Anda di halaman 1dari 13

Jelaskan fungsi paragraf dalam sebuah karangan?

skor 20

2. Jelaskan proses penulisan dari prapenulisan sampai pacapenulisan? skor 30

3. Menulis memiliki sejumlah fungsi dan tujuan, sebutkan dan jelaskan beserta contoh masing-masing!
skor 20

4. Terdapat tiga syarat paragraf yang baik, yakni kohesi, koherensi, dan kelengkapan. Jelaskan dan
buatlah rangkaian paragraf yang mencerminkan ketiga syarat tersebut terpenuhi! skor 30

Fungsi Paragraf

Sebelum memahami jenis teks bahasa Indonesia, Anda perlu tahu terlebih dahulu mengenai fungsi
paragraf. Dapat disimpulkan bahwa fungsi paragraf, antara lain:

Untuk mengekspresikan gagasan utama yang ingin disampaikan oleh penulis.

Untuk menjelaskan keseluruhan ide pokok dengan mudah, logis, dan sistematis.

Untuk menandai pergantian gagasan baru, jika karangan tersebut memiliki lebih dari satu gagasan
utama.

Untuk membantu pembaca memahami gagasan utama sebuah karangan.

Untuk memudahkan pengendalian variabel, jika karangan berisi lebih dari satu variabel.

Untuk membantu penulis menyusun dan mengembangkan ide yang akan dituangkan dalam
karangannya, yang berhubungan dengan topik yang akan dibahas

1. Tahap Prapenulisan

Tahap pertama dalam menulis yang sangat menentukan kelanjutan proses menulis ialah tahap
paratulis. Artinya, sebelum kita menulis ada kegiatan yang harus dilakukan. Tahap ini merupakan fase
persiapan menulis, seperti halnya pemanasan (warming up) bagi orang yang berolahraga. Hampir semua
orang mengalami fase ini dalam mengarang. Persoalannya adalah apakah keberadaan nya didasari atau
tidak. Untuk menulis sederhana seperti surat, buku harian, atau memo, keberadaan fasepersiapan ini
tidaklah terasa. Tetapi, ketika menulis sesuatu yang relative kompleks dan serius baik yang bersifat
ilmiah, regular, fiksi atau dinas persiapan tersebut sangat terasa dan perlu.
Menurut Proet dan Gill (1986), tahap ini merupakan tahap mencari, menentukan, dan mengingat
kembali pengetahuan atau pengalaman yang diperoleh dan diperlukan penulis. Tujuannya adalah untuk
mengembangkan isi serta mencari kemungknan-kemungkinan yang lain dalam menulis sehingga apa
yang ditulis dapat disajikan dengan baik.

Pada fase prapenulisan ini, terdapat aktifitas memilih topik menetapkan tujuan dan sasaran,
mengumpulkan bahan atau informasi yang diperlukan, serta mengorganisasikan ide atau gagasan dalam
bentuk kerangka karangan.

Empat tahap dalam prapenulisan

1. Menentukan topik

Menentukan topik dapat dikatakan sebagai pokok persoalan atau permasalahan yang menjiwai seluruh
karangan. Penulis, pada tahap ini mempertimbangkan menarik atau tidaknya sebuah topik. Dalam kaitan
ini, yang diperhatikan adalah nilai topik tersebut ditinjau dari kepentingan pembaca. Selain itu,
dipertimbangkan pula apakah topik tersebut dapat dikembangkan oleh penulis dan apakah penulis
mampu memperoleh bacaan penunjang yang dapat memperkaya topik tersebut pada saat ditulis.

Masalah yang sering muncul dalam memili atau menetukan topik antara lain:

a. Terlalu banyak yang dipilih

b. Tidak memiliki ide sama sekali

c. Terlalu ambisius

2. Mepertimbangkan maksud atau tujuan penulisan

Setelah mendapatkan topic yang tepat langkah selanjutnya adalah menetukan maksud atau tujuan
penulisan, menetukan apa yang henak dicapai atau diharapkan penulis dengan tulisan yang hendak
disusunya. Ada beberapa tujuan orang menulis antara lain menceritakan peristiwa, memberikan
penjelasan dan pengarahan, meyakinkan dan merangkum. Tanpa mengetahui tujuan menulis tentu saja
tidak mungkin sebuah tulisan tersebut dapat diarahkan dengan baik.

Tujuan menulis perlu diperhatikan selama penulisan berlangsung agar misi karangan dapat
tersampaikan dengan baik. Tujuannya adalah agar dapat mempengaruhi corak (genre) dan bentuk
karangan, gaya penyampaian, serta tingkat kerincian isi karangan.
3. Memperhatikan sasaran kerangka (pembaca)

Agar tulisan kita dapat dibaca dan direspon orang lain, kita harus memerhatikan level pendidikan, status
social, tingkat pengalaman, pengetahuan, kemampuan, dan kebutuhan pembaca.

Britton dalam Tompkins pada tahun 1975 dan Hoskisson menyatakan bahwa keberhasilan menulis
dipengaruhi oleh ketepatan, pemahaman penulisan terhadap pembaca tulisannya.

4. Mengumpulkan informasi pendukung

Ketika akan menulis kita tidak selalu memiliki bahan dan informasi yang benar-benar siap dan lengkap.
Itulah sebabnya, sebelum menulis kita perlu mencari, mengumpulkan, dan memilih informasi yang
dapat mendukung, memperkaya, memperluas, dan memperdalam isi tulisan.

Tanpa pengetahuan dan wawasan yang memadai, maka tulisan akan dangkal dan kurang bermakna.
Apabila dalam pencarian informasi tambahan, penulis gagal mendapatkannya, tentu saja topic tersebut
dapat dikatakan belum siap untuk ditulis. Penulis diharapkan mempertimbangkannya kembali atau
menukarnya dengan topic lain. Memang ada tulisan yang tidak terlalu mementingkan pengumpulan
informasi pendukung, yaitu tulisan yang berbentuk fiksi seperti novel dan cerpen, serta tulian yang
berbentuk puisi. Akan tetapi, keharusan untuk melakukan penambahan informasi tetap diperlukan,
terutama kalau menyangkut pembahasan tentang suatu konsep dalam cerita tersebut.

5. Mengorganisasikan ide dan informasi

Setelah memilih topik, menentukan tujuan dan corak wacana, mempertimbangkan kemampuan dan
kebutuhan pembaca, maka langkah selanjutnya adalah mengorganisasikan atau menata ide-ide
karangan agar menjadi saling bertaut, runtut, dan padu.

Kerangka karangan atau ragangan adalah suatu rencana kerja yang memuat garis-garis besar karangan
yang akan ditulis (Keraf 1984).

Dengan kata lain kerangka karangan adalah panduan seseorang dalam menulis ketika mengembangkan
suatu karangan.

Secara umum kerangka karangan terdiri atas pendahuluan atau pengantar, isi, dan penutup.Sebagai
panduan, kerangka karangan dapat membantu penulis untuk mengumpulkan dan memilih bahan tulisan
yang sesuai.Di samping itu kerangka karangan akan mempermudah pengembangan karangan sehingga
dapat terarah dan teratur.

6. Merancang Tulisan

Topik tulisan yang telah ditetapkan dipilah-pilah menjadi subtopik atau sub-subtopik. Hasil pemilahan ini
disusun dalam suatu susunan yang di sebut kerangka tulisan atau outline. Kerangka tulis akan sangat
memudahkan penulis dalam menyelsaikan tulisannya.Selain itu, dengan adanya rancangan tulisan dapat
dihindari kemungkinan adanya hal-hal yang tumpang tindih.

2. Tahap Penulisan

Pada tahap penulisan ini sangat diperlukan adanya konsentrasi penuh terhadap dari penulis terhadap
apa yang sedang ditulisnya.Tanpa konsentrasi penuh, tulisan yang berbobot sulit dihasilkan. Pada saat
mencurahkan gagasan ke dalam konsep tulisan, penulis harus berkonsentrasi pada tiga hal.

a) konsentrasi terhadap gagasan pokok tulisan.

b) Konsentrasi terhadap tujuan tulisan.

c) Konsentrasi terhadap kriteria calon pembaca.

d) Konsentrasi terhadap kriteria penerbitan.

Struktur karangan terdiri atas bagian awal, isi, dan akhir. Bagian awal karangan berfungsi untuk
memperkenalkan sekaligus menggiring pembaca terhadap pokok tulisan kita. Isi karangan menyajikan
bahasan topik atau ide utama karangan, hal-hal yang memperjelas atau mendukung ide tersebut antara
lain: ilustrasi, informasi, bukti, dan alasan.Akhir karangan berfungsi untuk mengembalikan pembaca
pada ide-ide inti karangan melalui perangkuman atau penekanan ide-ide penting,Bagian ini berisi
simpulan dan dapat dapat ditambah rekomendasi atau saran jika diperlukan.
3. Tahap Pascapenulisan

Setelah draf atau konsep tulisan selesai, kita memasuki tahap ketiga yaitu tahap
pascapenulisan.Tahap pascapenulisan merupakan tahap penyelesaian akhir tulisan. Fase ini merupakan
tahap penghalusan dan penyempurnaan buram yang kita hasilkan. Penyuntingan dikatakan sebagai
kegiatan membaca ulang suatu buram karangan dengan maksud untuk merasakan, menilai, dan
memeriksa baik unsur mekanik ataupun isi karangan. Tujuannnya adalah untuk menemukan atau
memperoleh informasi tentang unsur-unsur karangan yang perlu disempurnakan.

Berdasarkan hasil penyuntingan, kita perlu melakukan kegiatan revisi. Kegiatan revisi dapat
berupa penambahan, penggantian, penghilangan, pengubahan, atau penyusunan kembali unsur-unsur
karangan. Revisi terbagi menjadi dua yaitu revisi ringan dan revisi berat. Revisi ringan disebabkan oleh
kesalahn unsure-unsur mekanik, kegiatan revisi ini biasanya dilakukan bersamaan dengan penyuntingan.
Revisi berat disebabkan oleh kesalahan urutan gagasan. Dalam tahap pascapenulisan terdapat dua
kegiatan utama, yaitu penyuntingan dan penulisan naskah jadi.

a) Penyuntingan

Yaitu kegiatan membaca kembali dengan teliti konsep tulisan dengan melihat ketepatannya
dengan gagasan utama,tujuan tulisan, calon pembaca dan kriteria penerbitan.

Kegiatan penyuntingan dam perbaiakan dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.

Ø Membaca keseluruhan karangan

Ø Menandai hal-hal yang perlu diperbaiki

Ø Memberikan catatan apabila ada hal-hal yang perlu diganti, ditambahkan, disempurnakan

Ø Melakukan prbaikan sesuai denagn temuan saat saat penyuntingan

b) Penulisan naskah jadi

Penulisan naskah jadi yaitu kegiatan paling akhir yang dilakukan. Setelah penyuntingan dilakukan,
barulah naskah jadi ditulis ulang dengan rapid an dengan memperhatikan secara serius masalah
perwajahan.
RANGKUMAN

A. Tahap Prapenulisan

Aktiivitas pada tahap prapenulisan antara lain:

1. Menentukan topik

Masalah yang sering muncul dalam memilih atau menentukan topik adalah:

a. Sangat banyak topik yang akan dipilih, semua topik menarik dan cukup dikenali.

b. Tidak memiliki ide sama sekali tentang topik yang menarik hati.

c. Terlalu ambisius sehingga jangkauan topik yang dipilih terlalu luas.

2. Mempertimbangkan maksud dan tujuan penulisan.

3. Memperhatikan sasaran karangan (pembaca).

4. Mengumpulkan informasi pendukung.

B. Tahap Penulisan

Pada tahap ini kita sudah dapat mulai menulis, hal-hal yang harus diperhatikan adalah:

1. Awal karangan.

2. Isi karangan.

3. Akhir karangan.

C. Tahap Pascapenulisan

Aktivitas pada tahap ini menyunting dan memperbaiki karangan. Langkah-langkah dalam tahap ini
adalah:

1. Membaca keseluruhan karangan,

2. Menandai hal-hal yang perlu diperbaiki, atau memberikan catatan bila ada hal-hal yang perlu
diganti,
3. Melakukan perbaikan sesuai dengan temuan saat penyuntingan

Daftar Isieasy toc icon

Pengertian Menulis

1. KBBI

2. Hargrove dan Pottet

3. Tarigan

4. Lasa HS

Tujuan Menulis

1. Memberikan informasi

2. Membujuk

3. Mendidik

4. Menghibur

Fungsi Menulis

1. Fungsi Penataan

2. Fungsi Pengawetan

3. Fungsi Penciptaan

4. Fungsi Penyampaian

Manfaat Menulis

1. Material

2. Non material

3. Popularitas

Teknik Menulis

1. Jenis tulisan

2. Pertimbangan pembaca

3. Orientasi publik
4. Menentukan tema dan ide tulisan

5. Mengembangkan ide

6. Unsur tulisan

7. Gaya tulisan

8. Ejaan

9. Penyuntingan

Menulis. Sejak duduk di bangku Taman Kanak-kanak, semua orang pasti pernah diajari cara menulis.
Pada awalnya, semua orang pasti akan belajar mengenal huruf-huruf dan ejaan sebelum akhirnya bisa
menulis.

Meskipun menulis terlihat sangat mudah seperti berbicara sehari-hari, tapi bekal ini sangat penting bagi
orang yang ingin menjadi penulis. Karena, menulis untuk sebuah karangan, karya tulis atau semacamnya
tidak hanya sekadar menulis biasa.

Ada beberapa hal yang perlu dipahami seseorang sebelum menuangkan pikiran dan imajinasinya ke
dalam bentuk tulisan. Sebab, menulis pastinya memiliki tujuan kepada pembacanya.

Dalam meraih tujuan itulah penulis harus paham betul pengertian menulis, tujuan dari menulis, manfaat
hingga fungsi-fungsinya. Sehingga, pesan yang akan disampaikan melalui tulisan akan tersusun rapi dan
tidak menjadi bias.

Pengertian Menulis

Menulis adalah sebuah proses menciptakan suatu catatan, informasi atau cerita menggunakan aksara.
Menulis bisa dilakukan pada media kerja dengan menggunakan alat-alat seperti pena atau pensil.

Tapi awalnya, menulis dilakukan menggunakan gambar, seperti tulisan hieroglif (hieroglyph) pada zaman
Mesir Kuno. Pada akhirnya, tulisan aksara pun muncul sekitar 5.000 tahun lalu.
Orang-orang dari Irak menciptakan banyak simbol-simbol pada tanah liat. Simbol-simbol itu mewakili
bunyi, berbeda dengan huruf-huruf hieroglif yang mewakili kata-kata atau benda.

Menulis juga proses menuangkan kreativitas atau gagasan ke dalam bentuk bahasa tulisan, yang
biasanya disebut dengan karangan. Karena, penulis mengungkapkan isi pikiran, ide, pendapat atau
keinginannya melalui tulisan tersebut.

Namun, pengertian menulis juga memiliki banyak makna yang bermacam-macam. Hal ini tergantung
pada seseorang atau ahli dalam mengartikannya.

1. KBBI

Berdasarkan KBBI, menulis adalah mengungkap gagasan, opini dan ide dalam rangkaian kalimat. Selain
itu, menulis juga membuat huruf dengan pena atau pensil, menyampaikan pikiran atau pandangan,
mengarang cerita dan menggambarkannya.

Karena itu, penulis juga akan dipengaruhi oleh isi hai, suasana hati dan latar belakangnya ketika menulis.
Sehingga, penting untuk menentukan genre, gaya bahasa hingga perspektif yang akan disampaikan
melalui tulisan.

2. Hargrove dan Pottet

Menurut Hargrove dan Pottet, menulis adalah upaya menggambarkan pikiran, ide dan perasaan dalam
bentuk simbol. Maksudnya, simbol sistem Bahasa tulisan yang digadang-gadang sebagai media sarana
komunikasi.

Hargrove dan Pottet menyebutnya simbol, karena menulis tak sekadar susunan kata tetapi juga
berbentuk relief, prasasti dan banyak macamnya pada zaman dulu. Sampai akhirnya, bentuk komunikasi
tulisan berbentuk huruf dan disusun dalam sebuah kalimat.
3. Tarigan

Tarigan (1986:15) menjelaskan bahwa menulis adalah suatu kegiatan menuangkan ide atau gagasan
dengan menggunakan bahasa tulisan sebagai media penyampaiannya.

Ia juga mendefinisikan menulis sebagai upaya membuat lambang-lambang grafis, yang sudah banyak
diketahui masyarakat umum berbentuk tulisan.

4. Lasa HS

Lasa HS dalam bukunya Menulis menjelaskan bahwa menulis itu sesederhana ketika seseorang berbicara
sehari-hari tanpa harus kesulitan menuangkannya.

Lasa HS juga memberikan tips menuangkan ide yang lancar dan mudah. Tipsnya adalah penulis harus
memiliki daya analisis, kualitas dan kuantitas bacaan dan penghayatan.

Baca Juga: 10 Tempat yang Cocok Untuk Menulis Buku, Bikin Semakin Produktif!

Tujuan Menulis

Menulis tidak hanya sekadar merangkai kata-kata. Penulis perlu paham tentang tujuan menulis sebelum
akhirnya tercipta sebuah karya sastra yang indah. Selain itu, tulisan juga merupakan media komunikasi
antara penulis dan pembacanya.

Sehingga penulis menentukan dahulu tujuannya menulis untuk memberikan wawasan luas atau hanya
memberikan hiburan kepada pembacanya. Berikut ini, 4 tujuan utama yang perlu dipahami:

1. Memberikan informasi

Informasi adalah sekumpulan data atau fakta yang telah diolah sedemikian rupa, sehingga menghasilkan
sesuatu yang bisa dipahami dan memberikan manfaat bagi seseorang atau pembacanya.
Menulis bertujuan memberikan informasi tentang sesuatu, baik berupa fakta, peristiwa, pendapat,
pandangan dan data kepada pembaca. Sehingga pembaca bisa mendapatkan wawasan dan
pengetahuan baru dari tulisan tersebut.

Berikut ini contoh menulis yang bertujuan memberikan informasi. Melalui tulisannya, penulis hendak
menginformasikan manfaat dari tanaman ciplukan.

Ciplukan adalah tumbuhan semak liar yang biasanya tumbuh di tanah-tanah kosong yang tidak terlalu
becek dan hanya bisa ditemukan pada saat musim penghujan.Tumbuhan ini memiliki tinggi antara 30-50
cm, dengan ciri fisiknya ialah memiliki batang yang berwarna hijau kekuningan, buahnya berbentuk
bulat dan berwarna kuning.

Daging buah ciplukan yang tidak hanya terasa manis, ternyata juga mengandung beberapa khasiat
penting untuk menyembuhkan penyakit seperti influenza, sakit paru-paru, kencing manis dan beberapa
penyakit lain. Meski memiliki beberapa khasiat penting, keberadaan tumbuhan ini sering disepelekan,
karena diangggap sebagai tumbuhan liar yang sama tidak pentingnya dengan tumbuhan liar yang lain.

2. Membujuk

Membujuk adalah usaha untuk meyakinkan seseorang bahwa yang dikatakannya benar dengan kata-
kata manis, merayu dan memikat hati. Tindakan ini bisa dilakukan melalui berbagai cara, salah satunya
lewat tulisan.

Menulis bertujuan membujuk para pembaca untuk menentukan sikap, mendukung dan menyetujui
gagasan, ide atau pendapat yang dituangkan oleh penulis. Karena itu, penulis harus bisa meyakinkan
pembaca dengan menggunakan gaya bahasa persuasif.

Berikut ini tulisan yang memiliki tujuan membujuk untuk mempengaruhi perilaku atau tindakan
pembacanya. Karena, penulis narasi yang seolah mengajak semua orang membuang sampah pada
tempatnya.

Penanggulangan banjir dapat dilakukan dengan berbagai cara. Misalnya, tidak membuang sampah
sembarangan, rutin membersihkan irigasi air dan melakukan perluasan tempat penampungan air.
Dari berbagai cara ini hal yang paling mudah dilakukan adalah dengan tidak membuang sampah
sembarangan, karena dengan menumpuk sampah dapat menghambat dan menahan air saat hujan
sehingga air akan meluap dan terjadilah banjir.

Anda tidak ingin kebanjiran kan, maka dari itu mari kita ubah lingkungan menjadi lebih sehat dan aman
dari ancaman banjir dengan tidak membuang sampah sembarangan.

Baca Juga: Cara Meningkatkan Keterampilan Menulis agar Lebih Berintegritas

3. Mendidik

Mendidik adalah salah satu tujuan dari komunikasi melalui tulisan. Informasi atau data yang
disampaikan melalui tulisan akan memberikan wawasan dan pengetahuan baru bagi para pembacanya.

Bahkan tulisan juga membantu mengasah dan menambah tingkat kecerdasan seseorang. Pada akhirnya,
tulisan bisa mengubah dan ikut menentukan perilaku seseorang.

Berikut ini contoh tulisan yang bertujuan mendidik atau memberikan pesan moral kepada pembaca.
Penulis berusaha menyampaikan bahwa menyontek adalah perilaku curang dan memberi tahu kalau
belajar itu penting.

Saat ini Aldo sedang duduk menatap soal fisika yang ada di depannya. Ia terpaku karena tak bisa
mengerjakan soal-soal itu. Dalam hati ia menyesal, karena semalam ia menghabiskan waktu dengan
bermain game.

Tak satu pun soal yang dapat terpecahkan, meskipun seluruh kekuatan otaknya sudah dikerahkan.
Terlintas dalam pikirannya untuk bertanya pada teman yang duduk di sampingnya. Namun, ketakutan
merayapi perasaannya, mengingat mata pengawas selalu berkeliaran di seluruh penjuru ruang kelas.

4. Menghibur
Menghibur adalah fungsi dan tujuan dalam komunikasi melalui tulisan. Karena, ada beberapa karya tulis
yang memang bertujuan untuk menghibur pembacanya, seperti cerpen, novel atau cerita-cerita lucu
lainnya.

Berikut ini contoh tulisan yang bertujuan menghibur pembacanya dengan cerita fiksi. Penulis membuat
tulisan narasi atau ceritanya menggunakan imajinasinya yang digambarkan dalam bentuk tulisan untuk
menghibur pembacanya.

Indah tersenyum sembari mengayunkan langkah kakinya. Angin dingin yang menerpa, bikin tulang-
tulang di sekujur tubuh Indah bergemeretak. Lalu, Indah masukkan telapak tangan ke dalam saku jaket
dan mencoba memerangi rasa dingin yang demikian menyiksa.

Wangi kayu cadar yang terbakar di perapian menyambut Indah saat Ayu membukakan pintu. Wangi
yang kelak dirindukan ketika Indah sudah kembali ke tanah air.

Namun wajah tampan Ario dihadapannya, akankah dirindukan juga. Ada yang berdegup keras didalam
dada, tetapi Indah berusaha untuk menepisnya. Janganlah, Ario, sergah hati kecilku, janganlah biarkan
hatimu terbagi. Ingatlah Putri, dia sedang menanti kepulanganmu dengan cinta.

Bina Nusantara (Binus) adalah universitas yang baik. Dalam sistem peringkat QS 2019, institusi ini berada
di posisi nomor delapan di bawah universitas-universitas terkenal di Indonesia seperti Universitas
Indonesia dan ITB (Citation). Di samping itu, di tahun 2015, Kopertis III memberikan perhargaan
universitas terbaik pada Binus untuk tujuh kategori (Citation). Universitas juga mendapatkan pengakuan
masyarakat yang ditandai dengan makin banyaknya mahasiswa yang bergabung.

Anda mungkin juga menyukai