Perguruan Tinggi
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
“ Bahasa Indonesia merupakan mata kuliah wajib pada beberapa level Pendidikan
tinggi. Salah satu kompetensi yang dituju dalam mata kuliah Bahasa Indonesia
adalah kompetensi menulis. Setiap mahasiswa diharapkan mampu menuangkan ide
dan gagasannya ke dalam bentuk tulisan. Artinya, kompetensi menulis merupakan
syarat mutlak yang harus dikuasai oleh mahasiswa dalam menunjang aktivitas
akademiknya. Dengan bekal kompetensi ini, mahasiswa diharapkan mampu
“
melakukan kegiatan menulisnya secara baik pada saat penyusunan tugas akhirnya
(skripsi).
.
Definisi Menulis
01 Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ke-V) salah satu pengertian men
ulis yaitu proses melahirkan pikiran atau perasan (seperti mengarang dan membuat
tulisan) dengan tulisan.
02 Henry Guntur Tarigan (1986: 15) mengemukakan bahwa menulis ialah kegiatan
menuangkan ide/gagasan dengan menggunakan bahasa tulis sebagai media
penyampai.
Tahapan menulis terdiri Tahap-tahap menulis terdiri dari Tompkins mengemukakan lima
dari: a) tahap pratulis, enam langkah, yaitu: a) draf tahap, yaitu: a) pramenulis,
b) tahap penulisan, dan kasar, b) berbagi, c) perbaikan, b) pembuatan draft, c) merevisi,
c) tahap penyuntingan. d) menyunting, e) penulisan d) menyunting, dan e) berbagi
kembali, dan f) evaluasi. (sharing)
Tahap-Tahap Penulisan
Tahap Pra Penulisan
Tahap pra penulisan merupakan tahap paling awal dalam Tahap Penyuntingan
Pada tahap penyuntingan penulis mengulang kembali
01 kegiatan menulis. Tahap ini terletak pada sebelum melakukan
penulisan. Di dalam tahap pratulis terdapat berbagai kegiatan yang 04 kegiatan membaca draf. Tulisan pada draf masih
dilakukan oleh penulis. Mulai dari menentukan topik yang akan memerlukan beberapa perubahan. Kegiatan selama tahap
ditulis. Penulis mempertimbangkan pemilihan topik dari segi penyuntingan adalah meneliti kembali kesalahan dan
menarik atau tidaknya terhadap pembaca. kelemahan pada draf dengan melihat kembali
Tahap Pembuatan ketepatannya dengan gagasan utama, tujuan penulisan,
calon pembaca, dan kriteria penerbitan.
02 Pada kegiatan ini penulis lebih mengutamakan isi tulisan dari pada
tata tulisnya sehingga semua pikiran, gagasan, dan perasaan dapat Tahap Publikasi
dituangkan ke dalam tulisan. Tahap publikasi merupakan tahap paling akhir dalam
.
Tahap Revisi
05 proses menulis. Dalam tahap ini yang dilakukan adalah
memublikasikan tulisannya melalui berbagai kemungkinan
Merevisi berarti memperbaiki, dapat berupa menambah yang kurang atau
03 mengurangi yang lebih, menambah informasi yang mendukung, mempertajam
misalnya mengirimkan kepada penerbit, redaksi majalah,
dan sebagainya. Dapat pula dengan berbagi tulisan
perumusan penulisan, mengubah urutan penulisan pokok-pokok pikiran, dengan berbagai pembaca.
menghilangkan informasi yang kurang relevan, dan lain sebagainya. Penulis
berusaha untuk menyempurnakan draf penulisan yang telah selesai agar
tulisan tetap fokus pada tujuan.
Tahap Pra Penulisan
Tahap pra penulisan merupakan tahap paling awal dalam kegiatan menulis.
“
menit di sana-sini.
Tips:
Menulis membutuhkan konsentrasi dan energi.
Pergi ke suatu tempat tanpa gangguan: jika bukan di rumah, pergilah ke Jika seorang penulis baru, jangan
perpustakaan atau kedai kopi, atau tempat-tempat yang bisa membuat lebih mencoba menulis selama berjam-jam tanpa
fokus tanpa gangguan. berhenti. Alih-alih, beri batas waktu pada diri
Menonaktifkan program yang mengganggu: jika menulis draf pertama di (seperti tiga puluh menit) untuk benar-benar
“
komputer, bisa mematikan koneksi Internet dan handphone. fokus – tanpa memeriksa hal-hal yang mungkin
akan menganggu.
Tahap Revisi
Merevisi pekerjaan adalah tentang membuat perubahan “gambaran besar”. Kita dapat menghapus seluruh bagian, menulis ulang seluruh
paragraf, dan menambahkan informasi yang disadari dibutuhkan pembaca.
Bahkan ketika telah merencanakan karya tulis, Apakah detail yang lebih jelas membantu menghidupkan
beberapa bagian mungkin perlu disusun ulang. karya tulisan? Apakah perlu mencari contoh dan
Mungkin kita telah menulis sebuah cerita pendek yang kutipan yang lebih kuat untuk mendukung argumen? Jika
menyeret di tengah tetapi terlalu banyak di akhir. paragraf tertentu tidak berfungsi, coba tulis ulang.
Tahap penyuntingan berbeda dari revisi, dan perlu dilakukan setelah merevisi.
Penyuntingan melibatkan tampilan close-up dari masing-masing kalimat dan kata-kata.
Itu perlu dilakukan setelah membuat revisi dalam skala besar. Saat mengedit, telusuri
bagian per baris, dan pastikan setiap kalimat, frasa, dan kata sebaik mungkin.
Tahap
Penyuntingan
Beberapa hal yang perlu diperiksa adalah:
1. Sudahkah menggunakan kata yang sama terlalu sering dalam satu kalimat atau
paragraf? Gunakan Thesaurus atau kamus untuk menemukan alternatif;
2. Apakah ada kalimat yang sulit dipahami? Tulis ulang kalimat tersebut. Kata-kata
mana yang bisa dipotong untuk membuat kalimat lebih kuat?
3. Kata-kata seperti “hanya” “cukup”, “sangat”, dan “secara umum” seringkali
dapat dihapus;
4. Apakah kalimat secara tata bahasa sudah benar?
5. Apakah semuanya dieja dengan benar? Jangan percaya pada spell-checker – itu
tidak akan menemukan setiap kesalahan. Baca ulang tulisan sebanyak yang diperlukan.
6. Sudahkah menggunakan tanda baca dengan benar?
“ Tips:
“
Print out tulisan dan edit di atas kertas. Banyak penulis merasa lebih mudah untuk
menemukan kesalahan dengan cara ini.
Tahap Publikasi/Penerbitan
Langkah terakhir dari proses penulisan adalah penerbitan. Ini berarti hal yang berbeda tergantung pada karya yang sedang dikerjakan.