Anda di halaman 1dari 5

CARA MENJADI PENULIS YANG BAIK

Penulis manapun, yang terkenal atau amatir, seringkali ragu akan kemampuannya sendiri
dalam menulis. Mulai sekarang, buang keraguan itu tiap kali Anda ingin duduk dan menulis.
Dengan kegigihan dan kesabaran serta niat untuk terus belajar dari orang lain, Anda juga bisa
terus menulis karya yang bagus.

A. Latihan Menulis
1. Menulislah tiap hari. Anda mungkin lebih suka menulis cerita singkat tiap hari, atau
mengerjakan sebuah proyek menulis jangka panjang. Anda mungkin punya target
minimal menulis satu paragraf per hari, atau malah satu halaman. Tapi, jika Anda ingin
mengikuti nasihat dari panduan ini, buatlah satu kebiasaan penting: menulis tiap hari.
Jika Anda tidak punya waktu luang untuk menulis, sempatkan diri untuk bangun tidur
lebih awal atau tidur lebih lambat, paling tidak 15 menit saja.
2. Cobalah menulis, walaupun Anda sedang tidak ada ide. Jangan ragu untuk menulis
apapun, bahkan ketika Anda sedang tidak ada ide dan apa yang Anda tulis tidak akan
bagus.[1] Mulai mengisi kertas kosong dengan beberapa kalimat akan membantu Anda
menemukan ide dan mood. Jika sedang tidak ada ide, tulis apapun yang terlintas di
kepala Anda; pengalaman Anda hari ini, kemacetan tadi pagi, penjaga toko yang
menjengkelkan tadi sore, apapun. Setelah mulai menuliskan sesuatu, ide dan mood untuk
menulis akan muncul dengan sendirinya. Cari topik pengantar di internet, toko buku,
atau perpustakaan. Di luar sana ada banyak topik yang sebenarnya menarik, membuat
Anda penasaran dan berimajinasi, dan memberikan ide tulisan yang bagus.
3. Tantang diri sendiri. Jika Anda sudah sering menulis, Anda mungkin sudah punya gaya,
topik, atau format sendiri. Melatih hal yang sama terus menerus memang ada bagusnya,
tapi cobalah untuk sesekali melakukan variasi dalam tulisan Anda. Mau menghadapi
tantangan yang baru dan sulit adalah cara terbaik bagi seseorang untuk menjadi lebih
baik.[2] Cobalah beberapa tantangan ini sebagai bentuk latihan. Jika semua tulisan Anda
memiliki gaya yang mirip satu sama lain, coba gunakan gaya lain. Tiru gaya seorang
penulis, atau campur gayanya dengan gaya Anda atau gaya penulis lainnya. [3] Jika Anda
selama ini menulis di blog atau jurnal, coba menulis di tempat lain. Coba pikirkan topik
yang tidak mungkin masuk ke blog atau jurnal Anda, dan tulis tentang ini. (Nantinya,
coba buat ulang tulisan tersebut agar bisa masuk di blog Anda.)
4. Saling bertukar pendapat dengan penulis lain. Minta pendapat dari orang lain
mengenai tulisan Anda, dan baca serta berikan pendapat juga ke penulis lain. Terimalah
saran, kritik, dan pendapat jujur sebagai media untuk mengembangkan diri. Tapi ingat,
jangan memperlihatkan tulisan Anda ke orang yang hanya akan menjatuhkan Anda. [4]
[5]
Ada perbedaan besar antara kritik yang membangun dan kritik yang menjatuhkan. Cari
komunitas online yang cocok untuk Anda. Misalnya, jika Anda menulis di blog, carilah
komunitas blogger. Cari komunitas di lingkungan sekitar. Mungkin di perpustakaan
terdekat ada komunitas penulis. Anda juga bisa latihan menulis di jaringan wiki seperti
WikiHow atau Wikipedia. Selain membantu orang sembari latihan menulis, Anda juga
bisa tergabung dalam jaringan penulis yang cukup besar.
5. Buat komitmen menulis bersama orang lain. Jika Anda kesulitan dalam membiasakan
menulis, buat komitmen dengan orang lain agar Anda punya alasan lebih untuk menulis.
Cari teman untuk bertukar surat tiap kurun waktu tertentu, atau buat sebuah blog yang di-
update tiap minggu. Anda juga bisa ikut kontes atau lomba menulis. Atau, jika ingin
lebih menarik lagi, buatlah tulisan kolaboratif dengan penulis lain.
6. Tulis kembali tulisan favorit Anda. Sebuah tulisan lama pasti punya kekurangan dan
bisa diperbaiki atau direvisi.[6] Setelah selesai menulis sesuatu dan Anda menyukainya,
coba baca ulang dan temukan kalimat, paragraf, atau halaman yang menurut Anda
kurang memuaskan, lalu perbaiki atau ubah dengan sudut pandang karakter,
pengembangan alur cerita, atau urutan kejadian yang berbeda. Jika Anda tidak tahu
bagian mana yang kurang memuaskan, coba tulis ulang tanpa melihat tulisannya, lalu
bandingkan mana yang lebih baik. Membuang dan menulis ulang tulisan yang disukai
adalah sesuatu yang berat dilakukan.[7] Tapi, demi hasil yang lebih baik, Anda harus
melakukannya.

B. Pelajari Keahlian yang Penting


1. Seringlah membaca. Cara terbaik bagi seorang penulis untuk memicu semangatnya
untuk menulis adalah dengan membaca. Membacalah sebanyak mungkin, mulai dari
majalah, novel, sampai catatan sejarah.[8] Meskipun Anda mungkin tidak selalu
menyelesaikan bacaan Anda, dengan banyak membaca Anda akan meningkatkan
kemampuan kosakata, tata bahasa, mendapat inspirasi, dan tentunya pengetahuan lebih.
Dan bagi penulis baru, membaca adalah kegiatan yang sama pentingnya dengan menulis.
[9]
Jika Anda tidak tahu apa yang harus Anda baca, minta saran dari teman, atau kunjungi
perpustakaan dan ambil beberapa buku dari bidang yang berbeda-beda.
2. Perluas kosakata Anda. Selagi membaca, selalu siapkan kamus di dekat Anda, atau
catat kata yang asing bagi Anda lalu cari artinya nanti. Anda mungkin mengelak dan
berdalih bahwa kata yang Anda temukan terlalu rumit dan asing untuk digunakan. Tapi,
itu urusan ketika Anda menulis nanti. Setidaknya Anda punya pilihan kata tambahan
yang bisa Anda gunakan suatu waktu. Arti dari kamus kadang tidak begitu menjelaskan
bagaimana cara menggunakan katanya dalam kalimat. Cari di internet dan pahami
konteksnya secara menyeluruh.
3. Pelajari tata bahasa dan EYD. Memang, tulisan modern saat ini tidak begitu terikat
pada aturan EYD atau tata bahasa yang baku. Tapi, Anda belajar tata bahasa bukan hanya
untuk mengikuti aturan saja. Dengan belajar tata bahasa dan EYD, Anda bisa tahu
bagaimana cara membentuk kalimat secara efektif dan jelas. Jika Anda masih kesulitan
dalam hal ini, pelajarilah dan/atau cari orang yang bisa mengajarkan. Jika Anda belum
pernah melakukannya, cobalah menulis dengan bahasa formal. Jangan malu untuk
membuka kembali buku bahasa untuk mencari tahu kembali beberapa hal mengenai tata
bahasa.
4. Sesuaikan tulisan Anda dengan tujuan penulisan dan target pembacanya.
Layaknya Anda berpakaian sesuai dengan cuaca atau acara yang Anda hadiri, Anda juga
harus menyesuaikan tulisan Anda dengan target pembaca dan pesan yang ingin Anda
sampaikan pada tulisan itu. Misalnya, bahasa yang indah dan sedikit 'berlebihan'
mungkin cocok jika digunakan di sebuah puisi. Intinya, jika Anda punya target pembaca
yang spesifik, pastikan pilihan kata dan panjang kalimat Anda tidak terlalu sulit (atau
sederhana) untuk dipahami oleh pembaca. Hindari jargon atau istilah yang spesifik jika
pembaca Anda adalah masyarakat awam.

C. Memulai dan Menyelesaikan Sebuah Tulisan


1. Kumpulkan ide sebelum mulai menulis. Catat semua ide yang muncul di kepala Anda,
seaneh atau mustahil apapun ide itu. Mungkin Anda bisa menemukan ide yang lebih baik
dari situ.
2. Pilih topik yang memang menarik perhatian Anda. Minat dan ketertarikan Anda akan
memudahkan Anda untuk terus menulis dan membuat tulisan tersebut tetap berkualitas,
dan tentunya menghasilkan tulisan yang menarik perhatian pembaca juga.
3. Tentukan bentuk kasar proyek tulisan Anda. Sebuah proyek tulisan yang serius tidak
harus berupa buku. Membuat cerita pendek juga terkadang cukup sulit, dan bisa saja
menjadi cara berlatih yang lebih efektif dan tidak memakan waktu.
4. Catat ide Anda. Selalu bawa buku catatan untuk mencatat apa yang menarik perhatian
Anda di lingkungan sekitar, dari percakapan orang lain, atau mungkin Anda tiba-tiba
memiliki ide yang menarik di tengah keseharian Anda. Ketika mendengar atau membaca
sesuatu yang membuat tertawa, berpikir, atau menceritakannya ke orang lain, tulis dan
cari tahu cara agar bisa menyampaikannya secara efektif Anda mungkin juga
menggunakan buku catatan yang sama untuk mencatat kata-kata asing dan/atau sulit.
5. Rancang tulisan Anda. Gunakan teknik yang memang cocok untuk Anda, atau coba
beberapa teknik jika Anda memang belum punya teknik yang tetap. Anda bisa membuat
kerangka, membuat catatan di beberapa kertas terpisah dan menyusunnya, atau membuat
mindmap. Kerangka yang Anda buat bisa saja berupa gambaran besar dari topik yang
Anda bahas, atau gambaran yang lebih spesifik dan detil. Menentukan dan membangun
struktur sebelum mulai menulis juga membantu Anda mempertahankan kreativitas.[10] Di
internet, ada banyak software yang bisa memantu Anda dalam merancang sebuah tulisan.
Sesekali sedikit melenceng dari racangan awal Anda tidak apa-apa. Tapi, jika Anda
sampai harus membuang rancangan Anda, berhenti sejenak dan pikirkan kembali kenapa
Anda harus membuang rancangan awal. Coba buat rancangan baru, dan pertimbangkan
apa yang harus Anda lakukan.
6. Lakukan riset terhadap subjek dan topik Anda. Tulisan non-fiksi mengharuskan
Anda melakukan riset, sedangkan tulisan fiksi akan lebih berkualitas jika didukung
beberapa hasil riset Anda. Misalnya, jika latar tulisan Anda adalah zaman Yunani kuno,
pelajari sejarah dan istilah yang ada di sana. Jika latarnya adalah zaman di saat Anda
belum lahir, coba tanyakan kepada orang tua atau kakek-nenek Anda mengenai situasi di
zaman itu. Untuk tulisan fiksi, Anda mungkin bisa terlebih dahulu mengerjakan draft
atau tulisan versi awal Anda sebelum akhirnya melakukan riset untuk nanti
memperbaikinya.
7. Buat draft atau tulisan versi awal dengan cepat. Coba menulis tanpa berhenti selama
yang Anda bisa, tanpa memikirkan pilihan kata atau tata bahasa, ejaan, atau tanda baca
yang tepat. Cara ini dilakukan agar Anda pasti menyelesaikan tulisan Anda sendiri.
8. Edit dan/atau tulis ulang. Setelah selesai mengerjakan tulisan versi awal, baca kembali
dan edit atau tulis ulang. Cari kesalahan tata bahasa dan ejaan serta penyampaian, gaya
bahasa, konten, struktur, dan sebagainya. Jika ada bagian yang Anda tidak suka, buang
dan tulis kembali dari nol. Mengkritik hasil kerja sendiri adalah keahlian yang penting
yang memerlukan latihan layaknya menulis. Istirahatlah sejenak sebelum mulai
mengedit. Idealnya istirahat yang Anda perlukan mungkin cukup lama. Tapi istirahat
singkat juga bisa membuat otak Anda siap untuk mengedit dengan baik.
9. Perlihatkan tulisan Anda pada orang lain. Minta pendapat mengenai tulisan Anda dari
pembaca yang tertarik, baik itu teman, sesama penulis, atau pembaca blog Anda.
Mengetahui bagian mana yang tidak disukai orang dan harus diperbaiki bisa membantu
proses mengedit serta meningkatkan kuaitas tulisan Anda.
10. Ulangi, ulangi, ulangi. Jangan takut membuat perubahan drastispada tulisan Anda
seperti membuang satu bagian atau menulis kembali dengan sudut pandang yang
berbeda. Selalu minta pendapat tiap selesai menulis ulang agar Anda bisa mencapai hasil
yang sesempurna mungkin. Jika Anda merasa kualitas tulisan Anda tidak membaik, coba
berhenti sejenak dan menulis sesuatu yang asal untuk mengingatkan kembali betapa
menyenangkannya menulis. Lagipula, ini semua merupakan proses latihan untuk karya
berikutnya yang lebih baik.

Tips
 Minta nasihat dari penulis dengan menghubungi penulis lokal, atau hadiri acara
peluncuran buku yang dihadiri langsung oleh penulisnya. Atau, coba kirimkan email,
mungkin dia mau membalas.

 Cari tempat yang paling nyaman untuk Anda menulis. Beberapa orang suka berada di
tempat yang tenang untuk menulis, dan ada juga yang sebaliknya.

 Cari ruangan atau tempat dimana Anda bisa menulis dengan baik. Beberapa orang perlu
ruangan yang sepi untuk menulis, sementara beberapa orang lagi lebih suka menulis di
kedai kopi yang ramai.

 Orang-orang cenderung lebih percaya pada perkataan Anda dan menanggapi Anda dengan
lebih serius jika Anda meluangkan waktu menyebutkan kata-kata dengan benar dan
menyertakan detil atau rincian. Ini akan membuat Anda terlihat benar-benar tahu apa yang
Anda bicarakan.

Sumber:

Anda mungkin juga menyukai