ANTARA
SANTRI PESERTA PROGRAM BEASISWA SANTRI BERPRESTASI
KEMENTERIAN AGAMA RI
DENGAN
KEPALA SUBDIT PENDIDIKAN PESANTREN
KEMENTERIAN AGAMA RI
TENTANG
PELAKSANAAN PENGABDIAN PASCA LULUS STUDI
SANTRI PESERTA PROGRAM BEASISWA SANTRI BERPRESTASI
KEMENTERIAN AGAMA RI
Bismillahirrahmaanirrahiim
Pada hari ini, …………….. Tanggal, ……………. Bulan, ……………… Tahun, ……….
bertempat di Kota/Kabupaten ………….., yang bertanda tangan di bawah ini:
1. Dr. Ainurrafiq, MA, Kasubdit Pendidikan Pesantren Direktorat Pendidikan Diniyah dan
Pondok Pesantren, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI, atas nama
Pengelola Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB) yang selanjutnya dalam Surat
Perjanjian Komitmen (SPK) ini disebut PIHAK PERTAMA.
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA selanjutnya disebut PARA PIHAK sesuai tugas dan
kewajiban sepakat untuk mengadakan kerjasama dalam Pelaksanaan Pengabdian Pasca Lulus Studi
Santri Peserta Program Beasiswa Santri Berprestasi Kementerian Agama RI dengan ketentuan
berikut yang dijelaskan selanjutnya.
Program Pengabdian merupakan bagian tidak terpisahkan dari Program Beasiswa Santri Berprestasi
(PBSB) Kementerian Agama RI dalam membangun karakter generasi negeri dengan sains dan
teknologi yang diperkuat wawasan keagamaan. Sehingga program ini diharapkan mampu
melahirkan semangat nasionalisme tanpa menghilangkan jiwa kepesantrenan.
Pelaksanaan pengabdian bermanfaat meningkatkan kualitas sumber daya santri dalam sinergisitas
lingkungan Pondok Pesantren dan Perguruan Tinggi. Potensi setiap santri pada program ini digali
melalui berbagai kreasi dan inovasi.
Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam,
Kementerian Agama RI selaku pengelola PBSB konsisten mendukung terciptanya pendidikan
nasional yang kuat dan berkualitas, dengan peningkatan pendidikan agama serta keagamaan islam
pada Pondok Pesantren melalui Program Pengabdian. Untuk itu maka disusunlah ketentuan terdiri
berbagai pasal dalam SPK ini.
PASAL 1
Pengertian
Pengertian pengabdian dalam konteks program ini adalah usaha kemandirian PIHAK KEDUA yang
dilakukan dengan fardu aín untuk meningkatkan kualitas ilmu, pengetahuan, dan ketrampilan di
lingkungan lembaga/organisasi pendidikan agama dan keagamaan islam, melalui ekplorasi, kreasi,
inovasi, dengan tekad jiwa nasionalisme tanpa menghilangkan karakter santri, serta jauh dari unsur
praktik eksploitasi atau beban semua pihak terkait.
PASAL 2
Ruang Lingkup
(1) Kementerian Agama RI, adalah institusi Tingkat Pusat, Tingkat Kota, dan Tingkat Kabupaten;
(2) Pengelola PBSB Kementerian Agama RI, adalah PIHAK PERTAMA
(3) Pondok Pesantren, adalah Pimpinan atau Pengurus Pondok Pesantren terkait,
(4) Santri, adalah PIHAK KEDUA yang terdaftar dan telah menerima haknya sesuai aturan
berlaku.
PASAL 3
Peserta Pengabdian
PASAL 4
Kewajiban Pengabdian
PASAL 6
Lokasi Pengabdian
(1) Pondok Pesantren Asal PIHAK KEDUA yang mengeluarkan surat rekomendasi untuk
mendaftar PBSB Kementerian Agama RI.
(2) Pondok Pesantren Alternatif, yaitu tempat pengabdian lain yang diusulkan PIHAK KEDUA
dengan pertimbangan logis, dan mendapat surat izin dari Pondok Pesantren Asal PIHAK
KEDUA.
(3) Pondok Pesantren Tertentu, yaitu tempat pengabdian lain yang ditentukan oleh pihak
Kementerian Agama RI atau PIHAK PERTAMA atas dasar pertimbangan khusus.
(4) Pendidikan Diniyah Formal dengan surat izin dari Pondok Pesantren Asal PIHAK KEDUA.
(5) Pendidikan Diniyah Takmiliyah dengan surat izin dari Pondok Pesantren Asal PIHAK
KEDUA.
(6) Pendidikan Alquran dengan surat izin dari Pondok Pesantren Asal PIHAK KEDUA,
(7) Kementerian Agama RI (tingkat pusat, provinsi, kota, dan kabupaten) atas pertimbangan
kebutuhan pemerintah.
PASAL 7
Hukum Pengabdian
Hukum pengabdian sesuai dengan komitmen peserta PBSB yang telah ditandatangani di atas
materai Rp6000,- adalah WAJIB (fardu áin).
PASAL 8
Mulai Pengabdian
(1) Dilaksanakan langsung atau tidak setelah dinyatakan lulus dari studi D3/S1/Profesi oleh
Perguruan Tinggi.
(2) Dilaksanakan langsung atau tidak setelah dinyatakan MUNDUR atau Drop Out (DO) oleh
Perguruan Tinggi.
PASAL 9
Waktu Pengabdian
PASAL 10
Jadwal Pengabdian
Jadwal ditentukan dari kebutuhan dan hasil kesepakatan antara lembaga tempat mengabdi dengan
PIHAK KEDUA terkait.
PASAL 11
Tugas Pengabdian
(1) Tugas pengabdian sesuai/terkait dengan program studi sewaktu di perguruan tinggi.
(2) Tugas pengabdian boleh tidak sesuai/terkait dengan program studi sewaktu di perguruan tinggi.
(3) Tugas ditentukan sesuai kebutuhan dan hasil kesepakatan antara lembaga tempat mengabdi
dengan PIHAK KEDUA terkait.
PASAL 12
Model Pengabdian
(1) Dilakukan bersamaan dengan studi lanjut S2 (Magister) atau S3 (Doktoral) yang diketahui
berizin secara tertulis oleh Pimpinan Pondok Pesantren/Lembaga tempat mengabdi.
(2) Dilakukan bersamaan dengan bekerja sebagai ASN, TNI, Polri, BUMN, BUMD, dan Swasta
yang diketahui berizin secara tertulis oleh Pimpinan Pondok Pesantren/Lembaga tempat
mengabdi.
(3) Dilakukan bersamaan dengan status berkeluarga.
(4) Dilakukan dengan model lain sesuai kesepakatan atau izin secara tertulis oleh Pimpinan
Pondok Pesantren/Lembaga tempat mengabdi.
PASAL 13
Syarat Pengambilan Ijazah
PASAL 14
Syarat Peminjaman Ijazah
(1) Telah menyelesaikan studi sesuai PASAL 3 butir (1), (2), dan (3).
(2) Menyerahkan surat permohonan peminjaman ijazah dan transkip nilai ditujukan kepada
Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren u.p. Pengelola PBSB Kementerian Agama
Republik Indonesia.
(3) Menyerahkan surat keterangan/izin peruntukan peminjaman dari pondok pesantren/lembaga
tempat mengabdi.
(4) Menyerahkan Surat Perjanjian Komitmen yang telah ditandatangani bermaterai Rp6000,-
(asli/copy)
(5) Maksimal peminjaman selama satu bulan.
(6) Membawa dua materai Rp6000,- untuk surat pernyataan yang ditandatangani di depan
Pengelola PBSB Kementerian Agama RI.
(7) Tidak boleh diwakilkan kecuali dengan alasan medis dan ekonomi yang dibuktikan surat
keterangan sah dari pihak terkait dapat dikuasakan oleh keluarga atau saudara santri.
(8) Minimal dua hari sebelum peminjaman konfirmasi kedatangan.
PASAL 15
Surat Kuasa
PASAL 16
Sanksi
Sanksi akan diberikan kepada PIHAK KEDUA yang tidak melaksanakan pengabdian sesuai
teingkat kesalahannya:
(1) Teguran tertulis kepada PIHAK KEDUA terkait
(2) Teguran tertulis kepada Orang Tua/Wali PIHAK KEDUA terkait.
(3) Teguran tertulis kepada Pimpinan Pondok Pesantren pemberi rekomendasi (pesantren asal
santri).
(4) Menghentikan penerimaan peserta PBSB dari Pondok Pesantren/Madrasah/Sekolah asal
PIHAK KEDUA.
(5) Merekomendasikan kepada kementerian/lembaga pemerintah lain, BUMN, BUMD, dan Swasta
untuk MENOLAK PIHAK KEDUA terkait pelayanan, penerimaan pegawai, penerimaan
bantuan, dan penerimaan beasiswa.
(6) Penuntutan oleh Kementerian Agama RI atau Pondok Pesantren asal santri secara hukum, yaitu
pengembalian uang negara yang telah diterima selama menjadi peserta PBSB.
PASAL 17
Laporan
PASAL 18
Format Dokumen
PASAL 19
Penyelesaian Perselisihan (Perbedaan Pandangan)
(1) PIHAK PERTAMA berhak memutuskan perbedaan yang terjadi antara santri dan pondok
pesantren terkait pengabdian tanpa diganggu gugat.
(2) Keputusan PIHAK PERTAMA sesuai point (2) dengan mempertimbangkan laporan faktual,
peraturan, nilai prospektif, nilai produktif, dan keterangan sumber lain.
PASAL 20
Lain-lain
(1) Segala subtansi pengabdian yang belum diatur silahkan hubungi Pengelola PBSB Kementerian
Agama RI.
(2) Jika terdapat hal-hal yang tidak sesuai, subtansi Petunjuk Pengabdian akan dibahas dan
diperbaiki dengan tingkat keperluan pada tahun berikutnya.
(3) Alamat PIHAK PERTAMA, Subdit Pendidikan Pesantren, Kantor Kementerian Agama RI, Jl.
Lapangan Banteng Barat No. 3-4 Jakarta Pusat - DKI Jakarta 10710
PASAL 21
Penutup
(1) Surat Perjanjian Komitmen tentang Pelaksanaan Pengabdian Pasca Lulus Studi Santri
Peserta Program Beasiswa Santri Berprestasi Kementerian Agama RI dibuat satu berkas asli
yang bermaterai Rp6000,- dan diserahkan kepada PIHAK PERTAMA, serta satu berkas
fotocopy disimpan PIHAK KEDUA.
(2) Penandatanganan PIHAK PERTAMA dilakukan setelah PIHAK KEDUA.
Materai
Rp6000,-