Kerjasama ini tetap berlaku.
[4.] Apabila Perjanjian Kerjasama ini berakhir atau diakhiri oleh salah satu pihak, tidak
membebaskan kewajiban yang belum diselesaikan salah satu pihak kepada pihak
lainnya.

Demikian Perjanjian Kerjasama ini disepakati dan ditandatangani kedua belah pihak pada
hari .Jumat, tanggal 8 Januari 2021, dibuat dalam rangkap 2 (dua) masing-masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum yang sama serta dapat dijadikan
sebagai alat bukti yang sah.

PIHAK PERTAMA, PIHAK KEDUA,


PT. Gowa Modern Motor PT BNI Multifinance

Damoza Rudianto S. Binantoro


Chief Executive Officer SEVP Bisnis, Risk & RR

Anda mungkin juga menyukai