http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Pengertian
paragraf Paragraf adalah seperangkat
kalimat yang membicarakan suatu
gagasan atau topik.
Memudahkan pengembangan
Menandai peralihan gagasan baru bagi topik karangan ke dalam
karangan yang terdiri beberapa paragraf - satuan-satuan unit pikiran yang
> ganti paragraf berarti ganti pikiran lebih kecil
Syarat Paragraf
Ketuntasan
Kesatuan Kesempurnaan yang dapat diwujudkan
Tiap paragraf hanya dengan klasifikasi (pengelompokkan
mengandung satu pikiran objek secara lengkap) dan ketuntasan
/ satu tema.. bahasa (kesempurnaan membahas
materi secara menyeluruh)
Kepaduan
Paragraf dibangun dengan kalimat-kalimat
yang berhubungan logis
kepaduan dapat dibangun melalui repetisi
kata kunci atau sinonim, kata ganti, kata
transisi
.
Konsistensi sudut pandang
Bagaimana penulis
Keruntutan
Penyusunan urutan menempatkan diri dalam
gagasan dalam karangan karangannya.
Kesatuan paragraf
Paragraf disamping
menunjukkan ada keruntutan
dalam penyampaian gagasan
karangan. Hal ini ditandai
dengan adanya urutan waktu
cerita yang dimulai dari
kedatangan hingga
berkumpulnya kembali
mahasiswa setelah berkeliling
di Ford Rotterdam. Selain itu,
paragraf tersebut memiliki
urutan cerita yang
dikembangkan dengan baik
karena adanya pendahuluan
dan penyelesaian masalah
dilakukan secara sistematis
Macam-Macam Paragraf
1. Menurut Fungsinya
a. paragraf pembuka
berfungsi:
b. paragraf pengembang
- menunjukkan pokok persoalan yang mendasari
, berfungsi:
masalah - menguraikan, mendeskripsikan,
- menarik minat pembaca dengan menghubungkan atau menjelaskan
mengungkapkan latar belakang - menolak konsep: alasan,
- menyatakan ide sentral karangan yang akan argumentasi, contoh, fakta, rincian
dibahas (kata-kata yg lazim digunakan:
meskipun demikian, bertentangan
dengan, berbeda dengan, dll)
c. paragraf penutup - mendukung konsep: argumentasi,
, berfungsi: alasan, fakta, rincian (sejalan dengan
- sebagai penutup, menyatakan bahwa karangan hal itu, sesuai dengan, sesungguhnya,
sudah selesai dll)
- mengingatkan kepada pembaca akan
pentingnya pokok pembahasan
- menyajikan simpulan
2. Menurut posisi kalimat topik
a. paragraf deduktif
paragraf yang diawali dengan dengan pikiran utama yang bersifat umum, kemudian selanjutnya berisi pikiran
penjelas yang bersifat khusus.
Contoh:
1) Jalan Kasablanka selalu padat. 2) Pada pukul 5.30, jalan itu mulai dipadati oleh kendaraan sepeda motor,
mobil, dan kendaraan umum. 3) Kendaraan tersebut sebagian besar dari arah Pondok Kopi melintas ke arah jalan
Jenderal Sudirman. 4) Para Pengendara diantaranya pedagang yang berjualan di Pasar Tanah Abang, pemakai
jalan yang menghindari three in one, karyawan yang bekerja di Tangerang, Grogol, dan sisa sekolah yang
berupaya menghindari kemacetan.
b. paragraf induktif
paragraf yang diakhiri dengan kalimat topik dan diawali dengan kalimat penjelas.
Contoh:
1) PT. Genting pada awal tahun 2004 ini semakin sulit mendapatkan konsumen. 2) Produknya mulai berkurang,
karyawan semakin banyak yang pindah kerja, dan beberapa karyaan mengeluh gaji yang tidak pernah naik. 4)
Bahkan, dokumen yang menyatakan baha pajak perusahaan yang belum dibayarpun sampai pada karyawan. 5)
Direksi dan seluruh karyawan berkesimpulan sama, PT Genting telah bangkrut.
c. paragraf deduktif – induktif
kalimat topik berada diawal dan akhir kalimat. Penempatan kalimat topik yang kedua berfungsi untuk
menegaskan kembali pikiran utama tersebut.
Contoh:
1) Selain merinci corak keragaman paradigma sosiologi, Ritzer mengemukakan alasan perlunya paradigma yang lebih
bersifat terintegrasi dalam sosiologi. 2) Meski ada alasan untuk mempertahankan paradigma yang ada, dirasakan adanya
kebutuhan paradigma yang makin terintegrasi. 3) Ritzer berharap adanya keanekaragaman yang lebih besar melalui
sebuah pengembangan paradigma baru yang terintegrasi untuk melengkapi paradigma yang ada. 4) Paradigma yang lebih
bersifat terintegrasi diperlukan kehadirannya dalam sosiologi modern (Ritzer dan Goodman, 2004:A-15)
Contoh:
1) Pukul 07.00 Rudi sudah berada di kampus. 2) Ia duduk sejenak di taman kampus sambil tetap menggendong tas
kuliahnya. 3) Tidak terdengar suaranya. 4) Lima menit kemudian, tiga temannya telah datang di tempat yang sama.
3. Berdasarkan Sifat Isinya
Contoh : Contoh:
Pasar Tanah Abang adalah sebuah pasar yang sempurna.
Pasar Tanah Abang adalah pasar Semua barang ada di sana. Di toko yang paling depan berderet
yang kompleks. Di lantai dasar toko sepatu dalam dan luar negeri. Di lantai dasar terdapat toko
terdapat sembilan puluh kios penjual kain yang lengkap dan berderet-deret. Di samping kanan pasar
kain dasar. Setiap hari rata-rata terdapat warung-warung kecil penjual sayur dan bahan dapur.
terjual tiga ratus meter untuk setiap Di samping kiri ada pula berjenis-jenis buah-buahan. Pada
kios. Dari data ini dapat diperkirakan bagian belakang kita dapat menemukan berpuluh-puluh
berapa besarnya uang yang masuk pedagang daging. Belum lagi kita harus melihat lantai satu,
ke kas DKI dari Pasar Tanah Abang. dua, dan tiga.
MACAM-MACAM METODE PENGEMBANGAN PARAGRAF
1. Klimaks dan Anti Klimaks
Paragraf ini lazim digunakan untuk menyajikan sebuah cerita. Penulisan diawali dengan
pengenalan tokoh, dilanjutkan dengan konflik, mencapai puncak konflik, dan menurun menuju
solusi (antiklimaks). Jenis paragraf ini dapat digunakan untuk menlis sejarah, cerita fiksi (roman,
novel, cerita pendek).
Contoh:
Pertempuran Surabaya. Pertempuran ini diawali dengan perebutan kekuasaan dan senjata
dari tentara Jepang oleh pemuda Indonesia yang dimulai 2 September 1945. Perebutan ini
menimbulkan pergolakan, revolusi, dan konfrontatif.
Metode paragraf ini lazim digunakan untuk berbagai jenis karangan. Perbedaannya
hanya pada posisi kalimat topik yang diletakkan di awal atau di akhir paragraf.
20
3. Perbandingan dan Pertentangan
Paragraf ini adalah paragraf yang berusaha memperjelas paparannya
dengan jalan membandingkan dan mempertentangkan hal-hal yang
dibicarakan. Dalam perbandingan tersebut dikemukakan persamaan
dan perbedaan antara 2 hal.
Contoh:
Suasana Lebaran biasanya begitu semarak di negeri kita ini, dapat
dibandingkan dengan Thanksgiving Day di Amerika Serikat, saat
negara bersukaria bersyukur kepada Tuhan bersama seluruh
keluarganya. (Perbandingan)
6. Sebab Akibat
sebab dapat berfungsi sebagai pikiran utama dan akibat sebagai
pikiran penjelas atau sebaliknya.
Contoh:
8. Klasifikasi
pengelompokkan sesuatu berdasarkan kesamaan dan
perbedaan sifat, ciri, dan karakter
Contoh:
Buku bacaan dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok
berdasarkan kesamaan sifatnya. Misalnya: buku fiksi dan
non-fiksi. Buku fiksi dihasilkan oleh daya imajinasi
pengarangnya. Sedangkan, buku non-fiksi ditulis untuk
menyampaikan kebenaran empirik yang dapat diukur dengan
mudah. 23