Anda di halaman 1dari 23

PARAGRAF

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Pengertian
paragraf Paragraf adalah seperangkat
kalimat yang membicarakan suatu
gagasan atau topik.

Kalimat-kalimat dalam paragraf


memperlihatkan kesatuan pikiran
atau mempunyai keterkaitan dalam
membentuk gagasan atau topik
tersebut.
CIRI-CIRI PARAGRAF

Kalimat pertama Paragraf Setiap paragraf Paragraf


bertekuk kedalam menggunakan menggunakan menggunakan
lima ketukan spasi pikiran utama sebuah kalimat pikiran penjelas
untuk jenis karangan yang dinyatakan topik dan yang dinyatakan
biasa (surat) dan dalam kalimat selebihnya dalam kalimat
delapan ketukan topik merupakan penjelas
untuk jenis karangan kalimat
ilmiah formal pengembang
(makalah, skripsi)
Contoh sebuah paragraf
“Sampah selamanya selalu memusingkan. Berkali-kali masalahnya
diseminarkan dan berkali-kali pula jalan pemecahannya dirancang.
Namun, keterbatasan-keterbatasan yang kita miliki tetap menjadikan
sampah sebagai masalah yang pelik. Pada waktu seminar-seminar itu
berlangsung, penimbunan sampah terus terjadi. Hal itu mengundang
keprihatinan kita karena masalah sampah banyak sedikitnya mempunyai
kaitan dengan masalah pencemaran air dan banjir. Selama pengumpulan
pengangkutan, pembuangan akhir, dan pengolahan sampah itu belum
dapat dilaksanakan dengan baik, selama itu pula sampah menjadi
masalah.”
Paragraf diatas mempunyai topik masalah sampah karena pokok
permasalahan dalam paragraf tersebut adalah masalah sampah.
Fungsi Paragraf

Mengekspresikan gagasan tertulis ke dalam


Memudahkan pengorganisasian
serangkaian kalimat yang tersusun secara
gagasan bagi penulis dan pemahaman
logis dalam suatu kesatuan
bagi pembacanya

Memudahkan pengembangan
Menandai peralihan gagasan baru bagi topik karangan ke dalam
karangan yang terdiri beberapa paragraf - satuan-satuan unit pikiran yang
> ganti paragraf berarti ganti pikiran lebih kecil
Syarat Paragraf
Ketuntasan
Kesatuan Kesempurnaan yang dapat diwujudkan
Tiap paragraf hanya dengan klasifikasi (pengelompokkan
mengandung satu pikiran objek secara lengkap) dan ketuntasan
/ satu tema.. bahasa (kesempurnaan membahas
materi secara menyeluruh)
Kepaduan
Paragraf dibangun dengan kalimat-kalimat
yang berhubungan logis
 kepaduan dapat dibangun melalui repetisi
kata kunci atau sinonim, kata ganti, kata
transisi
.
Konsistensi sudut pandang
Bagaimana penulis
Keruntutan
Penyusunan urutan menempatkan diri dalam
gagasan dalam karangan karangannya.
Kesatuan paragraf

• Dalam sebuah paragraf terdapat hanya satu pokok


pikiran
• Ditata secara cermat agar tidak ada satu pun kalimat
yang menyimpang dari ide pokok paragraf itu
• Kalimat yang menyimpang membuat paragraf
menjadi tidak berpautan
• Kalimat menyimpang harus dikeluarkan dari
paragraf
CONTOH KALIMAT MENYIMPANG
“Jateng sukses. Kata-kata ini meluncur gembira dari pelatih regu
Jateng setelah selesai pertandingan final Kejurnas Tinju Amatir,
Minggu malam, di Gedung Olahraga Jateng, Semarang. Kota
Semarang terdapat di pantai pantai utara Pulau Jawa, ibu kota
Provinsi Jateng. Pernyataan itu dianggap wajar karena apa yang
diimpi-impikan selama ini dapat terwujud, yaitu satu medali emas,
satu medali perak, dan satu medali perunggu. Hal itu ditambah
lagi oleh pilihan petinju terbaik yang jatuh ke tangan jateng. Hasil
yang diperoleh itu adalah prestasi paling tinggi yang pernah diraih
oleh Jateng dalam arena seperti itu“.
Kepaduan Paragraf

• Kepaduan paragraf dapat terlihat melalui penyusunan kalimat


secara logis dan melaui ungkapan-ungkapan (kata-kata) pengait
antar kalimat.
• Urutan yang logis akan terlihat dalam susunan kalimat-kalimat
dalam paragraf itu.
• Agar paragraf menjadi padu digunakan pengait paragraf, yaitu
berupa 1) ungkapan penghubung transisi, 2) kata ganti, atau 3)
kata kunci (pengulangan kata yang dipentingkan).
Kata transisi Yang Dapat
Digunakan Dalam Karangan
No Kata Transisi Contoh Kata 4 Hubungan akibat oleh sebab itu, jadi, akibatnya, oleh karena
itu, maka, oleh sebab itu.
1 Hubungan Tambahan lebih lagi, selanjutya, tambahan pula,disamping
itu, lalu, berikutnya, demikian pula, begitu juga,
5 Hubungan tujuan untuk itu, untuk maksud itu.
lagi pula.

6 Hubungan singkatan singkatnya, pendeknya, akhirnya, pada


umumnya, dengan kata lain, sebagai simpulan.

2 Hubungan pertentangan akan tetapi, namun, bagaimanapun, walaupun


demikian, sebaliknya, meskipun begitu, lain
halnya.

7 Hubungan waktu sementara itu, segera setelah itu, beberapa saat


kemudian.
3 Hubungan perbandingan sama dengan itu, dalam hal yang demikian,
sehubungan dengan itu.
8 Hubungan tempat berdekatan dengan itu
Penggunaan Kata Transisi Dalam Karangan

”Belum ada isyarat jelas bahwa masyarakat sudah menarik tabungan


deposito mereka. Sementara itu, Bursa Efek Indonesia mulai goncang dalam
menampung serbuan para pemburu saham. Pemilik – pemilik uang berusaha
meraih sebanyak-banyaknya saham yang dijual di bursa. Oleh karena itu, bursa
efek berusaha menampung minat pemilik uang yang menggebu-gebu. Akibatnya,
indeks harga saham gabungan (IHSG) dalam temo cepat melamapaui angka 100
persen. Bahkan, kemarin IHSG itu meloncat ke tingkat 101,828 persen.”
Kata Ganti
Kata Ganti Lain
Kata Ganti Orang Kata ganti lain yang
Pemakaian kata ganti digunakan untuk
orang berguna untuk menciptakan kepaduan
menghindari penyebutan paragraf ialah ini, itu,
nama orang berkali-kali. tadi, begitu, demikian, di
Kata ganti yang dimaksud situ, ke situ, di atas, di
adalah saya, aku, ku, kita, sana dan sebagainya.
kami (kata ganti orang
pertama), engkau, kau,
kamu, mu, kamu sekalian
(kata ganti orang kedua),
dia, ia, beliau, mereka, dan
nya (kata ganti orang
ketiga).
Contoh Penggunaan kata ganti orang
dan kata ganti lain

• Kata Ganti Orang


“Rizal, Rustam, dan Cahyo adalah teman sekolah sejak SMA
hingga perguruan tinggi. Kini mereka sudah menyandang gelar
dokter dari sebuah universitas negeri di Jakarta. Mereka
merencanakan mendirikan suatu poliklinik lengkap dengan
apoteknya. Mereka menghubungi saya dan mengajak bekerja
sama, yaitu saya diminta menyediakan tempat yang letaknya
strategis”.
• Kata Ganti Lain
“Itu asrama merek. Mereka tinggal di situ sejak kuliah tingkat
satu sampai dengan meraih gelar sarjana. orang tua merekan juga
sering berkunjung ke situ.”
Keruntutan paragraf
Contoh Paragraf

Paragraf disamping
menunjukkan ada keruntutan
dalam penyampaian gagasan
karangan. Hal ini ditandai
dengan adanya urutan waktu
cerita yang dimulai dari
kedatangan hingga
berkumpulnya kembali
mahasiswa setelah berkeliling
di Ford Rotterdam. Selain itu,
paragraf tersebut memiliki
urutan cerita yang
dikembangkan dengan baik
karena adanya pendahuluan
dan penyelesaian masalah
dilakukan secara sistematis
Macam-Macam Paragraf
1. Menurut Fungsinya
a. paragraf pembuka
berfungsi:
b. paragraf pengembang
- menunjukkan pokok persoalan yang mendasari
, berfungsi:
masalah - menguraikan, mendeskripsikan,
- menarik minat pembaca dengan menghubungkan atau menjelaskan
mengungkapkan latar belakang - menolak konsep: alasan,
- menyatakan ide sentral karangan yang akan argumentasi, contoh, fakta, rincian
dibahas (kata-kata yg lazim digunakan:
meskipun demikian, bertentangan
dengan, berbeda dengan, dll)
c. paragraf penutup - mendukung konsep: argumentasi,
, berfungsi: alasan, fakta, rincian (sejalan dengan
- sebagai penutup, menyatakan bahwa karangan hal itu, sesuai dengan, sesungguhnya,
sudah selesai dll)
- mengingatkan kepada pembaca akan
pentingnya pokok pembahasan
- menyajikan simpulan
2. Menurut posisi kalimat topik
a. paragraf deduktif
 paragraf yang diawali dengan dengan pikiran utama yang bersifat umum, kemudian selanjutnya berisi pikiran
penjelas yang bersifat khusus.

Contoh:

1) Jalan Kasablanka selalu padat. 2) Pada pukul 5.30, jalan itu mulai dipadati oleh kendaraan sepeda motor,
mobil, dan kendaraan umum. 3) Kendaraan tersebut sebagian besar dari arah Pondok Kopi melintas ke arah jalan
Jenderal Sudirman. 4) Para Pengendara diantaranya pedagang yang berjualan di Pasar Tanah Abang, pemakai
jalan yang menghindari three in one, karyawan yang bekerja di Tangerang, Grogol, dan sisa sekolah yang
berupaya menghindari kemacetan.

b. paragraf induktif
 paragraf yang diakhiri dengan kalimat topik dan diawali dengan kalimat penjelas.

Contoh:

1) PT. Genting pada awal tahun 2004 ini semakin sulit mendapatkan konsumen. 2) Produknya mulai berkurang,
karyawan semakin banyak yang pindah kerja, dan beberapa karyaan mengeluh gaji yang tidak pernah naik. 4)
Bahkan, dokumen yang menyatakan baha pajak perusahaan yang belum dibayarpun sampai pada karyawan. 5)
Direksi dan seluruh karyawan berkesimpulan sama, PT Genting telah bangkrut.
c. paragraf deduktif – induktif
kalimat topik berada diawal dan akhir kalimat. Penempatan kalimat topik yang kedua berfungsi untuk
menegaskan kembali pikiran utama tersebut.

Contoh:

1) Selain merinci corak keragaman paradigma sosiologi, Ritzer mengemukakan alasan perlunya paradigma yang lebih
bersifat terintegrasi dalam sosiologi. 2) Meski ada alasan untuk mempertahankan paradigma yang ada, dirasakan adanya
kebutuhan paradigma yang makin terintegrasi. 3) Ritzer berharap adanya keanekaragaman yang lebih besar melalui
sebuah pengembangan paradigma baru yang terintegrasi untuk melengkapi paradigma yang ada. 4) Paradigma yang lebih
bersifat terintegrasi diperlukan kehadirannya dalam sosiologi modern (Ritzer dan Goodman, 2004:A-15)

d. Paragraf Penuh kalimat topik


seluruh kalimat yang membangun alinea sama pentingnya sehingga tidak satu pun kalimat yang khusus menjadi kalimat
topik. Paragraf semacam ini sering dijumpai dalam uraian-uraian bersifat deskriptif dan naratif terutama dalam karangan
fiksi.

Contoh:

1) Pukul 07.00 Rudi sudah berada di kampus. 2) Ia duduk sejenak di taman kampus sambil tetap menggendong tas
kuliahnya. 3) Tidak terdengar suaranya. 4) Lima menit kemudian, tiga temannya telah datang di tempat yang sama.
3. Berdasarkan Sifat Isinya

Paragraf Argumentasi Paragraf Narasi


berisi tentang pembuktikan kebenaran berisi peristiwa atau kejadian
suatu pendapat/kesimpulan dengan dalam satu urutan waktu. Didalam
data/fakta sebagai alasan/bukti. kejadian tersebut terdapat tokoh
yang menghadapai konflik.
Contoh :
Narkoba mengandung beberapa Contoh :
zat – zat yang sangat berbahaya Hal yang rumit untuk dilupakan
bagi tubuh. Salah satunya adalah bagi Tia, hari ini ia mendapat
zat adiktif. zat inilah yang akan Paragraf Persuasi kejutan dari teman-teman
menggangu sistem saraf kita. Zat sekelasnya. Tia memang sudah
mempengaruhi dengan mengajak
addiktif yang telah masuk ke curiga dengan tingkah laku teman-
pembaca untuk melakukan sesuatu.
dalam tubuh akan menuntut otak temannya di kelas, begitu juga
untuk terus mengkonsumsinya. Contoh : saat jam istirahat mereka seperti
Akibatnya, para pengkonsumsi Kebersihan adalah hal terpenting menyembunyikan sesuatu. Benar
narkoba akan menjadi sakaw dan dalam kehidupan. Tanpa kebersihan, saja, ketika pulang sekolah teman-
tak bisa terlepas dari narkoba. mungkin dunia kita akan dipenuhi teman Tia memberi kejutan
dengan sampah. Dimana - mana berupa kue ulang tahun dan
terjangkit beragam jenis penyakit
taburan tepung.
yang akan menghantui manusia.
Beragam bencana pun akan timbul.
Oleh karena itu, marilah kita ciptakan
kebersihan dimanapun kita berada.
3. Berdasarkan Sifat Isinya
Paragraf Paragraf Deskripsi
05
04 Eksposisi
berisi uraian atau berisi gambaran dari sebuah
penjelasan tentang cerita yang hasilnya supaya
suatu topik dengan pembaca bisa
tujuan memberi membayangkan dan seolah-
informasi atau olah dia bisa melihat,
pengetahuan mendengar atau merasakan.
tambahan bagi
pembaca.

Contoh : Contoh:
Pasar Tanah Abang adalah sebuah pasar yang sempurna.
Pasar Tanah Abang adalah pasar Semua barang ada di sana. Di toko yang paling depan berderet
yang kompleks. Di lantai dasar toko sepatu dalam dan luar negeri. Di lantai dasar terdapat toko
terdapat sembilan puluh kios penjual kain yang lengkap dan berderet-deret. Di samping kanan pasar
kain dasar. Setiap hari rata-rata terdapat warung-warung kecil penjual sayur dan bahan dapur.
terjual tiga ratus meter untuk setiap Di samping kiri ada pula berjenis-jenis buah-buahan. Pada
kios. Dari data ini dapat diperkirakan bagian belakang kita dapat menemukan berpuluh-puluh
berapa besarnya uang yang masuk pedagang daging. Belum lagi kita harus melihat lantai satu,
ke kas DKI dari Pasar Tanah Abang. dua, dan tiga.
MACAM-MACAM METODE PENGEMBANGAN PARAGRAF
1. Klimaks dan Anti Klimaks
 Paragraf ini lazim digunakan untuk menyajikan sebuah cerita. Penulisan diawali dengan
pengenalan tokoh, dilanjutkan dengan konflik, mencapai puncak konflik, dan menurun menuju
solusi (antiklimaks). Jenis paragraf ini dapat digunakan untuk menlis sejarah, cerita fiksi (roman,
novel, cerita pendek).
Contoh:
Pertempuran Surabaya. Pertempuran ini diawali dengan perebutan kekuasaan dan senjata
dari tentara Jepang oleh pemuda Indonesia yang dimulai 2 September 1945. Perebutan ini
menimbulkan pergolakan, revolusi, dan konfrontatif.

2. Deduksi dan Induksi

Metode paragraf ini lazim digunakan untuk berbagai jenis karangan. Perbedaannya
hanya pada posisi kalimat topik yang diletakkan di awal atau di akhir paragraf.
20
3. Perbandingan dan Pertentangan
 Paragraf ini adalah paragraf yang berusaha memperjelas paparannya
dengan jalan membandingkan dan mempertentangkan hal-hal yang
dibicarakan. Dalam perbandingan tersebut dikemukakan persamaan
dan perbedaan antara 2 hal.
Contoh:
Suasana Lebaran biasanya begitu semarak di negeri kita ini, dapat
dibandingkan dengan Thanksgiving Day di Amerika Serikat, saat
negara bersukaria bersyukur kepada Tuhan bersama seluruh
keluarganya. (Perbandingan)

Perusahaan XYZ menimbulkan pencemaran air minum masyarakat di


sekitarnya. Arga setempat yang menjadi korban menderita penyakit
kulit kronis. Perusahaan itu diserang dan dinilai sebagai antisosial dan
tidak peduli lingkungan. Perusahaan jenis ini bertentangan dengan
keinginan masyarakat peduli lingkungan dan sosial. (Pertentangan) 21
5. Contoh
 paragraf yang berisi contoh-contoh digunakan untuk memberikan
bukti atau penjelasan terhadap generalisasi yang bersifat umum,
agar pembaca bisa mudah menerimanya.
Contoh:
Budaya sebagai sumber kreativitas. Orang yang cerdas akan
mampu mengolah kekayaan budaya Indonesia yang luar biasa
besar. Produk makanan, misalnya, dari Sabang sampai
Merauke terdapat ratusan ribu jenis.

6. Sebab Akibat
 sebab dapat berfungsi sebagai pikiran utama dan akibat sebagai
pikiran penjelas atau sebaliknya.
Contoh:

Proses pemilihan capres dan cawapres 2014 berdampak positif


bagi masyarakat. Mereka semakin sadar akan hak-haknya.
Mereka bukan hanya menyadari hak politiknya melainkan 22

juga hak mendapatkan kesejahteraan.


7. Definisi Luas
 Definisi adalah uraian pengertian. Definisi dapat berupa
sinonim kata, definisi normal berupa kalimat, dan deginisi luas
yaitu uraian pengertian yang sekurang-kurangnya terdiri dari 1
paragraf.
Contoh:
Manusia adalah makhluk yang berakal budi. Mereka
diciptakan oleh Tuhan sebagai khalifah di bumi yaitu sebagai
penguasa dan pengelola segala sesuatu di bumi.

8. Klasifikasi
 pengelompokkan sesuatu berdasarkan kesamaan dan
perbedaan sifat, ciri, dan karakter
Contoh:
Buku bacaan dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok
berdasarkan kesamaan sifatnya. Misalnya: buku fiksi dan
non-fiksi. Buku fiksi dihasilkan oleh daya imajinasi
pengarangnya. Sedangkan, buku non-fiksi ditulis untuk
menyampaikan kebenaran empirik yang dapat diukur dengan
mudah. 23

Anda mungkin juga menyukai