DEFINISI OPERASIONAL
VARIABEL PROGRAM POKOK PELAYANAN
PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS
71
TAHAPAN DESA/KELURAHAN SIAGA AKTIF
BERDASARKAN KEPMENKES NO. 1529 TAHUN 2010
KPM/Kader Teknis Sudah ada min. 2 orang Sudah ada 3-5 orang Sudah ada 6-8 orang Sudah ada 9 orang atau
lebih
Kemudahan Akses Ya Ya Ya Ya
Pelayanan Kesehatan
Posyandu & UKBM Posyandu ya, Posyandu & Posyandu & Posyandu &
Aktif UKBM lainnya tidak aktif 2 UKBM lainnya aktif 3 UKBM lainnya aktif 4 UKBM lainnya aktif
Dukungan dana untuk Sudah ada dari pemerintah Sudah ada dari pemerintah Sudah ada dari pemerintah Sudah ada dari pemerintah
kegiatan kesehatan di desa desa dan kelurahan serta desa dan kelurahan serta desa dan kelurahan serta desa dan kelurahan serta
dan kelurahan belum ada sumber lainnya satu sumber lainnya baik dua sumber lainnya yaitu dua sumber lainnya yaitu
masyarakat ataupun dunia masyarakat dan dunia masyarakat dan dunia
usaha usaha usaha
Peran Masyarakat dan Ada peran aktif masyarakat Ada peran aktif masyarakat Ada peran aktif masyarakat Ada peran aktif masyarakat
Organisasi namun tidak ada peran yang didukung peran aktif yang didukung peran aktif yang didukung peran aktif
Kemasyarakatan aktif ormas satu ormas dua ormas lebih dari dua ormas
Peraturan Kepala Desa Belum ada Ada, belum Ada, sudah Ada, sudah
atau peraturan direalisasikan direalisasikan direalisasikan
Bupati/walikota
Pembinaan PHBS Rumah Pembinaan PHBS Kurang Pembinaan PHBS minimal Pembinaan PHBS minimal Pembinaan PHBS minimal
Tangga dari 20% rumah tangga 20% rumah tangga yang 40% rumah tangga yang 70% rumah tangga yang
yang ada ada ada ada
Keterangan :
Desa Siaga Belum aktif : jika dari semua indikator Desa Siaga Aktif Pratama ada yang
belum terpenuhi
Desa Siaga Aktif : jika masih ada satu atau lebih indikator berada pada tahap
Pratama Pratama meskipun indikator lainnya sudah di Madya s/d
Mandiri
Desa Siaga Aktif Madya : jika masih ada satu atau lebih indikator berada pada tahap
Madya meskipun indikator lainnya sudah di Purnama s/d
Mandiri
Desa Siaga Aktif : jika masih ada satu atau lebih indikator berada pada tahap
Purnama Purnama meskipun indikator lainnya sudah di Mandiri
Desa Siaga Aktif : jika semua indikator berada pada tahap Mandiri
Mandiri
72
B. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PHBS :
1. Pengkajian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada tatanan Rumah Tangga
a. Rumah tangga dikaji adalah 20 % dari jumlah KK se wilayah kerja Puskesmas ( 20
% KK tiap Desa / Kel ) di wilayah kerjanya selama periode Januari sampai Desember
tahun sebelumnya, Sasaran pengkajian adalah seluruh KK yang ada di wilayah
desa/kelurahan setempat, sejumlah hasil perkalian dimaksud yang dipilih secara
random.
Cara Perhitungan/rumus :
Sasaran Pengkajian :
1. 20 % x Jumlah KK di Desa A = ........... KK
2. 20 % x Jumlah KK di Desa B = ........... KK
3. 20 % x Jumlah KK di Desa C = ........... KK
4. 20 % x Jumlah KK di Desa D = ........... KK
5. 20 % x Jumlah KK di Desa dst = ........... KK
Cara Perhitungan/rumus :
Jumlah Rumah Tangga yang memenuhi 10 Indikator PHBS x100 %
Jumlah sasaran Pengkajian
b. Institusi Pendidikan adalah Jumlah Institusi Pendidikan yang telah diintervensi baik
dengan penyuluhan dan atau bentuk intervensi lainnya (dengan metode apapun) oleh
petugas Puskesmas di wilayah kerjanya pada periode Januari s/d Desember
Cara Perhitungan/rumus :
Jumlah kegiatan penyuluhan / bentuk intervensi lain
x 100 %
2 x Total sarana Pendidikan
c. Institusi sarana kesehatan adalah Jumlah Institusi Kesehatan yang telah diintervensi
baik dengan penyuluhan dan atau bentuk intervensi lainnya ( dengan metode apapun )
oleh petugas Puskesmas di wilayah kerjanya pada periode Januari s/d Desember
Cara Perhitungan/rumus :
Jumlah kegiatan penyuluhan / bentuk intervensi lain
x 100 %
2 x Total Institusi kesehatan
73
d. Institusi TTU adalah Jumlah TTU yang telah diintervensi baik dengan penyuluhan dan
atau bentuk intervensi lainnya ( dengan metode apapun ) oleh petugas Puskesmas di
wilayah kerjanya pada periode Januari s/d Desember
Cara Perhitungan/rumus :
Jumlah kegiatan penyuluhan / bentuk intervensi lain
x 100 %
2 x Total TTU
e. Institusi tempat kerja adalah Jumlah tempat kerja yang telah diintervensi baik dengan
penyuluhan dan atau bentuk intervensi lainnya ( dengan metode apapun ) oleh petugas
Puskesmas di wilayah kerjanya pada periode Januari s/d Desember.
Cara Perhitungan/rumus :
Jumlah kegiatan penyuluhan / bentuk intervensi lain
x 100 %
2 x Total Tempat Kerja
f. Institusi Pondok Pesantren adalah Jumlah Pondok Pesantren yang telah diintervensi
baik dengan penyuluhan dan atau bentuk intervensi lainnya ( dengan metode apapun )
oleh petugas Puskesmas di wilayah kerjanya pada periode Januari s/d Desember
Cara Perhitungan/rumus :
Jumlah kegiatan penyuluhan / bentuk intervensi lain
x 100 %
Total Pondok Pesantren
a. Jumlah Posyandu adalah jumlah posyandu yang ada diwilayah kerja puskesmas
selama periode Januari s/d Desember
Cara Perhitungan/rumus :
Jumlah Posyandu Puri x 100 %
Jumlah Posyandu
D. PENYULUHAN NAPZA adalah semua usaha secara sadar dan berencana yang
dilakukan untuk memperbaiki perilaku manusia sesuai prinsip – prinsip pendidikan
yakni pada tingkat sebelum seseorang menggunakan NAPZA pada kelompok potensial
( generasi muda, tokoh masyarakat, kader dll ) yang dilakukan oleh tenaga kesehatan
tertentu di wilayah kerjanya selama periode Januari s/d Desember.
Cara Perhitungan/rumus :
Jumlah kegiatan penyuluhan NAPZA x 100 %
Jumlah seluruh kegiatan penyuluhan di bidang kesehatan
74
II. UPAYA KESEHATAN LINGKUNGAN
A. PENYEHATAN AIR :
1. Pengawasan Sarana Air Bersih (SAB) adalah kegiatan yang bersifat monitoring (
Inspeksi Sanitasi/IS ) terhadap Sarana Air Bersih ( SAB ) yang ada di wilayah
kerja Puskesmas selama periode Januari s/d Desember . Yang termasuk SAB
antara lain : PDAM, perpipaan, sumur pompa, sumur gali, Perlindungan Mata Air
(PMA), Penampungan Air Hujan (PAH).
Catatan : Sesuai dengan PP nomor : 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan
Sistem Penyediaan Air Minum, istilah air bersih atau sarana air bersih
disebut/dikonotasikan sebagai Air Minum. Sehingga sarana air bersih seperti
PDAM, sistem jaringan perpipaan, sumur gali, sumur pompa, PMA dll disebut
sebagai Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM), sebagaimana disebutkan pada
Bab II Pasal 5.
Cara Perhitungan/rumus :
Jumlah SAB yang di IS x 100 %
Jumlah SAB yang ada
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target 70 % 74 % 78 % 85 %
Sumber data : Data Puskesmas
2. Sarana Air Bersih Yang Memenuhi Syarat Kesehatan adalah SAB dimana
secara teknis sudah memenuhi syarat kesehatan sehingga aman untuk dipakai
kebutuhan sehari-hari (termasuk untuk kebutuhan makan dan munum) selama
periode Januari s/d Desember .
Cara Perhitungan/rumus :
Jumlah SAB yang di IS dan memenuhi syarat kesehatan x 100 %
Jumlah SAB yang di IS dari SAB yang ada
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target 63 % 63,5 % 63,5 % 67 %
Sumber data : Data Puskesmas
3. Jumlah Kepala Keluarga (KK) yang memiliki akses terhadap SAB adalah
Jumlah KK yang memiliki akses terhadap SAB di wilayah kerjanya selama periode
Januari s/d Desember . Akses disini tidak harus memiliki SAB sendiri, bisa dari
SAB umum, kerabat dekat, tetangga dll. Yang dianggap memiliki akses apabila
KK tersebut dengan mudah mendapatkan air bersih yang berasal dari SAB
terdekat.
Cara Perhitungan/rumus :
Jumlah KK yang memiliki akses SAB x 100 %
Jumlah KK yang ada
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target 62,5 % 63 % 63,5 % 67 %
Sumber data : Data Puskesmas.
75
Cara Perhitungan/rumus :
Jumlah TPM yang dibina x 100 %
Jumlah TPM yang ada
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target 80 % 85 % 90 % 95 %
Sumber data : Data Puskesmas
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target 80 % 83 % 87 % 90 %
Sumber data : Data Puskesmas
2. Rumah Yang Memenuhi Syarat Kesehatan adalah suatu kodisi rumah dari segi
fisik (sanitasi) maupun perilaku penghuninya (hygiene) cukup bersih, aman dan
tidak berpotensi menimbulkan kontaminasi atau dampak negatif kesehatan lainnya
selama periode Januari s/d Desember .
Cara Perhitungan/rumus :
Jumlah rumah yang memenuhi syarat kesehatan x 100 %
Jumlah rumah yang ada
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target 75 % 79 % 82 % 85 %
Sumber data : Data Puskesmas
76
SLTA negeri dan swasta ), Hotel, Pasar, Tempat Wisata ( termasuk disini kolam
renang atau pemandian umum ).
Cara Perhitungan/rumus :
Jumlah TTU yang dibina x 100 %
Jumlah TTU yang ada
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target 78 % 82 % 86 % 90 %
Sumber data : Data Puskesmas
2. Tempat Tempat Umum yang memenuhi syarat kesehatan adalah TTU dimana
secara teknis cukup aman untuk dipergunakan dan tidak memiliki resiko negatif
terhadap pengguna, petugas dan lingkungan sekitar di wilayah kerja Puskesmas
selama periode Januari s/d Desember .
Cara Perhitungan/rumus :
Jumlah TTU yang memenuhi syarat kesehatan x 100 %
Jumlah TTU yang ada
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target 79 % 80 % 82 % 85 %
Sumber data : Data Puskesmas
E. KLINIK SANITASI
1. Klinik sanitasi adalah kegiatan pemberian konseling dan tindak lanjut ( misal
kunjungan rumah dll ) terhadap klien guna menganalisa sebab – sebab terjadinya
penyakit serta upaya pemecahannya.
Target yang harus dicapai adalah minimal 2 % dari jumlah pengunjung Puskesmas
atau 50% dari kunjungan penderita (pasien) penyakit berbasis lingkungan.
Catatan : Kegiatan klinik sanitasi ini bersifat kontinyu atau berkelanjutan,
sehingga target atau kegiatan yang harus dilakukan adalah minimal 2 % dari
jumlah pengunjung Puskesmas atau 50% dari kunjungan penderita (pasien)
penyakit berbasis lingkungan dapat dilakukan konseling (sebagai klien).
Sumber data : Data kegiatan Puskesmas
1. Jumlah Kepala Keluarga (KK) yang memiliki akses terhadap Jamban adalah
Jumlah KK yang mengakses terhadap jamban di wilayah kerjanya selama periode
Januari s/d Desember . Akses disini tidak harus memiliki jamban sendiri, tetapi
bisa memanfaatkan jamban dari kerabat dekat, tetangga, jamban umum dll. Yang
dianggap memiliki akses jamban apabila KK tersebut dengan mudah dapat
menjangkau dan memanfaatkan jamban terdekat.
Catatan : STBM adalah merupakan pendekatan untuk merubah perilaku hygiene
dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat dengan metode pemicuan. Didalam
STBM lebih ditekankan pada aspek perilaku melalui kegiatan yang bersifat
pemberdayaan masyarakat (capacity building), sehingga masyarakat yang masih
memiliki kebiasaan buang air besar di sembarang tempat (BABS), dianggap tidak
memiliki akses terhadap jamban. STBM pada dasarnya memiliki 5 (lima) elemen
77
yang diharapkan dapat dilakukan oleh masyarakat, antara lain : tidak buang air
besar di sembarang tempat, mencuci tangan pakai sabun, mengelola air minum dan
makanan yang aman, mengelola sampah dengan benar, mengelola limbah cair
rumah tangga dengan aman. Ini sesuai dengan Kepmenkes nomor :
852/Menkes/SK/IX/2008 tentang Strategi Nasional Sanitasi Total Berbasis
Masyarakat.
Cara Perhitungan/rumus :
Jumlah KK yang memiliki akses jamban x 100 %
Jumlah KK yang ada
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target 65 % 68 % 69 % 72 %
Sumber data : Data Puskesmas
2. Desa/Kelurahan yang sudah ODF (Open Defecation Free) adalah suatu kondisi
dimana masyarakat di desa/kelurahan tersebut sudah tidak ada yang berperilaku
buang air besar di sembarangan tempat tetapi sudah buang air besar di tempat yang
terpusat/jamban sehat selama periode Januari s/d Desember .
Cara Perhitungan/rumus :
Jumlah Desa/Kelurahan yang sudah ODF x 100 %
Jumlah Desa/Kelurahan yang ada
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target 4% 11 % 17 % 24 %
Sumber data : Data Puskesmas.
3. Jamban Sehat adalah jamban yang secara teknis dapat mengurangi resiko
terjadinya penularan penyakit akibat terjadinya kontaminasi terhadap lingkungan
sekitar, tidak berbau dan mudah dibersihkan selama periode Januari s/d Desember
. Prinsip jamban sehat antara lain : dapat mencegah kontaminasi ke badan air,
dapat mencegah kontak antara manusia dan tinja, dapat mencegah bau yang tidak
sedap, tinja di tempat yang tertutup. Hal ini dicapai dengan lubang kloset tidak
berhubungan langsung dengan kotoran (misal dg sistem leher angsa), ada septic
tank dll.
Cara Perhitungan/rumus :
Jumlah jamban yang memenuhi syarat kesehatan x 100 %
Jumlah jamban yang ada
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target 70 % 73 % 76 % 80 %
Sumber data : Data Puskesmas
78
Cara Perhitungan/rumus :
Jumlah Desa/Kelurahan yang diberdayakan x 100 %
Jumlah Desa/Kelurahan yang ada
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target 23,2 % 30 % 42 % 47 %
Sumber data : Data Puskesmas.
Cara Perhitungan/rumus :
Jmlh bayi umur 6-11 bln yg dpt kapsul vit.A dosis tinggi (warna biru) x 100%
Jmlh bayi yang ada diWilayah Kerja Puskesmas.
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target 78% 80% 83% 85%
Sumber data : LB3 Gizi / Form Lap.Vit.A.
2. Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada anak balita (12–59) bulan
adalah jumlah anak balita ( 12 – 59 bln ) mendapat kapsul vitamin A merah
(200.000 IU) 2 x pertahun diwilayah kerjanya selama periode Januari s/d
Desember.
Cara Perhitungan/Rumus :
Jmlh anak umur 12-59 bln yg dpt 2 kaps vit.A dosis tinggi (warna merah) x 100%
Jmlh anak umur 12-59 bln yang ada diwilayah kerja Puskesmas
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target 78% 80% 83% 85%
Sumber data : LB3 Gizi / Form Lap.Vit.A.
3. Pemberian tablet besi (90 tablet) pada ibu hamil adalah Jumlah ibu hamil yang
selama kehamilannya mendapat tablet besi tambah darah sebanyak 90 tablet di
wilayah kerjanya selama periode Januari s/d Desember .
Cara Perhitungan/rumus :
Jmlh Bumil dpt Fe 90 Tablet (Komulatif) x 100%
Jmlh Sasaran Bumil
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target 74% 78% 81% 85%
Sumber data : LB3 Gizi.
4. Bumil KEK adalah Jumlah Bumil KEK yang ditemukan dengan ukuran LILA <
23,5 cm diwilayah kerjanya selama periode Januari s/d Desember .
Cara Perhitungan/rumus :
Jmlh Bumil dgn LILA < 23,5 cm x 100%
Jmlh Bumil yg diperiksa di Wilker Pusk
79
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target 20% 20% 20% 20%
1. Balita gizi buruk mendapat perawatan adalah Jumlah balita Gizi buruk yang
ditemukan mendapat perawatan sesuai standart tatalaksana gizi buruk di wilayah
kerjanya selama periode Januari s/d Desember.
Cara Perhitungan/Rumus :
Jmlh Balita gizi buruk yg dirawat disarana yankes sesuai standar x 100%
Jmlh balita gizi buruk yang ditemukan
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target 100% 100% 100% 100%
Sumber data : KLB Gizi buruk.
2. MP-ASI pada anak usia 6-24 bulan adalah Jumlah Balita BGM usia 6 – 24
bulan dari gakin yang mendapat PMT pemulihan selama 90 hari di wilayah
kerjanya selama periode Januari s/d Desember .
3.
Cara Perhitungan/rumus :
Jmlh Balita BGM (6-24 bln) dari Gakin mendpt MP-ASI 90 hri x 100%
Jmlh seluruh balita BGM (6-24 bln) dari Gakin
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target 100% 100% 100% 100%
4. Pemberian PMT Pemulihan Balita Gizi buruk adalah Jumlah Balita Gizi buruk
yang mendapat PMT Pemulihan selama 90 hari diwilayah kerjanya selama
periode Januari s/d Desember
Cara Perhitungan/rumus :
Jmlh balita gizi buruk yg dpt PMT pemulihan slm 90 hari x 100%
Jmlh Alokasi PMT yg tersedia
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target 100% 100% 100% 100%
Sumber data : LB3 Gizi.
5. Balita Bawah Garis Merah adalah Jumlah balita yang ditimbang setiap bulan
dimana berat badanya berada dibawah garis merah pada KMS di wilayah kerjanya
selama periode Januari s/d Desember .
Cara Perhitungan/rumus :
Jmlh Balita yg Berat badannya berada BGM pd KMS x 100%
Jmlh Balita yg ditimbang.
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target 2,5% 2,5% 2,5% 2,5%
Sumber data : LB3 Gizi.
80
6. Cakupan Rumah tangga yang mengkonsumsi garam beryodium adalah
Jumlah Rumah tangga yang mengkonsumsi garam beryodium di wilayah kerjanya
selama periode Januari s/d Desember .
Target :
Cara Perhitungan/rumus :
Jmlh Desa dg prevalensi gizi kurang & gizi buruk < 15% x 100%
Jmlh desa seluruhnya
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target 80% 80% 80% 80%
Sumber data : PSG.
2. Balita Naik Berat badannya (N/D’) adalah Jumlah balita yang ditimbang setiap
bulan dan naik berat badannya ( lebih besar atau sama dengan kenaikan Berat
Badan Minimal / KBM ) di wilayah kerjanya selama periode Januari s/d Desember.
Cara Perhitungan/rumus :
Jmlh Balita yg naik berat badannya (sesuai KBM) x 100%
Jmlh Balita yg naik dan tidak naik (N+T)
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target 60% 60% 60% 60%
Sumber data : LB 3 Gizi.
3. Persentase balita yang ditimbang berat badannya adalah Jumlah balita yang
ditimbang berat badannya yang ada di wilayah kerjanya selama periode Januari s/d
Desember .
Cara Perhitungan/rumus :
Jmlh balita yg ditimbang berat badannya x 100%
Jmlh balita yang ada
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target 70% 73% 76% 80%
Sumber data : LB3 Gizi.
81
IV. UPAYA IBU DAN ANAK TERMASUK KELUARGA BERENCANA
A. KESEHATAN IBU
1. Pelayanan kesehatan bagi bumil sesuai standar, untuk kunjungan ibu hamil
(K4) adalah Ibu hamil yang mendapat pelayanan ANC sesuai standart dengan
distribusi pelayanan minimal tribulan I : 1 kali, tribulan II : 1 kali, tribulan III : 2
kali oleh petugas kesehatan diwilayah kerjanya .
Cara Perhitungan/rumus :
Bila Kesenjangan 0-5% = 100
Bila kesenjangan > 5% = Toleransi 5% x 100%
Kesenjangan K1-K4(%)
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target < 5% < 5% < 5% < 5%
4. Pelayanan Nifas lengkap sesuai standar adalah Jumlah ibu nifas yang mendapat
pelayanan kesehatan sesuai standart, minimal 3 kali dengan distribusi pelayanan 6
jam pasca persalinan s/d hari ke – 3, minimal 1 kali, hari ke-4 s/d hari ke-28 dan
hari ke-29 s/d hari ke-42, termasuk pemberian Fe Bufas 42 tab, Vit A 200.000 IU 2
kali, Pemberian pertama diberikan pada saat paska persalinan sampai dengan < 7
hari, pemberian kedua diberikan setelah 24 jam dari pemberian pertama.
5. Pelayanan komplikasi kebidanan yang ditangani adalah Jumlah ibu hamil, ibu
bersalin dan ibu nifas dengan risti/komplikasi yang mendapatkan pelayanan sesuai
standart pada tingkat pelayanan dasar dan rujukan diwilayah kerjanya selama
periode Januari s/d Desember .
Pengertian risti/komplikasi adalah kesakitan pada ibu hamil, ibu bersalin dan ibu
nifas yang dapat mengancam jiwa ibu dan atau janin.
82
Cara Perhitungan/rumus : Pencapaian x 100%
20% sasaran ibu hamil
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target 80% 80% 80% 80%
Sumber data : Lap. PWS Kes Ibu.
B. KESEHATAN BAYI
1. Pelayanan neonatal dengan komplikasi yang ditangani adalah Jumlah Neonatal
komplikasi yang mendapat pelayanan oleh nakes di wilayah kerjanya selama
periode Januari s/d Desember .
Neonatal dengan komplikasi adalah Neonatus dengan penyakit dan kelainan yang
dapat menyebabkan kesakitan, kecacadan/kematian, dan Neonatus dengan
komplikasi meliputi trauma lahir,asfiksia, ikterus, hipotermi,TN, sepsis, BBLR <
2500 gr, kelainan congenital, syndrome gangguan pernafasan maupun termasuk
klasifikasi kuning dan merah pada MTBM
2. Pelayanan Neonatal sesuai standar (KN lengkap) adalah Jumlah bayi baru lahir
yang memperoleh pelayanan kesehatan sesuai standart minimal 3 kali dengan
distribusi pelayanan 6 – 48 jam minimal 1 kali, hari 3 – 7 minimal 1 kali, hari 8 –
28 minimal 1 kali. diwilayah kerjanya.
1. Pelayanan kesehatan anak balita adalah jumlah anak usia 1-4 tahun yang
memperoleh pelayanan kesehatan meliputi pemantauan pertumbuhan minimal
8x/tahun, SDIDTK sesuai standar oleh nakes minimal 6 bulan sekali dan
pemberian Vit A 2x (pebruari – agustus) di wilayah kerjanya .
2. Pelayanan kesehatan Anak pra sekolah adalah Jumlah anak usia 5 – 6 tahun
yang memperoleh pelayanan kesehatan meliputi pemantauan pertumbuhan
minimal 8x/thn dan SDIDTK sesuai standar oleh nakes minimal 6 bulan sekali di
wilayah kerjanya.
Cara Perhitungan/rumus :
a. Murid kls 1 SD/MI =
Jmlh murid kls 1 SD/MI & setingkat
yg diperiksa dlm rangka penjaringan kesehatan x 100%
Jmlh riil murid kls 1 SD/MI & setingkat
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target 98% 100% 100% 100%
84
2. Fruekuensi pembinaan kesehatan disekolah adalah Jumlah rata-rata kunjungan
petugas puskesmas ke sekolah dalam rangka pembinaan kesehatan di wilayah
kerjanya selama periode Januari s/d Desember .
Cara Perhitungan/rumus :
a. SD/MI = Jmlh semua kunjungan ptgs pusk ke SD/MI
Jmlh sekolah SD/MI yang ada
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target 7 7 7 7
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target 7 7 7 7
3. Jumlah kader yang dilatih tentang kesehatan adalah Jumlah murid SD/MI,
SMP/MTs, SMS/MA/SMK dan setingkat yang telah dilatih tentang kesehatan oleh
sektor kesehatan atau sektor terkait lainnya di wilayah kerjanya selama periode
Januari s/d Desember .
Cara Perhitungan/rumus :
a. Murid SD/MI & setingkat =
Jmlh kader di sekolah SD/MI & setingkat yg sdh dilatih x 100%
Jmlh selruh mrd di seklh SD/MI & setingkat
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target 10% 10% 10% 10%
85
4. Cakupan pelayanan kesehatan remaja adalah Jumlah remaja ( usia 10 – 19 th )
yang mendapat pelayanan kesehatan (KIE, Pelayanan medis, Pelayanan Konseling
dan Penjaringan Kesehatan) di wilayah kerjanya selama periode Januari s/d
Desember .
Cara Perhitungan/rumus :
Jmlh remaja dpt yankes (KIE,Yan Medis,Pelay.Konseling dan Penjaringan Kesehatan x 100%
Jmlh seluruh remaja dlm proyeksi
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target 80% 82% 84% 87%
Sumber data :Laporan bulanan
2. Cakupan peserta KB baru adalah PUS yang baru pertama kali menggunakan
metode kontrasepsi termasuk mereka yang pasca keguguran, sesudah melahirkan,
atau pasca istirahat minimal 3 bulan selama periode Januari s/d Desember .
Cara Perhitungan/rumus :
Jmlh kasus kegagalan KB x 100%
Jumlah Peserta KB aktif
86
Toleransi :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Toleransi 3,5% 3,5% 3,5% 3,5%
Sumber data : Laporan LB3 – USUB
Cara Perhitungan/rumus :
Jmlh Peserta KB yg mengalami kegagalan (hamil) x 100%
Jumlah Peserta KB aktif
Toleransi :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Toleransi 0,19% 0,19% 0,19% 0,19%
Sumber data : Laporan LB3 – USUB
Cara Perhitungan/rumus :
Jmlh kasus efek samping KB x 100%
Jumlah Peserta KB aktif
Toleransi :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Toleransi 12,5% 12,5% 12,5% 12,5%
Sumber data : Laporan LB3 USUB
2. Cakupan pelayanan diare adalah prosentase jumlah penderita diare yang dilayani
dalam 1 tahun dibagi target penemuan penderita pada tahun yang sama.
Cara Perhitungannya :
Jumlah pndrita diar yang dilayani dlm 1 tahun x 100 %
10% x ( 423 x Jumlah Penduduk)
1000
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target 100 % 100% 100% 100 %
3. Angka penggunaan oralit adalah jumlah penderita diare yang berobat di sarana
kesehatan dan kader dan diberikan oralit untuk penanggulangan dehidrasi dibagi
jumlah penderita diare
87
Cara Perhitungannya :
Jumlah penderita diare yang diberi oralit di sarana kesehatan dan kader x 100 %
Total penderita diare
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target 100 % 100% 100% 100 %
6. Case Fatality Rate KLB Diare adalah jumlah kematian penderita Diare pada saat
terjadi KLB diare di wilayah puskesmas dibagi dengan jumlah penderita diare pada
saat KLB
Cara Perhitungan/Rumus :
Jumlah kematian penderita diare pd saat KLB x 100 %
Jumlah penderita diare
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target <1% <1% <1% <1%
a. ISPA
Cakupan penemuan penderita Pnemonia balita adalah jumlah kasus pnemonia
yang ditanggani dibagi dengan target penemuan kasus ( 10 % jumlah balita )
diwilayah kerja puskesmas
Cara Perhitungannya :
Jumlah penderita pnemonia balita yang ditanggani x 100 %
10 % Jumlah balita
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target 100 % 100% 100% 100 %
b. KUSTA
1. Penemuan Penderita Kusta Baru (Case Detection Rate) adalah jumlah
penemuan penderita kusta baru dalam 1 tahun dihitung dengan membandingkan
100.000 penduduk di wilayah kerja puskesmas
Cara Perhitungan :
jumlah penemuan penderita kusta baru dlm 1 th x 100.000
jumlah penduduk
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target > 10 % dari > 10 % dari > 10 % dari th > 10 % dari
th 2010 th 2011 2012 th 2013
88
2. Proporsi kasus kusta anak adalah prosentase penderita baru anak ( 0 – 14 th )
diantara penderita baru yang ditemukan di wilayah kerja puskesmas
Cara Perhitungan
Jumlah penderita anak ( 0 – 14 th ) yang baru ditemukan dlm 1th x 100 %
penderita yg baru ditemukan dalam periode 1 th yg sama
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target <5% <5% <5% <5%
3. Proporsi kasus kusta Cacat Tk II adalah prosentase penderita baru dengan cacat
tingkat II diantara penderita baru yang ditemukan di wilayah kerja puskesmas.
Cara Perhitungan :
Jumlah penderita dengan cacat tk II yang baru ditemukan pd periode 1 th x 100 %
Jumlah penderita baru yang ditemukan dalam periode 1 tahun yg sama
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target <5% <5% <5% <5%
5. RFT Rate penderita PB adalah jumlah penderita baru PB dari periode kohort 1
tahun yang sama yang menyelesaikan pengobatan tepat waktu 6 dosis (dalam 6-9
bulan)
Cara Perhitungan
jumlah penderita baru PB yang menyelesaikan pengobatan
tepat waktu 6 dosis (dalam 6-9 bulan) x 100 %
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target 95 % 95 % 95 % 95 %
6. RFT Rate penderita MB adalah jumlah penderita baru MB dari periode kohort 1
tahun yang sama yang menyelesaikan pengobatan tepat waktu 12 dosis (dalam 12-
18 bulan)
Cara Perhitungan :
jumlah penderita baru MB yang menyelesaikan pengobatan
tepat waktu 12 dosis (dalam 12-18 bulan) x 100 %
89
c. TB PARU
1. Penemuan suspect penderita TB adalah Jumlah penemuan suspek TB Paru atau
penderita batuk berdahak yang lebih dari 2 minggu yang ditemukan diwilayah
kerja puskesmas
Cara Perhitungan :
1.070 / 100.000 x Jumlah penduduk
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target 70 % 70% 70 % 70 %
Cara Perhitungan :
Jumlah pasien baru BTA positif + Jumlah pasien kambuh x 100 %
Jumlah suspek
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target 5% 5% 10 % 15 %
3. Angka keberhasilan pengobatan pasien baru BTA positif adalah jumlah pasien
TB paru baru BTA positif yang hasil akhir pengobatan dinyatakan sembuh dan
pengobatan lengkap diantara seluruh pasien TB Paru baru BTA positif yang diobati
dan tercatat didalam register TB 03 Kabupaten dalam periode tertentu ( 3 bulan
atau 1 tahun )
Cara Perhitungan :
Jumlah pasien TB paru baru BTA pos sembuh + Pengobatan Lengkap x 100%
Jumlah pasien TB Paru baru BTA positif yang diobati
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target 90 % 90% 90% 90 %
90
2. Kelompok sasaran yang dijangkau adalah kelompok sasaran yang telah dijangkau
atau telah diberikan penyuluhan oleh puskesmas selama periode tertentu di wilayah
kerja puskesmas
Target : 12 kelompok / tahun
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target 100 % 100% 100% 100 %
2. Angka Bebas Jentik (ABJ) adalah jumlah rumah yang bebas jentik dibandingkan
dengan jumlah rumah yang diperiksa jentiknya dalam periode waktu yang sama, di
wilayah kerja puskesmas
Cara Perhitungan :
jumlah rumah yang bebas jentik x 100 %
jumlah rumah yang diperiksa jentiknya
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target > 95% > 95% > 95% > 95%
G.MALARIA
1. Penderita malaria yang dilakukan pemeriksaan Sediaan Darah (SD) adalah
Jumlah kasus klinis malaria yang diperiksa SD nya secara laboratorium dari jumlah
kasus klinis malaria yang ada di wilayah kerja puskesmas
Cara Perhitungan/Rumus :
Jumlah kasus klinis malaria yang diperiksa secara laboratorium x 100%
91
jumlah kasus malaria
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target 100 % 100% 100% 100 %
3. Penderita positif malaria yang di Follow up adalah jumlah kasus malaria yang
sampai hasil pemeriksaan laboratoriumnya negatif dilakukan follow up
pengobatannya pada hari ke 7 , 14 dan 28.
Cara Perhitungan/Rumus :
jumlah kasus malaria yang telah dilakukan follow up x 100 %
jumlah kasus malaria
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target 100 % 100% 100% 100 %
Sumber data : Register penderita , registr laboratorium.
1. Cuci luka terhadap kasus gigitan HPR adalah Jumlah kasus gigitan HPR yang
dilakukan cuci luka selama periode 1 tahun di wilayah kerja puskesmas
Cara Perhitungan :
Jumlah kasus gigitan HPR yang dilakukan cuci luka x 100 %
Jumlah kasus gigitan HPR
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target 100 % 100% 100% 100 %
2. Vaksinasi terhadap kasus gigitan HPR yang berindikasi adalah Jumlah kasus
gigitan HPR terindikasi yang mendapatkan vaksinasi selama periode 1 tahun di
wilayah kerja puskesmas.
Cara Perhitungan :
Jumlah kasus gigitan HPR terindikasi yang mendapatkan vaksinasi x 100%
Jumlah kasus gigitan HPR terindikasi
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target 100 % 100% 100% 100 %
92
A. PELAYANAN IMUNISASI
1. Imunisasi HB 0-7 hari pada bayi adalah Hasil cakupan imunisasi HB sebanyak 1
kali pada umur 0 – 7 hari di wilayah kerjanya selama periode Januari s/d Desember
Cara Perhitungan/rumus :
Jmlh cakupan Hb 0-7 hari x 100 %
Jmlh bayi lahir hidup
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target > 90% > 90% > 90% > 90%
Sumber data : Kohort bayi.
2. Imunisasi BCG pada bayi adalah Hasil cakupan imunisasi BCG pada bayi umur
0 – 11 bulan di wilayah kerjanya selama periode Januari s/d Desember .
Cara Perhitungan/rumus :
Jmlh Cakupan BCG 0-11 bln x 100 %
Jmlh bayi lahir hidup
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target > 95% > 95% > 95% > 95%
Sumber data : Kohort bayi
3. Imunisasi DPT/HB 1 pada bayi adalah Hasil cakupan imunisasi DPT/HB 1 pada
bayi umur 2 – 9 bulan di wilayah kerjanya selama periode Januari s/d Desember .
Cara Perhitungan/rumus :
Jmlh Cakupan DPT/Hb.1 x 100 %
Jmlh bayi lahir hidup
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target > 95% > 95% > 95% > 95%
4. Imunisasi DPT/HB3 pada bayi adalah Hasil cakupan imunisasi DPT/HB 3 pada
bayi umur 4 – 11 bulan di wilayah kerjanya selama periode Januari s/d Desember .
Cara Perhitungan/rumus :
Jmlh DPT/Hb.3 x 100 %
Jmlh bayi lahir hidup
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target > 90% > 90% > 90% > 90%
5. Imunisasi campak pada bayi adalah Hasil cakupan imunisasi campak pada bayi
umur 9 – 11 bulan di wilayah kerjanya selama periode Januari s/d Desember .
Cara Perhitungan/rumus :
Jmlh bayi yg mendpt imunisasi campak x 100 %
Jmlh bayi lahir hidup
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target > 90% > 90% > 90% > 90%
93
Jmlh kumulatif cakupan DPT/Hb.1
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target -10 s/d + 10% -10 s/d + 10% 10 s/d + 10% -10 s/d + 10%
8. UCI desa adalah Kelurahan/desa dimana minimal 80 % bayi yang ada didesa
tersebut mendapatkan imunisasi dasar lengkap di wilayah kerjanya selama periode
Januari s/d Desember
Cara Perhitungan/rumus :
Jmlh imunisasi lengkap x 100 %
Jmlh bayi lahir hidup.
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target > 85% > 90% > 95% > 100%
Sumber data : Kohort bayi.
10. Imunisasi campak pada anak kelas 1 SD adalah Hasil cakupan imunisasi
campak pada anak SD/MI kelas 1 di wilayah kerjanya selama periode Januari s/d
Desember .
Cara Perhitungan/rumus :
Jmlh murid SD/MI klas I yang mendpt campak x 100 %
Jmlh murid SD/MI klas I
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target > 98% > 98% > 98% > 98%
94
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target > 98% > 98% > 98% > 98%
12. Imunisasi TT 5 pada WUS (15-49 th) adalah hasil cakupan penapisan dan
imunisasi TT pada WUS dengan status T5 di wilayah kerjanya selama periode
Januari s/d Desember .
Cara Perhitungan/rumus :
Jmlh WUS yg status TT 5 x 100 %
Jmlh WUS tahun yg sama
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target > 85% > 85% > 85% > 85%
13. Imunisasi TT 2 plus bumil (15-49 th) adalah hasil cakupan imunisasi TT pada
ibu hamil dengan status T2 ditambah T3 ditambah T4 ditambah T5 di wilayah
kerjanya selama periode Januari s/d Desember .
Cara Perhitungan/rumus :
Jmlh bumil yg status (T2 + T3 + T4 +T 5) x 100 %
Jmlh bumil tahun yg sama
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target > 85% > 85% > 85% > 85%
Cara Perhitungan/rumus :
Jmlh bulan pemantauan (grafik) suhu lemari es pagi dan sore tiap hari (lengkap harinya) x 100%
Jmlh bulan dalam setahun (12 bulan)
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target 100% 100% 100% 100%
15. Ketersediaan catatan stok vaksin adalah Ketersediaan catatan stok vaksin sesuai
dengan kebutuhan maksimum minimum ditunjukkan dengan pengisian buku stock
vaksin periode Januari s/d Desember .
Cara Perhitungan/rumus :
Stok minimal x 100%
12 bulan
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target 100% 100% 100% 100%
95
16. Pemantauan KIPI per bulan adalah ketersediaan laporan pemantauan KIPI per
bulan ke Kabupaten/Kota (zero report) periode Januari s/d Desember.
Cara Perhitungan/rumus :
Ketepatan waktu x 100%
Jmlh Lap (12 bln)
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target > 80% > 80% > 80% > 80%
Cara Perhitungan/rumus :
Kelengkapan laporan x 100%
Jmlh Lap (12 bln)
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target > 90% > 90% > 90% > 90%
3. Laporan C1 (campak) yang tepat waktu adalah Jumlah laporan C1 yang tepat
waktu sampai dengan tanggal 5 setiap bulan.
Cara Perhitungan/rumus :
Jmlh laporan C1 tepat waktu x 100%
Jmlh Lap (12 bln)
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target > 80% > 80% > 80% > 80%
Cara Perhitungan/rumus :
Jmlh laporan W2 tepat waktu x 100%
Jmlh Lap (52 mgg).
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target > 80% > 80% > 80% > 80%
96
Cara Perhitungan/rumus :
Jmlh laporan yg diterima x 100%
Jmlh Lap (52 mgg)
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target > 90% > 90% > 90% > 90%
7. Grafik penyakit potensial wabah adalah adanya grafik untuk pengamatan pola
penyakit potensial wabah diwilayah kerja puskesmas yang dilakukan setiap
minggu 1 buah
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target 100% 100% 100% 100%
8. Laporan KIPI Zero reporting adalah jumlah laporan zero reporting yang
lengkap.
Cara Perhitungan/rumus :
Ada / tdk ada (laporan yg diterima) x 100%
Jmlh Lap (12 bulan)
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target > 90% > 90% > 90% > 90%
97
VI. UPAYA PENGOBATAN
PENGOBATAN
1. Visite rate adalah Jumlah kunjungan kasus baru dan kasus lama yang dilayani
petugas puskesmas dan jaringannya (Pustu dan Ponkesdes) diwilayah kerja
puskesmas selama periode januari s/d Desember .
Kasus baru adalah pasien yang berkunjung ke Puskesmas dan jaringannya
dengan penyakit yang baru diderita.
Cara Perhitungan/rumus : Jmlh kunj kasus baru dan kasus lama x 100%
Jmlh Penduduk
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target 10% 15% 20% 25%
Sumber data : Laporan Penyakit
2. Contact rate adalah jumlah kontak pasien dengan petugas Puskesmas baik dalam
gedung maupun luar gedung diwilayah kerja Puskesmas selama periode januari s/d
Desember .
Contact rate menggambarkan bahwa kemampuan, ketepatan diagnose dan
pengobatan yang dilakukan pada tiap kasus penyakit oleh petugas Puskesmas,
besarnya kunjungan pasien pada setiap kasus tidak boleh lebih dari 1,5 kali
kunjungan
Cara Perhitungan/rumus : Jmlh kunj kasus baru dan kasus lama
Jmlh kunjungan kasus baru.
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target 1,5 1,45 1,4 1,35
Sumber data : Laporan Penyakit
PEMERIKSAAN LABORATORIOUM
1. Pemeriksaan Hemoglobin pada ibu hamil adalah Pemeriksaan Hb ibu hamil
pada trisemester I diwilayah kerja Puskesmas selama periode januari s/d
Desember.
Cara Perhitungan/rumus :
Jmlh Bumil trisemester I yg diperiksa Hb x 100%
Jumlah Bumil
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target 100% 100% 100% 100%
5. Pemeriksaan Protein urine pada ibu hamil adalah pemeriksaan pada ibu hamil
yang tersangka menderita Pre eklampsi diwilayah kerja Puskesmas selama periode
januari s/d Desember.
Cara Perhitungan/rumus :
Jmlh pemeriksaan protein urine tersangka pre eklamsi x 100%
Jumlah pasien tersangka pre eklamsi
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target 60% 65% 70% 75%
99