Anda di halaman 1dari 4

Cara 1: Temukan judul yang menarik

Memulai proses membuat essay yang baik adalah mencari topik yang menarik, lalu buatlah
diri sobat menjadi orang yang expert dalam bidang yang sobat bahas. Bagaimana
mengibaratkan sobat menjadi orang yang expert? Caranya cukup mudah, kunjungi
perpustakaan dan cari bahan yang berkaitan dengan essay yang akan sobat buat. Namun,
jangan lupa bawa buku catatan atau alat untuk mencatat agar apa yang sudah sobat temukan
dapat dengan mudah ditulis.

Cara 2: Analisis
Sekarang setelah sobat mempunyai dasar pengetahuan yang berhubungan dengan essay yang
akan sobat tulis, maka mulailah analisis essay yang akan sobat bahas. Mulailah menganalisis
essay yang pernah sobat baca, cari kelemahannya secara logika, juga keunggulan atau
kelebihan essay tersebut. Setelah itu, masukkan ke dalam essay yang dibuat untuk
mendukung argument kamu. Mempelajari bagaimana menulis essay dengan baik dan benar
adalah dengan memulai bagaimana menganalisis sebuah essay yang ditulis oleh orang lain.

Cara 3: Buat outline


Buatlah sketsa atau outline sebelum menulis apa yang ada di pikiranmu. Jelaskan secara
mendetail tentang paragraf yang akan dibuat, serta buatlah poin-poin penting yang ada dalam
paragraf tersebut. Setelah itu, keluarkan argumentum itu ke dalam paragraph yang tersusun
rapih serta kalimat yang baku. Karena pada dasarnya, essay tidak memuat kalimat yang
ambigu.

Cara 4: Introduction
Cara yang selanjutnya adalah introduction atau pengenalan. Pengenalan di sini berisi tentang
persoalan yang akan sobat bahas. Di mana introduction should grab the peoples attention.
Atau bahasa Indonesianya adalah memikat perhatian orang atau para pembaca. Hal ini tidak
mudah, karena kita harus berusaha membuat orang membaca. Sejatinya tidak semua orang
suka membaca dan banyak orang yang hanya suka mengkeritik tanpa memberikan solusi
yang pasti.

Cara 5: Paragraf
Sejatinya, setiap paragraf harus memuat poin-poin yang sudah kita buat di outline, atau
gambaran garis besar yang akan dibahas. Jadi, jika outline kita membahas A, maka kita harus
selalu menjabarkan A, bukan malah mejabarkan B atau C. Karena jika hal itu terjadi, maka
para pembaca akan merasa binggung karena apa yang kita bahas tidak sesuai dengan judul
sub pembahasan. Dan seharusnya dalam setiap paragraph yang kita bahas ada argumen kita,

dan beberapa teori yang dapat menguatkan argument kita. Darimana teori yang kita dapat.
Ingat kembali cara yang sebelumnya, yaitu perpustakaan atau internet.

Cara 5: Penutup
Jangan kita kira bahwa penutup pada sebuah essay yang kita buat tidak penting. Biasanya,
bagus atau tidak sebuah essay bisa juga dilihat dari penutupnya. Karena, pada umumnya
penutup dari sebuah essay adalah kesimpulan yang sobat buat untuk menyakinkan pembaca
bahwa apa yang sobat buat adalah benar halnya, dan telah melakukan penelitian serta
didukung dengan pendapat para ahli.

Cara 6: Bahasa
Bahasa adalah cara pemersatu sebuah bangsa atau komunitas. Maka, seharusnya jika sobat
akan membuat essay harus menggunakan bahasa yang banyak dipahami orang atau
masyarakat. Karena, dengan begitu essay yang kita buat akan menjadi acuan bagi orang lain
dalam membuat essay lainnya.
Oke guys, sekian ulasan dari berkuliah.com. Semoga sekelumit cara ini bisa bermanfaat bagi
sobat semua di manapun kamu berada. See you other time, chao!

10 Langkah Mudah Membuat Esai


Untuk membuat sebuah esai yang berkualitas, diperlukan kemampuan dasar menulis dan
latihan yang terus menerus. Pada dasarnya, sebuah esai terbagi dalam tiga bagian:
pendahuluan, tubuh esai, dan penutup. Pendahuluan berupa paragraf yang memperkenalkan
topik yang akan dikemukakan, berikut tesisnya. Tubuh esai terdiri atas beberapa paragraf
(antara dua hingga lima paragraf, tergantung gagasan yang dikembangkan penulis). Penutup
esai berupa paragraf kesimpulan. Berikut adalah 10 langkah mudah dalam menulis sebuah
esai.
Langkap 1: Memilih Topik
Bila topik telah ditentukan, Anda mungkin tidak lagi memiliki kebebasan untuk memilih.
Namun demikian, bukan berarti Anda siap untuk menuju langkah berikutnya. Pikirkan
terlebih dahulu tipe naskah yang akan Anda tulis. Apakah berupa tinjauan umum, atau
analisis topik secara khusus? Jika hanya merupakan tinjauan umum, Anda dapat langsung
menuju ke langkah berikutnya. Tapi bila Anda ingin melakukan analisis khusus, topik Anda
harus benar-benar spesifik. Jika topik masih terlalu umum, Anda dapat mempersempit topik.
Sebagai contoh, topik tentang Indonesia adalah satu topik yang masih sangat umum. Jika
tujuan Anda menulis adalah menyampaikan gambaran umum (overview) tentang Indonesia,
maka topik ini sudah tepat. Namun bila Anda ingin membuat analisis singkat, Anda dapat
mempersempit topik ini menjadi Kekayaan Budaya Indonesia atau Situasi Politik di
Indonesia. Setelah yakin akan apa yang akan ditulis, Anda bisa melanjutkan ke langkah
berikutnya. Bila topik belum ditentukan, tugas Anda jauh lebih berat. Di sisi lain, sebenarnya

Anda memiliki kebebasan memilih topik yang Anda sukai, sehingga bisa membuat esai Anda
jauh lebih kuat dan berkarakter.
Langkah 2: Menentukan Tujuan
Tentukan terlebih dahulu tujuan esai yang akan Anda tulis. Apakah esai Anda bertujuan untuk
meyakinkan orang agar mempercayai apa yang Anda sampaikan, menjelaskan bagaimana
melakukan hal-hal tertentu, menjelaskan kepada pembaca tentang suatu peristiwa, seseorang,
ide, tempat atau sesuatu? Apapun topik yang Anda pilih harus sesuai dengan tujuannya.
Langkah 3: Menyampaikan Gagasan
Jika Anda telah menetapkan tujuan esai, tuliskan beberapa gagasan yang menarik minat anda.
Semakin banyak gagasan yang Anda tulis, akan semakin baik. Jika Anda memiliki masalah
dalam menemukan dan merumuskan gagasan, coba lihat di sekeliling Anda. Adakah hal-hal
yang menarik di sekitar Anda? Pikirkan hidup Anda, dan tanyakan diri sendiri apa yang akan
Anda lakukan bila mengalami suatu peristiwa atau kejadian yang berkaitan dengan topik
yang Anda tulis? Mungkin ada beberapa yang menarik untuk dijadikan gagasan. Jangan
mengevaluasi gagasan-gagasan tersebut sebelum Anda merasa tuntas menyampaikannya,
tuliskan saja segala sesuatu yang terlintas di kepala. Langkah ini sebagai wadah untuk
brainstorm.
Langkah 4: Mengevaluasi Gagasan Potensial
Jika telah ada beberapa gagasan yang pantas, pertimbangkan masing-masing gagasan
tersebut. Jika tujuannya adalah menjelaskan topik, Anda harus mengerti benar tentang topik
yang dimaksud. Jika tujuannya meyakinkan, maka topik tersebut harus benar-benar
menggairahkan. Yang paling penting, berapa banyak gagasan yang Anda miliki untuk topik
yang ditulis. Sebelum meneruskan ke langkah berikutnya, lihat sekali lagi bentuk naskah
yang Anda tulis. Sama halnya dengan kasus saat Anda menentukan topik, Anda perlu
memikirkan bentuk naskah yang Anda tulis.
Langkah 5: Membuat Outline (Kerangka Esai)
Tujuan dari pembuatan outline adalah meletakkan gagasan-gagasan tentang topik dalam
sebuah format yang terorganisir. Siapkan selembar kertas dan mulailah dengan menulis topik
di bagian atas. Tuliskan angka romawi I, II, III di sebelah kiri kertas dengan jarak yang cukup
lebar di antaranya. Tuliskan garis besar gagasan tentang topik yang Anda maksud. Jika Anda
mencoba meyakinkan, berikan argumentasi terbaik. Jika anda menjelaskan satu proses,
tuliskan langkah-langkahnya sehingga dapat dipahami pembaca. Jika Anda mencoba
menginformasikan sesuatu, jelaskan kategori utama dari informasi tersebut. Pada masingmasing romawi, tuliskan A, B, dan C menurun di sis kiri kertas tersebut. Tuliskan fakta atau
informasi yang mendukung gagasan utama.
Langkah 6: Menulis Tesis
Tesis adalah pernyataaan yang dirumuskan dalam kalimat pernyataan yang memuat gagasan
utama esai. Pernyataan tesis mencerminkan isi esai dan poin-poin penting yang akan
disampaikan oleh pengarangnya. Anda telah menentukan topik esai, sekarang Anda harus
melihat kembali outline yang telah Anda buat dan memutuskan poin penting apa yang akan
Anda sampaikan. Pernyataan tesis terdiri dari dua bagian:
Bagian pertama menyatakan topik. Contoh: Budaya Indonesia atau Korupsi di Indonesia
Bagian kedua menyatakan gagasan utama dari esai anda. Contoh: memiliki kekayaan yang
luar biasa, memerlukan waktu yang panjang untuk memberantasnya, dst.

Langkah 7: Menulis Tubuh Esai


Bagian ini merupakan bagian paling menyenangkan dari penulisan sebuah esai. Anda dapat
menjelaskan, menggambarkan, dan memberikan argumentasi dengan lengkap untuk topik
yang telah Anda tentukan. Setiap gagasan penting yang Anda tulis pada outline akan menjadi
satu paragraf dari tubuh esai anda. Masing-masing paragraf memiliki struktur yang serupa.
Mulailah dengan menulis ide utama Anda dalam bentuk kalimat. Misalkan idenya adalah
Pemberantasan korupsi di Indonesia, Anda dapat menulis Pemberantasan korupsi di
Indonesia memerlukan kesabaran besar dan waktu yang lama. Kemudian tulis dan uraikan
gagasan yang mendukung ide tersebut, namun sisakan empat sampai lima baris. Pada setiap
gagasan, tuliskan perluasan dari gagasan tersebut. Elaborasi ini dapat berupa deskripsi atau
penjelasan atau pembahasan. Bila perlu, Anda dapat menggunakan kalimat kesimpulan pada
masing-masing paragraf. Setelah menuliskan tubuh tesis, Anda hanya tinggal menuliskan dua
paragraf: pendahuluan dan kesimpulan.
Langkah 8: Menulis Paragraf Pendahuluan
Mulailah dengan menarik perhatian pembaca. Awali paragraph pendahuluan dengan suatu
informasi nyata dan terpercaya. Informasi ini tidak perlu benar-benar baru, namun bisa
menjadi ilustrasi atas gagasan yang Anda sampaikan. Anda juga bisa mulai dengan anekdot,
yaitu suatu cerita yang menggambarkan persoalan yang Anda maksud. Berhati-hatilah dalam
membuat anekdot. Meski anekdot ini efektif untuk membangun ketertarikan pembaca, Anda
harus menggunakannya dengan tepat dan hati-hati. Cara lain adalah menggunakan dialog
dalam dua atau tiga kalimat antara beberapa pembicara untuk menyampaikan topik Anda.
Tambahkan satu atau dua kalimat yang dapat mengarahkan pembaca pada pernyataan tesis
Anda. Tutup paragraf dengan pernyataan tesis. (Untuk lebih jelasnya, baca Pararagraf
Pendahuluan Esai.)
Langkah 9: Menulis Kesimpulan
Kesimpulan merupakan rangkuman dari poin-poin yang telah Anda kemukakan dan
memberikan perspektif akhir kepada pembaca. Tuliskan dalam tiga atau empat kalimat
(namun jangan menulis ulang sama persis seperti dalam tubuh esai) yang menggambarkan
pendapat dan perasaan Anda tentang topik yang dibahas. Anda dapat menggunakan anekdot
untuk menutup esai.
Langkah 10: Memberikan Sentuhan Akhir
Teliti urutan paragraf mana yang paling kuat. Letakkan paragraf terkuat pada urutan pertama,
dan paragraf terlemah di tengah. Namun, urutan tersebut harus masuk akal. Jika esai Anda
menjelaskan suatu proses, Anda harus bertahan pada urutan yang Anda buat. Teliti format
penulisan seperti margin, spasi, nama, tanggal, dan sebagainya. Anda dapat merevisi esai
dengan memperkuat poin yang lemah. Baca kembali esai Anda. Apakah masuk akal?
Tinggalkan dulu esai Anda dalam beberapa jam, kemudian baca kembali. Apakah masih
masuk akal? Apakah kalimat satu dengan yang lain mengalir dengan halus dan lancar? Bila
tidak, tambahkan beberapa kata dan frase untuk menghubungkannya. Atau tambahkan satu
kalimat yang berkaitan dengan kalimat sebelumnya.Teliti kembali penulisan dan tata bahasa
Anda.

Anda mungkin juga menyukai