Anda di halaman 1dari 7

KONTRAK PERJANJIAN LEASING MOTOR

Pada hari ini, Kamis tanggal delapan November dua ribu delapan belas (8 November
2018) di Makassar, kami yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama               : Pangeran Furqan, S.E., M.M.


No. KTP          : 534809 030268 0002
Umur               : 47 tahun
Status              : Kawin
Pekerjaan         : Direktur Utama PT. Bahari Furqan Finance
Alamat              : Jl. Ahmad Yani No. 21 Kota Jakarta
Dalam hal ini bertindak dalam jabatannya tersebut berdasarkan ketentuan Pasal 8
Anggaran dasar PT. Bahari Furqan Finance yang telah diumumkan dalam Berita
Negara RI tanggal 25 Maret 2002 No. 332, oleh karena itu untuk dan atas nama serta
sah mewakili PT. Bahari Furqan Finance yang berkedudukan di Kota Jakarta, dan
selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA (Lessor)
                                                            Dan
Nama               : Amien Kashogi R.
No. KTP          : 234109 030585 0003
Umur               : 25 tahun
Status              : Belum Kawin
Pekerjaan         : Wiraswasta
Alamat              : Jl. Sultan Alauddin No. 20 Kota Makassar
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, selanjutnya disebut PIHAK
KEDUA (Lessee).
Bahwa PIHAK KEDUA mengajukan permohonan Leasing kepada kantor
Cabang Makassar PIHAK PERTAMA dan telah disetujui oleh Direktur Utama
PIHAK PERTAMA.
              Bahwa PIHAK PERTAMA dengan ini telah menjual dan menyerahkan
kepada PIHAK KEDUA, dan PIHAK KEDUA telah membeli dan menerima
penyerahan dari PIHAK PERTAMA :
1. Jenis kendaraan : Sepeda Motor
2. Merek/Tipe : Yamaha Jupiter
3. Nomor rangka         : BG673655082011
4. Tahun Pembuatan : 2016
5. Nomor Mesin          : G87678562011
6. Warna : Merah Hitam
7. Jumlah Barang        : 1 (satu)
8. Keadaan Barang     : Bagus
 Yang selanjutnya dalam perjanjian ini disebut Barang.
            
Kedua belah pihak sepakat untuk membuat Perjanjian Barang Leasing dengan
syarat-syarat sebagai berikut :

PASAL 1
KETENTUAN UMUM
1.1. Harga kendaraan tersebut adalah sebesar Rp.20.000.000,00 (dua puluh juta rupiah),
dengan perincian sebagai berikut :
         Biaya surat-surat dan MPO sebesar Rp 2.000.000,00
         Asuransi sebesar Rp 2.000.000,00
         Keseluruhannya berjumlah Rp 24.000.000,00 (dua puluh empat juta rupiah).
1.2. PIHAK KEDUA telah melakukan pembayaran uang muka sebesar 50% dari harga
kendaraan yaitu sebesar Rp.10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah)
1.3. Sisa biaya keseluruhan adalah sebesar Rp.14.000.000,00 (empat belas juta rupiah)
1.4.Angsuran dilakukan selama 12 bulan dengan angsuran perbulannya sebesar
Rp.1.298.000,00 (satu juta dua ratus sembilan puluh delapan ribu rupiah).
1.5. Hak atas Barang akan beralih kepada PIHAK KEDUA setelah PIHAK KEDUA
melunasi seluruh angsuran dan biaya keterlambatan pembayaran serta denda atas
pembiayaan Barang kepada PIHAK PERTAMA.
1.6. Alamat yang tertera pada Formulir Aplikasi Pembiayaan ini adalah benar alamat
tinggal PIHAK KEDUA sekarang. Alamat ini adalah merupakan alamat untuk
pengiriman Barang yang telah dipesan PIHAK KEDUA.

1.7. PIHAK KEDUA tidak akan melakukan pemindahan Barang dari alamat yang tertera
pada Formulir Aplikasi Pembiayaan tanpa persetujuan tertulis dari PIHAK
PERTAMA.

1.8. Apabila PIHAK KEDUA melakukan pemindahtanganan Barang tersebut maka


PIHAK KEDUA bersedia menyerahkan jaminan tambahan dan/atau jaminan
pengganti kepada PIHAK PERTAMA dengan nilai yang sama/lebih besar dengan
nilai Barang.

1.9. PIHAK KEDUA tidak akan menjaminkan atau menggunakan Barang sebagai
jaminan pinjaman, dijual atau dipindahtangankan dengan cara apapun dan hanya
menggunakan Barang untuk pemakaian pribadi sampai seluruh jumlah terhutang
dilunasi oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA.

1.10. PIHAK KEDUA menjaga dan memelihara Barang dalam keadaan baik dan tidak
melakukan perubahan yang menyebabkan kerusakan ataupun kehilangan pada
Barang.
1.11. PIHAK KEDUA memberikan kuasa kepada PIHAK PERTAMA untuk sewaktu-
waktu dan kapan saja melakukan pemeriksaan atas keberadaan Barang tersebut pada
alamat tersebut selama jangka waktu pembayaran angsuran.

1.12. Apabila pada saat pemeriksaan oleh PIHAK PERTAMA ternyata PIHAK KEDUA
tidak dapat menunjukan Barang tersebut, PIHAK KEDUA dianggap melanggar
Perjanjian sehingga wajib segera membayar lunas seluruh jumlah yang terhutang
kepada PIHAK PERTAMA.

1.13.Tidak melakukan perubahan-perubahan termasuk penghapusan ataupun


penghilangan merek dagang maupun label.

1.14. PIHAK KEDUA akan mengembalikan Barang dalam keadaan baik pada setiap saat
apabila Perjanjian diputuskan oleh PIHAK PERTAMA.

PASAL 2
PENERIMAAN BARANG

2.1.  PIHAK KEDUA dianggap telah memeriksa dan menerima Barang dalam kondisi
baik dan tanpa cacat pada saat PIHAK KEDUA menerima Barang tersebut.
2.2. PIHAK KEDUA dengan ini menyatakan bahwa PIHAK PERTAMA tidak
bertanggung jawab bila mana terjadi kerusakan atas Barang tersebut.

2.3.  PIHAK KEDUA dengan ini juga menyetujui bahwa bila mana terjadi kerusakan atau
kondisi yang mengakibatkan Barang tersebut tidak dapat dimanfaatkan sebagaimana
mestinya oleh PIHAK KEDUA, maka PIHAK KEDUA tetap wajib memenuhi
seluruh kewajiban pembayaran sebagaimana diatur dalam Perjanjian.

PASAL 3
ANGSURAN BULANAN

3.1. Angsuran pertama dilakukan pada tanggal 3 Desember 2018 atau sama dengan 25
hari sejak tanggal kontrak perjanjian ini dibuat.

3.2.   Pembayaran angsuran berikutnya dilakukan melalui:

      Kasir di kantor PIHAK PERTAMA Cabang Makassar

   Transfer melalui Bank BCA dengan nomor rekening 55725986 A.n PT. Bahari Furqan
Finance
3.3. Apabila tanggal pembayaran angsuran jatuh pada hari dimana kantor PIHAK
PERTAMA libur, maka pembayaran angsuran dilakukan pada hari kerja sebelum hari
libur tersebut.

3.4. Atas setiap pembayaran angsuran, maka PIHAK PERTAMA akan mengeluarkan


tanda terima berupa kuitansi kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA wajib
menyimpan semua kuitansi sampai dengan kuitansi pelunasan.

3.5.  PIHAK KEDUA akan menanggung seluruh pajak (termasuk setiap Pajak Pendapatan
dan Pajak Pertambahan Nilai), materai, biaya-biaya lain atas setiap pembayaran-
pembayaran jumlah terhutang pada PIHAK PERTAMA berikut denda maupun
penalti-penalti yang dibebankan berdasarkan Perjanjian.

PASAL 4
PEMBAYARAN PENUH SEBELUM WAKTUNYA

4.1.    Bila mana PIHAK KEDUA akan membayar seluruh sisa terhutang sebelum
waktunya, selain membayar penuh seluruh sisa jumlah pokok hutang, PIHAK
KEDUA juga harus membayar penuh seluruh bunga terhutang yang dapat dikenakan
atas Perjanjian, seandainya PIHAK KEDUA tidak melakukan pembayaran sebelum
waktunya.

PASAL 5
DENDA KETERLAMBATAN PEMBAYARAN

5.1. Jika PIHAK KEDUA lalai membayar angsuran bulanan PIHAK KEDUA sesuai
dengan ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat dalam Perjanjian, PIHAK PERTAMA
akan membebankan biaya penagihan sebesar Rp. 10.000,- (Sepuluh ribu rupiah)
ditambah denda sebesar 0,5% per hari dari angsuran–angsuran terhutang.

5.2. Jika terjadi penolakan atas pembayaran giro, maka PIHAK KEDUA dianggap belum
melakukan pembayaran angsuran dan akan dikenakan denda keterlambatan
pembayaran serta biaya administrasi atas tolakan giro tersebut sesuai ketentuan yang
berlaku.
PASAL 6
PEMUTUSAN PERJANJIAN OLEH PIHAK PERTAMA
                                                                                                                                  
6.1. Dengan tidak dilaksanakannya pembayaran angsuran maupun denda keterlambatan
oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA oleh karena alasan apapun, maka
hal ini telah merupakan bukti bahwa PIHAK KEDUA telah melakukan wanprestasi
dalam Perjanjian.
6.2. PIHAK PERTAMA dapat memutuskan Perjanjian setiap saat bilamana PIHAK
KEDUA melanggar ketentuan Perjanjian. Untuk keperluan ini PIHAK KEDUA
setuju untuk tidak memberlakukan pasal 1266 & 1267 KUH Perdata.
6.3. Dengan ini PIHAK KEDUA menguasakan atau memberikan Surat Kuasa
kepada PIHAK PERTAMA untuk bertindak sebagai kuasa PIHAK KEDUA dalam
hal pemutusan Perjanjian untuk tujuan pemilikan kembali dan penjualan kembali
Barang untuk memenuhi jumlah-jumlah terhutang oleh PIHAK KEDUA
kepada PIHAK PERTAMA.

6.4. Atas pemilikan kembali Barang dapat dijual dan hasilnya akan diterapkan pada sisa
terhutang PIHAK KEDUA setelah dipotong pengeluaran-pengeluaran yang terjadi.

6.5. PIHAK PERTAMA akan mengembalikan kepada PIHAK KEDUA setiap kelebihan-


kelebihan atas penjualan Barang yang dimiliki kembali dan PIHAK KEDUA setuju
untuk membayar PIHAK PERTAMA untuk setiap kekurangan, termasuk biaya-biaya
penarikan Barang dan biaya-biaya dari setiap pengeluaran ataupun denda ataupun
penalti yang terjadi akibat pemilikan kembali dan penjualan Barang.

6.6. Kuasa yang PIHAK KEDUA berikan diatas adalah bagian penting yang tidak dapat
dipisahkan dari Perjanjian, dimana tanpa itu PIHAK PERTAMA tidak dapat
membuat Perjanjian maupun membiayai pembelian PIHAK KEDUA atas Barang.
Oleh karena itu Kuasa ini tidak dapat dicabut tanpa persetujuan tertulis dari PIHAK
PERTAMA

PASAL 7
PENYELESAIAN SENGKETA

Apabila terjadi sengketa antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA yang
berkaitan dengan isi perjanjian ini, maupun pelaksanaan dari perjanjian ini maka Para
Pihak berusaha terlebih dahulu semaksimal mungkin untuk menyelesaikan sengketa
dengan jalur musyawarah secara kekeluargaan. Namun, apabila dalam musyawarah
secara kekeluargaan tersebut tidak dapat mencapai kata mufakat, maka penyelesaian
sengketa tersebut dapat diselesaikan melalui jalur Litigasi di Pengadilan Negeri
Makassar.
PASAL 8
LAIN-LAIN

8.1. PIHAK KEDUA menguasakan kepada PIHAK PERTAMA untuk memeriksa


kelayakan PIHAK KEDUA sehubungan dengan pembiayaan Barang dan untuk
memberikan informasi mengenai PIHAK KEDUA dan rekening PIHAK KEDUA
kepada siapapun yang secara hukum dapat menerima informasi tersebut.
8.2. Dengan ditandatanganinya Perjanjian dan Formulir Aplikasi Pembiayaan oleh
PIHAK KEDUA, maka PIHAK KEDUA dianggap telah setuju terhadap nama
Barang, merk Barang, warna Barang, jumlah (unit/set) Barang, nilai uang muka,
jumlah angsuran per-bulan, lama angsuran serta total nilai pembiayaan dan
administrasi pembiayaan yang tertulis didalam Formulir Aplikasi Pembiayaan.

8.3. Keterlambatan oleh PIHAK PERTAMA dalam melaksanakan hak-haknya tidak akan


dianggap sebagai suatu pencabutan hak-hak tersebut. Setiap pelaksanaan sebagian
hak-hak dalam Perjanjian tidak akan mengurangi hak-hak PIHAK PERTAMA untuk
melaksanakan hak-hak lain yang dapat dimiliki dibawah Perjanjian dimana hak-hak
tersebut adalah kumulatif dan bukan alternatif.

8.4. Bilamana suatu ketentuan dari Perjanjian ataupun suatu bagian daripadanya
berdasarkan alasan hukum diperlakukan sebagai tidak sah ataupun tidak dapat
diterapkan, bagian-bagian lain dari Perjanjian akan tetap berlaku dan dapat
diterapkan.

8.5. PIHAK KEDUA tidak diperbolehkan memodifikasi, menambah ataupun mengubah


Perjanjian tanpa persetujuan tertulis dari PIHAK PERTAMA.

8.6. Perjanjian diatas dapat berubah sewaktu-waktu sesuai dengan peraturan PIHAK


PERTAMA tanpa ada pemberitahuan sebelumnya.

Demikian surat ini dibuat oleh Para Pihak dengan keadaan sadar tanpa tekanan
dari pihak manapun, untuk dilaksanakan dengan penuh iktikad baik oleh masing-
masing pihak.

PIHAK PERTAMA                                             PIHAK KEDUA


       Pangeran Furqan, S.E., M.M.                                    Amien Kashogi R.
Adapun Dasar Hukum yang berkaitan dengan kontrak di atas adalah :

SKB Menkeu dan Memperin dan Mendag No. 122/MK/2/1974, No. 32/M/SK/1974,
No. 30/KPK/I/1974 tanggal 7 Februari 1974 tentang Perjanjian Leasing.

Pengertian leasing menurut Keputusan Menteri Keuangan RI No.


1169/KMK/.01/1991 adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang
modal baik secara sewa guna usaha dengan hak opsi (financial lease) maupun sewa
guna usaha tanpa hak opsi (operating lease) untuk digunakan lessee selama jangka
waktu tertentu berdasarkan pembayaran secara berkala.

Anda mungkin juga menyukai