1. https://oss.go.id/oss/portal/download/f/SURATKEPEMDA.pdf
2. https://oss.go.id/oss/portal/download/f/SURATKEKL.pdf
Beberapa Ketentuan dalam PP No. 24 Tahun 2018 tentang Pelayanan Perizinan Berusaha
Terintegrasi secara Elektronik (OSS) yang terkait dengan Perizinan Lingkungan (1)
1. Pasal 1 angka 21-26 terkait dengan pengertian:
a. Izin Lingkungan;
b. UKL-UPL;
c. Amdal
d. Andal
e. RKL
f. RPL;
2. Pasal 19: Lembaga OSS menerbitkan perizinan berusaha;
3. Pasal 22: Pengisian data dalam Laman OSS kaitan dengan persyaratan rinci Izin Usaha di
KLHK?
4. Pasal 32 ayat (2) huruf c:Lembaga OSS menerbitkan Izin Usaha berdasarkan komitmen setelah
Lembaga OSS menerbitkan Izin Lingkungan berdasarkan komitmen;
5. Pasal 35: usaha dan/atau kegiatan yang berlokasi di dalam kawasan( KEK, Kawasan Industri,
Kawasam perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas) tidak wajib memiliki Izin Lingkungan, tetapi
wajib memiliki RKL-RPL Rinci yang disyahkan oleh pengelola Kawasan (Amdal dan Izin Lingkungan
hanya untuk Kawasan)
Beberapa Ketentuan dalam PP No. 24 Tahun 2018 tentang Pelayanan Perizinan Berusaha
Terintegrasi secara Elektronik (OSS) yang terkait dengan Perizinan Lingkungan (2)
6. Pasal 37 ayat (2): Pelaku usaha yang telah mendapatkan Izin Usaha dan akan
mengembangkan usaha dan/atau kegiatannya harus tetap memenuhi persyaratan Izin
Lingkungan;
7. Pasal 38: Pelaku usaha yang telah mendapatkan Izin Usaha dapat melakukan kegiatan:
• pengadaan tanah;
• Perubahan luas lahan;
• Pembangunan bangunan gedung dan pengoperasiannya (belum menyelesaiakan
Amdal belum dapat melakukan kegiatan pembangunan gedung);
• Pengadaan peralatan atau sarana;
• Pengadaan SDM;
• Penyelesaian Sertifikasi atau kelaikan;
• Pelaksanaan uji coba produksi (commissioning); dan/atau
• Pelaksanaan produksi;
Beberapa Ketentuan dalam PP No. 24 Tahun 2018 tentang Pelayanan Perizinan Berusaha
Terintegrasi secara Elektronik (OSS) yang terkait dengan Perizinan Lingkungan (3)
8. Pasal 50 huruf a, Pasal 51-Pasal 53: Pemenuhan komitment Izin Lingkungan dengan
melengkapi UKL-UPL (Proses penyusunan dan pemeriksaan UKL-UPL serta penetapan
persetujuan rekomendasi UKL-UPL);
9. Pasal 50 huruf b, Pasal 54-Pasal 61: Pemenuhan komitment Izin Lingkungan dengan
melengkapi AMDAL (Proses penyusunan dan penilaian Amdal serta penetapan
keputusan kelayalan LH atau ketidaklayakan LH);
10. Pasal 62: Integrasi Analisis Dampak Lalu Lintas ke dalam Amdal atau UKL-UPL;
11. Pasal 63-64: integrasi Izin PPLH (PLB3, pembuangan air limbah ke laut, pembuangan air
limbah ke sumber air dan pemanfaatan air limbah untuk aplikasi ke tanah) ke dalam
Izin Lingkungan:
• Mekanisme penyusunan dan penilaian Amdal atau UKL-UPL pada tahap
perencanaan usaha dan/atau kegiatan;
• Perubahan Izin Lingkungan;
Beberapa Ketentuan dalam PP No. 24 Tahun 2018 tentang Pelayanan Perizinan Berusaha
Terintegrasi secara Elektronik (OSS) yang terkait dengan Perizinan Lingkungan (4)
12. Pasal 65: Lembaga OSS mengumumkan Izin Lingkungan yang telah diterbitkan;
13. Pasal 66-67: Perubahan usaha dan/atau kegiatan serta Perubahan Izin Lingkungan;
14. Pasal 68: KLHK membangun dan mengembangkan sistem untuk mendukung
pelaksanaan sistem OSS (Sistem Informasi Amdal UKL-UPL dan SPPL – Amdal.Net:
www.amdal.id);
15. Pasal 70: Pemrakarsa = pelaku Usaha;
16.Pasal 71: PP No. 27 Tahun 2012 tetap berlaku, sepanjang tidak bertentangan
dengan PP 24/2018 atau tidak diatur secara khusus dalam PP ini.
17. Pasal 81-83: Pengawasan terhadap:
• pemenuhan komitmen (pemenuhan komitmen IL);
• pengawasan terhadap pemenuhan standar, lisensi, dan/atau pendaftaran;
dan/atau
• usaha dan/atau kegiatan;
18. Pasal 84-89: Reformasi Peraturan perizinan berusaha untuk 20 sektor yang tercantum
di dalam lampiran PP 24/2018);
Reformasi Peraturan Perizinan Berusaha: Penyusunan Peraturan Menteri LHK Sebagai Peraturan
Pelaksanaan PP 24/2012 yang terkait dengan Perizinan Lingkungan dalam Sistem OSS (1)
PP 24/2012 (OSS) memberikan mandat kepada Menteri LHK untuk menyusun dan menerbitkan
Peraturan Menteri LHK sebagai peraturan pelaksanaan PP OSS, yaitu antara lain:
1. Pasal 35 ayat (4) PP OSS: Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pengawasan atas RKL-
RPL rinci diatur dengan peraturan menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di
bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup;
2. Pasal 35 ayat (5) PP OSS: Kegiatan usaha merupakan usaha mikro dan kecil atau kegiatan usaha
yang wajib memiliki UKL-UPL ditetapkan oleh gubernur atau bupati/wali kota berdasarkan
pedoman yang ditetapkan oleh menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup (Pedoman Penetapan usaha dan/atau kegiatan
UKL-UPL);
3. Pasal 51 ayat (3) PP OSS:Formulir UKL-UPL sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan
dengan peraturan menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang perlindungan
dan pengelolaan lingkungan hidup untuk masing-masing sektor bidang usaha setelah mendapat
pertimbangan dari menteri atau pimpinan lembaga pembina sektor bidang usaha terkait
(Pedoman Formulir UKL-UPL Spesisfik untuk Setiap Jenis Kegiatan di Setiap Sektor);
Reformasi Peraturan Perizinan Berusaha: Penyusunan Peraturan Menteri LHK Sebagai Peraturan
Pelaksanaan PP 24/2012 yang terkait dengan Perizinan Lingkungan dalam Sistem OSS (2)
PP 24/2012 (OSS) memberikan mandat kepada Menteri LHK untuk menyusun dan menerbitkan
Peraturan Menteri LHK sebagai peraturan pelaksanaan PP OSS, yaitu antara lain:
4. Pasal 55 ayat (7) PP OSS: Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pengikutsertaan masyarakat
dalam penyusunan Amdal diatur dalam peraturan menteri yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup;
5. Pasal 56 ayat (2) PP OSS:Formulir kerangka acuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditetapkan dengan peraturan menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup untuk masing-masing sektor bidang usaha
setelah mendapat pertimbangan dari menteri atau pimpinan lembaga pembina sektor bidang
usaha terkait;
6. Pasal 61 PP OSS: Jangka waktu penilaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 56, penyampaian
rekomendasi hasil penilaian Andal, RKL-RPL sebagaimana dimaksud dalam Pasal 57, penilaian
akhir serta penyampaian hasil akhir sebagaimana dimaksud dalam Pasal 58, dan penetapan
keputusan kelayakan atau ketidaklayakan lingkungan hidup sebagaimana dimaksud dalam Pasal
59 diatur dalam peraturan menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup;
Reformasi Peraturan Perizinan Berusaha: Penyusunan Peraturan Menteri LHK Sebagai Peraturan
Pelaksanaan PP 24/2012 yang terkait dengan Perizinan Lingkungan dalam Sistem OSS (3)
PP 24/2012 (OSS) memberikan mandat kepada Menteri LHK untuk menyusun dan menerbitkan
Peraturan Menteri LHK sebagai peraturan pelaksanaan PP OSS, yaitu antara lain:
7. Pasal 66 ayat (7) PP OSS:Ketentuan lebih lanjut mengenai kriteria perubahan Usaha dan/atau
Kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan tata cara perubahan Keputusan Kelayakan
Lingkungan Hidup, perubahan Rekomendasi UKL-UPL, dan penerbitan perubahan Izin
Lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat (4), ayat (5), dan ayat (6) diatur dalam peraturan
menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup.
8. Pasal 69 ayat (2) PP OSS: kegiatan usaha mikro dan kecil dan/atau kegiatan yang tidak wajib
memiliki UKL-UPL sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh gubernur atau
bupati/wali kota berdasarkan pedoman yang ditetapkan oleh menteri yang menyelenggarakan
urusan pemerintahan di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup (Pedoman
penetapan usaha dan/atau kegiatan wajib SPPL) terkait dengan amanat Pasal 35 ayat (5) PP
OSS (pedoman penetapan usaha dan/atau kegiatan wajib UKL-UPL)
Tindak Lanjut Penyusunan Peraturan Menteri LHK terkait dengan Perizinan Lingkungan
No Peraturan Menteri LHK Amanat PP No. 24 Tahun 2018 Unit Kerja KLHK
2. Pedoman Penetapan Jenis Rencana Usaha a. Pasal 35 ayat (5) PP OSS dan Penanggung Jawab:
dan/atau Kegiatan yang Wajib Memiliki b. Pasal 69 ayat (2) PP OSS Ditjen PKTL
UKL-UPL dan SPPL
Status:
3. Pedoman Penyusunan, Penilaian dan a. Pasal 51 ayat (3) PP OSS (Formulir UKL-UPL); Sudah ditetapkan oleh
Pemeriksaan Dokumen Lingkungan Hidup b. Pasal 55 ayat (7) PP OSS: pengikutsertaan Menteri LHK dan dalam
dalam Pelaksanaan Pelayanan Perizinan masyarakat dalam penyusunan Amdal ; proses diundangkan
Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik c. Pasal 56 ayat (2) PP OSS:Formulir kerangka acuan; oleh Menteri Hukuman
(OSS): d. Pasal 61 PP OSS: Jangka waktu penilaian Andal dan
• Amdal; RKL-RPL dan penetapan SKKL;
• UKL-UPL; e. Pasal 66 ayat (7) PP OSS: kriteria perubahan Usaha
• SPPL; dan/atau Kegiatan dan tata cara perubahan
• Adendum Andal dan RKL-RPL Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup, perubahan
Rekomendasi UKL-UPL, dan penerbitan perubahan
Izin Lingkungan
Peraturan Menteri LHK baru yang terkait dengan Sistem Kajian Dampak Lingkungan
No Peraturan Menteri LHK Amanat PUU Unit Kerja KLHK dan
Status
1. Rancangan Peraturan MENLHK tentang a. Pasal 13 ayat (3) PP Bo. 27 Tahun 2012 Penanggung Jawab:
Kriteria Perubahan Usaha dan/atau Ditjen PKTL
Kegiatan serta Tata Cara Perubahan Izin
Lingkungan: Status:
Sudah ditetapkan oleh
2. Rancangan Peraturan MENLHK tentang a. Pasal 52 PP No. 27 Tahun 2012
Menteri LHK dan dalam
Pengecualian Kewajiban Menyusun
proses diundangkan
Amdal bagi Rencana Usaha dan/atau
oleh Menteri Hukuman
Kegiatan yang Berlokasi di
Kabupaten/Kota yang telah Memiliki
RDTR
3. Rancangan Peraturan Menteri LHK Pasal 23 ayat (2) UU No. 32 Tahun 20019 (Revisi Peraturan Penanggung Jawab:
tentang Daftar Jenis Rencana Usaha MENLH No 5 Tahun 2012) Ditjen PKTL
dan/atau Kegiatan yang Wajib Memiliki
Amdal (Revisi Peraturan MENLH No. 5 Status:
Tahun 2012) Dalam Proses
Disamping itu juga dalam rangka mendukung pelaksanaan Sistem OSS, KLHK perlu menyusun dan mengembangan
berbagai standar pencegahan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan (teknologi pengelolaan dan pemantauan
lingkungan hidup) untuk berbagai jenis usaha dan/atau kegiatan wajib Amdal atau UKL-UPL
Tindak Lanjut Penerapan PP 24 Tahun 2018: Peranan K/L (Sektor) dalam Mendukung
Proses Perizinan Lingkungan Melalui Sistem OSS (1)
1. Inventarisasi jenis jenis usaha dan/atau kegiatan yang membutuhkan:
a. Yang tidak membutuhkan sarana dan prasarana (tidak wajib Izin
Lingkungan);
b. Yang membutuhkan sarana dan prasarana (wajib Izin Lingkungan);
2. Revisi daftar Usaha dan/atau Kegiatan Wajib Amdal beserta
Gradingnya, Daftar Usaha dan/atau Kegiatan Wajib UKL-UPL dan
SPPL
3. Identifikasi dan inventarisasi jenis-jenis kegiatan yang wajib Amdal atau
UKL-UPL yang masuk di dalam sistem OSS dan di luar sistem OSS;
4. Penyusunan pedoman pengisian formulir KA spesisifik untuk setiap
jenis kegiatan wajib Amdal di setiap sektor;
Tindak Lanjut Penerapan PP 24 Tahun 2018: Peranan K/L (Sektor) dalam Mendukung
Proses Perizinan Lingkungan Melalui Sistem OSS (2)
1. https://oss.go.id/oss/portal/download/f/SURATKEPEMDA.pdf
2. https://oss.go.id/oss/portal/download/f/SURATKEKL.pdf
Implikasi PP No. 24 Tahun 2018 terhadap Sistem Perizinanan Lingkungan
Dua Pelaksanaan PERIZINAN BERUSAHA Dua Sistem PERIZINAN LINGKUNGAN:
Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan PENGAWASAN ATAS RKL-RPL RINCI DIATUR DENGAN PERATURAN
MENTERI yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup
(DIRJEN GAKKUM KLHK)
Implikasi Ketetuan Pasal 35 PP 24/2012 terhadap Penaatan Lingkungan Hidup terhadap
Pengelola Kawasan dan Pelaku Usaha (Tenant) di Dalam Kawasan (i.e. Kawasan Industri)
Pengisian Formulir KA
dilakukan melalui:
1. pengisian formulir
pelingkupan;
2. pengisian formulir
metode studi Amdal
Penyusunan Andal
1) pendahuluan
2) deskripsi rencana usaha dan/atau kegiatan beserta alternatifnya;
3) deskripsi rinci rona lingkungan hidup awal (environmental setting);
4) hasil pelibatan masyarakat;
5) hasil penentuaan dampak penting hipotetik (DPH) yang dikaji, batas wilayah
studi dan batas waktu kajian;
6) hasil prakiraan dampak penting;
7) hasil evaluasi secara holistik terhadap dampak lingkungan;
8) daftar pustaka;dan
9) lampiran.
Penyusunan RKL-RPL
Penyusunan RKL-RPL dilakukan dengan cara menyusun:
1) Pendahuluan;
2) Rencana pengelolaan lingkungan hidup;
3) Rencana pemantauan lingkungan hidup;
4) Persyaratan dan kewajiban terkait dengan aspek perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup yang relevan antara lain pengelolaan limbah bahan berbahaya dan
beracun, pengolahan dan pembuangan air limbah, pemanfaatan air limbah untuk
aplikasi ke tanah, pengendalian pencenaran udara (PENGGANTI KETENTUAN IZIN
PPLH)
5) Pernyataan komitmen pemrakarsa untuk melaksanakan ketentuan yang tercantum
dalam RKL-RPL;
6) Daftar pustaka; dan
7) Lampiran.
Proses Pemenuhan Komitmen Izin Lingkungan dengan Melengkapi AMDAL berdasarkan Ketentuan Pasal 32 ayat (2) dan
Pasal 50, Pasal 54-60 PP No. 24 Tahun 2018 tentang Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik (OSS)
Pernyataan Komitmen PEMENUHAN KOMITMEN Izin Lokasi dan/atau Izin Lokasi Perairan, IMB dan Izin
Pemenuhan: Izin Usaha Berdasarkan Usaha untuk setiap kegiatan usaha dalam Lampiran PP 24 /2018
a. Izin Lokasi; Komitment
b. Izin Lokasi perairan; (diterbitkan setelah Izin Lokasi, Izin
Lingkungan dan IMB berdasarkan Sharing/Pertukaran data & Informasi dalam Proses pemenuhan komitmen
c. IZIN LINGKUNGAN;
d. IMB komitmen diterbitkan)
penyusunan dokumen LH sebelum CATATAN PENTING!: TIDAK ADA KETENTUAN terkait dengan proses Amdal yang Penetapan keputusan kelayakan lingkungan
menyatakan bahwa apabila Keputusan kelayakan atau ketidaklayakan LH tidak hidup merupakan pemenuhan dokumen
mengajukan ke OSS, termasuk ditetapkan dalam jangka waktu tertentu, Izin Lingkungan yang diterbitkan oleh Amdal sebagaimana dimaksud dalam Pasal
50 huruf b.
ARAHAN HASIL PENAPISAN Lembaga OSS efektif berlaku.
a. Penilaian Andal dan RKL-RPL termasuk Perbaikan (Pemerintah & a. Paling lama 50 hari kerja
Pelaku Usaha)
b. Penyampaian rekomendasi hasil penilaian Andal dan RKL-RPL b. Paling lama 5 hari kerja
(Pemerintah)
c. Penetapan Keputusan SKKL (Pemerintah) c. Paling lama 5 hari kerja
Tahapan untuk Melengkapi UKL-UPL dalam Rangka Pemenuhan
Komitmen Izin Lingkungan
3. Dalam hal ada perbaikan, Perbaikan UKL-UPL dan Paling lama 5 hari kerja
penyampaian kembali UKL-UPL kepada instansi LH
sesuai kewenangan (Pelaku Usaha)
4. Penetapan persetujuan rekomendasi UKL-UPL
(Pemerintah)
Pengawasan Pemenuhan Komitmen Izin Lingkungan dengan
Melengkapi Amdal atau UKL-UPL dalam Sistem OSS
Catatan:
1. PP No 24/2018 tidak mengatur ketentuan pelibatan masyarakat dalam proses penilaian Amdal;
2. Dengan demikian, Ketentuan pelibatan masyarakat dalam proses penilaian Amdal tetap mengikuti
ketentuan UU No. 32 Tahun 2009 tentang PPLH dan PP No. 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan
Pasal 62-64 PP No 24/2012: Integrasi Analisis Dampak Lalu Lintas dan
Izin PPLH ke dalam Izin Lingkungan (Amdal atau UKL-UPL)
Peil Banjir dan Pegambilan
Air tanah juga diintegrasikan Usaha dan/atau Kegiatan
dengan AMDAL dan IL Wajib Izin Lingkungan
(Amdal atau UKL-UPL)
Melengkapi
Persyaratan teknis (Penyusunan & Penilaian)
terkait dengan aspek Amdal atau UKL-UPL
PPLH lainnya juga
akan menjadi bagian
dari Dokumen LH i.e. Perubahan Izin Lingkungan
Udara, kerusakan LH (Perubahan Kelola-Pantau)
Pasal 65
65--67 PP OSS: Perubahan Izin Lingkungan
SKKL/Rekomendasi UKL-UPL
sudah memuat/ melampirkan Perubahan SKKL/Rekomendasi UKL-UPL
Dinilai oleh
persyaratan dan kewajiban Izin sudah memuat/ melampirkan persyaratan dan
Unit Kerja Teknis
PPLH secara Rinci kewajiban Izin PPLH secara rinci
Dokumen Adendum Andal dan Dokumen Adendum Andal dan RKL- Dokumen Adendum Andal dan RKL-
RKL-RPL Tipe A (55 +5 = 60 hari) RPL Tipe B (30 + 5 = 35 hari) RPL Tipe C (14 + 5 = 19 hari)
Dokumen Adendum Andal dan RKL-RPL Dokumen Adendum Andal dan RKL-RPL Dokumen Adendum Andal dan RKL-RPL
Tipe A disusun dengan muatan: Tipe B disusun dengan muatan: Tipe C disusun dengan muatan:
1. Pendahuluan; 1. Pendahuluan; 1. Pendahuluan;
2. Deskripsi rencana usaha dan/atau 2. Deskripsi rencana usaha dan/atau 2. Deskripsi rencana usaha dan/atau
kegiatan; kegiatan kegiatan;
3. Deskripsi rona lingkungan hidup; 3. Deskripsi rona lingkungan hidup; 3. RKL-RPL;
4. Evaluasi kegiatan eksisting dan 4. Evaluasi kegiatan eksisting dan 4. Daftar pustaka; dan
pemilihan DPH yang sesuai dengan identifikasi komponen lingkungan yang
perubahan usaha dan/atau terkena dampak 5. Lampiran
kegiatan;
5. RKL-RPL;
5. Prakiraan dan evaluasi dampak
lingkungan; 6. Daftar pustaka; dan
Hari: Jangka waktu
6. RKL-RPL; 7. Lampiran penilaian dan penetapan
7. Daftar pustaka; dan perubahan SKKL
8. Lampiran
Konsep Klasifikasi Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Wajib Amdal (Grading) dalam
Kaitannya dengan Tata Waktu Penyusunan & Penilaian Amdal
Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang Wajib Amdal dapat diklasifikasikan berdasarkan
tingkatan Kategorinya (GRADING AMDAL):
1) Jenis dan kompleksitas kegiatan beserta dampaknya terhadap lingkungan hidup (Kategori
dampak: Penting, Lebih Penting dan Sangat Penting);
2) Sensivitas lokasi di mana kegiatan akan dilakukan:
a. Di dalam Kawasan Lindung yang dikategorikan sebagai Kawasan Konservasi (Tinggi);
b. Di dalam Kawasan Lindung diluar kategori Kawasan Konservasi (Sedang);
c. Di Luar Kawasan Lindung (Rendah);
3) Status Kondisi Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan Hidup (D3TL) dimana kegiatan akan
dilakukan:
a. D3TL sangat terlampau (Tinggi)
b. D3TL telah terlampaui (Sedang)
c. D3TL belum terlampaui (Rendah);
Konsep Klasifikasi Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Wajib Amdal
(Grading) Kaitannya dengan Tata Waktu Penyusunan & Penilaian Amdal
Grading Jenis Usaha Kriteria
dan/atau Kegiatan Jenis dan Kompleksitas Sensivitas Lokasi dimana Status/Kondisi D3TLH dimana
Wajib AMDAL Kegiataan beserta Dampak Kegiatan akan dilakukan Kegiatan akan dilakukan
LH yang ditimbulkan
Jenis Usaha dan/atau Kategorik Dampak: Sangat Penting Di dalam Kawasan Lindung yang Sudah Sangat Terlampau
Kegiatan Amdal Tipe A dikategorikan sebagai Kawasan
Konservasi
Jenis Usaha dan/atau Kategorik Dampak: Lebih Penting Di dalam Kawasan Lindung diluar Sudah Terlampau
Kegiatan Amdal Tipe B kategori Kawasan Konservasi
Jenis Usaha dan/atau Kategorik Dampak: Penting Di Luar Kawasan Lindung Belum terlampau
Kegiatan Amdal Tipe C
Contoh Daftar Wajib AMDAL beserta Gradingnya: Usulan Kementerian ESDM
Contoh Daftar Wajib AMDAL beserta Gradingnya: Usulan Kementerian ESDM
Contoh Daftar Wajib AMDAL beserta Gradingnya: Usulan Kementerian ESDM
SISTEM INFORMASI DOKUMEN LINGKUNGAN DAN IZIN LINGKUNGAN (1)
1. Proses permohonan dan penerbitan Izin Lingkungan, penyusunan dokumen
Amdal, adendum Andal dan RKL-RPL serta UKL-UPL dilakukan melalui sistem
OSS;
2. Menteri membangun dan mengembangkansistem informasi dokumen
lingkungan dan Izin Lingkungan untuk mendukung pelaksanaan sistem OSS;
3. Menteri, gubernur atau bupati/walikota mengoperasikan dan memelihara
sistem informasi dokumen lingkungan dan Izin Lingkungan;
4. Sistem informasi dokumen lingkungan dan Izin Lingkungan terintegrasi
dengan:
a. sistem informasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan;
b. sistem OSS;
c. sistem pelayanan terpadu di pusat dan daerah.
SISTEM INFORMASI DOKUMEN LINGKUNGAN DAN IZIN LINGKUNGAN (2)
http://49.0.2.21/klh/admin/index.php?page=validatorsubsransi&get
=201801151054465a5c2606d8838
Matrik Pelingkupan versi digital
(Sistematis dan Pasti Konsisten)
http://49.0.2.21/klh/admin/index.php?page=dampakpotensial1&get
=201801232201485a674e5ca183c
Bagan Alir Pelingkupan versi digital
(Sistematis dan Pasti Konsisten)
Peta Batas Wilayah Studi berbasis GIS dalam Amdal.Net
Terima kasih
Untuk informasi lebih lanjut, dapat menghubungi: