PERENCANAAN INFRASTRUKTUR
PERSAMPAHAN
Berdasarkan Sampah dari rumah tinggal, yaitu sampah yang dihasilkan dari kegiatan atau
lingkungan rumah tangga baik yang ditempati oleh sebuah keluarga atau dalam suatu
sumbernya kawasan atau sering disebut dengan istilah sampah domestik. Pada umumnya,
Damanhuri sampah ini berupa sisa makanan, plastik, kertas, karton/dus, kain, kayu, kaca, daun,
logam, ranting pepohonan, dan/atau sampah golongan B3 seperti baterai, sisa obat –
dan Padmi obatan, oli bekas, dan sebagainya.
(2010): Sampah dari daerah komersial, yaitu sampah dari kelompok ini berasal dari
pertokoan, pusat perdagangan, pasar, hotel, perkantoran, dll. Dari sumber ini
umumnya dihasilkan sampah berupa kertas, plastik, kayu, kaca, logam, dan juga sisa
makanan. Khusus dari pasar tradisional, banyak dihasilkan sisa sayur, buah, makanan
yang mudah membusuk. Secara umum sampah dari sumber ini adalah mirip dengan
sampah domestik tetapi dengan komposisi yang berbeda.
KLASIFIKASI SAMPAH (3)
Berdasarkan Sampah dari perkantoran/institusi: sumber sampah dari kelompok ini meliputi
perkantoran, sekolah, rumah sakit, lembaga pemasyarakatan, dll. Dari sumber ini
sumbernya potensial dihasilkan sampah seperti halnya dari daerah komersial non pasar.
Damanhuri
dan Padmi Sampah dari jalan/taman dan tempat umum: sumber sampah dari kelompok ini dapat
berupa jalan kota, taman, tempat parkir, tempat rekreasi, saluran darinase kota, dll.
(2010): Dari daerah ini umumnya dihasilkan sampah berupa daun/ dahan pohon,
pasir/lumpur, sampah umum seperti plastik, kertas, dll.
Sampah dari industri dan rumah sakit yang sejenis sampah kota: kegiatan umum dalam
lingkungan industri dan rumah sakit tetap menghasilkan sampah sejenis sampah domestik,
seperti sisa makanan, kertas, plastik, dll.Yang perlu mendapat perhatian adalah bagaimana
agar sampah yang tidak sejenis sampah kota tersebut tidak masuk dalam sistem
pengelolaan sampah kota.
SNI 19 - 2454 - 2002
Pewadahan yang dimaksud adalah proses pengumpulan sampah dasar dari berbagai sumber
sampah sebelum akhirnya dikumpulkan, dipindahkan, diangkut, dan dibuang ke tempat
pembuangan akhir.
Tujuannya adalah menghindari agar sampah tidak berserakan sehingga menggangu lingkungan
(Faizah, 2008).
Pewadahan sampah dilakukan sesuai dengan jenis sampah yang telah terpilah, yaitu sampah
organik, sampah anorganik, dan sampah beracun rumah tangga (SNI 19-2454-2002).
KARAKTERISTIK
WADAH
SAMPAH
KAPASITAS WADAH SAMPAH
2
POLA PENGUMPULAN
1. juru sapu harus mengetahui cara penyapuan untuk setiap daerah pelayanan
(diperkeras, tanah, lapangan rumput, dll.);
2. penanganan penyapuan jalan untuk setiap daerah berbeda tergantung pada
fungsi dan nilai daerah yang dilayani;
3. pengumpulan, sampah hasil penyapuan jalan diangkut ke lokasi pemindahan
untuk kemudian diangkut keTPA;
4. pengendalian personel dan peralatan harus baik.
KRITERIA TEKNIS
PENGUMPULAN
S A M PA H
RUTE PENGANGKUTAN SAMPAH
Daur ulang
Biogasifikasi (pemanfaatan)
6
POLA PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH
Metode Controlled Landfill (Penimbunan terkendali). Controlled Landfill adalah sistem open
dumping yang diperbaiki yang merupakan sistem pengalihan open dumping dan sanitary landfill
yaitu dengan penutupan sampah dengan lapisan tanah dilakukan setelah TPA penuh yang
dipadatkan atau setelah mencapai periode tertentu.
Metode Sanitary landfill (Lahan Urug Saniter) Sistem pembuangan akhir sampah yang dilakukan
dengan cara sampah ditimbun dan dipadatkan, kemudian ditutup dengan tanah sebagai lapisan
penutup. Pekerjaan pelapisan tanah penutup dilakukan setiap hari pada akhir jam operasi.
OP E N DUMP I NG
CONT ROL L ED
L ANFI L L
SANI TARY
L ANDFI L L
PERSYARATAN LOKASI TPA
Kondisi geologi
Kondisi hidrogeologi
jarak dari lapangan terbang harus lebih besar dari 3.000 meter untuk penerbangan turbojet
dan harus lebih besar dari 1.500 meter untuk jenis lain
tidak boleh pada daerah lindung / cagar alam dan daerah banjir dengan periode ulang 25
tahun
Iklim
•hujan intensitas hujan makin kecil dinilai makin baik
•angin : arah angin dominan tidak menuju ke pemukiman dinilai makin baik
Lingkungan biologis :
•habitat : kurang bervariasi dinilai makin baik
•daya dukung : kurang menunjang kehidupan flora dan fauna, dinilai makin baik
Kondisi tanah
•produktivitas tanah : tidak produktif dinilai lebih tinggi
KRITERIA •kapasitas dan umur : dapat menampung lahan lebih banyak dan lebih lama dinilai lebih baik
•ketersediaan tanah penutup : mempunyai tanah penutup yang cukup dinilai lebih baik
• Hitunglah Timbulan Sampah di Kota Bandar Lampung (Jika tidak ada data jenis
rumah, gunakan standar timbulan 2,5 l/orang/hari
• Hitunglah Kebutuhan Infrastruktur Persampahan berdasarkan SNI 19-2454-2002
• Jika komposisi sampah organik di Kota Bandar Lampung 60% dan melalui program
komposting di rumah tangga semua sampah organik dapat dimanfaatkan menjadi
kompos, hitunglah kebutuhan fasilitas persampahanmya!
• Saat ini, Kota Bandar Lampung mengandalkan satu-satunya TPA yaitu TPA Bakung.
Identifikasilah kesesuaian TPA tersebut berdasarkan standar yang ada!
• Adalah alternatif lokasi TPA bagi Kota Bandar Lampung? Hal-hal apa saja yang perlu
diperhatikan dalam menetapkan lokasi tersebut?
PROGRAM PENANGANAN SAMPAH
• 3R sampai dengan 7R
• Bank Sampah
• Industri Kreatif
• Zero waste scheme