Kondisi geologi wilayah NTB dengan batuan tertua berumur Tersier dan yang
termuda berumur Kuarter, didominasi oleh Batuan Gunung api serta Aluvium (resent).
Batuan Tersier di Pulau Lombok terdiri dari perselingan batu pasir kuarsa,
batulempung, breksi, lava, tufa dengan lensa-lensa batugamping, batugamping dan
dasit. Sedangkan di Pulau Sumbawa terdiri dari lava, breksi, tufa, andesit, batu pasir
tufaan, batu lempung, dasit, tonalit, tufa dasitan, batugamping berlapis, batugamping
tufaan dan lempung tufaan. Batuan Kuarter di Pulau Lombok terdiri dari perselingan
breksi gampingan dan lava, breksi, lava, tufa, batu apung dan breksi lahar.
Sedangkandi Pulau Sumbawa terdiri dari terumbu koral terangkat, epiklastik
(konglomerat), hasil gunung api tanah merah, gunung api tua, gunung api Sangiang,
gunung api Tambora, gunungapi muda dan batu gamping koral. Aluvium dan endapan
pantai cukup luas terdapat di PulauSumbawa dan Lombok.
Tembaga
Endapan bahan galian tembaga yang terdapat di Batu Hijau saat ini sedang ditambang
olehPMA. Potensi sumber daya yang telah diketahui sebanyak 930.000.000 ton bijih
dengan kadar 0,54% Cu atau setara dengan 5.020.000 ton tembaga.
Emas
Bahan galian emas sebagai mineral ikutan dari tambang tembaga diusahakan oleh
PMA didaerah Batu Hijau. Sedangkan lima daerah prospek lainnya yaitu Dodo-Elang,
Rinti, Lunyuk Utara, Teluk Panas di Pulau Sumbawa dan Sekotong di Pulau Lombok
dapat dikembangkan dimasa mendatang. Secara umum endapan emas di daerah ini
terdiri dari dua tipe yaitu sebagaiurat dan porpiri. Potensi sumber daya endapan emas
1
https://www.scribd.com/doc/64169617/POTENSI-WILAYAH-NTB diakses pada tanggal 31 Mei 2018 pukul
14.28 WIB
yang telah diketahui secara keseluruhanadalah dengan kadar rata-rata 0,14 g/t Au atau
setara dengan 377 ton emas.
Timbal
Pasir Besi
Endapan pasir besi terdapat di Kabupaten Lombok Barat dan Bima. Bahan galian
berupaendapan rombakan pantai dengan lapisan tipis. Potensi sumber daya yang telah
diketahuisebanyak 4.295 ton. Sebaran endapan pasir besi ini terdapat antara lain di
daerah pantaiSangiang, pantai Sowa, pantai Wisata, Kecamatan Wera, Kabupaten
Bima dan Tawun,Kecamatan Sekotong, Kabupaten Lombok Barat.
Perak
Endapan bahan galian perak umumnya merupakan mineral ikutan dengan endapan
emas, banyak ditemukan di Kabupaten Sumbawa dalam bentuk urat kwarsa dan
stockwork tipe epithermaldengan kadar perak dalam batuan termineralisasi berkisar
antara 5-66 g/t Ag. Endapan perak yang berasosiasi dengan emas dan air raksa dengan
kadar 22-31 g/t Ag, ditemukan di Brang Air Panas, Kecamatan Lunyuk, Kabupaten
Sumbawa.Kemungkinan PengembangannyaKomoditi yang akan dikembangkan
adalah mineral emas dan tembaga dengan tipe porfiri diDodo-Elang dan Emas tipe
sulfidasi epithermal di Pelangan.
Sirtu
Endapan Sirtu tersebar di beberapa daerah kecamatan antara lain Ampenan Kota
Mataram; Narmada, Labuapi, Gunungsari, Gerung Kabupaten Lombok Barat;
Batukliang, Praya Timur Kabupaten Lombok Tengah; Aikmel, Selong, Sakra
Kabupaten Lombok Timur; Alas, Taliwang,Moyo Hilir, Lape Lopok, Lenangguar,
Plampang Kabupaten Sumbawa; Jereweh KabupatenSumbawa Barat; Dompu, Hu’u,
Kempo Kabupaten Dompu; Wera, Sape, Monta KabupatenBima; dan RasanaE Kota
Bima. Potensi sumber daya secara keseluruhan 22.303.200 ton. Pemanfaatan Sirtu
adalah sebagai bahan bangunan dan pembuatan jalan.
Lempung
Endapan Lempung tersebar di berbagai daerah antara lain di Ampenan Kota Mataram;
Narmada,Gerung, Sekotong Kabupaten Lombok Barat; Praya Barat, Praya Timur,
Sengkol, PujutKabupaten Lombok Tengah; Terara Kabupaten Lombok Timur; Dompu
Kabupaten Dompu.Potensi sumber daya yang diketahui sebanyak 538.745.025 ton.
Pemanfaatan Lempung dapatdigunakan untuk bahan dasar industri semen dan
keramik.
Batu gamping
Batuapung
Fosfat
Kaolin
Tras
Endapan tras tersebar di Kecamatan Gangga, Bayan, Narmada, Kabupaten Lombok
Barat,Pringgarata, Batukliang, Kopang Kabupaten Lombok Tengah, Selong, Aikmel,
Masbagik Kabupaten Lombok Timur.Potensi sumber daya diperkirakan sebanyak
407.109.622 ton. Pemanfaatan Tras yang bermutu baik dapat digunakan sebagai
bahan baku semen pozolan atau pembuatan batako dan pasir adukan.
Toseki
Gipsum
Zeolit
Sebaran endapan Zeolit terdapat di bukit Batuboka dan Gunung Tebui Kecamatan
Praya Barat,Kabupaten Lombok Tengah dan Gunung Tebola, Moyo Hulu, Kabupaten
Sumbawa. Potensiyang diketahui sebanyak 191.405 ton. Pemanfaatan komoditi Zeolit
antara lain untuk makananternak, penjernih minyak goreng/air dan untuk batu hias.
Kalsit
Marmer
Perlit
Kalsedon
Bentuk endapan Kalsedon berbongkah-bongkah. Sebarannya terdapat di Doropapa,
Doro Keridan Desa Boke, Kecamatan Sape, Kabupaten Bima. Potensi sumber daya
yang telah diketahuisebanyak 38.828 ton. Pemanfaatan bahan galian ini dapat dipakai
sebagai bahan gelas dansetengah permata.
Belerang
Sebaran endapan Belerang terdapat di kawasan Gunung Rinjani, Kokok Putih. Potensi
yangdiketahui adalah sebanyak 927 ton dengan kandungan Belerang antara48.7 -
80.5%. Pemanfaatan bahan galian ini untuk industri pupuk, obat serta insektisida.
Batu Silika
Tanah Urug
Padi
Areal potensial untuk penanaman Padi seluas 396.941 Ha/tahun (tanam musim hujan
214.910 Hadan musim kemarau 182.031 Ha). Pada tahun 2004 luas areal panen
mencapai 329.505 Ha,sehingga terdapat peluang luas tanam 67.436 Ha.Produksi Padi
tahun 2004 sebesar 1.476.494 ton gabah kering giling (gkg).
Palawija
Penanaman komoditi palawija pada umumnya dilakukan di lahan sawah, namun pada
musim penghujan komoditi ini banyak ditanam di lahan kering. Potensi lahan kering
di NTB yang berpeluang untuk pengembangan palawija mencapai 893.758,58 Ha
Kedelai
Potensi Kedelai tersebar di setiap Kabupaten dengan produksi mencapai 79.490 ton
pada tahun2004 dari areal panen seluas 68.169 ha. Pada tahun terakhir produksinya
berfluktuasi sesuai permintaan pasar dan harga. Berdasarkan tingkat kesesuaian lahan,
wilayah pengembanganKedelai mencakup empat kabupaten, yaitu Lombok Tengah,
Sumbawa, Bima dan Dompudengan sentra seperti pada tabel berikut :
Jagung
Potensi Jagung tersebar di empat kabupaten, yaitu Lombok Barat, Lombok Timur,
Sumbawa dan Dompu. Tahun 2004, total produksi Jagung mencapai 65.829 ton
pipilan kering dari areal panen seluas 31.217 ha.
Jagung
Potensi Jagung tersebar di empat kabupaten, yaitu Lombok Barat, Lombok Timur,
Sumbawa dan Dompu. Tahun 2004, total produksi Jagung mencapai 65.829 ton
pipilan kering dari areal panen seluas 31.217 ha.
Kacang Tanah
Potensi Kacang Tanah tersebar disetiap kabupaten dengan produksi mencapai 45.494
ton ditahun 2004, dengan areal panen seluas 38.244 Ha. Kualitas dan spesifikasi
tipe/ras KacangTanah pada masing-masing kabupaten bervariasi/berbeda.
Kacang Hijau
Potensi Hortikultura
Bawang Merah
Cabe
Kangkung
Buah-buahan
Mangga
Manggis
Rambutan
Sawo
Pisang
Nanas
Durian
Komoditi peternakan komersial lainnya yang dikembangkan adalah sapi, babi, kerbau,
kambing, kuda, ayam potong, itik, ayam buras, domba, babi dan produk olahan asal
ternak
Tiga belas jenis tanaman tahunan yangdikembangkan terdiri atas: Kelapa, Jambu
Mete, Kopi, Kakao, Vanili, Cengkeh, Kapuk, Pinang,Lada, kemiri, aren, lontar dan
Asam. Sedangkan tanaman semusim yang dikembangkan adalah:Tembakau Virginia,
Tembakau Rakyat, Kapas, Jarak, Tebu dan Wijen.
1. Mutiara
Mutiara merupakan salah satu komoditi andalan di NTB. Hal ini karenanilai
ekspor hasil komoditi ini relatif lebih tinggi dibanding sektor laindengan potensi
yang masih sangat besar.Areal perairan laut yang memungkin-kan untuk budidaya
mutiara sebagian besar terdapat di Perairan Selat dan Teluk-teluk dengan
kedalaman 20 – 100 m. yangtersebar diseluruh wilayah perairan NTB.
Potensi areal budidaya Mutiara di NTB sebesar 14.450 Ha (184 titik Koordinat)
yang tersebar disepanjang pantai P. Lombok dan P.Sumbawa. Mutiara ini
menempati peringkat pertama untuk nilai ekspor Provinsi NTB sejak tahun 1997
hingga tahun 2000.
2. Rumput Laut
Komoditi rumput laut sebagai salah satu komoditi unggulan di NTB dengan
produksi yang relatif tinggi dan stabil serta mempunyai potensiareal yang cukup
tinggi. Usaha pengembangan rumput laut mempunyai prospek yang cukup baik,
karena didukung oleh beberapa hal antara lain:(i) potensi lahan budidaya rumput
laut yang tersedia cukup luas,(ii)permintaan pasar terhadap produksi rumput laut
cukup tinggi, sedangkan produksi rulaut di Indonesia sampai saat ini baru sekitar
3 % dari permintaan pasar dunia,(iii)modal yang dibutuhkan untuk kegiatan
budidaya relatif kecil sehingga memungkinkadilaksanakan oleh para
nelayan/petani rumput laut,(iv)dapat menyerap tenaga kerja yang cukup banyak,
dan(v)dapat menjadi salah satu alternatif pengalihan mata pencaharian bagi
penebang hutandan pengambil batu karang.
3. Kerapu
Budidaya Kerapu di NTB masih tergolong usaha rintisan. Potensi areal budidaya
Kerapu sebesar 7.050 Ha. Permintaan konsumen dalam dan luar negeri
(Hongkong, Taiwan, Singapura) terhadapikan Kerapu belum dapat
dipenuhi.Kegiatan budidaya Kerapu di daerah NTB untuk saat ini baru dilakukan
oleh dua perusahaan perikanan yang berlokasi di Labuan Ijuk dan Labuan
Sangoro Kabupaten Sumbawa, sedangkanyang dilakukan oleh masyarakat adalah
di Teluk Ekas dan Teluk Serewe di Kabupaten Lombok Timur.
4. Udang/Lobster
5. Nila
Nila Merah adalah salah satu jenis ikan air tawar yang dibudidayakandan sedang
digalakkan karena mempunyai beberapa keunggulan antaralain:(i) mudah
dipelihara dan dikembangkan,(ii) pertumbuhannya sangat cepat,(iii) toleransi
terhadap lingkungan sangat tinggi,(iv) prospek pemasaran di dalam dan di luar
negeri cukup menjanjikan.Potensi areal untuk usaha budidaya ikan Nila di
perairan umum sebesar 7.191 Ha. Menurut datatahun 2003, produksi ikan di
perairan umum sebesar 2.468,1 ton.Prospek pemasaran Nila Merah cukup
menjanjikan terutama untuk memenuhi kebutuhan pasar lokal dan pasar luar
negeri (Eropa). Selain itu dengan semakin berkembangnya jumlah hotel
danrestoran di NTB permintaan terhadap ikan segar semakin meningkat.
6. Cakalang
Hasil tangkapan ikan Cakalang rata-rata 2.521,6 ton/tahun dilakukan oleh nelayan
lokal denganmengoperasikan alat tangkap seperti Tonda, Gill Net dan lain-lain.
Hal ini berarti tingkateksploitasi masih relatif sangat kecil. Dengan rendahnya
tingkat pemanfaatan memberikan peluang bagi pengembangan produksi. Ditinjau
dari sisi permintaan (demand), Cakalang termasuk salah satu komoditi penting
yang mempunyai peluang pasar yang luas baik lokalmaupun ekspor sehingga
prospek pengusahaannya cukup prospektif.
7. Teripang
Daftar Pustaka
https://www.scribd.com/doc/64169617/POTENSI-WILAYAH-NTB diakses pada tanggal 31
Mei 2018 pukul 14.28 WIB