K.T. dengan potensi kuat belum tentu merupakan obat pilihan untuk suatu penyakit kulit
(MARKS, 1985). Harus selalu diingat bahwa K.T. bersifat paliatif dan supresif terhadap penyakit
kulit dan bukan merupakan pengobatan kasual.
Dermatosis yang responsif dengan K.T. ialah : psoriasis, dermatitis atopik, dermatitis
seboroik, neurodermatitis sirkumskripta, dermatitis numularis, dermatitis statis, dermatitis
venenata, dermatitis intertriginosa, dan dermatitis solaris (fotodermatitis).
Dermatitis yang kurang responsif ialah lupus eritematosus diskoid, psoriasis di telapak
tangan dan kaki, nekrobiosis lipoidika diabetikum, vetiligo, granuloma anulare, sarkoidosis,
liken planus, pemfigoid, eksanatema fikstum.
Dermatosis yang responsif dengan kortikosteroid intralesi ialah keloid, jaringan parut
hipertrofik, alopesia areata, akne berkista, prurigo nodularis, morfea, dermatitis dengan
likenifikasi, liken amiloidosis, dan vitiligo (sebagian responsif).
Pemilihan Jenis K.T.
Dipilih K.T. yang sesuai, aman, efek samping sedikit dan harga murah, disamping itu ada
beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan, yaitu jenis penyakit kulit, jenis vehikulum, kondisi
penyakit, yaitu stadium penyakit, luas/tidaknya lesi, dalam/dangkalnya lesi, dan lokalisasi lesi.
Perlu juga dipertimbangkan umur penderita.
Aplikasi Klinis
a. Cara aplikasi
Pada umumnya dianjurkan pemakaian salap 2-3 x/hari sampai penyakit tersebut sembuh.
Perlu dipertimbangkan adanya gejala takifilasis. Takifilasis ialah menurunnya respons kulit
terhadap glukkortikoid karena pemberian obat yang berulang-ulang, berupa toleransi akut yang
berarti efek vasokonstriksinya akan menghilang, setelah diistirahatkan beberapa hari efek
vasokonstriksi akan timbul kembali dan akan menghilang lagi bila pengolesan obat tetap
dilanjutkan.
b. Lama pemakaian stroid topikal
Lama pemakaian steroid topikal sebaiknya tidak lebih dari 4-6 minggu untuk steroid
potensi lemah dan tidak lebih dari 2 minggu untuk potensi kuat.
Sebagai ilustrasi dapat diberikan contoh sebagai berikut :
1. Psoriasis
Penyakit psoriasis dengan skuama tebal berupa plakat, memerlukan steroid yang poten
(golongan 1) dengan vehikulum salap atau krim
2. Dermatitis atopik
Pada anak diperlukan steroid topikal yang lemah mengingat umur anak, lokalisasi
penyakit dan kulit pada anak masih halus dan tipis. Dipilih bentuk krim. Pada dewasa diperlukan
K.T. yang poten dalam bentuk salap
3. Dermatitis kontak alergik
Pemakaian steroid dengan potensi sedang biasanya cukup untuk mengatasi penyakit ini.
Zat penyebabnya harus dihindari.
4. Dermatitis dishidrotik
Dermatitis ini memerlukan steroid yang poten dalam bentuk salap, sebab kulit di daerah
itu tebal.
5. Dermatitis numular
Lesi biasanya multipel dan memerlukan K.T. yang poten
5. Dermatitis seboroik
Dermatitis ini cukup sensitif terhadap K.T. dan memerlukan steroid potensi sedang.
7. Dermatitis intertriginosa
Dermatitis ini memerlukan K.T. dengan potensi sedang untuk menghilangkan gejala gatal
dan rasa panas.