Anda di halaman 1dari 45

BAB 3

PELAKU KEGIATAN EKONOMI

KOMPETENSI INTI
Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual,konseptual,prosedural dalam
ilmu pengetahuan, teknologi, seni,budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan
kejadian, serta penerapan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KOMPETENSI DASAR
Menganalisis peran pelaku kegiatan ekonomi
PETA KONSEP

PELAKU EKONOMI dipengaruhi

Terdiri atas

R.T. Konsumsi R.T. Produksi R.T. Negara Masyarakat LN Perilaku Perilaku


konsumen produsen

Terdiri mempelajari
Jenis interaksi dari

Model kegiatan Model dengan Model kegiatan Pendekatan Pendekatan


ekonomi campur tangan ekonomi Kardinal Ordinal
sederhana (2 pemerintah (3 terbuka (4
sektor) sektor) sektor)
melahirkan mempelajari

Isoquant
Konsep
Marginal Utility
yang menurun

Isocost

Indiference
Curve

Budget Line

1
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari bab ini anda diharapkan dapat:
 Mendeskripsikan pelaku-pelaku ekonomi sesuai kegiatannya
 Mendeskripsikan model-model interaksi antarpelaku ekonomi
 Mendeskripsikan perilaku konsumen dengan pendekatan kardinal dan ordinal
 Mendeskripsikan perilaku produsen
 Mendeskripsikan konsep “the law of diminishing marginal return”
yangberkaitan dengan produksi dan konsumsi
 Menghitung kepuasan , kepuasan rata-rata dan kepuasan marginal
 Membuat grafik tentang “the law of diminishing marginal return” yang
berkaitan dengan produksi dan konsumsi
 Mendeskripsikan peranan pelaku ekonomi dalam kegiatan ekonomi

Seiring perkembangan teknologi dan dan informasi, serta pengetahuan


manusia semakin berkembang, kebutuhan manusiapun semakin banyak dan

2
beraneka ragam sehingga kegiatan ekonomi menjadi sangat kompleks.Dalam bab
sebelumnya kita telah membahas permasalahan ekonomi dan bagaimana kita
dapat mengatasi kelangkaan dengan berbagai alternatif pilihan untuk memenuhi
kebutuhan yang beraneka ragam.
Kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh pelaku ekonomi dengan tujuan
untuk memenuhi kebutuhan yang beraneka ragam meliputi kegiatan produksi,
konsumsi dan distribusi. Konsumen merupakan salah satu pelaku ekonomi yang
kegiatannya melakukan konsumsi atau menghabiskan nilai guna suatu barang,
maka selain mengurangi nilai guna suatu barang konsumen mempunyai peran
sesuai dengan kegiatannya, adalah melakukan permintaan akan barang dan jasa
untuk memenuhi kebutuhannya, menyediakan factor-faktor produksi untuk
dikelola oleh produsen.
Sekarang apa yang kalian pikirkan tentang model diagram interaksi?
Dapatkah kalian membuat garis besar mengenai model diagram tersebut? Dan
apakah kalian bisa menjelaskan bagaimana interaksi para pelaku ekonomi
dalam diagram tersebut?
Perlu kalian tahu di dunia nyata, para pelaku ekonomi saling berinteraksi dan
berhubungan dalam melakukan kegiatan ekonomi. Tanpa adanya interaksi
diantara mereka, kegiatan ekonomi di seluruh dunia tidak akan berjalan. Nah,
siapa mereka? Mereka adalah konsumen, produsen, pemerintah, dan
masyarakat ekonomi luar negeri. Interaksi diantara mereka dapat dianalisis
dengan menggunakan circulair flow diagram. Dengan model ini, kalian dapat
memahami dengan mudah bagaimana kegiatan ekonomi yang melibatkan para
pelaku ekonomi berjalan dengan situasi dan kondisi tertentu.
A. PELAKU-PELAKU EKONOMI
Dari berbagai permasalahan ekonomi sebagaimana telah kita bahas di atas,
maka akan muncul pihak-pihak yang akan mencoba untuk menyelesaikan
permasalahan ekonomi tersebut. Pihak-pihak ini disebut pelaku ekonomi. Pelaku
ekonomi adalah mereka, baik itu perorangan, lembaga-lembaga, ataupun instansi-
instansi pemerintahan, yang melakukan kegiatan ekonomi, mulai dari produksi,
konsumsi, maupun distribusi. Sebagaimana telah disebutkan di atas para pelaku
ekonomi dapat dikelompokkan menjadi 4 kelompok besar sebagai berikut:

3
a. rumah tangga konsumsi atau konsumen;
b. rumah tangga produksi atau perusahaan;
c. rumah tangga negara atau pemerintah; dan
d. rumah tangga masyarakat luar negeri.
Masing-masing pelaku ekonomi menjalankan peranan yang berbeda-beda
dalam kegiatan ekonomi masyarakat.
1. Rumah Tangga Konsumsi (Konsumen)
Rumah tangga konsumsi (RTK) atau konsumen adalah bagian dari
masyarakat, baik sebagai perseorangan, kelompok orang, lembaga-lembaga
maupun badan-badan, sebagai konsumen barang-barang dan jasa-jasa hasil
produksi. Dari rumah tangga ini tersedia tenaga kerja dan tenaga usahawan. Di
samping itu, rumah tangga ini juga memiliki faktor-faktor produksi yang lain, yaitu
alat-alat modal, kekayaan alam, dan harta-harta tetap seperti tanah dan
bangunan. Mereka akan menawarkan faktor-faktor produksi ini kepada rumah
tangga produksi. Sebagai balas jasa terhadap penggunaan faktorfaktor produksi
ini, rumah tangga konsumsi akan menerima kompensasi atau pendapatan sebagai
berikut.
a Pemilik tenaga kerja, akan memperoleh upah/gaji ( wage/ salary) baik
mereka sebagai pegawai negeri sipil, ABRI, maupun sebagai buruh/karyawan.
b Pemilik lahan tanah, sumber alam, bangunan atau harta tetap lain yang
disewakan, akan memperoleh penghasilan berupa sewa ( rent).
c Pemilik modal, antara lain tabungan, saham, yang diserahkan dalam proses
produksi, akan memperoleh penghasilan berupa bunga ( interest).
d Pemilik keahlian, sebagai pengusaha yang telah berjasa dalam proses
produksi, akan memperoleh penghasilan berupa laba usaha ( profit).

Penghasilan yang diterima oleh pemilik faktor produksi ini selanjutnya


dipergunakan untuk membiayai pengeluaran konsumsinya seperti makanan,
pakaian, tempat tinggal, pendidikan, kesehatan, tranportasi, rekreasi, dan
membayar pajak rumah tangga kepada pemerintah, sementara sisanya ditabung
( saving) untuk berjaga-jaga dan menghadapi masa yang akan datang.
Pada praktiknya, pengeluaran atau pembelanjaan rumah tangga konsumsi
ini mencapai jumlah sekitar 60% sampai 80% dari seluruh pembelanjaan nasional,
tentu saja jumlah pembelanjaan masyarakat yang sebesar ini akan dijadikan
pedoman bagi dunia usaha dalam menentukan barang-barang/jasa-jasa apa saja
dan berapa yang akandiproduksi.

4
(harap beri saran gambar) tidak ada gambar

2. Rumah Tangga Produksi (Perusahaan)


Hanya sebagian kecil saja dari bermacam-macam hal yang kita butuhkan
untuk hidup dapat secara langsung kita ambil dari alam. Agar siap untuk
memenuhi kebutuhan manusia maka kebanyakan barang-barang memerlukan
suatu proses produksi yang lama dan berbelit-belit. Sebagai contoh, tanah harus
diolah, hasil pertanian dan industri masih harus diproses, diangkut, dipasarkan,
dan banyak hal lain yang harus dilalui hingga sampai ke tangan konsumen. Semua
kegiatan ini termasuk dalam kegiatan produksi, yang tujuan akhirnya memenuhi
kebutuhan dan kemakmuran hidup manusia.
Pada kehidupan sehari-hari, kegiatan produksi tersebut ada yang
diusahakan oleh perorangan dan ada yang diselenggarakan oleh badan usaha milik
negara, swasta baik swasta nasional maupun swasta asing besar dan kecil, dan
koperasi. Mereka pun dapat menjalankan kegiatan di lapangan usaha primer
seperti mengolah kekayaan alam di sektor pertambangan, perkebunan, pertanian
dan perikanan; lapangan usaha sekunder, meliputi lapangan usaha di sektor
industri (industri sepatu, tekstil, mobil, buku, dan sebagainya) perumahan dan
bangunan, menyediakan air, listrik, dan gas; dan lapangan usaha tersier, meliputi
lapangan usaha yang menghasilkan jasa-jasa seperti bank, asuransi, pengangkutan,
dan perdagangan.
Untuk tujuan analisa kegiatan ekonomi dalam masyarakat, mereka yang
terlibat dalam produksi baik sebagai pengusaha perorangan maupun badan-badan
usaha seperti tersebut di atas, kita kumpulkan dan kita himpun dalam kelompok
yang kita namakan rumah tangga produksi (RTP). Pada saat menghasilkan barang-
barang/jasa-jasa untuk kepentingan masyarakat tersebut, rumah tangga produksi
tentu saja memerlukan faktor-faktor produksi, seperti lahan tanah, sumber alam,
tenaga kerja, modal, tenaga ahli, dan lain-lain, yang dibeli dari rumah tangga
konsumsi, sementara sisanya akan digunakan untuk perluasan produksi lebih
lanjut.
Barang-barang dan jasa-jasa ini terus diproduksi sepanjang hari, sepanjang
tahun. Lalu ke mana barang-barang dan jasa-jasa ini distribusikan? Terdapat 4
kelompok sebagai berikut yang menghabiskan hasil produksi ini.

5
a. Perseorangan, kelompok orang-orang, lembaga-lembaga atau badan-badan,
yang termasuk dalam rumah tangga konsumsi untuk memenuhi kebutuhan
konsumsi mereka.
b. Perusahaan lain sebagai input, misalnya hasil produksi kapas digunakan
sebagai input industri pemintalan benang, dan benang sebagai input industri
tekstil.
c. Pemerintah atau sektor pemerintah antara lain dalam bentuk peralatan
kantor, bahan-bahan bangunan untuk pembuatan sarana umum dan
kendaraan.
d. Masyarakat luar negeri dalam bentuk barang-barang dan jasa yang kita
ekspor untuk memehuhi kebutuhan masyarakat luar negeri.
Semakin besar keuntungan yang diperoleh dunia usaha dari penjualan
barang-barang dan jasa-jasa tersebut, akan ditanamkan kembali oleh mereka
dalam bentuk perluasan usaha produksi (investasi). Dari penjelasan tersebut,
tampak hubungan antara perluasan produksi oleh dunia usaha dengan
kesempatan kerja dan peningkatan pendapatan bagi rumah tangga konsumsi.
Semakin besar produksi berarti dunia usaha akan memperluas kesempatan kerja,
peningkatan kesempatan kerja berarti akan meningkatkan pendapatan,
peningkatan pendapatan berarti akan meningkatkan permintaan terhadap barang
dan jasa hasil produksi, dan seterusnya yang akhirnya akan meningkatkan
pertumbuhan ekonomi dan kemakmuran masyarakat.
( gambar orang sedang bekerja di perusahaan makanan)
3. Rumah Tangga Negara (Pemerintah)
Pada suatu perekonomian, pemerintah memegang peranan yang sangat
penting antara lain mengatur, menstabilkan, dan mengembangkan kegiatan
ekonomi dalam masyarakat. Pemerintah dengan demikian berkewajiban untuk
memberikan bimbingan, pengarahan, dan menciptakan iklim yang sehat bagi
perkembangan dunia usaha baik melalui peraturan perundang-undangan, maupun
melalui berbagai kebijakan-kebijakan.
Selain mengatur, menstabilkan, dan mengembangkan kegiatan ekonomi,
pemerintah sendiri juga berperan sebagai pelaku ekonomi, yang secara langsung
berperan aktif dalam kegiatan ekonomi. Pemerintah turut aktif karena beberapa
kegiatan ekonomi dirasa kurang menarik bagi usaha swasta antara lain karena
memerlukan investasi yang besar. Hasil kegiatan atau produksi pemerintah ini
6
sebagian besar berupa jasa-jasa yang diselenggarakan untuk masyarakat, dan
sering disebut sebagai jasa kolektif ( public goods), antara lain keamanan,
pertahanan, dan ketertiban umum, pemerintahan, pengadilan, pendidikan dan
kesehatan, hubungan politik dengan luar negeri. Untuk kepentingan umum,
pemerintah juga menyelenggarakan sendiri beberapa jasa seperti pos, listrik,
pengangkutan, yang perlu dilindungi dari pemerasan oleh monopoli swasta.
Di negara-negara yang sedang membangun, peran pemerintah ini
diharapkan menjadi pelopor yang menggerakkan dan memajukan perekonomian
nasional, khususnya di bidang-bidang prasarana produksi yang belum dikelola oleh
swasta, misalnya proyek pembangunan jalan raya dan jembatan, usaha
modernisasi pertanian dan industri, fasilitas pasar, reboisasi, transmigrasi, dan
sebagainya. Pemerintah juga berusaha memperluas kesempatan kerja dengan
mendorong investasi PMA dan PMDN, melindungi industri dalam negeri,
mengembangkan perbankan dan perkreditan, dan lain-lain.
Untuk melaksanakan tugas pemerintahan, pemerintah memerlukan faktor-
faktor produksi (sumber daya) antara lain tenaga kerja (pegawai negeri sipil, ABRI),
barang-barang seperti gedung, kendaraan, kertas, alat tulis, dan sebagainya. Untuk
itu, setiap tahun dikeluarkan trilyunan rupiah sebagai pengeluaran rutin dan
pengeluaran pembangunan. Untuk membiayai pengeluaran itu, pemerintah
mengenakan berbagai jenis pajak kepada rumah tangga dan perusahaan, denda,
bagi hasil yang dipungut dari perusahaan yang mengekploitasi kekayaan alam
seperti pertambangan dan hasil hutan, serta keuntungan yang diperoleh dari
badan usaha miliknegara (BUMN).
(gambar rapat kabinet dalam menentukan kebijakan)
4. Rumah tangga masyarakat Luar Negeri
Saat ini, sudah tidak ada lagi negara yang dapat menghasilkan sendiri
segala apa yang dibutuhkan. Tidak setiap negara memiliki sumber alam seperti
bijih besi, minyak, dan lain-lain yang diperlukan bagi industrinya. Tidak semua
negara memiliki lahan pertanian yang cukup untuk penduduknya. Tidak semua
negara memiliki iklim yang cocok untuk hasil buminya. Inilah perbedaan-
perbedaan yang menimbulkan perdagangan dengan luar negeri.
Masyarakat luar negeri sebagai pelaku ekonomi adalah semua negara lain
di luar Indonesia yang membeli barang-barang dan jasa hasil produksi yang kita

7
ekspor dan yang menjual barang-barang dan jasa yang kita impor. Kegiatan
perdagangan luar negeri dapat memberikan sumbangan yang sangat penting
dalam meningkatkan dan menambah efisiensi kegiatan ekonomi suatu negara.
Berikut adalah beberapa keuntungan dari mengadakan perdagangan dengan luar
negeri.
a. Perdagangan luar negeri memungkinkan suatu negara menghasilkan berbagai
barang dan jasa melebihi kebutuhan di dalam negerinya. Hal ini dengan
sendirinya akan menaikkan tingkat kegiatan ekonomi dan tingkat pendapatan
nasional. Selain keuntungan ini, perdagangan luar negeri akan menciptakan
keuntungan lain kepada suatu negara.
b. Perdagangan luar negeri memungkinkan negara tersebut melakukan
spesialisasi dalam menghasilkan barang-barang yang dapat dihasilkan di
negara tersebut dengan harga yang relatif lebih murah dari pada negara lain.
Spesialisasi ini akan mempertinggi efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi
yang tersedia.
c. Satu keuntungan penting lainnya dari perdagangan luar negeri adalah
terbukanya kesempatan kepada suatu negara untuk mengimpor barang-
barang konsumsi, barang-barang modal dan peralatan, bahan baku dan
barang lain yang lebih baik mutunya dengan harga yang relatif lebih murah
d. Perdagangan dengan luar negeri juga memberikan kesempatan kepada negara
yang sedang berkembang untuk memperoleh keahlian dan teknologi yang
lebih baik sebagaimana terdapat di negara-negara maju.
Harus disadari pula bahwa tidak semua negara dapat memperoleh
keuntungan dari perdagangan luar negeri. Negara sedang berkembang pada
umumnya kalah bersaing dengan negara maju sehingga keuntungan yang
diperoleh dari perdagangan luar negeri relatif kecil. Maka tanpa campur tangan
pemerintah, terutama dalam bentuk memberikan perlindungan (proteksi) dan
dukungan kepada industri dalam negeri untuk barang-barang yang akan diekspor
atau menggantikan barang yang diimpor, perdagangan luar negeri dapat menjadi
penghambat yang serius kepada perkembangan perekonomian negara yang
sedang berkembang.
( gambar kegiatan bungkar muat di pelabuhan)
TUGAS MANDIRI
1. Sebutkan sumber-sumber pendapatan pendapatan bagi rumah tangga dan
bagaimana cara memperolehnya pendapatannya!
8
2. Jelaskan peran pemerintah dan masyarakat luar negeri dalam perekonomian!
3. Jelaskan peran perusahaan!
1. Sebutkan sumber-sumber pendapatan pendapatan bagi rumah tangga dan
bagaimana cara memperolehnya pendapatannya!
2. Jelaskan peran pemerintah dan masyarakat luar negeri dalam perekonomian!
3. Jelaskan peran perusahaan!

B. HUBUNGAN ANTAR PELAKU EKONOMI


Telah kita kenal tiga kegiatan ekonomi utama:
a. menghasilkan (produksi);
b. mendistribusikan (pasar), dan
c. menggunakan atau memakai (konsumsi).
Sejauh ini pun kita telah mengenal para pelaku kegiatan-kegiatan ekonomi
tersebut: rumah tangga konsumsi, rumah tangga produksi, rumah tangga negara,
dan masyarakat luar negeri (ekspor-impor).
Jika kita amati, pelaku-pelaku ekonomi tersebut masing-masing
memainkan dua peranan sekaligus. Mereka dapat bertindak sebagai penjual dan
pembeli bagi pelaku ekonomi lainnya. Dan jika kita hubungkan, maka hubungan
timbal balik antara mereka akan membentuk arus melingkar. Hubungan ini dapat
diidentifikasi dari arus barang dan arus uang yang bertemu di pasar. Hubungan
timbal balik ini disebut arus lingkaran kegiatan ekonomi ( circular flow of economic
activity).
Agar memudahkan pembahasan mengenai bagaimana hubungan
antarpelaku ekonomi serta untuk mengetahui bagaimana arus kegiatan ekonomi di
masyarakat tersebut berlangsung maka dalam pembahasan ini digambarkan
beberapa kegiatan ekonomi antar pelaku ekonomi, mulai dari yang paling
sederhana hingga yang paling lengkap dan kompleks sebagai berikut.
a. Kegiatan ekonomi sederhana (dua sektor)
b. Kegiatan ekonomi dengan campur tangan pemerintah (tiga sektor)
c. Kegiatan ekonomi terbuka (empat sektor)
(harap beri saran gambar) Gambar orang-orang yang sedang
berangkat kerja dan gambar pabriknya.
9
1. Kegiatan Ekonomi Sederhana (Dua Sektor)
Pada kegiatan ekonomi sederhana, pelaku ekonomi dibagi menjadi dua
kelompok besar: rumah tangga konsumsi (RTK) dan rumah tangga produksi (RTP).
Peraga 4.1 memperlihatkan kegiatan ekonomi sederhana. Para konsumen
sebagaimana tergabung dalam rumah tangga konsumsi (RTK) membutuhkan
barang dan jasa untuk konsumsinya sehari-hari. Untuk mendapatkan barang dan
jasa tersebut, mereka membelinya dari para produsen sebagaimana tergabung
dalam rumah tangga produksi (RTP). Kegiatan ini melibatkan dua proses. Pertama,
arus barang dan jasa terjadi dari RTP menuju RTK. Kedua, arus uang terjadi dari
RTK menuju RTP.

PERAGA 4.1 Model kegiatan ekonomi sederhana (dua sektor)

Penjelasan dari gambar di atas adalah sebagai berikut


a Rumah tangga konsumen sebagai penghasil faktor-faktor produksi (alam,
tenaga kerja, modal dan skill) menjualnya ke pasar faktor produksi. Dari pasar
faktor produksi, rumah tangga produsen membeli/menggunakan faktor
produksi.
b Rumah tangga produsen memberikan/membayar balas jasa faktor produksi
dengan uang (berupa sewa, upah, bunga dan laba)

10
c Rumah tangga konsumen yang menggunakan balas jasa yang diterimanya
untuk membeli barang dan jasa yang dihasilkan rumah tangga produsen.
d Rumah tangga produsen akan menyerahkan barang/jasa yang diproduksinya
kepada rumah tangga konsumen melalui pasar barang/jasa.
Dengan demikian nomor 1 dan 4 merupakan arus faktor produksi dan
barang sedangkan nomor 2 dan 3 merupakan arus uang
Di sisi lain, produsen memerlukan faktor-faktor produksi untuk
menjalankan kegiatan produksinya. Faktor-faktor produksi ini meliputi alam,
tenaga kerja, modal, dan skill. Untuk mendapatkannya, RTP mendapatkannya dari
RTK. Sebagai imbalannya, RTK mendapatkan sewa, upah, bunga, dan profit. Seperti
pada kegiatan sebelumnya, kegiatan ini melibatkan dua proses. Pertama, arus
faktor-faktor produksi terjadi dari RTK menuju RTP. Kedua, arus uang terjadi dari
RTP menuju RTK.
Jika kita amati lebih lanjut, maka kedua kegiatan ini merupakan kegiatan
yang berkelanjutan, satu sama lain saling berhubungan dan mempengaruhi. Kita
melihat bahwa barang dan jasa yang telah diproduksi oleh RTP akan dikonsumsi
oleh RTK. Sementara itu, RTK menyediakan faktor-faktor produksi, yang kemudian
digunakan oleh RTP dalam proses produksinya. Lalu untuk mendapatkan barang
dan jasa yang dibutuhkan, RTK membayarkan sejumlah uang kepada RTP. Begitu
pula RTP akan menggunakan sejumlah uang tersebut untuk membeli faktor-faktor
produksi kepada RTK. Uang dengan demikian akan berpindah lagi ke tangan RTK,
dan seterusnya.
Kondisi di atas, dapat pula kita katakan sebagai kondisi seimbang.
Dikatakan demikian karena pendapatan RTK dari balas jasa faktor-faktor produksi
dibelanjakan seluruhnya untuk barang dan jasa, sehingga sisi pendapatan sama
dengan sisi pengeluaran. Meskipun demikian, rumah tangga konsumsi mungkin
tidak membelanjakan seluruh pendapatannya untuk konsumsi, melainkan
sebagian pendapatan itu disimpan sebagai tabungan ( saving). Jika hal ini terjadi,
maka keseimbangan perekonomian akan terganggu, karena bagian pendapatan
yang tidak dibelanjakan akan mengakibatkan barang dan jasa, sebagaimana telah
dihasilkan oleh rumah tangga produksi, menjadi tidak terjual habis.
Tabungan itu disebut juga sebagai kebocoran ( leakage). Supaya
perekonomian tetap dalam keadaan seimbang maka bagian tabungan tadi harus

11
digunakan dalam perekonomian. Tabungan rumah tangga konsumsi biasanya
disalurkan kepada rumah tangga produksi melalui pasar modal atau sektor
perbankan, dan oleh rumah tangga produksi akan digunakan untuk membiayai
pengeluaran investasinya. Investasi oleh rumah tangga produksi ini merupakan
penyeimbang dari kebocoran tabungan dalam perekonomian.
(harap beri saran gambar) tidak ada gambar
2. Kegiatan ekonomi dengan Campur Tangan Pemerintah (Tiga Sektor)
Kegiatan perekonomian digambarkan terdiri dari tiga pelaku ekonomi:
rumah tangga produksi (RTP), rumah tangga konsumsi (RTK), dan rumah tangga
negara (G). Campur tangan pemerintah dalam perekonomian akan menimbulkan 3
arus baru dalam kegiatan perekonomian sebagai berikut.
a Arus pembayaran pajak dari oleh rumah tangga konsumsi (RTK) dan rumah
tangga produksi (RTP) kepada pemerintah. Arus pembayaran pajak ini
sekaligus merupakan pendapatan bagi pemerintah.
b Arus pengeluaran dari sektor pemerintah (government expenditure) untuk
pemakaian barang-barang/jasa-jasa kepada perusahaan- perusahaan.
c Arus pembayaran dari pemerintah atas penggunaan faktor-faktor produksi
kepada sektor rumah tangga konsumsi (RTK)
Komponen penting lainnya setelah campur tangan pemerintah adalah
pajak (Tx), transfer pemerintah (Ti), dan pengeluaran pemerintah (G). Melalui
campur tangan pemerintah di dalam bidang ekonomi ini berarti pemerintah turut
campur tangan dalam mengendalikan kegiatan ekonomi. Seumpama ada
gangguan dalam perekonomian, pemerintah melalui instrumen kebijakan ekonomi
makro dapat mengurangi terjadinya gangguan tersebut. Menurut tiga arus baru
tersebut, maka arus lingkaran kehidupan perekonomian dapat ditunjukkan pada
Peraga

12
PERAGA 4.2 Model perekonomian dengan campur tangan pemerintah (tiga sektor)

Dari peraga dapat dijelaskan sebagai berikut.


• Terdapat dua arus pembayaran dari rumah tangga produksi (RTP): (1)
pembayaran kepada rumah tangga konsumsi (RTK) sebagai balas jasa atas
faktor produksi yang digunakan dan (2) pembayaran pajak kepada
pemerintah.
• Terdapat dua arus penghasilan sebagaimana diterima oleh rumah tangga
konsumsi (RTK): (1) penerimaan gaji/upah, sewa, bunga, dan laba dari rumah
tangga produksi (RTP) dan (2) penerimaan dari pemerintah berupa gaji/upah
(pegawai negeri sipil dan ABRI)
• Penghasilan diperoleh pemerintah melalui pajak dari rumah tangga konsumsi
(RTK) dan dari rumah tangga produksi (RTP). Penghasilan tersebut oleh
pemerintah digunakan untuk membayar gaji pegawai dan untuk membeli
barang/jasa sebagaiamana diproduksi oleh rumah tangga produksi.
• Oleh rumah tangga konsumsi, pendapatan akan digunakan untuk memenuhi
tiga kebutuhan sebagai berikut: (1) pembelian barangbarang konsumsi
dari rumah tangga produksi; (2) pembayaran pajak kepada pemerintah;
dan (3) sisa disimpan sebagai tabungan pada lembaga keuangan (bank),

13
untuk kemudian dipinjamkan kepada pengusaha untuk penanaman modal
(investasi).
(harap beri saran gambar) Tidak ada gambar
3. Kegiatan Ekonomi Terbuka (Empat Sektor)
Perekonomian yang terdiri dari 4 pelaku ekonomi: rumah tangga produksi
(RTP), rumah tangga konsumsi (RTK), rumah tangga negara (G), dan masyarakat
luar negeri. Menunjukkan suatu kegiatan ekonomi pada suatu perekonomian
paling lengkap dan paling sesuai dengan kenyataan. Pada Peraga , dengan
demikian perlu ditambahkan arus barang/jasa dan arus uang sebagaimana
ditimbulkan oleh sektor luar negeri (ekspor dan impor), sebagaimana terlihat pada
Peraga .
Perdagangan luar negeri akan menambah satu arus penerimaan bagi
rumah tangga produksi (RTP), berupa pendapatan yang diperoleh dari barang-
barang/jasa-jasa yang diekspor ke luar negeri. Demikian pula pada rumah tangga
konsumsi (RTK). Arus perdagangan luar negeri menambah arus penerimaannya,
yang diperoleh dari pendapatan ekspor barang-barang faktor produksi ke luar
negeri. Pemerintah sendiri juga dapat melakukan ekspor ke luar negeri berupa
barang-barang publik seperti keperluan pembangunan.
Impor oleh rumah tangga produksi adalah berupa bahan mentah dan
barang modal dari luar negeri. Impor oleh rumah tangga konsumsi antara lain
berupa barang-barang konsumsi yang tidak dihasilkan di dalam negeri atau yang
mutunya lebih baik. Sementara bagi pemerintah, impor terkait dengan barang-
barang untuk keperluan pertahanan dan pembangunan yang dilakukan oleh
pemerintah.
Inilah arus kegiatan ekonomi masyarakat yang dapat diibaratkan sebagai
mesin perekonomian yang menghidupkan kemakmuran negara dan masyarakat
yang menimbulkan barang-barang dan jasajasa, memberikan pendapatan,
pekerjaan, mengharuskan pengeluaran, menimbulkan pertukaran. Apabila mesin
ini berhenti berputar maka berhenti pula produksi barang dan jasa,
menganggurlah alat-alat produksi, menganggurlah orang-orang, berhenti pula arus
pendapatan.
Berhenti atau terganggunya putaran mesin berarti malapetaka atau
terganggu pula perekonomian suatu bangsa. Makin cepat putaran mesin berarti
semakin besar kekuatan berproduksi, dan semakin besar barang dan jasa
14
diproduksi semakin besar pula kesempatan kerja, semakin besar pula pendapatan,
yang pada akhirnya mampu menaikkan kemakmuran negara dan masyarakat.

PERAGA 4.3 Model kegiatan ekonomi terbuka ( empat sektor )

(harap beri saran gambar)tidak ada gambar


TUGAS tidak ada
C. PERILAKU KONSUMEN DAN PRODUSEN
Circular flow diagram yang telah di pelajari memberikan gambaran kepada
kita bagaimana perekonomian bekerja. Pada circular flow diagram dijelaskan
bahwa rumah tangga konsumen (RTK) dan rumah tangga produsen (RTP) bertemu
dalam pasar barang dan juga pasar faktor produksi. Kedua belah pihak
bertransaksi untuk mendapatkan kebutuhan yang diinginkan. RTK berkepentingan
untuk memperoleh barang yang diproduksi oleh rumah tangga produsen.
Sementara RTP berkepentingan untuk memperoleh faktor produksi yang dimiliki
oleh rumah tangga konsumen (RTK).
Pada pasar barang, konsumen membeli barang dan jasa yang dimiliki
produsen pada tingkat harga tertentu. Jumlah barang dan harga merupakan hasil
dari interaksi kedua belah pihak. Konsumen membeli barang dan jasa berdasarkan
preferensi maupun pendapatan yang dimilikinya. Keputusan konsumen seperti ini
dibahas dalam perilaku konsumen. Sebaliknya, produsen menjual barang dan

15
jasanya berdasarkan biaya yang telah dikeluarkan (biaya bahan baku, jumlah
tenaga/waktu dan keahlian yang telah dikeluarkan) serta keuntungan yang
diinginkan. Keputusan produsen dalam memproduksi barang dan jasa atas dasar
kondisi yang dihadapinya disebut perilaku produsen. Kedua konsep ini, baik
perilaku konsumen dan produsen, akan dibahas berikut ini.

1. Perilaku konsumen
Perilaku konsumen akan menjelaskan bagaimana seorang konsumen
memilih suatu produk yang diyakininya akan memberikan kepuasan yang
maksimum dengan kendala pendapatan dan harga barang tersebut.
RTK membeli barang dan jasa dari RTP untuk memenuhi kebutuhannya.
Itulah mengapa keseimbangan pasar output (barang dan jasa) sangat ditentukan
oleh besarnya permintaan output oleh RTK. Atas dasar apa RTK menentukan
permintaannya untuk dikonsumsi di pasar output? Bila diperhatikan lebih lanjut,
RTK melakukan konsumsi berdasarkan besarnya kepuasan ( utility) yang diberikan
oleh suatu barang. Semakin tinggi kepuasaan yang mampu diberikan oleh sebuah
barang kepada konsumen, semakin tinggi pula permintaan konsumen terhadap
barang tersebut, dan juga sebaliknya. Selanjutnya, pada bagian ini kita akan
mencoba melihat bagaimana rumah tangga konsumen menentukan jumlah barang
yang akan dikonsumsinya berdasarkan pendapatan yang dimilikinya. Konsep dasar
yang akan dibahas di sini: (1) kepuasan total ( total utility); (2) kepuasan marjinal
( marginal utility), (3) kepuasan total dan marjinal yang semakin menurun, dan; (4)
kepuasan yang sama.
( gambar seorang yang sedang makan)
2. Teori Perilaku konsumen
Dalam melakukan pilihan atau menentukan skala prioritas kebutuhan yang
tidak terbatas, sedangkan sumber daya yang tersedia sangat terbatas. Konsep ini
merupakan perilaku mendasar dari konsumen. Konsep dasar perilaku konsumen
menyatakan bahwa konsumen selalu berusaha untuk mencapai utilitas (utility)
maksimal dalam pemakaian barang yang dikonsumsinya. Teori perilaku konsumen
menjelaskan bagaimana seseorang dengan pendapatan yang diperolehnya, dapat
membeli berbagai barang dan jasa sehingga tercapai kepuasan tertentu sesuai

16
dengan apa yang diharapkannya. Teori yang menganalisis perilaku individu
konsumen dinamakan teori perilaku konsumen.perlu mengenal konsep kegunaan
total (total utility); dan kegunaan marginal(marginal utility) terlebih dahulu.
Satuan untuk utilitas/kepuasan adalah dinyatakan dalam Util.
Kegunaan total adalah kepuasan yang dinikmati konsumen dalam
mengkonsumsi sejumlah barang atau jasa tertentu secara keseluruhan dalam
periode waktu tertentu. Kegunaan total akan meningkat apabila jumlah yang
dikonsumsi bertambah,tetapi pertambahan manfaatnya berkurang. Artinya setiap
unit tambahan yang dikonsumsi menambahkan nilai guna marginal yang lebih kecil
dibandingkan dengan unit sebelumnya, seiring dengan kejenuhan individu
terhadap produk tesebut .Setiap individu akan mendapatkan kepuasan yang
berbeda dalam mengkonsumsi sejumlah barang yang sama.
Jadi nilai guna marginalah yang mementukan apakah suatu barang itu mempunyai
harga yang tinggi atau rendah.
Ada dua pendekatan/teori yang dapat menjelaskan perilaku konsumen , yaitu:

a. Teori Nilai Guna Marginal ( Cardinal Theory )


Pendekatan nilai guna (Utility) Kardinal atau sering disebut dengan teori
nilai subyektif : dianggap manfaat atau kenikmatan yang diperoleh seorang
konsumen dapat dinyatakan secara kuantitif/dapat diukur, dimana keseimbangan
konsumen dalam memaksimumkan kepuasan atas konsumsi berbagai macam
barang, dengan uang yang dikeluarkan untuk membeli satu unit dari berbagai jenis
barang akan memberikan nilai guna marginal yang sama besarnya. Oleh karena itu
keseimbangan konsumen dapat dicari dengan pendekatan kuantitatif.
Beberapa asumsi yang harus dipenuhi dalam teori ini adalah :
1) Daya guna diukur dalam satuan uang, yang artinya jumlah uang yang tersedia
untuk membayar oleh konsumen dalam rangka menambah unit yang akan
dikonsumsi.
2) Daya guna marginal dari uang tetap, yaitu bahwa nilai suatu uang dalam
satuan nya adalah sama untuk setiap orang tanpa memandang statusnya.
3) Daya guna bersifat independen. Yang artinya, daya guna barang yang satu tidak
dipengaruhi oleh mengkonsumsi barang yang lain.

17
4) Waktu mengkonsumsi berdekatan dan dengan jumlah yang sama.
Dalam pendekatan ini konsumen dianggap mengkonsumsi kombinasi
barang untuk mendapatkan kepuasan yang maksimal dan tambahan kepuasan
yang diperoleh dari tambahan konsumsi suatu barang secara terus menerus akan
semakin berkurang. Dalam pendekatan kardinal dikenal dengan istilah nilai guna
total dan nilai guna marginal. Nilai guna total adalah kepuasan total yang dinikmati
oleh konsumen dalam mengkonsumsi sejumlah barang atau jasa tertentu.,
sedangkan nilai guna marginal adalah tambahan kepuasan yang dinikmati
konsumen dari setiap tambahan barang atau jasa yang dikonsumsi.
Perhatikan contoh berikut, setelah seharian bekerja Yuda merasa sangat
haus. Satu botol aqua akan memberikan kepuasan totah yang amat besar bagi
Yuda. Sehingga bisa dinilai sebesar 10 util. Karena masih haus Yuda menambah
satu botol lagi. Tetapi karena perut Yuda sudah terisi oleh satu botol air aqua
pertama kepuasan yang diperoleh karena meminum air botol yang kedua tidak
sebesar 10 util melainkan hanya 6 util
Dengan demikian kepuasan total yang diperoleh setelah minum dua botol
aquaakan berjumlah 16 util. Jika Yuda masih bernapsu untuk menambah dengan
botol yang ketiga bukan tidak mungkin Yuda akan menjadi kembung karenanya,
sehingga bukan kepuasan yang diperoleh melainkan penderitaan. Karena tidak
memberikan kepuasan ,manfaat satu botol air menjadi negatif sebesar -5 util dan
kepuasan total yang diperoleh dari tiga botol aqua tersebut 11.

TABEL 4.1 Hubungan jumlah barang yang dikonsumsi dengan kepuasan total dan
kepuasan marginal yang diproleh
Jumlah air aqua Kepuasan total Kepuasan marginal
yang dikonsumsi (total utility) (marginal utility)
0 0 0
1 10 10 = ( 10 – 0 )
2 16 6 = ( 16 – 10 )
3 20 4 = ( 20 – 16 )
4 15 -5 = ( 15- 20 )
5 5 -10 = ( 5 – 15 )

18
Pada tabel diatas pada kolom marginal utility memperlihatkan adanya
penurunan dari 10 sampai -5 . Setelah minum pada botol ke 1 kenikmatannya
dinilai 10 util, Pada botol ke 2 tambahan kenikmatan menurun hingga dinilai 6 util
dam kepuasan totalnya bertambah menjadi 16 util, Pada botol ke3 kepuasan
menjadi negatif (-5), apabila kepuasan toyal dan kepuasan marginal ditampilkan
dalam bentuk grafik maka kurvanya seperti berikut.Kurva ini menunjukkan
hubungan antara jumlah barang yang dikonsumsi dengan tingkat kepuasan yang
diperoleh.

Gambar 4.4 Kurva kepuasan total dan kepuasan marginal

Berdasarkan pola konsumsi manusia dalam mengonsumsi satu jenis barang untuk
mencapai utilitas maksimum, lahirlah Hukum Gossen I yang dikemukakan oleh
Hermann Heinrich Gossen.
Hukum ini disebut Hukum Nilai Guna Marginal Yang Semakin Berkurang ( The Law
of Diminishing Marginal Return ) Pada intinya, hukum ini menyatakan:”Jika
pemenuhan kebutuhan akan satu jenis barang dilakukan secara terus-menerus,
utilitas yang dinikmati konsumen akan semakin tinggi, tetapi setiap tambahan
konsumsi satu unit barang akan memberikan tambahan utilitas yang semakin
kecil.”

19
Hukum Gossen I menyatakan pemuasan kebutuhan secara vertikal yaitu
pemuasan satu macam kebutuhan yang dilakukan secara terus menerus, sehingga
kenikmatannya semakin lama semakin berkurang dan akhirnya dicapai titik
kepuasan. Jadi kepuasan total / Total Utility (TU) adalah keseluruhan nilai guna
(kepuasan) yang diperoleh seseorang sebagai akibat mengkonsumsi suatu barang.
Kepuasan Marginal (MU) adalah tambahan kepuasan yang diperoleh seseorang
sebagai akibat dari menambah satu unit barang untuk memenuhi kepuasannya.
Sekarang akan diperkenalkan dengan istilah kepuasan rata-rata (Average Utility –
AU) yaitu rata-rata kepuasan yang diperoleh seseorang setiap mengkonsumsi
suatu barang dalam jumlah tertentu.

Tabel 4.2 Kepuasan Total, Kepuasan Marginal kepuasan rata-rata terhadap air
minum
Botol ke-n MU TU AU
0 - 0 0
1 10 10 10
2 8 18 9
3 6 24 8
4 4 28 7
5 3 31 6,2
6 2 33 5,5

Apabila seseorang mengkonsumsi air satu botol perhari , akan memperoleh


10 util ( MU = 10). Botol pertama merupakan satu-satunya botol yang dikonsumsi
sehingga kepuasan total yang diperolehnya juga sebanyak 10 util ( TU = 10 ). Ketika
konsumen mengkonsumsi dua botol air perhari . Tampak bahwa konsumen
menggunakan botol 1 dan botol 2 (MU0 = 0; MU1 = 10: MU2 = 8) Sehingga
kepuasan total yang diperolehnya adalah 0 +10 + 8 = 18 util. Begitu seterusnya
untuk botol ke 3 samapi botol 6.
20
Ternyata hubungan antara ketiga pengertian kepuasan tersebut hanyalah
hubungan fungsional. Artinya apabila salah satu dari ketiga kepuasan tersebut
diketahui, kedua kepuasan lainnya dapat ditentukan. Dan dibuktikan dengan
menggunakan rumus berikut
1. Kepuasan total ( TU )
Secara matematis rumus TU ditulis
TUn = MU1+ MU2+ ... MUn

Contoh 1
Berdasarkan tabel , berapa kepuasan total ( TU ) seseorang jika ia minum 6
botol air minum perhari ?
Jawab:
TU6 = MU1 + MU2 + MU3 + MU4 + MU5 + MU6
TU6 = 10 + 8 + 6 + 4 + 3 + 2
TU6 = 33 util
Jadi seseorang akan memperoleh kepuasan total (TU)sebesar 33 util ketika
minum 6 botol air perhari

2. Kepuasan rata-rata ( AU )
Kepuasan rata-rata diukur dengan rumus
AUn = TUn : n
Contoh 2
Berdasarkan Tabel , berapa kepuasan rata-rata ( AU ) seseorang saat ia
mengkonsumsi 4 botolair minum per hari ?
Jawab:
AU4 = TU4: 4
AU4 = 28 : 4
AU4 = 7 util
Jadi kepuasan rata-rata seseorang saat ia mengkonsumsi 4 botol air perhari
sebesar 7 util

3. Kepuasan Marginal ( MU )
Rumus yang digunakan adalah

21
MUn = TUn – TUn-1
Contoh 3
Berdasarkan Tabel... , hitung kepuasan marginal seseorang yang
mengkonsumsi 3 botol air minum perhari ?
Jawab:
MU3 = TU3 – TU2
MU3 = 24 – 18
MU3 = 6 util
Jadi kepuasan marginal ( MU ) seseorang saat mengkonsumsi 3 botol
airminum ialah 6 util
Dalam praktik sehari-hari hukum Gossen I mempunyai kelemahan, orang
tidak akan memuaskan satu macam kebutuhan sampai sepuas-puasnya, setelah
mencapai titik kepuasan tertentu akan menyusul kebutuhan yang lain. Maka
hukum Gossen I dilengkapi dengan hukum Gossen II. Pada hukum Gossen I
barkonsumsi, yaitu hanya mengkonsumsi satu jenis barang. Dan kenyataannya
konsumen memerlukan bermacam-macam jenis barang dan jasa.
Hukum Gossen II tersebut merupakan pemuasan kebutuhan secara
horizontal. Pemuasan kebutuhan secara horizontal, yaitu pemuasan kebutuhan
tidak bertumpu pada satu jenis barang saja, melainkan berusaha pula untuk
memenuhi kebutuhan akan barang lainnya.Untuk itu, H.H. Gossen mengemukakan
teorinya, yang dikenal dengan hukum Gossen II, yang menyatakan:
“Jika konsumen melakukan pemenuhan kebutuhan akan berbagai jenis barang
dengan tingkat pendapatan dan harga barang tertentu, konsumen tersebut akan
mencapai tingkat optimisasi konsumsinya pada saat rasio marginal utility (MU)
berbanding harga sama untuk semua barang yang dikonsumsinya.”
Konsumen akan memperoleh kepuasan maksimal dalam mengkonsumsi
dua barang apabila mencapai syarat :

Keseimbangan I : MUx = MUy


Px Py
Keseimbangan II : PxX + PyY = M
Sebagai seorang konsumen yang rasional harus mengalokasikan
pendapatan yang jumlahnya terbatas dalam mengkonsumsi berbagai macam

22
barang agar mendapat kepuasan yang maksimun. Akibatnya pola konsumsi setiap
orang akan berbeda.

Contoh :
Ani mengkonsumsi jambu (X) dan salak (Y) masing-masing 5 buah. Harga jambu
(Px) dan mangga (Py) masing-masing Rp 2.000,00 dan Rp 1.000,00 perbuah.
Sementara Ani mempunyai anggaran (M) Rp 12.000,00. Berikut kombinasi jambu
dan salak yang dapat dikonsumsi oleh Ani.

Tabel 4.4 Tabel kombinasi jambu dan salak


Kombinasi Qx Qy MUx MUy Pengeluaran Anggaran
(jambu) (salak)
A 1 4 16 8 Rp 6.000,00 Rp 12.000,00
B 2 5 14 7 Rp 9.000,00 Rp 12.000,00
C 3 6 12 6 Rp 12.000,00 Rp 12.000,00
D 4 7 10 9 Rp 15.000,00 Rp 12.000,00
E 5 8 9 4 Rp 26.000,00 Rp 12.000,00

Untuk mengukur tingkat kepuasan maksimum Ani , mari kita ukur dengan dua
syarat keseimbangan berikut
1. Kesimbangan I : MUx = MUy
Px Py
16 = 8
2.000 1.000
Sekarang uji keempat kombinasi tersebut dengan syarat kesimbangan I
ternyata kelima kombinasi memenuhi syarat pertama.
2. Keseimbangan II : PxX + PyY = M
Kita ambil contoh kombinasi A = Rp 2.000,00(1) + Rp 1.000,00(4) = Rp
6.000,00
Kombinasi yang memenuhi syarat adalah
C = Rp 2.000.00(3) + Rp 1.000,00(6) =Rp 12.000,00
Jadi Ani akan memperoleh kepuasan maksimum jika ia mengkonsumsi 3 buah
jambu dan 6 buah salak
(gambar orang sedang makan/ minum )
23
b. Teori pendekatan Ordinal( Ordinal Approach )
Menganggap bahwa utilitas suatu barang tidak perlu diukur, cukup untuk
diketahui dan konsumen mampu membut urutan tinggi rendahnya utilitas yang
diperoleh dari mengkonsumsi sejumlah barang atau jasa.
1) Konsep Indifference Curve ( kepuasan yang sama )
Konsumen, selain mencari kepuasan untuk suatu barang dan jasa tertentu,
juga mencari kepuasan akan barang (jasa) dan kebutuhan lainnya. Gejala ini
dapat kita pahami mengingat kebutuhan manusia yang beragam. Hanya saja,
manusia memiliki pendapatan yang terbatas, sehingga hanya mampu
mengkonsumsi barang (jasa) yang terbatas pula. Dalam kegiatan konsumsi
pun, manusia juga dihadapkan pada kondisi kombinasi konsumsi yang
memberikan tingkat kepuasan yang sama.
Contoh: Andi ingin membeli baju dan celana. Ia memikirkan kombinasi
pembelian barang tersebut dengan utilitas yang sama. Kombinasi pembelian
baju dan celana adalah :
Tabel 4.5 Tabel tingkat kepuasan yang sama
Kombinasi Baju Celana Tingkat
Utilitas
A 10 2 2
B 7 3 2
C 5 4 2
D 4 5 2
E 3 7 2
F 2 10 2

Dari tabel diatas dapat digambarkan dalam bentuk kurva yang disebut kurva
indiferen.
Peraga 4.5 Kurva indiferen kombinasi baju dan celana

24
Dapat disimpulkan bahwa kurva indiferen menggambarkan kombinasi
konsumsi seseorang terhadap beberapa barang. Kombinasi tersebut
bergantung pada penilaian subjektif setiap konsumen.
Ciri-ciri kurva indiferens:
a. Berlereng/slope negatif. Hal ini menunjukkan apabila dia ingin
mengkonsumsi barang X lebih banyak maka harus mengorbankan
konsumsi terhadap barang Y
b. Cembung ke titik Origin ( Convex ) . Derajat penggantian antar barang
konsumsi semakin menurun. Hal ini masih berkaitan dengan hukum
Gossen, di mana apabila pada titik tertentu semakin banyak
mengkonsumsi barang X akan mengakibatkan kehilangan atas barang X
tidak begitu berarti dan sebaliknya atas barang Y
c. Tidak saling berpotongan. Ini berakitan dengan asumsi bahwa masing –
masing kurva indiferent menunjukkan tingkat kepuasan yang sama.
Dengan pengertian apabila A = B dan A = C maka otomatis C = B padahal
yang terjadi tidak demikian.
d. Semakin ke kanan menunjukkan tingkat kepuasan yang semakin tinggi.
Ketika kurva bergeser ke kanan akan menunjukkan kombinasi barang X
dan Y yang bisa dikonsumsi oleh seseorang semakin banyak. Hal inilah
yang menyebabkan semakin bertambahnya kepuasan dengan
pergeseran kurva ke kanan.
(harap beri saran gambar)tidak ada gambar
25
2) Kurva Garis Anggaran ( Budget Line Curve )
Keseimbangan konsumen atau utilitas maksimum akan tercapai apabila
tingkat utilitas yang diinginkan konsumen dapat dicapai kemampuan
anggaran ( pendapatan ) yang dimilik oleh konsumen. Kemampuan konsumen
digambarkan oleh garis anggaran. Garis Anggaran (budget line) adalah kurva
yang menunjukkan kombinasi konsumsi dua macam barang yang
membutuhkan biaya (anggaran) yang sama besar. Dalam kurva keseimbangan
ditunjukkan oleh titik singgung antara kurva indiferen dan garis anggaran

Peraga 4.6 Kurva garis anggaran

Apabila dipadukan antara garis anggaran dan kurva indiferen pada suatu
diagram akan diperoleh keseimbangan konsumen ( equilibrium
curve ).Kondisi keseimbangan adalah kondisi dimana konsumen telah
mengalokasikan seluruh pendapatannya untuk konsumsi. Uang yang ada
(jumlahnya tertentu) dipakai untuk mencapai tingkat kepuasan tertinggi
(maksimalisasi kegunaaan), atau tingkat kepuasan tertentu dapat dicapai
dengan anggaran paling minim (minimalisasi biaya). Secara grafis kondisi
keseimbangan tercapai pada saat kurva garis anggaran (manggambarkan
tingkat kemampuan) bersinggungan dengan kurva indiferensi (menggambar
kan tingkat kepuasan).

Peraga 4.7 Kurva keseimbangan konsumen

26
Ciri- ciri Budget Line adalah sebagai berikut :
1. Budget Line berslope negatif disebabkan adanya efek substitusi antara
barang X dan barang Y
2. Panjang penggal vertikal menunjukkan apabila keseluruhan dana
digunakan untuk membeli barang Y, sebaliknya penggal horisontal
menunjukkan apabila seluruh dana digunakan untuk membeli barang X.
3. Semakin besar jumlah uang yang dialokasikan untuk membeli barang X
dan Y ditunjukkan oleh garis yang semakin menjauhi titik 0.
Pola hidup hemat (efisien)
Tingkat keiatan konsumsi setiap orang berbeda-beda tergantung dari
kebutuhan masing-masing orang. Dengan demikian kita harus dapat
mengatur pola konsumsi agar tidak boros. Pola hidup yang hemat dalam
melakukan konsumsi perlu kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Tidak
perlu menghambur-hamburkan uang untuk membeli sesuatu tang tidak
perlu. Menerapkan pola hidup hemat bukan mencerminkan bahwa kita
seorang yang pelit atau tidak mampu memenuhi kebutuhan. Justru hal itu
akan membangun watak kita menjadi pribadi tang mampu mengatur setiap
kebutuhan dengan baik.
Ciri-ciri seseorang atau keluarga berpola hidup boros:
a. Mempunyai sifat konsumtif yaitu cenderung membeli barang konsumsi
yang harganya mahal dan kurang bermanfaat atau kurang begitu
penting.
27
b. Tidak memikirkan kehidupan masa depan dan cenderung mencari
kesenangan belaka.
c. Cenderung mementingkan penampilan lahiriah
Jadi dalam melakukan kegiatan konsumsi seorang konsumen harus
bertindak secara rasional. Rasional atau tidak seorang konsumen melakukan
tindakan konsumsi sangat dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, tingkat
kedewasaan, dan kematangan emosional. Tiga hal tersebut sangat
mempengaruhi seseorang dalam mengambil keputusan yang tepat, bijaksana
dan teliti dalam memilih untuk menekan pengeluaran sehingga konsumen
tidak bersifat boros.
(harap beri saran gambar)tidak ada gambar
3. Perilaku produsen
Produsen, sebagaimana pada konsumen, memiliki perilaku tersendiri.
Perilaku produsen seringkali disebut teori produksi. Teori produksi
menggambarkan perilaku produsen dalam memproduksi barang atau jasa. Untuk
dapat melakukan kegiatan produksi seorang produsen membutuhkan faktor-faktor
produksi.Tanpa faktor produksi pembuatan suatu barang dan jasa tidak bia
berjalan. Dalam penerapannya, teori ini tidak dapat dipisahkan dari hukum
produksi marjinal yang semakin menurun.
1. Tujuan Produksi
Seorang produsen akan membuat barang-barang yang berguna. Misalnya
seorang produsen memproduksi seragam karyawan untuk memenuhi kebutuhan
karyawan. Tujuan dari kegiatan produksi yaitu.
a. Memenuhi kebutuhan sesuai dengan perkembangan jaman dan kemajuan
teknologi serta penduduk yang semakin meningkat
b. Mengganti barang yang rusak atau barang yang habis
c. Memenuhi pasar dalam negeri dan luar negeri
d. Untuk memperoleh keuntungan
e. Meningkatkan kemakmuran
f. Memperluas lapangan usaha

2. Fungsi Produksi
Teori produksi yang sederhana menggambarkan keterkaitan antara jumlah
produksi dengan faktor produksi yang digunakan dalam proses produksi, atau
dengan kata lain, teori produksi memuat penjelasan mengenai dinamika hubungan
antara input dan outputproduksi. Pada saat melakukan analisis, kita anggap saja
28
jumlah tenaga kerja yang digunakan dapat berubah, tetapi jumlah modal, luas
tanah, dan teknologi yang digunakan adalah tetap.
Kita lihat adanya hubungan antara tenaga kerja,modal, tanah,dan keahlian
dengan tingkat produksi. Selanjutnya tenaga kerja, modal , tanah dan keahlian
disebut input, sedangkan hasil produksi disebut output. Hubungan antara input
dan output dituangkan kedalam fungsi yang disebut fungsi produksi yang secara
matematis dinyatakan dalam bentuk rumus berikut:
Q = f ( L , R , C, T )
Keterangan :
Q = jumlah produksi yang dihasilkan ( Quantity )
f = Fungsi hubungan antar variabel( function )
L = jumlah tenaga kerja ( labour )
R = kekayaan alam ( resources )
C = modal ( capital )
T = teknologi
Persamaan tersebut menunjukkan tingkat produksi suatu barang tergantung
jumlah modal, tenaga kerja , jumlah bahan baku dan tanah. Jumlah produksi yang
berbeda-beda tentu akan memerlukan penggunaan faktor produksi dalam jumlah
yang berbeda beda pula. Tetapi untuk satu tingkat produksi tertentu, produsen
dapat menggunakan kombinasi faktor – faktor produksi yang berbeda.

Hukum Tambahan Hasil yang Semakin Menurun (The Law of Diminishing Return)
Telah kita ketahui, dalam produksi diperlukan faktor-faktor produksi untuk
menghasilkan barang atau jasa. Dalam hal ini, setiap penambahan satu unit faktor
produksi akan menambah sejumlah unit produk. Sebagai contoh, tambahan
jumlah tenaga kerja akan mengakibatkan jumlah output bertambah, meskipun
jumlah faktor produksi lainnya dianggap tetap. Penambahan output semacam ini
dinamakan produksi marjinal. Dengan kata lain, produksi marjinal dari suatu faktor
produksi merupakan output (keluaran) ekstra yang dihasikan oleh tambahan satu
unit faktor produksi.
Untuk mengetahui produksi marjinal, terlebih dahulu kita perlu mengetahui
dua hal. Hal pertama adalah penambahan jumlah tenaga kerja. Hal kedua adalah

29
penambahan jumlah produksi secara keseluruhan atau penambahantotal produksi.
Lebih jauh, dari kedua hal tersebut dapat juga diketahui produksi rata-rata.
Jika dirumuskan secara matematis, produksi marjinal (MP) akan menjadi
sebagai berikut.
TP
MP 
L
Sementara itu, produksi rata-rata (AP) dirumuskan secara matematis sebagai
berikut:
TP
AP 
L
Keterangan:
TP = total produksi ( total production)
L = tenaga kerja ( labour)
MP = produksi marjinal ( marginal production)
AP = produksi rata-rata ( average production)
∆ = selisih atau perubahan

Hubungan antara total produksi, produksi marjinal, dan produksi rata-rata


menimbulkan hukum produksi marjinal yang semakin menurun ( the law of
diminishing marginal return) . Menurut hukum ini, apabila faktor produksi (tenaga
kerja) ditambah terus menerus sebanyak unit tertentu, pada mulanya total
produksi akan semakin meningkat. Akan tetapi, sesudah produksi mencapai
tingkat tertentu, produksi marjinal atau tambahan produksi akan semakin
menurun hingga akhirnya akan mencapai titik negatif. Perhatikan Tabel 6.6 supaya
lebih jelas. Tabel tersebut memperlihatkan produksi suatu barang pertanian di atas
sebidang tanah yang tetap luasnya, tetapi jumlah tenaga kerja bertambah terus.
Kolom pertama menunjukkan penggunaan luas tanah yang tetap. Kolom kedua
menunjukkan jumlah tenaga kerja yang digunakan. Kolom ketiga, keempat, dan
kelima menunjukkan total produksi, produksi marjinal, dan produksi rata-rata.

30
Tabel 4.6 Hubungan faktor produksi Tetap,Faktor Produksi variabel dengan output
yang dihasilkan
Tanah Tenaga Total Produksi Produksi Tahap
kerja Produksi Marginal rata-rata Produksi
1 1 10 - 10 I
1 2 30 20 15 I
1 3 60 30 20 I
1 4 88 28 22 II
1 5 105 17 21 II
1 6 114 9 19 II
1 7 119 5 17 II
1 8 119 0 15 III
1 9 108 -11 12 III
1 10 70 -38 10 III
Peraga 4.8 Kurva teori keterbatasan produksi (the law of diminishing marginal
return) .

31
Dari Tabel 4.6 dan gambar 4.8 proses produksi dapat dibagi menjadi tiga
tahap. Tahap pertama terjadi pada penggunaan tenaga kerja 1 hingga 3 . Pada
tahap ini, terlihat bahwa tambahan produksi positif dan meningkat akibat
tambahan penggunaan tenaga kerja sebanyak satu unit. Produksi marjinal adalah
positif dan meningkat. Tahap kedua terjadi pada penggunaan tenaga kerja 4
hingga 7 . Di tahap ini, tambahan produksi tetap positif, tetapi mulai menurun. Di
tahap akhir, atau tahap ketiga, tambahan produksi sudah negatif, atau dengan kata
lain, penambahan tenaga kerja justru mengurangi total produksi.
Tahap-tahap produksi ini mencerminkan bahwa produksi marjinal semakin
menurun ( diminishing return). Pada tahap-tahap awal, produksi marjinal positif
dan terus meningkat, dan kemudian pada titik tertentu mengalami penurunan.
Pada tahap akhir, produksi marjinal bernilai negatif dan mengakibatkan penurunan
total produksi. Gejala inilah yang disebut hukum produksi marjinal yang semakin
menurun ( the law of diminishing marginal return) .
Pada tingkatan-tingkatan produksi tertentu, proses produksi memiliki jumlah
output yang sama meskipun menggunakan sejumlah kombinasi faktor produksi
yang berbeda. Ini dikarenakan satu faktor produksi dapat mensubstitusi faktor
produksi yang lain.

32
Tabel 4.7 Tabel berbagai kombinasi proses produksi
Hasil Produksi ( m ) Tenaga Kerja Modal Keterangan
( orang ) ( unit )
150 2 6 Cara 1 = P1
150 3 5 Cara 2 = P2
150 4 4 Cara 3 = P3

Peraga 4.9 Kurva fungsi produksi

Dari Tabel 6.7 dan Peraga 6.6 terlihat bahwa ada tiga cara berproduksi, antara
lain cara 1, 2, dan 3, yang memiliki tingkat produksi yang sama, meskipun memiliki
kombinasi penggunaan faktor produksi yang berbeda. Cara pertama adalah
dengan menggunakan 2 orang tenaga kerja dan 6 unit modal, cara kedua adalah
dengan menggunakan 3 orang tenaga kerja dan 5 unit modal, cara ketiga adalah
dengan mengkombinasikan 4 orang tenaga kerja dan 4 unit modal. Hasil
penggunaan berbagai kombinasi faktor produksi itu sama-sama berupa 150 meter
kain batik. Kurva ini dinamakan kurva produksi yang sama ( isoquant curve)
33
(gambar pabrik garmen )
3. Perluasan Produksi
Perluasan produksi barang dapat dilakukan secara kualitatif maupun
kuantitatif. Usaha ini dilakukan karena hal-hal sebagai berikut.
a. Peradaban manusia semakin modern disesuaikan dengan perkembangan
jaman.
b. Keinginan untuk meningkatkan kemakmuran.
c. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
d. Jumlah penduduk yang semakin meningkat
e. Memenuhi kebutuhan konsumen baik di dalam negeri maupun luar negeri
Setiap kegiatan produksi diusahakan dari waktu ke waktu akan meningkatkan
hasil produksinya. Beberapa cara yang biasa digunakan perusahaan untuk
meningkatkan hasil produksi antara lain :
a. Intensifikasi adalah perluasan produksi dengan cara meningkatkan
kemampuan faktor- faktor produksi atau menambah kemampuan
berproduksi tiap-tiap faktor produksi tanpa menambah jumlah faktor
produksi.
b. Ekstensifikasi adalah perluasan produksi dengan cara menambah atau
memperbesar jumlah faktor-faktor produksi , misalnya dengan menambah
gedung dan mesin produksi.
c. Diversifikasi adalah memperluas usaha dengan cara menambah aneka jenis
produksi dengan tujuan mengikuti selera konsumen sekaligus membidik
sekmen konsumen yang berbeda-beda Misalnyaproduksi benang kemudian
membuat tekstil dan garmen kemudian membuat baju.
d. Menambah prasarana produksi
Menambah jumlah dan kualitas produksi dapat ditempuh dengan cara
menambah prasarana produksi. Misalnya membuat bendungan, sarana
transportasi dan lain-lain.

4. Etika produsen
Tujuan seorang produsen dalam berproduksi adalah mencari keuntungan.
Tidak semua produsen menggunakan cara etis untuk mencapai tujuan. Etika dalam
bisnis merupakan hal yang penting sehingga tidah ada pihak-pihak yang dirugikan.
Bagi produsen etika juga sangat penting, karena bila tidak memegang etika dalam
jangka panjang ada kemungkinan orang lain tidak mau bekerja sama dengannya.
Etika Produsen dapat ditempuh dengan cara seperti di bawah ini
a. Memperhatikan kelestarian Ekologi ( lingkungan hidup )

34
Tidak aadanya unsur pencemaran atau perusakan lingkungan mulai dari
pengadaan bahan baku, proses produksi,serta akibat dari penggunaan produk
tersebut.
b. Memperhatikan Perundang – undangan yang berlaku.
Produsen harus mematuhi perundang-undangan baik yang menyangkut
lingkungan hidup, perlindungan konsumen, maupun undang –undang
persaingan yang sehat. Sedapat mungkin produsen tidak memanfaafkan
kelemahan peraturan untuk kepentingan pribadinya.
c. Tidak mengeksploitasi sumber daya secara berlebihan
Perusahaan akan berusaha semaksimal mungkin memanfaatkan kemampuan
tenaga kerja namun harus diingat bahwa kemampuan manusia ada batasnya.
TUGAS

TUGAS MANDIRI
1. Sebutkan beberapa asumsi yang harus dipenuhi dalam teori nilai guna marginal.!
2. Sebutkan bunyi hukum Gossen 1!
3. Sebutkan pula bunyi hukum Gossen 2!
4. sebutkan ciri-ciri orang yang berpola hidup boros!
5. Sebutkan beberapa cara dalam perluasan produksi!

CINTA EKONOMI
Why We Buy: The Science of Shopping

Dalam sebuah buku terkenal yang berjudul why we


buy (Simon dan Schuster Publisher, 2000) karangan Paco
Underhill, seorang pemimpin lembaga penelitian independen
bernama Envirosell di New York, Amerika serikat, dijelaskan
berbagai penjelasan di balik mewabahnya penyakit konsumerisme yang melanda
kebanyakan orang saat ini. Gejala ini sebetulnya tidak hanya terjadi di Amerika
saja, bahkan di indonesia pun gejala ini sudah tampak nyata di sekeliling kita.
Paco merumuskan beberapa hal penting yang tampaknya sederhana
namun mampu membuat orang dapat dengan mudah mengelaurkan uangnya
utukmembeli banyak sekali barang di berbagai di supermarket dan shopping mall.
Ia menjelaskan dengan begitu gamblang bahwa hal- hal kecil seperti:

35
a. penempatan keranjang-keranjang belanja yang diletakkan di dekat pintu
masuk supermarket,
b. penempatan rak-rak penjualan yang memberikan keleluasaan calon pembeli
untuk menentukan pilihannya tanpa terganggu calon pembeli lainnya,
c. penempatan barang-barang kebutuhan utama (makanan, minuman, buah-
buahan, sayur-mayur) di ujung gang su- permarket yang membuat calon
pembeli mau tidak mau harus melalui berbagai macam rak yang memajang
berbagai produk lainnya, dan
d. pengemasan produk yang menarik perhatian anak-anak sanggup membuat
calon konsumen yang mungkin tidak berniat membeli banyak barang, malah
‘memborong’ berbagai keperluan yang tidak terpikirkan olehnya.
Sebagai konsumen yang bijak apa yang telah dijelaskan dalam bab ini mengenai
pola hidup hemat dalam perilaku konsumsi tentu akan menolong kalian dan
orangtua kalian untuk lebih bijaksana membelanjakan uang bukan?

D. RANGKUMAN
1. Pelaku-pelaku ekonomi tersebut dikelompokkan menjadi, rumah tangga
konsumsi (konsumen),rumah tangga produksi (perusahaan), rumah tangga
negara (pemerintah) dan masyarakat luar negeri
2. Pelaku-pelaku ekonomi dapat bertindak sebagai penjual dan pembeli bagi
pelaku ekonomi lainnya. Hubungan timbal balik yang diindetifikasikan sebagai
arus uang dan barang yang bertemu di pasar ini disebut arus lingkaran
kegiatan ekonomi ( circular flow of economic activity) .
3. Kegiatan ekonomi antar pelaku ekonomi dapat digambarkan mulai dari yang
paling sederhana sampai paling lengkap sebagai berikut, kegiatan ekonomi
sederhana (dua sektor),kegiatan ekonomi dengan campur tangan pemerintah
(tiga sektor) dan kegiatan ekonomi terbuka (empat sektor)
4. Produksi adalah kegiatan menciptakan dan menambah nilai guna barang dan
jasa.
5. Kepuasan total/utilitas total adalah kepuasan yang dinikmati konsumen dalam
mengkonsumsi sejumlah barang atau jasa secara keseluruhan.
TUn = TU1 + TU2 + ... + TUn

36
6 Kepuasan marjinal/utilitas marjinal adalah pertambahan kepuasan yang
dinikmati dari setiap tambahan barang atau jasa yang dikonsumsi.
MUn = TUn - TUn-1
7. Kepuasan mengkonsumsi suatu barang atau jasa yang dilakukan terus
menerus mula-mula akan meningkat sampai akhirnya akan terjadi kejenuhan
dan mulai menurun.

E. SOAL
1. Soal Uraian
1. Jelaskan empat kelompok yang menjadi sasaran distribusi hasil produksi!
2. Apakah keuntungan mengadakan kegiatan perdagangan dengan luar negeri?
3 Mengapa hubungan pelaku ekonomi digambarkan dalam model arus
melingkar?
4. Sebutkan peranan pemerintah dalam model kegiatan ekonomi dengan
campur tangan pemerintah?
5. Gambarkan model kegiatan ekonomi terbuka (empat sektor) dan jelaskan
hubungan masing-masing pelakunya!
6. Jelaskan The law of diminishing marginal return!
7. Jelaskan hubungan tenaga kerja dengan the law of diminishing return,
8. Jelaskan dan berikan contoh tentang input tetap dan input variabel dalam
kegiatan produksi!
9. Jelaskan istilah total utility, marginal utility, dan average utility
10 Berdasarkan tabel di bawah ini, gambar grafik produk total, produk marjinal,
produk rata-rata dan tahap produksi!

2. PILIHAN GANDA
1. Berikut ini peran rumah tangga konsumen dan produsen
(1) penyedia faktor produksi
(2) mengkombinasikan faktor produksi
(3) menghasilkan barang dan jasa
(4) mengkonsumsi hasil produksi

37
(5) penerima pajak
(6) membayar pajak
Yang merupakan peran rumah tangga konsumen adalah ....
A. (1), (2), dan (3)
B. (1), (4), dan (6)
C. (2), (3), dan (4)
D. (3), (4), dan (6)
E. (4), (5), dan (6)
2. Perhatikan kegiatan-kegiatan ekonomi berikut!
(1) Bu Diah selalu memilih dan menawar barang-barang yang akan dibeli
(2) Untuk menarik pelanggan rumah makam ”Enak” memberi diskon 10%
untuk pembeli
(3) “ Top Tour & Travel “ menambah jaringan usaha dengan mambuka rumah
makan dan penginapan
(4) dalam membelanjakan uangnya Mona selalu berpedoman pada skala
prioirtas yang telah disusunnya
(5) dengan memasang iklan harga barang menjadi naik, namun tetap
dilakukan Oleh Pak Dibyo untuk meningkatkan penjualan dan keuntungan
Yang merupakan peran dari produsen adalah ....
A. (1), (2), dan (3)
B. (1), (3), dan (4)
C. (2), (3), dan (4)
D. (2), (3), dan (5)
E. (3), (4), dan (5)
3. Diagram RTK dan RTP
Pasar input
Pasar input
A
B

RTK C RTP

D
E 38
Pasar output
Peran yang ditunjukkan huruf A pada diagram tersebut adalah....
A. menyediakan jasa faktor-faktor produksi
B. berkewajiban membayar pajak kepada pemerintah
C. menghabiskan barang dan jasa yang telah disediakan
D. memproduksi barang dan jasa yang diperoleh dari faktor-faktor produksi
E. membayar koompensasi/ balas jasa atas penggunaan faktor-faktor
produksi
4. Perhatikan pernyataan berikut
(1) balas jasa yang diterima berupa sewa
(2) permintaan dari rumah tangga produsen
(3) balas jasa yang diterima berupa bunga
(4) penawaran berasal dari rumah tangga konsumen
(5) bunga ditentukan oleh rumah tangga konsumen
Yang merupakan ciri-ciri dari faktor produksi modal adalah ....
A. (1), (2), dan (3)
B. (1), (3), dan (4)
C. (2), (3), dan (4)
D. (2), (4), dan (5)
E. (3), (4), dan (5)
5. Rumah tangga pemerintah sebagai pelaku ekonomi mempunyai peranan
sebagai ..
A. pemasok sumber daya produksi, pementu barang yang akan diproduksi
B. pemasok faktor-faktor produksi , dan pengguna hasil produksi
C. pengatur pertumbuhan ekonomi, penghasil barang, dan pengguna
barang
D. penghasil barang kebutuhan masyarakat, penyalur barang, dan pengguna
faktor produksi
E. pemasok barang produksi dan konsumsi, pemakai barang produksi dalam
negeri

39
6. Suatu tindakan untuk mengurangi /menghabiskan kegunaan nilai suatu barang
atau jasa disebut ....
A. investasi
B. inovasi
C. produksi
D. konsumsi
E. distribusi
7. Contoh perluasan produksi
1. Bidang pertanian menambah lahan, tenaga kerja
2. Bidang industri menambah gedung, mesin
3. Bidang Jasa angkutan menambah kendaraan
Contoh tersebut adalah perluasan produksi secara ....
A. Intensif
B. Ekstensif
C. Insentif
D. Produktif
E. Konsumtif
8. Pemenuhan kebutuhan yang dilakukan secara terus-menerus, nilai kepuas-
annya semakin lama semakin turun. Hal ini merupakan inti dari hukum ....
A. utilitas batas
B. nilai obyektif
C. nilai subyektif
D. Gossen I
E. Gossen II
9. Usaha produsen untuk meningkatkan hasil produksi dengan cara menambah
dan memperluas faktor produksi dinamakan…..
A. inovasi
B. intensifikasi
C. ekstensifikasi
D. rasionalisasi
E. diversifikasi
10. Nilai guna marginal adalah ....

40
A. tambahan kepuasan yang dinikmati konsumen dari setiap tambahan
barang ygdikonsumsi
B. tambahan kepuasan yang dinikmati konsumen karena telah dapat
mengkonsumsi barang-barang mewah
C. tambahan kepuasan yang dinikmati konsumen dalam mengkonsumsi
sejumlah barang
D. kepuasan minimum yang dinikmati konsumen dalam mengkonsumsi
barang
E. kepuasan maksimum yang dinikmati konsumen dalam mengkonsumsi
barang
11. Dalam pendekatan nilai guna atau pendekatan kardinal kepuasan maksimal
konsumen tercapai ....
A. apabila barang yang dikonsumsi hanya satu
B. apabila semakin banyak barang yang dikonsumsi
C. yang apabila setiap barang memberikan tambahan kepuasan yang sama
D. apabila setiap satuan rupiah yang terakhir memberikan tambahan
kepuasan yang sama dari masing-masing barang
E. apabila setiap satuan rupiah yang pertama memberikan tambahan
kepuasan yang sama dari masing-masing barang
12. Dalam pendekatan kurva indiferen kondisi keseimbangan konsumen atau
kepuasan maksimal konsumen dapat terjadi saat ....
A. kurva indiferen berada diatas kurva anggaran
B. kurva anggaran sejajar dengan kurva indiferen
C. kurva anggaran bersampingan dengan kurva indiferen
D. kurva indiferen berada dibawah kurva anggaran
E. kurva indiferen tepat bersinggungan dengan kurva anggaran
13. Perhatikan pernyataan berikut!
(1) permintaan datangnya dari rumah tangga konsumen
(2) penawaran datangnya dari rumah tangga konsumen
(3) memperoleh penghasilan berupa gaji
(4) berperan sebagai pelaku proses produksi
(5) tinggi rendah balas jasa dipengaruhi faktor letak

41
Yang merupakan pasar faktor produuksi tenaga kerja adalah ....
A. (1), (2), dan (3)
B. (1), (3), dan (5)
C. (2), (3), dan (4)
D. (2), (3), dan (5)
E. (3), (4), dan (5)

14. Untuk meningkatkan jumlah produksi antara lain dapat dilakukan dengan
cara:
(1) memperluas / membuka pabrik baru
(2) menggunakan bibit unggul
(3) menggunakan mesin-mesin baru yang kapasitasnya lebih besat
(4) menambah bahan baku dan menambah jumlah karyawan
Dari usaha meningkatkan produksi diatas yang termasuk cara intensifikasi
adalah ...
A. (1) dan (2)
B. (1) dan (3)
C. (2) dan (3)
D. (2) dan (4)
E. (3) dan (4)
15. Guna fungsi produksi bagi produsen adalah untuk ....
A. memperkecil salah satu faktor produksi
B. memperbanyak salah satu faktor produksi
C. mengkombinasikan faktor produksi
D. memperbanyak faktor produksi
E. memperkecil faktor produksi
16. Menghabiskan atau mengurangi nilai guna barang dan jasa, merupakan ....
A. pengertian distribusi
B. pengertian produksi
C. pengertian konsumsi
D. tujuan distribusi

42
E. tujuan konsumsi
17. Hukum Gossen II mengatur bagaimana seorang konsumen ....
A. memilih kualitas barang-barang yang memuaskan
B. menentukan nilai barang yang paling memuaskan
C. membagi barang tertentu untuk berbagai kebutuhan
D. mengalokasikan pendapatannya untuk berbagai barang yang
menghasilkan kepuasan maksimum
E. memilih salah satu di antara berbagai alternatif penggunaan
18. Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut:
(1) imbalan yang diterima berupa bunga
(2) penawaran datangnya dari rumah tangga konsumsi
(3) permintaan datangnya dari rumah tangga produksi
(4) permintaan datangnya dari rumah tangga konsumsi
(5) imbalan yang diterima berupa gaji
Yang termasuk pasar faktor produksi modal adalah ....
A. (1), (2), dan (3)
B. (1), (2), dan (4)
C. (1), (3), dan (5)
D. (2), (4), dan (5)
E. (3), (4), dan (5)
19. Di bawah ini yang merupakan contoh tindakan konsumsi adalah ....
A. seorang pelayan rumah makan sedang melayani pembeli
B. tukang ojek sedang mengantar penumpangnya
C. Pak Yudi sedang mengendarai mobil pribadinya
D. sopir metromini sedang mengangkut penumpangnya
E. seorang pedagang sedang berbelanja untuk barang dagangan

20. Fungsi produksi adalah suatu fungsi yang menunjukkan ....


A. hubungan antara jumlah faktor produksi yang digunakan dengan jumlah
hasil produksi
B. hubungan pemakaian bahan mentah dengan jumlah produksi
C. hubungan pemakaian tenaga kerja dengan pembentukan biaya

43
D. hubungan pemakaian biaya dengan pembentukan laba
E. hubungan pemakaian bahan baku dengan ampas produksi
Untuk soal No 21 s/d 25 pilihlah:
A. Jika pernyataan 1 benar dan pernyataan 2 benar dan keduanya mempunyai
hubungan sebab akibat.
B. Jika pernyataan 1 benar dan pernyataan 2 benar tetapi keduanya tidak
mempunyai hubungan sebab akibat.
C. Jika pernyataan 1 salah dan pernyataan 2 benar
D. Jika pernyataan pertama benar dan pernyataan 2 salah
E. Jika pernyataan 1 salah dan pernyataan 2 salah

21. Rumah tangga konsumsi (RTK) merupakan bagian dari masyarakat baik
perorangan atau kelompok.
Sebab
Rumah tangga ini berfungsi untuk menghasilkan produk berupa barang atau
jasa. (D)
22. Rumah tangga masyarakat luar negeri dapat berupa perseorangan atau negara.
Sebab
Rumah tangga masyarakat luar negeri kegiatannya berupa ekspor dan impor
(B)
23. Hukum Gossen 1 membicarakan pemenuhan secara vertikal.
Sebab
Hukum Gossen 1 hanya untuk pemenuhan satu macam kebutuhan secara terus
menerus. (A)
24. Hukum Low of Diminishing Return adalah hukum yang membahas keterbatasan
produksi
Sebab
Untuk menaikan tingkat produksi dapat dilakukan dengan cara intensif. (B)

25. Intensifikasi adalah perluasan produksi dengan cara meningkatkan kemampuan


faktor-faktor produksi yang ada.
Sebab
Cara ekstensifikasi merupakan perluasan produksi dengan cara menambah
atau memperbesar faktor-faktor produksi. (B)

Untuk soal No 26 s/d 30 pilihlah:

A. Jika 1, 2, dan 3 Benar


B. Jika 1 dan 3 Benar
C. Jika 2 dan 4 Benar
D. Jika hanya 4 Benar
E. Jika semua Benar

26. Rumah tangga konsumsi mempunyai peran dalam produksi barang


diantaranya:
1. Pemilik faktor produksi

44
2. Penghasil barang atau jasa
3. Pemakai barang atau jasa
4. Penyalur barang atau jasa (B)
27. Dalam perluasan hasil produksi dapat dilakukan dengan cara-cara:
1. Intensifikasi
2. Ekstensifikasi
3. Diversifikasi
4. Reorganisasi (A)
28. Rumah tangga produsen (RTP) mempunyai peran:
1. Pemakai barang atau jasa
2. Pemilik faktor produksi
3. Penerima imbalan Jasa faktor produksi
4. Penghasil barang atau jasa (D)
29. Rumah tangga masyarakat luar negeri mempunyai peran dalam perekonomian:
1. Ekspor barang
2. Penghasil barang
3. Impor barang
4. Pengguna barang (B)
30. Yang termasuk cakupan faktor produksi modal adalah:
1. Imbalan yang diterima berupa berupa laba
2. Permintaan datangnya dari RTK
3. Penawaran datangnya dari RTK
4. Penawaran datangnya dari RTP (B)

45

Anda mungkin juga menyukai