Sap Ketidaknyamanan TM 1 2 3
Sap Ketidaknyamanan TM 1 2 3
A. Tujuan Umum
Setelah mendapatkan penyuluhan, diharapkan ibu dapat mengetahui
tentang ketidaknyamanan pada ibu selama hamil dan dapat melaksanakan apa
yang harus dilakukan apabila mengalami t tersebut.
B. Tujuan Khusus
Setelah mendapat penyuluhan, diharapkan ibu mengetahui dan mampu
menjelaskan hal-hal berikut ini.
1. Macam-macam ketidaknyamanan pada ibu hamil
2. Kiat-kiat mencegah ketidaknyaman pada ibu hamil
3. Cara mengurangi keluhan ketidaknyamanan ibu hamil
4. Cara mengatasi ketidaknyamanan pada ibu hamil
C. Materi
1. Macam-macam ketidaknyamanan pada ibu hamil
2. Kiat-kiat mencegah ketidaknyaman pada ibu hamil
3. Cara mengurangi keluhan ketidaknyamanan ibu hamil
4. Cara mengatasi ketidaknyamanan pada ibu hamil
D. Metode
1. Ceramah
E. Media / Alat
1. Flip Chart
2. Leaflet
F. Kegiatan Penyuluhan
Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
3 menit Pembukaan Menjawab salam
1. Memberikan salam dan Dan
memperkenalkan diri mengungkapkan apa
2. Memberikan kesempatan pada ibu yg diketahui tentang
untuk mengungkapkan apa yang anemia kehamilan
diketahui tentang anemia pada
kehamilan
5 menit Pretest dengan memberikan kuesioner Mengisi kuesioner
Menjawab
15 menit Pelaksanaan
1. Macam-macam ketidaknyamanan Mendengarkan dan
pada ibu hamil memperhatikan
G. Evaluasi
Setelah mendapatkan penyuluhan, ibu mampu menjelaskan kembali secara
lisan :
1. Macam-macam ketidaknyamanan pada ibu hamil
2. Kiat-kiat mencegah ketidaknyaman pada ibu hamil
3. Cara mengurangi keluhan ketidaknyamanan ibu hamil
4. Cara mengatasi ketidaknyamanan pada ibu hamil
H. Sumber
Arisman, 2005:145
Saifuddin, 2006:281
Saifudin , 2006:282
Tarwoto, 2007:72
kusmiyati, 2008:82
MATERI
Ketidaknyamanan Pada Trimester I, II, III
2. Hipersalivasi
Air liur berlebihan atu dalam bahasa medis disebut hipersalivasi atau
sialorrehea atau ptyalism adalah peningkatan sekresi air liur yang berlebihan (1-2
L/hari). Sebesar 2,4 % wanita hamil pada trimester pertama mengalami
peningkatan air liur (Freeman, 1994). Keadaan ini dihubungkan dengan
munculnya mual dan muntah pada trimester pertama. Berdasarkan penelitian pada
wanita hamil di jepang, ptyalism berhubungan dengan riayat hyperemesis
gravidarum (Suzuki, 2013). Hipersalivasi disebabkan oleh peningkatan keasaman
didalam mulut atau peningkatan asupan zaat pati, yang menstimulasi kelenjar
mengalami sekresi berlebihan. Pada wanita yang mengalami ptialisme bisanya
juga mengalami mual. Kondisi ini berlangsung terus menerus dan menjadi suatu
siklus. Hal ini disebabkan bukan hanya karena efek mual dari peningkatan sekresi
saliva yang berlebihan, tetapi juga karena ketidakmampuan menelan makanan
yang berakibat semakin meningkatnya jumlah saliva didalam didalam mulut.
Sekresi air liur yang banyak dan biasanya pahit dapat memicu terjadinya mual dan
muntah.
Hipersalivasi dapat diatasi dengan menyikat gigi, berkumur atau
menghisap permen yang mengandung mint.
3. Pusing
Pusing bisanya terjadi pada awal kehamilan. Penyebab pasti belum
diketahui. Akan tetapi diduga karena pengarh hormon progesteron yang memicu
dinding pembuluh darah melebar, sehingga mengakibatkan terjadinya penurunan
tekanan darah da membuat ibu merasa pusing.
Dalam keadaan fisiologis, keluhan ini akan menghilang dengan sendirinya.
Penanganan yang tepat tentu harus dengan mengetahui lebih dulu penyebabnya.
Bidan harus mampu melakukan pengkajian penyebab pusing karena akan
berpengaruh pada penatalaksanaan yang harus diberikan, yaitu:
a. Bila disebabkan oleh hormon maka penanganannya cukup dengan istirahat
dan tidur serta menghilangkan stres.
b. Bila disebabkan oleh anemia dan hipertensi maka harus diatasi dulu faktor
penyebabnya. Dalam hal ini, bidan harus melakukan kaloborasi dengan
dokter kandungan.
c. Jika disebabkan karena hipotensi atau tekanan darah rendah maka dapat
diatasi dengan mengurangi aktifitas dan menghemat pengeluaran energi,
kemudian juga dapat diatasi dengan menghindari gerakan mendadak seperti
dari posisi duduk atau jongkok langsung keposisi berdiri.
Bila memerlukan pengobatan maka disarankan mengkonsumsi obat yang paling
aman, salah satunya parasetamol yang masih bisa ditoleransi untuk dikonsumsi
ibu hamil.
4. Mudah lelah
Pada awal kehamilan, wanita sering mengeluhkan mudah lelah. Penyebab
pastinya belum diketahui. Teori yang muncul yaitu diakibatkan oleh penurunan
drastis laju metabolisme dasar pada awal kehamilan. Selain itu, peningkatan
progesteron memiliki efek menyebabkan tidur. Keluhan ini akan hilang pada akhir
trimester pertama.
Asuhan kebidanan yang dapat dilakukan yaitu :
a. Meyakinkan ibu bahwa kelelahan adalah hal yang normal dan bahwa
kelelahan akan hilang secara spontan pada trimester II.
b. Melakukan pemeriksaaan kadar zat besi.
c. Mengajurkan ibu untuk beristirahat disiang hari.
d. Menganjurkan ibu untuk minum lebih banyak, karena efek dari dehidrasi
adalah kelelahan.
e. Menganjurkan ibu untuk melakukan latihan fisik (olahraga) ringan.
f. Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan seimbang.
5. Heartburn
Wanita hamil mengeluhkan rasa terbakar pada dada atau dalam bahasa
medis heartburn. Heartburn disebabkan oleh peningkatan hormon progesteron,
esterogen, relaxing yang mengakibatkan relaksasi otot-otot dan organ termasuk
sistem pencernaan.
Cara mengatasi :
a. Menghindari makan tengah malam
b. Menghindari makan dalam porsi besar
c. Memposisikan kepala lebih tinggi pada saat telentang atau tidur,
d. Mengunyah perment karet
7. Konstipasi
Konstipasi adalah penurunan frekuensi BAB yang disertai dengan
perubahan karakteristik feses yang menjadi keras sehingga sulit untuk di buang.
Pada kehamilan, konstipasi terjadi pada 10-40% wanita (Vazquez, 2010). Pada
trimester 1 konstipasi terjadi pada 24% wanita (Bradley, 2007).
Pada awal kehamilan, konstipasi terjadi akibat peningkatan produksi
progesteron yang menyebabkan tonus otot polos menurun, termasuk pada sistem
pencernaan, sehingga sistem pencernaaan jadi lambat, asupan cairan dan serat
yang rendah juga dapat menjadi faktor yang berkontribusi terhadap terjadinya
konstipasi.
Penatalaksanaan awal konstipasi yaitu dengan perubahan gaya hidup.
Seperti konsumsi makanan berserat (biskuit yang berasal dari jagung atau
gandum) setidaknya 10gr perhari dapat meningkatkan frekuensi defekasi serta
melunakkan konsistensi feses pada 77% wanita hamil dengan keluhan konstipasi.
Apabila penatalaksanaan awal tidak dapat mengurangi keluhan maka diberikan
terapi farmakologi.
b. Trimester II
1. Pusing
Pusing merupakan timbulnya perasaan melayang karena peningkatan
volume plasma darag yang mengalami peningkatan hingga 50 %.
Cara mengatasi:
a. Hindari berdiri secara tiba – tiba dari keadaan duduk
b. Hindari berdiri dalam waktu lama
c. Jangan lewatkan waktu makan
d. Berbaring dalam keadaan miring
2. Sering Berkemih
Seiring bertambahnya usia kehamilan, massa uterus akan bertambah dan
ukuran uterus mengalami peningkatan, sehingga uterus membesar ke arah
luar pintu atas panggul menuju rongga abdomen. Perubahan tersebut
menyebabkan tertekannya kandung kemih yang terletak tepat di depan uterus.
Tertekannya kandung kemih oleh volume uterus yang semakin bertambah
menyebabkan kapasitas kandung kemih berkurang akibatnya daya tampung
kandung kemih berkurang. Hal ini memicu meningkatkan frekuensi kencing
pada kehamilan trimester II.
Cara mengatasi: Menganjurkan ibu mengurangi asupan cairan 2 jam sebelum
tidur agar istirahat ibu tidak akan terganggu.
6. Konstipasi
Sembelit ataau konstipasi adalah suatu keadaan dimana sekresi sisa
metabolisme nutrisi tubuh dalam bentuk feses mengalami gangguan yang
menyebabkan feses menjadu keras dan menimbulkan kesulitan saat defekasi.
Cara mengatasi :
a. Anjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan mengandung serat.
b. Anjurkan ibu untuk memenuhi kebutuhan hidrasinya, dengan minum
paling sedikit 8 – 10 gelas air dalam sehari
c. Melakukan olahraga ringan secara rutin
8. Pergerakan Janin
Quickening yaitu dimana keadaan di mana ibu merasakan gerakan jenin
pertama kali pada masa kehamilannya. Gerakan janin normal yaitu frekuensi
4 hingga 10 gerakan selama 2 jam. Pergerakan janin merupakan salah satu
tanda yang menjadi petunjuk keadaan janin. Jika terjadi gerakan janin yang
melambat atau lebih cepat, dapat menjadi penanda bahwa kebutuhan janin
tidak terpenuhi secara adekuat atau janin dalam keadaan yang tidak baik.
Cara sederhana untuk mendeteksi dini keadaan janin dengan cara :
a. Menganjurkan ibu untuk menyiapkan 2 buah wadah atau kantong
b. Menyiapkan manik – manik atau koin
c. Pindahkan manik – manik teseut dari tempat yang satu pada tempat
lainnya setiap kali ibu merasakan gerakan janin dalam waktu 2 jam
d. Jika ibu tidak merasakan gerakan janin ketika ibu telah beristirahat dan
memenuhi kebutuhan dasar lainnya, sarankan ibu segera mendatangi
tenaga kesehatan untuk di lakukan pemeriksaan.
c. Trimester III
1. Sering Berkemih
Menjelang akhir kehamilan, pada nulipara presentasi terendah sering
ditemukan janin yang memasuki pintu atas panggul, sehingga menyebabkan
dasar kandung kemih terdorong ke depan dan ke atas, mengubah permukaan
yang semula konveks menjadi konkaf akibat tekanan. Keluhan sering berkemih
karena tertekannya kandung kemih oleh uterus yang semakin membesar dan
menyebabkan kapasitas kandung kemih berkurang serta frekuensi berkemih
meningkatkan.
Cara mengatasi: Menganjurkan ibu mengurangi asupan cairan 2 jam sebelum
tidur agar istirahat ibu tidak akan terganggu.
2. Wasir
Rahim yang berkembang menyebabkan tekanan pada urat darah halus
(pembuluh darah halus) di bagian bawah tubuh. Ini bisa menggiring pada wasir
pembuluh mekar (urat darah yang membesar) atau pembengkakan pembuluh
darah di area dubur. Wasir bisa sangat menyakitkan dan kadang menonjol
keluar dari anus. Wasir juga bisa pecah dan berdarah. Masih ada lagi, hormon-
hormon kehamilan dan tekanan dari rahim pada isi perut Anda bisa
mengakibatkan sembelit. Mengkonsusi suplemen zat besi di saat sembelit juga
bisa memperburuk kondisi jadi sebaiknya dikonsultasikan dengan dokter Anda.
Cara mengatasi
a. Hindari memaksakan mengejan saat defekasi
b. Anjurkan ibu untuk memasukkan kembali hemoroid ke dalam rectum
c. Lakukan latihan senam kegel
d. Jangan pernah menunda ke toilet. Menahan kebelet akan membuat Anda
makin sulit untuk buang air besar.
3. Sesak nafas
Nafas yang pendek selama kehamilan memiliki dua kunci penyebab. Di
awal kehamilan, tingkat hormon progesteron yang lebih tinggi akan
menghabiskan kapasitas paru-paru Anda, membuat Anda bernafas lebih sering
supaya dapat menyalurkan sejumlah besar oksigen untuk bayi Anda. Bukan
berarti benar-benar kehabisan nafas, tapi rasanya seperti itu. Saat kehamilan
Anda mengalami kemajuan, rahim yang berkembang mendorong organ-organ
lain dan kemudian semakin menekan sekat rongga badan (diafrakma) antara
dada dan perut, membuat paru-paru Anda lebih berat untuk mengembang
secara penuh ketika Anda bernafas.
Melakukan hal berikut bisa membantu Anda bernafas lebih mudah:
a. Duduk tegak/ lurus akan memberi paru-paru lebih banyak ruang untuk
mengembang.
b. Bergerak perlahan memberikan tekanan yang lebih sedikit pada jantung
dan paru-paru Anda.
c. Tidur dengan kepala Anda tersangga juga memberikan lebih sedikit
tekanan pada paru-paru Anda.
4. Varises
Varises adalah pembengkakan pembuluh darah yang menjadi ungu atau
menonjol di bawah permukaan kulit. Mereka biasanya muncul pada kaki dan
paha tapi bisa juga muncul di tempat lain pada tubuh. Sejumlah perempuan
merasa tidak nyaman karena berhubungan dengan penampilan mereka,
sementara yang lain sepertinya mengalami rasa gatal atau sensasi denyut di
sekeliling varises. Akan terasa lebih parah jika Anda berdiri lama.
Varises sangat umum terjadi selama kehamilan karena rahim yang
berkembang bisa mengarah pada meningkatnya tekanan di bagian bawah vena
cava, pembuluh darah besar yang mengangkut darah tak beroksigen dari
setengah bagian bawah tubuh ke jantung, dan termasuk pada pembuluh darah
di kaki.Ketika Anda hamil, volume darah juga meningkat dan ini semakin
membebani pembuluh darah Anda. Kelebihan berat badan dan memiliki sejarah
keluarga yang varises adalah penyebab lainnya.
Varises biasanya membaik setelah melahirkan, tapi sementara waktu, Anda
dapat menguranginya dengan:
a. Gerakkan kaki Anda sesering mungkin untuk memperbaiki sirkulasi darah.
b. Cobalah untuk mempertahankan berat badan ideal yang sesuai pada
tingkat kehamilan Anda.
c. Angkat/ naikkan kaki kapanpun Anda sempat.
d. Tidak duduk dengan kaki menyilang.
e. Berbaring di sisi kiri dengan kaki Anda tersangga. Ini akan mengurangi
berat dari kandungan pada vena cava bagian bawah yang ada di sisi kanan
Anda.
f. Gunakan kaos kaki tambahan khusus yang dapat dibeli di apotek-apotek
besar. Ini dapat menenangkan aliran darah kembali ke jantung dan
meminimalisir baik varises maupun bengkak kaki.
5. Edema / Pembengkakan
Edema pada kaki timbul akibat gangguan sirkulasi vena dan peningkatan
tekanan vena pada ekstremitas bagian bawah. Gangguan sirkulasi ini
disebabkan oleh tekanan uterus yang membesar pada vena-vena panggul saat
wanita tersebut duduk atau berdiri pada vena kava inferior saat ia berada dalam
posisi terlentang. Pakaian ketat yang menghambat aliran balik vena dari
ekstremitas bagian bawah juga memperburuk masalah. Edema akibat kaki yang
menggantung secara umum terlihat pada area pergelangan kaki dan hal ini
harus dibedakan dengan perbedaan edema karena preeklamsia/eklamsia5
Adapun cara penangaannya adalah sebagi berikut:.
a. Hindari menggunakan pakaian ketat
b. Elevasi kaki secara teratur sepanjang hari
c. Posisi menghadap kesamping saat berbaring
d. Penggunaan penyokong atau korset pada abdomen maternal yang dapat
melonggarkan vena-vena panggul.
e. Tidak berdiri atau duduk untuk waktu yang lama.
f. Lakukan jalan-jalan sebentar untuk meningkatkan sirkulasi darah.
6. Gangguan Tidur dan Mudah lelah
Pada trimester III, hampir semua wanita mengalami ganggaun tidur. Cepat
lelah di sebabkan oleh nokturia (sering berkemih di malam hari), terbangun di
malam hari dan mengganggu tidur yang nyenyak,
Cara mengatasi:
a. Mandi air hangat
b. Minum air hangat
c. Lakukan aktivitas yang tidak menimbulkan stimulus sebelum tidur.
7. Kram Kaki
Ini sering terjadi pada kehamilan trimester ke 2 dan 3, dan biasanya
berhubungan dengan perubahan sirkulasi, tekanan pada saraf dikaki atau
karena rendahnya kadar kalsium.
Cara mengatasi:
a. Luruskan kaki yang kram dalam posisi berbaringkemudian menekan
tumitnya.
b. Melaksanakan latihan ringan umum seperti memposisikan kaki lebih tinggi
dari tempat tidur sekitar 20 – 25 cm
c. Mengkonsumsi vitamin B, C, D, kalsium dan fosfor.
8. Heartburn
Ketidaknyamanan ini mulai terasa selama trimester kedua dan makin
bertambah bersamaan dengan tambahnya usia kehamilan, hilang saat
persalinan. Heart burn istilah lain untuk regurgitasi/refluks. Kandungan asam
gastric (asam klorida dalam lambung) pada esophagus bagian bawah oleh
peristaltic balik. Keasaman menyebabkan rasa terbakar pada kerongkongan dan
tidak enak.
Cara mengatasi:
a. Makan porsi kecil tapi sering
b. Hindari makanan berlemak terlalu banyak, makanan yang digoreng/
makanan yang berbumbu merangsang
c. Hindari rokok, kopi, alcohol, cokelat (mengiritasi gastric)
d. Hindari berbaring setelah makan
e. Hindari minuman selain air putih saat makan
f. Kunyah permen karet
g. Tidur dengan kaki ditinggikan, sikap tubuh yang baik