Anda di halaman 1dari 5

Contoh Menyeluruh

Untuk mendapatkan gambaran menyeluruh mengenai dampak transaksi antarperusahaan, berikut


ini disajikan contoh aplikasi transaksi antarperusahaan dalam penjualan downstream dan upstream
atas barang dagang serta aset tetap. Sebagai contoh, PT Lucia mengakuisisi 90% saham PT Angelica
pada tanggal 31 Desember 2012. Kekayaan PT Angelica pada tanggal tersebut adalah :

Modal saham Rp 400.000.000.000

Agio saham 100.000.000.000

Laba Ditahan 80.000.000.000

Total kekayaan pemegang saham Rp580.000.000.000

Akuisisi dilakukan dengan total harga perolehan Rp531 miliar atas 90% dari harga yang wajar. Selisih
harga perolehan dan nilai buku disebabkan oleh goodwill. Penurunan nilai (impairment) goodwill
terjadi 20% pada tahun 2014

Laporan keuangan PT Lucia dan perusahaan anaknya, PT Angelica, yang dimiliki 90% pada akhir
tahun 2014 disajikan dalam peraga 5-5.

Hubungan induk dan anak antara PT Lucia dan PT Angelica terjadi sejak tanggal 31 Desember 2012.
Harga akuisisi yang wajar atas kekayaan PT Angelica adalah Rp531 miliar/90%, yakni Rp590 miliar.
Harga akuisisi tersebut menimbulkan goodwill sebesar Rp10 miliar yang dialokasikan ke entitas induk
90% atau 9 miliar. Nilai buku yang diperoleh pada tanggal akuisisi sebesar persentase kepemilikan,
yakni 90% x Rp580 miliar = Rp522 miliar. Penurunan nilai goodwill baru terjadi pada tahun 2014
sebesar 20% atau Rp2 miliar yang dialokasikan ke entitas induk Rp1,8 miliar.
Pendapatan Investasi Periode 2014

Pendapatan investasi PT Lucia tahun 2014 dipengaruhi oleh goodwill yang diimpair sebesar Rp2
miliar, serta laba antarperusahaan dalam persediaan awal dan akhir atas penjualan downstream,
keuntungan penjualan tanah upstream, dan realisasi laba antarperusahaan atas peralatan yang
transaksinya terjadi pada tahun lalu. Berikut disajikan perhitungan pendapatan investasi tahun 2014:

Laba entitas anak (90% x Rp100 miliar) Rp 90.000.000.000

Penurunan nilai goodwill (90% x Rp2 miliar) (1.800.000.000)

Laba antarperusahaan dalam persediaan (downstream)

- Persediaan awal (40% x Rp25 miliar) 10.000.000.000


- Persediaan akhir (40% x Rp40 miliar) (16.000.000.000)

Laba antarperusahaan-tanah 90% x Rp5 miliar (4.500.000.000)

Laba antarperusahaan-peralatan 90% x (Rp8 M/8 thn) 900.000.000

Pendapatan investasi tahun 2014 Rp 78.600.000.000

Dalam penyusunan kertas kerja laporan konsolidasi per 31 Desember 2014, selisih investasi yang
merupakan goodwill sudah diimpair Rp2 miliar atau Rp1,8 miliar dialokasikan untuk entitas induk,
sehingga saldo goodwill per 31/12/2014 menjadi Rp8 miliar, atau Rp7,2 miliar goodwill milik entitas
induk. Laba antarperusahaan yang ditangguhkan terdapat dalam persediaan akhir, tanah, dan
peralatan, tetapi laba antarperusahaan dalam peralatan telah teramortisasi 2 tahun sehingga
nilainya berkurang karena telah terealisasi. Nilai investasi PT Lucia dalam saham PT Angelica per
31/12/2014 adalah sebagai berikut (dalam jutaan).

Nilai buku kekayaan anak yang dimiliki (90% x Rp620.000) Rp 558.000

Saldo goodwiil (Rp9 miliar – Rp1,8 miliar) 7.200

Laba antarperusahaan

- Persediaan akhir (16.000)


- Tanah (4.500)
- Peralatan (Rp8 miliar – (2 tahun x Rp1.000) (5.400)

Nilai investasi 31 Desember 2014 Rp 539.300


Peraga 5-6

Investasi 31 Desember 2013 Rp 531.000

Kenaikan kekayaan anak per 31/12/2013 (90% x (Rp100 – 80) 18.000

Laba antarperusahaan-persediaan akhir (10.000)

Laba antarperusahaan-peralatan (90% x 8.000) (7.200)

Realisasi laba antarperusahaan-peralatan (90% x 1.000) 900

Nilai investasi 1/1/2014 Rp 532.700

Laba tahun 2014 (90% x Rp100.000) 90.000

Penurunan nilai goodwill (1.800)

Laba antar[erusahaan-persediaan awal 10.000

Laba antarperusahaan-persediaan akhir (16.000)

Realisasi laba antarperusahaan-peralatan (90% x Rp1.000) 900

Laba antarperusahaan-tanah (90% x Rp5.000) (4.500)

Dividen tahun 2014 (90% x Rp80.000) (72.000)

Nilai investasi 31/12/2014 Rp 539.300

Penyusunan kertas kerja konsolidasi

Kertas kerja laporan konsolidasi PT Lucia dan PT Angelica tahun 2014 disajikan dalam paraga 5-7.
Jurnal eliminasi dibuat sebagai berikut:

1. Eliminasi atas pendapatan investasi (induk) dan laba yang dibagi anak
Pendapatan investasi Rp 78.600.000.000
Dividen Rp 72.000.000.000
Investasi dalam saham 6.600.000.000

2. Alokasi laba kepentingan nonpengendali. Laba kepentingan nonpengendali dipengaruhi oleh


keuntungan penjualan upstream tanah sebesar Rp5 miliar yang harus ditangguhkan dan
realisasi laba antarperusahaan Rp1 miliar dari penjualan upstream tahun lalu. Laba
kepentingan non pengendali adalah:
Laba entitas anak (10% x 100 miliar) Rp 10.000.000.000
Penurunan nilai goodwill (105 x 2 miliar) (200.000.000)
Laba antarperusahaan-tanah 10% x 5 miliar (500.000.000)
Laba antarperusahaan-peralatan 10% x (Rp8 M/8 thn) 100.000.000
Pendapatan investasi tahun 2014 Rp 9.400.000.000
Jurnal alokasi laba kepentingan nonpengendali adalah sebagai berikut:

Laba kepentingan nonpengendali Rp 9.400.000.000

Deviden Rp 8.000.000.000

Kepentingan nonpengendali 1.400.000.000

3. Eliminasi saldo awal. Nilai investasi per 1/1/2014 seperti disajikan seperti peraga 5-6 adalah
Rp532.700.000.000, tetapi nilai ini disesuaikan dengan dampak realisasi laba antarperusahaan dalam
persediaan awal sebesar Rp10 miliar pada jurnal eliminasi No.7 dan laba antarperusahaan dalam
peralatan sebesar Rp6,3 miliar pada jurnal eliminasi No.10, yang meningkatkan saldo investasi
sehingga nilai investasi yang harus dieliminasi berjumlah Rp549 miliar.

Modal saham Rp 400.000.000.000

Agio saham 100.000.000.000

Laba ditahan 100.000.000.000

Goodwill 10.000.000.000

Investasi dalam saham biasa Rp 549.000.000.000

Kepentingan nonpengendali 10% (Rp610 juta) 61.000.000.000

4. Penurunan nilai goodwill pada tahun 2014 sebesar Rp2 miliar

Beban operasi Rp 2.000.000.000

Goodwill Rp 2.000.000.000

5. Penjualan antarperusahaan sebesar Rp400 miliar

Penjualan Rp 400.000.000.000

HPP Rp 400.000.000.000

6. Utang-piutang usaha antarperusahaan sebesar Rp100 miliar

Utang usaha Rp 100.000.000.000

Piutang usaha Rp 100.000.000.000

7. Realisasi laba antarperusahaan dalam persediaan awal sebesar Rp10 miliar (40% x Rp25 miliar)

Investasi dalam saham Rp 10.000.000.000

HPP Rp 10.000.000.000

8. Pengeliminasian laba antarperusahaan dalam persediaan akhir sebesar Rp16 miliar (40% x Rp40
miliar)

HPP Rp 16.6.000.000.000

Persediaan Rp 16.000.000.000
9. Laba antarperusahaan dalam tanah atas penjualan upstream tahun berjalan sebesar Rp5 miliar

Keuntungan penjualan tanah Rp 5.000.000.000

Tanah Rp 5.000.000.000

Anda mungkin juga menyukai