Anda di halaman 1dari 8

Daftar Obat Generik

NAMA GOLONGAN/ KELAS NO OBAT GENERIK


TERAPI
Analgesik, Antipiretik, Antiinflamasi 1 Acetosal
nonsteroid, Antipirai
2 Allopurinol
3 As. Mefenamat
4 Fentanil
5 Ibuprofen
6 Ketoprofen
7 Ketorolak
8 Kolkisin
9 Meloksikam
10 Morfin
11 Na Diklofenak
12 Parasetamol
13 Pethidin
14 Piroksikam
15 Tramadol
Anastetik�
Antialergi dan Obat untuk Anafilaksis 16 Cetrizin
17 Deksametason
18 Dipenhidramin
19 Epinefrin
20 Klorpheniramin
21 Loratadin
Antidot dan Obat lain untuk Keracunan 22 Kalsium Glukonat
23 Mg Sulfat
24 Na Bikarbonat
25 Nalokson
26 Protamin Sulfat�
Antiepilepsi – Antikonvulsi 27 As. Valproat
28 Diazepam
29 Fenitoin
30 Karbamazepin
31 Phenobarbital
Anti Infeksi 32 Asiklovir
33 Amikasin
34 Amoksisilin
35 Ampisilin
36 Benzipenisilin�
37 Ciprofloksasin
38 Dapson
39 Dikloksasilin
40 Doksisiklin
41 Efavirens
42 Eritromisin
43 Ethambutol
44 Fenoksimetilpenisilin
45 Flukonazol
46 Gentamisin�
47 Griseofulvin
48 INH
49 Ketokonazol
50 Klindamisin
51 Kloramfenikol (Thiampenikol)
52 Klorokuin
53 Kotrimoksazol
54 Kuinin
55 Lamivudin
56 Levofloksasin
57 Metronidazol
58 Nevirapine
59 Nistatin
60 Pirantel
61 Pirazinamid
62 Primakuin
63 Rifampisin
64 Sefadroksil
65 Sefiksim
66 Sefotaksim
67 Seftazidim
68 Seftriakson
69 Stavudin
70 Streptomisin
71 Sulfasalazin
72 Tetrasiklin
Antimigrain 73 Ergotamin
Antineoplastik, Imunosupresan dan 74 Asparaginase
obat untuk terapi paliatik
75 Azatrioprin
76 Bleomisin
77 Cisplatin
78 Dakarbasin
79 Doksorubisin
80 Etoposid
81 Fluoro urasil
82 Hidroksil urea
83 Medroksiprogesteronasetat
84 Metotreksat
85 Siklofosfamid
86 Siklosforin
87 Sitarabin
88 Tamoksifen
89 Testosteron
90 Vinblastin
91 Vinkristin
Antiparkinson 92 Levodopa + Karbidopa
93 Triheksifenidil
Obat yang mempengaruhi darah 94 Fe Sulfat
95 Fitomenadion
96 Heparin
97 Warfarin
98 Traneksamat
Produk Darah
Diagnostik
Disinfektan & Antiseptik 99 Povidon iodin
Gigi & Mulut
Diuretik 100 Furosemida
101 HCT
102 Manitol
103 Spironolakton
Hormon, Obat endokrin lain dan 104 Acarbose
Kontraseptik 105 Etinil Estradiol
Kardiovaskuler
Kulit, Obat Topikal 106 Glibenklamid
Larutan Dialisis Peritoneal 107 Gliklazid
Larutan Elektrolit 108 Glikuidon
Obat Mata
Oksitoksik dan Relaksan Uterus 109 Glimepirid
Psikofarmaka 110 Glipizid
111 Hidrokortison
112 Insulin
113 Levonorgestrel
114 Metformin
115 Metil Prednisolon
116 Pioglitazon
117 Prednison
118 Repaglinid
119 Rosiglitazon
120 Amlodipin
121 Atropin
122 Carvedilol
123 Digoksin
124 Dobutamin
125 Dopamin
126 ISDN
127 KCL
128 Klonidin
129 Lisinopril
130 Metildopa
131 Nifedipin
132 Nitrogliserin
133 Propanolol
134 Ramipril
135 Simvastatin
136 Streptokinase
137 Terazosin
138 Valsartan
139 Verapamil
140 Asam Retinoat
141 Basitrasin – Polimiksin B
142 Betametason
143 Mikonazol
144 Na Fusidat

145 Asetazolamid
146 Pilokarpin
147 Sulfacetamid
148 Timolol
149 Isoksuprin
150 Metil Ergometrin
151 Oksitosin
152 Alprazolam
153 Amitriptilin
154 CPZ
155 Flufenasin
156 Fluoksetin
157 Haloperidol
158 Quetiapin
159 Risperidon
Relaksan Otot Perifer dan Penghambat 160 Pankuronium
Kolinesterase 161 Neostigmin
162 Piridostigmin
163 Suksametonium
164 Vekuronium
Saluran Cerna� 165 Antasida
166 Bisakodil
167 Cimetidin
168 Dimenhidrinat
169 Domperidon
170 Lansoprazol
171 Loperamid
172 Metoklopramid
173 Neomisin�
174 Omeprazol
175 Ranitidin
176 Sukralfat
Saluran Napas� 177 Ambroksol
178 Aminophilin
179 Asetil Sistein
180 Bromheksin
181 Budesonid
182 DMP
183 GG
184 Ipatropium
185 Ketotifen
186 Salbutamol
187 Terbutalin
Obat yang mempengaruhi sistim imun 188 Hepatitis B rekombinan
189 Serum Antibisa ular
190 Serum Antidifteri
191 Serum Antirabies
192 Serum Antitetanus
193 Serum Imunoglobulin
194 Vaksin BCG
195 Vaksin Campak
196 Vaksin DTP
197 Vaksin jerap difteri tetanus
198 Vaksin meningokokus polisakarida A
+C
199 Vaksin polio
200 Vaksin Rabies
Telinga, Hidung dan Tenggorokan 201 Oksimetazolin
Vitamin dan Mineral 202 Vitamin B6
203 Vitamin C
1. JAMU (Empirical Based Herbal Medicine)

Jamu adalah sediaan bahan alam yang khasiatnya belum dibuktikan secara ilmiah, dalam kata
lain, belum mengalami uji klinik maupun uji praklinik, namun khasiat tersebut dipercaya oleh
orang berdasarkan pengalaman empiric. Dalam sediaan jamu, bahan baku yang digunakan
pun belum mengalami standarisasi karena masih menggunakan seluruh bagian tanaman.
Jamu disajikan secara tradisional dalam bentuk seduhan, pil, atau cairan. Umumnya, obat
tradisional ini dibuat dengan mengacu pada resep peninggalan leluhur. Jamu tidak
memerlukan pembuktian ilmiah secara uji klinis, tetapi cukup dengan bukti empiris.
Kriteria jamu antara lain adalah sebagai berikut:
-Aman
-Klaim khasiat dibuktikan secara empiris
-Memenuhi persyaratan mutu.
Logo jamu berupa ranting daun terletak dalam lingkaran dan harus mencantumkan tulisan
“JAMU” seperti gambar di samping.
Contoh obat-obatan golongan jamu adalah pilkita, laxing, keji beling, curcuma tablet.

2. OBAT HERBAL TERSTANDAR (Standarized Based Herbal Medicine)

Obat Herbal Terstandar (OHT) merupakan sediaan obat bahan alam yang telah dibuktikan
keamanan dan khasiatnya secara ilmiah dengan uji praklinik dan bahan bakunya telah di
standarisasi. OHT memiliki grade setingkat di bawah fitofarmaka. OHT belum mengalami
uji klinis, namun bahan bakunya telah distandarisasi untuk menjaga konsistensi kualitas
produknya. Uji praklinik dengan hewan uji, meliputi uji khasiat dan uji manfaat, dan bahan
bakunya telah distandarisasi.
Logo Herbal Terstandar berupa jari-jari daun (3 pasang) terletak dalam lingkaran dan harus
mencantumkan tulisan “OBAT HERBAL TERSTANDAR” seperti gambar di atas.
Ada lima macam uji praklinis yaitu uji eksperimental in vitro, uji eksperimental in vivo, uji
toksisitas akut, uji toksisitas subkronik, dan uji toksisitas khusus.
Kriteria Obat Herbal Terstandar antara lain:
-Aman
-Klaim khasiat dibuktikan secara ilmiah atau pra-linik
-Bahan baku yang digunakan telah mengalami standarisasi
-Memenuhi persyaratan mutu.
Di Indonesia telah terdapat kurang lebih 17 macam OHT, Contoh obat golongan herbal
terstandar antara lain Lelap, Diapet, tolak angin, antangin JRG, dll.

3. FITOFARMAKA

Fitofarmaka merupakan sediaan obat bahan alam yang telah dibuktikan keamanan dan
khasiatnya secara ilmiah dengan uji praklinik dan uji klinik, bahan baku dan produk jadinya
telah distandarisasi. Salah satu syarat agar suatu calon obat dapat dipakai dalam praktek
kedokteran dan pelayanan kesehatan formal (fitofarmaka) adalah jika bahan baku tersebut
terbukti aman dan memberikan manfaat klinik.
Syarat fitofarmaka yang lain adalah:
-Klaim khasiat dibuktikan secara klinik
-Menggunakan bahan baku terstandar
-Memenuhi persyaratan mutu.
Logo Fitofarmaka berupa jari-jari daun (yang kemudian membentuk bintang) terletak dalam
lingkaran dan harus mencantumkan tulisan “FITOFARMAKA” seperti gambar di atas.
Di Indonesia baru ada 5 jenis fitofarmaka yang beredar, antara lain Stimuno, Nodiar, X-gra,
Tensigard, dan Rheumaneer. Lebih jelasnya bisa dibaca di sini.

Obat paten adalah obat dengan nama dagang dan menggunakan nama yang merupakan milik
produsen (pabrik) obat yang bersangkutan dan dijual dalam bungkus asli dari pabrik pembuatnya.
Contoh: Pamol®, Panadol®, Sanmol® (zat aktifnya Parasetamol); Ponstan®, Mefinal®, ( zat aktifnya
Asam mefenamat); atau Amoxsan®, Amoxil® (zat aktifnya Amoxicillin).

Anda mungkin juga menyukai