PROPOSAL PERMOHONAN
BANTUAN PEMBELIAN PERALATAN MENJAHIT (USAHA KONVEKSI)
KE
DIREKTUR JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS
KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI JAKARTA
Kepada Yth.
Bpk. Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas
Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jakarta
di-
JAKARTA
Dalam rangka meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia / Tenaga Kerja dan selesainya pelatihan
menjahit bersama ini kami menyampaikan usulan Proposal Permohonan Bantuan Pembelian Alat
Menjahit (Usaha Konveksi) sebagai kegiatan Santri.
Untuk melaksanakan kegiatan tersebut kami ajukan kebutuhan dana sebesar Rp. 160.000.000’- (Seratus
Enam Puluh Juta Rupiah)
Sebagai bahan pertimbangan, dalam proposal ini kami lengkapi berkas-berkas sebagaimana terlampir.
Demikian proposal ini kami sampaikan untuk dapat dipertimbangkan, dan atas perhatiannya terima
kasih.
Nomor : 34/PP.DM/I/2012
Lampiran : 1 (satu) berkas
Perihal : Permohonan Rekomendasi Bantuan
Peralatan Pelatihan Kerja
Kepada Yth.
Bpk. Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jember
di-
JEMBER
Dalam rangka meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia / Tenaga Kerja dan selesainya pelatihan
menjahit bersama ini kami menyampaikan Proposal Mohon Rekomendasi Ke Bapak Direktur Jenderal
Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi di Jakarta mohon
Bantuan Pembelian Alat Menjahit (Usaha Konveksi) sebagai kegiatan Santri.
Untuk melaksanakan kegiatan tersebut kami ajukan kebutuhan dana sebesar Rp. 160.000.000’- (Seratus
Enam Puluh Juta Rupiah).
Sebagai bahan pertimbangan, dalam proposal ini kami lengkapi berkas-berkas sebagaimana terlampir.
Demikian proposal ini kami sampaikan untuk dapat dipertimbangkan, dan atas perhatiannya terima
kasih.
Segala puji kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan rahmat taufiq dan hidayah-Nya,
sehingga kami dapat menyelasaikan penyusunan Proposal Permohonan Bantuan Peralatan Menjahit
(Usaha Konveksi) walaupun kami sadar bahwa dalam penyusunan masih jauh dari kesempurnaan.
Sebagai pengelola Pondok Pesantren yang bertanggung jawab terhadap segala aktivitas dan kemajuan
lembaga dalam segala aspek, kami dituntut kerja keras dan dedikasi yang tinggi. Namun demikian untuk
mencapai hal tersebut masih banyak kendala yang harus kami hadapi, dan salah satunya adalah sisi
pendanaan mengingat lembaga kami yang berada di Pedesaan dengan pendapatan masyarakat yang
sangat minim sangatlah mustahil bagi kami selaku pengelola lembaga untuk menjaring partisipasi
mereka secara maksimal.
Demikian proposal kami buat dengan harapan dapat diterima permohonan ini sehingga cita-cita untuk
ikut mencerdaskan kehidupan bangsa dapat terwujud sebagaimana impian.
BAB. I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Memasuki millennium baru, dengan ditandai penerapan profesionalisme dan teknologi tinggi diberbagai
bidang kehidupan merupakan keharusan bila bangsa ini tidak ingin tertinggal dari bangsa lain di dunia.
Pemerintah dan masyarakat, dengan berbagai daya dan upaya, serta anggaran yang tidak kecil, mulai
proses pendidikan, Sumber Daya Manuasia (SDM) dipersiapkan guna menyongsong abad baru tersebut.
Ilmuan dan sarjana dengan berbagai starta dan disiplin ini dilahirkan berbagai perguruan tinggi baik
negeri maupun swasta dan jumlahnya kian meningkat tiap tahunnya.
Selain hal tersebut di atas sebagaimana kita ketahui bersama, saat memasuki millennium baru, kemelut
resesi kehidupan manusia turut mengiringi diberbagai bidang kejuruan. Korupsi kolusi dan nepotisme
tumbuh subur bak jamur dimusim hujan. Kesemena-menaan, kerusuhan terjadi diberbagai daerah.
Bahkan tidak sedikit darah anak bangsa tumpah dengan sia-sia. Kenakalan remaja dan juga Narkoba
yang mulai menjamah anak di tingkat sekolah dasar dan ibu rumah tangga, merupakan satu kengerian
tersendiri. Melihat kenyataan tersebut, kita bangsa Indonesia perlu bertanya, adalah kekeliruan dalam
proses pendidikan yang telah kita lakukan selama ini, atau adalah sebagian pendidikan yang sengaja
atau tidak, yang telah kita tinggalkan. Hal tersebut memerlukan bahasan dari berbagai pihak, khususnya
pemerhati pendidikan di Negeri ini.
C. Sasaran
1. Untuk mengajarkan santri dan mensosialisasikan menjahit
2. Untuk meningkatkan dalam belajar menjahid
3. Untuk mempersiapkan para santri untuk lebih unggul dalam belajar menjahit
BAB II
PROFIL LEMBAGA
Propfil Pondok Pesantren Darul Muttaqien
11. Pendidikan dan Da’wah yang digarap 1. Pendidikan Tipe Pesantren Salafiyah
2. Madrasah Diniyah Takmiliyah Ula-Wustha
3. Pengajian Rutin Muslimin-Muslimat
4. Amtsilati & Al-Qur’an
5. Ketrampilan
6. Kursus Komputer ,Menjahit, Membordir,Seni Kali
grafi, Seni Hadroh.
12. Pembiayaan Santri : Gratis SPP (dibiayai dari hasil unit usaha
Pesantren )
BAB III
PENUTUP
Proposal ini merupakan satu upaya untuk menjelaskan arah perencanaan dan pelaksanaan Pondok
Pesantren Raudhatul Islam, sebagai sarana Pendidikan Islam untuk membantu santri mencapai tujuan.
Besar harapan kami pengurus dengan terselesainya proposal bantuan peralatan pelatihan kereja untuk
bidang menjahit yang bertujuan untuk meningkatkan sumber daya manusia dan dapat memperoleh
dukungan dari Bapak Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas. untuk butuhkan
sehingga berjalan lancar dan sukses.
Yang bertanda tangan dibawah ini kami Kepala Desa Umbulrejo Kecamatan Umbulsari Kabupaten
Jember, menerangkan dengan sebenarnya bahwa :
Pondok Pesantren Darul Muttaqien tersebut diatas dibawah naungan Yayasan ”Darul Muttaqien AL-
ishaqy” dan benar-benar berdomisili di Desa Umbulrejo Kecamatan Umbulsari Kabupaten Jember masih
berjalan aktif.
Demikian surat keterangan ini untuk menjadikan maklum adanya dan dapat digunakan seperlunya.
MUKHOLIS. SH
PONDOK PESANTREN PUTRA-PUTRI
DARUL MUTTAQIEN
Jln Semboro KM.3 RT 003 RW 003 Kel. Umbulrejo
Kec. Umbulsari Kab. Jember Telp. (0336) 441 887.HP.081336703041
No.
Uraian Kegiatan
Jumlah
Harga Satuan (Rp.)
Total Harga
(Rp)
1.
Beli Mesin Jahit Juki Trendy 7000
15 Buah
@. 5.500.000.-
82.500.000.-
2.
Beli Mesin Bordir Juki
10 Buah
@. 6.000.000.-
60.000.000.-
3.
Beli Mesin Obras Singer
5 Buah
@. 3.250.000.-
16.250.000.-
4.
Beli Gunting
15 Buah
@. 50.000.-
750.000.-
5.
Beli Meteran Skala
15 Buah
@. 15.000.-
225.000.-
6.
Penggaris Potong
15 Biji
@. 10.000.-
150.000.-
7.
Beli Kapur Potong
5 Doss
@. 25.000.-
125.000.-
JUMLAH
160.000.000,-
SEKRETARIS : JARMIAIK
SEKSI-SEKSI
3. PEMBANGUNAN : SELAM
4. KEAMANAN : SUWANDI
Nomor : /LPK/X/2012
Lampiran : 1(satu) berkas proposal
Perihal : Kursus Para Propesi Tahun 2012
Kepada yang terhormat :
BANK BRI CABANG TANGERANG
Di_
Tangerang
Assalammu’alaikum Wr.Wb
Diberitahukan dengan hormat bahwa di kabupaten Tangerang bagian utara terdapat sekitar 150
(seratus lima puluh) home Industri yang memanfaatkan bahan dasar kain sebagai bahan baku
utama. Tak pelak lagi keberadaan jenis usaha ini telah ikut serta memelihara lingkungan menjaga
ekosistem bumi dari bahaya limbah industry, menyediakan lapangan kerja dan menumbuhkan
semangat swadaya, serta mengolah limbah yang tidak berguna menjadi prodak yang memiliki nila
ekonomi. Sayangnya, usaha swadaya ini belum menjadi optimal karena kompetensi dan daya
serap tenaga kerja yang rendah, modal usaha yang tidak memadai serta alat-alat produksi yang
masih terbatas dan dalam bentuk yang sederhana. Selain itu, pengelolaan usaha pun belum
mempertimbangkan hasil produksi serta dalam melakukan pemasaran.
Sehubungan dengan hal ini LPK BILKIS IMMAWATI mengajukan Proposal Kursus para propesi di
wilayah Kab. Tangerang bagian utara. Sebagai bahan pertimbangan, bersama ini disertakan
kerangka acuan kursus para propesi berikut data-data lembaga.
Demikian permohonan ini disampaikan. Atas perhatian dan kerjasamanya di haturkan terima
kasih.
Wassalammu’alaikum Wr.Wb.
Tangerang,November, 2012
MENGETAHUI PELAKSANA PROGRAM KURSUS MENJAHIT
LPK BILKIS IMMAWATI LPK BILKIS IMMAWATI
KETUA
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur pada tuhan yang maha kuasa, LPK BILKIS IMMAWATI
mengajukan proposal sebagai acuan pelaksanaan program kursus para profesi dengan bidang
keterampilan menjahit di wilayah Kab. Tangerang bagian utara Prop. Banten Tahun 2012.
Melalui program ini diharapkan terjadi perubahan kultur dikalangan masyarakat yang memiliki
sikap dan etos kerja yang tinggi serta semangat kemandirian dalam berwira usaha, hal ini sebagai
upaya meningkatkan harkat dan kualitas hidup generasi muda.
Pemberdayaan potensi kemasyarakatan di bidang sosial, budaya dan ekonomi merupakan
tanggung jawab semua pihak baik pemerintah maupun masyarakat untuk secara bersama-sama
dalam menggagas kepedulian pada sesama.
Demikian Proposal ini kami susun dan disampaikan untuk menjadi bahan pertimbangan dalam
proses seleksi.
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Menyikapi permasalahan pengangguran dan kemiskinan yang menyangkut kerana sosial ekonomi
merupakan masalah besar bangsa Indonesia yang memerlukan problem Solving secara
komperhensif. Menurut data BPS Februari 2008 Jumlah pengangguran terbuka sebanyak 9,43 juta
orang (8,64 %), per- Agustus 2008 berjumlah 9,39 juta orang (8,39) dari total angkatan kerja 111,4
juta orang. Pengangguran terbuka didominasi lulusan sekolah menengah kejuruan sebesar
14,31%, perguruan tinggi 12,59%, diploma 11,21%, lulusan SMP 9,39%, dan lulusan dasar 4,57%,
dari jumlah pengangguran. Jumlah pengangguran tersebut diperkirakan akan bertambah dengan
adanya krisis keuangan global sebesar 20 juta orang sehingga dari jumlah pengangguran
sebelumnya 9 juta orang akan bertambah menjadi 21 juta orang di tahun 2012.
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya peningkatan angka pengangguran di Indonesia antar
lain :
1. Jumlah pencari kerja lebih besar dari jumlah peluang kerja yang tersedia (kesenjangan
antara supply and the demand)
2. Kesenjangan antara kompetensi pencari kerja dengan kompetensi yang dibutuhkan oleh
pasar kerja (mis-match)
3. Masih adanya anak putus dan lulus sekolah tidak melanjutkan dan tidak terserap oleh dunia
kerja/berusaha mandiri karna ketiadaan keterampilan yang memadai (unskill labour).
4. Terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK karna krisis global).
5. Terbatasnya sumber daya alam di Kota yang tidak memungkinkan lagi warga masyarakat
untuk mengolah sumber daya alam menjadi mata pencaharian.
Dari kelima faktor tersebut yang dominan adalah faktor pertama sampai ketiga yang
menyebabkan pengangguran di Indonesia saat ini. Dari gambaran tersebut diatas maka diperlukan
pemberdayaan kepemudaan melalui program kewirausahaan menjadi skala prioritas untuk
mengatasi percepatan menurunkan angka pengangguran. Dampak yang di berikan atas
pengagguran yang mayoritas
adalah dikalangan pemuda atau menimbulkan gejolak sosial dan ekonomi dan pada gilirannya
akan terjadi penyalagunaan narkoba, kriminalitas, pergaulan bebas, premanisme, trafficking dan
lain sebagainya.
Kondisi tersebut akan mengganggu pembangunan disegala bidang dan stabilitas nasional maka
Direktur Pembinaan Kursus Lan Kelembagaan Direktorat Jendral PNFI Defdiknas mengadakan
program kursus para propesi melalui lembaga keterampilan kursus sebagai salah satu solusi
mengatasi masalah pengangguran, kimiskinan dan masalah sosial lainnya dalam pemberdayaan,
pengembangan dan perlindungan pemuda. Keberadaan LPK Bilkis Immawati merasa terpanggil
untuk urut bertpartisipasi melalui program ini dalam rangka mengatasi problematika kepemudaan
di bidang ekonomi dan sosial.
Program kursus para propesi (KPP) merupakan salah satu bentuk program pemberdayaan propesi
kepemudaan yang diprioritaskan pada pemuda usia produktif yang tidak sekolah, pengangguran
karena tidak memiliki keterampilan, yang tergolong miskin dengan menitikberatkan pada
pendidikan dan pelatihan keterampilan (vocational) sesuai dengan kebutuhan pasar, dunia usaha
dan industri, serta potensi lokal yang layak dikembangkan menjadi usaha ekonomi.
Pendekatan Kursus Para Profesi (KPP) adalah salah bentuk penyelesaian masalah membantu
penanganan degradasi moral kerja dan semangat kewirausahaan dikalangan generasi muda
melalui program pelatihan keterampilan kegiatan usaha menjahit diharapkan tercipta mentalitas
kerja yang tangguh dan pencerahan dalam pembangunan semangat kewirausahaan yang memiliki
kemandirian, profesionalisme dan daya saring yang tinggi.
Membekali dengan kemampuan dasar keterampilan usaha menjahit manajemen, akutansi,
membentuk jaringan kemitraan dengan dunia usaha agar pasca pendidikan kecakapan hidup (life
skill) akan terwujud perubahan sikap mental dan terbentuk jaringan kemitraan dengan pemangku
(stake holder) lainnya dalam konteks pengembangan usaha.
Dasar pemikiran di atas menjadikan wilayah pantura Kab. Tangerang, Prop. Banten dan menjadi
pemilihan program menjahit didasarkan dan di dukung oleh bermacam aspek antara lain :
a. Posisi geografis wilayah pantura kab. Tangerang berada pendampingan dengan DKI
Jakarta yang merupakan pusat pemerintahan, perdagangan dan industri yang relevan dengan
potensi sebagai wilayah penyangga ibu kota Negara untuk mengembangkan potensi daerah dan
masyarakat Kab. Tangerang pada gilirannya akan memberikan dampak positif secara langsung
maupun tidak langsung dengan konsep pengembangan potensi kewilayahan atau daerah yang
didukung dengan infrastruktur dan sumber daya manusia yang memadai.
b. Pengembangan potensi dan unggulan penghasilan daerah ; tersedianya dengan mudah
sarana dan prasarana seperti teknologi dan bahan baku pendukung usaha secara mandiri serta
terbentuknya peluang lapangan kerja di pasar jasa perdagangan dan industri yang secara
signifikan akan meningkatkan taraf hidup masyarakat dan kontribusi pada peningkatkan PAD
(Penghasilan Asli Daerah). Juga tersedianya tenaga kerja terampil yang siap bekerja di sector
garmen, bermuara terjadinya penguatan SDM dalam upaya peningkatan kualitas hidup
masyarakat agar terciptanya iklim berusaha dan bekerja yang sehat dengan pemanfaatan potensi
lokal dan IPTEK yang berorientasi pasar.
c. Dampak positif diharapkan dari program dirasakan manfaatnya secara langsung atau
tidak langsung di wilayah kerja proyek/program diselenggarakan, diantaranya akan di bentuk
kultur baru dalam berusaha dan bekerja di bidang keterampilan menjahit. Terbentuknya sentra
produksi kepemudaan keterampilan menjahit yang di upayakan terjadi kerjasama dengan jaringan
kemitraan di bidang jahit menjahit pasca produksi, maka perlu di bentuk wahana fasilitas melalui
kelompok Usaha Bersama di harapkan menjadi basis utama dalam pengembangan usaha pasca
program pendidikan kecakapan hidup (life skill).
2. Tujuan Program
Melaksanakan Program Kursus Para Profesi (KPP) melalui lembaga pelatihan keterampilan yang
bermuatan pendidikan kecakapan hidup dengan kegiatan usaha menjahit, yang bertujuan sebagai
berikut :
a. Memberdayakan lembaga pelatihan kursus untuk berpartisipasi dalam mengentasan
pengangguran dan kemiskinan dalam upaya mengurangi angka pengangguran.
b. Memberdayakan para pemuda usia produktif untuk meningkatkan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap mental sesuai dengan kebutuhan atau peluang pasar kerja pada Dunia
Usaha dan Dunia Industri (DUDI) dan atau berusaha mandiri.
c. Membekali pengetahuan dan keterampilan berbasiskan kecakapan hidup keterampilan
usaha menjahit agar mampu meningkatkan kualitas hidup dalam rangka memperbaiki kondisi
sosial ekonomi dikalangan pemuda.
b. Terciptanya budaya entrepreneurship (wirausaha) dan etos kerja yang tinggi di kalangan
pemuda dalam menghadapi dunia usaha dan kerja serta memiliki kompetensi dalam membangun
jaringan kemitraan dengan pemangku kepentingan (stake holder), melalui komunitas kelompok
usaha bersama sebagai bentuk konkrit dalam membangun budaya usaha dan kerja yang mandiri.
BAB II
KEGIATAN PENYELENGGARAAN
Bidang-bidang :
· Administrasi / TU : AHMAD SOBARI
· Pendidikan Kecakapan Hidup : ARSOMA,S.E
· Kemitraan dan Kemadirian : RATMONO,S.E
· Humas dan Publikasi : TAUFIK
Uraian tugas dan tanggung jawab pengurus sebagai berikut :
· Ketua : merencanakan, melaksanakan, mengawasi
dan mengevaluasi pada setiap program pendidikan luar sekolah dibantu oleh penanggung
jawab masing-masing program.
· Sekretaris : membantu, ketua, dalam kegiatan mencatat
mengolah
dan menganalisis hal-hal yang berkaitan dengan
kegiatan lembaga.
· Bendahara : membantu ketua dalam mencatat dan
mengendalikan keuangan lembaga
3. Jadwal Kegiatan
Dalam melaksanakan Program Kursus Profesi (KPP) lembaga pelatihan keterampilan yang
bermuatan pendidikan kecakapan hidup dengan keterampilan usaha menjahit dengan jadwal
kegiatan sebagai berikut :
2
Identifikasi calon peserta
3
Identifikasi lokasi program
4
Identifikasi narasumber
5
Identifikasi kemitraan
6
Pengajuan proposal
7
Penetapan program
8
Pelaksanaan program
9
Pemagangan peserta
10
Pasca program/Pendampingan
11
Monitoring dan evaluasi
12
Laporan pelaksanaan program
4. Jadwal Kegiatan
Sasaran peserta program kewirausahaan melalui lembaga kursus dan pelatihan yang bermuatan
pendidikan kecakapan hidup sebagai berikut :
5. Tenaga Pendidik/Narasumber/Instruktur
Penyelenggaraan program kursus para profesi (KPP) melalui pendidikan kecakapan hidup
dengan keterampilan menjahit dengan tenaga pendidik / instruktur kegiatan sebagai berikut :
No
Narasumber
Kompotensi
Lembaga/Instansi
1
KOMARUDIN
Monifation
LPP-UMKM
2
ASEP SURYATNA
Marketing
LPK-BILKIS IMMAWATI
3
SALURI.SPd
Enterpreneurship
YAYASAN KAWASA
4
ARSOME.SE
Bisnis Plan
YAYASAN KAWASA
5
RATMONO,S.E
Disiplin Usaha
YAYASAN KAWASA
6
SURYADI & ARIEF,HENDRIK
Keterampilan Menjahit
LPK-BILKIS IMMAWATI
7
SURYADI & ARIEF,HENDRIK
Mekanik Mesin Jahit
LPK-BILKIS IMMAWATI
6. Mitra Kerja
Penyelenggaraan program Kursus Para Profesi (KPP) melakukan kemitraan dengan unit mitra
usaha lembaga dan LPP-UMKM ( Lembaga Pembiayaan dan Pengembangan Usaha Mikro Kecil
Menengah) Kab. Tangerang dalam rangka Permodalan dan Pengenbangan Pesera kursus pasca
pelatihan yang bergerak dan sekaligus memasarkan hasil produksi peserta Kursus (terlampir profil
lembaga dan MOU/akad kerjasama.
BAB III
JADWAL DAN MATERI PELATIHAN
1. Materi Pelatihan
Program kewirausahaan masyarakat melalui lembaga kursus berbasis pendidikan kecakapan hidup
dengan materi pelatihan sebagai berikut :
No
Hari/Tgl
Jam
Mata Pelatihan
Narasumber
Penanggung Jawab
1
Senin,10-Jan-2013
08.00-08.45
Registrasi
-
Panitia
08.45-09.30
Upacara pembukaan
-
09.30-10.00
Istirahat
-
10.00-10.45
Achievement monifation
Ir.Endang Rukmana
Panitia
10.45-11.30
Achievement monifation
Ir.Endang Rukmana
Panitia
11.30-12.15
Dasar Kewirausahaan
Arsoma.SE
Panitia
12.15-14.00
Istirahat
-
14.00-14.45
Dasar Kewirausahaan
Arsoma.SE
Panitia
14.45-15.30
Sikap kewirausahaan
Arsoma.SE
Panitia
15.30-16.00
Istirahat
-
16.00-16.45
Sikap kewirausahaan
Arsoma.SE
Panitia
2
Selasa,11-Jan-2013
08.45-09-30
Kepemimpinan
M.El Furqon
Panitia
09.30-10.00
Istirahat
-
10.00-10.45
Kepemimpinan
M.El Furqon
Panitia
10.45-11.30
Disiplin dlm dunia usaha
Saluri.SPd
Panitia
11.30-12.15
Disiplin dlm dunia usaha
Saluri.SPd
Panitia
12.15-14.00
Istirahat
-
14.00-14.45
Keterampilan menjahit
Arief
Panitia
14.45-15.30
Tehnik memotong aneka model
Arief
15.30-16.00
Istirahat
16.30-16.45
Tehnik Pengemasan
Asep Supriyatna
2. Strategi Pelatihan
Pelaksanaan proses pelatihan program kursus para profesi (KPP) melalui lembaga pelatihan kursus
berbasis pendidikan kecakapan hidup dengan menggunakan pendekatan strategi pelatihan
sebagai berikut :
a. Proses Pelatihan
Program pelatihan kursus para profesi menggunakan pendekatan pendidikan orang dewasa
(andrologi) yang di awali dengan memberikan materi pembelajaran yang bersifat teoritis aplikatif,
pengembangan wawasan yang bermuara pada peningkatan ilmu pengetahuan serta keterampilan
praktis.
b. Proses Evaluasi dan Monitoring
Aktivitas evaluasi pembelajaran selama pendidikan merupakan metode pengukuran kualitas dan
kuantitas kemampuan daya serap peserta didik dalam mentranspormasikan ilmu pengetahuan
dan keterampilan praktis selama kegiatan berlangsung. Kegiatan monitoring / pengawasan
dilakukan dari awal kegiatan sampai akhir kegiatan agar tercipta suasana proses belajar dan
mengajar yang efektif dan efisien.
c. Praktek, Pemagangan dan Pendampingan
Pasca pelatihan program kursus para profesi melalui lembaga pelatihan keterampilan berbasis
kecakapan hidup peserta di berikan alokasi waktu di Workshop selama 6 (enam) hari merupakan
bagian aplikasi ilmu pengetahuan, wawasan, dan keterampilan praktis yang diperoleh selama
pendidikan. Kegiatan pemagangan dilaksanakan selama 3 (tiga) bulan dilokasi unit mitra usaha LPK
Bilkis Immawati. Dan pendampingan dilakukan selama 1 tahun dalam rangka pembinaan,
pengembangan dan pemberdayaan potensi peserta didik agar tingkat kemandirian dapat di
aktualisasikan.
d. Hasil dan Dampak yang di Harapkan
Peserta program kursus para profesi diharapkan memiliki kemampuan ilmu pengetahuan,
teknologi keterampilan yang memadai agar tercipta transformasi perkembangan teknologi dan
keterampilan praktis serta member dampak personalitas pada peserta dunia usaha dan industry
atau berwirausaha / bekerja mandiri dalam masyarakat produktif / kelompok belajar usaha juga
member dampak positif pada masyarakat dilingkugan peserta didik.
3. Hasil yang akan di Capai
Pada peserta program kursus para profesi (KPP) dengan keterampilan menjahit diharapkan hasil
yang akan dicapai sebagai berikut :
No
Indikator
Kualitatif
a
Pembiayaan
Pengalokasian dana dapat terserap sesuai dengan perencanaan awal program
b
Peserta
Peserta pendidikan sejumlah 50 orang dapat mengikuti seluruh tahapan kegiatan pendidikan
kecakapan hidup dengan baik diharapkan lulus 100% dengan sertifikat
c
Instruktur
Instruktur yang memiliki kompetensi di bidangnya dapat menghadiri setiap rangkaian kegiatan
sesuai dengan jadwal pembelajaran yang sudah ditentukan
d
Materi Pelatihan
Materi pelatihan yang di berikan diharapkan dapat meningkatkan ilmu pengetahuan, teknologi
dan keterampilan praktis para peserta
e
Fasilitator
Fasilitator atau penyelenggara diharapkan mampu mengelola kegiatan sesuai dengan
perencanaan program
f
Fasilitas Gedung
Tersedianya fasilitas pendukung sesuai dengan kebutuhan pendidikan kecakapan hidup yang
berorientasi pada keterampilan menjahit
BAB IV
RENCANA PENGGUNAAN ANGGARAN
1. Honor Instruktur / Narasumber
a. Instruktur
· Rp 10.000 X 8 Jam X 26 hari X 6 Bulan : Rp. 12.480.000,000
b. Narasumber dan panitia pembukaan acara
· Rp 200.000 X 2 hari X 10 orang : Rp. 4.000.000,000
2. Pemakaian Listrik
· Rp.500.000 X 6 bulan : Rp. 3.000.000,00
3. Perawatan Mesin
· Rp. 100.000 X 11 unit X 6 bulan : Rp. 6.600.000,00
4. Biaya Pemakaian Jarum / Sperpart Mesin
· Rp. 20.000 X 10 unit X 6 bulan : Rp. 1.200.000,00
5. Biaya Akomodasi Pemeliharaan tempat
· Rp. 500.000 X 6 bulan : Rp. 3. 000.000,00
6. Administrasi / ATK / Dokumentasi dan Publikasi
· Rp. 150.000 X 6 bulan : Rp. 900.000,00
7. Bahan Praktek / Modul
· Rp. 250.000 X 50 peserta kursus : Rp. 12.500.000,00
8. Biaya Evaluasi / sertifikasi
· Rp. 200.000 X 50 peserta : Rp. 10. 000.000,00
9. Honor Suvervisor
· Rp. 1800.000 X 6 bulan : Rp. 10. 000.000,00
10. Biaya Monitoring dan Pelaporan
· Rp. 1. 820.000 X 6 bulan X 1orang : Rp. 10. 920.000,00
Jumlah : Rp. 74.200.000,00
terbilang :
(Tujuh Puluh Empat Juta Dua Ratus Ribu Rupiah)
BAB V
PENUTUP
Demikian proposal ini kami susun mudah-mudahan dapat menjadi acuan untuk
mnetapkan program pendidikan luar sekolah yang bermuatan life skill. Atas perhatian dan
kerjasamanya saya haturkan terima kasih