Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

DESAIN SISTEM TRANSLASI PROTOKOL


KOMUNIKASI INDUSTRI KE PROTOKOL
INTERNET (TCP/IP)

Disusun Oleh :

Bayu Geta Pamungkas R. (1631110003)


Eko Prasetyo (1631110055)
Lailatul Maghfiroh (1631110019)
Muhammad David Firmana (1631110034)
Yogha Ibnu Irfandi (1631110119)

PROGAM STUDI
D-III TEKNIK ELEKTRONIKA
POLITEKNIK NEGERI MALANG
2018
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini tentang “Desain Sistem Translasi Protokol Komunikasi
Industri Ke Protokol Internet (TCP/IP)”.

Makalah ini telah kami susun sebagai pemenuhan tugas mata kuliah
komunikasi data industri dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah ini.

Malang, 02 Mei 2018

Penyusun

Page | ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i


KATA PENGANTAR .................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
Latar Belakang ......................................................................................... 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 2
Perencanaan ............................................................................................. 2
a. Karakteristik Protokol Industri ........................................................... 2
b. Karakteristik Protokol Internet ........................................................... 3
c. Domain Pada IoT ............................................................................... 3
Desain Sistem ........................................................................................... 4
a. Analisis Per Layer .............................................................................. 4
b. Strategi Translasi ................................................................................ 5
c. Penggunaan Domain IoT .................................................................... 6
BAB III PENUTUP ....................................................................................... 7
Kesimpulan .............................................................................................. 7
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 8

Page | iii
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang

Area industri manufaktur khususnya pabrik yang terkait produksi produk


dalam jumlah besar dari zaman revolusi industri hingga abad 20 merupakan
ekosistem yang terbatas dan rigid dengan maksud memperoleh produktivitas
yang tinggi. Walaupun sudah banyak yang berubah dalam industri tersebut
khususnya terkait penggunaan teknologi pada area tersebut. Penggunaan
bantuan robot atau bahkan robot secara total untuk meningkatkan produktivitas
khususnya di produk yang membutuhkan presisi merupakan tren di abad 20 yang
dampaknya telah kita rasakan di abad 21.

Perkembangan teknologi tidak berhenti di automasi industri, tren


keterhubungan, pervasive dan ubiquitous computing juga mempengaruhi area
ini. Di awali dengan telekomunikasi, perkembangan internet bahkan social
media manusia mulai menuntut untuk informasi dapat diakses di mana saja.
Interaksi saat ini tidak dibatasi oleh jarak dan waktu, tren tersebut tidak akan
mundur dan yang pasti satu dekade terakhir kita dapat melihat tren perilaku
seorang pekerja tidak perlu lagi hadir di kantor ada suatu sistem yang
memungkinkan pekerja mengakses data pekerjaan dan dapat menyelesaikan
pekerjaannya di mana saja. Salah satu data yang dibutuhkan adalah data
lapangan yang dapat diperoleh dari pabrik yang telah memanfaatkan automasi.

IoT merupakan salah satu tren yang pada akhirnya akan memprediksi bahwa
jumlah perangkat terhubung akan melebihi populasi manusia . Dengan
keterhubungan tersebut dapat meningkatkan kualitas hidup manusia yang lebih
baik dengan diperolehnya data secara otomatis secara terus menerus.
Keterhubungan informasi di area manufaktur industri sendiri memiliki
kelemahan terkait protokol komunikasi yang digunakan. Kelemahan dari
protokol industri adalah proses penciptaan protokol ini tidak berdasarkan standar
terbuka (open standard), protokol ini dibangun untuk memenuhi kebutuhan
vendor perangkat. Fakta ini membuat area manufaktur menjadi silo-silo
tersendiri yang membutuhakan mekanisme khusus yang tidak standar untuk
dapat mengakses informasi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Perancangan

Untuk dapat menghubungkan protokol industri dengan sistem yang


berstandar terbuka (open standard) seperti internet dibutuhkan beberapa
pengetahuan terkait rancangan dan karakterisitk dari dua dunia yaitu dari protokol
industri dan protokol internet dan perlu diketahui di bagian mana dapat
dihubungkan baik secara logic level maupun implementation level.

a. Karakteristik Protokol Industri

Protokol industri dirancang dengan maksud untuk dapat menghubungkan


perangkat-perangkat menggunakan suatu media komunikasi. Salah satu protokol
industri adalah MODBUS yang merupakan protokol yang menyediakan
mekanisme komunikasi klien / server antara perangkat yang terhubung pada
berbagai jenis bus atau jaringan. Seri de facto standar industri sejak tahun 1979,
MODBUS terus memungkinkan jutaan perangkat otomatisasi untuk
berkomunikasi .

Modbus merupakan standar komunikasi industri untuk automasi yang banyak


diterapkan di PLC (Programmable Logic Controller). Modbus merupakan salah
satu standar open pada protokol industri sehingga umumnya didukung oleh
banyak PLC disamping protokol proprietary dari vendor PLC. Arsitektur dari
Modbus sendiri dapat dilihat di gambar berikut

Gambar Arsitektur Modbus

Page | 2
b. Karakteristik Protokol Internet

Internet dibangun di atas protokol TCP/IP. TCP/IP sendiri adalah singkatan


dari Transmission Control Protokol/Internet Protokol . Protokol utama itnernet
adalah gabungan dari protokol TCP (Transmission Control Protokol) dan IP
(Internet Protokol) sekelompok protokol ini yang mengatur komunikasi data
dalam proses tukar-menukar data dari satu komputer ke komputer lain di dalam
jaringan internet yang akan memastikan pengiriman data sampai ke alamat yang
dituju. Untuk dapat mengetahui arsitektur dari protokol tersebut digunakan salah
satu model referensi OSI layer yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini :

Gambar OSI layer

c. Domain Pada IoT

IoT (Internet of Things) adalah interkoneksi perangkat komputasi embedded


diidentifikasi secara unik dalam infrastruktur internet yang ada. Biasanya, IOT
diharapkan untuk menawarkan konektivitas canggih perangkat, sistem, dan jasa
yang melampaui mesin-ke-mesin komunikasi (M2M) dan mencakup berbagai
protokol, domain, dan aplikasi. Definisi ini perlu untuk lebih didetailkan lebih
lanjut terutama bagaimana suatu perangkat yang diproduksi awalnya tidak
mendukung protokol internet atau bahkan tidak mampu untuk mendukung
protokol tersebut terkait processing power yang terbatas dapat terhubung ke
internet. Untuk memahami hal tersebut perlu dipahami dalam suatu batasan
domaindomain yang didefinisikan di IoT.

Device domain merupakan area yang berfokus pada perangkat, pada domain
ini diihat bagaiman karakterisitk dari perangkat. Yang menjadi focus utama adalah
metode untuk berkomunikasi. Jika device ini tidak mampu untuk menggunakan
protokol internet maka digunakan protokol yang lebih primitive atau mungkin jika
ada kebutuhan khusus seperti hemat daya maka digunakan protokol yang hemat
daya.Gateway domain meupakan area yang berfokus pada perangkat khusus

Page | 3
berupa gateway yang merupakan translator untuk perangkat dengan protokol
khusus ke protokol internet. Sedangkan Application domain merupakan area yang
berfokus pada interaksi antara user dengan platform yang terhubung melalui
internet untuk dapat berinteraksi dengan perangkat yang berada di device domain.

Desain Sistem

Sistem yang dirancang bermaksud untuk dapat melakukan translasi dari


protokol industri ke protokol internet menggunakan suatu perangkat berbasis
computer baik menggunakan suatu sistem general purpose seperti PC atau sistem
embedded berbasis microcontroller. Perbedaan dari dua platform tersebut tidak
dibahas lebih detail dalam paper ini, namun pada analisisnya keduanya
dimodelkan sebagai black box yang mempunyai interface komunikasi.

a. Analisis Per Layer

Untuk kebutuhan translasi tentunya perlu dianalisis bagaiaman implementasi


layer per layer. Protokol industri lebih dikhusukan untuk machine to machine
communication sehingga layering protokolnya tidak akan sebanyak layer pada
protokol internet. Untuk kebutuhan translasi cukup menganalisa layer 1 dan layer
2.

Pada layer 1 yang merupakan physical layer, Detail protokol industri pada
layer ini biasanya cukup kompleks karena terdapat persoalan dari robustness dan
keamanan yang lebih dibandingkan untuk kebutuhan end-user. Namun untuk
kebutuhan translasi ini perlu diketahui beberapa informasi yang ditunjukkan pada
tabel berikut :

Tabel Informasi layer 1

Konektor Standar Konektor apakah berbasis pin atau menggunakan


interface seperti DB-9 atau DB-25 Kabel Media fisik yang digunakan apakah
fiber atau copper Logic Level Voltase yang digunakan untuk standar logic 0 dan
1 Duplex level Apakah mendukung simplex atau Full duple

Setelah diketahui property dari layer 1 suatu protokol selanjutnya perlu


dirancang sebua perangkat untuk dapat mengkonversi ke standar serial RS-232
yang dapatditerima oleh platform yang kita gunakan, karena menggunakan

Page | 4
standar PC maka standar ini yang kita gunakan. Contohnya jika logic levelnya
berbeda maka dibutuhkan serial converter seperti chip MAX232 yang akan
mengubah logic level yang dapat dipahami oleh PC.

Pada layer 2 perlu dipahami bagaimana frame data disusun. Untuk kebutuhan
ini tentunya diperlukan suatu dokumen standar dari pembuat protokolnya. Jika
tidak ditemukan maka perlu digunakan suatu level analyzer untuk melihat
bagaimana behavior dari frame yang dikirim dan diterima. Adapun informasi yang
perlu diperoleh adalah :

Tabel 2 Informasi layer 2

Sinkronus atau asinkronus Perilaku ini akan sangat signifikan Clock Terkait
sistem tersebut sinkronus Data Bagaimana data dikirimkan dalam media kabel
yang diimplemtasikan dalam susunan 0 dan 1

b. Strategi Translasi

Pada sistem perlu dikembangkan suatu subrutin program yang memperoleh


frame data dari protokol industri untuk kemudian dapat dibungkus ke dalam frame
Ethernet. Ada dua pendekatan yang dapat digunakan yaitu secara murni pada
transport layer atau menambahkan application layer.

Jika menggunakan transport layer maka frame data dari protokol tersebut
secara natural disusun sesuai yang diterima lalu dibungkus dalam frame untuk
kemudian dikirimkan menggunakan UDP atau TCP. UDP digunakan jika
membutuhkan response waktu dan kinerja tinggi sedangkan TCP digunakan jika
lebih mementingkan reliabilitas dan keutuhan data.

Jika menambahkan application layer maka digunakan suatu aplikasi perantara


dapat menggunakan pooling dengan periodie waktu mengirim atau menggunakan
event loop yaitu saat data diterima langsung diproses.

Page | 5
Gambar Strategi translasi

c. Penggunaan Domain IoT

Domain IoT digunakan sebagai model referensi untuk mengetahui


bagaimana interaksi tiap komponen untuk kemudian dapat diakses oleh
penggunan di application domain. Untuk kebutuhan sistem translator ini
perangkat yang menggunakan protokol industri ditaruh di device domain lalu
translator ditaruh di gateway domain yang bertanggung jawab untuk melakukan
translasi sekaligus menyediakan interface untuk akses user di application domain
menggunakan protokol internet.

Page | 6
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Kesimpulan dari paper ini adalah translasi protokol dapat dirancang dengan
menggunakan strategi di layer 1 dan 2 untuk kemudian di translasikan di layer
aplikasi dan menggunakan pembagian domain IoT sebagai model analisis untuk
bagaiman data dialirkan dan diakses. Dengan menggunakan analisis pembahasan
tersebut maka model yang dihasilkan untuk kebutuhan protokol industri ke
internet ditunjukkan pada gambar berikut

Gambar Desain Sistem Translator

Page | 7
DAFTAR PUSTAKA

 J. Höller, V. Tsiatsis, C. Mulligan, S. Karnouskos, S. Avesand, D. Boyle


2014. From Machine to machine to the internet of things : introduction to a
new age of intellegence : Elsevier.
 Gartner. 2003. Gartner says the internet of things installed base will grow to
16 billion units by 2020 [online] available at
http://www.gartner.com/newsroom/id/2636073 .[accesed 17 December 2014]
 Modbus, 2013, Modbus Application Protokol V1.1b3. Modbus Organization
inc

Page | 8

Anda mungkin juga menyukai