Secara prinsip dan konsep peraturan perundang-undangan ini tidak berubah dari konsep pengaturan
dalam ketentuan sebelumnya, perubahan lebih diarahkan untuk penyempurnaan kebijakan dan
aturan pelaksanaan sesuai dengan tujuan memberikan kemudahan (penyederhanaan sistem
perizinan berusaha) kepada pelaku usaha dalam memperoleh Persetujuan Lingkungan namun
dengan tetap memenuhi ketentuan yang ditetapkan.
Beberapa hal penting dari Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan
Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, yaitu:
Perubahan nomenklatur perizinan berusaha, dari yang semula Izin Lingkungan diubah menjadi
keputusan kelayakan lingkungan yang menjadi syarat dalam perizinan berusaha.
Kewenangan untuk penentuan UKL-UPL dan NSPK terkait Persetujuan Lingkungan akan langsung
dikeluarkan oleh Kementerian/Pusat, sehingga dapat menjadi acuan untuk pelaksanaan lebih lanjut
di daerah (Provinsi/Kabupaten/Kota)
Persetujuan teknis menjadi salah satu persyaratan administif dalam pengajuan dokumen Andal,
RKL-RPL.
Aturan pelaksanaan terkait persetujuan teknis(Pemenuhan Baku Mutu Air Limbah; Pemenuhan
baku Mutu Emisi; Pengelolaan Limbah B3; dan Analisis Mengenai Dampak Lalu Lintas; Daftar Usaha
dan/atau Kegiatan wajib Amdal, UKL-UPL, dan SPPL; Tata Cara Sistem Sertifikasi Kompetensi Amdal;
Pelatihan Kompetensi Amdal Dan Lembaga Penyedia Jasa Penyusunan Amdal; Pembentukan
Lembaga Uji Kelayakan Lingkungan Hidup dan Tim Uji Kelayakan Lingkungari Hidup; dan Tata Cara
Penilaian Calon Ahli Bersertifikat akan segera diterbitkan sesuai dengan jangka waktu yang diatur
dalam ketentuan peraturan perudangan yang berlaku, termasuk bentuk sistem Informasi Dokumen
Lingkungan yang akan diintegrasikan kedalam perizinan berusaha.