Anda di halaman 1dari 9

SUMBER DAYA ALAM1

Sumber Daya Mineral dan Energi

Berdasarkan tatanan geologi Indonesia, posisi NTB terletak pada pertemuan


dua lempeng besar (Lempeng Hindia-Australia dan Lempeng Eurasia) yang
berinteraksi dan saling berbenturan. Batas kedua lempeng ini merupakan daerah yang
sangat labil, karena di tempat ini tertumpuk energi yang sangat besar dan sewaktu-
waktu dapat terlepas dalam bentuk gempabumi, letusan gunung api, dan tanah longsor
yang ditandai dengan munculnya gunung api aktif dan kegempaan yang tinggi.
Disamping mempunyai potensi bencana, pada daerah pertemuan kedua lempeng ini
dihasilkan juga kondisi Geologi yang sangat bermanfaat, yaitu terbentuknya potensi
sumber daya mineral dan energi, dan potensi bentang alam yang sangat potensial,
dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat.

Kondisi Geologi NTB

Kondisi geologi wilayah NTB dengan batuan tertua berumur Tersier dan yang
termuda berumur Kuarter, didominasi oleh Batuan Gunung api serta Aluvium (resent).
Batuan Tersier di Pulau Lombok terdiri dari perselingan batu pasir kuarsa,
batulempung, breksi, lava, tufa dengan lensa-lensa batugamping, batugamping dan
dasit. Sedangkan di Pulau Sumbawa terdiri dari lava, breksi, tufa, andesit, batu pasir
tufaan, batu lempung, dasit, tonalit, tufa dasitan, batugamping berlapis, batugamping
tufaan dan lempung tufaan. Batuan Kuarter di Pulau Lombok terdiri dari perselingan
breksi gampingan dan lava, breksi, lava, tufa, batu apung dan breksi lahar.
Sedangkandi Pulau Sumbawa terdiri dari terumbu koral terangkat, epiklastik
(konglomerat), hasil gunung api tanah merah, gunung api tua, gunung api Sangiang,
gunung api Tambora, gunungapi muda dan batu gamping koral. Aluvium dan endapan
pantai cukup luas terdapat di PulauSumbawa dan Lombok.

1. SUMBER DAYA MINERAL DAN ENERGI

Tembaga

Endapan bahan galian tembaga yang terdapat di Batu Hijau saat ini sedang ditambang
olehPMA. Potensi sumber daya yang telah diketahui sebanyak 930.000.000 ton bijih
dengan kadar 0,54% Cu atau setara dengan 5.020.000 ton tembaga.

Emas

Bahan galian emas sebagai mineral ikutan dari tambang tembaga diusahakan oleh
PMA didaerah Batu Hijau. Sedangkan lima daerah prospek lainnya yaitu Dodo-Elang,
Rinti, Lunyuk Utara, Teluk Panas di Pulau Sumbawa dan Sekotong di Pulau Lombok
dapat dikembangkan dimasa mendatang. Secara umum endapan emas di daerah ini
terdiri dari dua tipe yaitu sebagaiurat dan porpiri. Potensi sumber daya endapan emas
1
https://www.scribd.com/doc/64169617/POTENSI-WILAYAH-NTB diakses pada tanggal 31 Mei 2018 pukul
14.28 WIB
yang telah diketahui secara keseluruhanadalah dengan kadar rata-rata 0,14 g/t Au atau
setara dengan 377 ton emas.

Timbal

Endapan timbal tipe hidrotermal terdapat di daerah Senggoro, Kecamatan Plampang,


KabupatenSumbawa dengan kadar dalam batuan 0,5% Pb dan 1,60 g/t Pb.

Pasir Besi

Endapan pasir besi terdapat di Kabupaten Lombok Barat dan Bima. Bahan galian
berupaendapan rombakan pantai dengan lapisan tipis. Potensi sumber daya yang telah
diketahuisebanyak 4.295 ton. Sebaran endapan pasir besi ini terdapat antara lain di
daerah pantaiSangiang, pantai Sowa, pantai Wisata, Kecamatan Wera, Kabupaten
Bima dan Tawun,Kecamatan Sekotong, Kabupaten Lombok Barat.

Perak

Endapan bahan galian perak umumnya merupakan mineral ikutan dengan endapan
emas, banyak ditemukan di Kabupaten Sumbawa dalam bentuk urat kwarsa dan
stockwork tipe epithermaldengan kadar perak dalam batuan termineralisasi berkisar
antara 5-66 g/t Ag. Endapan perak yang berasosiasi dengan emas dan air raksa dengan
kadar 22-31 g/t Ag, ditemukan di Brang Air Panas, Kecamatan Lunyuk, Kabupaten
Sumbawa.Kemungkinan PengembangannyaKomoditi yang akan dikembangkan
adalah mineral emas dan tembaga dengan tipe porfiri diDodo-Elang dan Emas tipe
sulfidasi epithermal di Pelangan.

Sirtu

Endapan Sirtu tersebar di beberapa daerah kecamatan antara lain Ampenan Kota
Mataram; Narmada, Labuapi, Gunungsari, Gerung Kabupaten Lombok Barat;
Batukliang, Praya Timur Kabupaten Lombok Tengah; Aikmel, Selong, Sakra
Kabupaten Lombok Timur; Alas, Taliwang,Moyo Hilir, Lape Lopok, Lenangguar,
Plampang Kabupaten Sumbawa; Jereweh KabupatenSumbawa Barat; Dompu, Hu’u,
Kempo Kabupaten Dompu; Wera, Sape, Monta KabupatenBima; dan RasanaE Kota
Bima. Potensi sumber daya secara keseluruhan 22.303.200 ton. Pemanfaatan Sirtu
adalah sebagai bahan bangunan dan pembuatan jalan.

Lempung

Endapan Lempung tersebar di berbagai daerah antara lain di Ampenan Kota Mataram;
Narmada,Gerung, Sekotong Kabupaten Lombok Barat; Praya Barat, Praya Timur,
Sengkol, PujutKabupaten Lombok Tengah; Terara Kabupaten Lombok Timur; Dompu
Kabupaten Dompu.Potensi sumber daya yang diketahui sebanyak 538.745.025 ton.
Pemanfaatan Lempung dapatdigunakan untuk bahan dasar industri semen dan
keramik.

Andesit - Dasit - Diorit


Bahan galian ini berupa komponen breksi dari endapan piroklastik lava dan intrusi
terdapat dikecamatan Gerung, Sekotong, Bayan Kabupaten Lombok Barat, Praya
Barat, Pujut Janapria,Praya Timur, Batukliang, Pringgarata Kabupaten Lombok
Tengah, Terara, Sakra, Masbagik,Pringgabaya, Sambelia, Selong, Keruak Kabupaten
Lombok Timur, Taliwang, Plampang,Sumbawa Besar, Lape Lopok, Batulanteh
Kabupaten Sumbawa, Hu’u, Dompu KabupatenDompu, RasanaE, Belo, Sape
Kabupaten Bima.Potensi sumber daya secara keseluruhan diperkirakan sebanyak
1,750.571.604 ton. PemanfaatanBatuan Andesit adalah untuk bahan bangunan dan
pembuatan jalan.

Batu gamping

Sebaran Batugamping terdapat di berbagai wilayah kecamatan, yaitu Sekotong


KabupatenLombok Barat, Pujut, Praya Barat Kabupaten Lombok Tengah, Keruak
Lombok Timur, Seteluk,Jereweh, Taliwang, Moyohulu, Sumbawa, Alas Kabupaten
Sumbawa. Dompu KabupatenDompu, Belo, Wera, Monta, Sape Kabupaten
Bima.Potensi sumber daya Batugamping diperkirakan sebanyak 1.453.950.903 ton
dengan kisarankandungan CaO: 40 - 55%, MgO 0,55 - 1,05%. Pemanfaatan
Batugamping untuk industri,konstruksi, pertanian, bahan pembuat semen, dan lain-
lain.

Batuapung

Sebaran endapan Batuapung terdapat di kecamatan Bayan, Tanjung, Narmada,


GanggaKabupaten Lombok Barat; Pringgarata, Kopang, Batukliang Kabupaten
Lombok Tengah;Selong, Terara, Masbagik, Sukamulia, Sakra Kabupaten Lombok
Timur.Potensi Sumber daya Batuapung diperkirakan sebanyak 44.581.539 ton.
Pemanfaatan Batuapunguntuk bahan pencuci tekstil, filler, abrasive dan bahan
bangunan.

Fosfat

Endapan Fosfat hanya terdapat di daerah Gua Bengkang, Kecamatan Pujut,


Kabupaten Lombok Tengah. Endapan berupa hasil kotoran kelelawar yang terdapat
dalam gua batugamping.Potensinya diperkirakan sebanyak 21 ton dalam area seluas
236 m2, termasuk kategori kadar rendah yaitu 7,2% P2O5. Pemanfaatan Fosfat untuk
industri deterjen dan industri kimia lainnyaseperti pupuk.

Kaolin

Sebaran endapan Kaolin terdapat di Belinje, Kecamatan Praya Barat Kabupaten


Lombok Tengahdan Taliwang, Seteluk Kabupaten Sumbawa. Potensi sumber daya
yang telah diketahuidiperkirakan sebanyak 10.117.123 ton dengan kandungan A12O3
(17 %), Fe2O3 (1,27 %) danSiO2 (71 %). Pemanfaatan Kaolin untuk bahan baku
industri keramik.

Tras
Endapan tras tersebar di Kecamatan Gangga, Bayan, Narmada, Kabupaten Lombok
Barat,Pringgarata, Batukliang, Kopang Kabupaten Lombok Tengah, Selong, Aikmel,
Masbagik Kabupaten Lombok Timur.Potensi sumber daya diperkirakan sebanyak
407.109.622 ton. Pemanfaatan Tras yang bermutu baik dapat digunakan sebagai
bahan baku semen pozolan atau pembuatan batako dan pasir adukan.

Toseki

Sebaran Toseki terdapat di Kecamatan Hu’u Kabupaten Dompu dan Tonggotata,


Kecamatan Sape Kabupaten Bima. Potensi yang diketahui sekitar 846.501 ton.
Umumnya dimanfaatkanuntuk glasir dalam industri keramik.

Gipsum

Sebaran endapan Gipsum terdapat di Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah,


Keruak Kabupaten Lombok Timur, Taliwang, Alas, Ropang Kabupaten Sumbawa,
Sape, MontaKabupaten Bima. Potensi sumber daya yang diketahui sebanyak 477 ton.
Pemanfaatan komoditiini untuk bahan interior dan kedokteran.

Zeolit

Sebaran endapan Zeolit terdapat di bukit Batuboka dan Gunung Tebui Kecamatan
Praya Barat,Kabupaten Lombok Tengah dan Gunung Tebola, Moyo Hulu, Kabupaten
Sumbawa. Potensiyang diketahui sebanyak 191.405 ton. Pemanfaatan komoditi Zeolit
antara lain untuk makananternak, penjernih minyak goreng/air dan untuk batu hias.

Kalsit

Endapan Kalsit ditemukan di Ketapang dan Mencanggah, Kecamatan Sekotong


KabupatenLombok Barat. Potensi sumber daya yang diketahui sebanyak 6.293.438
ton dengan mutu baik sebagai bahan pemutih.

Marmer

Endapan marmer terdapat di Kecamatan Gerung Kabupaten Lombok Barat, Belo,


Monta, Sape,RasanaE Kabupaten Bima. Potensi sumber daya marmer yang telah
diketahui sebanyak 7.504.403.125 ton mutu baik dengan kuat tekan antara 700-900
kg/m. Marmer dapat dipakaisebagai lantai dan batu hias/tempel.

Perlit

Endapan Perlit hanya terdapat di Doro Donggomasa, Kecamatan Sape Kabupaten


Bima. Potensisumber daya diperkirakan sebanyak 10.000.000 ton. Mutu endapan
Perlit belum dilakukan pemeriksaan yang terinci. Pemanfaatan bahan galian ini dapat
dipakai sebagai campuran agregat beton ringan dan partisi peredam suara.

Kalsedon
Bentuk endapan Kalsedon berbongkah-bongkah. Sebarannya terdapat di Doropapa,
Doro Keridan Desa Boke, Kecamatan Sape, Kabupaten Bima. Potensi sumber daya
yang telah diketahuisebanyak 38.828 ton. Pemanfaatan bahan galian ini dapat dipakai
sebagai bahan gelas dansetengah permata.

Belerang

Sebaran endapan Belerang terdapat di kawasan Gunung Rinjani, Kokok Putih. Potensi
yangdiketahui adalah sebanyak 927 ton dengan kandungan Belerang antara48.7 -
80.5%. Pemanfaatan bahan galian ini untuk industri pupuk, obat serta insektisida.

Batu Silika

Bentuk endapan Batu Silika umumnya berupa bongkah-bongkah. Endapan ini


terdapat diKecamatan Sekotong, Kabupaten Lombok Barat, Pujut, Kabupaten
Lombok Tengah, Keruak,Kabupaten Lombok Timur, Taliwang, Plampang, Lape,
Moyo Hulu Kabupaten Sumbawa, Sape,Belo, Wawo Kabupaten Bima. Potensi
sumber daya ini diketahui sebanyak 8,353,577 ton. Bahangalian ini dapat dipakai
sebagai bahan baku Semen Portland atau Silika Flux.

Tanah Urug

Sebaran Tanah Urug terdapat di Kecamatan Gerung, Gunungsari, Narmada Kabupaten


Lombok Barat, Meraran Kecamatan Seteluk, Kabupaten Sumbawa. Potensi sumber
daya bahan galian inisebanyak 10.829.400 ton. Dapat dipakai untuk keperluan
bangunan.

Sumber Daya Energi Minyak Bumi Dan Kemungkinan Pengembangannya

Adapun tiga lokasi potensi panasbumi NTB yakni :

1.Lapangan Panas Bumi Sembalun, terletak antara 115°45’00”-119°25’00”BT;


8°05’00”- 9°10’15” LS. Manifestasinya berupa sumber air panas danalterasi. Ketiga
sumber air panas yaitu: Aik Kukusan, Aik Kalak dan Aik Sebu yang muncul di luar
dinding kaldera Sembalun pada batuan lava,sedangkan alterasi berada di dalam
dinding kaldera dekat hulu sungai Orok.

2.Lapangan panasbumi Maronge, terletak antara 117°13’30” -121° 37’30” BTdan 8°


40’00’-8° 27’00’ LS. Manifestasi panas bumi dipermukaan berupaairpanas dengan
suhu 35-86°C, lapangan solfatar, fomarol dan tanah panas, perkiraan suhu bawah
permukaan berdasarkan Na/Li Geothermometer berkisar antara 150-200°C.

3.Lapangan Panasbumi Hu’u, terletak pada koordinat 118°.30’.00” BT.-8°.50’.00”


LS. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwaGeologi daerah panasbumi
Hu’u terletak dalam jalur gunungapi Tersier bersusun basalt, andesit dan dasit.
Interprestasi hasil pengukuran Soundingmenunjukan suatu aktivitas panasbumi yang
kuat di bawah permukaan.Apabila sumua lapisan konduktif dari true resistivity
ternyata benar disebabkan oleh pengaruh panas di bawah permukaan, maka daerah
yangdapat dianggap potensial diperkirakan 60 km2

SUMBER DAYA PERTANIAN TANAMAN PANGAN, PETERNAKAN DAN


PERKEBUNAN

1. Potensi Sumber Daya Pertanian Tanaman Pangan.

Padi

Areal potensial untuk penanaman Padi seluas 396.941 Ha/tahun (tanam musim hujan
214.910 Hadan musim kemarau 182.031 Ha). Pada tahun 2004 luas areal panen
mencapai 329.505 Ha,sehingga terdapat peluang luas tanam 67.436 Ha.Produksi Padi
tahun 2004 sebesar 1.476.494 ton gabah kering giling (gkg).

Palawija

Penanaman komoditi palawija pada umumnya dilakukan di lahan sawah, namun pada
musim penghujan komoditi ini banyak ditanam di lahan kering. Potensi lahan kering
di NTB yang berpeluang untuk pengembangan palawija mencapai 893.758,58 Ha

Angka pembulatan Jenis komoditi palawija yang dikembangkan dan menjadi


unggulan NTB adalah :

Kedelai

Potensi Kedelai tersebar di setiap Kabupaten dengan produksi mencapai 79.490 ton
pada tahun2004 dari areal panen seluas 68.169 ha. Pada tahun terakhir produksinya
berfluktuasi sesuai permintaan pasar dan harga. Berdasarkan tingkat kesesuaian lahan,
wilayah pengembanganKedelai mencakup empat kabupaten, yaitu Lombok Tengah,
Sumbawa, Bima dan Dompudengan sentra seperti pada tabel berikut :

Jagung

Potensi Jagung tersebar di empat kabupaten, yaitu Lombok Barat, Lombok Timur,
Sumbawa dan Dompu. Tahun 2004, total produksi Jagung mencapai 65.829 ton
pipilan kering dari areal panen seluas 31.217 ha.

Jagung

Potensi Jagung tersebar di empat kabupaten, yaitu Lombok Barat, Lombok Timur,
Sumbawa dan Dompu. Tahun 2004, total produksi Jagung mencapai 65.829 ton
pipilan kering dari areal panen seluas 31.217 ha.

Kacang Tanah

Potensi Kacang Tanah tersebar disetiap kabupaten dengan produksi mencapai 45.494
ton ditahun 2004, dengan areal panen seluas 38.244 Ha. Kualitas dan spesifikasi
tipe/ras KacangTanah pada masing-masing kabupaten bervariasi/berbeda.
Kacang Hijau

Potensi Hortikultura

 Bawang Merah

 Cabe

 Kangkung

 Buah-buahan

 Mangga

 Manggis

 Rambutan

 Sawo

 Pisang

 Nanas

 Durian

Potensi Sumber Daya Peternakan

Komoditi peternakan komersial lainnya yang dikembangkan adalah sapi, babi, kerbau,
kambing, kuda, ayam potong, itik, ayam buras, domba, babi dan produk olahan asal
ternak

Potensi Sumber Daya Perkebunan

Tiga belas jenis tanaman tahunan yangdikembangkan terdiri atas: Kelapa, Jambu
Mete, Kopi, Kakao, Vanili, Cengkeh, Kapuk, Pinang,Lada, kemiri, aren, lontar dan
Asam. Sedangkan tanaman semusim yang dikembangkan adalah:Tembakau Virginia,
Tembakau Rakyat, Kapas, Jarak, Tebu dan Wijen.

SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN

1. Mutiara

Mutiara merupakan salah satu komoditi andalan di NTB. Hal ini karenanilai
ekspor hasil komoditi ini relatif lebih tinggi dibanding sektor laindengan potensi
yang masih sangat besar.Areal perairan laut yang memungkin-kan untuk budidaya
mutiara sebagian besar terdapat di Perairan Selat dan Teluk-teluk dengan
kedalaman 20 – 100 m. yangtersebar diseluruh wilayah perairan NTB.
Potensi areal budidaya Mutiara di NTB sebesar 14.450 Ha (184 titik Koordinat)
yang tersebar disepanjang pantai P. Lombok dan P.Sumbawa. Mutiara ini
menempati peringkat pertama untuk nilai ekspor Provinsi NTB sejak tahun 1997
hingga tahun 2000.

2. Rumput Laut

Komoditi rumput laut sebagai salah satu komoditi unggulan di NTB dengan
produksi yang relatif tinggi dan stabil serta mempunyai potensiareal yang cukup
tinggi. Usaha pengembangan rumput laut mempunyai prospek yang cukup baik,
karena didukung oleh beberapa hal antara lain:(i) potensi lahan budidaya rumput
laut yang tersedia cukup luas,(ii)permintaan pasar terhadap produksi rumput laut
cukup tinggi, sedangkan produksi rulaut di Indonesia sampai saat ini baru sekitar
3 % dari permintaan pasar dunia,(iii)modal yang dibutuhkan untuk kegiatan
budidaya relatif kecil sehingga memungkinkadilaksanakan oleh para
nelayan/petani rumput laut,(iv)dapat menyerap tenaga kerja yang cukup banyak,
dan(v)dapat menjadi salah satu alternatif pengalihan mata pencaharian bagi
penebang hutandan pengambil batu karang.

3. Kerapu

Budidaya Kerapu di NTB masih tergolong usaha rintisan. Potensi areal budidaya
Kerapu sebesar 7.050 Ha. Permintaan konsumen dalam dan luar negeri
(Hongkong, Taiwan, Singapura) terhadapikan Kerapu belum dapat
dipenuhi.Kegiatan budidaya Kerapu di daerah NTB untuk saat ini baru dilakukan
oleh dua perusahaan perikanan yang berlokasi di Labuan Ijuk dan Labuan
Sangoro Kabupaten Sumbawa, sedangkanyang dilakukan oleh masyarakat adalah
di Teluk Ekas dan Teluk Serewe di Kabupaten Lombok Timur.

4. Udang/Lobster

Udang/Lobster Udang/Lobster merupakan salah satu komoditi andalan yang


cukup prospektif untuk dikembangkan. Potensi areal untuk budidaya udangadalah
seluas areal pertambakan yang ada sedangkan budidaya Lobster dapat
dikembangkan pada kawasan teluk/perairan. Beberapa kawasan untuk budidaya
Udang/Lobster berada di Kabupaten Lombok Timur, Lombok Tengah, Sumbawa,
Dompu, dan Bima.

5. Nila

Nila Merah adalah salah satu jenis ikan air tawar yang dibudidayakandan sedang
digalakkan karena mempunyai beberapa keunggulan antaralain:(i) mudah
dipelihara dan dikembangkan,(ii) pertumbuhannya sangat cepat,(iii) toleransi
terhadap lingkungan sangat tinggi,(iv) prospek pemasaran di dalam dan di luar
negeri cukup menjanjikan.Potensi areal untuk usaha budidaya ikan Nila di
perairan umum sebesar 7.191 Ha. Menurut datatahun 2003, produksi ikan di
perairan umum sebesar 2.468,1 ton.Prospek pemasaran Nila Merah cukup
menjanjikan terutama untuk memenuhi kebutuhan pasar lokal dan pasar luar
negeri (Eropa). Selain itu dengan semakin berkembangnya jumlah hotel
danrestoran di NTB permintaan terhadap ikan segar semakin meningkat.

6. Cakalang

Hasil tangkapan ikan Cakalang rata-rata 2.521,6 ton/tahun dilakukan oleh nelayan
lokal denganmengoperasikan alat tangkap seperti Tonda, Gill Net dan lain-lain.
Hal ini berarti tingkateksploitasi masih relatif sangat kecil. Dengan rendahnya
tingkat pemanfaatan memberikan peluang bagi pengembangan produksi. Ditinjau
dari sisi permintaan (demand), Cakalang termasuk salah satu komoditi penting
yang mempunyai peluang pasar yang luas baik lokalmaupun ekspor sehingga
prospek pengusahaannya cukup prospektif.

7. Teripang

Teripang termasuk komoditi perikanan yang mempunyai prospek yang cerah


untuk dikembangkan di masa mendatang. Potensi areal untuk pengembangan
budidaya Teripang adalah 3.598 Ha yang terdapat di Pulau Lombok 538 Ha dan
Sumbawa 3.060 Ha.Permintaan ekspor Teripang dan perdagangan luar daerah
terus mengalami peningkatansementara produksi masih rendah dikarenakan masih
sedikit pengusaha yang bergerak di bidang budidaya Teripang.

Daftar Pustaka
https://www.scribd.com/doc/64169617/POTENSI-WILAYAH-NTB diakses pada tanggal 31
Mei 2018 pukul 14.28 WIB

Anda mungkin juga menyukai