Anda di halaman 1dari 6

a.

Contoh sistematika Penyusunan Kerangka Acuan Kerja (KAK):


1. Kop Puskesmas Rawat Inap Rejo Katon
2. Judul Kerangka Acuan Kerja (KAK)
3. Pendahuluan
4. Latar Belakang
5. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus
6. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan
7. Cara Melaksanakan dan Metode Pelaksanaan
8. Sasaran memenuhi unsur “SMART”
9. Jadwal Pelaksanaan
10. Monitoring dan Evaluasi pelaksanaan kegiatan
PEMERINTAH KABUPATEN LAMPUNG TIMUR
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS RAWAT INAP REJO KATON
Alamat: Jl. Desa Rejo Katon, Kec. Raman Utara, HP. 081271498960
email : pkmrejokaton@gmail.com

KERANGKA ACUAN KERJA


BATRA (PENGOBATAN TRADISIONAL)

A. LATAR BELAKANG
Di era keterbukaan ini banyak bermunculan praktek pengobat tradisional sebagai
penyelenggara pengobatan alternatif kepada masyarakat. Untuk meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan Pengobat Tradisional (BATRA) dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat maka dilakukan monitoring evaluasi kegiatan batra.
Kegiatan ini sebagai implementasi dari Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 1076 / Menkes / SK / VII / 2003 tentang Penyelenggaraan Pengobatan
Tradisional (BATRA) dan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1109
/ Menkes / Per / IX / 2007 tentang Penyelenggaraan Pengobatan Komplementer
Alternatif di Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
Dengan adanya kegiatan ini diharapkan pelayanan Pengobat Tradisonal ( BATRA )
terhadap masyarakat lebih bermutu sehingga terhindar dari hal-hal yang tidak
diinginkan.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum :
Membina upaya pengobatan tradisional.
2. Tujuan Khusus :
a) Memberikan perlindungan kepada masyarakat.
b) Menginventarisasi jumlah pengobat tradisional, jenis dan cara pengobatannya

C. BENTUK KEGIATAN :
1 Sasaran
Batra dapat dilaksanakan sebanyak 3 kali dalam 1 tahun. Dengan pelaporan
inventarisasi jumlah pengobat tradisional, jenis dan cara pengobatan dan
melaporkan kegiatan tiap 4 bulan sekali.
2 Indikator kinerja
a) Pengobat tradisional.
b) Jenis pengobatan.
c) Cara pengobatan.
3 Target Kinerja
a) Melaporkan inventarisasi jumlah pengobat tradisional, jenis dan cara pengobatan
yang ada di wilayah kerja.
b) Membina dan pengawasan pengobat tradisional diarahkan untuk meningkatkan
mutu, manfaat dan keamanan pengobat tradisional.
c) Pengobat tradisional yang ada di wilayah kerja puskesmas maesan diarahkan
untuk mendaftarkan diri kepada kepala dinas kesehatan kabupaten/kota
setempat untuk memperoleh STPT dan SIPT .
4 Pelaksana
Dalam setiap kegiatan battra ini tidak dapat hanya dilaksanakan oleh Seorang
petugas battra Puskesmas, namun juga membutuhkan dukungan atau kerja sama
baik secara lintas program ataupun Lintas sektor berikut penjabaran dari fungsi
masing masing pelaksana :
a) Kepala Puskesmas
Kepala Puskesmas disini berfungsi sebagai penanggung jawab wilayah, artinya
sebagai pejabat yang memiliki kewenangan dalam memberikan keputusan secara
kolegial bila terjadi kejadian yang membutuhkan tindakan yang dapat berakibat
hukum.
b) Koordinator batra
Memiliki tugas melakukan pencatatan inventarisasi terhadap jumlah pengobat
tradisional, jenis dan cara pengobatannya. Sebagai fasilitator pengobat tradisional
untuk memperoleh STPT DAN SIPT
c) Promkes ( Promosi Kesehatan )
Membantu memberikan Penyuluhan dan usaha Promotif lainnya, untuk pengobat
tradisional maupun untuk masyarakat.
d) Petugas Wilayah ( Perawat desa atau Bidan Desa )
Bertanggung jawab terhadap wilayahnya, dalam usaha baik secara Promotif
maupun sebagai mitra pengobat tradisional. Serta melaporkan secara kontinue
kepada koordinator batra pengobat tradisional di wilayahnya.
e) Kesling ( Kesehatan Lingkungan )
Melakukan pemantauan serta melakukan analisa terhadap fasilitas pelayanan
kesehatan tradisional terutama yang berhubungan dengan lingkungan.
f) Lintas Sektor
Disini peran lintas sektor sangat penting sekali. Yang termasuk didalamnya
Muspika, Tokoh masyarakat,Tokoh agama dan Kader kesehatan.Untuk
membantu pengawasan terhadap pengobat tradisional.
5 Metode Kerja
Metode kerja batra adalah sebagai berikut :

Menerima laporan jumlah pengobat tradisional dari petugas


wilayah

Melakukan inventarisasi laporan,dengan cara merekapitulasi


laporan dari petugas wilayah.

Melakukan pelacakan lanjutan untuk pengobat tradisional


yang belum memiliki STPT dan SIPT, sebagai perlindungan
kepada pengobat tradisional maupun masyarakat.

Memberikan pembinaan kepada pengobat tradisional.

Melakukan analisa data hasil rekapitulasi untuk dilaporkan


ke Dinas kesehatan ke bagian yansus, sebagai bukti
pelaksanaan kegiatan.

6 Sumber dana
Pendanaan pada setiap kegiatan battra diperoleh dari dana BOK atau ( Bantuan
Operasional Kesehatan ). Dalam BOK dapat dijabarkan Rincian anggaran kegiatan
batra sebagai berikut :

Transpot Petugas = 2 orang Petugas X 6 Kelurahan X Rp 100.000 = Rp 1.200.000

7 Syarat Minimal Alat yang Digunakan


Dalam Setiap Pelaksanaan kegiatan battra terdapat berapa syarat yang harus
terpenuhi bila melakukan suatu kegiatan yaitu :
a) Data yang didapatkan harus valid dan sesuai dengan keadaan yang terjadi.
b) Menggunakan sarana dan prasarana yang mudah dijangkau dan sesuai standart
prosedur.
8 Instumen atau media yang digunakan
Dalam Pelaksanaan Kegiatan battra terdapat beberapa Instrumen atau media yang
digunakan koordinator batra untuk mengumpulkan laporan dan data yaitu :
a) Profil batra
Laporan ini dibuat petugas desa bidan/perawat dengan memasukkan data profil
battra yang dilaporkan tiap wilayah.. ( Contoh Formulir terlampir )
b) Rekapitulasi batra
Laporan ini dibuat dan dilaporkan oleh koordinator battra. ( Contoh Formulir
terlampir )
g) Data pengobat tradisional
Laporan ini dibuat dan dilaporkan oleh koordinator battra. ( Contoh Formulir
terlampir )
h) Fasilitas pelayanan kesehatan tradisional :
Laporan ini berisi Jumlah fasilitas pelayanan kesehatan tradisional yang ada di
wilayah.
( Contoh Formulir terlampir )
i) Data asosiasi batra
Laporan ini di isi jika ada asosiasi batra di wilayah kerja.

D. SISTEM MONITORING DAN PENILAIAN KINERJA


Sistem monitoring dan penilaian kinerja dari koordinator battra dilakukan tiap enam
bulan sekali. Dilanjutkan dengan PKP yang dilaksanakan tiap awal tahun.

Kotamobagu,
Penanggung Jawab UKM Esensial dan Penanggung Jawab UKM Pengembangan
Perkesmas

JUNITHA CH. G KEREH, S.ST, M.Kes dr. EKA BUDIYANTI


NIP. 197506091994032002 NIP. 198008292009022002

Mengetahui,
Kepala Puskesmas Gogagoman

S U K M A W A T I, S.ST
NIP. 196408281984122002

Anda mungkin juga menyukai