1. Konsep Dasar
A. Defenisi
. Istirahat adalah suatu keadaan dimana kegiatan jasmaniah menurun yang
berakibat badan menjadi lebih segar. Sedangkan tidur adalah suatu keadaan relatif
tanpa sadar yang penuh ketenangan tanpa kegiatan yang merupakan urutan siklus
yang berulang-ulang dan masing-masing menyatakan fase kegiatan otak dan badaniah
yang berbeda (Tarwoto, 2006). Tidur merupakan kondisi tiak sadar dimana induvidu
dapat dibangunkan oleh stimulasi atau sensoriyang sesuai (Guyton dalam Aziz Alimul
H) atau juga dapat dikatakan sebagai keadaan tidak sadarkan diri yang relatif, bukan
hanya keadaan penuh ketenangan tanpa kegiatan, tetapi lebih merupakan suatu urutan
siklus yang berulang, dengan ciri adanya aktifitas yang minim, memiliki kesadaran
yang bervariasi terhadap perubahan fisiologis dan terjadi penurunan respon terhadap
aktivitas sehari- hari ( tarwoto & wartonah edisi 3. Hal 106 ) f. Gangguan pola tidur
adalah keadaan ketika individu mengalami atau berisiko mengalami suatu perubahan
dalam kuantitas atau kualitas pola istirahatnya yang menyebabkan rasa tidak nyaman
atau mengganggu gaya hidup yang di inginkannya.( Lynda Juall edisi 10. Hal 456 )
B. Etiologi / Penyebab
1) Penyakit
Seorang yang mengalami sakit, memerlukan waktu tidur lebih banyak dari normal.
menahan ngantuk.
4) Kelelahan
Apabila kelelahan dapat memperpendek periode pertama dari tahap REM ( Rapid
Eye Movement )
5) Kecemasan
Keadaan cemas meningkatkan saraf simpatis, sehingga mengganggu tidur.
6) Alkohol
Alkohol menekan REM secara normal, seseorang yang tahan minum alcohol dapat
panca indra dan sampai masuk ke korteks serebri, sehingga ditafsirkan / disampaikan
untuk tidur.
E. Pathway
Etiologi
Nyeri Cemas
2) Anak-anak
Gangguan tidur pada anak sering kali dihubungkan dengan ketakutan, enuresis,
atau respon tidak konsisten dari orang tua terhadap permintaan anak untuk
mengubah peraturan dalam tidur seperti permintaan untuk tidur larut malam.
a. Kengganan untuk istirahat
b. Sering bangun waktu malam
c. Keinginan tidur dengan orang tua
G. Tahapan-Tahapan Tidur
1) Tahapan NREM (Non Rapied Eye Movement)
Merupakan tahap tidur yang nyaman dan dalam tidur gelombang pendek karena
gelombang atak tidak atau lambat dari gelombang-gelombang dan pada orang
d. NREM Tahap 4
Menjadi tahap tidur terdalam
Individu menjadi sulit dibangunkan
Jika kurang tidur individu akan menyeimbangkan porsi tidurnya pada
tahap ini.
Tanda-tanda vital menurun secara bermakna.
2) Tahap tidur REM (Rapied Eye Movement)
Merupakan tidur dalam keadan atau kondisi aktif atau tidur paradoksial, tahapan
tidur REM :
a. Lebih sulit dibangunkan daripada tidur NREM
b. Dewasa normal REM yaitu 20-25% dari tidur malamnya.
c. Jika terbangun pada tahap ini akan terjadi mimpi
d. Tidur REM penting untuk keseimbangan mental, emosi, berperan
Data objektif
cemas
Vital sign dalam batas normal
NIC
Anxiety Reduction (penurunan kecemasan)
- Gunakan pendekatan yang menenangkan
- Identifikasi tingkat kecemasan
- Dorong pasien untuk mengungkapkan perasaan, ketakutan, persepsi
- Intrusikan pasien untuk menggunakan teknik relaksasi
- Berikan obat untuk mengurangi kecemasan
DAFTAR PUSTAKA
A. Aziz Alimul. (2006). Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia : Aplikasi Konsep dan
Proses Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika
Carpenito, Lynda Juall 1998, Diagnosa Keperawatan, Jakarta EGC,
Doengos Marlyn E 1994. Rencana Keperawatan, Jakarta EGC,
Doengoes, Marilynn E. (2000). Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta: EGC
Herdman ,T.Heather.(2012).Diagnosa Keperawatan NANDA Internasional.Jakarta :
EGC
Mubarak,. (2007). Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia Teori dan Aplikasi dalam
Praktik. Jakarta: EGC
Nurarif, Amin Huda dan Kusuma, Hardhi, 2013. Panduan Diagnosa Keperawatan
NANDA. Jakarta: EGC
Potter&Perry, (2005). Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses dan Praktik, Edisi
4.Vol 2. Jakarta: EGC
Tarwoto, dan Wartorah, 2006, Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan,
Jakarta : Salemba Indika.