Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
METODE PENELITIAN
b. Hasil studi pendahuluan yang telah peneliti lakukan sebelumnya dengan cara
wawancara terhadap beberapa perawat yang bertugas bahwa sebagian besar
tidak menuliskan secara lengkap semua kegiatan perawatan,
Populasi yang dijadikan objek penelitian ini adalah seluruh perawat yang
bekerja di puskesmas Tunjung sebanyak 14 orang.
dengan jalan mencatat seluruh elemen yang menjadi objek penelitian adalah
sensus (Supranto, 2003, hlm. 68). Kelebihan yang ada pada penelitian sensus
diantaranya adalah peneliti akan mendapatkan nilai yang sebenarnya dari data
yang diperoleh. Selain itu, kesimpulan yang diambil berlaku umum dan pasti.
Seperti yang dikemukakan oleh Arikunto (2007, hlm. 126), “apabila jumlah
subjek penelitian berjumlah 100-150 dan menggunakan metode pengumpulan data
dengan angket atau kuesioner, maka peneliti dapat mempertimbangkan untuk
menggunakan semua subjek penelitian atau dengan kata lain menggunakan
sensus”. Hal ini didasari oleh elemen populasi yang jumlahnya relatif sedikit dan
mendukung ketelitian dan kecermatan yang tinggi sehingga mampu
mencerminkan hasil penelitian yang sebenarnya dari subjek yang diamati
dibandingkan sampling.
a. Data primer
Data primer adalah data yang diperoleh dari hasil penelitian langsung secara
empirik kepada pelaku langsung atau yang terlibat langsung dengan objek
penelitian, data tersebut kemudian dikumpulkan dan diolah sendiri oleh
peneliti. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data primer adalah
seluruh data yang diperoleh dari angket yang disebarkan kepada perawat
yang bekerja di Puskesmas Tunjung.
b. Data sekunder
Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
a. Observasi Lapangan
b. Studi Kepustakaan
c. Kuesioner
Merurut Sugiyono (2012, hlm. 142) “dengan adanya kontak langsung antara
peneliti dengan responden akan menciptakan suatu kondisi yang cukup
baik, sehingga responden dengan sukarela akan memberikan data obyektif dan
cepat”.
Oleh karena itu, peneliti melakukan kontak langsung dengan responden
yang bekerja di Puskesmas Tunjung.
Maka yang menjadi variabel dependen atau variabel terikat (Y) pada
penelitian ini adalah Kepatuhan dalam pendokmentasian asuhan keperawatan.
Untuk lebih jelas mengenai gambaran kedua variabel tersebut dan agar
penelitian ini dapat dilaksanakan sesuai dengan yang diharapkan, maka
perlu Variabel Bebas (X) Motivasi dan Variabel Terikat (Y) Kepatuhan dalam
pendokmentasian asuhan keperawatan dipahami berbagai unsur-unsur yang
menjadi dasar dari suatu penelitian ilmiah yang termuat dalam
operasionalisasi variabel penelitian dapat dilihat pada tabel sebagai berikut.
Keterangan :
n = Jumlah responden
Jika rxy < r tabel, maka item pertanyaan dinyatakan tidak valid
Keterangan:
σ = Varians
N= Jumlah responden
Suatu penelitian haruslah berdasarkan data yang empiris dan juga harus
berdasarkan prosedur yang benar dengan sistematika yang jelas pula.
Mengenai prosedur penelitian, Arikunto (2013, hlm. 13) mengemukakan bahwa:
Selain alur pemikiran di atas, peneliti juga melakukan beberapa tahap penelitian
sebagai berikut.
1. Tahap persiapan
f. Judgement instrumen;
2. Tahap Pelaksanaan
a. Penyebaran angket kepada 30 orang responden untuk melakukan uji coba validitas
dan realibilitas pertanyaan pada instrumen angket;
b. Penyebaran angket yang telah diuji coba validitas dan realibilitasnya kepada 110
orang responden yang telah ditentukan.
a. Pengumpulan data;
c. Melihat apakah hipotesis yang diajaukan ditolak atau diterima atau apakah
penemuan itu sesuai dengan hipotesis yang diajukan atau tidak berdasarkan analisis
data sebelumnya;
d. Membuat kesimpulan.
1. Editing
Proses yang dilakukan setelah data terkumpul untuk melihat apakah jawabanjawaban
pada daftar pertanyaan sudah terisi dengan lengkap atau belum.
2. Cooding
Data yang telah di edit diberi identitas sehingga memiliki arti tertentu pada saat
dianalisis
3. Tabulating
Pengolahan data secara teratur dihitung dan dijumlah secara teratur dan sempurna
Secara khusus, analisis data deskriptif yang digunakan adalah dengan menghitung
ukuran pemusatan dan penyebaran data yang telah diperoleh, dan kemudian
disajikan dalam bentuk tabel dan grafik. Untuk menjawab rumusan masalah nomor
1 dan rumusan masalah nomor 2, maka teknik analisis data yang digunakan adalah
analisis deskriptif. Langkah-langkah analisis data deskriptif yaitu sebagai berikut :
a. Penyajian data melalui tabel, berdasarkan angka frekuensi dan persentase (%).
Seperti contoh tabel di bawah ini :
1. Sangat Sesuai
2. Sesuai
4. Tidak Sesuai
b. Membuat grafik. Penyajian data melalui tabel, yang kemudian dipersentasekan dan
dibuat grafiknya, sehingga terlihat gambaran pola asuh single parent dan perilaku seks
pranikah dalam bentuk grafik
X Y
Sumber : Diadaptasi dari skor kategori Likert skala 4 (Sambas dan Maman, 2007, hlm.
146).
Mengingat data variabel penelitian seluruhnya diukur dalam bentuk skala ordinal,
sementara pengolahan data dengan penerapan statistik parametrik yaitu analisis
regresi linier sederhana mensyaratkan data sekurang-kurangnya harus diukur dalam
skala interval. Dengan demikian semua data ordinal yang terkumpul terlebih dahulu
akan ditransformasikan menjadi skala interval.Pola pengubahan di atas digunakan
untuk setiap item dari seluruh item instrumen, secara teknis operasional
pengubahan data dari ordinal ke interval menggunakan Metode Succesive Interval
(MSI). Metode Succesive Interval (MSI) dapat dioperasikan dengan salah satu
program tambahan pada Microsoft Excel, yaitu Program Succesive Interval. Langkah
kerja yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Pertama perhatikan setiap butir jawaban responden dari angket yang
disebarkan.
2. Pada setiap butir ditentukan berapa orang yang mendapatkan skor 1, 2, 3, 4 dan 5
yang disebut sebagai frekuensi.
3. Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya disebut proporsi.
5. Gunakan Tabel Distribusi Normal, hitung nilai Z untuk setiap proporsi kumulatif
yang diperoleh.
6. Tentukan nilai tinggi densitas untuk setiap nilai Z yang diperoleh Nilai Densitas =
exp( ) 2 (
25,0
Z = nilai z
persamaan berikut:
Data hasil transformasi dapat dianalisis dengan menggunakan analisis regresi sederhana
karena syarat data berupa data interval telah terpenuhi.
Uji normalitas dilakukan untuk menguji kenormalan distribusi suatu data. Uji normalitas
digunakan untuk mengetahui apakah data yang didapatkan berdistribusi normal
sehingga dapat dipakai dalam pengujian statistic parametric seperti analisis regresi.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pengujian normalitas dengan Liliefors.
Kelebihan Liliefors Test adalah penggunaan/perhitungannya yang sederhana, serta
cukup kuat sekalipun dengan ukuran sampel kecil (Rasyid dalam Muhidin dan Sontani,
2010, hlm. 93).
Langkah kerja uji normalitas dengan metode Liliefors menurut Muhidin (2010, hlm.
93) adalah sebagai berikut:
a. Susunlah data dari kecil ke besar. Setiap data ditulis sekali, meskipun ada
beberapa data yang sama.
X F fk 𝑆
(𝑌
) Z 𝐹
(𝑌
) 𝑆
(𝑌
)−𝐹
(𝑌
) [𝑆
(𝑌
𝑖
)−𝐹
(𝑌
)]
Keterangan :
(𝑌
) = fki : n
XX
s
Dimana :
2 ()
= Nilai observasi X
= Nilai rata-rata X
X= Nilai kuadrat X
n = populasi
s = Simpangan baku
Kolom 6 : Theoretical Proportion (tabel z) : Proporsi Kumulalif Luas Kurva Normal Baku
dengan melihat nilai z pada label distribusi normal.
Kolom 8 : Nilai mutlak artinya semua nilai harus bertanda positif. Tandai selisih yang
terbesar nilainya. Nilai tersebut adalah D hitung.
Selanjutnya menghitung D tabel pada α = 0,05 dengan rumus perhitungan nilai sebagai
berikut :
0,886
n= populasi
Uji linieritas, dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel terikat dengan
variabel bebas bersifat linier. Uji linieritas dilakukan dengan uji kelinieran regresi.
Dalam penelitian ini, analisis regresi sederhana adalah alat statistik inferensial
yang digunakan untuk menjawab tujuan penelitian yang telah ditetapkan.
Analisis regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun
kausal satu variabel independen dengan satu variabel dependen (Sugiyono,
2011, hlm. 170). Analisis regresi sederhana dimulai berdasarkan persamaan
regresi sederhana sebagai berikut (Sugiyono, 2011, hlm. 237):
Pengujian adanya pengaruh antara variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y)
memerlukan pengujian hipotesis atau pengujian signifikansi. Uji hipotesis akan
membawa pada kesimpulan untuk menerima atau menolak hipotesis.Pengujian
hipotesis secara parsial dilakukan dengan menggunakan rumus uji t. Hipotesis yang
diajukan peneliti adalah sebagai berikut :
Nilai t hitung tersebut selanjutnya dibandingkan dengan t tabel sebagai titik kritis
atau daerah kritis. Kriteria yang digunakan adalah :
KD = r² x 100%
Keterangan :
KD : koefisien determinasi
r : koefisien korelasi