Latar Belakang
Harga merupakan elemen penting dalma strategi pemasaran karena
menentukan berapa kerugian dan keuntungan yang akan diperoleh baik untuk
produsen maupun konsumen. Harga sendiri didefinisikan sebagai representasi dari
nilai barang atau jasa yang berlaku baik bagi penjual maupun pembeli. Produk yang
sebenarnya memiliki nilai tinggi di mata pelanggan, jangan sampai menjadi turun
karena harga yang ditetapkan terlalu rendah.
Harga menjadi sebuah parameter bagi pelanggan, jika harga tersebut mahal,
semestinya kualitas produk tersebut baik, begitu pun sebaliknya. Sehingga
pengambilan keputusan tentang harga sangatlah penting tidak hanya laba yang kita
pikirkan tetapi apakah barang yang kita tawarkan bisa terjangkau harganya oleh
konsumen serta harus dilakukan analisis terhadap peluang pasar dan segmentasi
supaya ada kejelasan terhadap sasaran dari produk yang akan dipasarkan.
Proses perencanaan harga dideskripsikan sebagai pengambilan keputusan
sistematik mengenai seluruh aspek penentuan harga. Hal ini agar bisa tercipta range
harga yang masuk akal baik oleh produsen maupun konsumen, serta memberikan
keuntungan maksimal bagi keduanya. Keuntungan ini berupa keuntungan dari segi
nilai untuk konsumen, dan segi profit finansial untuk produsen.
1. Bahan Baku
Bahan baku merupakan bahan yang sebagian besar membentuk produk
setengah jadi atu menjadi bagian wujud dari suatu produk yang dapat ditelusuri ke
produk tersebut. Perencanaan bahan baku dipengaruhi oleh sifat kegiatan produksi
perusahaan, apakah kegiatan produksi tergantung kepada datangnya pesanan dari
langganan (pembeli), atau kegiatan produksi bersifat massa atau proses.
Bahan yang dibeli diterima oleh bagian penerimaan dan diperiksa
kesesuaiannya dengan yang dipesan, bagian penerimaan membuat bukti laporan
penerimaan bahan dan didistribusikan ke bagian gudang bahan, bagian
pembelian,bagian akuntansi, arsip. Bahan dipindahkan ke bagian gudang bahan.
Bagian gudang menerima bahan yang dibeli berdasarkan dokumen laporan
penerimaan bahan, memasukkan ke dalam kartu gudang dan kartu barang sesuai
dengan macam bahan yang dibeli. Faktur pembelian dari supplier diterima oleh
bagian pembelian, setelah disahkan diberikan kepada bagian akuntansi.
2. Packaging
Pengemasan pada tiap produk berpengaruh pada nilai suatu produk. Pikiran
manusia sering membuat mereka yakin bahwa suatu produk akan memberikan
kesenangan lebih banyak jika harganya mahal. Penentuan harga berdasar prestise
adalah salah satu cara di mana kita bisa meningkatkan nilai penerimaan suatu
produk. Ingat, strategi ini hanya bisa dilakukan terhadap produk-produk yang unik,
salah satunya dengan penentuan pemberian kemasan.
Kunci dari harga yang prestise adalah paduan harga tinggi dengan tampilan
produk yang memukau, branding, serta didukung review pelanggan. Emosi
pelanggan perlu dilibatkan agar mereka dapat menerima harga yang lebih tinggi.
3. Tenaga Kerja
Biaya tenaga kerja terjadi dan diperlukan dalam suatu proses produksi untuk
mengubah bahan baku menjadi barang jadi. Biaya-biaya ini timbul sehubungan
dengan penggunaan sumber daya manusia atau tenaga kerja tesebut dalam
memproduksi suatu produk. Manajemen perusahaan sangat membutuhkan
informasi biaya tenaga kerja yang tepat waktu dan akurat untuk digunakan sebagai
suatu dasar dalam perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan.
Perencanaan untuk tenaga kerja merupakan bagian terpadu dari proses penyusunan
anggaran. Bermula dari rencana produksi dan data standar waktu dan standar biaya
yang telah ditetapkan, maka anggaran biaya tenaga kerja dapat dibuat.
Biaya tenaga kerja terbagi menjadi dua elemen utama, yaitu :
a. Biaya tenaga kerja langsung, adalah biaya tenaga kerja yang dapat
diidentifikasikan dengan suatu operasi atau proses tertentu yang diperlukan
untuk menyelesaikan produk-produk dari perusahaan.
b. Biaya tenaga kerja tidak langsung, adalah semua biaya tenaga kerja yang
secara tidak langsung terlibat dalam proses produksi, dengan demikian
biaya ini tidak dapat diidentifikasikan secara khusus kepada suatu operasi
atau proses produksi tertentu.
4. Manufacturing
Fasilitas produksi yang dominan di dalam pabrik adalah mesin dan
peralatan. Untuk melakukan pembelian mesin atau peralatan, harus
dipertimbangkan secara ekonomis dan disesuaikan dengan jumlah produksi barang
atau jasa yang dihasilkan. Faktor-faktor yang memengaruhi pemilihan mesin atau
peralatan adalah kapasitas mesin, kecocokan, tersedianya peralatan pelengkap yang
diperlukan, kemudahan persiapan dan instalasi, pemeliharaan, keamanan, keadaan
pengembangan, da pengaruh terhadap organisasi yang ada.
Faktor-faktor tersebut menjadi hahan pertimbangan manajer operasi
sehingga tidak terjadi pembelian mesin yang kelebihan atau kekurangan beban
dan terlalu mahal dibanding dengan tingkat produksi yang dihasilkan. Selain
faktor pemilihan mesin, juga dipertimbangkan penentuan jumlah mesin karena
terkait dengan jumlah sumber daya manusia yang dimiliki, khususnya operasi
mesin, pertimbangan lain didasarkan padaternis dan ekonomis.
6. Penyusutan Modal
Modal atau dapat dikatakan aktiva tetap mempunyai nilai yang semakin
berkurang dari suatu periode ke periode berikutnya. Dengan demikian nilai aktiva
tetap akan menjadi turun apabila sudah dipakai atau digunakan dalam periode
tertentu. Namun ada aktiva tetap yang nilainya tidak akan turun melainkan akan
semakin tinggi nilainya yaitu tanah. Aktiva tetap dalam bentuk tanah nilainya akan
semakin tinggi seiring dengan pertambahan waktu.
Nilai aktiva tetap akan menjadi berkurang karena adanya pemakaian aktiva
tetap tersebut sehingga dalam akuntansi dikenal dengan penyusutan aktiva tetap.
Penyusutan atau depresiasi adalah pengalokasian harga perolehan dari suatu aktiva
tetap karena adanya penurunan nilai aktiva tetap tersebut.
8. R & D Support
Secara umum, R&D bertujuan untuk menciptakan inovasi agar dapat
menghasilkan diferensiasi demi perkembangan produk yang berkesinambungan.
Tugas utamanya yaitu bertanggung jawab atas perkembangan produk dan usaha
yang dapat diraih melalui pengetahuan megenai marketing. Sedangkan hal-hal yang
harus dilakukan oleh Manajer R&D yaitu:
a. Mencari tahu berbagai informasi dan trend produk
b. Mengkoordinir dan memonitor proses perkembangan produk, riset dasar,
dan riset konsumen.
c. Membantu karyawan untuk mengatasi masalah yang berkaitan dengan
resep, bahan baku, proses secara teknis, material pengemasan, dan proses
sanitasi.
d. Mengecek dokumen dan mengawasi operasi yang berkaitan dengan SOP,
proses produksi, pemanduan analisis, da kehalalan produk.
e. Memonitor seluruh pengeluaran dan mencocokkannya dengan budget.
DAFTAR PUSTAKA
Boyd, Harper W., Jr. & Orville C. Walker, Jr. 1992. Marketing Management: A
Strategic Approach. Illinois: Richard D. Irwin, Inc.