Anda di halaman 1dari 29

Lampiran 7

DEFINISI OPERASIONAL
VARIABEL PROGRAM POKOK PELAYANAN
PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS

I. UPAYA PROMOSI KESEHATAN


A. PENGEMBANGAN DESA SIAGA
a) Desa Siaga
adalah desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan kemauan untuk
mencegah dan mengatasi masalah-masalah kesehatan, bencana dan kegawat –
daruratan kesehatan secara mandiri.

b) Desa Siaga Aktif


adalah desa/kelurahan yang penduduknya dapat mengakses dengan mudah pelayanan
kesehatan dasar yang memberikan pelayanan setiap hari melalui Poskesdes atau
sarkes yang ada di wilayah tersebut seperti Pustu, Puskesmas, dll serta penduduknya
mengembangkan UKBM dan melaksanakan surveilans berbasis masyarakat ( meliputi
pemantauan penyakit, kesehatan ibu dan anak, gizi, lingkungan dan perilaku ),
kedaruratan kesehatan dan penanggulangan bencana, serta penyehatan lingkungan
sehingga sehingga masyarakatnya menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS) .

71
TAHAPAN DESA/KELURAHAN SIAGA AKTIF
BERDASARKAN KEPMENKES NO. 1529 TAHUN 2010

PENTAHAPAN DESA SIAGA AKTIF


Dalam bentuk matriks, pentahapan perkembangan Desa/Kelurahan Siaga
Aktif tersebut di atas dapat digambarkan sebagai berikut

KRITERIA PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI


Forum Masyarakat Ada, tetapi Berjalan, tetapi
Desa/Kelurahan belum jalan belum rutin Berjalan setiap tri-wulan, Berjalan setiap Bulan
setiap tri-wulan

KPM/Kader Teknis Sudah ada min. 2 orang Sudah ada 3-5 orang Sudah ada 6-8 orang Sudah ada 9 orang atau
lebih

Kemudahan Akses Ya Ya Ya Ya
Pelayanan Kesehatan

Posyandu & UKBM Posyandu ya, Posyandu & Posyandu & Posyandu &
Aktif UKBM lainnya tidak aktif 2 UKBM lainnya aktif 3 UKBM lainnya aktif 4 UKBM lainnya aktif

Dukungan dana untuk Sudah ada dari pemerintah Sudah ada dari pemerintah Sudah ada dari pemerintah Sudah ada dari pemerintah
kegiatan kesehatan di desa desa dan kelurahan serta desa dan kelurahan serta desa dan kelurahan serta desa dan kelurahan serta
dan kelurahan belum ada sumber lainnya satu sumber lainnya baik dua sumber lainnya yaitu dua sumber lainnya yaitu
masyarakat ataupun dunia masyarakat dan dunia masyarakat dan dunia
usaha usaha usaha

Peran Masyarakat dan Ada peran aktif masyarakat Ada peran aktif masyarakat Ada peran aktif masyarakat Ada peran aktif masyarakat
Organisasi namun tidak ada peran yang didukung peran aktif yang didukung peran aktif yang didukung peran aktif
Kemasyarakatan aktif ormas satu ormas dua ormas lebih dari dua ormas

Peraturan Kepala Desa Belum ada Ada, belum Ada, sudah Ada, sudah
atau peraturan direalisasikan direalisasikan direalisasikan
Bupati/walikota

Pembinaan PHBS Rumah Pembinaan PHBS Kurang Pembinaan PHBS minimal Pembinaan PHBS minimal Pembinaan PHBS minimal
Tangga dari 20% rumah tangga 20% rumah tangga yang 40% rumah tangga yang 70% rumah tangga yang
yang ada ada ada ada

Keterangan :
Desa Siaga Belum aktif : jika dari semua indikator Desa Siaga Aktif Pratama ada yang
belum terpenuhi
Desa Siaga Aktif : jika masih ada satu atau lebih indikator berada pada tahap
Pratama Pratama meskipun indikator lainnya sudah di Madya s/d
Mandiri
Desa Siaga Aktif Madya : jika masih ada satu atau lebih indikator berada pada tahap
Madya meskipun indikator lainnya sudah di Purnama s/d
Mandiri
Desa Siaga Aktif : jika masih ada satu atau lebih indikator berada pada tahap
Purnama Purnama meskipun indikator lainnya sudah di Mandiri
Desa Siaga Aktif : jika semua indikator berada pada tahap Mandiri
Mandiri

Cara Perhitungan/rumus : Jmlh Desa/Kel Siaga aktif x 100%


Jmlh Desa/Kel Siaga terbentuk.

72
B. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PHBS :

1. Pengkajian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada tatanan Rumah Tangga
a. Rumah tangga dikaji adalah 20 % dari jumlah KK se wilayah kerja Puskesmas ( 20
% KK tiap Desa / Kel ) di wilayah kerjanya selama periode Januari sampai Desember
tahun sebelumnya, Sasaran pengkajian adalah seluruh KK yang ada di wilayah
desa/kelurahan setempat, sejumlah hasil perkalian dimaksud yang dipilih secara
random.
Cara Perhitungan/rumus :
Sasaran Pengkajian :
1. 20 % x Jumlah KK di Desa A = ........... KK
2. 20 % x Jumlah KK di Desa B = ........... KK
3. 20 % x Jumlah KK di Desa C = ........... KK
4. 20 % x Jumlah KK di Desa D = ........... KK
5. 20 % x Jumlah KK di Desa dst = ........... KK

Jumlah sasaran pengkajian = ........... KK


(Per wil ker Puskesmas)
b. Rumah tangga Sehat adalah Jumlah rumah tangga yang memenuhi 10 indikator
PHBS sebagai berikut :
1. Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
2. Memberi bayi ASI Ekslusif
3. Menimbang bayi dan Anak balita
4. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
5. Menggunakan air bersih
6. Menggunakan jamban sehat
7. Rumah Bebas Jentik
8. Makan sayur dan buah setiap hari
9. Tidak merokok di dalam rumah
10. Aktifitas fisik

Cara Perhitungan/rumus :
Jumlah Rumah Tangga yang memenuhi 10 Indikator PHBS x100 %
Jumlah sasaran Pengkajian

2. Intervensi & Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat


a. Kelompok Rumah tangga adalah Jumlah kelompok rumah tangga yang telah diintervensi
baik dengan penyuluhan dan atau bentuk intervensi lain (dengan metode apapun) oleh
petugas Puskemas di wilayah kerjanya pada periode Januari s/d Desember di Posyandu.
Cara Perhitungan/rumus :
Jumlah kegiatan penyuluhan atau bentuk intervensi lain x 100 %
6 x Jumlah Posyandu

b. Institusi Pendidikan adalah Jumlah Institusi Pendidikan yang telah diintervensi baik
dengan penyuluhan dan atau bentuk intervensi lainnya (dengan metode apapun) oleh
petugas Puskesmas di wilayah kerjanya pada periode Januari s/d Desember
Cara Perhitungan/rumus :
Jumlah kegiatan penyuluhan / bentuk intervensi lain
x 100 %
2 x Total sarana Pendidikan

c. Institusi sarana kesehatan adalah Jumlah Institusi Kesehatan yang telah diintervensi
baik dengan penyuluhan dan atau bentuk intervensi lainnya ( dengan metode apapun )
oleh petugas Puskesmas di wilayah kerjanya pada periode Januari s/d Desember
Cara Perhitungan/rumus :
Jumlah kegiatan penyuluhan / bentuk intervensi lain
x 100 %
2 x Total Institusi kesehatan

73
d. Institusi TTU adalah Jumlah TTU yang telah diintervensi baik dengan penyuluhan dan
atau bentuk intervensi lainnya ( dengan metode apapun ) oleh petugas Puskesmas di
wilayah kerjanya pada periode Januari s/d Desember
Cara Perhitungan/rumus :
Jumlah kegiatan penyuluhan / bentuk intervensi lain
x 100 %
2 x Total TTU

e. Institusi tempat kerja adalah Jumlah tempat kerja yang telah diintervensi baik dengan
penyuluhan dan atau bentuk intervensi lainnya ( dengan metode apapun ) oleh petugas
Puskesmas di wilayah kerjanya pada periode Januari s/d Desember.
Cara Perhitungan/rumus :
Jumlah kegiatan penyuluhan / bentuk intervensi lain
x 100 %
2 x Total Tempat Kerja

f. Institusi Pondok Pesantren adalah Jumlah Pondok Pesantren yang telah diintervensi
baik dengan penyuluhan dan atau bentuk intervensi lainnya ( dengan metode apapun )
oleh petugas Puskesmas di wilayah kerjanya pada periode Januari s/d Desember

Cara Perhitungan/rumus :
Jumlah kegiatan penyuluhan / bentuk intervensi lain
x 100 %
Total Pondok Pesantren

C. PENGEMBANGAN UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT


(UKBM)

a. Jumlah Posyandu adalah jumlah posyandu yang ada diwilayah kerja puskesmas
selama periode Januari s/d Desember

b. Posyandu Pratama adalah Posyandu dengan nilai tingkat perkembangannya < 50


di wilayah kerja Puskesmas selama periode Januari s/d Desember

c. Posyandu Madya adalah Posyandu dengan nilai tingkat perkembangannya 50 - 69


di wilayah kerja Puskesmas selama periode Januari s/d Desember.

d. Posyandu Purnama adalah Posyandu dengan nilai tingkat perkembangannya 70 -


89 di wilayah kerja Puskesmas selama periode Januari s/d Desember

e. Posyandu Mandiri adalah Posyandu dengan nilai tingkat perkembangannya 90 -


100 di wilayah kerja Puskesmas selama periode Januari s/d Desember

f. Posyandu Purnama Mandiri (PURI) adalah jumlah Posyandu Purnama dan


Mandiri di wilayah kerja Puskesmas selama periode Januari s/d Desember

Cara Perhitungan/rumus :
Jumlah Posyandu Puri x 100 %
Jumlah Posyandu

D. PENYULUHAN NAPZA adalah semua usaha secara sadar dan berencana yang
dilakukan untuk memperbaiki perilaku manusia sesuai prinsip – prinsip pendidikan
yakni pada tingkat sebelum seseorang menggunakan NAPZA pada kelompok potensial
( generasi muda, tokoh masyarakat, kader dll ) yang dilakukan oleh tenaga kesehatan
tertentu di wilayah kerjanya selama periode Januari s/d Desember.

Cara Perhitungan/rumus :
Jumlah kegiatan penyuluhan NAPZA x 100 %
Jumlah seluruh kegiatan penyuluhan di bidang kesehatan
74
II. UPAYA KESEHATAN LINGKUNGAN

A. PENYEHATAN AIR :

1. Pengawasan Sarana Air Bersih (SAB) adalah kegiatan yang bersifat monitoring (
Inspeksi Sanitasi/IS ) terhadap Sarana Air Bersih ( SAB ) yang ada di wilayah
kerja Puskesmas selama periode Januari s/d Desember . Yang termasuk SAB
antara lain : PDAM, perpipaan, sumur pompa, sumur gali, Perlindungan Mata Air
(PMA), Penampungan Air Hujan (PAH).
Catatan : Sesuai dengan PP nomor : 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan
Sistem Penyediaan Air Minum, istilah air bersih atau sarana air bersih
disebut/dikonotasikan sebagai Air Minum. Sehingga sarana air bersih seperti
PDAM, sistem jaringan perpipaan, sumur gali, sumur pompa, PMA dll disebut
sebagai Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM), sebagaimana disebutkan pada
Bab II Pasal 5.
Cara Perhitungan/rumus :
Jumlah SAB yang di IS x 100 %
Jumlah SAB yang ada
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target 70 % 74 % 78 % 85 %
Sumber data : Data Puskesmas

2. Sarana Air Bersih Yang Memenuhi Syarat Kesehatan adalah SAB dimana
secara teknis sudah memenuhi syarat kesehatan sehingga aman untuk dipakai
kebutuhan sehari-hari (termasuk untuk kebutuhan makan dan munum) selama
periode Januari s/d Desember .
Cara Perhitungan/rumus :
Jumlah SAB yang di IS dan memenuhi syarat kesehatan x 100 %
Jumlah SAB yang di IS dari SAB yang ada
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target 63 % 63,5 % 63,5 % 67 %
Sumber data : Data Puskesmas

3. Jumlah Kepala Keluarga (KK) yang memiliki akses terhadap SAB adalah
Jumlah KK yang memiliki akses terhadap SAB di wilayah kerjanya selama periode
Januari s/d Desember . Akses disini tidak harus memiliki SAB sendiri, bisa dari
SAB umum, kerabat dekat, tetangga dll. Yang dianggap memiliki akses apabila
KK tersebut dengan mudah mendapatkan air bersih yang berasal dari SAB
terdekat.

Cara Perhitungan/rumus :
Jumlah KK yang memiliki akses SAB x 100 %
Jumlah KK yang ada
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target 62,5 % 63 % 63,5 % 67 %
Sumber data : Data Puskesmas.

B. PENYEHATAN MAKANAN DAN MINUMAN

1. Pembinaan Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) adalah Kegiatan yang


bersifat monitoring ( Inspeksi Sanitasi/IS ) Tempat Pengelolaan Makanan ( TPM )
yang ada diwilayah Puskesmas sekaligus memberikan pembinaan terhadap
penanggung jawab/pengelola TPM, petugas maupun terhadap penjamah makanan
selama periode Januari s/d Desember . Yang termasuk TPM antara lain : restoran,
rumah makan, depot, jasa boga dan lain – lain.

75
Cara Perhitungan/rumus :
Jumlah TPM yang dibina x 100 %
Jumlah TPM yang ada

Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target 80 % 85 % 90 % 95 %
Sumber data : Data Puskesmas

2. Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) yang memenuhi syarat kesehatan


adalah suatu kodisi TPM dari segi fisik (sanitasi) maupun perilaku petugas
(hygiene) cukup bersih, aman dan tidak berpotensi menimbulkan kontaminasi atau
dampak negatif kesehatan lainnya selama periode Januari s/d Desember .
Cara Perhitungan/rumus :
Jumlah TPM yang memenuhi syarat kesehatan x 100 %
Jumlah TPM yang ada
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target 60 % 65 % 70 % 75 %
Sumber data : Data Kegiatan Puskesmas.

C. PENYEHATAN PERUMAHAN DAN SANITASI DASAR

1. Pembinaan sanitasi perumahan dan sanitasi dasar adalah Kegiatan bersifat


monitoring ( Inspeksi Sanitasi/IS ) rumah sekaligus memberikan pembinaan
terhadap penghuninya di wliyah kerja Puskesmas selama periode Januari s/d
Desember . Yang dimaksud dengan sarana sanitasi dasar antara lain : jamban,
tempat sampah, sarana pembuangan air limbah (SPAL)
Cara Perhitungan/Rumus :
Jumlah rumah yang di IS x 100 %
Jumlah rumah yang ada

Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target 80 % 83 % 87 % 90 %
Sumber data : Data Puskesmas

2. Rumah Yang Memenuhi Syarat Kesehatan adalah suatu kodisi rumah dari segi
fisik (sanitasi) maupun perilaku penghuninya (hygiene) cukup bersih, aman dan
tidak berpotensi menimbulkan kontaminasi atau dampak negatif kesehatan lainnya
selama periode Januari s/d Desember .
Cara Perhitungan/rumus :
Jumlah rumah yang memenuhi syarat kesehatan x 100 %
Jumlah rumah yang ada
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target 75 % 79 % 82 % 85 %
Sumber data : Data Puskesmas

D. PEMBINAAN TEMPAT-TEMPAT UMUM (TTU)

1. Pembinaan sarana tempat-tempat umum adalah kegiatan yang bersifat


monitoring ( Inspeksi Sanitasi/IS ) terhadap Tempat Tempat Umum (TTU) di
wilayah kerja Puskesmas sekaligus memberikan pembinaan ( masukan, sarana,
rekomendasi teknis dll ) terhadap penanggung jawab dan petugasnya di wilayah
kerja Puskesmas selama periode Januari s/d Desember . Yang termasuk TTU disini
adalah diprioritaskan terhadap TTU yang sangat dibutuhkan oleh banyak
masyarakat serta memiliki potensi dampak yang besar terhadap kesehatan
masyarakat, seperti misalnya : Rumah Sakit, Puskesmas, Sekolah ( SD, SLTP,

76
SLTA negeri dan swasta ), Hotel, Pasar, Tempat Wisata ( termasuk disini kolam
renang atau pemandian umum ).
Cara Perhitungan/rumus :
Jumlah TTU yang dibina x 100 %
Jumlah TTU yang ada

Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target 78 % 82 % 86 % 90 %
Sumber data : Data Puskesmas

2. Tempat Tempat Umum yang memenuhi syarat kesehatan adalah TTU dimana
secara teknis cukup aman untuk dipergunakan dan tidak memiliki resiko negatif
terhadap pengguna, petugas dan lingkungan sekitar di wilayah kerja Puskesmas
selama periode Januari s/d Desember .
Cara Perhitungan/rumus :
Jumlah TTU yang memenuhi syarat kesehatan x 100 %
Jumlah TTU yang ada

Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target 79 % 80 % 82 % 85 %
Sumber data : Data Puskesmas

E. KLINIK SANITASI

1. Klinik sanitasi adalah kegiatan pemberian konseling dan tindak lanjut ( misal
kunjungan rumah dll ) terhadap klien guna menganalisa sebab – sebab terjadinya
penyakit serta upaya pemecahannya.
Target yang harus dicapai adalah minimal 2 % dari jumlah pengunjung Puskesmas
atau 50% dari kunjungan penderita (pasien) penyakit berbasis lingkungan.
Catatan : Kegiatan klinik sanitasi ini bersifat kontinyu atau berkelanjutan,
sehingga target atau kegiatan yang harus dilakukan adalah minimal 2 % dari
jumlah pengunjung Puskesmas atau 50% dari kunjungan penderita (pasien)
penyakit berbasis lingkungan dapat dilakukan konseling (sebagai klien).
Sumber data : Data kegiatan Puskesmas

2. Jumlah klien yang sudah mendapat intervensi/tindak lanjut yang diperlukan


adalah Jumlah klien pada klinik sanitasi yang mendapat intervensi atau tindak
lanjut yang benar-benar diperlukan diwilayah kerjanya selama periode Januari s/d
Desember .
Target yang harus dicapai adalah 100 % dari klien yang ditangani, minimal tindak
lanjut yang dilakukan adalah kunjungan rumah dan pemberian
masukan/nasehat/penyuluhan yang perlu.
Sumber data : Data kegiatan Puskesmas.

F. SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT ( STBM )

1. Jumlah Kepala Keluarga (KK) yang memiliki akses terhadap Jamban adalah
Jumlah KK yang mengakses terhadap jamban di wilayah kerjanya selama periode
Januari s/d Desember . Akses disini tidak harus memiliki jamban sendiri, tetapi
bisa memanfaatkan jamban dari kerabat dekat, tetangga, jamban umum dll. Yang
dianggap memiliki akses jamban apabila KK tersebut dengan mudah dapat
menjangkau dan memanfaatkan jamban terdekat.
Catatan : STBM adalah merupakan pendekatan untuk merubah perilaku hygiene
dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat dengan metode pemicuan. Didalam
STBM lebih ditekankan pada aspek perilaku melalui kegiatan yang bersifat
pemberdayaan masyarakat (capacity building), sehingga masyarakat yang masih
memiliki kebiasaan buang air besar di sembarang tempat (BABS), dianggap tidak
memiliki akses terhadap jamban. STBM pada dasarnya memiliki 5 (lima) elemen
77
yang diharapkan dapat dilakukan oleh masyarakat, antara lain : tidak buang air
besar di sembarang tempat, mencuci tangan pakai sabun, mengelola air minum dan
makanan yang aman, mengelola sampah dengan benar, mengelola limbah cair
rumah tangga dengan aman. Ini sesuai dengan Kepmenkes nomor :
852/Menkes/SK/IX/2008 tentang Strategi Nasional Sanitasi Total Berbasis
Masyarakat.

Cara Perhitungan/rumus :
Jumlah KK yang memiliki akses jamban x 100 %
Jumlah KK yang ada

Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target 65 % 68 % 69 % 72 %
Sumber data : Data Puskesmas

2. Desa/Kelurahan yang sudah ODF (Open Defecation Free) adalah suatu kondisi
dimana masyarakat di desa/kelurahan tersebut sudah tidak ada yang berperilaku
buang air besar di sembarangan tempat tetapi sudah buang air besar di tempat yang
terpusat/jamban sehat selama periode Januari s/d Desember .

Cara Perhitungan/rumus :
Jumlah Desa/Kelurahan yang sudah ODF x 100 %
Jumlah Desa/Kelurahan yang ada

Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target 4% 11 % 17 % 24 %
Sumber data : Data Puskesmas.

3. Jamban Sehat adalah jamban yang secara teknis dapat mengurangi resiko
terjadinya penularan penyakit akibat terjadinya kontaminasi terhadap lingkungan
sekitar, tidak berbau dan mudah dibersihkan selama periode Januari s/d Desember
. Prinsip jamban sehat antara lain : dapat mencegah kontaminasi ke badan air,
dapat mencegah kontak antara manusia dan tinja, dapat mencegah bau yang tidak
sedap, tinja di tempat yang tertutup. Hal ini dicapai dengan lubang kloset tidak
berhubungan langsung dengan kotoran (misal dg sistem leher angsa), ada septic
tank dll.

Cara Perhitungan/rumus :
Jumlah jamban yang memenuhi syarat kesehatan x 100 %
Jumlah jamban yang ada

Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target 70 % 73 % 76 % 80 %
Sumber data : Data Puskesmas

4. Pelaksanaan kegiatan STBM oleh Puskesmas adalah suatu kegiatan


pemberdayaan yang dilakukan oleh Puskesmas terhadap masyarakat di
Desa/Kelurahan dimana kegiatan tersebut memiliki tujuan salah satu atau lebih dari
5 elemen STBM selama periode Januari s/d Desember .
Lima (5) elemen kegiatan STBM antara lain : tidak buang air besar di sembarang
tempat, mencuci tangan pakai sabun, mengelola air minum dan makanan yang
aman, mengelola sampah dengan benar, mengelola limbah cair rumah tangga
dengan aman.

78
Cara Perhitungan/rumus :
Jumlah Desa/Kelurahan yang diberdayakan x 100 %
Jumlah Desa/Kelurahan yang ada

Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target 23,2 % 30 % 42 % 47 %
Sumber data : Data Puskesmas.

III. UPAYA PERBAIKAN GIZI

A. PELAYANAN GIZI MASYARAKAT


1. Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada bayi per tahun adalah Jumlah
bayi ( 6 – 11 ) mendapat kapsul vit A biru ( 100.000 IU ) satu kali di wilayah kerja
Puskesmas selama periode Januari s/d Desember.

Cara Perhitungan/rumus :
Jmlh bayi umur 6-11 bln yg dpt kapsul vit.A dosis tinggi (warna biru) x 100%
Jmlh bayi yang ada diWilayah Kerja Puskesmas.

Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target 78% 80% 83% 85%
Sumber data : LB3 Gizi / Form Lap.Vit.A.

2. Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada anak balita (12–59) bulan
adalah jumlah anak balita ( 12 – 59 bln ) mendapat kapsul vitamin A merah
(200.000 IU) 2 x pertahun diwilayah kerjanya selama periode Januari s/d
Desember.

Cara Perhitungan/Rumus :
Jmlh anak umur 12-59 bln yg dpt 2 kaps vit.A dosis tinggi (warna merah) x 100%
Jmlh anak umur 12-59 bln yang ada diwilayah kerja Puskesmas

Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target 78% 80% 83% 85%
Sumber data : LB3 Gizi / Form Lap.Vit.A.

3. Pemberian tablet besi (90 tablet) pada ibu hamil adalah Jumlah ibu hamil yang
selama kehamilannya mendapat tablet besi tambah darah sebanyak 90 tablet di
wilayah kerjanya selama periode Januari s/d Desember .

Cara Perhitungan/rumus :
Jmlh Bumil dpt Fe 90 Tablet (Komulatif) x 100%
Jmlh Sasaran Bumil

Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target 74% 78% 81% 85%
Sumber data : LB3 Gizi.

4. Bumil KEK adalah Jumlah Bumil KEK yang ditemukan dengan ukuran LILA <
23,5 cm diwilayah kerjanya selama periode Januari s/d Desember .
Cara Perhitungan/rumus :
Jmlh Bumil dgn LILA < 23,5 cm x 100%
Jmlh Bumil yg diperiksa di Wilker Pusk

79
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target 20% 20% 20% 20%

Sumber data :LB 3 Gizi.

B. PENANGANAN GANGGUAN GIZI

1. Balita gizi buruk mendapat perawatan adalah Jumlah balita Gizi buruk yang
ditemukan mendapat perawatan sesuai standart tatalaksana gizi buruk di wilayah
kerjanya selama periode Januari s/d Desember.

Cara Perhitungan/Rumus :
Jmlh Balita gizi buruk yg dirawat disarana yankes sesuai standar x 100%
Jmlh balita gizi buruk yang ditemukan

Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target 100% 100% 100% 100%
Sumber data : KLB Gizi buruk.

2. MP-ASI pada anak usia 6-24 bulan adalah Jumlah Balita BGM usia 6 – 24
bulan dari gakin yang mendapat PMT pemulihan selama 90 hari di wilayah
kerjanya selama periode Januari s/d Desember .
3.
Cara Perhitungan/rumus :
Jmlh Balita BGM (6-24 bln) dari Gakin mendpt MP-ASI 90 hri x 100%
Jmlh seluruh balita BGM (6-24 bln) dari Gakin

Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target 100% 100% 100% 100%

Sumber data : LB3 Gizi

4. Pemberian PMT Pemulihan Balita Gizi buruk adalah Jumlah Balita Gizi buruk
yang mendapat PMT Pemulihan selama 90 hari diwilayah kerjanya selama
periode Januari s/d Desember

Cara Perhitungan/rumus :
Jmlh balita gizi buruk yg dpt PMT pemulihan slm 90 hari x 100%
Jmlh Alokasi PMT yg tersedia

Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target 100% 100% 100% 100%
Sumber data : LB3 Gizi.

5. Balita Bawah Garis Merah adalah Jumlah balita yang ditimbang setiap bulan
dimana berat badanya berada dibawah garis merah pada KMS di wilayah kerjanya
selama periode Januari s/d Desember .

Cara Perhitungan/rumus :
Jmlh Balita yg Berat badannya berada BGM pd KMS x 100%
Jmlh Balita yg ditimbang.

Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target 2,5% 2,5% 2,5% 2,5%
Sumber data : LB3 Gizi.
80
6. Cakupan Rumah tangga yang mengkonsumsi garam beryodium adalah
Jumlah Rumah tangga yang mengkonsumsi garam beryodium di wilayah kerjanya
selama periode Januari s/d Desember .

Cara Perhitungan/rumus : Jmlh RT yg konsumsi yodium x 100%


Jmlh RT yang disurvey

Target :

Tahun 2011 2012 2013 2014


Target 77% 80% 85% 90%
Sumber data : Monitoring Garam

C. PEMANTAUAN STATUS GIZI


1. Desa bebas rawan gizi adalah Jumlah Desa / Kelurahan dengan prevalensi status
gizi kurang dan gizi sangat kurang (buruk) berdasarkan index BB/U pada balita <
15 % di wilayah kerjanya selama periode Januari s/d Desember .

Cara Perhitungan/rumus :
Jmlh Desa dg prevalensi gizi kurang & gizi buruk < 15% x 100%
Jmlh desa seluruhnya

Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target 80% 80% 80% 80%
Sumber data : PSG.

2. Balita Naik Berat badannya (N/D’) adalah Jumlah balita yang ditimbang setiap
bulan dan naik berat badannya ( lebih besar atau sama dengan kenaikan Berat
Badan Minimal / KBM ) di wilayah kerjanya selama periode Januari s/d Desember.

Cara Perhitungan/rumus :
Jmlh Balita yg naik berat badannya (sesuai KBM) x 100%
Jmlh Balita yg naik dan tidak naik (N+T)

Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target 60% 60% 60% 60%
Sumber data : LB 3 Gizi.

3. Persentase balita yang ditimbang berat badannya adalah Jumlah balita yang
ditimbang berat badannya yang ada di wilayah kerjanya selama periode Januari s/d
Desember .

Cara Perhitungan/rumus :
Jmlh balita yg ditimbang berat badannya x 100%
Jmlh balita yang ada

Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target 70% 73% 76% 80%
Sumber data : LB3 Gizi.

81
IV. UPAYA IBU DAN ANAK TERMASUK KELUARGA BERENCANA
A. KESEHATAN IBU
1. Pelayanan kesehatan bagi bumil sesuai standar, untuk kunjungan ibu hamil
(K4) adalah Ibu hamil yang mendapat pelayanan ANC sesuai standart dengan
distribusi pelayanan minimal tribulan I : 1 kali, tribulan II : 1 kali, tribulan III : 2
kali oleh petugas kesehatan diwilayah kerjanya .

Cara Perhitungan/rumus : = Pencapaian x 100%


Sasaran ibu hamil
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target 91% 92% 93% 94%
Sumber data : laporan PWS kesehatan ibu (point K4)

2. Drop Out K1-K4 adalah Kesenjangan presentase Cakupan K1 dikurangi Cakupan


K4 di wilayah kerjanya selama periode Januari s/d Desember .

Cara Perhitungan/rumus :
Bila Kesenjangan 0-5% = 100
Bila kesenjangan > 5% = Toleransi 5% x 100%
Kesenjangan K1-K4(%)
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target < 5% < 5% < 5% < 5%

Sumber data : laporan PWS kesehatan ibu

3. Pelayanan Persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi


kebidanan adalah Jumlah persalinan yang ditolong oleh Nakes yang mempunyai
kompetensi kebidanan diwilayah kerjanya selama periode Januari s/d Desember .

Cara Perhitungan/rumus : Pencapaian x 100%


Sasaran Ibu bersalin
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target 93% 94% 94% 95%
Sumber data : laporan PWS kesehatan ibu

4. Pelayanan Nifas lengkap sesuai standar adalah Jumlah ibu nifas yang mendapat
pelayanan kesehatan sesuai standart, minimal 3 kali dengan distribusi pelayanan 6
jam pasca persalinan s/d hari ke – 3, minimal 1 kali, hari ke-4 s/d hari ke-28 dan
hari ke-29 s/d hari ke-42, termasuk pemberian Fe Bufas 42 tab, Vit A 200.000 IU 2
kali, Pemberian pertama diberikan pada saat paska persalinan sampai dengan < 7
hari, pemberian kedua diberikan setelah 24 jam dari pemberian pertama.

Cara Perhitungan/rumus : Pencapaian x 100%


Sasaran ibu bersalin
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target 95% 95% 95% 95%
Sumber data : laporan PWS kesehatan ibu

5. Pelayanan komplikasi kebidanan yang ditangani adalah Jumlah ibu hamil, ibu
bersalin dan ibu nifas dengan risti/komplikasi yang mendapatkan pelayanan sesuai
standart pada tingkat pelayanan dasar dan rujukan diwilayah kerjanya selama
periode Januari s/d Desember .
Pengertian risti/komplikasi adalah kesakitan pada ibu hamil, ibu bersalin dan ibu
nifas yang dapat mengancam jiwa ibu dan atau janin.

82
Cara Perhitungan/rumus : Pencapaian x 100%
20% sasaran ibu hamil
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target 80% 80% 80% 80%
Sumber data : Lap. PWS Kes Ibu.

B. KESEHATAN BAYI
1. Pelayanan neonatal dengan komplikasi yang ditangani adalah Jumlah Neonatal
komplikasi yang mendapat pelayanan oleh nakes di wilayah kerjanya selama
periode Januari s/d Desember .
Neonatal dengan komplikasi adalah Neonatus dengan penyakit dan kelainan yang
dapat menyebabkan kesakitan, kecacadan/kematian, dan Neonatus dengan
komplikasi meliputi trauma lahir,asfiksia, ikterus, hipotermi,TN, sepsis, BBLR <
2500 gr, kelainan congenital, syndrome gangguan pernafasan maupun termasuk
klasifikasi kuning dan merah pada MTBM

Cara Perhitungan/rumus : Pencapaian x 100%


15% sasaran bayi
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target 73% 75% 77% 80%
Sumber data : Laporan PWS.

2. Pelayanan Neonatal sesuai standar (KN lengkap) adalah Jumlah bayi baru lahir
yang memperoleh pelayanan kesehatan sesuai standart minimal 3 kali dengan
distribusi pelayanan 6 – 48 jam minimal 1 kali, hari 3 – 7 minimal 1 kali, hari 8 –
28 minimal 1 kali. diwilayah kerjanya.

Cara Perhitungan/rumus : Pencapaian x 100%


Sasaran
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target 95% 95% 95% 95%
Sumber data : laporan PWS kesehatan anak

3. Pelayanan bayi paripurna adalah jumlah bayi yang memperoleh pelayanan


kesehatan sesuai standar oleh nakes minimal 4kali/th setelah mendapat yankes
Neonatal (KN lengkap) dengan distribusi Pelayanan Minimal umur 1-3 bln 1 kali,
4-6 bulan 1 kali, 7-9 bulan 1 kali, 9-12 bulan 1 kali. Pelayanan kesehatan tersebut
meliputi pemberian imunisasi dasar lengkap, vit A dosis tinggi, SDIDTK dan
MTBM/MTBS.

Cara Perhitungan/rumus : Pencapaian x 100%


Sasaran bayi
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target 96% 96% 97% 97%
Sumber data : laporan PWS kesehatan anak.

C. UPAYA KESEHATAN BALITA DAN ANAK PRA SEKOLAH

1. Pelayanan kesehatan anak balita adalah jumlah anak usia 1-4 tahun yang
memperoleh pelayanan kesehatan meliputi pemantauan pertumbuhan minimal
8x/tahun, SDIDTK sesuai standar oleh nakes minimal 6 bulan sekali dan
pemberian Vit A 2x (pebruari – agustus) di wilayah kerjanya .

Cara Perhitungan/rumus : Pencapaian x 100%


Sasaran anak balita (1-4 th)
83
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target 87% 87% 88% 89%
Sumber data : laporan PWS kesehatan anak

2. Pelayanan kesehatan Anak pra sekolah adalah Jumlah anak usia 5 – 6 tahun
yang memperoleh pelayanan kesehatan meliputi pemantauan pertumbuhan
minimal 8x/thn dan SDIDTK sesuai standar oleh nakes minimal 6 bulan sekali di
wilayah kerjanya.

Cara Perhitungan/rumus : Pencapaian x 100%


Sasaran anak prasekolah
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target 81% 83% 85% 87%
Sumber data : laporan PWS kesehatan anak.

D. UPAYA KESEHATAN ANAK USIA SEKOLAH DAN REMAJA


1. Jumlah Murid yang dilakukan penjaringan kesehatannya adalah Jumlah murid
kelas I SD/MI, kelas VII SMP/MTs dan kelas X SMA/MA/SMK dan setingkat
yang mendapatkan pemeriksaan dalam rangka penjaringan kesehatan di wilayah
kerjanya selama periode Januari s/d Desember .

Cara Perhitungan/rumus :
a. Murid kls 1 SD/MI =
Jmlh murid kls 1 SD/MI & setingkat
yg diperiksa dlm rangka penjaringan kesehatan x 100%
Jmlh riil murid kls 1 SD/MI & setingkat

Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target 98% 100% 100% 100%

b. Murid kls VII SMP/MTs =


Jmlh murid kls VII SMP/MTs & setingkat
yg diperiksa dlm rangka penjaringan kesehatan x 100%
Jmlh riil murid kls VII SMP/MTs & setingkat
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target 80% 85% 90% 95%

c. Murid kls X SMA/MA/SMK =


Jmlh murid kls X SMA/MA/SMK & setingkat
yg diperiksa dlm rangka penjaringan kesehatan x 100%
Jmlh riil murid kls X SMA/MA/SMK & setingkat
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target 80% 85% 90% 95%

Sumber data : Laporan skreening

84
2. Fruekuensi pembinaan kesehatan disekolah adalah Jumlah rata-rata kunjungan
petugas puskesmas ke sekolah dalam rangka pembinaan kesehatan di wilayah
kerjanya selama periode Januari s/d Desember .

Cara Perhitungan/rumus :
a. SD/MI = Jmlh semua kunjungan ptgs pusk ke SD/MI
Jmlh sekolah SD/MI yang ada
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target 7 7 7 7

b. SMP/MTs = Jmlh semua kunjungan ptgs pusk ke SMP/MTs


Jmlh sekolah SMP/MTs yang ada

Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target 7 7 7 7

c. SMA/MA = Jmlh semua kunjungan ptgs pusk ke SMA/MA


Jmlh sekolah SMA/MA yang ada
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target 7 7 7 7
Sumber data : Laporan bulanan

3. Jumlah kader yang dilatih tentang kesehatan adalah Jumlah murid SD/MI,
SMP/MTs, SMS/MA/SMK dan setingkat yang telah dilatih tentang kesehatan oleh
sektor kesehatan atau sektor terkait lainnya di wilayah kerjanya selama periode
Januari s/d Desember .

Cara Perhitungan/rumus :
a. Murid SD/MI & setingkat =
Jmlh kader di sekolah SD/MI & setingkat yg sdh dilatih x 100%
Jmlh selruh mrd di seklh SD/MI & setingkat
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target 10% 10% 10% 10%

b. Murid SMP/MTs & setingkat =


Jmlh kader di sekolah SMP/MTs & setingkat yg sdh dilatih x 100%
Jmlh selruh mrd di seklh SMP/MTs & setingkat
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target 10% 10% 10% 10%

c. Murid SMA/MA & setingkat =


Jmlh kader di sekolah SMA/MA/SMK & setingkat yg sdh dilatih x 100%
Jmlh selruh mrd di seklh SMA/MA/SMK & setingkat
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target 10% 10% 10% 10%
Sumber data : Laporan bulanan.

85
4. Cakupan pelayanan kesehatan remaja adalah Jumlah remaja ( usia 10 – 19 th )
yang mendapat pelayanan kesehatan (KIE, Pelayanan medis, Pelayanan Konseling
dan Penjaringan Kesehatan) di wilayah kerjanya selama periode Januari s/d
Desember .

Cara Perhitungan/rumus :
Jmlh remaja dpt yankes (KIE,Yan Medis,Pelay.Konseling dan Penjaringan Kesehatan x 100%
Jmlh seluruh remaja dlm proyeksi
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target 80% 82% 84% 87%
Sumber data :Laporan bulanan

E. PELAYANAN KELUARGA BERENCANA


1. Cakupan KB aktif (Contraceptive Prevalence Rate/CPR) adalah Jumlah
peserta KB baru dan lama yang masih aktif memakai alokon terus menerus hingga
saat ini untuk menjarangkan kehamilan atau yg mengakhiri kesuburan yang ada di
wilayah kerjanya selama periode Januari s/d Desember .
Perlu dipahami bahwa dalam konsep kohort PA bukanlah akseptor kunjungan
ulang, sehingga perhitungan seorang akseptor sebagai PA hanya dilakukan 1 kali
dalam 1 tahun kalender

Cara Perhitungan/rumus : Jmlh Peserta KB aktif x 100%


Jumlah PUS
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target 63% 65% 67,5% 70%
Sumber data : Laporan LB3-USUB

2. Cakupan peserta KB baru adalah PUS yang baru pertama kali menggunakan
metode kontrasepsi termasuk mereka yang pasca keguguran, sesudah melahirkan,
atau pasca istirahat minimal 3 bulan selama periode Januari s/d Desember .

Cara Perhitungan/rumus : Jmlh Peserta KB baru x 100%


Jumlah PUS
Target : dari tahun ke tahun meningkat.
Sumber data : Laporan LB3-USUB

3. Akseptor KB Drop Out adalah Jumlah peserta yang tidak melanjutkan


penggunaan kontrasepsi (drop out) dalam 1 tahun kalender dibandingkan jumlah
peserta aktif diwilayah kerja puskesmas selama periode Januari s/d Desember .
Kasus Drop Out tidak termasuk mereka yang ganti cara

Cara Perhitungan/rumus : Jmlh kasus KB yg Drop Out x 100%


Jumlah Peserta KB aktif
Target : dari tahun ke tahun menurun

4. Cakupan peserta KB mengalami komplikasi adalah Jumlah peserta KB baru


atau lama yang mengalami gangguan kesehatan dan mengarah pada keadaan
patologis sebagai akibat dari proses tindakan/pemberian/ pemasangan alat
kontrasepsi yang digunakan seperti : perdarahan, infeksi/abses, flour albus
patologis, perforasi,translokasi, hematoma, tekanan darah meningkat, perubahan
Hb,expusi.
Komplikasi yang terjadi dalam periode 1 tahun kalender dihitung 1 kali. Dihitung
per metode IUD, Implant, Suntik,PIL,MOP dan MOW

Cara Perhitungan/rumus :
Jmlh kasus kegagalan KB x 100%
Jumlah Peserta KB aktif
86
Toleransi :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Toleransi 3,5% 3,5% 3,5% 3,5%
Sumber data : Laporan LB3 – USUB

5. Cakupan peserta KB yang mengalami kegagalan kontrasepsi adalah kasus


terjadinya kehamilan pada akseptor KB aktif yang pada saat tersebut menggunakan
metode kontrasepsi di wilayah kerjanya selama periode Januari s/d Desember .

Cara Perhitungan/rumus :
Jmlh Peserta KB yg mengalami kegagalan (hamil) x 100%
Jumlah Peserta KB aktif
Toleransi :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Toleransi 0,19% 0,19% 0,19% 0,19%
Sumber data : Laporan LB3 – USUB

6. Cakupan peserta KB mengalami efek samping adalah Jumlah peserta KB baru


atau lama yang mengalami gangguan kesehatan mengarah pada keadaan fisiologis,
sebagai akibat dari proses tindakan/pemberian/pemasangan alat kontrasepsi yang
digunakan spooting, amenore, pusing, sakit kepala, mual, muntah, perubahan BB,
nyeri tempat insisi, erosi dan nyeri perut.
Efek samping yang terjadi dalam periode 1 tahun kalender dihitung 1 kali.
Dihitung per metode IUD, Implant, Suntik, PIL, MOP, MOW

Cara Perhitungan/rumus :
Jmlh kasus efek samping KB x 100%
Jumlah Peserta KB aktif
Toleransi :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Toleransi 12,5% 12,5% 12,5% 12,5%
Sumber data : Laporan LB3 USUB

V. UPAYA PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR


A. DIARE
1. Penemuan penderita Diare di Puskesmas dan Kader adalah penemuan kasus
diare semua golongan umur disarana kesehatan dan kader diwilayah kerja
puskesmas

Cara Perhitungan / Rumus : 423 x Jumlah Penduduk


1000
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target 10 % x target 10 % x target 10 % x target 10 % x
target

2. Cakupan pelayanan diare adalah prosentase jumlah penderita diare yang dilayani
dalam 1 tahun dibagi target penemuan penderita pada tahun yang sama.
Cara Perhitungannya :
Jumlah pndrita diar yang dilayani dlm 1 tahun x 100 %
10% x ( 423 x Jumlah Penduduk)
1000
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target 100 % 100% 100% 100 %

3. Angka penggunaan oralit adalah jumlah penderita diare yang berobat di sarana
kesehatan dan kader dan diberikan oralit untuk penanggulangan dehidrasi dibagi
jumlah penderita diare
87
Cara Perhitungannya :
Jumlah penderita diare yang diberi oralit di sarana kesehatan dan kader x 100 %
Total penderita diare
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target 100 % 100% 100% 100 %

4. Angka pnggunaan RL : jumlah penderita diare dengan derajat dehidrasi berat


yang diberi cairan ringer lactat di sarana kesehatan dibagi dengan jumlah penderita
diare dilayani
Cara Perhitungannya :
Jumlah penderita diare yang di beri RL di sarana kesehatan x 100 %
Total penderita diare
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target 1% 1% 1% 1 %
5. Proporsi penderita diare balita yang diberi tablet Zinc adalah jumlah penderita
diare balita yang diberi tambahan tablet zinc dibagi jumlah diare balita.
Cara Perhitungannya :
Jumlah penderita diare balita yang diberi tablet zinc x 100 %
Jumlah penderita diare balita
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target 100 % 100% 100% 100 %

6. Case Fatality Rate KLB Diare adalah jumlah kematian penderita Diare pada saat
terjadi KLB diare di wilayah puskesmas dibagi dengan jumlah penderita diare pada
saat KLB
Cara Perhitungan/Rumus :
Jumlah kematian penderita diare pd saat KLB x 100 %
Jumlah penderita diare
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target <1% <1% <1% <1%

a. ISPA
Cakupan penemuan penderita Pnemonia balita adalah jumlah kasus pnemonia
yang ditanggani dibagi dengan target penemuan kasus ( 10 % jumlah balita )
diwilayah kerja puskesmas
Cara Perhitungannya :
Jumlah penderita pnemonia balita yang ditanggani x 100 %
10 % Jumlah balita
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target 100 % 100% 100% 100 %

b. KUSTA
1. Penemuan Penderita Kusta Baru (Case Detection Rate) adalah jumlah
penemuan penderita kusta baru dalam 1 tahun dihitung dengan membandingkan
100.000 penduduk di wilayah kerja puskesmas
Cara Perhitungan :
jumlah penemuan penderita kusta baru dlm 1 th x 100.000
jumlah penduduk
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target > 10 % dari > 10 % dari > 10 % dari th > 10 % dari
th 2010 th 2011 2012 th 2013

88
2. Proporsi kasus kusta anak adalah prosentase penderita baru anak ( 0 – 14 th )
diantara penderita baru yang ditemukan di wilayah kerja puskesmas
Cara Perhitungan
Jumlah penderita anak ( 0 – 14 th ) yang baru ditemukan dlm 1th x 100 %
penderita yg baru ditemukan dalam periode 1 th yg sama
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target <5% <5% <5% <5%

3. Proporsi kasus kusta Cacat Tk II adalah prosentase penderita baru dengan cacat
tingkat II diantara penderita baru yang ditemukan di wilayah kerja puskesmas.
Cara Perhitungan :
Jumlah penderita dengan cacat tk II yang baru ditemukan pd periode 1 th x 100 %
Jumlah penderita baru yang ditemukan dalam periode 1 tahun yg sama
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target <5% <5% <5% <5%

4. Prevalensi Kusta (PR) adalah Jumlah penderita tercatat dalam register


dibandingkan 10.000 pnduduk
Cara Perhitungan :
Jumlah penderita terdaftar pada suatu saat tertentu x 10.000
Jumlah penduduk pd tahun yg sama
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target < 1 / 10.000 < 1/ 10.000 < 1/ 10.000 < 1/ 10.000

5. RFT Rate penderita PB adalah jumlah penderita baru PB dari periode kohort 1
tahun yang sama yang menyelesaikan pengobatan tepat waktu 6 dosis (dalam 6-9
bulan)
Cara Perhitungan
jumlah penderita baru PB yang menyelesaikan pengobatan
tepat waktu 6 dosis (dalam 6-9 bulan) x 100 %

jumlah penderita baru PB yang memulai MDT pada period


kohort yg sama

Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target 95 % 95 % 95 % 95 %

6. RFT Rate penderita MB adalah jumlah penderita baru MB dari periode kohort 1
tahun yang sama yang menyelesaikan pengobatan tepat waktu 12 dosis (dalam 12-
18 bulan)
Cara Perhitungan :
jumlah penderita baru MB yang menyelesaikan pengobatan
tepat waktu 12 dosis (dalam 12-18 bulan) x 100 %

jumlah pndrita baru MB yang mmulai MDT pada periode


kohort yg sama
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target 90 % 90 % 90 % 90 %

89
c. TB PARU
1. Penemuan suspect penderita TB adalah Jumlah penemuan suspek TB Paru atau
penderita batuk berdahak yang lebih dari 2 minggu yang ditemukan diwilayah
kerja puskesmas

Cara Perhitungan :
1.070 / 100.000 x Jumlah penduduk
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target 70 % 70% 70 % 70 %

2. Proporsi Pasien TB Paru BTA Positif diantara suspek TB adalah proporsi


pasien TB dengan hasil pemeriksaan dahak positif dibanding dengan jumlah
suspek TB yang terdapat dalam buku register suspek TB dalam periode waktu
tertentu ( 3 bulan atau 1 tahun )

Cara Perhitungan :
Jumlah pasien baru BTA positif + Jumlah pasien kambuh x 100 %
Jumlah suspek
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target 5% 5% 10 % 15 %

3. Angka keberhasilan pengobatan pasien baru BTA positif adalah jumlah pasien
TB paru baru BTA positif yang hasil akhir pengobatan dinyatakan sembuh dan
pengobatan lengkap diantara seluruh pasien TB Paru baru BTA positif yang diobati
dan tercatat didalam register TB 03 Kabupaten dalam periode tertentu ( 3 bulan
atau 1 tahun )

Cara Perhitungan :
Jumlah pasien TB paru baru BTA pos sembuh + Pengobatan Lengkap x 100%
Jumlah pasien TB Paru baru BTA positif yang diobati
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target 90 % 90% 90% 90 %

4. Angka kesalahan Laboratorium ( untuk PPM & PRM ) adalah proporsi


pembacaan slide yang dinyatakan salah oleh laboratorium crosscheck dibanding
seluruh sediaan yang dilakukan crosscheck di laboratorium crosscheck
Cara Perhitungan :
Jumlah slide salah pembacaan (positif dan negatif) x 100%
Jumlah slide yang diperiksa
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target <5% <5% <5% <5%

Sumber data : TB 01 , 03 UPK , 04 , 06 dan Feedback TB12 Kab

E .PENCEGAHAN PENANGGULANGAN PMS DAN HIV/AIDS

1. Jumlah anak sekolah (SMS sederajad) yang sudah dijangkau penyuluhan


HIV/AIDS adalah Jumlah anak sekolah/SMA sederajad yang sudah disuluh atau
dijelaskan tentang penyakit HIV/AIDS dibagi dengan total anak sekolah/SMA
sederajad yang ada diwilker puskesmas selama bulan Januari sampai dengan
Desember
Target : 12 kali / tahun
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target 100 % 100% 100% 100 %

90
2. Kelompok sasaran yang dijangkau adalah kelompok sasaran yang telah dijangkau
atau telah diberikan penyuluhan oleh puskesmas selama periode tertentu di wilayah
kerja puskesmas
Target : 12 kelompok / tahun
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target 100 % 100% 100% 100 %

F.DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)


1. Jumlah rumah yang dilakukan pemeriksaan jentik berkala (PJB) adalah
Jumlah rumah yang dilakukan pemeriksaan jentiknya secara acak dan brkala
dalam kurun waktu tertentu (3 bulanan) di wilayah kerja pusksmas
Cara Perhitungan :
Jumlah rumah yang dilakukan pemeriksaan jentik x 100 %
Target rumah yang diperiksa (100 rumah/ desa/ 3 bulan)
Target : 100 rumah/desa oleh petugas kesehatan

2. Angka Bebas Jentik (ABJ) adalah jumlah rumah yang bebas jentik dibandingkan
dengan jumlah rumah yang diperiksa jentiknya dalam periode waktu yang sama, di
wilayah kerja puskesmas
Cara Perhitungan :
jumlah rumah yang bebas jentik x 100 %
jumlah rumah yang diperiksa jentiknya
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target > 95% > 95% > 95% > 95%

3. Penderita DBD ditanggani : adalah Jumlah kasus DBD yang ditemukan


berdasarkan kriteria WHO dan ditangani sesuai standart tatalaksana pengobatan
DBD di wilayah kerja pusksmas
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target 100% 100% 100% 100%

4. Cakupan Penyelidikan Epidemiologi ( PE ) kasus DBD adalah kegiatan


penyelidikan epidemologi yang dilakukan terhadap setiap kasus DBD di wilayah
kerja puskesmas. Meliputi kegiatan pemeriksaan jentik, pencarian kasus DBD yang
lain serta menentukan tindakan penanggulangan fokus selanjutnya. Target 100 %
kasus DBD.
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target 100% 100% 100% 100%

5.Pelaksanaan Penanggulangan Focus ( FC ) DBD adalah pelaksanaan kegiatan


penanggulangan fokus di lokasi pendrita DBD untuk mencegah penularan lebih
lanjut . Meliputi kegiatan penyuluhan, larvasidasi, Pembrantasan Sarang Nyamuk
dan bila perlu fogging focus 2 siklus terhadap kasus DBD yang dari penyelidikan
Epidemologinya ditemukan kasus positif DBD yang lain. Target 100%.
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target 100% 100% 100% 100%

G.MALARIA
1. Penderita malaria yang dilakukan pemeriksaan Sediaan Darah (SD) adalah
Jumlah kasus klinis malaria yang diperiksa SD nya secara laboratorium dari jumlah
kasus klinis malaria yang ada di wilayah kerja puskesmas
Cara Perhitungan/Rumus :
Jumlah kasus klinis malaria yang diperiksa secara laboratorium x 100%

91
jumlah kasus malaria
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target 100 % 100% 100% 100 %

2. Penderita positif malaria yang diobati sesuai standar (ACT) adalah


jumlah penderita malaria berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium, yang dalam
sediaan darahnya terdapat plasmodium baik plasmodium falciparum, vivax atau
campuran yang mendapat pengobatan ACT sesuai jenis plasmodium dan dosis
pengobatan di wilayah kerja Puskesmas.
Cara Perhitungan :
jumlah penderita malaria yang mendapat pengobatan ACT x 100 %
jumlah kasus malaria
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target 100 % 100% 100% 100 %

3. Penderita positif malaria yang di Follow up adalah jumlah kasus malaria yang
sampai hasil pemeriksaan laboratoriumnya negatif dilakukan follow up
pengobatannya pada hari ke 7 , 14 dan 28.
Cara Perhitungan/Rumus :
jumlah kasus malaria yang telah dilakukan follow up x 100 %
jumlah kasus malaria
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target 100 % 100% 100% 100 %
Sumber data : Register penderita , registr laboratorium.

H.PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN RABIES

1. Cuci luka terhadap kasus gigitan HPR adalah Jumlah kasus gigitan HPR yang
dilakukan cuci luka selama periode 1 tahun di wilayah kerja puskesmas
Cara Perhitungan :
Jumlah kasus gigitan HPR yang dilakukan cuci luka x 100 %
Jumlah kasus gigitan HPR

Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target 100 % 100% 100% 100 %

2. Vaksinasi terhadap kasus gigitan HPR yang berindikasi adalah Jumlah kasus
gigitan HPR terindikasi yang mendapatkan vaksinasi selama periode 1 tahun di
wilayah kerja puskesmas.
Cara Perhitungan :
Jumlah kasus gigitan HPR terindikasi yang mendapatkan vaksinasi x 100%
Jumlah kasus gigitan HPR terindikasi
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target 100 % 100% 100% 100 %

92
A. PELAYANAN IMUNISASI

1. Imunisasi HB 0-7 hari pada bayi adalah Hasil cakupan imunisasi HB sebanyak 1
kali pada umur 0 – 7 hari di wilayah kerjanya selama periode Januari s/d Desember
Cara Perhitungan/rumus :
Jmlh cakupan Hb 0-7 hari x 100 %
Jmlh bayi lahir hidup
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target > 90% > 90% > 90% > 90%
Sumber data : Kohort bayi.

2. Imunisasi BCG pada bayi adalah Hasil cakupan imunisasi BCG pada bayi umur
0 – 11 bulan di wilayah kerjanya selama periode Januari s/d Desember .
Cara Perhitungan/rumus :
Jmlh Cakupan BCG 0-11 bln x 100 %
Jmlh bayi lahir hidup
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target > 95% > 95% > 95% > 95%
Sumber data : Kohort bayi

3. Imunisasi DPT/HB 1 pada bayi adalah Hasil cakupan imunisasi DPT/HB 1 pada
bayi umur 2 – 9 bulan di wilayah kerjanya selama periode Januari s/d Desember .
Cara Perhitungan/rumus :
Jmlh Cakupan DPT/Hb.1 x 100 %
Jmlh bayi lahir hidup
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target > 95% > 95% > 95% > 95%

Sumber data : Kohort bayi

4. Imunisasi DPT/HB3 pada bayi adalah Hasil cakupan imunisasi DPT/HB 3 pada
bayi umur 4 – 11 bulan di wilayah kerjanya selama periode Januari s/d Desember .
Cara Perhitungan/rumus :
Jmlh DPT/Hb.3 x 100 %
Jmlh bayi lahir hidup
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target > 90% > 90% > 90% > 90%

Sumber data : Kohort bayi

5. Imunisasi campak pada bayi adalah Hasil cakupan imunisasi campak pada bayi
umur 9 – 11 bulan di wilayah kerjanya selama periode Januari s/d Desember .
Cara Perhitungan/rumus :
Jmlh bayi yg mendpt imunisasi campak x 100 %
Jmlh bayi lahir hidup
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target > 90% > 90% > 90% > 90%

Sumber data : Kohort bayi

6. Drop out DPT/HB 1 – campak adalah Kesenjangan antara DPT/HB 1 – campak


dibagi DPT/HB 1 kali 100 % di wilayah kerjanya selama periode Januari s/d
Desember .
Cara Perhitungan/rumus :
Jmlh DPT/Hb.1 – Kumulatif cakupan campak x 100 %

93
Jmlh kumulatif cakupan DPT/Hb.1
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target -10 s/d + 10% -10 s/d + 10% 10 s/d + 10% -10 s/d + 10%

Sumber data : Kohort bayi

7. Drop out DPT/HB 1 – DPT/HB3 adalah Kesenjangan antara DPT/HB1 dikurangi


DPT/HB3 dibagi DPT/HB1 kali 100 % di wilayah kerjanya selama periode Januari
s/d Desember .
Cara Perhitungan/rumus :
Jmlh Cakupan DPT/Hb1 - DPT/HB3 x 100 %
Jmlh DPT/Hb1
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target -10 s/d + 10% 10 s/d + 10% -10 s/d + 10% 10 s/d + 10%

Sumber data : Kohort bayi

8. UCI desa adalah Kelurahan/desa dimana minimal 80 % bayi yang ada didesa
tersebut mendapatkan imunisasi dasar lengkap di wilayah kerjanya selama periode
Januari s/d Desember
Cara Perhitungan/rumus :
Jmlh imunisasi lengkap x 100 %
Jmlh bayi lahir hidup.

Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target > 85% > 90% > 95% > 100%
Sumber data : Kohort bayi.

9. Imunisasi DT pada anak kelas 1 SD adalah Hasil cakupan imunisasi DT pada


anak SD/MI kelas 1 di wilayah kerjanya selama periode Januari s/d Desember .
Cara Perhitungan/rumus :
Jmlh murid SD/MI klas I yg mendpt DT x 100 %
Jmlh murid SD/MI klas I
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target > 98% > 98% > 98% > 98%

Sumber data : Laporan imunisasi (BIAS)

10. Imunisasi campak pada anak kelas 1 SD adalah Hasil cakupan imunisasi
campak pada anak SD/MI kelas 1 di wilayah kerjanya selama periode Januari s/d
Desember .
Cara Perhitungan/rumus :
Jmlh murid SD/MI klas I yang mendpt campak x 100 %
Jmlh murid SD/MI klas I
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target > 98% > 98% > 98% > 98%

Sumber data : Laporan imunisasi (BIAS)


11. Imunisasi TT pada anak SD kelas 2 dan 3 adalah Hasil cakupan imunisasi TT
pada anak SD/MI kelas 2 dan 3 di wilayah kerjanya selama periode Januari s/d
Desember .
Cara Perhitungan/rumus :
Jmlh murid SD/MI klas 1 dan 2 yang mendpt TT x 100 %
Jmlh murid SD/MI klas 1 dan 2

94
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target > 98% > 98% > 98% > 98%

Sumber data : Laporan imunisasi TT

12. Imunisasi TT 5 pada WUS (15-49 th) adalah hasil cakupan penapisan dan
imunisasi TT pada WUS dengan status T5 di wilayah kerjanya selama periode
Januari s/d Desember .

Cara Perhitungan/rumus :
Jmlh WUS yg status TT 5 x 100 %
Jmlh WUS tahun yg sama
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target > 85% > 85% > 85% > 85%

Sumber data : Kohort ibu dan Laporan Imunisasi.

13. Imunisasi TT 2 plus bumil (15-49 th) adalah hasil cakupan imunisasi TT pada
ibu hamil dengan status T2 ditambah T3 ditambah T4 ditambah T5 di wilayah
kerjanya selama periode Januari s/d Desember .

Cara Perhitungan/rumus :
Jmlh bumil yg status (T2 + T3 + T4 +T 5) x 100 %
Jmlh bumil tahun yg sama
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target > 85% > 85% > 85% > 85%

Sumber data : Kohort ibu dan Laporan Imunisasi.

14. Pemantauan suhu lemari es vaksin adalah Pencatatan suhu lemari es


penyimpanan vaksin 2 kali sehari pagi dan siang pada buku grafik suhu di
Puskesmas di wilayah kerjanya selama periode Januari s/d Desember .

Cara Perhitungan/rumus :
Jmlh bulan pemantauan (grafik) suhu lemari es pagi dan sore tiap hari (lengkap harinya) x 100%
Jmlh bulan dalam setahun (12 bulan)

Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target 100% 100% 100% 100%

15. Ketersediaan catatan stok vaksin adalah Ketersediaan catatan stok vaksin sesuai
dengan kebutuhan maksimum minimum ditunjukkan dengan pengisian buku stock
vaksin periode Januari s/d Desember .

Cara Perhitungan/rumus :
Stok minimal x 100%
12 bulan
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target 100% 100% 100% 100%

Sumber data : buku stok vaksin.

95
16. Pemantauan KIPI per bulan adalah ketersediaan laporan pemantauan KIPI per
bulan ke Kabupaten/Kota (zero report) periode Januari s/d Desember.

B. PENGAMATAN PENYAKIT (SURVEILLANCE EPIDEMIOLOGI)


1. Laporan STP (Surveilance Terpadu Penyakit) yang tepat waktu adalah Jumlah
laporan STP yang tepat waktu sampai dengan tanggal 5 setiap bulan.

Cara Perhitungan/rumus :
Ketepatan waktu x 100%
Jmlh Lap (12 bln)
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target > 80% > 80% > 80% > 80%

2. Kelengkapan laporan STP (Surveilen terpadu penyakit) adalah Jumlah


laporan STP yang lengkap (12 bulan)

Cara Perhitungan/rumus :
Kelengkapan laporan x 100%
Jmlh Lap (12 bln)
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target > 90% > 90% > 90% > 90%

3. Laporan C1 (campak) yang tepat waktu adalah Jumlah laporan C1 yang tepat
waktu sampai dengan tanggal 5 setiap bulan.

Cara Perhitungan/rumus :
Jmlh laporan C1 tepat waktu x 100%
Jmlh Lap (12 bln)
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target > 80% > 80% > 80% > 80%

4. Kelengkapan laporan C1 (campak) adalah Jumlah laporan C1 yang lengkap (12


bulan)
Cara Perhitungan/rumus :
Jmlh laporan C1 lengkap x 100%
Jmlh Lap (12 bln)
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target > 90% > 90% > 90% > 90%

5. Laporan W2 (mingguan) yang tepat waktu adalahJumlah laporan W2 yang tepat


waktu tiap minggu

Cara Perhitungan/rumus :
Jmlh laporan W2 tepat waktu x 100%
Jmlh Lap (52 mgg).
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target > 80% > 80% > 80% > 80%

6. Kelengkapan laporan W2 (mingguan) adalah jumlah laporan W2 yang lengkap


(52 minggu)

96
Cara Perhitungan/rumus :
Jmlh laporan yg diterima x 100%
Jmlh Lap (52 mgg)
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target > 90% > 90% > 90% > 90%

7. Grafik penyakit potensial wabah adalah adanya grafik untuk pengamatan pola
penyakit potensial wabah diwilayah kerja puskesmas yang dilakukan setiap
minggu 1 buah

Cara Perhitungan/rumus : harus ada grafik penyakit potensial wabah

Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target 100% 100% 100% 100%

8. Laporan KIPI Zero reporting adalah jumlah laporan zero reporting yang
lengkap.
Cara Perhitungan/rumus :
Ada / tdk ada (laporan yg diterima) x 100%
Jmlh Lap (12 bulan)
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target > 90% > 90% > 90% > 90%

Sumber data : Laporan KIPI.


9. Desa/kelurahan yang mengalami KLB ditanggulangi < 24 jam adalah adanya
laporan W1 dalam waktu 24 jam dan adanya tindak lanjut berupa laporan PE.
Cara Perhitungan/rumus :
Jmlh Lap.W1 dlm 24 jam x 100%
Jmlh Desa yg mengalami KLB
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target 100% 100% 100% 100%

97
VI. UPAYA PENGOBATAN

PENGOBATAN
1. Visite rate adalah Jumlah kunjungan kasus baru dan kasus lama yang dilayani
petugas puskesmas dan jaringannya (Pustu dan Ponkesdes) diwilayah kerja
puskesmas selama periode januari s/d Desember .
Kasus baru adalah pasien yang berkunjung ke Puskesmas dan jaringannya
dengan penyakit yang baru diderita.

Kasus lama adalah pasien yang berkunjung ke Puskesmas dan jaringannya


dengan penyakit yang diderita sama dengan sebelumnya pada kasus baru
(Penyakitnya belum sembuh)

Cara Perhitungan/rumus : Jmlh kunj kasus baru dan kasus lama x 100%
Jmlh Penduduk
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target 10% 15% 20% 25%
Sumber data : Laporan Penyakit

2. Contact rate adalah jumlah kontak pasien dengan petugas Puskesmas baik dalam
gedung maupun luar gedung diwilayah kerja Puskesmas selama periode januari s/d
Desember .
Contact rate menggambarkan bahwa kemampuan, ketepatan diagnose dan
pengobatan yang dilakukan pada tiap kasus penyakit oleh petugas Puskesmas,
besarnya kunjungan pasien pada setiap kasus tidak boleh lebih dari 1,5 kali
kunjungan
Cara Perhitungan/rumus : Jmlh kunj kasus baru dan kasus lama
Jmlh kunjungan kasus baru.
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target 1,5 1,45 1,4 1,35
Sumber data : Laporan Penyakit

PEMERIKSAAN LABORATORIOUM
1. Pemeriksaan Hemoglobin pada ibu hamil adalah Pemeriksaan Hb ibu hamil
pada trisemester I diwilayah kerja Puskesmas selama periode januari s/d
Desember.
Cara Perhitungan/rumus :
Jmlh Bumil trisemester I yg diperiksa Hb x 100%
Jumlah Bumil
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target 100% 100% 100% 100%

2. Pemeriksaan darah trombosit tersangka DBD adalah Pemeriksaan darah


trombosit pada tersangka DBD diwilayah kerja Puskesmas selama periode januari
s/d Desember.
Cara Perhitungan/rumus :
Jmlh tersangka DBD yg diperiksa darah trombosit x 100%
Jumlah tersangka DBD
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target 100% 100% 100% 100%

3. Pemeriksaan test kehamilan adalah pemeriksaan pada ibu tersangka hamil


trisemester I diwilayah kerja Puskesmas selama periode Januari s/d Desember.
Cara Perhitungan/rumus :
Jmlh ibu tersangka hamil trisemester I yg diperiksa x 100%
Jumlah ibu tersangka kehamilan
98
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target 80% 82% 85% 90%

4. Pemeriksaan sputum penderita tersangka TB adalah Pemeriksaan sputum TB 3


kali pemeriksaan pada pasien yang diduga menderita TBC diwilayah kerja
Puskesmas selama periode januari s/d Desember.
Cara Perhitungan/rumus :
Jmlh pasien tersangka TB yg diperiksa 3 kali x 100%
Jumlah pasien tersangka TB
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target 60% 65% 70% 75%

5. Pemeriksaan Protein urine pada ibu hamil adalah pemeriksaan pada ibu hamil
yang tersangka menderita Pre eklampsi diwilayah kerja Puskesmas selama periode
januari s/d Desember.
Cara Perhitungan/rumus :
Jmlh pemeriksaan protein urine tersangka pre eklamsi x 100%
Jumlah pasien tersangka pre eklamsi
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014
Target 60% 65% 70% 75%

99

Anda mungkin juga menyukai