3. Dalam hal pembubaran berdasarkan RUPS, RUPS tidak menunjuk likuidator, Direksi
bertindak selaku likuidator.
4. Sejak saat pembubaran pada setiap surat keluar Perseroan dicantumkan kata “ dalam
likuidasi” dibelakang nama Perseroan.
5. Mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham dan buat berita acara dengan hadirnya
Notaris atau tanpa Notaris.
6. Jika Notarisnya hadir maka dengan Berita Acara Rapat Pembubaran dapat digunakan
untuk langkah selanjutnya tapi jika Notarisnya tidak hadir maka harus dibuatkan
Pernyataan Keputusan Rapat Pembubaran di Notaris baru langkah selanjutnya.
7. Dalam jangka waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak tanggal
pembubaran Persroan, likuidator wajib memberitahukan kepada semua kreditor
mengenai pembubaran Perseroan dengan cara mengumumkan pembubaran Perseroan
dengan cara mengumumkan pembubaran Perseroan dalam Surat Kabar dan Berita
Negara Republik Indonesia.
10. Pemberitahuan kepada Menteri wajib dilengkapi dengan bukti dasar hukum
pembubaran Perseroan dan pemberitahuan kepada kreditor dalam Surat Kabar dan
Berita Negara Republik Indonesia.
11. Pemberitahuan dan Pengumuman Keputusan dari Menteri Hukum dan HAM dan
gugatan dari pihak ketiga jika ada dalam jangka waktu 30 hari dan pelaporan bulanan
NPWP yang masih harus dilakukan hingga terbit Surat Keputusan resmi pencabutan
NPWP