Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PENDAHULUAN

GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI

A. Konsep Gangguan Kebutuhan Dasar


1. Definisi Nutrisi
Nutrisi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang
dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorpsi, transportasi,
penyimpanan, motabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan
untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari
organ-organ, serta menghasilkan energi(Supariasa, 2012).
Nutrisi adalah zat-zat gizi dan zat lain yang berhubungan dengan
kesehatan dan penyakit, termasuk keseleruhan proses dalam tubuh manusia
untuk menerima makanan atau bahan-baham dari lingkungan hidupnya dan
menggunakan bahan-bahan tersebut untuk aktvitas penting dalam tubuhnya
serta mengelurkan isinya. Nutrisi dapat dikatakan sebagai ilmutentang
makana, zat-zat gizi dan zat lain yang terkandung aksi reaksi dan
keseimbangan yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit
(waetonah,2010).
Nutrisi adalah subtansi organik dan non organik yang ditemukan
dalam makanan dan dibutuhkan oleh tubuh agar dapat berfungsi dengan
baik(Kozier mubarak,2008).

2. Manifestasi Klinis
Manifestasi klinis atau tanda gejala nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh menurut buku saku diagnosa keperawatan NIC-NOC antara lain :
a. Subjektif
1) Kram abdomen
2) Nyeri abdomen dengan atau tanpa penyakit
3) Merasakan ketidakmampuan untuk mengingesti makanan
4) Melaporkan kurangnya makanan
5) Melapotkan perubahan sensai rasa
6) Merasa kenyang setelah mengingesti makanan
b. Objektf
1) Tidak tertarik untuk makan
2) Diare
3) Adanya bukti kekurangan makanan
4) Kehilangan rambut yang berlebihan
5) Busing usus hiperaktif
6) Kurangnya minat pada makanan
7) Luka, rongga mulut inflamasi
3. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan yang biasa dilakukan untuk mengetahui adanya
perubahan nutrisi adalah sebagai berikut :

a. Kadar total limfosit


b. Albumin serum
c. Zat besi
d. Transferan serum
e. Kreatinin
f. Hemoglobin
g. Hemogkrit
h. Keseimbangan nitrogen
i. Tes antigen kulit (Mubarak, 2008)

4. Penatalaksanaan ( Medis dan Keperawatan )


a. Penatalaksaan Medis
1) Nutrisi enteral
Metode pemberian makanan alternative untuk memastikan
kecukupan nutrisi meliputi metode enteral (melalui system
pencernaan). Nutrisi enteral juga disebut sebagai nutrisi enteral
total (TEN) diberikan apabila klien tidak mampu menelan makanan
atau mengalami gangguan pada saluran pencernaan atas dan
trnsport makanan ke usus halus terganggu. Pemberian makanan
lewat enteral diberikan malalui slang nasogastrik dan slang
pemberian makan berukuran kecil atau melalui gastrostomi atau
yeyunostomi.

2) Nutrisi parenteral

Nutrisi parenteral (PN), juga disebut sebagai nutrisi


parenteral total (TPN) atau hiperlimentasi intervena (IVH),
diberikan dalam jika saluran gastroinsestinal tidak berfungsi karena
terdapat gangguan kontinuitas fungsinnya atau karena kemampuan
penyerapannya terganggu. Nutrisi parenteral diberikan secara
intervena seperti melalui kateter vena sentral ke vena kava superior.
Makanan parenteral adalah larutan dekstrosa, air, lemak, protein,
elektrolit, vitamin, dan unsur renik, semuanya ini memberikan
semua kalori yang dibutuhkan. Karena larutan TPN bersifat
hipertonik larutan hanya dmasukan ke vena sentral yang beraliran
tinggi, tempat larutan oleh darah klien (Kozier, 2011).

b. Penatalaksaan Keperawatan
1) Menstimulasi nafsu makan
a. Berikan makanan yang sudah dikenal yang memang disukai klien
yang di sesuaikan dengan kondisi klien
b. Pilih porsi sedikit sehingga tidak menurunkannafsu makan klien
yang anoreksik
c. Hindari terapi yang tidak menyenangkan atau tidak nyaman sesaat
sebelum atau setelah makan
d. Berikan lingkungan rapi dan bersih yang bebas dari penglihatan dan
bau yang tidak enak. Balutan kotor, pispot yang telah dipakai, set
irigasi yang tertutup atau bahkan piring yang sudah dapat
memberikan pengaruh negative pada nafsu makan
e. Redakan gejala penyakit yang menekan nafsu makan sebelum waktu
makan; istirahat bila mengalami keletihan
f. Kurangi stress psikolog
g. Berikan oral hygine sebelum makan
2) Membantu klien makan
3) Kolaborasi dengan ahli gizi untuk memberikan diet sesuai dengan
kondisi (Kozier, 2011).
5. Metabolisme

Potter & Perry (2012) Nutrien diabsorpsi dalam intestin, termasuk


air yang ditransportasikan melalui sistem sirkulasi ke jaringan tubuh.
Melalui perubahan kimia dari metabolisme nutrien diubah ke jumlah
substansi yang diperlukan oleh tubuh. Karbohidrat, protein, dan lemak
melakukan metabolisme untuk menghasilkan energi kimia dan
mempertahankan keseimbangan antara pembentukan dan pemecahan
jaringan. Untuk melakukan kerja tubuh, maka energi kimai diproduksi oleh
metabolisme diubah ke tipe energi lain oleh jaringan yang berbeda.
Kontraksi otot melibatkan energi mekanik, fungsi sistem saraf melibatkan
energi listrik, dan mekanisme produksi panas melibatkan energi panas.

Dua tipe dasar metabolisme adalah anabolisme dan katabolisme.


Anabolisme merupakan produksi dari substansi kimia yang lebih kompleks
dengan sintesis nutrien. Katabolisme merupakan pemecahan substansi
kimia menjadi substansi yang lebih sederhana. Walaupun katabolisme
memproduksi beberapa energi, kedua proses tersebut memerlukan energi,
yang harus tersedia dari makanan atau sumber energi yang tersimpan.
6. Keseimbangan Energi
Terdapat tiga kemungkinan bentuk keseimbangan energi, antara
lain:
1. Keseimbangan Energi Netral
Keseimbangan yang terjadi apabila energi yang masuk ke
dalam tubuh sama persis dengan energi yang keluar. Pada kondisi ini
berat badan akan tetap.
2. Keseimbangan Energi Positif
Keseimbangan yang terjadi apabila jumlah energi yang masuk
tubuh lebih besar daripada energi yang keluar. Energi yang masuk
ke dalam tubuh dan tidak digunakan akan disimpan di dalam tubuh,
terutama sebagai jaringan adiposa, sehingga berat badan bertambah.
3. Keseimbangan Energi Negatif
Keseimbangan yang terjadi apabila jumlah energi yang masuk
tubuh lebih kecil daripada energi yang keluar. Kondisi ini
mengakibatkan tubuh harus menggunakan energi cadangannya
untuk memenuhi kebutuhan aktivitas, sehingga berat badan akan
berkurang.
7. Nutrisi Esensial

Nutrisi Esensial adalah nutrisi yang dibutuhkan oleh setiap


makhluk hidup yang tidak dapat diproduksi sendiri, oleh karena itu
harus didapatkan dari makanannya sendiri.
Nutrisi Esensial terdiri dari :
a. Asam Amino Esensial, berguna untuk mensintesa protein
b. Asam Lemak Esensial, berguna untuk mensintesa lemak
c. Mono, Oligo, & Poly Sacharrides, berguna untuk mensintesa
karbohidrat
d. Mineral-Mineral
e. Vitamin – Vitamin
8. Penyerapan Nutrisi
Absorpsi merupakan proses yang sangat kompleks dan
menggunakan empat cara :
pasif, fasilitatif, aktif, dan fagositotis.Absorpsi pasif trejadi bila
zat gizi diabsorpsi tanpa menggunakan alat angkut atau energi. Absorpsi
fasilitatif menggunakan alat angkut protein untuk memindahkan zat gizi
dari saluran cerna ke sel yang mengabsorpsi. Absorpsi aktif
menggunakan alat angkut protein dan energi. Agar dapat mencapai
darah, sari-sari makanan harus menembus sel dinding usus halus yang
selanjutnya masuk pembuluh darah atau pembuluh limfe. Glukosa, asam
amino, vitamin, dan mineral setelah diserap oleh usus halus, melalui
kapiler darah akan dibawa oleh darah melalui pembuluh vena porta
hepar ke hati. Selanjutnya, dari hati ke jantung kemudian diedarkan ke
seluruh tubuh. Umumnya sari makanan diserap saat mencapai akhir usus
halus. Sisa makanan yang tidak diserap, secara perlahan-lahan bergerak
menuju usus besar.
9. Faktor Yang Mempengaruhi Nilai Gizi Makanan
Faktor eksternal yang mempengaruhi status gizi antara lain :
a. Pendapatan
b. Pendidikan
c. Pekerjaan
d. Budaya

Faktor internal yang mempengaruhi ststus gizi :

a. Usia
b. Kondisi Fisik
c. Infeksi
10. Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Kebutuhan Nutrisi
a. Pengetahuan
b. Prasangka
c. Kebiasaan
d. Kesukaan
e. Ekonomi
f. Usia
g. Jenis Kelamin
h. Tinggi dan Berat badan
i. Status Kesehatan
j. faktor Psikologis seperti stress dan ketegangan
k. Alkohl dan obat

B. Asuhan Keperawatan

1. Pengkajian Keperawatan
a. Pengukuran Antropometri
Antropometri digunakan untuk mengukur status gizi dari
berbagai ketidakseimbangan antara asupan protein dan gizi. Gangguan
ini biasanya terlihat dari pola pertumbuhan fisik dan jaringan tubuh
seperti lemak, otot, dan jumlah air dalam tubuh.
Pengukuran Antropometri meliputi :
a) Umur
b) Berat Badan
c) Tinggi Badan
d) Lingkar Lengan Atas
e) Lingkar Kepala
f) Lingkar Dada
g) Jaringan Lemak
b. Biochemical data
Merupakan pemeriksaan spesimen yang diuji secara laboratoris,
yang dilakukan pada berbagai jaringan tubuh, seperti darah, urine, dll.
Metode ini digunakan karena banyak gejala klinis yang kurang spesifik,
maka hal ini dapat menentukan kekurangan gizi yang spesifik.
a) Albumin (N : 4-5,5 mg/100 ml)
b) Tranferrin (N : 170-250 mg/100ml)
c) Hb (N : 12 mg/dl)
d) BUN (N : 10-20 mg/100ml)
e) Ekskresi kreatinin untuk 24 jam (N : laki-laki: 0,6-1,3 mg/100ml,
wanita: 0,5-1,0 mg/100mg)

c. Clinical Sign
a) Keadaan fisik : apatis, lesu
b) Berat badan : obesitas, underweight
c) Otot : fleksi/lemah, tonus otot kurang, tidak mampu bekerja
d) Sistem saraf : bingung, paresthesia, refleks menurun
e) Fungsi Gastrointestinal : anoreksia, konstipasi, diare, flatulensi.
f) Kardiovaskular : denyut nadi > 100 x/mt, irama abnormal, TD
rendah/tinggi
g) Rambut : kusam, kering, pudar, kemerahan, tipis, pecah, mudah
patah
h) Kulit : kering, pucat iritasi, lemak di subkutan tidak ada
i) Bibir : kering, pecah-pecah, bengkak, lesi, stomatitis, membran
mukosa pucat
j) Gusi : peradangan, perdarahan
k) Lidah : edema, hiperemis
l) Gigi : karies, nyeri, kotor
m) Mata : konjungtiva pucat, kering, exoptalamus, tanda-tanda infeksi
n) Kuku : mudah patah
d. Dietry History
Data diet didapatkan dari pasien maupun dari keluarga, meliputi :
a) 24-hours Recall Methode
Data yang dikumpulkan adalah tentang porsi makan, pola
makan dan snack, waktu makan dan tempat makanan biasa diletakan
b) Food diaries
Pertanyaan tentang frekuensi makan, makanan apa saja yang
dimakan khususnya dalam 3-7 hari sebelum sakit menggambarkan
intake nutrisi pasien apakah adekuat atau tidak
c) Riwayat keperawatan dan diet :
 Anggaran makan, makanan kesukaan, waktu makan
 Apakah ada diet yang dilakukan secara khusus ?
 Adakah penurunan dan peningkatan berat badan dan berapa lama
periode waktunya ?
 Adakah status fisik pasien yang dapat meningkatkan diet seperti
luka bakar ?
 Adakah toleransi makan atau minum tertentu ?

2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang dapat terjadi pada masalah kebutuhan
nutrisi antara lain :
A. Ketidakseibangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
1) Definisi
Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolic
2) Batasan Karakterristik
a) Berat badan 20% atau lebih dibawah rentang berat badan ideal
b) Bising usu hiperaktif
c) Cepat kenyang setelah makan
d) Diare
e) Gangguan sensasi rasa
f) Kelemahan otot mengunyah
g) Ketidak mampuan memakan makanan
h) Kram abdomen
i) Kurang minat pada makanan
j) Membrane mukosa pucat
k) Nyeri abdomen
l) Penurunan berat badan dengan asupan makan adekuat
m) Tonus otot menurun
n) Sariawan rongga mulut
3) Faktor yang berhubungan :
a) Faktor biologis
b) Faktor ekonomi
c) Ketidak mampuan untuk mengabsorpsi nutrient
d) Ketidak mampuan untuk mencerna makanan
e) Ketidak mampuan untuk menelan makanan
B. Obesitas
1) Definisi
Suatu kondisi ketika individu mengalami penumpukan lemak
abnormal atau berlebihan terkait usia dan jenis kelamin yang
melampaui berat badan berlebih
2) Batasan karakteristik
a) Anak < 2 tahun : ukuran tidak digunakan pada anak usia ini
b) Anak 2-18 tahun : Body mass index [BMI] > 20 kg/m2 atau >ke-
95 untuk usia dan jenis kelamin
c) Dewasa : Body mass index [BMI] > 30 kg/m2
3) Factor yang berhubungan
a) Asupan kalsium diet pada anak rendah
b) Bayi menyusu formula atau campuran
c) Factor ekonomi
d) Konsumsi minum bergula
e) Obesitas parenteral
f) Prilaku kurang gerak yang terjadi selama >2 jam/hari
C. Resiko berat badan berlebih
1) Definisi
Kerentanan mengalami penumpukan lemak abdormal atau
berlebihan terkait usia dan jenis kelamin, yang dapat menganggu
kesehatan
2) Factor resiko
a) Anak < 2tahun : persentil berat badan terhadap tinggi badan
mendekati ke-95
b) Konsumsi minuman bergula
c) Makan sebagai respon terhadap situasi eksternal ( mis : siang
hari, situasi social)
d) Makan padat sebagai sumber makanan utama pada usia <5bulan
e) Makan sebagai respon terhadap situasi internal yang bukan lapar
(missal : ansietas)
f) Obesitas pada masa kanak-kanak
g) Rata-rata aktivitas fisik harian kurang dari yang dianjurkan
untuk usia dan jenis kelamin
No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Rencana Intervensi
Keperawatan

1 Ketidak seimbangan Setelah … x 24 jam, pasien NIC


nutrisi kurang dari dapat mendapatkan asupan Nutrition Management
kebutuhan tubuh criteria hasil :  Kaji adanya alergi makanan
NOC  Kolaborasi dengan ahli gizi
 Nutritional Status : untuk menentukan jumlah
 Nutritional Status : food kalori dan nutrisi yang
and Fluid Intake dibutuhkan pasien.
 Nutritional Status:  Anjurkan pasien untuk
nutrient Intake meningkatkan intake Fe
 Weight control  Anjurkan pasien untuk
meningkatkan protein dan
Kriteria Hasil : vitamin C
 Adanya peningkatan  Berikan substansi gula
berat badan sesuai  Yakinkan diet yang dimakan
dengan tujuan mengandung tinggi serat
 Berat badan ideal sesuai untuk mencegah konstipasi
dengan tinggi badan  Berikan makanan yang
 Mampu mengidentifikasi terpilih (sudah
kebutuhan nutrisi dikonsultasikan dengan ahli
 Tidak ada tanda-tanda gizi)
malnutrisi  Ajarkan pasien bagaimana
 Menunjukkan membuat catatan makanan
peningkatan fungsi harian.
pengecapan dan menelan  Monitor jumlah nutrisi dan
 Tidak terjadi penurunan kandungan kalori
berat badan yang berarti  Berikan informasi tentang
kebutuhan nutrisi
 Kaji kemampuan pasien
untuk mendapatkan nutrisi
yang dibutuhkan
Nutrition Monitoring
 BB pasien dalam batas
normal
 Monitor adanya penurunan
berat badan
 Monitor tipe dan jumlah
aktivitas yang biasa dilakukan
 Monitor interaksi anak atau
orangtua selama makan
 Monitor lingkungan selama
makan
 Jadwalkan pengobatan dan
perubahan pigmentasi
 Monitor turgor kulit
 Monitor kekeringan, rambut
kusam, dan mudah patah
 Monitor mual dan muntah
 Monitor kadar albumin, total
protein, Hb, dan kadar Ht
 Monitor pertumbuhan dan
perkembangan
 Monitor pucat, kemerahan,
dan kekeringan jaringan
konjungtiva
 Monitor kalori dan intake
nutrisi
 Catat adanya edema,
hiperemik, hipertonik papila
lidah dan cavitas oral.
 Catat jika lidah berwarna
magenta, scarlet

3. Evaluasi Keperawatan
Menurut Evaluasi terhadap masalah kebutuhan nutrisi secara umum dapat
dinilai dari adanya kemampuan dalam (Supariasa, 2012) :
a) Meningkatkan nafsu makan ditunjukkan dengan adanya kempuan dalam
makan serta adanyua perubahan nafsu makan apabila kurang dari kebutuhan
b) Terpenuhinya kebutuhan nutrisi ditentukan dengan tidak adanya tanda
kekurangan atau berlebihan berat badan
c) Mempertahankan nutrisi melalui oral atau parenteral ditunjukan dengan
adanya proses pencernaan makan yang adekuat
DAFTAR PUSTAKA

Nurarif .A.H. dan Kusuma. H. (2015). APLIKASI Asuhan Keperawatan


Berdasarkan Diagnosa Medis & NANDA NIC-NOC. Jogjakarta: MediAction.

NANDA International. 2012-2014. Diagnosis Keperawatan Definisi dan


Klasifikasi. Jakarta. EGC

NIC-NOC. 2013. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis dan


NANDA. Yogyakarta. Med Action

Supariasa, I Dewa Nyoman. Dkk. 2012. Penilaian Status Gizi. Jakarta. EGC

Anda mungkin juga menyukai