Anda di halaman 1dari 3

Nama : Nurfaidah

NIM : E1C015047
Kelas : V B Reguler Pagi

A. PENGERTIAN KONTAK BAHASA

1. Mackey (via Achmad & Abdullah, 2012: 179) mendefinisikan kontak bahasa sebagai
pengaruh bahasa yang satu dengan bahasa yang lainnya, sehingga menimbulkan
terjadinya perubahan bahasa pada orang yang ekabahasawan.
2. Matras (2009: 1) mengatakan “Language contact occurs when speakers of different
languages interact and their languages influence each other. ”Kontak bahasa terjadi ketika
pembicara atau penutur dari bahasa-bahasa yang berbeda berinteraksi dan bahasa tersebut
mempengaruhi satu sama lain.
3. Jendra (2010: 67) mengatakan bahwa kontak bahasa adalah sebuah situasi sosiolinguistik
dimana dua atau banyak bahasa, elemen-elemen bahasa yang berbeda, atau variasi dalam
sebuah bahasa, digunakan secara bersamaan atau bercampur antara satu dengan yang
lainnya. Atau dengan kata lain kontak bahasa adalah sebuah situasi ketika kosakata,
suara, atau struktur dari dua atau banyak bahasa yang berbeda digunakan oleh bilinguals
atau mulitilinguals.
4. Achmad dan Abdullah (2012: 179) menyatakan bahwa kontak bahasa cenderung pada
gejala bahasa, sedangkan kedwibahasaan cenderung pada gejala tutur. Kedwibahasaan
terjadi akibat adanya kontak bahasa. Kontak bahasa adalah pemakaian lebih dari satu
bahasa di tempat dan pada waktu yang sama (Thomason via Suhardi, 2009: 39).
5. Thomason (2001: 1) berpendapat bahwa kontak bahasa adalah peristiwa penggunaan
lebih dari satu bahasa dalam tempat dan waktu yang sama. Penggunaan bahasa ini tidak
menuntut penutur untuk berbicara dengan lancar sebagai dwibahasawan atau
multibahasawan, namun terjadinya komunikasi antara penutur dua bahasa yang berbeda
pun sudah dikategorikan sebagai peristiwa kontak bahasa.

Jadi, kontak bahasa adalah suatu keadaan di mana adanya interaksi antara dua atau
banyak bahasa yang berbeda latar belakang digunakan dalam satu situasi yang
mengakibatkan suatu bahasa berpengaruh pada bahasa yang lain, dan memungkinkan
terjadinya pergantian pemakaian bahasa oleh penutur sesuai konteks sosialnya.

B. BILINGUAL

Bilingualisme dalam Bahasa Indonesia disebut juga dengan kedwibahasaan. Kata


bilingualisme dalam Bahasa Inggris sama dengan bilingualism, secara harfiah adalah
penggunaan dua bahasa atau dua kode bahasa. Secara sosiolinguistik bilingualisme
mempunyai arti penggunaan dua bahasa dalam pergaulannya sehari- hari secara
bergantian.
Menurut Bloomfield dikatakan orang bilingual yaitu orang yang mampu
menggunakan dua bahasa, apabila dia bisa mahir dalam dua bahasa secara bersamaan.
Baik dalam menggunakan bahasa ibunya (B1) atau bahasa lain yang menjadi bahasa
keduanya (B2). Akan tetapi, batasan ini banyak yang tidak menyetujui, sebab tidak
mungkin seseorang bisa menggunakan dua bahasa secara sempurna bersamaan. Dalam
situasi yang biasa, kesempatan menggunakan B1 lebih terbuka daripada kesempatan
menggunakan B2. Atau sebaliknya, seseorang akan mampu menggunakan B2 daripada
B1 nya apabila dia hidup dalam lingkungan yang terlepas dari B1 nya, sehingga
menjadikan dia lebih mampu menggunakan B2 daripada B1 nya.

Robert Lado. Dia mengungkapkan bahwa bilingualisme adalah kemampuan


menggunakan bahasa oleh seseorang dengan sama baik atau hampir sama baiknya, yang
secara teknis mengacu pada pengetahuan dua bahasa bagaimanapun tingkatannya.
Sehingga, tidak terikat dengan kata sempurna, meskipun dia tidak sempurna dalam
menggunakan dua bahasa tersebut tidak masalah.

Menurut Haugen, seorang bilingual tidak perlu secara aktif menggunakan kedua
bahasa tersebut, cukup bisa memahaminya saja. Haugen juga mengatakan, mempelajari
B2 tidak dengan sendirinya akan memberi pengaruh terhadap B1. Selain itu, seseorang
yang mempelajari B2 atau Bahasa Asing, kemampuan B2 nya akan tetap berada pada
posisi bawah dari penutur asli bahasa tersebut.

Halliday (dalam Fishman 1968: 141) menyebutkan bahwa seorang bilingual yang
dapat menggunakan B2 sama baiknya dengan B1 disebut dengan Ambilingual.

Oksaar ( dalam Sebeok 1972: 481) menyebutnya dengan Ekuilingual. Dan


Diebold (dalam Hymes 1964: 496) menyebutnya dengan Kordinat Bilingual. Namun,
sebagaimana disebutkan di atas bahwa penutur bilingual seperti ini jarang ada.

Mackey (1962: 12) mengatakan bahwa bilingualisme adalah penggunaan bahasa


secara bergantian oleh seorang penutur dengan penguasaan dalam tingkat yang sama. Jadi
yang dimaksud bahasa adalah language.

C. MULTILINGUALISME

Istilah multingualisme (dalam bahasa Indonesia disebut juga keanekabahasaan)


yakni keadaan digunakannya lebih dari dua bahasa oleh seseorang dalam pergaulannya
dengan orang lain secara bergantian. Multilingualisme ini juga dapat dikatakan yaitu
kemampuan untuk bertutur atau menggunakan banyak bahasa. Negara yang biasanya
memakai multilingualisme ini misalnya China dengan menggunakan bahasa Mandarin,
Teochew dan hokkian.
Multilingualisme dalam bahasa Indonesia disebut dengan Keanekabahasaan
yakni penggunaan lebih dari dari dua bahasa oleh seorang penutur dalam pergaulannya
dengan orang lain secara bergantian. Juga dapat dimasukkan praktek penggunaan
beberapa dialek dari bahasa yang sama (lihat Weinreich, 1970: 1).

Anda mungkin juga menyukai