EKSPONEN
EKSPONEN
A. KONSEP EKSPONEN
Definisi 1
Misalkan 𝑎 bilangan real dan 𝑛 bilangan bulat positif. 𝑎𝑛 adalah hasil kali
bilangan 𝑎 sebanyak 𝑛 faktor, dapat ditulis 𝑎𝑛 = ⏟
𝑎 × 𝑎 × 𝑎 × 𝑎 … × 𝑎 dengan 𝑎
𝑛 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟
Definisi 2
Fungsi Eksponen adalah suatu fungsi yang dinyatakan dalam bentuk
𝑦 = 𝑓(𝑥) = 𝑎(𝑏 𝑐𝑥 ) dengan 𝑎, 𝑏, dan 𝑐 bilangan real.
a adalah variabel
b adalah bilangan pokok atau basis
c adalah koefisien x
cx adalah eksponen dari b
Contoh :
Lukislah grafik fungsi eksponen 𝑦 = 2𝑥 dan 𝑦 = 2−𝑥 dalam satu bidang koordinat
kartesius :
𝑥 -3 -2 -1 0 1 2 3
1 1 1
𝑦 = 2𝑥 1 2 4 8
8 4 2
1 1 1
𝑦 = 2−𝑥 8 4 2 1
2 4 8
𝑦 = 2−𝑥 𝑦 = 2𝑥
Contoh:
Jika nilai 𝑥 = −2, tentukan nilai 𝑥 −3 (𝑦 4 ) = ⋯
Penyelesaian:
𝑦4 24 16
𝑥 −3 (𝑦 4 ) = 𝑥 3 = (−2)3 = −8 = −2
C. PANGKAT NOL
Definisi 4
Untuk 𝑎 bilangan real dan 𝑎 ≠ 0, maka 𝑎0 = 1.
Bukti :
𝑎𝑚 × 𝑎𝑛 = ⏟
𝑎 ×𝑎 ×𝑎…× 𝑎 × ⏟
𝑎 × 𝑎 × 𝑎…× 𝑎
𝑚 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑛 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟
=⏟
𝑎 × 𝑎 × 𝑎…× 𝑎
𝑚+𝑛
𝑚+𝑛
=𝑎
Berdasarkan sifat diatas maka ada 3 kemungkinan yaitu :
a. Kasus 𝑚 > 𝑛
Jika 𝑚 dan 𝑛 bilangan bulat positif dan 𝑚 > 𝑛 maka 𝑚 – 𝑛 > 0. Dengan
demikian
𝑎 ×𝑎 ×𝑎 ×…× 𝑎 ⏟
⏟ 𝑎 ×𝑎 ×𝑎 ×…× 𝑎
𝑎𝑚 𝑚 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑛 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟
𝑛
= = (𝑎
⏟× 𝑎 × 𝑎 × … × 𝑎 )
𝑎 𝑎 ×𝑎 ×𝑎 ×…× 𝑎 𝑎
⏟ ⏟× 𝑎 × 𝑎 × … × 𝑎 𝑚−𝑛 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟
𝑛 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑛 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟
=⏟
𝑎 × 𝑎 × 𝑎 × …× 𝑎
𝑚−𝑛 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟
𝑚−𝑛
=𝑎
𝑎𝑚
Jadi = 𝑎𝑚−𝑛 , dengan 𝑚, 𝑛 bilangan bulat positif dan 𝑚 > 𝑛
𝑎𝑛
b. Kasus 𝑚 = 𝑛
𝑎𝑚
Jika 𝑚 = 𝑛 maka =1
𝑎𝑛
Bukti :
𝑎𝑚 𝑎𝑚
= 𝑎𝑚 , sebab 𝑚 = 𝑛
𝑎𝑛
⏟
𝑎×𝑎×𝑎×…×𝑎
𝑚 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟
= ⏟
𝑎×𝑎×𝑎×…×𝑎
𝑚 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟
=1
= 𝑎𝑚−𝑛
c. Kasus 𝑚 < 𝑛
Sifat 2
𝑎𝑚
Jika 𝑎 bilangan real dan 𝑎 ≠ 0, 𝑚 dan 𝑛 bilangan bulat positif, maka = 𝑎𝑚−𝑛
𝑎𝑛
Bukti :
⏟
𝑎×𝑎×𝑎…×𝑎
𝑎𝑚 𝑚 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟
= 𝑎×𝑎×𝑎…×𝑎
𝑎𝑛 ⏟
𝑛 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟
Sifat 3
Jika 𝑎 bilangan real dan 𝑎 ≠ 0, 𝑚 dan 𝑛 adalah bilangan bulat positif, maka
(𝑎𝑚 )𝑛 = 𝑎𝑚𝑛 .
Bukti :
(𝑎𝑚 )𝑛 = ⏟
𝑎𝑚 × 𝑎𝑚 × 𝑎𝑚 … × 𝑎𝑚
𝑠𝑒𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑛 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟
= (𝑎
⏟× 𝑎 × 𝑎 … × 𝑎) × (𝑎
⏟× 𝑎 × 𝑎 … × 𝑎 ) … × (𝑎
⏟× 𝑎 × 𝑎 … × 𝑎)
⏟ 𝑚 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑚 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑚 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟
𝑠𝑒𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑛 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟
⏟× 𝑎 × 𝑎 … × 𝑎 )
=(𝑎
𝑚×𝑛 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟
(𝑎𝑚 )𝑛 = 𝑎𝑚×𝑛
E. PANGKAT PECAHAN
Definisi 5
Definisi 6
Sifat 4
𝑝 𝑚
Misalkan 𝑎 adalah bilangan real dan 𝑎 ≠ 0 dengan 𝑎 > 0, 𝑛 dan adalah
𝑛
𝑚 𝑝 𝑚+𝑝
bilangan pecahan 𝑛 ≠ 0. Jika 𝑚, 𝑝 ≥ 2 maka (𝑎 𝑛 ) (𝑎 𝑛 ) = 𝑎 𝑛 .
Bukti :
Berdasarkan Sifat-4, jika 𝑎 bilangan real dan 𝑎 ≠ 0, 𝑚, 𝑛 adalah bilangan bulat
𝑚 1 𝑚 𝑚 𝑝 1 𝑚 1 𝑝
positif, maka 𝑎 𝑛 = (𝑎𝑛 ) dengan demikian (𝑎 𝑛 ) (𝑎𝑛 ) = (𝑎𝑛 ) (𝑎𝑛 )
𝑚 𝑝 1 𝑚 1 𝑝
(𝑎 𝑛 ) (𝑎𝑛 ) = (𝑎 𝑛 ) (𝑎𝑛 ) =
1 1
1 1 1 𝑛 1 1 1 𝑛
(𝑎
⏟ × 𝑎 × 𝑎 …× 𝑎 )⏟
𝑛 𝑛 𝑎 × 𝑎 ×𝑎 …× 𝑎
𝑛 𝑛 𝑛 𝑛
𝑚 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑝 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟
1
1 1 1 𝑛
=⏟
𝑎 × 𝑎 ×𝑎 …× 𝑎
𝑛 𝑛 𝑛
𝑚+𝑝 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟
1 𝑚+𝑝 𝑚+𝑝
(𝑎𝑛 ) = (𝑎) 𝑛 (ingat definisi 5)
Sifat 5
𝑚 𝑝
Jika 𝑎 adalah bilangan real dan 𝑎 ≠ 0 dengan 𝑎 > 0, dan 𝑞 bilangan pecahan
𝑛
𝑚 𝑝 𝑚 𝑝
( )+( )
dengan 𝑞, 𝑛 ≠ 0, maka (𝑎 𝑛 ) (𝑎 𝑞 ) = (𝑎) 𝑛 𝑞
Contoh :
Terapkan berbagai sifat eksponen untuk menentukan hasil operasi bilangan pada
soal yang disajikan pada contoh. Ujilah kebenaran hasilnya!
1. 22 × 25 = ⏟
2×2 ×⏟
2 × 2 × 2 × 2 ×× 2 (sifat 1)
2 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 5 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟
=⏟
2×2×2×2×2×2×2
7 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟
= 27
= 22+5
= 23 × 33
3. (23 )2 = (23 ) × (23 ) menggunakan sifat 3
=⏟
2×2×2×⏟
2×2×2
3 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 3 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟
=⏟
2×2×2×2×2×2
6 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟
= 26 = 23×2
F. BENTUK AKAR
Pengakaran (penarikan akar) suatu bilangan merupakan inversi dari pemangkatan suatu
bilangan. Akar dilambangkan dengan notasi ”√ ”.
𝑛
Akar ke-𝑛 atau akar pangkat 𝑛 dari suatu bilangan 𝑎 dituliskan sebagai √𝑎,
dengan 𝑎 adalah bilangan pokok/basis dan 𝑛 adalah indeks/eksponen akar. Bentuk akar
dan pangkat memiliki kaitan erat. Bentuk akar dapat diubah menjadi bentuk pangkat
dan sebaliknya. Sebelum mempelajari bentuk akar, kamu harus memahami konsep
bilangan rasional dan irrasional terlebih dahulu. Bilangan rasional berbeda dengan
bilangan irrasional. Bilangan rasional adalah bilangan yang dapat dinyatakan dalam
𝑎
bentuk 𝑏 , dengan 𝑎 dan 𝑏 bilangan bulat dan 𝑏 ≠ 0.
Bilangan rasional terdiri atas bilangan bulat, bilangan pecahan murni, dan
bilangan pecahan desimal. Sedangkan, bilangan irrasional adalah bilangan yang tidak
dapat dinyatakan dalam bentuk pecahan. Bilangan irrasional merupakan bilangan yang
mengandung pecahan desimal tak berhingga dan tak berpola. Contoh bilangan
irrasional, misalnya √2 = 1,414213562373. . . , 𝑒 = 2,718. . ., 𝜋=
3,141592653… dan sebagainya.
Definisi 7
𝑛
Misalkan 𝑎 bilangan real dan 𝑛 bilangan bulat positif. √𝑎 disebut bentuk akar jika
𝑛
dan hanya jika hasil √𝑎 adalah bilangan irrasional.
Bilangan irrasional yang menggunakan tanda akar ( ) dinamakan bentuk akar.
Tetapi ingat, tidak semua bilangan yang berada dalam tanda akar merupakan bilangan
irrasional. Contoh: √25 dan √64 bukan bentuk akar, karena nilai √25 adalah 5 dan
nilai √64 adalah 8, keduanya bukan bilangan irrasional.
1 1 1 1
Perhatikan bahwa 𝑝2 × 𝑝2 = 𝑝(2)+(2) = 𝑝 dan perhatikan bahwa √𝑝 × √𝑝 = 𝑝
1
sehingga berdasarkan definisi 6 disimpulkan bahwa 𝑝2 = √𝑝
𝑟 𝑟 𝑟 𝑟
2. Merasionalkan bentuk 𝑝+ 𝑞, 𝑝− 𝑞, , dan
√ √ √𝑝+√𝑞 √𝑝−√𝑞
Bentuk (𝑝 + √𝑞) dan bentuk (𝑝 − √𝑞) saling sekawan, bentuk (√𝑝 + √𝑞)
dan (√𝑝 − √𝑞) juga saling sekawan. Jika perkalian bentuk sekawan tersebut
dilakukan maka dapat merasionalkan bentuk akar.
Contoh:
Sederhanakan bentuk akar berikut ini!
Contoh:
Rasionalkan penyebut pecahan-pecahan berikut.
2 2 3+√2
a. = × (kalikan penyebut dengan bentuk
3−√2 3−√2 3+√2
sekawannya)
2(3 + √2)
=
(3 − √2)(3 + √2)
2(3 + √2)
=
9−2
6 + 2√2
=
7
6 2
= + √7
7 7
4 4 √7+√5
b. = × (kalikan penyebut dengan bentuk sekawannya)
√7−√5 √7−√5 √7+√5
4(√7 + √5)
=
(√7 − √5)(√7 + √5)
4√7 + 4√5
=
7−5
4√7 + 4√5
=
2
= 2√7 + 2√5
I. PERSAMAAN EKSPONEN
1. Bentuk 𝑎 𝑓(𝑥) = 𝑎𝑝
Himpunan penyelesaian nya dapat ditentukan dengan sifat berikut :
Jika 𝑎 𝑓(𝑥) = 𝑎𝑝 (𝑎 > 0 𝑑𝑎𝑛 𝑎 ≠ 1) maka 𝑓(𝑥) = 𝑝
Contoh:
Carilah nilai 𝑥 yang memenuhi persamaan eksponen 161−𝑥 = 8
Penyelesaian:
161−𝑥 = 8
(24 )1−𝑥 = 23
4 − 4𝑥 = 3
1
𝑥=4
1
Himpunan penyelesaian (𝐻𝑃) = {4}
2
4. Bentuk 𝐴{𝑎 𝑓(𝑥) } + 𝐵{𝑎 𝑓(𝑥) } + 𝐶 = 0
Himpunan penyelesaian nya dapat ditentukan dengan sifat berikut :
2
Jika {𝑎 𝑓(𝑥) } + 𝐵{𝑎 𝑓(𝑥) } + 𝐶 = 0 maka penyelesaiannya:
Misal, 𝑎 𝑓(𝑥) = 𝑥 maka persamaan semua ekuivalen dengan persamaan 𝐴𝑥 2 +
𝐵𝑥 + 𝐶 = 0
Contoh:
Tentukan himpunan penyelesaian dari persamaan eksponen 4𝑥+1 + 10.2𝑥+1 +
16 = 0
Penyelesaian:
4𝑥+1 + 10.2𝑥+1 + 16 = 0
(22 )𝑥+1 + 10.2𝑥+1 + 16 = 0
Misal 𝑦 = 2𝑥+1 , sehingga diperoleh
𝑦 2 − 10𝑦 + 16 = 0
(𝑦 − 8)(𝑦 − 2) = 0
𝑦 = 8 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑦 = 2
Substitusikan nilai 𝑦 = 8 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑦 = 2 ke permisalan nilai 𝑦
2𝑥+1 = 8 2𝑥+1 = 2
2𝑥+1 = 23 2𝑥+1 = 21
𝑥+1=3 𝑥+1=1
𝑥=2 𝑥=0
𝐻𝑃 = {0,2}
J. PERTIDAKSAMAAN EKSPONEN
Pertidaksamaan Eksponen adalah pertidaksamaan yang eksponennya
mengandung variabel. Penyelesaian dari pertidaksamaan eksponen menggunakan sifat
monoton naik dan monoton turun pada fungsi-fungsi eksponen baku.
No Sifat Fungsi Eksponen Keterangan
KELOMPOK 2:
1. Ria Rahayu (16321862)
2. Alfan Aji Pratama (16321876)
3. Lutviana Dwi Indramaya (16321886)
4. Anton Wahono (14321802)
5. Dahniar Nur Kholidia (13321749)