Anda di halaman 1dari 25

Penelitian Pendidikan

Matematika
Oleh: Khoirul Khotimah,

“WRITING STRATEGIES AND ETHICAL CONSIDERATIONS ”


(STRATEGI MENULIS DAN PERTIMBANGAN ETIS)
Menulis Proposal

“Argumen-Argumen yang Disajikan dalam Proposal”

Berikut daftar dari Maxwell (2005) tentang argumen-argumen


pokok yang perlu dikemukakan dalam proposal:

1. Apa yang dibutuhkan pembaca untuk memahami topik Anda


dengan lebih mudah?

2. Apa yang perlu diketahui pembaca mengenai topik Anda?

3. Apa yang Anda kemukakan untuk diteliti?


Menulis Proposal

4. Ranah seperti apa dan siapa saja orang-orang yang


ingin Anda teliti?

5. Metode-metode apa yang ingin Anda gunakan


untuk mengumpulkan data?

6. Bagaimana Anda akan menganalisis data?


Menulis Proposal

7. Bagaimana anda akan memvalidasi penemuan-


penemuan Anda?

8. Masalah-masalah etis apa saja yang akan Anda


sajikan?

9. Apakah hasil-hasil sementara sudah menunjukkan


bahwa penelitian yang Anda ajukan ini bermanfaat
dan bisa diterapkan?
Menulis Proposal

“Format Proposal Kualitatif”


Menulis Proposal
Menulis Proposal

“Format Proposal Kuantitatif”


Menulis Proposal

“Format Proposal Metode Campuran”


Menulis Proposal

“Merancang Bagian-Bagian dalam Proposal Penelitian”

Bagaimana merancang struktur keseluruhan proposal


penelitian?
• Rincikanlah terlebih dahulu bagian-bagian dalam
rancangan proposal.
1. Buatlah satu draft atau outline bagian-bagian
proposal, lalu tulislah sesuatu dalam setiap
bagian tersebut.
2. Saringlah kembali bagian-bagian tersebut
dengan mempertimbangkan secara lebih
detail informasi-informasi lain yang mungkin
perlu dimasukkan ke dalam setiap bagian.
• Pelajarilah proposal dari mahasiswa lain yang juga
dipandu oleh pembimbing Anda dan perhatikan
proposal tersebut dengan seksama.

• Pastikan apakah program atau institusi Anda


menawarkan sejenis kursus/seminar/workshop
tentang pembuatan proposal atau topik-topik lain
yang sejenis.

• Mintalah pertimbangan dari pembimbing Anda


tentang format proposal yang ia harapkan. Jangan
terlalu mengandalkan artikel jurnal sebagai panduan
penyusunan.
Menulis Gagasan

Setiap tahun, Creswell selalu mengumpulkan


berbagai buku tentang teknik menulis yang baik.
Ia biasanya membeli satu buku baru tentang
teknik-teknik menulis setiap kali ia mengerjakan
proposal penelitian. Dalam mengerjakan buku
edisi ini pun, ia terus membaca buku-buku
tentang teknik-teknik penulisan. Bahkan ia juga
mengikuti workshop tentang kepenulisan.
Menulis Gagasan

Creswell juga rutin membaca buku-buku yang masuk


daftar 10 buku terbaik dari New York Times serta
buku-buku fiksi dan nonfiksi populer.

Singkatnya, ia tidak hanya membaca buku-buku


tentang teknik menulis, membaca literatur-literatur
yang bagus, tetapi juga memikirkan dan
memperhatikan tentang prinsip-prinsip penulisan
atau gagasan-gagasan yang dituliskan penulis buku
dalam karyanya yang mungkin dapat diterapkan
dalam penulisan penelitian Creswell.
Menulis Gagasan

Jadi dapat dikatakan Creswell mencari berbagai


gagasan pokok yang bermanfaat baginya dari buku-
buku teknik penulisan favorit yang ia baca atau yang
ia gunakan.

Lalu, apa kesimpulannya?


Apa yang dapat kita lakukan untuk dapat menulis
gagasan yang baik?
Menulis Seperti Berpikir

1
Di awal proses penelitian, cobalah untuk benar-benar menulis gagasan-
gagasan Anda, dan bukan membicarakannya.

•Para penulis ahli memandang proses menulis layaknya


berpikir.

•Pembimbing akan memberikan respons yang lebih baik


ketika mereka membaca gagasan di atas kertas daripada
ketika mereka mendengar dan mendiskusikan topik
penelitian dengan mahasiswa atau rekannya.
Menulis Seperti Berpikir

•Sebelum merancang proposal, buatlah draf ringkas


sebanyak satu hingga dua halaman tentang proyek Anda
dan biarkan pembimbing Anda memberikan arahan atas
penelitian yang Anda ajukan

•Selain itu, penting juga membuat draf untuk topik-topik


yang berbeda sebanyak satu sampai dua halaman, lalu
melihat topik mana yang lebih disukai pembimbing Anda
dan memberikan kontribusi besar bagi bidang yang tengah
Anda geluti saat ini.
Menulis Seperti Berpikir

2
Lebih baik menulis beberapa draf proposal ketimbang mencoba memoles
draf pertama

Zinsser (1983) mengidentifikasi dua jenis penulis, yaitu:

1. “Tukang batu” (bricklayer), yang berusaha membuat


satu paragraf yang benar-benar baik sebelum beralih
pada paragraf selanjutnya.

2. Penulis yang “membiarkan semuanya menggelantung


pada draf pertama”, yang menulis draf pertama secara
keseluruhan tanpa peduli terlebih dahulu betapa
buruknya draf tersebut.
Menulis Seperti Berpikir

•Sedangkan yang berada pada kedua jenis ini adalah Peter


Elbow yang lebih merekomendasikan agar seseorang
melewati proses literatif, yakni:
mulai dari menulis, mereview, lalu menulis kembali.

•Peneliti yang berpengalaman, akan menulis draf pertama


dengan sangat hati-hati tetapi ia tidak menulis draf yang
benar-benar sudah dipoles, karena pemolesan ini hanya
akan membuat proses penulisan menjadi lamban.
Menulis Seperti Berpikir

3
Jangan mengedit proposal Anda pada tahap-tahap awal

Model tiga tahapnya Franklin (1986) yang bermanfaat


dalam membuat proposal awal dan penulisan penelitian :

1. Buatlah sebuah outline. Outline ini dapat berupa


kalimat atau kata-kata, atau dapat berupa peta visual.

2. Tulislah satu draf utuh, lengkap dengan gagasan


pokoknya, lalu nyatakan gagasan tersebut dalam bentuk
paragraf.

3. Edit dan poleslah setiap kalimat yang sudah Anda tulis.


Kebiasaan Menulis

•Cobalah untuk berdisiplin dan membiasakan diri menulis


proposal secara teratur dan terus menerus

•Menulis proposal secara kontinu yang dimaksud adalah


menulis beberapa paragraf setiap hari atau setidak-tidaknya
libatkan pikiran kita setiap hari dalam proses berpikir,
mengumpulkan informasi, dan mereview beberapa hal yang
sudah ditulis dalam proposal penelitian

•Pilihlah waktu-waktu khusus dalam satu hari untuk


mengerjakan proyek penelitian Anda

•Pilihlah tempat yang bebas dari gangguan


Kebiasaan Menulis

Bagaimana membangun kebiasaan menulis yang


baik??

Tips dari Boice (1990: 77-78) :

1. Dengan prioritas yang sudah Anda miliki, tulislah


aktivitas keseharian Anda, baik ketika siap
maupun belum siap untuk menulis

2. Jika Anda merasa tidak memiliki waktu untuk


menulis secara reguler, cobalah memetakan
aktivitas keseharian Anda
Kebiasaan Menulis

3. Menulislah ketika Anda sedang fresh

4. Jangan menulis ketika Anda kekenyangan

5. Menulislah secara teratur, meskipun hanya


sebentar
Kebiasaan Menulis

6. Buatlah jadwal aktivitas menulis sehingga


Anda dapat merencanakan kapan harus
mengerjakan unit-unit tulisan tertentu dalam
setiap sesi

7. Cobalah menaati kartu harian Anda. Tulislah


setidak-tidaknya tiga hal:
•Waktu yang digunakan untuk menulis
•Jumlah halaman yang dapat diselesaikan
•Perkiraan kapan tugas dapat selesai secara
keseluruhan
Kebiasaan Menulis

8. Rencanakan tujuan-tujuan harian Anda

9. Diskusikan tulisan Anda dengan teman-teman


yang suportif dan konstruktif sehingga Anda
merasa siap untuk go public

10. Cobalah menulis dua atau tiga proyek


penulisan secara serempak sehinga Anda tidak
overload dengan satu proyek saja
Kebiasaan Menulis

Proses menulis itu berlangsung secara perlahan-lahan


dan penulis harus merasa mudah ketika menulis

Penulis juga harus menghangatkan pikiran dan jari-jari


terlebih dahulu sebelum benar-benar menulis

Pertimbangkan pula instrumen-instrumen penulisan


dan tempat yang membantu proses penulisan Anda
agar dapat berjalan baik dan disiplin

Anda mungkin juga menyukai